Analisa Jurnal Picot Keperawatan Anak p2k2 1
Analisa Jurnal Picot Keperawatan Anak p2k2 1
1. Judul Jurnal
Penerapan Kompres Hangat Untuk Menurunkan Hipertermia Pada Anak
Dengan Demam Typoid
3. Tujuan Penelitian
Tujuan studi kasus ini penerapan terapi kompres hangat untuk menurunkan
hipertermia pada anak demam typoid.
4. Metodelogi Penelitian
Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu
kasus dan menggunakan bentuk rencana “one group pretest posttest”. Studi kasus ini
menggunakan metode observasi suhu tubuh dengan menggunakan terapi kompres
hangat diberikan kepada 2 responden yaitu An V dan An S.
Dalam pemberian terapi kompres hangat untuk 2 responden tersebut dilakukan
dengan cara yang sama yaitu melakukan terapi kompres hangat pasien diukur suhu
tubuhnya dahulu, setelah itu di lakukan terapi kompres hangat dan kemudian diukur
suhu tubuhnya lagi.
5. Hasil Penelitian
Hasil penerapan terapi kompres hangat bahwa dapat menurunkan suhu tubuh
pada anak demam typoid yang mengalami hipertermia baik pada pasien I dan II.
Karena sebelum terapi kompres hangat dicek suhu tubuh anak terlebih dahulu, dan
anak mengalami hipertermia.
Adapun pasien I sebelumnya 38,8°C dan selama 3 hari 37,9°C dan nilai rata-
rata penurunan suhu tubuhnya 0,4°C. Sedangkan pada pasien II dengan suhu tubuh
sebelumnya 38,5°C dan selama 3 hari menjadi 37,8°C dengan rata-rata penurunan
suhu tubuhnya 0,3°C. Hal ini ada penurunan yang berbeda yaitu 0,1°C. Hasil studi
kasus ini terapi kompres hangat pada pasien demam typoid mengalami rata-rata
menurunan suhu tubuh pasien I 0,4°C dan pasien II 0,3°C.
6. Analisa Pembahasan
Fokus penelitian dalam jurnal ini untuk mengevaluasi dari terapi kompres
hangat yang telah diberikan berdasarkan tindakan keperawatan sesuai standar
asuhan keperawatan yang dapat dijadikan tolak ukur bahwa dengan melakukan
terapi kompres hangat pada kasus hipertermia berpengaruh dalam menurunkan suhu
tubuh nya dengan melihat hasil dari tindakan yang menunjukkan penurunan atau
perubahan suhu rata rata 0,3-0,40C dalam 15 menit melakukan kompres hangat.
Pasien I An V seorang
anak berumur 5 tahun,
jenis kelamin perempuan,
agama islam, alamat
semarang di bawa ke
RSUD Dr. Adhyatma,
MPH Semarang dan di
rawat inap di bangsal
Amarilis 2 dengan kulit
pasien teraba hangat, akral
pasien hangat, mukosa
bibir kering, kulit tampak
kering dan kemerahan,
suhu tubuh pasien 38,7°C.
Pasien II An S seorang
anak berumur 5 tahun,
jenis kelamin laki-laki,
beragama islam, alamat
Cangkiran di bawa ke
RSUD Dr. Adhyatma
Semarang dan di rawat
inap di bangsal Amarilis 2
dengan kulit pasien teraba
hangat, akral pasien
hangat, mukosa bibir
kering, kulit tampak kering
dan kemerahan, suhu
tubuh pasien 38,5°C.
Tindakan keperawatan
yang dilakukan
mengobservasi tanda-tanda
vital, melakukan kompres
hangat, menganjurkan
pasien minum air putih.
9. Kelebihan
a. Jurnal memamaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan
hingga kesimpulan.
b. Intervensi keperawatan yang diteliti merupakan intervensi yang mudah
dilakukan, mudah dipelajari, tidak membahayakan, sehingga dapat
diaplikasikan dengan mudah.
c. Intervensi yang dilakukan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
pelaksanaannya
d. Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan pembuatan penulisan jurnal
e. Isi jurnal juga dicantumkan beberapa penelitian para ahli.
10. Kekurangan
Responden penelitian yang digunakan dalam jumlah yang minim yaitu 2
responden sehingga kurang memperkuat hasil dari penelitian.
11. Analisis / justifikasi kronologis (keterkaitan antar konsep atau variabel dalam
sebuah penelitian)
Kompres hangat merupakan metode untuk menurunkan suhu tubuh, kompres
hangat sangat efektif untuk menurunkan suhu tubuh yang dilakukan pada aksila.
Menurut Irwanti (2015) dalam penelitiannya rata rata derajat penurunaan suhu tubuh
sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat pada daerah aksila sebesar 0,247°C.
Rata rata derajat penurunan suhu tubuh sebelum dan sesudah dilakukan kompres air
hangat pada daerah sebesar 0.111°C.
Kompres hangat dapat juga dilakukan pada bagian dahi atau temporal lobe dan
abdomen yang dapat menurunkan suhu tubuh. Menurut penelitian Yunus & Uly
(2018) menunjukan hasil perbedaan reaksi penurunan suhu tubuh yang pada klien
thypoid yang dilakukan kompres pada area temporal lobe terdapat penurunan suhu
1.08oC dan kompres yang dilakukan di area abdominal terdapat penurunan suhu
0,48oC.
Dengan pemberian kompres hangat yang dilakukan sesuai dengan prosedur
tindakan benar dinyatakan dapat menurunkan suhu tubuh hal ini diperkuat dengan
hasil penelitian Wardiyah, Setiawati, Setiawan (2016) didapatkan hasil rata rata
penurunan suhu tubuh setelah pemberian kompres hangat sebesar 0,5oC berdasarkan
prosedur tindakan.
Kompres hangat yang di gunakan untuk menurunkan suhu tubuh pasien
dengan demam thypoid dapat dilakukan kompres pada abdomen, hal ini efektif
untuk menurunkan suhu tubuh yang di perkuat dengan hasil penelitian menurut Eka
(2016), dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa dari 20 responden terdapat
19 responden yang mengalami penurunan suhu tubuh dengan nilai mean penurunan
adalah 0,8 yang artinya terdapat perubahan penurunan suhu tubuh pemberian
kompres hangat abdomen pada pasien demam thypoid. Sehingga dapat disimpulkan
metode kompres hangat efektif dalam menurunkan demam pada tubuh.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2008) yang menyatakan
kompres hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi, hasil
penelitiannya menunjukkan kompres hangat telah diketahui dapat menurunkan suhu
tubuh anak yang mengalami panas tinggi di Rumah Sakit karena menderita berbagai
penyakit infeksi. Dengan kompres hangat menyebabkan suhu tubuh diluaran akan
menjadi hangat sehingga suhu akan menginterprestasikan bahwa suhu diluaran
cukup panas, akhirnya tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya
tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh. Hasil dari tindakan yang menunjukkan
penurunan atau perubahan suhu rata rata 0,3-0,40C dalam 15 menit melakukan
kompres hangat.
Alimul, A. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika.
Eka.(2016). Perubahan Suhu Tubuh Dengan Metode Kompres Hangat Pada Dinding
Abdomen Pasien Thypoid Di Rsi Siti Hajar Sidoarjo
Irwanti, W. (2015). Kompres Air Hangat Pada Daerah Aksila dan Dahi Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo.
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia. Vol 3. http://ejournal.almaata.ac.id/index.
php/JNKI/article/view/93., diakses pada tanggal 31 Oktober 2018, Jam 13.26
WIB.
Purwanti, S. (2008). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada
Pasien Anak Hipertermia Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Vol 1 http://journals.ums.ac.id/index.php/ BIK/article/view/3741., diakses pada
tanggal 31 Oktober 2018, Jam 14.24 WIB
Yunus, Uly. (2018). Tindakan kompres hangat pada temporal lobe dan abdomen
terhadap reaksi suhu tubuh pasien dengan thypoid fever. Jurnal Skolastik
Keperawatan Vol 4 No. 1 Januari- Juni 2018. Diakses tanggal 25 juni 2020