Anda di halaman 1dari 7

BAB II KONSEPSI GOOD GOVERNANCE DAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

A. KONSEPSI MANAJEMEN PEMERINTAH PUSAT


1. Tujuan Bernegara dan Penyelenggaraan Negara
- Diatur dalam aline ke-4 pembukaan UUD 1945
- PP Nomor 25 Tahun 2000 diterbitkan untuk mewujudkan tujuan tersebut
- Dalam PP tersebut, disebutkan enam kewenangan pemerintah pusat diantaranya bidang
politik luar negeri, pertahanan & keamanan, peradilan, moneter & fiskal, agama, dan
bidang lain.
- Bidang lain meliputi perencanaan nasional & pengendalian pembangunan nasional
secara makro, dana perimbangan keuangan, sistema adminsitrasi negara & lembaga
perekonomian negara, pembinaan & pemberdayaan SDM, pendayagunaan SDA, dan
teknologi tinggi yang strategis, konservasi & standarisasi nasional.
- Asas‐asas umum penyelenggaraan negara berdasarkan Undang‐Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, adalah
a) Asas Kepastian Hukum (mengutamakan landasan peraturan perundang‐
undangan, kepatutan, dan keadilan)
b) Asas Tertib Penyelenggaraan Negara (keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan sebagai landasan)
c) Asas Kepentingan Umum (mendahulukan kesejahteraan umum)
d) Asas Keterbukaan (membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi)
e) Asas Proporsionalitas (mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
penyelenggara negara)
f) Asas Profesionalitas (mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan
ketentuan)
g) Asas Akuntabilitas (pertanggungjawaban kepada masyarakat atau rakyat)
2. Manajemen Pemerintahan
- Administrasi negara adalah administrasi mengenai negara dalam keseluruhan arti,
unsur, dimensi, dan dinamikany
- Peran administrasi negara :
a) memberikan dukungan dan mengembangkan tugas penyelenggaraan negara
b) mengemban misi perjuangan bangsa dalam bernegara
c) memberikan perhatian dan pelayanan sebaik‐baiknya kepada masyarakat
d) membuka peluang kepada masyarakat untuk berkarya dalam upaya mencapai
tujuan bersama dalam bernegara
- Organisasi pemerintahan negara berkenaan dengan tatanan organisasi pemerintahan
negara meliputi lembaga eksekutif (pemerintah), dan legislatif (badan perwakilan
rakyat)
- Manajemen pemerintahan negara berkenaan dengan kegiatan pengelolaan tugas
pemerintahan negara, meliputi tugas pemerintahan umum dan pembangunan
- Empat fungsi pokok manajemen negara meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan pelaksanaan, dan pengendalian.
- Perwujudan 4 konsep manajemen diatas:
a) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Mewakili fungsi perencanaan, yang merupakan satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana‐rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
b) Sistem Adminsitrasi Keuangan Negara (SAKN)
1) Pengorganisasian, diwujudkan dalam penetapan lingkup dan ketentuan
mengenai keuangan negara
2) Penggerakan pelaksanaan, diwujudkan dalam ketentuan mengenai
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara
3) Pengendalian, diwujudkan dalam ketentuan mengenai pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

B. KONSEPSI GOOD GOVERNANCE DAN AKUNTABILITAS


1. Revolusi Manajemen Sektor Publik
- Konsep dan sistem administrasi publik yang kaku, struktural/hirarkis, dan birokratis
diganti dengan konsep manajemen publik yang fleksibel dan berorientasi kepada pasar
- Akuntabilitas yang ada tidak hanya pegawai bertanggung jawab kepada pejabat di
atasnya, namun juga kepada pihak luar organisasi publik (masyarakat atau sektor
swasta)
2. Pergeseran Paradigma New Public Management (NPM) ke Governance
- Peran pemerintah mungkin akan berkurang dalam memberikan arahan dan petunjuk
dari pusat pemerintahan. Akan tetapi, pemerintah masih tetap bertanggung jawab
terhadap perancangan dan pelaksanaan kebijakan publik.
- Governance meliputi berbagai kewenangan baik yang menyangkut kewenangan politik,
ekonomi, dan administrasi berinteraksi satu dengan lainnya
3. Karakteristik Good Governance
- Transparan : kebebasan dan kemudahan didalam memperoleh informasi yang
infromatif, mutakhir, dapat diandalkan, mudah diperoleh dan dimengerti
- Akuntabel : Semua pihak mampu mempertanggungjawabkan mandat
- Adil : terdapat jaminan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dan kesempatan
yang sama
- Wajar : jaminan pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
(standar)
- Demokratis : terdapat jaminan kebebasan bagi setiap individu untuk
berpendapat/mengeluarkan pendapat
- Partisipatif : terdapat jaminan kesamaan hak bagi setiap individu dalam pengambilan
keputusan
- Tanggap/peka/responsif : pemerintah harus melayani semua stakeholders secara tepat,
baik dan dalam waktu yang tepat
4. Konsep Akuntabilitas
- Model Tradisional Westminster : hierarkis
- Model Tradisional yang Dikembangkan (upward, inward dan outward) : hierarkis,
internal, eksternal
- Model Stone :
a) kontrol dari parlemen (DPR)
b) managerialism
c) pengadilan/lembaga semi peradilan
d) perwakilan masyarakat
e) pasar (konsumen‐pengusaha)
- Model Jaringan Kerja (Jaringan yang Kompleks) : Para pihak yang terkait satu dengan
yang lain membentuk suatu jaringan kerja yang kompleks dan saling memberikan
kontribusi dan informasi
5. Kebijakan Akuntabilitas di Indonesia
- Kebijakan akuntabilitas di Indonesia dimulai sejak dikeluarkannya TAP MPR RI Nomor
XI/MPR/1998 dan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari KKN
- Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
- Dalam konteks AKIP ini, instansi pemerintah diharapkan dapat menyediakan informasi
kinerja yang dapat dipahami dan digunakan sebagai alat ukur keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran tersebut
- Sebagai suatu sistem, SAKIP terdiri dari komponen‐komponen yang merupakan satu
kesatuan, yakni perencanaan kinerja, pengukuran dan evaluasi kinerja, serta pelaporan
kinerja

C. KONSEPSI KEUANGAN NEGARA DAN PENGELOLAANNYA


1. Keuangan Negara
- Pengertian
Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
- Pendekatan Perumusan Keuangan Negara
a) Dari sisi objek : segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara
b) Dari sisi subjek : objek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara
c) Dari sisi proses : rangkaian kegiatan yang terkait dengan pengelolaan objek
d) Dari sisi tujuan : dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara
- Ruang Lingkup Keuangan Negara
a) hak negara
b) kewajiban negara
c) penerimaan/pengeluaran negara/daerah
d) kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
e) kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah
f) kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah

2. Pengelolaan Keuangan Negara


- Ruang Lingkup
Pengaturan mengenai pengelolaan keuangan negara mencakup seluruh kegiatan
perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban
keuangan negara
- Bidang Pengelolaan Keuangan Negara
a) subbidang pengelolaan fiskal
b) subbidang pengelolaan moneter
c) subbidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan
- Hubungan Keuangan antara Pemerintah dan Lembaga‐Lembaga Infra/Supranasional
a) Bank Sentral : berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan fiskal
dan moneter
b) Pemerintah Daerah : mengalokasikan dana perimbangan kepada pemerintah
daerah
c) Pemerintah Asing dan Badan/Lembaga Asing : memberikan hibah/pinjaman
kepada atau menerima hibah/pinjaman dari pemerintah/lembaga asing dengan
persetujuan DPR
d) Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah, Perusahaan Swasta, dan Badan
Pengelola Dana Masyarakat : melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
perusahaan negara
- Asas Pengelolaan Keuangan Negara
a) asas tahunan : anggaran negara dibuat secara tahunan
b) asas universalitas : tidak diperkenankan terjadinya percampuran antara
penerimaan dengan pengeluaran negara
c) asas kesatuan : semua pengeluaran harus tercantum dalam anggaran.
d) asas spesialitas : jenis pengeluaran dimuat dalam mata anggaran
tertentu/tersendiri dan diselenggarakan secara konsisten
e) akuntabilitas : pengguna anggaran wajib menjawab dan menerangkan kinerja
organisas
f) profesionalitas : mengharuskan pengelolaan keuangan negara ditangani oleh
tenaga yang professional
g) asas proporsionalitas : pengalokasian anggaran dilaksanakan secara
proporsional pada fungsi‐fungsi kementerian/lembaga sesuai dengan tingkat
prioritas dan tujuan yang ingin dicapai
h) asas keterbukaan : diwajibkan adanya keterbukaan dalam pembahasan,
penetapan, dan perhitungan anggaran serta atas hasil pengawasan oleh
lembaga audit yang independen
i) asas pemeriksaan keuangan: dilakukan oleh badan pemeriksa yang bebas dan
mandiri

3. Kekuasaan dan Kewenangan Pengelolaan Keuangan Negara


- Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara
a) Menteri Keuangan sebagai pembantu presiden dalam bidang keuangan pada
hakekatnya adalah Chief Financial Officer (CFO), yaitu sebagai seorang manajer
keuangan negara pemerintah Republik Indonesia.
b) setiap menteri/pimpinan lembaga pada hakekatnya adalah Chief Operational
Officer (COO) untuk suatu bidang tertentu pemerintahan
c) sebagian kekuasaan pengelolaan keuangan “diserahkan kepada
gubernur/bupati/walikota” selaku kepala pemerintahan daerah untuk
mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
- Kewenangan Pengelolaan Keuangan Negara
a) Kewenangan yang bersifat umum
b) Kewenangan yang bersifat khusus

Bab III PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

A. PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui
urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) : RPJP adalah dokumen perencanaan untuk
periode dua puluh tahun
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional : RPJM adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program kepala negara terpilih yang wajib disusun dalam waktu tiga bulan setelah
dilantik.
3. Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Pemerintah (RKP) : dokumen perencanaan
nasional untuk periode satu tahun. RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional yang
berisi prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian yang menyeluruh termasuk kebijakan fiskal, program K/L, lintas
K/L, dan kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang masih
bersifat indikatif dalam kerangka waktu tahunan
4. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L)
Sebagai penjabaran RPJM Nasional, Kementerian/Lembaga sebagai lembaga pembantu
Kepala Negara/Presiden selanjutnya menyusun rencana strategis (Renstra)
kementerian/lembaga (K/L) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi K/L serta
berpedoman kepada RPJM dan bersifat indikatif
5. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L)
Renja‐K/L merupakan implementasi rencana pembangunan tahunan kementerian/ lembaga
dalam bentuk dokumen perencanaan kementerian/lembaga untuk periode satu tahun.
Renja‐K/L disusun berpedoman pada Renstra‐K/L yang telah ada lebih dulu dan mengacu
pada prioritas pembangunan nasional.

B. PENGANGGARAN
1. Pengertian
Pada intinya, anggaran merupakan rencana keuangan untuk kurun waktu tertentu.
Anggaran negara merupakan rencana pendapatan dan belanja untuk periode tahun
berikutnya dan dilengkapi dengan realisasi untuk periode saat ini dan periode sebelumnya
2. Prinsip‐prinsip Penganggaran
a) Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran
b) Disiplin Anggaran
c) Keadilan Anggaran
d) Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
e) Disusun dengan pendekatan kinerja

3. Hubungan dokumen perencanaan dengan penganggaran

4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


- Fungsi APBN : otorisas, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, stabilisasi
- Pendekatan dalam Penyusunan APBN : Pendekatan Penganggaran Terpadu (Unified
Budgeting), Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja (ABK), Pendekatan
Penganggaran dengan Perspektif Jangka Menengah (PPJM).
- Mekanisme Penyusunan APBN :
- Struktur APBN : Pendapatan, Belanja, Pembiayaan \
- Klasifikasi APBN : Anggaran belanja merupakan batas tertinggi pengeluaran yang dapat
dibebankan pada APBN. Belanja diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program
dan kegiatan, serta jenis belanja
- Siklus Anggaran : Perencanaan dan Penganggaran, Penetapan APBN, Pelaksanaan APBN,
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab APBN, Pertanggungjawaban atas
Pelaksanaan APBN

Anda mungkin juga menyukai