Anda di halaman 1dari 46

PENERAPAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA (K3) PADA


PT.PLN (Persero) UP3 MEDAN

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Syarat Menyelesaikan


Pendidikan Program Diploma 3

Oleh:
NURFINCE LASTRIA SIBURIAN
NIM: 1605092025

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas kasih karunia-Nya yang memberikan pengetahuan, kekuatan,

kesehatan, dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT PLN (Persero) UP3

Medan” dengan baik dan tepat pada waktunya .

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III jurusan Administrasi

Niaga, Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan dorongan berupa tenaga, pemikiran, materi, semangat

dan juga doa dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung

sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. M. Syahruddin, S.T., M.T. Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si. Ketua Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Medan.

3. Safaruddin, S.E., M.Si. Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Medan.

4. Suri purnami, S.E., M.Si. Kepala Program Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Medan.

i
5. Mardhiatul Husna, S.T.,M.Cs Dosen Pembimbing 1 Penilisan Tugas

Akhir

6. Dra.Ratna Dewi, M.Hum Dosen Pembimbing 2 Penulisan Tugas

Akhir

7. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar beserta staf Jurusan Administrasi

Niaga Politeknik Negeri Medan.

8. Terutama untuk Ayahanda tercinta U. Siburian dan Ibunda tercinta

N. Sihombing serta saudara penulis.

9. Sahabat Penulis Varican Malau, Nurhanifah L Siburian, Ayu

Febyalola Saragih, Dessy Ratnasari Purba, Dorintan Rumapea ,

teman-teman 12 IPS 1 serta teman-teman seperjuangan AB-6D.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Karena itu, dengan hati terbuka penulis menerima setiap

saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai kalangan

sehingga menjadi lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih kepada pembaca dan harapan penulis

semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi peningkatan wawasan kita

semua

Medan, Mei 2019

Penulis

Nurfince Lastria Siburian

NIM 1605092025

ii
ABSTRAK

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program dan


pelayanan terbaik yang wajib diterima setiap karyawan dari perusahaan,
karena penerapan keselamatan dan kesehatan kerja mencegah timbulnya
kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja, serta berdampak bagi
proses peningkatan produktivitas karyawan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian


deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang mendiskripikan hasil
penelitian dengan wawancara dan observasi. Jenis penelitian data yang
digunakan adalah analisi dan interpretasi data.

Dari hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa penerapan


keelamatan dan kesehatan kerja pada PT.PLN (Persero) UP3 Medan
telah terlaksana dengan baik.

Kata kunci: keselamatan kerja, kesehatan kerja

iii
ABSTRACT

Job safety and health are the best program and service that must
be accepted by every employee of the company, because the application
of occupational safety and health prevents accidents due to work and
work-related diseases, and impacts on the process of improving employee
productivity

The research method used is a qualitative descriptive research


method, which is a research method that describes the results of the study
by interview and observation. The type of research data used is data
analysis and interpretation.

From the results interview, it can be concluded that the application


of safety and occupational health in the field of PT.PLN (Persero) UP3
Medan has been done well.

Keywords: work safety, occupational health

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
ABSTRAK .......................................................................................... iii
ABSTRACT ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vii
BAB 1: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................. 3
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................... 4

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................. 5


2.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......................... 6
2.3 Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja . 7
2.4 Sebab-sebab Kecelakaan Kerja ......................................... 7
2.5 Dampak Kecelakaan Kerja ................................................. 10
2.6 Cara Penanggulangan Kecelakaan Kerja ........................... 10
BAB 3: METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 12


3.2 Jenis Sumber Data ............................................................. 13
3.3 Teknik Analisis Data ........................................................... 14
BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................... 16

v
4.1.1 Sejarah berdirinya perusahaan ................................. 16
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan .......................................... 20
4.1.3 Makna Logo PT.PLN(Persero) .................................. 21
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ............................... 24
4.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada perusahaan 25
4.2.1 Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ..... 26
4.2.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Keja ................ 26
4.2.3 Penyebab Terjadinya Kecelakaan .............................. 27
4.2.4 Langkah-langkah Menanggulangi Kecelakaan Kerja .. 30
4.2.5 Dampak Kecelakaan Kerja ......................................... 32
BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................ 33


5.2 saran .................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: DAFTAR WAWANCARA

LAMPIRAN 2: KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISA (DOSEN

PEMBIMBING 1)

LAMPIRAN 3: KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

(DOSEN PEMBIMBING 2)

vii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) termasuk salah satu program

pemeliharaan yang ada diperusahaan. Pelaksanaan program keselamatan

dan kesehatan kerja bagi karyawan sangatlah penting karena bertujuan

untuk menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang

nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Penyebab kecelakaan kerja kerap terjadi karena hal yang tidak aman

seperti tidak mengikuti standar prosedur kerja, tidak mematuhi aturan,

tidak memakai alat pelindung diri, kurangnya pengalaman dan kondisi

badan yang lemah. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja

sangatlah penting untuk diterapkan karena dapat meningkatkan

produktivitas sumber daya manusia yang sejahtera untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan oleh sebuah perusahaan.

Kecelakaan kerja yang terjadi menimbulkan korban jiwa, kerusakan

materi dan terlambatnya proses produksi, kondisi seperti ini terjadi akibat

kurangnya kesadaran dan pemahaman akan pentingnya aspek-aspek

keselamatan dan kesehatan keja sebagai salah satu unsur yang dapat

mencegah kecelakaan yang terjadi saat bekerja.

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi salah satu

upaya untuk menciptakan tenaga kerja yang aman, sehat, bebas dari

pencemaran lingkungan, bebas dari resiko kecelakaan yang dapat

membahayakan pekerja sehingga tidak terjadi kerugian yang sangat besar

1
2

bagi perusahaan , salah satunya seperti kehilangan sumber daya

manusia, karena kita semua tau bahwa manusia merupakan sumber daya

yang tidak dapat digantikan oleh teknologi manapun. Oleh karena itu

dalam membangun tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas

dalam melakukan pekerjaan terlebih dulu seorang pekerja harus

memahami dan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) secara teratur dan terjadwal agar proses

produksi perusahaan tidak terhambat dan terjaga konsistensinya.

Pada perusahaan yang bergerak dibidang listrik, PT.PLN (Persero)

UP3 Medan memiliki kewajiban dalam memperhatikan dan melaksanakan

seluruh aspek yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja

agar pekerja mendapat perlakuan yang sesuai dengan perlindungan

keselamatan kerja, kesehatan serta pemeliharaan moral kerja.

Karena PT.PLN (Persero) UP3 Medan merupakan perusahaan yang

rentan dengan kecelakaan kerja baik dalam ruangan ataupun lapangan.

Bahkan kesalahan dalam penerapan K3 dapat memberi dampak pada

terganggunya operasional dan bahkan lebih serius lagi ditutupnya sebuah

perusahaan jika dampak yang ditimbulkan sangat masif.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul

tugas akhir yaitu “Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

pada PT.PLN (Perseo) UP3 Medan”


3

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini

adalah ”bagaimana Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

pada PT.PLN (Persero) UP3 Medan”

1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui

bagaimana Penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) pada PT. PLN

(Persero) UP3 Medan

1.4 Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Adapun manfaat yang didapat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Menambah wawasan dan mengetahui tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) khususnya pada PT.PLN (Persero) UP3 Medan.

2. Mengenal lebih dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja

yang diterapkan di PT.PLN (Persero) UP3 Medan.

3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang ingin membahas masalah

yang sama mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

4. Sebagai sarana tambahan referensi di perpustakaan Politeknik Negeri

Medan

5. Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas akhir


4

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan Tugas akhir maka diperlukan

sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini

adalah Sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraiakan tentang latar

belakang pemilihan judul, rumusan masalah, manfaat penulisan, dan

sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori teori yang relevan yang bersumber dari

pustaka dan beberapa buku yang sesuai dengan judul Tugas Akhir.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode yang dilakukan dalam mengumpulkan

data, jenis sumber data dan teknik analisis lainnya.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran umum perusahaan yakni sejarah berdirinya

perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

dan hasil mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

pada PT. PLN (Persero) UP3 Medan.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan dan saran

yang dianggap perlu sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan

masukan bagi perusahaan.


5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek

yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan

menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja,

diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan

tingkat kesehatan yang tinggi.

Menurut Yani (2017:157) Keselamatan dan Kesehatan Kerja

adalah kondisi yang terbebas dari gangguan secara fisik dan psikis yang

disebabkan oleh lingkungan kerja. Risiko kesehatan dapat terjadi karena

adanya faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi waktu

yang ditentukan dan lingkungan yang menimbulkan stress dan gangguan

fisik.

Sucipto (2019:2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik

jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia

pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil

dan makmur.

Rezeki (2017:143) Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik

jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia


6

pada umunya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan

makmur.

Dalam penjelasan beberapa pengertian diatas, maka keselamatan

dan kesehatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan

perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik,

mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan

lingkungan.

2.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menurut Buntarto (2015:5) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja

adalah sebagai berikut.

a. Memelihara lingkungan kerja yang sehat

b. Mencegah dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat

pekerjaan sewaktu bekerja.

c. Mencegah dan mengobati keracunan akibat dari kerja

d. Memelihara moral, mencegah dan mengobati keracunan akibat kerja

e. Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan.

f. Merehabililtasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.


7

2.3 Perundang Undangan Keselamatan dan Kesehatan kerja

Ketentuan umum dalam UU No.13 Tahun 2003 menegaskan

bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan dan keselamatan dan kesehatan kerja.

Menurut UU No.1 Tahun 1970 mengandung undang-undang yang

memuat ketentuan ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang

sesuai dengan perkembangan masyarakat, internalisasi, teknik dan

teknologi sebagaimana telah terjadi pembinaan norma-norma

keselamatan kerja, meliputi segala tempat kerja baik didarat, didalam

tanah, dipermukaan air, didalam air maupun diudara yang berada dalam

wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

2.4 Sebab-sebab Kecelakaan Kerja

Menurut Rezeki (2015:157) kecelakaan kerja pada dasarnya

disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor manusia, pekerjaan dan faktor

lingkungan tempat kerja.

a. Faktor Manusia

1. Umur

Umur mempunyai pengaruh yang penting terhadap kejadian

kecelakaan akibat kerja. Golongan umur tua mempunyai kecelakaan

lebi tinggi utuk mengalami kecelakaan kerja dibandingkan golongan

umur muda karena umur muda mempunyai reaksi dan kegesitan yang

lebih tinggi. Namun umur muda pun sering pula mengalami kecelakaan

kerja, hal ini mungkin karena kecerobohan dan sikap tergesa gesa.
8

2. Tingkat penddikan

Pendidikan seseorang berpengaruh dalam pola pikir seseorang

dalam menghadapi pekerjaan yang dipercayakan kepadanya,

selain itu pendidikan juga akan mempengaruhi tingkat penerapan

terhadap pelatihan yang diberikan dalam rangka melakukan

pekerjaan dan keselamatan kerja.

3. Pengalaman kerja

Kewaspadaan terhadap kecelakaan akibat kerja bertambah baik

sejalan dengan pertambahan usia dan lamanya bekerja ditempat

kerja yag bersangkutan.

b. Faktor Pekerjaan

1.Giliran Kerja (Shift)

Giliran kerja adalah pembagian waktu dua puluh empat jam. Dua

masalah yang terjadi pada pekerja yang bekerja secara bergiliran

yaitu ketidak mampuan pekerja untuk beradaptasi dengan shift dan

ketidak mampuan pekerja untuk beradaptasi dengan kerja pada

malam hari dan tidur pada siang hari. Pergerseran kerja dari pagi,

siang dan malam hari dapat mempengaruhi kecelakaan akibat kerja.

2. Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan mempunyai pengaruh besar terhadap resiko

terjadinya kecelakaan akibat kerja.


9

c.Faktor Lingkungan

1. Lingkungan fisik

a. Pencahayaan

Pencahayaan yang tepat dan sesuai dalam pekerjaan akan dapat

menghasilkan produksi yang maksimal dan dapat mengurangi

terjadinya kecelakaan kerja.

b. Kebisingan

Kebisingan ditempat kerja dapat berpengaruh terhadap pekerja

karena kebisingan dapat menimbulkan gangguan perasaan,

komunikasi sehingga menyebabkan salah pengertian, tidak

mendengar isyarat yang diberikan, hal ini dapat berakibat

terjadinya kecelakaan kerja.

2.Lingkungan kimia

Faktor lingkungan kimia dapat berupa bahan baku suatu produksi,

hasil suatu produksi dari proses-proses produksi sendiri berakibat

terjadinya kecelakaan akibat kerja.

3. Lingkungan biologi

Bahaya biologi disebabkan oleh jasad renik, gangguan dari serangga

ataupun binatang lain yang ada ditempat kerja.


10

2.5 Dampak Kecelakaan Kerja

Menurt Sucipto (2019:86) Kondisi fisik lingkungan tempat kerja

dimana para pekerja beraktifitas sehari hari mengandung banyak bahaya

baik langsung maupun tidak langsung bagi keselamatan dan kesehatan

pekerja. Berikut dampak kecelakaan kerja:

1.Kerugian bagi instansi

Biaya pengangkutan kerumah sakit, biaya pengobatan, penguburan bila

sampai korban meninggal dunia, hilangnya waktu kerja si korban dan

rekan rekannya yang menolong sehingga terhambat kelancaran

program mencari pengganti atau melatih tenaga kerja baru.

2. Kerugian bagi korban

Kerugian paling fatal bagi korban adalah jika kecelakaan itu sampai

mengakibatkan cacat atau meninggal dunia.

3. Kerugian bagi masyarakat

Akibat kecelakaan maka beban biaya akan dibebankan sebagai biaya

produksi yang mengakibatkan dinaikkannya harga produksi perusahaan

tersebut, dan merupakan pengaruh bagi harga dipasaran.

2.6 Cara Penanggulangan Kecelakaan Kerja

Rezeki (2017:152) dalam mencegah atau menanggulangi

kecelakaan yang terjadi akibat pekerjaan, berikut langkah-langkahnya.

1. Penanggulangan kebakaran

a. Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala


11

b. Hindarkan sumber-sumber menyala ditempat yang mudah

terbakar

c. Hindari awan debu yang mudah meledak.

2. Penanggulangan kebakaran akibat instalasi listrik dan petir

a. Gunakan sekering sesuai dengan ukuran yang diperlukan

b. Gunakan kabel yang berstandar dengan baik

c. Ganti kabel yang telah uang atau cacat

d. Hindari percabangan sambungan antar rumah

e. Gunakan instalasi penyalur petir sesuai standra

3. Penanggulangan kecelakaan di dalam lift

a. Pasang rambu-rambu dan petunjuk yang mudah dibaca

b. Jangan memberi muatan lift melebihi kapasitasnya.

c. Jangan membawa sumber api terbuka didalam lift

d. Jangan merokok dan membuang puntung rokok didalam lift

e. Jika terjadi pemutusan listrik maka lift akan berhenti dilantai

terdekat pintu dan lift akan segera terbuka. Segeralah keluar

dari lift dengan berhati hati.


BAB 3

METODE PENELITIAN

Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data, jenis sumber data dan teknik analisis data yang

bertujuan untuk memperoleh keterangan yang dibutuhkan dalam

penulisan tugas akhir ini. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas

tentang permasalahan yang akan dibahas, terlebih dahulu data tersebut

dianalisis sehingga dicapai suatu kesimpulan.

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mendapatkan data atau informasi untuk penyelesaian tugas

akhir ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:

1.Metode penelitian Lapangan

Adapun teknik yang digunakan dalam metode penelitian lapangan antara

lain:

a. Pengamatan (obsevasi)

Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang

akan diteliti.Observasi dilakukan pada PT.PLN (Persero) UP3

Medan mulai dari ruang kepegawaian sampai ruang kearsipan.

Objek yang diamati lebih mengarah kepada objek yang berkaitan

dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

12
13

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.

Yang diwawancararai yang memberikan jawaban atas pertanyaan

tersebut. Percakapan dilaksankan oleh dua pihak yakni

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Wawancara dilakukan dengan salah satu pegawai PT.PLN

(Persero) UP3 Medan bagian pelayanan pelanggan.

2. Studi Pustaka

Metode ini digunakan dengan mempelajari referensi seperti buku

buku yang berkaitan dengan permasalahan yang yang

dikemukanan dalam tugas akhir, yaitu Penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dengan cara mengambil kutipan dari buku

perpustakaan sebagai bahan referensi penulis.

3.2 Jenis Sumber Data

Dalam penulisan tugas akhir ini, data yang diperoleh dikumpulkan

pada saat melaksanakan pratik kerja lapangan. Data tersebut dibagi dua

jenis, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber

pertama seperti riset lapangan (observasi langsung) yakni dari


14

perusahaan yang bersangkutan. Dalam penyusunan tugas akhir

ini, data primer diperoleh melalui observasi pada PT. PLN

(Persero) UP3 Medan kemudian melakukan wawancara secara

langsung dengan Manager Unit Pelayanan Pelanggan PT. PLN

(Persero) UP3 Medan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

yakni melalui sumber sumber tertulis yang berhubungn dengan

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Buku referensi

diperoleh melalui studi pustaka, dengan membaca dokumen-

dokumen, dan data-data dari perusahaan itu sendiri serta buku

buku referensi lainnya.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analaisis data yang digunakan untuk mengolah data

kualitatif berupa data observasi dan wawancara adalah analisis interaktif.

Teknik analisis data diawali dengan reduksi data. Dimana reduksi data

merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting, mencari dan membuang apa yang

tidak perlu. Proses ini dilakukan untuk mempermudah kesimpulan hasil

penelitian.

Selanjutnya penyajian data, proses penyusunan hasil penelitian

menjadi sistematis. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Penyajian data ini

menggunakan uraian singkat dalam bentuk narasi.


15

Terakhir adalah menarik kesimpulan,penarikan kesimpulan dalam

analisis ini menggunakan kesimpulan dalam bentuk uraian diperluas guna

mendapat hasil analisis berlanjut, berulang, dan terus menerus tergantung

besar jumlah catatan lapangan. Kesimpulan yang didapatkan dalam

penelitian ini diuraikan dalam uraian singkat, sehingga menghasilkan

jawaban atas hasil kategori dari indikator yang diteliti.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki gambaran secara umum, visi dan misis

serta sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Berikut adalah gambaran

umum PT.PLN (Perseo) UP3 Medan.

4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenaga

listrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal

Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan

pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945

terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut

oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang

di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II

pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan

ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi

Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin

Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan

perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik

dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan

kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5MW.

16
17

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah

menjadi BPU-PLN (Badan Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara)

yang bergerak di bidang listrik,gas dan kokas yang dibubarkan pada

tanggal 1 Janari 1965. Pada saat yang sama, dua perusahaan negara

yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik

milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas

diresmikan.

Pada tanggal 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17,

status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan

Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha

Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi

kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan

kesempatan kerja kepada sektor swasta unrtuk bergerak dalam bisnis

penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari

Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga

sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga

sekarang.

Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik

mulai ada di Wilayah Indonesia tahun 1893 didaerah Jakarta, maka 30

tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di

tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jalan

Listrik N0.12 Medan dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan

swasta di Belanda, pembangunan kelistrikan di Tan Tanjung Pura


18

dan Pangkalan Bradan (1924), dan Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV

ANIWM) Brastagi dan Tarutung (1929) Tanjung Balai (1931), Labuhan

Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937).

Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih

pengelolaan Perusahaan Listrik milk swasta Belanda tanpa mengadakan

penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi

menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara , Perusahaan Listrik Jawa

dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintah tentara Jepang

waktu itu.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945,

dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaa Listrik diseluruh

penjuru tanah air. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu diserhkn

kepada Pemerintah RI dalamhal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk

mengenang peristiwa ambil alih itu, maka denga penetapan pemerintah

No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik.Sejarah

memang membuktikan bahwa dalam suasana yang makin memburuk

dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat

Keputusan Presiden No.163 yang membuat ketentuan Nasionalisasi

Perusahaan Listrik milik swasa Belanda sebagai bagian dari perwujudan

pasal 33 ayat (2) 1945.

Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri

Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara ( Sumatera

Timur dan Tapanuli) yang mula-mula dikepalai R.Sukarno. Tahun 1965,

BPU PLN dibuarkan dengan Peraturan Menteri PUT No.9/PRT/64 dan


19

dengan No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15

Kesatuan Daerah Eksploitasi I. Sumatera Utara menjadi Ekspoitasi I,

maka dengan Keputusan Direksi PLN No.Kpts 009/DIRPLN/66 tanggal 14

April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi 4 cabang dan I sektor, yaitu

Cabang Medan, Binjai, Sibolga, dan Pematang Siantar. PP No.18 tahun

1997 mempertegas kedudukan PLN sebagai perusahaan umum Listrik

Negara dengan hak, wewenang , dan tanggung jawab membangkitkan,

menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik keseluruh Wilayah

Negara RI.

Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara

diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul

Peratutan Menteri PUTL No.013/PRT/75 yang merubah PLN menjadi PLN

Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami

pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai

dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas

kelistrikan, kemapuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan

lainnya. Untuk mengantisipsi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan

di Sumatera Utara di masa-masa mendatang serta sebagai kualitas

pelayanan jasa kelistrikan maka, berdasarkan syarat keputusan Nomor.

078.K/023.DIR/1996 tanggal 19 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru

dibidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan

dan penyaluran Kelistrikan Sumatera bagian Utara. Dengan pembentukan

organisasi baru PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian


20

Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi-fungsi

Pembangkitan dan Penyaluran yang sebelumnya dikelola oleh PLN

Wilayah II berpindah tanggung jawab pengelolaannya ke PLN

Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PLN Wilayah II

berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Dan pada

tanggal 1 Oktober 2018 PT PLN (Persero) Area Medan berubah nama

menjadi PT PLN (Persero) UP3 Medan.

PT PLN (Persero) memiliki visi dan misi dalam menjalankan

kegiatan operasinya. Visi dan Misi digunakan perusahaan untuk

menggerakkan seluruh elemen agar bekerja sesuai dengan tujuan

perusahaan. Visi dan Misi dibuat juga untuk menyamakan semangat

bekerja seluruh pegawai perusahaan.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi PT PLN (Persero) UP3 Medan

Visi PT PLN (Persero) adalah “Diakui sebagai Perusahaan Kelas

Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan terpercaya dengan

bertumpu pada Potensi Insani”.

b. Misi PT PLN (Persero) UP3 Medan

PT PLN (Persero) Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan Medan

memiliki beberapa misi yaitu:

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.
21

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

5. Membantu usaha-usaha melalui pelayanan listrik

6. Memberikan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan pada

pelanggan atau masyarakat

7. Memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam

pendistribusian tenaga listrik

8. Mengembangkan penyediaan tenaga listrik serta pelayanan

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PT PLN juga memiliki

motto dan nilai perusahaan. Motto dan Nilai perusahaan digunakan

sebagai landasan kerja perusahaan. Dengan motto dan Nilai perusahaan,

pegawai jadi memiliki arah gerak. Motto dari PT PLN adalah “Listrik

untuk Kehidupan yang Lebih Baik”.

4.1.3 Makna Logo PT.PLN (Persero)

Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan resmi yang digunakan

adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi

Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 01 Juni

1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik

Negara.
22

Gambar 4.1 Logo PT PLN (Persero)

Sumber: PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan, 2017

PT PLN (Persero) UP3 Medan mempunyai logo sebagai identitas.

Yang terdiri dari:

a. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Gambar 4.2 Logo PT.PLN (Persero)

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,

melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau

organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk

menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik

mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning

juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap

insan yang berkarya di perusahaan ini.


23

b. Petir atau Kilat

Gambar 4.3 Logo PT.PLN (Persero)

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang

merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik

pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta

tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan

perkembangan zaman.

c. Tiga Gelombang

Gambar 4.4 Logo PT.PLN (Persero)

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang

usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran

dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN

(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi

warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti
24

halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping

itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan

perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi selalu jadi faktor penting yang mempengaruhi perilaku

individu ataupun kelompok yang ada di suatu perusahan. Berikut adalah

bentuk struktur organisasi PT.PLN (Perseo) UP3 Medan.

Gambar 4.5 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) UP3 Medan


25

4.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT. PLN (Persero)

UP3 Medan

Setelah memperoleh data dari hasil tinjauan langsung kelapangan

dan hasil wawancara yang dilakukan kepada karyawan PT. PLN (Persero)

UP3 Medan, maka Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT.PLN

(Persero) UP3 Medan diketahui sebagai berikut:

4.2.1 Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penerapan K3 dalam perusahaan akan selalu terkait dengan landasan

hukum penerapan K3 itu sendiri. Landasan hukum tersebut memberi

pijakan yang jelas mengenai aturan yang menentukan bagaimana K3

harus diterapkan. Di Indonesia, sumber-sumber hukum yang menjdi dasar

penerapa K3 adalah sebagai berikut:

a. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.

b. Undang-undang No 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga

kerja.

c. Peraturan pemerintah Np. 14 Tahun 1993 tentang penyelenggaraan

program jaminan sosial.

d. Undang-undang No. 1 Pasal 12 Tahun 1970 tentang keselamatan

dan kesehatan kerja

e. Keputusan presiden No.22 Tahun 1993 tentang penyakit yang

timbul karena hubungan kerja.


26

f. Peraturan Menteri tenaga kerja nomor Per-05/Mei/1993 tentang

teknis pendaftaran kepesertaan, pembayaran iuran, pebaaran

santunan, dan pelayanan jaminan sosial tenaga kerja.

Undang-undang N0.1 tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan

kerja mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan

pekerja dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja. Dan

undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Undang-undang ini

menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksa

kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru

maupun yang akan dipindahkan ketempat kerja baru, sesuai dengan sifat-

sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja serta pemeriksaan

kesehatan secara berkala.

Sebaiknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindaung

diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat

keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-Undang No.23

tahun 1992 pasal 23 tentang kesehatan kerja juga menekankan

pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara

sehat sekeliling sehingga diperoleh produktivitas kerja yang optimal.

Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,

pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kerja.

4.2.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. PLN

(Persero) UP3 Medan

Sebagaimana dinyatakan dalam pengertian keselamatan dan

kesehatan kerja secara umum bahwa keselamatan dan kesehatan kerja


27

ditujukan untuk menjamin kesempurnaan jasmani dan rohani tenaga kerja,

serta hasil karya budayanya. Oleh karena itu, keselamatan dan kesehatan

kerja memiliki tujuan untuk meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan dan

penyakt akibat kerja dan menjadi:

a. Tenaga kerja dan orang disekitarnya yang berada ditempat kerja

mendapatkan jaminan perlindungan terhadap keselamatannya

sehingga merasa nyaman dalam bekerja.

b. Setiap sumber produksi yang digunakan dalam kegiatan operasinya

dapat dipakai dan diperjuangkan secara efektif dan efisien.

c. Resiko dapat diminimalisir sehingga proses kegiatan

operasionalnya atau prosuksinya dapat berjalan lancar.

4.2.3 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Dari hasil analisis yang penulis lakukan pada PT. PLN (Persero) UP3

Medan penyebab terjadinya kecelakaan kerja terjadi karena dua faktor,

yaitu:

1. Faktor Manusia

a. Tingkat Pendidikan

Pendidikan seseorang berpengaruh dalam pola pikir eseorang

dalam menghadapi pekerjaan yang dipercayai kepadanya, selain

itu pendidikan juga akan mempengaruhi tingkat penyerahan

pada pelatihan yang diberikan dalam rangka melaksanakan

keselamatan dan kesehatan kerja. Orang yang memiliki

pendidikan lebih tinggi cenderung berpikir lebih panjang atau

dalam memandang sesuatu pekerjaan dari segi keamanan diri.


28

Misalnya dari segi keamanan diri. Lain halnya dengan orang

yang berpendidikan lebih rendah, cenderung akan berpikir lebih

pendek atau bisa dikatakan ceroboh dalam bertindak. Misalnya

ketika kita melakukan pekerjaan yang sangat beresiko terhadap

kecelakaan kerja tetapi tidak memakai sefety dengan benar. Hal

ini yang tentunya dapat menimbulkan kecelakan. PT.PLN

(Persero) UP3 Medan sendiri latar belakang pendidikan sangat

diperhatikan dalam memperkerjakan karyawan menempatkan

setiap bagian karyawannya sesuai dengan latar belakang

pendidikannya.

b. faktor umur

umur mempunyai pengaruh yang penting terhadap kejadian

kecelakaan akibat kerja. Golongan umur tua mempunyai

kecelakaan lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan kerja

dibandingkan golongan umur muda karena umur muda

mempunyai reaksi dan kegesitan yang lebih tinggi. Namun umur

muda pun sering pula mengalami kecelakaan kerja, hal ini

mungkin karena kecerobohan dan sikap tergesa gesa.

c. Tingkat penddikan

Pendidikan seseorang berpengaruh dalam pola pikir seseorang

dalam menghadapi pekerjaan yang dipercayakan kepadanya,

selain itu pendidikan juga akan mempengaruhi tingkat penerapan

terhadap pelatihan yang diberikan dalam rangka melakukan

pekerjaan dan keselamatan kerja.


29

d. Psikologi

Faktor psikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya

kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat berpengaruh

pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila

konsenstrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi

tindakan-tindakan yang akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga

kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi kecelakaan. di PT.PLN

(Persero) UP3 Medan adalah suasana yang tidak kondusif,

adanya pertengkaran sesama rekan kerja dan masalah pribadi

dari rumah yang dibawa selama bekerja.

e. Faktor fisik

Lemahnya kondisi fisik seseorang berpengaruh pada menurunnya

tingkat konsentrasi dan motivasi dalam bekerja. Sedangkan kita

tahu bahwa konsentrasi dan motivasi sangat dibutuhkan ketika

bekerja. Faktor fisik beberapa kali menjadi penyebab kecelakaan

kerja yang terjadi pada PT.PLN (Persero) UP3 Medan

dikarenakan kelelahan dalam bekerja dengan waktu kerja yang

lumayan padat.

2. Faktor alat

Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat

mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua

kemungkinan rusak itu ada. Apabila sudah rusak, tentunya dapat

mengakibatkan kecelakaan kerja dan mengganggu aktivitas kerja,

contohnya alat-alat safety yang sudah rusak.


30

4.2.4 Langkah-langkah Menanggulangi Kecelakaan Kerja

Dalam menjalankan aktivitas, PT.PLN (Persero) UP3 Medan

berusaha menciptakan suasana iklim bekerja yang aman dan baik bagi

karyawan, mitra kerja maupun lingkungan. Sadar akan potensi kerusakan

dapat terjadi akibat kecelakaan kerja, maka dipandang penting melakukan

pencegahan kecelakaan sebelum terlanjur terjadi. Seluruh kecelakaan

diyakini dapat dikendalikan bila dasar dan akar dari permasalahan dapat

dikendalikan, dikurangi, dieleminasi secara sistematis.

Dalam usaha memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja

untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, PT.PLN (Persero) UP3

Medan menyediakan alat keamanan dan pelindung diri terhadap bahaya

kecelakaan kerja yang dapat terjadi seperti sarung tangan, alat pelindung

kepala, masker, sepatu khusus, pelindung mata dan alat keselamatan

lainnya. Kemudian perusahaan memberikan pengertian kepada karyawan

tentang cara kerja dan penggunaan alat-alat tersebut.

Selain itu timbulnya kecelakaan kerja dipengaruhi oleh kurangnya

disiplin yang dimiliki oleh karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.

Ketidak disiplinan karyawan disebabkan kurangnya kesadaran karyawan

dalam menaati peraturan, dan norma-norma yang berlaku yang telah

ditetapkan.

Untuk mengantisipasi kecelakan kerja, PT.PLN (Persero) UP3

Medan melengkapi karyawan dengan peralatan pencegahan kecelakaan,

seperti:
31

1. Masker

Digunakan untuk melindungi alat pernapasan seperti hidung

dan mulut dari bahaya seperti debu, asap dan bahan kimia yang

lain.

2. Sarung tangan

Digunakan untuk melindungi kulit dari kontak langsung dengan

bahan kimia karena sarung tangan sangat rentan dengan

bahan kimia.

3. Sepatu pelindung

Digunakan untuk melindungi kaki dari kejatuhan benda, benda-

benda tajam, larutan kimia dan aliran listrik. Sepatu pelindung

terdiri dari baja diujungnya dibalut dengan karet yang tidak

dapat menghantarkan listrik.

4. Kacamata pelindung

Digunakan untuk melindungi mata dari bahaya loncatan benda

tajam, debu, partikel-partikel kecil dan mengurangi sinar yang

meyilaukan.

5. Alat pelindung kepala

Digunakan untuk melindungi kepala dari bahaya seperti

kejatuhan benda ataupun paparan bahaya listrik. Alat pelindung

kepala ini sesuai dengan lingkar kepala sehingga nyaman dan

efektif melindungi pemakainya.


32

6. Alat pelindung badan (Apron)

Digunakan untuk melindungi badan dari percikan bahan kimia

dan suhu panas. Apron sering digunakan dalam proses

persiapan bahan-bahan kimia.

4.2.5 Dampak Kecelakaan Kerja

Terjadinya kecelakaan kerja memberikan dampak yang buruk,

bukan hanya bagi perusahaan namun juga bagi karyawan perusahaan

tersebut.

1.Bagi karyawan

Beberapa akibat dari kecelakaan kerja yang dirasakan oleh karyawan

adalah sebagai berikut:

a. Kematian jika kecelakaan termasuk kecelakaan berat

b. Cacat organ badan

c. Cedera bila type kecelakaan masih kategori ringan

d. Produktivitas karyawan terhalang selama sistem pemulihan

2. bagi Perusahaan

a. Turunnya produktivitas perusahaan

b. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk asuransi kesehatan

karyawan

c. Adanya gaji yang harus dibayarkan perusahaan selama karyawan

belum dapat bekerja lagi.


BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada

PT.PLN (Persero) UP3 Medan mengenai Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) di perusahaan tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. PT.PLN (Persero) UP3 Medan telah menerapkan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan Undang-undang yang

mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan

penerapan standar operasional prosedur seperti rambu-rambu

kecelakaan, alat pelindung diri sehingga menciptakan

kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi.

2. PT.PLN (Persero) UP3 Medan telah melakukan penggantian

risiko bahaya, pengamatan risiko bahaya dilakukan dengan cara

mengindentifikasi bahaya-bahaya yang ada ditempat kerja.

3. PT.PLN (Persero) UP3 Medan melakukan pemasangan

peringatan bahaya ditempat kerja. Pemasangan ini bertujuan

untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

4. PT.PLN (Persero) UP3 Medan memberikan pembiayaan

kesehatan seperti menyediakan pembiayaan asuransi BPJS dan

pelayanan kesehatan.

33
34

3.2 Saran

Berdasarkan penelitian penulis yang dilakukan di PT.PLN (Persero)

UP3 Medan yang telah bejalan dengan baik, maka penulis memberikan

saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) sehingga saran yang penulis berikan adalah:

1. Sosialisasi berupa latihan tanggap darurat perlu dilaksanakan untuk

membiasakan karyawan untuk mengurangi dampak dari kecelakaan

akibat kerja.

2. Perusahaan harus menggunakan waktu maksimal 3 bulan sekali

dalam melaksanakan praktik latihan penyelamatan.

3. Perusahaan harus memeriksa dan mencoba terlebih dahulu alaram

yang sering digunakan pada saat terjadi peringatan bahaya.


DAFTAR PUSTAKA

Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk


Industri:

Yogyakarta: Pustakabarupress.

Rezeky,sry. 2017. Sanitasi Hygiene dan K3. Bandung: Rekayasa Sains

Sucipto,Cecep. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Goshen

Publishing 2014

Sugiyono. 2017. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Alfabeta

Yani.2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media


DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apa itu keselamatan dan kesehatan kerja?

2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja?

3. Apa yang menjadi tujuan diterapkannya keselamatan dan

kesehatan kerja bagi karyawan PT.PLN (Persero) UP3 Medan ?

4. Apakah anda pernah mengalami tindakan tidak aman pada saat

bekerja?

5. Apa yang menjadi kerugian jika terjadi kecelakaan kerja?

6. Bagaiman PT.PLN (Persero) UP3 Medan mencegah dan

menanggulangi kecelakaan kerja dalam melakukan pekerjaan?

Anda mungkin juga menyukai