Anda di halaman 1dari 2

Serial Diskusi

Bidang Pertahanan dan Keamanan


Pengurus Besar
Himpunan Mahasiswa Islam

“Menakar Stabilitas Pertahanan dan Keamanan Menyongsong Pemilu Serentak 2024”

Narasumber :

1. Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc. (Pengamat Pertahanan)


2. Ilham Saputra, S.IP (Ketua KPU RI)
3. Rahmat Bagja, SH. LL. M (Bawaslu RI)
4. Meutya Viada Hafid (Ketua Komisi 1 DPR RI)
5. Dewan Ketahanan Nasional
6. Badan Intelijen Negara Republik Indonesia
7. Akademisi
8. Ekonom
9. Kesehatan

Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan

dilaksanakan serentak pada tahun 2024 harus bisa mempertimbangkan aspek pertahanan dan

keamanan sebagai instrumen pelaksanaan pemilu dan pilkada yang luber jurdil. Berbagai

persoalan tantangan pertahanan dan keamanan bangsa menjadi sangat mungkin terjadi pada

pemilu dan pilkada tahun 2024 mendatang. Setidaknya di awal tahun 2024 akan dilaksanakan

Pemilu yakni Pemilihan Legislatif DPD, DPR, DPRD Provinsi, dan DPR Kabupaten/Kota serta

Pemilihan Presidan dan Wakil Presiden, sedangkan Pilkada akan dilaksanakan pada 34 Provinsi

ditambah 514 kabupaten/kota di akhir tahun tersebut. Rumitnya sistem Pemilu dan Pilkada

ditambah dengan banyaknya kotak yang akan dihadirkan depan masyarakat.


Berkaca pada pengalaman Pemilu serentak tahun 2019 banyak memakan korban dari

penyelenggara, tahapan-tahapan yang kemungkinan saling beririsan antara tahapan Pemilu dan

Pilkada, dan beberapa aturan yang kemungkinan masih banyak perlu perbaikan. Sedangkan

pelaksanaan Pilkada tahun 2020 di masa pandemi Covid-19 harus menjadi pertimbangan dengan

alasan pandemi yang tidak dapat dipastikan kapan akan berakhir. Untuk itu penting untuk

melakukan perbaikan-perbaikan dari sisi peraturan perundangan-undangan sebagai payung

hukum pada penyelenggaran Pemilu dan Pilkada yang dilaksanakan pada tahun yang sama di

tahun 2024. Namun Pemerintah dan DPR tidak mengambil kesempatan emas waktu tunggu ini

menjadi momentum untuk melakukan perbaikan-perbaikan melalui legislasi. Padahal perbaikan

tidak harus terkait dengan waktu penyelenggaraan yang sangat dekat politisasi, perbaikan

diperlukan beberapa hal mulai dari kewenangan penyelenggara sampai dengan teknis

pelaksanaan.

Selain itu, urgensi pemetaan pertahanan dan keamanan menjelang pemilu dan pilkada

serentak tahun 2024 sebagai langkah early warning system perlu di lakukan oleh berbagai pihak,

mengingat

Lankah-langkah pertahanan dan keamanan tidak hanya menjadi tugas pihak keamanan

dan lembaga terkait semata, melainkan juga segenap komponen masyarakat baik individu

maupun kelompok/organisasi, sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing

Anda mungkin juga menyukai