Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

CONGESTIF HEART FAILURE


(CHF)

Munarotul Khusna
21.0604.0055

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2022
CONGESTIF HEART FAILURE
(CHF)
A. Pengertian
   Gagal jantung adalah suatu keadaan yang serius dimana jumlah darah yang
masuk dalam jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh
akan oksigen dan zat makanan. Terkadang orang salah mengartikan gagal
jantung dengan henti jantung, jika gagal jantung adalah berkurangnya
kemampuan jantung untuk mempertahankan beban kerjanya.
B. Penyebab
Gagal jantung disebabkan karena meningkatnya beban kerja otot jantung,
sehingga bisa melemahkan kekuatan kontraksi otot jantung. Yang paling sering
adalah penyakit arteri koroner menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otot
jantung dan bisa menyebabkan suatu serangan jantung. Hal ini disebabkan
karena miokarditis yaitu suatu infeksi yang disebabkan karena virus ataupun
bakteri, diabetes  maupun kegemukan. Penyakit lain yang bisa menyebabkan
gagal jantung adalah hipertensi yang bisa menyebabkan kerja jantung menjadi
lebih berat karena harus memompa darah di dalam rongga yang sempit.
Penyebab yang lain adalah kelainan pada jantung itu sendiri.
C. Gejala
Tanda dan gejala kegagalan yang disebabkan oleh penurunan cardiac out put :
- Lelah - Bunyi jantung S3
- Angina - Oliguri
- Cemas - Kulit dingin, pucat

Tanda dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik dari ventrikel kiri:
- Dyspneu - Rales paru- paru
- Hasil X- ray memperlihatkan - Batuk
kongesti paru- paru - Orthopneu

Tanda dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik ventrikel kanan :
- Edema perifer - Peningkatan central
- Hati membesar venous pressure (CVP)
- Distensi vena leher
D. Patofisiologi
Respon kompensasi terhadap out put kardiac yang tidak adekuat. Cardiac
out put yang tidak adekuat memicu beberapa respon kompensasi yang berusaha
untuk mempertahankan perfusi organ- organ tubuh yang vital.
Respon awal adalah stimulus kepada saraf simpati yang menimbulkan dua
pengaruh utama :
1. Meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi myocardium.
2. Vasokontriksi perifer
Vasokontriksi perifer menggeser arus darah arteri ke organ-organ yang
kurang vital, seperti kulit dan ginjal dan juga organ-organ yang lebih vital,
seperti otak. Kontriksi vena meningkatkan arus balik dari vena ke jantung.
Peningkatan peregangan serabut otot myocardium memungkinkan
kontraktilitas.
Pada permulaan respon berdampak perbaikan terhadap cardiac out put,
namun selanjutnya meningkatkan kebutuhan oksigen untuk myocardium,
meregangkan serabut-serabut myocardium dibawah garis kemampuan
kontraksi. Bila orang tidak berada dalam status kekurangan cairan untuk
memulai peningkatan volume ventrikel dapat memperberat preload dan
kegagalan komponen-komponen.
Jenis kompensasi yang kedua yaitu dengan mengaktivkan sistem renin
angiotensin yang akhirnya berdampak pada peningkatan preload maupun
afterload pada waktu jangka panjang dan seterusnya.
Kompensasi yang ketiga yaitu dengan terjadinya perubahan struktur
micardium itu sendiri yang akhirnya lama-kelamaan miocrdium akan menebal
atau menjadi hipertropi untuk memperbaiki kontraksi namun ini berdampak
peningkatan kebutuhan oksigen untuk miocardium.

1. Kegagalan ventrikel kiri


Kegagalan ventrikel kiri untuk memompakan darah yang
mengandung oksigen guna memenuhi kebutuhan tubuh berakibat dua hal :
a. Tanda- tanda dan gejala- gejala penurunan cadiac output.
b. Kongesti paru- paru.
2. Dispnea
Pernafasan yang memerlukan tenaga merupakan gejala dini dari
kegagalan ventrikel. Bisa timbul akibat gangguan pertukaran gas karena
cairan di dalam alveoli. Hal ini bisa menjadi payah karena pergerakan
tubuh, misal menaiki tangga, berjalan mendaki dll. Karena dengan
kegiatan tersebut memerlukan peningkatan oksigen.
3. Orthopnea
Timbul kesukaran bernafas pada waktu berbaring terlentang dan
orang harus tidur pakai sandaran di tempat tidur atau tidur duduk pada
sebuah kursi. Bila orang tidur terlentang ventilasi kurang dan volume
darah pada pembuluh-pembuluh paru-paru meningkat.
4. Kegagalan ventrikel kanan
Kegagalan ventrikel kanan terjadi bila bilik ini tidak mampu
memompa melawan tekanan yang naik pada sirkulasi pada paru-paru.
Kegagalan ventrikel kanan dalam memompakan darah akan
mengakibatkan oedema pada ekstrimitas. Pada hati juga mengalami
pembesaran karena berisi cairan intra vaskuler, tekanan di dalam sistem
portal menjadi begitu tinggi sehingga cairan didorong melalui pembuluh
darah masuk ke rongga perut (acites) akibatnya akan mendesak diafragma
yang akhirnya akan susah untuk bernafas.
Pathway

Disfungsi Beban tekanan Beban sistole Beban volume


miocardium berlebihan berlebihan berlebihan

Kontraktilitas Beban sistole Preload Gagal jantung kanan


berkurang meningkat meningkat

Hambatan
pengosongan ventrikel

Beban jantung meningkat

Kurang
Gagal jantung kiri Gagal jantung kongestif pengetahuan

Gagal pompa ventrikel kiri Cemas

Forward failure Backward failure

COP LVED naik


Renal flow
turun
Suplai darah Tekanan kapiler Tekanan vena
jaringan turun Suplai O2 paru naik pulmo naik
otak menurun GFR

Nutrisi Metabolisme Oedema paru


an aerob Retensi Na + H2O

Metabolisme Cairan masuk


sel Timbunan asam dalam alveoli
laktat meningkat Kelebihan volume
cairan
Lemah Fatique Gangguan
pertukaran gas
Intoleransi aktivitas

Gangguan perfusi
jaringan
E. Diagnosa keperawatan :
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium
sekunder penurunan GFR.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya perpindahan
cairan kedalam alveoli sekunder Oedem paru.
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
jantung.
4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai darah menurun.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.

Fokus intervensi keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Kelebihan Setelah dilakukan Pantau haluaran Haluaran urine
volume cairan tindakan urin, jumlah dan mungkin sedikit
berhubungan keperawatan warna saat terjadi dan pekat karena
dengan retensi selama 2 x 24 jam diuresis penurunan perfusi
natrium dengan kriteria ginjal.
sekunder hasil :
penurunan - cairan dalam Hitung masukan Menentukan
GFR. keadaan dan keluaran kehilangan cairan
seimbang. cairan selama 24 tiba- tiba
- TTV dalam jam. /berlebihan
rentang normal
- Tidak ada Ukur lingkar Pada gagal
oedem. abdomen sesuai jantung kanan
indikasi cairan dapat
berpindah
kedalam area
peritoneal,
Kolaborasi menyebabkan
pemberian asites
diuretik
Meningkatkan
laju urine dan
menghambat
Setelah dilakukan reabsorbsi
tindakan Auskultasi bunyi natrium pada
gangguan keperawatan nafas tubulus ginjal
pertukaran gas selama 2 x 24 jam
berhubungan dengan kriteria Ajarkan pasien Menyatakan
dengan adanya hasil : batuk efektif, adanya kongesti
perpindahan - Oksigenasi nafas dalam. paru.
cairan kedalam adekuat.
alveoli - Bebas gejala Membersihkan
sekunder distres Dorong perubahan jalan nafas dan
Oedem paru. pernafasan posisi sering memudahkan
aliran oksigen.

Membantu
Kolaborasi mencegah
pemberian atelektasis dan
oksigen pneumonia.

Meningkatkan
konsentrasi
oksigen alveolar,
Setelah dilakukan yang dapat
tindakan Berikan memperbaiki/
Cemas keperawatan pendidikan menurunkan
berhubungan selama 1 x 24 jam kesehatan tentang hipoksemia
dengan dengan kriteria penyakitnya. jaringan
kurangnya hasil :
pengetahuan - Pasien Pasien akan
tentang mengetahui Kuatkan rasional memahami
penyakit penyakitnya. pengobatan kondisinya dan
jantung. mengurangi
stress.

Pemahaman
program, obat,
dapat
Setelah dilakukan Pijat area meningkatkan
tindakan kemerahan atau kerjasama dalam
keperawatan memutih melaksanakan
selama 3 x 24 jam tindakan
gangguan dengan kriteria keperawatan.
perfusi jaringan hasil : Ubah posisi sering
berhubungan - Tidak terjadi ditempat tidur. Meningkatkan
dengan suplai gangguan perfusi aliran darah,
darah menurun. jaringan. meminimalkan
hipoksia jaringan.
Periksa tanda vital
Setelah dilakukan sebelum dan Memperbaiki
tindakan sesudah aktivitas. sirkulasi,
keperawatan menurunkan
intoleransi selama 3 x 24 jam tekanan pada satu
aktivitas dengan kriteria Evaluasi area
berhubungan hasil : peningkatan Hipotensi
dengan - Dapat memenuhi intoleran aktivitas ortostatik dapat
kelemahan kebutuhan terjadi dengan
tubuh perawatan peningkatan
sendiri. aktivitas
- Menurunnya
kelemahan dan Dapat
kelelahan menunjukan
- Tanda vital peningkatan
dalam rentang dekompensasi
normal. jantung dari pada
kelebihan
aktivitas.

Diagnosa
Untuk memperkuat diagnosa maka dalam pemeriksaan fisik akan
menunjukkan :
Denyut nadi lemah dan cepat, tekanan darah menurun, bunyi jantung
abnormal, pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di
dalam paru, pembesaran hati, penambahan berat badan yang cepat,
pembengkakan perut dan tungkai.
Pengobatan
Pengobatan dilakukan agar penderita merasa lebih nyaman dalam
melakukan berbagai aktivitas fisik, dan bisa memperbaiki kualitas
hidup serta meningkatkan harapan hidupnya.
Pendekatannya dilakukan melalui 3 segi, yaitu :
1. Mengobati penyebab gagal jantung
a. Pembedahan bisa dilakukan untuk :
▪ Memperbaiki penyempitan atau kebocoran pada katup jantung
▪ Memperbaiki hubungan abnormal diantara ruang-ruang
jantung
▪ Memperbaiki penyumpatan arteri koroner yang kesemuanya
bisa menyebabkan gagal jantung.
b. Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi.
c. Kombinasi obat-obatan, pembedahan dan terapi penyinaran
terhadap kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
d. Pemberian obat anti-hipertensi.

2. Menghilangkan faktor yang memperburuk gagal jantung


Merokok, garam, kelebihan berat badan dan alkohol akan
memperburuk gagal jantung. Dianjurkan untuk berhenti merokok,
melakukan perubahan pola makan, berhenti minum alkohol atau
melakukan olah raga secara teratur untuk memperbaiki kondisi
tubuh secara keseluruhan. Untuk penderita gagal jantung yang
berat, tirah baring selama beberapa hari merupakan bagian penting
dari pengobatan. Penggunaan garam yang berlebihan dalam
makanan sehari-hari bisa menyebabkan penimbunan cairan yang
akan menghalangi pengobatan medis.
Jumlah natrium dalam tubuh bisa dikurangi dengan membatasi
pemakaian garam dapur, garam dalam masakan dan makanan yang
asin.
Penderita gagal jantung yang berat biasanya akan mendapatkan
keterangan terperinci mengenai jumlah asupan garam yang masih
diperbolehkan.
Cara yang sederhana dan dapat dipercaya untuk mengetahui
adanya penimbunan cairan dalam tubuh adalah dengan menimbang
berat badan setiap hari.
Kenaikan lebih dari 1 kg/hari hampir dapat dipastikan disebabkan
oleh penimbunan cairan.
Penambahan berat badan yang cepat dan terus menerus
merupakan petunjuk dari memburuknya gagal jantung.
Karena itu penderita gagal jantung diharuskan menimbang
berat badannya setepat mungkin setiap hari, terutama pada pagi
hari, setelah berkemih dan sebelum sarapan.
Timbangan yang digunakan harus sama, jumlah pakaian yang
digunakan relatif sama dan dibuat catatan tertulis.
3. Mengobati Gagal jantung
Prinsipnya adalah pencegahan atau pengobatan dini terhadap
penyebabnya.pengobatan tahap ini adalah secara medis dan
dilakukan oleh dokter.
Daftar pustaka

APrice, Sylvia and M. Wilson, Lorraine. 2017. Pathophysiology Fourth Edition.


Mosby Year Book. Michigan

Doenges, Marylinn E. et al. (2016). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, Alih bahasa I
Made Kariasa. Jakarta. EGC.

Ignatavicius, Dona D and Bayna, Marylen V. 2018. Medical Surgical Nursing A


nursing proces Aproach Edisi I. WB Saunders Company. Philadhelpia.

Soeparman. Et al. (2019). Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta. Balai

Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai