Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN,
OPTIMALISASI DRAINASE, DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
PADA RUAS JALAN CEMARA KECAMATAN PERCUT SEI TUAN” ini
merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan untuk melanjutkan mata kuliah
Tugas Akhir semester VIII, Program Studi Diploma IV Teknik Perancangan Jalan dan
Jembatan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, saya mendapati berbagai kendala.
Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, selayaknya saya
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan kepada saya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir.
2. M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan.
3. Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan
dan sebagai Dosen Pembimbing.
4. Ir. Ependi Napitu, M.T., Kepala Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan
Jembatan dan sebagai Dosen Penguji
5. Ir. M. Koster Silaen, M.T., Ketua Penguji sidang Tugas Akhir.
6. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan kontribusi kepada penulis baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Tugas Akhir ini dibuat berdasarkan data, pengetahuan, dan ilmu yang telah
diperoleh dari masa perkuliahan. Saya berharap kiranya Tugas Akhir ini memenuhi
kriteria yang telah ditetapkandan dapat memberikan manfaat kepada pembaca
nantinya.

Medan, September 2019

Penulis
ii
M. Syukri Harianda
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xvi
ABSTRAK/ABSTRACT xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Tujuan Pembahasan 3
1.5. Manfaat Penelitian 3
1.6. Sistematika Penulisan 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5


2.1. Umum 5
2.2. Peningkatan Jalan 6
2.3. Klasifikasi Jalan 6
2.3.1. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Wewenang Pembinaan 7
2.3.2. Jaringan Jalan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 8
2.3.3. Fungsi Jalan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 8
2.3.4. Kelas Jalan Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 9
2.4. Persyaratan Ruang Jalan 10
2.5. Perkerasan Jalan 13
2.5.1. Jenis Konstruksi Perkerasan Jalan 13
2.5.2. Perbedaan Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur 15
2.6. Tingkat Pelayanan Jalan 17
2.6.1. Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation (DS) 17

iii
2.6.2. Volume Lalu Lintas 18
2.6.3. Klasifikasi Kendaraan Rencana 20
2.6.4. Ekivalen Mobil Penumpang (emp) 20
2.6.5. Kapasitas Jalan 22
2.7. Perencanaan Perkerasan Beton Semen Metode Bina Marga Pd T-14-2003 25
2.7.1. Persyaratan Teknis 25
2.7.1.1. Tanah Dasar 25
2.7.1.2. Pondasi Bawah 26
2.7.1.3. Beton Semen 28
2.7.1.4. Lalu Lintas 29
2.7.1.4.1. Lajur Rencana dan Koefisien Distribusi 32
2.7.1.4.2. Umur Rencana 32
2.7.1.4.3. Pertumbuhan Lalu Lintas 32
2.7.1.4.4. Lalu Lintas Rencana 34
2.7.1.4.5. Faktor Keamanan Beban 34
2.7.1.5. Bahu 35
2.7.1.6. Sambungan 35
2.7.1.6.1. Sambungan memanjang dengan batang pengikat (tie bars) 35
2.7.1.6.2. Sambungan pelaksanaan memanjang 36
2.7.1.6.3. Sambungan susut memanjang 37
2.7.1.6.4. Sambungan susut dan sambungan pelaksanaan melintang 37
2.7.1.6.5. Sambungan isolasi 39
2.7.2. Prosedur Perencanaan 40
2.7.2.1. Perencanaan Tebal Pelat 40
2.7.2.2. Analisis Terhadap Fatik dan Erosi 49
2.7.3. Perencanaan Tulangan 62
2.7.3.1. Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan 62
2.8. Perencanaan Tebal Pelat Metode AASHTO 1993 62
2.8.1. Lalu Lintas (Traffic) 63
2.8.1.1. Umur Rancangan 63

iv
2.8.1.2. Faktor Distribusi Arah (DD) 63
2.8.1.3. Faktor Distribusi Lajur (DL) 63
2.8.1.4. Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) 64
2.8.1.5. Vehicle Damage Factor (VDF) 64
2.8.1.6. Equivalent Single Axel Load (ESAL) 65
2.8.2. Reliability 66
2.8.3. Kemampuan Pelayanan (Serviceability) 67
2.8.4. Modulus Reaksi Tanah Dasar 69
2.8.5. Modulus Elastisitas Beton 70
2.8.6. Kuat Lentur (Flexural Strength) 70
2.8.7. Koefisien Penyaluran Beban (Load Transfer) (J) 71
2.8.8. Koefisien Drainase 71
2.8.9. Persamaan Penentuan Tebal Pelat (D) 74
2.8.10. Sambungan 75
2.8.10.1.Batang Pengikat (Tie Bar) 75
2.8.10.2.Dowel (Ruji) 75
2.8.11. Sambungan 76
2.9. Perencanaan Tebal Pelat Metode Manual Perkerasan Jalan Bina Marga 2017
76
2.9.1. Umur Rencana 76
2.9.2. Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas 77
2.9.3. Lalu Lintas Pada Lajur Rencana 78
2.9.4. Jenis Kendaraan dan Jumlah Kelompok Sumbu 78
2.9.5. Menentukan Struktur Perkerasan 78
2.10.Drainase 79
2.10.1. Ketentuan Teknis Perencanaan Drainase Permukaan 79
2.10.2. Panjang Segmen Saluran (L) 80
2.10.3. Luas Daerah Layanan (A) 80
2.10.4. Koefisien Pengaliran (C) 81
2.10.5. Faktor Limpasan (fk) 81
2.10.6. Waktu Konsentrasi (Tc) 83
v
2.10.7. Intensitas Curah Hujan (I) 84
2.10.8. Debit Aliran Air (Q) 87
2.10.9. Saluran Terbuka 88
2.10.10. Kemiringan Bahu Jalan 89
2.10.11. Perhitungan Dimensi Saluran Samping (Side Ditch) 90
2.11. Rencana Anggaran Biaya (RAB) 94
2.11.1. Daftar harga satuan alat dan bahan 94
2.11.2. Analisa harga satuan pekerjaan 94
2.11.3. Perhitungan volume pekerjaan 94
2.11.4. Perhitungan rencana anggaran biaya 94
2.12.5. Rekapitulasi biaya 88

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 95


3.1 Tinjauan Umum 95
3.2 Lokasi Penelitian 95
3.3. Tahapan Penelitian 96
3.3.1. Tahap Persiapan 96
3.3.2. Tahap Pengumpulan Data 96
3.3.2.1. Metode Literatur 96
3.3.2.2. Metode Observasi 96
3.3.2.3. Data Primer 97
3.3.2.4. Data Sekunder 97
3.3.3. Analisis Pengolahan Data 98
3.3.4. Tahap Penyusunan 98

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 100


4.1 Tinjauan Umum 100
4.1.1. Data Umum 100
4.1.2. Data Lalu Lintas 100
4.1.3. Data Tanah 102
4.1.4. Data Curah Hujan 104

vi
BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 106
5.1 Analisis Tingkat Pelayanan Jalan Eksisting 106
5.1.1. Arus Lalu Lintas Total (Q) 106
5.1.2. Kapasitas Jalan (C) 106
5.1.3. Derajat Kejenuhan / Degree of Saturation (DS) 107
5.1.4. Pembahasan Tingkat Pelayanan Jalan Eksisting 107
5.2 Perhitungan Tebal Perkerasan Kaku Metode Bina Marga Pd T-14-2003 108
5.2.1. Tanah Dasar (Subgrade) 108
5.2.2. Lapis Pondasi Bawah (Subbase) 108
5.2.3. Mutu Beton 109
5.2.4. Lalu Lintas 109
5.2.5. Penentuan Tebal Pelat Beton 112
5.2.6. Perencanaan Sambungan 134
5.2.6.1. Dowel (Ruji) 96
5.2.6.2. Batang Pengikat (Tie bar) 96
5.2.7. Pembahasan Metode Bina Marga Pd T-14-2003 135
5.3 Perhitungan Tebal Perkerasan Kaku Metode Manual Perkerasan Jalan Bina
Marga 2017 136

5.3.1. Lalu Lintas 136


5.3.2. Penentuan Tebal Pelat Beton 136
5.3.3. Perencanaan Sambungan 137
5.3.3.1. Dowel (Ruji) 137
5.3.3.2. Batang Pengikat (Tie bar) 138
5.3.4. Pembahasan Metode Manual Perkerasan Jalan Bina Marga 2017 138
5.4 Perhitungan Tebal Perkerasan Kaku Metode AASHTO 1993 139
5.4.1. Lalu Lintas (Traffic) 139
5.4.2. Tingkat Kemampuan Pelayanan (Serviceability) 140
5.4.3. Nilai Reliability (R), Nilai Standart Normal Deviate (ZR), Nilai Standar
Deviasi (So) 140
5.4.4. Modulus Elastisitas Beton 140
vii
5.4.5. Modulus Reaksi Tanah Dasar 141
5.4.6. Nilai Koefisien Drainase (Cd) 142
5.4.7. Koefisien Transfer Beban (Load Transfer) 142
5.4.8. Parameter Input AASHTO 143
5.4.9. Penentuan Tebal Pelat (D) 144
5.4.10. Perencanaan Sambungan 144
5.4.10.1.Dowel (Ruji) 145
5.4.10.2.Batang Pengikat (Tie bar) 145
5.4.11. Pembahasan Metode AASHTO 1993 145
5.5 Perbandingan Hasil Tebal Perkerasan dan Sambungan 146
5.6 Perencanaan Sistem Drainase Jalan Berdasarkan Pd. T-02-2006-B 150
5.6.1. Kondisi Jalan 150
5.6.2. Koefisien Pengaliran (C) 150
5.6.3. Luasan Daerah Pengaliran 150
5.6.4. Waktu Konsentrasi (TC) 151
5.6.5. Intensitas Curah Hujan (I) 152
5.6.6. Debit Aliran Rencana (Qr) 154
5.6.7. Penentuan Dimensi Saluran Samping 154
5.6.8. Perhitungan Debit Saluran (Qs) 154
5.6.9. Kontrol Debit Aliran 155
5.6.10. Tinggi Jagaan (W) 155
5.6.11. Pembahasan Perancangan Saluran Drainase 155
5.7 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya 156
5.6.1. Kondisi Jalan 150
5.6.2. Koefisien Pengaliran (C) 150

BAB 6 PENUTUP 167


6.1 Kesimpulan 106
6.1 Saran 168

DAFTAR PUSTAKA 170


viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Kelas Jalan.........................................................................................9


Tabel 2.2 Kriteria dan Dimensi Ruang-Ruang Jalan....................................................11
Tabel 2.3 Ukuran Bagian-Bagian Ruang Milik Jalan ..................................................11
Tabel 2.4 Lebar Jalur dan Bahu Jalan Antar Kota........................................................12
Tabel 2.5 Perbedaan Perkerasan Kaku dengan Perkerasan Lentur...............................16
Tabel 2.6 Kriteria Tingkat Pelayanan Jalan..................................................................17
Tabel 2.7 Faktor Volume (K) dan Variasi (F) untuk VJP............................................19
Tabel 2.8 Klasifikasi Kendaraan Rencana....................................................................20
Tabel 2.9 Nilai emp Jalan Tak Terbagi pada Daerah Perkotaan..................................21
Tabel 2.10 Nilai emp Jalan Dua Lajur Dua Arah Tak Terbagi Jalan Antar Kota........21
Tabel 2.11 Kapasitas Dasar Suatu Ruas Jalan..............................................................22
Tabel 2.12 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Jalur Lalu Lintas (FCW)..................23
Tabel 2.13 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisah Arah (FCSP)....................23
Tabel 2.14 Kelas Hambatan Samping...........................................................................24
Tabel 2.15 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping dan Lebar Bahu (FCSF)...............24
Tabel 2.16 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCCS)....................................................................................... 25
Tabel 2.17 Nilai Koefisien Gesekan (µ).......................................................................27
Tabel 2.18 Jenis Tipe Kendaraan untuk Rancangan.....................................................30
Tabel 2.19 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan dan Koefisien Distribusi (C)
Kendaraan Niaga pada Lajur Rencana.......................................................32
Tabel 2.20 Faktor Pertumbuhan Lalu-lintas (R)...........................................................33
Tabel 2.21 Faktor Keamanan Beban (FKB)...................................................................34
Tabel 2.22 Diameter Ruji..............................................................................................37
Tabel 2.23 Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi Perkerasan Tanpa Bahu Beton........50
Tabel 2.24 Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi Perkerasan Dengan Bahu Beton......54
Tabel 2.25 Umur Rancangan Perkerasan......................................................................63
Tabel 2.26 Faktor distribusi lajur (DL)..........................................................................64
Tabel 2.27 Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan (Vehicle Damage Factor)......64
Tabel 2.28 Reliability (R) ............................................................................................66
Tabel 2.29 Standard normal deviation (ZR)..................................................................66

ix
Tabel 2.30 Skala PSI.....................................................................................................68
Tabel 2.31 Loss of Support Factors (LS).....................................................................70
Tabel 2.32 Koefisien Transfer Beban (J)......................................................................71
Tabel 2.33 Kualitas Drainase........................................................................................72
Tabel 2.34 Drainage Coefficient (Cd)..........................................................................73
Tabel 2.35 Penentuan Ukuran Tie Bar.........................................................................75
Tabel 2.36 Diameter dan Jarak Dowel.75 Tabel 2.37 Umur Rencana Perkerasan Jalan
Baru (UR)...................................................................................................76
Tabel 2.38 Faktor Pertumbuhan Lalu-lintas (i) (%).....................................................77
Tabel 2.39 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu-lintas Berat..................78
Tabel 2.40 Harga Koefisien Pengaliran (C) dan Faktor Limpasan (fk)........................81
Tabel 2.41 Koefisien Hambatan (nd) Berdasarkan Kondisi Permukaan......................83
Tabel 2.42 Variasi Yang Merupakan Fungsi Periode Ulang........................................85
Tabel 2.43 Nilai Yang Tergantung Pada Jumlah Tahun Pengamatan, Yn...................86
Tabel 2.44 Standar Deviasi Fungsi dari n, Sn...............................................................86
Tabel 2.45 Kecepatan Aliran Air (V) yang Diijinkan Berdasarkan Jenis Material .....87
Tabel 2.46 Kemiringan Saluran (is) Berdasarkan Jenis Material.................................88
Tabel 2.47 Kemiringan melintang perkerasan dan bahu jalan......................................89
Tabel 2.48 Komponen Perhitungan Penampang Saluran............................................91
Tabel 2.49 Koefisien Kekasaran (Manning).................................................................92
Tabel 4.1 Jumlah Arus Lalu Lintas Jl. Cemara Kec. Percut Sei Tuan........................101
Tabel 4.2 Arus Lalu Lintas Jl. Cemara Kec. Percut Sei Tuan....................................102
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP)................................102
Tabel 4.4 Nilai CBR Jl. Cemara Kec. Percut Sei Tuan..............................................104
Tabel 4.5 Data Curah Hujan Stasiun Klimatologi Deli Serdang................................105
Tabel 5.1 Data Arus Kend/Jam dan Smp/Jam............................................................106
Tabel 5.2 Perhitungan Jumlah Sumbu Berdasarkan Jenis dan Bebannya..................110
Tabel 5.3 Perhitungan Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) Selama Umur
Rencana....................................................................................................111
Tabel 5.4 Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana........................................................112
Tabel 5.5 Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi Perkerasan Tanpa Bahu Beton........114
Tabel 5.6 Nilai Tegangan Ekivalen (TE), Faktor Erosi (FE), dan Faktor Rasio
Tegangan (FRT).......................................................................................114

x
Tabel 5.7 Analisa Fatik dan Erosi Perkerasan Kaku dengan Tebal 20 cm.................133
Tabel 5.8 Perhitungan Jumlah Kelompok Sumbu Kendaraan Berat..........................136
Tabel 5.9 Tebal Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban Lalu-lintas Berat........136
Tabel 5.10 Perhitungan Kumulatif Beban Sumbu Standar Ekivalen W18 (ESAL)...139
Tabel 5.11 Parameter Input AASHTO 1993..............................................................143
Tabel 5.12 Perbandingan Tebal Perkerasan dan Sambungan.....................................146
Tabel 5.13 Perbandingan Parameter Input Masing-Masing Metode..........................147
Tabel 5.14 Perhitungan Standar Deviasi Curah Hujan...............................................152
Tabel 5.15 Perhitungan Volume Pekerjaan................................................................156
Tabel 5.16 Rekapitulasi Volume Pekerjaan................................................................164
Tabel 5.17 Bill of Quantity (BOQ).............................................................................165
Tabel 5.18 Rekapitulasi Rencana Aggaran Biaya......................................................166

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Alir Sistematika Penulisan............................................................4


Gambar 2.1 Bagian – Bagian Jalan (Sumber : PP No. 34 Tahun 2006)......................12
Gambar 2.2 Struktur Perkerasan Jalan Lentur (Shirley L.Hendarsin, 2000)................13
Gambar 2.3 Struktur Perkerasan Jalan Kaku (Shirley L.Hendarsin, 2000)..................14
Gambar 2.4 Struktur Perkerasan Komposit (Shirley L.Hendarsin, 2000)....................15
Gambar 2.5 Tebal Pondasi Bawah Minimum Untuk Perkerasan Beton Semen
(Sumber: Pd T-14-2003)...........................................................................27
Gambar 2.6 CBR Tanah Dasar Efektif Dan Tebal Pondasi Bawah
(Sumber: Pd T-14-2003)............................................................................28
Gambar 2.7 Tipikal sambungan memanjang (Sumber: Pd T-14-2003).......................36
Gambar 2.8 Ukuran standar penguncian sambungan memanjang
(Sumber: Pd T-14-2003)............................................................................36
Gambar 2.9 Sambungan susut melintang tanpa ruji (Sumber: Pd T-14-2003)............38
Gambar 2.10 Sambungan susut melintang dengan ruji (Sumber: Pd T-14-2003)..........38
Gambar 2.11 Sambungan pelaksanaan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
untuk pengecoran per lajur (Sumber: Pd T-14-2003)……………………38
Gambar 2.12 Sambungan pelaksanaan yang direncanakan dan yang tidak direncanakan
untuk pengecoran seluruh lebar perkerasan (Sumber: Pd T-14-2003).....39
Gambar 2.13 Contoh persimpangan yang membutuhkan isolasi
(Sumber: Pd T-14-2003)............................................................................39
Gambar 2.14 Sambungan Isolasi (Sumber: Pd T-14-2003)...........................................40
Gambar 2.15 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu Lintas Dalam Kota, Tanpa
Ruji, FKB = 1,1 (Sumber: Pd T-14-2003).................................................41
Gambar 2.16 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu Lintas Dalam Kota, Tanpa
Ruji, FKB = 1,2 (Sumber: Pd T-14-2003).................................................42
Gambar 2.17 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu Lintas Dalam Kota,
Dengan Ruji, FKB = 1,1 (Sumber: Pd T-14-2003)...................................43
Gambar 2.18 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu Lintas Dalam Kota,
Dengan Ruji, FKB = 1,2 (Sumber: Pd T-14-2003)...................................44

xii
Gambar 2.19 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu Lintas Luar Kota, Tanpa
Ruji, FKB = 1,1 (Sumber: Pd T-14-2003).................................................45
Gambar 2.20 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu Lintas Luar Kota, Tanpa
Ruji, FKB = 1,2 (Sumber: Pd T-14-2003).................................................46
Gambar 2.21 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu lintas Luar Kota, Dengan
Ruji, FKB = 1,1 (Sumber: Pd T-14-2003).................................................47
Gambar 2.22 Contoh grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu lintas Luar Kota, Dengan
Ruji, FKB = 1,2 (Sumber: Pd T-14-2003).................................................48
Gambar 2.23 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton (Sumber: Pd T-14-2003)...................................59
Gambar 2.24 Analisis erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor erosi,
tanpa bahu beton (Sumber: Pd T-14-2003)...............................................60
Gambar 2.25 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, dengan
bahu beton (Sumber: Pd T-14-2003).........................................................61
Gambar 2.26 Modulus Reaksi Tanah Dasar Dikoreksi Terhadap Potensi Kehilangan
Dukungan Lapis Pondasi Bawah (Sumber : AASHTO 1193)....................69
Gambar 2.27 Gambar Jenis Kendaraan dan Jumlah Kelompok Sumbu (Sumber:
Ir.Hamirhan Soadang MSCE, Konstruksi Jalan Raya).............................78
Gambar 2.28 Daerah Pengaliran Saluran Samping Jalan (Sumber : Pd T-02-2006-B)..81
Gambar 2.29 Kurva Basis Menentukan Intensitas Curah Hujan....................................86
Gambar 2.30 Kemiringan Melintang Normal pada Daerah Datar dan Lurus
(Sumber : Pd T-02-2006-B).......................................................................89
Gambar 2.31 Saluran Bentuk Trapesium (Sumber : Pd T-02-2006-B)..........................91
Gambar 2.32 Saluran Bentuk Segi Empat (Sumber : Pd T-02-2006-B).........................91
Gambar 5.1 CBR Tanah Dasar Efektif dan Tebal Pondasi Bawah............................108
Gambar 5.2 Tebal Pondasi Bawah Minimum Untuk Perkerasan Beton Semen.........108
Gambar 5.3 Grafik perencanaan, f = 4,25 MPa, Lalu Lintas Dalam Kota, Dengan Ruji,
FKB = 1,1.................................................................................................113
Gambar 5.4 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................115
Gambar 5.5 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton .........................................................................116

xiii
Gambar 5.6 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................117
Gambar 5.7 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................118
Gambar 5.8 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................119
Gambar 5.9 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................120
Gambar 5.10 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................121
Gambar 5.11 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................122
Gambar 5.12 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
dengan/tanpa bahu beton..........................................................................123
Gambar 5.13 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton............................................................................................... 124
Gambar 5.14 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton................................................................................................125
Gambar 5.15 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton................................................................................................126
Gambar 5.16 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton................................................................................................127
Gambar 5.17 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton................................................................................................128
Gambar 5.18 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton................................................................................................129
Gambar 5.19 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton................................................................................................130
Gambar 5.20 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton ...............................................................................................131
Gambar 5.21 Analisis erosi dan jumlah repitisi beban berdasarkan faktor erosi, tanpa
bahu beton................................................................................................132
Gambar 5.22 Sambungan Susut Melintang dengan Dowel Metode Pd T-14-2003......134

xiv
Gambar 5.23 Sambungan Memanjang dengan Tie Bar Metode Pd T-14-2003............135
Gambar 5.24 Tebal Perkerasan Metode Pd T-14-2003.................................................135
Gambar 5.25 Sambungan Susut Melintang dengan Dowel Metode Bina Marga 2017 137
Gambar 5.26 Sambungan Memanjang dengan Tie Bar Metode Bina Marga 2017......138
Gambar 5.27 Tebal Perkerasan Metode Bina Marga 2017...........................................139
Gambar 5.28 Koreksi Modulus Reaksi Tanah Dasar Terhadap Potensi Kehilangan
Dukungan Lapis Pondasi..........................................................................142
Gambar 5.29 Sambungan Susut Melintang dengan Dowel Metode AASHTO 1993...145
Gambar 5.30 Sambungan Memanjang dengan Tie Bar Metode AASHTO 1993.........145
Gambar 5.31 Tebal Perkerasan Metode AASHTO 1993..............................................146
Gambar 5.32 Intensitas Curah Hujan Berdasarkan Kurva Basis..................................153
Gambar 5.33 Dimensi Drainase Samping Jalan............................................................155

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Harga Upah dan Bahan

Lampiran 2 : Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)

Lampiran 3 : Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 4 : Data Volume Lalu Lintas

Lampiran 5 : Data Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP)

Lampiran 6 : Data Curah Hujan

Lampiran 7 : Gambar Situasi dan Memanjang

Lampiran 8 : Gambar Strip Map

Lampiran 9 : Gambar Tipikal Potongan Melintang

Lampiran 10 : Gambar Potongan Melintang Eksisting

Lampiran 11 : Dokumentasi

Lampiran 12 : Lembar Administrasi

xvi
xvii

Anda mungkin juga menyukai