Anda di halaman 1dari 2

CORONA ANTARA ADA DAN TIADA

Pembuka:

Selamat pagi, salam Sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati bapak guru selaku dewan juri dan teman-teman sekalian yang saya banggakan.

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. karena atas
rahmatnya kita semua sehat dan bisa berkumpul di sekolah saat masa pandemi ini masih berlangsung.
Tidak lupa, kita juga harus mendoakan supaya masa seperti yang sekarang ini cepat membaik dan
semoga teman-teman kita yang terkena dampak dari pandemi ini dapat diberikan kesehatan oleh
Tuhan.

Seperti yang kita ketahui bersama saat ini 209 negara di dunia termasuk negara kita Indonesia sedang
menghadapi tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Masa yang berat bagi kehidupan
kita, bahkan pandemi corona ini telah membawa kesedihan dan kesulitan bagi banyak orang. Kita semua
mengalami perubahan besar dalam kehidupan kita sehari-hari.

Isi:

Dalam kesempatan ini, saya ingin membahas kondisi pandemi yang tampaknya tidak berujung. Sudah
banyak korban yang berjatuhan, mulai dari keluarga, kerabat, teman tidak mengenal usia tua maupun
muda. Meskipun dengan fakta demikian masih saja banyak masyarakat yang tidak percaya bahwa virus
ini ada, banyak konspirasi muncul ditengah masyarakat. Bagi mereka yang tidak percaya virus corona ini
ada beranggapan bahwa ini hanyalah virus flu biasa yang sudah ada sejak lama dan pemerintah hanya
menjadikan ini sebagai ladang bisnis saja. Tentu saja kondisi seperti ini menjadi perdebatan bahkan
masyarakat yang awalnya percaya dengan virus ini menjadi tidak percaya karena banyak kasus yang
menyimpang di pemerintahan.

Tetapi masih banyak juga masyarakat yang percaya bahwa virus ini ada karena sudah ada penelitian dan
dibuktikan secara medis, menurut penelitian Virus tidak bereplikasi di luar sel hidup. Virus yang menular
dapat bertahan pada permukaan lingkungan yang terkontaminasi dan durasi bertahan virus yang hidup
dipengaruhi secara nyata oleh suhu dan kelembapan. Pada saat ini Kelelawar diidentifikasi sebagai
hewan yang membawa (reservoir) virus korona, Kelelawar dikenal sebagai hewan pembawa berbagai
virus penyakit yang baru muncul karena jumlah populasi, distribusi, dan mobilitasnya yang tinggi
sehingga risiko kelelawar untuk dapat menularkan ke hewan lain menjadi tinggi dari hewan-hewan yang
sudah terkontaminasi, manusia memakan hewan-hewan tersebut jadi virus mulai masuk ke tubuh
manusia. Di lihat dari data yang saya sampaikan virus ini benar adanya tetapi jangan panik karena virus
ini tidak semengerikan yang diberitakan karena bahasa media memang selalu dilebih-lebihkan untuk
kepentingan pribadi. Hal ini lah juga yang menjadi salah satu faktor perbedaan pendapat dimasyarakat
karena masyarakat tidak cermat dalam mencerna berita. Secara logika walaupun virus ini tidak ada
tetapi apa salahnya kita menjaga kesehatan bersama agar hidup lebih baik. Anggap saja sekarang kita
sedang berlatih untuk membiasakan diri hidup sehat dengan peraturan-peraturan yang diberikan oleh
pemerintah. Jangan biarkan kondisi ini menjadi hal yang mengucilkan rasa semangat kawan-kawan.
Tetaplah menjadi pribadi yang positif, karena mental yang sehat akan menghasilkan fisik yang bugar.

Saya tahu kalau situasi kita kali ini membuat jenuh, tetapi ingat, kita masih diberikan kesehatan oleh
Tuhan, artinya kita masih beruntung, dan diberikan kesempatan untuk tetap semangat dalam menjaga
kondisi kesehatan badan.

Saya juga berharap teman-teman semua bisa saling mengingatkan satu sama lain. Jika kalian melihat ada
yang melanggar protokol kesehatan, tolong ingatkan dengan baik-baik. Ingatkan bahwa menjaga
protokol kesehatan merupakan kewajiban seluruh warga negara demi menghentikan penyebaran virus
corona.

Penutup:

Kiranya demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengucapan kata,
terimakasi dan selamat pagii.

Anda mungkin juga menyukai