Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AL QUR’AN DAN HADIST

(Shalat, Puasa, Zakat dan Haji Dalam Perspektif Al Qur’an dan Hadist)

DISUSUN OLEH :
Nama : Figo Deniar
: Geger Ilham Dipa Wijaya
: Maisaroh
Kelompok :9
Dosen pembimbing : Abdul Aziz, SH. M.Pd.i

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN2020/2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan, berkat segala karunia Allah SWT makalah ini
dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kami haturkan
kepada baginda nabi Muhammad Saw, pemimpin ummah yang sejarah keteladanannyatak
pernah usang ditelan waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmemberikan kontribusi
baik moril maupun materi sehingga makalah yang berjudul “ Shalat, Puasa, Zakat dan Haji
Dalam Perspektif Al Qur’an dan Hadist” ini dapat terwujud, khususnya kepada Abdul Aziz,
SH. M.Pd.i. sebagai dosen pengampu,serta kepada teman-teman semuanya.
Tak ada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini jauh darikesempurnaan. Kritik
dan saran pembaca tentu akan sangat berguna bagi perbaikan makalh ini kedepannya. Semoga
bermanfaat.

Bandar Lampung, 30 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................


Daftar Isi ............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................................
BAB II Pembahasan
A. Pengertian shalat dalam perspektif al qur’an dan hadist ...................................................
B. Pengertian puasa dalam perspektif al qur’an dan hadist ...................................................
C. Pengertian zakat dalam perspektif al qur’an dan hadist ....................................................
D. Pengertian haji dalam perspektif al quran’ dan hadist ......................................................

BAB III Penutup


A. Kesimpulan ...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran merupakan wahyu Allah S.W.T yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai petunjuk bagi seluruh kehidupan umat manusia, tidak hanya umat Islam pada
khususnya.1 Untuk itu, Al-Quran menjadi oase dalam kehidupan manusia yang dijadikan sebagai
pedoman dalam hidup. Al-Quran mempunya kelebihan dibanding kitab-kitab yang diturunkan
oleh Allah Swt kepada Nabi terdahulu, sebelum Nabi Muhammad Saw, yaitu terkait dengan
orisinalitas.
Sebagai kitab penghimpun seluruh prinsip dasar wahyu-wahyu yang diturunkan kepada
Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad Saw, Al-Quran tentunya secara prinsip memuat ide-ide
dasar tentang kehidupan yaitu salah satu nya tentang pendidikan. Al-Quran mengulas prinsip-
prinsip dasar yang berkaitan dengan pendidikan cukup banyak, termasuk di dalamnya pendidikan
ibadah kepada Allah yaitu tentang shalat, puasa, zakat dan haji.
Hadis Rasulullah adalah sebagai pedoman hidup yang utama bagi umat Islam setelah
Alquran. Tingkah laku manusia yang tidak ditegaskan ketentuan hukumnya, tidak diterangkan
cara mengamalkannya, tidak diperincikan menurut dalil yang masih utuh, tidak dikhususkan
menurut dalil yang masih mutlak dalam Alquran, hendaklah dicarikan penyelesiannya dalam
Hadis
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian shalat dalam perspektif al qur’an dan hadist?
2. Pengertian puasa dalam perspektif al qur’an dan hadist?
3. Pengertian zakat dalam perspektif al qur’an dan hadist?
4. Pengertian haji dalam perspektif al quran’ dan hadist?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas
dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu
memahami tentang Shalat, Puasa, Zakat dan Haji Dalam Perspektif Al Qur’an dan Hadist
BAB II
PEMBAHASAN
1. Shalat
a. Pengertian Shalat
Pengertian shalat dari bahasa Arab As-sholah, sholat menurut Bahasa / Etimologi berarti
Do‟a dan secara terminology/istilah, para ahli fiqh mengartikan secara lahir dan hakiki.
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam., yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat
yang telah ditentukan.
Adapun secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang
mendatangkan takut kepadaNya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesaranNya atau
mendhohirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan
pekerjaan atau keduaduanya.6 Sebagaimana perintah-Nya dalam surah al-Ankabut ayat 45:

Artinya : ‘’bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan’’
Dari beberapa pengertaian diatas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan
ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan
diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara‟
2. Pengertian Puasa
Menurut bahasa puasa berarti “menahan diri”.Menurut syara’ ialah menahan diri dari
segala sesuatu yang membatalkanya dari mula terbit fajar hingga terbenam matahari, karena
perintah Allah semata- mata, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu.
Sedangkan arti shaum menurut istilah syariat adalah menahan diri pada siang hari dari
hal-hal yang membatalkan puasa, disertai niat oleh pelakunya, sejak terbitnya fajar sampai
terbenamnya matahari. Artinya , puasa adalah penahanan diri dari syahwat perut dan syahwat
kemaluan, serta dari segala benda konkret yang memasuki rongga dalam tubuh (seperti obat dan
sejenisnya), dalam rentang waktu tertentu yaitu sejak terbitnya fajar kedua (yaitu fajar shadiq)
sampai terbenamnya matahari yang dilakukan oleh orang tertentu yang dilakukan orang tertentu
yngmemenuhi syarat yaitu beragama islam, berakal, dan tidak sedang dalam haid dan nifas,
disertai niat yaitu kehendak hati untuk melakukan perbuatan secara pasti tanpa ada
kebimbangan , agar ibadah berbeda dari kebiasaan
Demi zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggamannya sesungguhnya bau tidak
sedap orang yang berpuasa menurut Allah lebih wangi menurut Allah pada hari kiamat daripada
minyak misik. Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan :

 Apabila berbuka dia bergembira dengan berbukanya


 Apabila bertemu tuhannya ia bergembira dengan puasanya.

Artinya : ‘Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa’ QS Al-Baqarah : 183.

Manfaat Puasa adalah Menjalankan puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam
yang mukallaf. Di balik kewajiban tersebut, terdapat berbagai manfaat terkait kedekatan
seorang muslim terhadap Allah. Dalam Maqashidus Shaum, Izzudin bin Abdis Salam
mengumpulkan banyak riwayat Nabi tentang manfaat dan hikmah ibadah puasa, dengan
kesimpulkan terdapat 8 manfaat puasa, yaitu meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa,
mengendalikan syahwat, memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan, meningkatkan
rasa syukur, dan mencegah diri dari perbuatan maksiat.
Meningkatkan Ketakwaan
3. Pengertian Zakat

Zakat merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang artinya subur, tumbuh,
berkembang, atau bertambah. Sedangkan secara istilah (dinukil dari kitab al-Hâwî, al-Mawardi)
zakat berarti mengambil sebagian harta dengan sifat-sifat tertentu untuk diberikan kepada
golongan tertentu.
Berbeda dengan sedekah atau infak, zakat dibatasi dan ditentukan jumlah dan macamnya.
Adapun jenis zakat dibagi menjadi 2 yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Waktu pengeluaran zakat
fitrah ditentukan setahun sekali, yakni menjelang malam Idulfitri. Sedangkan zakat mal boleh
dibayarkan kapan saja selama memenuhi nisab yang disyaratkan.
Islam menetapkan bahwa zakat adalah syariat yang utama dan diketahui secara umum.
Maka barang siapa yang mampu (telah memenuhi kriteria membayar zakat) namun mengingkari
kewajibannya, ia termasuk dalam golongan orang yang kufur. Hal ini sesuai dengan pendapat
Syekh Muhyiddin an-Nawawi:
“Kewajiban zakat adalah ajaran agama Allah yang diketahui secara jelas dan pasti. Karena itu,
siapa yang mengingkari kewajiban ini, sesungguhnya ia telah mendustakan Allah dan
mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, sehingga ia dihukumi kufur.” (Muhyiddin
an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Mesir, al-Muniriyah, cetakankedua, 2003, jilid V,
halaman: 331)

Selain sabda Rasul dan pendapat ulama, kewajiban membayar zakat juga secara jelas
tertuang dalam beberapa ayat Alquran yang artinya:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan
mensucikan mereka” (QS. At-Taubah: 103)

“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama dengan orang-orang yang ruku’.”
(QS. Al-Baqarah: 43)
Dalam beberapa hadis, Nabi SAW juga menyebut kewajiban membayar zakat bersamaan
dengan 4 kewajiban lain. Salah satu di antaranya telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
“Dari Abi Abdurrahman, Abdullah ibn Umar ibnul Khattab ra, ia berkata, ‘Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, ‘Islam didirikan dengan lima perkara, kesaksian bahwa tiada tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar
zakat, haji ke Baitullah, dan berpuasa di Bulan Ramadan,’’” (HR Bukhari)
Selain kedua dalil di atas, Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarhul
Muhaddzab dan Ibnu Rusyd dalam kitabnya Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid
menyebut adanya kesepakatan ulama (ijmak) mengenai kewajiban membayar zakat. Dari An-
Nawawi:
“Adapun hukum persoalan ini, maka zakat merupakan salah satu rukun dan fardhu Islam
berdasarkan ijmak kaum muslimin. Banyak dalil-dalil yang bersumber dari Alquran, hadits, dan
ijmak terkait masalah tersebut.”

4. Pengertian Haji
Pengertian haji adalah ziarah Islam tahunan ke Makkah. Hal ini merupakan kewajiban
wajib bagi umat Islam dan harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup oleh semua orang
Muslim dewasa, yang yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat
mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka. Jadi, pengertian haji adalah berniat
melakukan perjalanan ke Makkah.

Pengertian haji secara bahasa adalah menyengaja atau menuju. Sedangkan, pengertian
haji menurut istilah adalah menyengaja pergi ke tanah suci (Mekkah) untuk beribadah,
menjalankan tawaf, sa’i, serta wukuf di Arafah, maupun menjalankan seluruh ketentuan-
ketentuan ibadah haji pada waktu yang telah ditentukan serta dilakukan dengan tertib.

Hukum Haji

Setelah mengenali pengertian haji dan umroh, kamu juga harus mengetahui hukumnya dalam
Islam. Haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan hukumnya wajib dilaksanakan bagi seluruh
umat Islam yang memenuhi syarat wajib untuk melaksanakannya. Kewajiban melaksanakan haji
bagi yang mampu ini didasarkan pada firman Allah SWT pada QS Ali Imran ayat 97

‘’Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa
memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah
Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.’’

Sedangkan yang bersumber dari hadits adalah riwayat dari Ibnu Umar berikut: 

“Nabi SAW bersabda. "Islam itu didirikan atas lima perkara. Yaitu, bersaksi bahwa tidak
ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya,
mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadan, menunaikan ibadah haji
ke Baitullah bagi yang mampu melakukannya." (mutafaqun alaih).”
Bagi mereka yang mengingkari atau menghindari haji padahal mampu dan memenuhi
syarat, maka ia termasuk kaum yang berdosa.

Selain mengetahui pengertian haji dan hukumnya, kamu tentunya juga perlu mengenali
waktu pelaksaannya. Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu
memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia. Waktu pelaksanaan
ibadah haji terbatas. Waktu pelaksanaan haji terbatas hanya pada rentang waktu awal bulan
Syawal sampai Hari Raya Idhul Adha di bulan Dzulhijjah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Disini kami dapat membedakan antara shalat, zakat, puasa dan haji. Adalah sebagai
rukun islam yang kita kerjakan. Yang wajib kita laksanakan sebagai kewajiban kita sebagai
umat islam.
Sebagaimana dalam al quran, perintah kita untuk melaksanakan perintah allah,
diantaranya shalat yang kita laksanakan setiap hari sebanyak 5x yaitu subuh, dzuhur, ashar,
magrib dan isya. Daari hasil yang kami paparkan dapat kita simpilkan bahwa dari para imam
sepakat shalat termasuk rukun islam. Namun mereka berbeda pendapat dalam awal dan akhir
waktu.
Selanjutnya kewajiban umat islam puasa, seperti yang kita laksanakan pada bulan ini,
yaitu puasa wajib ramadhan. Dari para mazhab berbeda dalam syarat syarat puasa. Dan haji
merupakan hal yang wajib bagi umat islam yang mampu dan dapat menyegerakannya.

DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/e56L

https://kalam.sindonews.com/ayat/45/29/al-ankabut-ayat-45

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/05/pengertian-sholat.html

https://tirto.id/manfaat-puasa-ramadhan-menurut-dalil-al-quran-hadis-nabi-e56L

http://repository.uin-suska.ac.id/7228/4/BAB%20III.pdf

https://blog.kitabisa.com/pengertian-dan-dalil-zakat-menurut-islam/

https://id.berita.yahoo.com/pengertian-haji-dan-umrah-hukum-140000070.html?
guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLmNvbS8&guce_referrer_sig=AQAAADwDR
PIsuATKoRruoShFfyxOGS8VUd0Ks08FytsxNATxgipJJrddruJnBiQSYZ_doK9RchLB06x1_NasjYsgiMjI-
nVyYweWIOvh9QlBOphLzg1YQE0OhkKTXOJk6Qh9REbkbdc6m3Ovh-
HMRkLGeogmR4vXF7f9y6O9xMNTTvl_

https://ihram.co.id/berita/qc621y320/dalildalil-yang-menjadi-landasan-kewajiban-haji-umat-islam

http://terkomplit2015.blogspot.com/2015/07/makalah-fiqh-ibadah-tentang-shalat.html

Anda mungkin juga menyukai