Anda di halaman 1dari 25

4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.

4.3 Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul


(polimer, karbohidrat, dan protein).
4.4 Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak.

• Mendeskripsikan karbohidrat.
• Mendeskripsikan protein.
• Mendeskripsikan biomolekul.
• Mendeskripsikan enzim.
Close Next
Daftar Materi Pokok

Karbohidrat Protein
(Halaman 393 – 404) (Halaman 404 – 414)

Biomolekul Enzim
(Halaman 415 – 424) (Halaman 424 – 428)

Back Next
A. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari


karbon, hidrogen, dan oksigen yang merupakan sumber makanan
dan energi yang penting bagi manusia dan hewan.

Back Next
Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan Gugus Fungsi
yang diikat
• Aldosa adalah karbohidrat yang mengandung gugus aldehid (–CHO) dan
beberapa gugus hidroksil (–OH). Contoh: glukosa, galaktosa, ribosa, dan 2-
deoksiribosa.
• Ketosa adalah karbohidrat yang mengandung gugus keton (–CO–) dan
beberapa gugus hidroksil (–OH). Contoh: fruktosa.

Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Atom Karbonnya


• Triosa (3 atom karbon)
• Tetrosa (4 atom karbon)
• Pentosa (5 atom karbon)
• Heksosa (6 atom karbon)

Home Back Next


Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan Reaksi Hidrolisis
dan Ukuran Molekul-molekulnya
• Monosakarida (gula sederhana) = karbohidrat yang paling sederhana yang
tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana. Contoh: glukosa, fruktosa, ribosa, dan galaktosa.

• Disakarida = karbohidrat yang dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi dua


molekul monosakarida. Contoh: sukrosa (gula biasa = gula pasir), laktosa
(gula susu), dan maltosa.

• Oligosakarida = karbohidrat yang mempunyai beberapa gula sederhana


yang terikat bersama tetapi tidak seperti polisakarida. Contoh: dekstrin.

• Polisakarida = karbohidrat yang dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi


banyak molekul monosakarida. Contoh: selulosa, glikogen, dan amilum (zat
pati).

Home Back Next


Struktur Karbohidrat

Home Back Next


Laktosa

Maltosa

Home Back Next


Selulosa

Amilum (Zat Pati)

Home Back Next


B. Protein

• Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan


berperan penting dalam aktivitas sel.
• Protein mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis reaksi-
reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan struktur sel.
• Protein terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut
sebagai pembangun kehidupan.

Home Back Next


Struktur Asam Amino Alfa

Home Back Next


Ikatan Peptida pada Protein

H2 O

monopeptide monopeptide
monopeptida monopeptida

peptide bond
ikatan peptida dipeptide
dipeptida
Home Back Next
Struktur Protein

Home Back Next


C. Biomolekul

• Biomolekul merupakan senyawa-senyawa yang mengandung


karbon yang menyusun beberapa bagian sel hidup dan
melakukan reaksi-reaksi kimia yang memungkinkan sel tersebut
tumbuh, mempertahankan diri, bereproduksi, dan menggunakan
cadangan energi.

Home Back Next


Asam Nukleat

• Asam nukleat merupakan biomolekul yang berperan penting


dalam menyimpan dan memindahkan informasi-informasi
genetik, pewarisan sifat genetik, dan sintesis protein.
• Asam nukelat terdiri dari dua jenis, yaitu deoxyribonucleic acid
(DNA) dan ribonucleic acid (RNA). DNA berada di dalam
kromosom (dalam inti sel), sedangkan RNA berada di dalam
sitoplasma (di luar inti sel).
• Asam nukleat merupakan polimer yang monomer-
monomernya adalah nukleotida yang terdiri tiga buah
molekul sederhana, yaitu sebuah basa nitrogen (purin atau
pirimidin), sebuah pentosa (ribosa atau deoksiribosa), dan
asam fosfat. Nukleotida dapat juga berupa nukleosida, yaitu
nukleotida tanpa gugus fosfat.

Home Back Next


• DNA dan RNA mempunyai struktur yang berbeda,
yaitu pentosa DNA adalah 2-deoksiribosa; sedangkan
pentosa RNA adalah ribosa dan basa nitrogen DNA
adalah adenin, guanin, timin, sitosin; sedangkan basa
nitrogen RNA adalah adenin, guanin, urasil, dan
sitosin.

Home Back Next


Model Molekul DNA

Home Back Next


Peranan RNA dalam Sintesis Protein

Home Back Next


Lipid

• Lipid merupakan merupakan zat lemak yang berperan dalam


berbagai sel hidup. Beberapa di antaranya disimpan sebagai
sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai
komponen penting dari membran sel.

• Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.

• Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya.

• Lipid terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak,


fosfolipid, dan steroid.

Home Back Next


Struktur Lemak

Home Back Next


Struktur Steorid

Home Back Next


Struktur Fosfolipid

Home Back Next


D. Enzim

• Enzim merupakan protein kompleks yang dihasilkan dalam sel


hidup yang meningkatkan atau mempercepat reaksi biokimia
tertentu dengan bertindak sebagai katalis.
• Enzim terdiri dari apoenzim dan kofaktor.
• Apoenzim adalah komponen protein dari enzim yang
menentukan fungsi spesifik enzim tersebut tetapi tidak
mempunyai efek fisiologis sampai apoenzim tersebut terikat
pada senyawa lain (koenzim).
• Kofaktor adalah zat nonprotein misalnya koenzim atau ion logam
yang penting untuk aktivitas suatu enzim.
• Koenzim merupakan senyawa atau molekul organik nonprotein
yang bergabung dengan protein (apoenzim) untuk membentuk
enzim yang aktif, Home Back Next
Cara Kerja Enzim

Home Back Next


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Enzim

• pH; enzim akan bekerja secara optimal jika enzim tersebut


berada pada pH yang sesuai. Nilai pH yang menyebabkan enzim
bekerja secara optimal disebut pH optimum.

• Suhu; seperti halnya terhadap pH, enzim juga akan bekerja


secara optimal jika berada pada suhu yang sesuai. Enzim
mempunyai suhu optimum tertentu. Jika enzim berada pada
suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka enzim tersebut
dapat kehilangan sifat asalnya, sehingga tidak bekerja secara
optimal.

Home Back Next


• Konsentrasi substrat; pada batas-batas tertentu, penambahan
konsentrasi substrat dapat meningkatkan laju reaksi, tetapi jika
penambahan konsentrasi substrat tersebut diteruskan, maka laju
reaksi tidak meningkat. Hal ini karena, ketika enzim bebas
berjumlah cukup banyak, maka penambahan konsentrasi
substrat akan mempercepat suatu reaksi, tetapi jika enzim bebas
tersebut sedikit, maka penambahan konsentrasi substrat tidak
akan mempercepat reaksi.
• Inhibitor; inhibitor adalah zat yang menghentikan atau
memperlambat reaksi kimia. Enzim dapat dipengaruhi oleh suatu
inhibitor. Sebagai contoh, asetilkolinesterase yang menghentikan
stimulasi saraf dihambat oleh inhibitor yang disebut
diisopropilfluorofosfat.

Home Back Next

Anda mungkin juga menyukai