Anda di halaman 1dari 4

3.

Perubahan Struktur Industri


Kuznets menganalisa perubahan peranan berbagai sub-sektor industri, berbagai jenis industri
dalam sub-sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa dalam menciptakan produksi nasional maupun
dalam menyediakan kesempatan kerja. Dalam bahagian.Dalam analisanya Kuznets membedakan sektor
industri menjadi 4 sub-sektor,yaitu
1. pertambangan,
2. industri pengolahan (manufacturing),
3. industri bangunan, dan
4. Perhubungan dan pengangkutan.
Sifat-sifat pokoknya adalah sebagai berikut:
1. Pada tingkat pembangunan yang rendah, sub-sektor pertambangan pada umumnya selalu
merupakan sub-sektor industri yang kecil peranannya dalam menciptakan produksi nasional dan
menampung tenaga kerja. Dalam proses pembangunan, peranan tersebut menjadi bertambah kecil
lagi. Sub-sektor industri bangunan juga mengalami perubahan yang sama sifatnya dengan sub-
sektor pertambangan, yaitu di kebanyakan negara yang diobservasi, peranannya dalam
menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja menjadi bertambah kecil
apabila tingkat pembangunan ekonomi bertambah tinggi.
2. Peranan sub-sektor industri pengolahan, termasuk industri utilities (penyediaan air dan listrik),
dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja pada umumnya
bertambah besar apabila tingkat pembangunan ekonomi menjadi bertambah tinggi.
3. Perubahan peranan sub-sektor perhubungan dan pengangkutan dalam menciptakan produksi
sektor industri dan menampung tenaga kerja tidak emnunjukkan pola yang seragam.
4. Sub-sektor industri pengolahan, perhubungan dan pengangkutan merupakan bidang kegiatan
ekonomi yang mengalami perkembangan yang sangat besar.

Teori chennery dikenal teori pola pembangunan, memfokuskan kepada perubahan struktur
dalam tahapan proses perubahan ekonomi di Negara Berkembang, yang mengalami transformasi dari
pertanian tradisional (subsistem) kesektor industri sebagai sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan
ekonomi. Analisis Chenery menggunakan data di berbagai negara dalam suatu masa tertentu di sebut data
cross section; dan bukan dengan mengumpulakan data perubahan peranan berbagai sektor dalam
perekonomian seperti yang dilakukan oleh Kuznets. Aspek yang paling penting dari analisis Chenery, dan
yang menyebabkan analisis yang sperti itu menjadi lebih berguna sebagai usaha untuk menunjukkan ciri-
ciri proses pembangunan ekonomi, adalah bahwa analisis tersebut dapat digunakan untuk membuat
ramalan mengenai peranan berbagai sektor pada berbagai tingkat pembangunan ekonomi, dan selanjutnya
dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan sumber daya yang perlu dialokasikan ke berbagai
sektor ekonomi.
Kerangka pemikiran teori Chenery pada dasarnya sama dengan model Lewis. Teori Arthus Lewis
membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di perdesaan dan perkotaan. Sementara Chenery
memfokuskan pada perubahan stuktur ekonomi di Negara berkembang, yang mengalami transformasi
dari pertanian ke sector industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian
empiris Chenery mengidentifikasi bahwa sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat perkapita
yang membawa perubahan dalam pola permintaan konsumen dari penekanan pada makanan-makanan dan
barang-barang kebutuhan pokok lain keberbagai macam barang-barang manufaktur dan jasa, akumulasi
modal fisik dan manusia (SDM), perkembangan kota-kota dan industri-industri di urban bersama dengan
proses migrasi penduduk dari pedesaan ke perkotaan, dan penurunan laju pertumbuhan penduduk dan
ukuran keluarga yang semakin kecil, struktur perekonomian suatu negara bergeser dari yang semula di
dominasi oleh sector pertanian dan sektor pertambangan menuju ke sector-sektor non primer, khususnya
industri.
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang merupakan total
pertumbuhan nilai tambah bruto (NTB) dari semua sector ekonomi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Dengan memakai persamaan (1.1), dimisalkan disuatu ekonomi hanya ada dua sector yaitu industri dan
pertanian dengan NTB masing-masing yaitu dan yang membentuk PDB :
PDB = + (1.1)
Atau
I = [a +a ] PDB (1.2)

Dimana a dan adalah pangsa PDB masing-masing dari industri dan pertanian; t
menunjukkan periode tahap awal pembangunan (t=0), sebelum industrialisasi dimulai atau sector
industri belum berkembang: . Dalam proses pembangunan terjadi transformasi ekonomi, dimana
pangsa PDB dari sector industri meningkat dan dari sector pertanian menurun. Pada tahap akhir

pembangunan ekonomi (t=1): a , dimana a >a dan a < a .

Menurut Chenery (1992), proses transformasi struktural akan mencapai tarafnya yang
paling cepat bila pergeseran pola permintaan domestik kearah output industri manufaktur di
perkuat oleh perubahan yang serupa dalam komposisi perdagangan luar negeri atau ekspor
sebagaimana yang terjadi di kelompok NICs, seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura dan
Hongkong/China. Dalam modal transformasi stuktural, relasi antara pertumbuhan output di
sector industri manufaktur, pola perubahan permintaan domestic kearah output industri dan pola
perubahan perdagangan luar negeri dapa digambarkan dalam suatu persamaan sederhana sebagai
berikut :
Dimana :
= Jumlah output bruto dari industri manufaktur
= Permintaan domestic terhadap produk akhir (konsumsi + investasi) dari industri
manufaktur
= Volume perdagangan netto (ekspor – impor produk kompetitif)
= penggunaan produk industri manufaktur sebagai barang antara oleh sector j
= Koefisien input-output yang diasumsikan berfariasi sehubung dengan variasi tingkat
pendapatan perkapita
Berdasarkan model ini, kenaikan produksi sector industri manufaktur dinyatakan sama besarnya
dengan jumlah dari empat factor berikut:
a. Kenaikan permintaan domestic, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri
manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permiantaan domestic untuk produk
sector-sektor lainnya terhadap sektor-sektor industri manufaktur.
b. Perluasan ekspor (pertumbuhan dan diversifikasi), atau efek total dari kenaikan jumlah
ekspor terhadap produk industri manufaktur.
c. Subitusi impor, atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan ditiap sector yang dipenuhi
lewat produksi domestic terhadap output industri manufaktur.
d. Perubahan teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input output di dalam
perekonomian akibat kenaukan upah dan tingkat pendapatan terhadap sector industri
manufaktur.
Transformasi struktual dapat dilihat pada perubahan pangsa nilai output (NO) atau NTB di
setiap sector di dalam pembentukan PDB atau PNB atau PN. Berdasarkan hasi studi dari
Chenery tersebut, perubahan struktur ekonomi periode jangka panjang menunjukkan ciri-ciri
kontribusi output dari pertanian terhadap pembentukan PDB mengecil sedangkan pangsa PDB
dari inudtri manufaktur dan jasa mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan PDB atau
PN perkapita. Pada saat PNB perkapita US$ 200, sector-sektor primer menguasai sekitar 45%
dari PNB, sementara industri hanya menyumbang kurang lebih 15% saja. Pada saat pendapatan
perkapita mencapai US$ 1000, kontribusi output dari sector-sektor primer mengalami penurunan
menjadi 20% dan sector industri meningkat sekitar 28%.
Indikator penting kedua yang sering digunakan dalam studi-studi empiris untuk
mengukur pola perubahan struktur ekonomi adalah distribusi kesempatan kerja menurut sector.
Dengan pola yang sama, pada tingkat pendapatan perkapita yang rendah, sector-sektor primer
merupakan kontributor terbesar dalam penyerapan tenaga kerja. Pada tingkat pendapatan
perkapita yang tinggi, sector-sektor sekunder terutama indusri menjadi lebih penting
dibandingkan pertanian sebagai sumber kesempatan kerja.
Aspek yang membedakan antara analisis Kuznets dan Chenery adalah perbedaan
penekanan analisis mereka masing-masing dalam menunjukkan corak perubahan peranan tiap-
tiap sektor kepada keseluruhan kegiatan perekonomian dalam proses pembangunan ekonomi.
Chenery lebih menekankan kepada analisis mengenai perkembangan dalam sub-sektor industri,
sedangkan penekanan analisis Kuznets adalah kepada corak perubahan di sektor-sektor ekonomi
yang utama. Lagipula, dalam analisis mengenai corak perubahan struktur ekonomi dalam proses
pembangunan, Chenery hanya menganalisis perubahan peranan industri-industri yang tergolong
dalam sub-sektor industri pengolahan dalam menciptakan produksi nasional saja. Analisisnya
tidak meneliti perubahan peranannya dalam menampung tenaga kerja apabila perekonomian
bertambah maju.

Anda mungkin juga menyukai