Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien Sehingga Meningkatkan Keinginan Untuk Berobat Kembali

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK GIGI


TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PASIEN
SEHINGGA MENINGKATKAN KEINGINAN UNTUK
BEROBAT KEMBALI

Pratama Kesuma Tanudjaya


Universitas Trisakti

Abstract

The background of this research was due to intense competition, the management of dental clinic
seeks to attract patients by providing excellent quality of service.
The objective of this research wasto analyze whether the quality of services provided from a dental
clinic can rise the desire of patients to seek treatment again.The design of this research applies a
survey. The type of investigation was casuality. Total sample researched was 201 dental patients.
The result of this research conclude thatamong the three factors studied, patients trust have the
most influence on patient intention for treatment again.

Key words: Service quality, costumer’s satisfaction, trust, intention to come.

-39-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

PENDAHULUAN Pelayanan yang prima menjadi tuntutan


masyarakat, sejalan dengan peningkatan
Industri jasa yang ada di dunia bermacam-macam, kebutuhan dan kesadaran dalam kehidupan
diantaranya dalam bidang kesehatan, bidang bernegara sebagai imbas dari kemajuan
pendidikan, bidang telekomunikasi, bidang teknologi. Kualitas yang tinggi merupakan
keuangan dan bidang transportasi (Byarugaba, tuntutan, tidak hanya dalam kegiatan bisnis
2013). Bidang kesehatan merupakan sektor tetapi juga dalam kegiatan kesehatan (Adiwidjaja
pelayanan utama di berbagai negara karena dan Dhuhaniyati, 2012). Walaupun banyak faktor
memegang peranan vital dalam menjaga dan yang dapat mempengaruhi sikap dan keinginan
meningkatkan kesehatan masyarakat untuk pasien, tetapi persepsi pasien terhadap kualitas
mencapai tujuan suatu negara. Saat ini industri pelayanan memegang peranan yang paling
jasa di bidang kesehatan merupakan salah satu penting (Aliman dan Mohamad, 2013).
peluang bisnis yang menjanjikan dengan
tingginya kompetisi yang ada dan pertumbuhan Aspek kualitas pelayanan yang diberikan akan
yang cepat (Irfan, Ijaz dan Farooq, 2012). mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien akan
membandingkan atau meminta rekomendasi
Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya orang lain untuk petunjuk pengobatan gigi. Aspek
rumah sakit maupun klinik gigi swasta yang yang dilihat dari kualitas pelayanan tersebut
berdiri. Rumah sakit dan klinik gigi swasta diantaranya tampilan fisik dari klinik gigi
berusaha menyaring sebanyak-banyaknya (tangible), aspek keandalan (reability), cepat
konsumen dengan cara meningkatkan pelayanan tanggap (responsiveness), kepastian (assurance),
(Haryanto dan Ollivia, 2009). dan aspek empati (emphaty) (Haryanto dan
Ollivia, 2009).
Konsumen merupakan faktor penting dalam
melihat kualitas jasa yang diberikan, dan dalam Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai
bidang kesehatan konsumennya adalah pasien seberapa bagus layanan yang diberikan oleh klinik
(Irfan, Ijaz dan Farooq, 2012). Terkadang dibandingkan dengan harapan pasien (Aliman dan
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dan Mohamad, 2013). Pasien yang merasakan
klinik gigi swasta masih dianggap masih kurang pelayanan yang baik dari suatu klinik gigi akan
sehingga pasien enggan pergi berobat. Terdapat berdampak pada kepuasan pasien dan
beberapa faktor yang menyebabkan orang enggan meningkatkan keinginan untuk berobat kembali
pergi berobat, diantaranya keraguan akan (Ramez, 2012).
kemampuan dokter gigi untuk mendiagnosis dan
mengobati masalah atau penyakit yang diderita Behaviorintentions didefinisikan sebagai perilaku
pasien, fasilitas dan teknologi yang digunakan ‘pasien’ yang mengarah kepada keinginan untuk
kurang canggih dan modern, sistem penanganan kembali yang dapat dipicu dengan kualitas
yang lama, dan kurangnya keramahtamahan atau pelayanan dan kepuasan pasien (Aliman dan
keterampilan tenaga medis (Haryanto dan Ollivia, Mohamad, 2013). Pasien juga akan
2009). merekomendasikan perawatan telah diterima

-40-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

kepada orang lain. Dengan demikian klinik gigi mempengaruhi keinginan pasien untuk
tersebut memiliki perbedaan dan kemampuan berobat kembali.
untuk bersaing terhadap klinik gigi yang lain 2. Untuk menganalisis apakah kualitas
(Ramez, 2012). pelayanan klinik gigi yang baik
mempengaruhi kepuasan pasien.
Mandey (2013) mengatakan pendapat lain bahwa,
3. Untuk menganalisis apakah kepuasan
pasien yang hanya puas akan pelayanan klinik gigi
pasien mempengaruhi keinginan untuk
tidak menjamin pasien tersebut menjadi loyal dan
berobat kembali.
ingin kembali berobat. Pasien harus merasa yakin
4. Untuk menganalisis apakah kepuasan
bahwa pelayanan klinik atau rumah sakit yang
pasien dapat mempengaruhi kepercayaan
diterimanya sudah sangat baik dan cocok bagi
terhadap klinik gigi.
dirinya (trust) akan cenderung loyal dan ingin
berobat kembali (Haqi, Wessiani, dan Santosa, 5. Untuk menganalisis apakah kepercayaan
2014). pasien terhadap suatu klinik
mempengaruhi keinginan untuk berobat
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan kembali.
masalah yang akan diteliti, yaitu bagaimana
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
dan kepercayaan pasien sehingga meningkatkan Kegunaan
keinginan untuk berobat kembali. Kegunaandari penelitian ini adalah (1). Bagi para
pengelola klinik gigi dalam mengambil keputusan
Perumusan Masalah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan
1. Apakah kualitas pelayanan klinik gigi yang yang diberikan kepada pasien ketika berobat gigi
baik mempengaruhi keinginan pasien sehingga meningkatkan keinginan pasien untuk
untuk berobat kembali? berobat kembali. (2). Bagi para peneliti
2. Apakah kualitas pelayanan klinik gigi yang selanjutnya, untuk mengembangkan pengetahuan
baik mempengaruhi kepuasan pasien? mengenai faktor-faktor yang berperan dalam
3. Apakah kepuasan pasien terhadap sebuah kepuasan pasien yang datang berobat ke klinik gigi.
klinik gigi dapat mempengaruhi keinginan
untuk berobat kembali? Keterbatasan Penelitian
4. Apakah kepuasan pasien dapat
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pertama,
mempengaruhi kepercayaan terhadap
dimensi dan item pengukuran service quality yang
klinik gigi?
dilakukan dalam penelitian ini hanya mengacu
5. Apakah kepercayaan pasien terhadap
pada penelitian yang telah dilakukan oleh Aliman
suatu klinik mempengaruhi keinginan
dan Mohamad (2013). Kedua, sampel yang
untuk berobat kembali?
digunakan hanya pasien yang berobat ke klinik gigi
sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan
Tujuan
dalam bidang kesehatan secara umum dan hanya
1. Untuk menganalisis apakah kualitas terbatas pada daerah di mana sampel diteliti.
pelayanan klinik gigi yang baik

-41-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

TINJAUAN PUSTAKA komprehensif yang sangat cocok untuk


memperkirakan kualitas layanan yang disampaikan
Saat ini kesehatan merupakan salah satu peluang kepada konsumen yang dikenal dengan SERVQUAL
bisnis yang cukup baik. Hal ini terbukti dengan (Irfan dan Ijas, 2011).Faktor yang dilihat pada
semakin banyaknya rumah sakit atau klinik swasta kualitas layanan rumah sakit antara lain aspek yang
yang berdiri. Bahkan di Indonesia juga telah berdiri berkaitan dengan tampilan fisik klinik gigi
beberapa rumah sakit bertaraf intenasional. (tangible), aspek keandalan (reability), cepat
Rumah sakit baik swasta maupun milik pemerintah tanggap (responsiveness), kepastian (assurance),
berusaha menjaring pasien sebanyak-banyaknya dan aspek empati (empathy) (Haryanto dan
dengan meningkatkan pelayanannya (Haryanto Ollivia, 2009; Adiwidjaja dan Dhuhaniyati, 2012;
dan Ollivia, 2009; Adiwidjaja dan Dhuhaniyati, dan Alrubaiee, 2011).
2012).
Service Quality
Pasien memegang peran yang sangat penting
dalam sukses atau gagalnya suatu klinik atau Sampai saat ini belum dapat ditentukan definisi
layanan kesehatan (Alrubaiee, 2011; dan Chahal, pasti mengenai kualitas pelayanan. Secara umum
2010). Pandangan pasien akan suatu jasa yang kualitas layanan diasumsikan sebagai perbedaan
diberikan memegang peran yang sangat signifikan antara ekspektasi dan persepsi konsumen terhadap
sehingga dalam usaha menyampaikan kualitas apa yang telah atau akan diterimanya (Ramez,
layanan yang superior kepada pasien, pengelola 2012). Secara konsep, kualitas layanan merupakan
klinik perlu memiliki strategi kunci untuk bertahan persepsi konsumen tentang tingkat layanan tinggi
dalam lingkungan yang kompetitif (Irfan, Ijas dan atau rendah (Irfan dan Ijas, 2011).
Farooq, 2012; Irfan dan Ijas, 2011).
Persepsi terhadap suatu kualitas tidak
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemasar membutuhkan pengalaman dengan pengelola
dalam bidang kesehatan adalah untuk mengukur atau pemberi jasa. Persepsi akan kualitas suatu
dan menetapkan kualitas layanan. Pentingnya pelayanan medis atau kesehatan merupakan
kualitas layanan ini telah dipahami dan diterapkan penilaian apakah suatu jasa adalah yang paling
untuk meningkatkan kinerja industri jasa tepat/menghasilkan hasil terbaik yang dapat
kesehatan, meningkatkan kepuasan pasien, dan diterima secara rasional oleh pasien atau jasa
menciptakan kesetiaan pasien. Persepsi pasien tersebut disampaikan dengan memperhatikan
merupakan indikator utama untuk mengukur hubungan dokter pasien (Aliman dan Mohamad,
kualitas layanan dalam organisasi kesehatan. Oleh 2013).
karena itu, kepuasan konsumen adalah alat utama
untuk mengambil keputusan yang penting dalam Secara umum Ramez (2012) membagi kualitas
menentukan pilihan layanan kesehatan (Irfan dan layanan pada bidang kesehatan dalam dua
Ijas, 2011). komponen utama yaitu kualitas fungsional dan
teknikal. Kualitas teknikal (clinical quality)
Tidak seperti barang, kualitas jasa sulit untuk dicontohkan sebagai diagnosis dan prosedur
diukur. Namun, saat ini telah ditemukan teknis seperti kemampuan bedah (menyuntik,
pengukuran empiris menggunakan skala menjahit). Sedangkan kualitas fungsional

-42-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

(menurut Alrubaiee(2011) merupakan kualitas pengelola klinik gigi untuk memuaskan pasien
interpersonal) mengacu pada cara menyampaikan dengan melampaui harapan mereka selama
jasa kepada pasien seperti sikap hangat dan ramah interaksi dengan karyawan dan tenaga medis
dari dokter dan perawat kepada pasien, dalam lingkungan jasa (Lovelock dan Wright, 2007).
kebersihan fasilitas, kualitas makanan dan lain lain.
Tangible
Karena pasien kurang memiliki pemahaman medis
Tangible merupakan kemampuan suatu
untuk memahami dan mengevaluasi kualitas
perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
secara teknikal, pemasaran jasa dibidang
kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kesehatan lebih mengutamakan pendekatan yang
kemampuan saran dan prasarana fisik perusahaan
berfokus pada kualitas fungsional yang lebih
yang dapat diandalkan keadaan lingkungan
dirasakan oleh pasien(Alrubaiee, 2011).Mosahab,
sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan
Mahamad dan Ramayah(2010) menyatakan
yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi
pendapat berbeda yaitu terdapat tiga kriteria
fasilitas fisik (contoh:gedung, gudang, dan lain-
untuk kualitas, yaitu kualitas teknis, fungsional dan
lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan
gambaran mental organisasi.
(teknologi), serta penampilan pegawainya
(Lupiyoadi, 2013). Kebanyakan jasa yang
Masalah kualitas layanan telah menarik perhatian
ditawarkan dalam bidang kesehatan merupakan
yang luar biasa dalam industri kesehatan akhir-
gabungan dari intangible dan tangible. Kadangkala
akhir ini (Tzeng, 2007). Kualitas layanan medis yang
layanan tangible ini kurang dirasakan manfaatnya
diberikan oleh klinik kadang masih belum optimal
bagi pasien (Chang, Chen dan Lan, 2013). Layanan
(Isaac, et. al, 2010). Tantangan untuk
yang dikatakan tangible dalam bidang kesehatan
menyampaikan kualitas layanan yang sesuai
seperti resep obat, hasil lab, protesa, kaca mata.
dengan persepsi dan harapan masih perlu menjadi
Layanan tangible tidak langsung berpengaruh
perhatian baik dari pengelola dan penyelenggara
terhadap pasien, tetapi harus melalui perantara
layanan kesehatan (Byarugaba, 2013).
dari dokter, perawat, dan teknisi laboratorium
(Irfan dan Ijas, 2011).
Untuk mengukur kualitas jasa terdapat lima
dimensi yaitu tangible(seperti apa fasilitas fisik
Responsiveness
suatu klinik, perlengkapan, karyawan,dan bahan
komunikasi penyedia jasa tersebut), Responsiveness adalah tingkat kemauan dan
responsiveness (apakah karyawan dan tenaga kerelaan untuk menolong dan memfasilitasi
medis senang membantu dan cepat tanggap pasien atau konsumen dengan cara menyediakan
terhadap kebutuhan pasien), reliability (apakah layanan yang pantas bagi konsumen (Irfan, Ijas dan
klinik memberikan jasa seperti yang dijanjikan Farooq, 2012).Salah satu dimensi daya tanggap
secara konstan dari waktu ke waktu), assurance (responsiveness) adalah para karyawan klinik gigi
(apakah tenaga medis memiliki pengetahuan, dalam melayani pasien. Ketika pelayanan yang
sopan, kompeten dan dapat dipercaya) dan baik yang diberikan oleh para karyawan akan
emphaty (apakah klinik memberikan perhatian terbentuk hubungan kekeluargaan. Hal ini akan
secara khusus dan mendalam pada pasiennya). berdampak pada tingkat loyalitas pelanggan
Dimensi-dimensi ini memberi peluang bagi terhadap klinik gigi. Hasil penelitian lainnya

-43-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

menyimpulkan bahwa dimensi responsiveness Empathy


berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pasien
Empati dalam konteks perawatan pasien
(Gunawan dan Djati, 2011).
didefinisikan sebagai atribut kognitif predominan
yang melibatkan pemahaman dari pengalaman
Reliability
pasien, mengkhawatirkan, dan digabungkan
Reliability adalah kemapuan untuk menjalankan dengan kapasitas komunikasi dengan tujuan untuk
layanan secara akurat dan konsisten seperti yang membantu (Hojat, et.al, 2010).Dimensi empati
telah dijanjikan (Irfan, Ijas dan Farooq, (empathy) mencakup hubungan komunikasi,
2012).Dimensi kehandalan (reliability) dari perhatian dan pemahaman kebutuhan konsumen.
pelayanan yang diberikan oleh klinik gigi dalam Jika konsumen merasa bahwa para karyawan klinik
bentuk kecepatan, keakuratan dan memuaskan gigi dapat memberikan empati kepada konsumen
akan berdampak pada tingginya tingkat loyalitas maka mereka tidak lagi merasa ragu untuk tetap
mereka terhadap produk klinik gigi tersebut. Hal mengkonsumsi jasa yang diberikan. Hal ini akan
senada dengan teori yang menyatakan perlu ada membentuk tingkat loyalitas pelanggan. Hasil
kesesuaian antara pelayanan yang diberikan penelitian lain menyimpulkan terdapat hubungan
dengan apa yang dibutuhkan dari waktu ke waktu yang searah antara dimensi empati terhadap
(Gunawan dan Djati, 2011). Keterampilan tenaga loyalitas pasien (Gunawan dan Djati, 2011).
medis sering menjadi faktor yang menyebabkan
suatu klinik atau layanan kesehatan Patients Satisfaction
direkomendasikan oleh pasien yang pernah
berobat (Adiwidjaja dan Dhuhaniyati, 2012) Kepuasan pelanggan telah menjelma menjadi kosa
kata wajib bagi setiap bisnis dan nirlaba, konsultan
Assurance bisnis, peneliti pemasaran, eksekutif bisni dan
dalam konteks tertentu, para birokrat dan politisi.
Jaminan dan kepastian adalah pengetahuan,
Konsep ini hampir selalu ada di teori tentang
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
strategi bisnis dan pemasaran, motto perusahaan
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya
dan kinerja bisnis. Ini tidak mengherankan karena
para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini
hasil studi berkesinambungan di bidang
meliputi beberapa komponen antara lain
pemasaran menunjukkan bawha kepuasan
komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi,
pelanggan berhubungan erat dengan return of
dan sopan santun (Lupiyoadi, 2013).Dimensi
investment, laba akutansi, dan biaya operasi
jaminan (assurance) mencakup pengetahuan,
(Tjiptono, 2012).
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya
karyawan terhadap konsumen. Nilai yang terhantar
Selama beberapa dekade penelitian mengenai
akan membentuk loyalitas pelanggan. Hasil
kualitas layanan memberikan bukti bahwa
penelitian lain menyimpulkan dimensi assurance
terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas
mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap
layanan dengan kepuasan konsumen, penyedia
loyalitas (Gunawan dan Djati, 2011).
layanan mendapat keuntungan dalam hal
kesetiaan konsumen dan mendorong pelanggan
kembali, mengisolasi pelanggan dari pesaing,

-44-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

pengurangan biaya kegagalan, dapat menciptakan Behavioral Intention


keunggulan yang berkelanjutan peningkatan
keuntungan, meningkatkan cerita positif dari word Banyak organisasi jasa telah mengembangkan
of mouth, menurunkan biaya untuk pelanggan program untuk mempertahankan kesetiaan
baru,meningkatkan toleransi harga, terutama konsumen sebagai bagaian dari aktivitas
kesediaan pelanggan untuk membayar harga pengembangan hubungan. Kesetiaan konsumen
premium, pelanggan cenderung lebih reseptif merupakan konsep yang rumit. Kesetiaan
terhadap produk line extensions, brand expansions diekspresikan secara penuh dengan sikap terhadap
dan new add-on servies yang ditawarkan dan suatu merek dan bukan hanya pemikiran
kemampuan bersaing(Tjiptono, 2012; Lovelock (Mosahab, Mahamad dan Ramayah, 2010).
dan Wright, 2007;Irfan, Ijas dan Farooq, 2012;Irfan
dan Ijas, 2011; Tang, 2011). Kesetiaan (loyalitas)merupakan istilah kuno yang
secara tradisional telah digunakan untuk
H2 : Kualitas pelayanan klinik gigi (servicequality)
melukiskan kesetiaan dan pengabdian antusias
yang baik mempengaruhi kepuasan pasien
kepada negara, cita-cita, atau individu. Dalam
(patientsatisfaction) terhadap klinik gigi
konteks bisnis, istilah ini digunakan untuk
melukiskan kesediaan pelanggan untuk terus
Trust
berlangganan pada sebuah perusahaan dalam
jangka panjang, dengan membeli dan
Kepuasan pasien dilihat secara keseluruhan
menggunakan barang dan jasanya secara berulang-
merupakan hasil dari situasi yaitu sebelum, selama
ulang dan lebih baik lagi secara eksklusi, dan
dan sesudah perawatan. Kualitas dari perawatan
dengan suka rela merekomendasikan produk
kesehatan, kualitas komunikasi dokter dan pasien,
perusahaan tersebut kepada teman-teman dan
lamanya waktu menunggu pelayanan kesehatan,
rekan-rekannya (Lovelock dan Wright, 2007).
kualitas dan kuantitas peralatan medis, kualitas
lingkungan klinik dan biaya perawatan
Secara langsung kualitas layanan dapat
mempengaruhi kepuasan pasien (Tang, 2013).
mempengaruhi behavioral intention. Kualitas
Kepuasan pasien telah menjadi salah satu
layanan juga dapat mempengaruhi behavioral
indikator kualitas layanan yang baik dan
intention secara tidak langsung dengan
merupakan kunci kesuksesan dalam bidang jasa
membentuk kepuasan. Ketika pasien merasa puas
kesehatan. Kepuasan pasien berkaitan dengan
dengan layanan yang diterimanya pasien akan
pemenuhan pilihan dan harapan pasien. Dalam
memiliki keinginan untuk membayar lebih (Aliman
industri kesehatan atau jasa kesehatan, kepuasan
dan Mohamad, 2013).
pasien merupakan komponen yang penting selain
untuk mengukur kualitas perawatan, tetapi juga
Terdapat bukti yang meyakinkan bahwa pasien
secara positif dapat mempengaruhi kepercayaan
yang menerima kualitas pelayanan klinik yang baik,
pasien (Aliman dan Mohamad, 2013).
akan kembali lagi jika membutuhkan pengobatan,
H4: Kepuasan pasien (patientssatisfaction) menyebarkan hal-hal positif kepada teman dan
terhadap klinik gigi mempengaruhi keluarga. Rekomendasi dari teman, keluarga dan
kepercayaan pasien (trust) terhadap klinik pasien lain adalah sumber informasi yang sangat
gigi tersebut penting untuk memilih klinik untuk berobat. Para

-45-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

ahli dalam bidang pemasaran jasa kesehatan telah yang ada, membicarakan hal-hal yang baik
membuktikan bahwa word of mouth yang positif mengenai perusahaan dan produknya, kurang
dari pasien yang puas adalah metode promosi yang perhatian pada para pesaing serta kurang peka
paling efektif bagi dokter dan klinik (Arab, et.al, terhadap harga, memperbaiki dengan mengajukan
2012). gagasan tentang jasa atau produk kepada
perusahaan, dan membutuhkan biaya pelayanan
H1 : Kualitas pelayanan klinik gigi (service quality) yang lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan
yang baik mempengaruhi keinginan pasien baru karena transaksinya rutin(Kotler dan Keller,
untuk berobat kembali (behavioral 2012).
intention)
Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien maka akan
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah
pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan perputaran(Chen dan Kao, 2011; danLupiyoadi,
diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan 2013), sehingga semakin tinggi pula intention to
yang dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat behave sehingga kondisi tersebut dapat
perasaan dimana seseorang menyatakan hasil memberikan kesempatan yang lebih besar untuk
perbandingan atas kinerja produk jasa yang konsumen berobat kembali. Behavioural intention
diterima dengan yang diharapkan. Dalam era seperti keinginan untuk memberi saran jika
globalisasi ini, perusahaan akan selalu menyadari terdapat kekurangan merupakan tanda atau
pentingnya faktor pelanggan (Lupiyoadi, 2013). indikator bagi pengelola apakah pasien akan tetap
setia atau ingin beralih kepada penyedia jasa
Definisi lain mengenai kepuasan pelanggan lainnya (Mandey, 2012).
sebagai berikut, Oliver mengemukakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap H3 : Kepuasan pasien (patientssatisfaction)
surprise yang inheren atau melekat pada terhadap klinik gigi mempengaruhi
pemerolehan produk dan atau pengalaman keinginan pasien untuk berobat kembali
konsumsi, kemudian Howard & Sheth (behavior alintention)
mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen
adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan Dalam lingkungan kompetisi bisnis yang ketat dan
kesepadanan atau antara hasil yang didapatkan terjadi penurunan profit, langkah yang harus
dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan perusahaan adalah mempertahankan
dilakukan, sedangkan Swan mendefinisikan pelanggan. Banyak peneliti melakukan studi, dan
kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar hasilnya memperlihatkan bahwa biaya untuk
atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja memperoleh pelanggan baru sekitar lima kali dari
produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk biaya mempertahankan pelanggan yang ada
bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan (Lupiyoadi, 2013).
tujuan/pemakaiannya (Tjiptono, 2012).
Banyak manfaat yang diperoleh dari strategi
Pelanggan yang sangat puas akan tetap setia, lebih pemasaran ini, dari sudut pandang perusahaan,
peduli ketika perusahaan memperkenalkan manfaatnya adalah terciptanya kelompok
produk baru dan memperbarui produk-produk konsumen yang bersedia menjadi target uji produk

-46-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

baru sehingga memperkecil resiko yang dihadapi sensitivitas terhadap kesalahan, meningkatkan
perusahaan. Sementara dari sudut pandang patient value. Selanjutnya kepercayaan juga dapat
pelanggan, mereka akan menerima keuntungan mengurangi biaya untuk meningkatkan kepuasan
psikologis, yaitu pertemanan dan persaudaraan pasien dan mempertahankan hubungan jangka
(Lupiyoadi, 2013). panjang dengan pasien (Arab, et.al, 2012).

Namun sebelum melakukan strategi ini, Kepercayaan dalam konteks kesehatan merupakan
perusahaan harus melihat beberapa faktor yang pertimbangan yang penting dalam usaha
diperlukan untuk implementasinya, yaitu mempertahankan keinginan pasien untuk tidak
kemampuan karyawan, tingkat keuntungan yang berpindah ketempat yang lain (Tang, 2013; dan
diharapkan, dan tingkat keterlibatan konsumen Chen dan Kao, 2011). Mandey (2012) juga
yang diharapkan atau kepercayaan terhadap menyampaikan hal serupa, kepercayaan memiliki
perusahaan (Lupiyoadi, 2013). efek yang signifikan terhadap keinginan pasien
untuk berobat kembali karena dengan adanya
Untuk menciptakan suatu kepercayaan dari pasien, kepercayaan pasien membentuk komitmen dalam
maka tenaga medis harus meminimalkan dirinya untuk tidak berpindah ke klinik gigi lain.
kesalahan-kesalahan kerja yang dapat terjadi Selain itu Mandey (2012) menambahkan bahwa
selama perawatan pasien. Meskipun secara teknis kepercayaan dan komitmen secara langsung
kesalahan dapat terjadi karena perbedaan tiap mempengaruhi kesetiaan.
individu, sehingga terkadang tindakan standar
dapat menjadi kesalahan pada individu tertentu H5 : Kepercayaan pasien (trust) terhadap klinik
(Alrubaiee, 2011). gigi mempengaruhi keinginan pasien
untuk berobat kembali
Kepercayaan memungkinkan pengelola klinik (behavioralintention)
memprediksi sikap konsumen, mengurangi tingkat
Kerangka Pemikiran

Tangible
Reliability
Responsiveness
Assurance Service
Empathy Quality H1

H2

Patients H3 Behavioral
Satisfaction Intention

H4 H5

Trust

-47-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

METODOLOGI ada membuat persaingan semakin sengit.


Sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas layanan
Peneltian ini mengacu pada penelitian yang kesehatan gigi agar klinik gigi mempunyai
dilakukan sebelumnya oleh Aliman dan Mohamad kemampuan untuk bersaing.Dari 220 kuesioner
(2013), Mandey (2013) dan Alrubaiee (2011) yang disebarkan untuk penelitian ini hanya 211
dimana dilakukan beberapa modifikasi agar sesuai kuesioner yang kembali. Namun dari 211
dengan kebutuhan penelitian.Metode penelitian kuesioner yang dikembalikan tidak seluruhnya
yang digunakan adalah survei dengan pendekatan dapat dianalisis, karena terdapat 10 kuesioner yang
kuantitatif, yang bertujuan mendeteksi sejauh ditolak karena tidak lengkap pengisiannya dan
mana variasi-variasi pada suatu faktor berpengaruh tidak sesuai dengan kriteria sampel yang
pada satu atau lebih faktor lain.Tujuan dari diinginkan, sedangkan 201 kuesioner lainnya layak
penelitian ini adalah testing hipotesis, yaitu dianalisis dengan response rate-nya sebesar 91%.
menguji ada tidaknya pengaruh variabel service
quality, customer satisfaction, dan trust, terhadap Penelitian ini menggunakan data primer. Data
behavioral intention secara langsung maupun tidak dikumpulkan dengan teknik kuisioner, yaitu
langsung.Tipe investigasi kausalitas, yaitu melihat dengan dengan memberikan pernyataan tertulis
hubungan sebab akibat antar-variabel yang diuji. kepada responden. Selanjutnya responden
Tingkat keterlibatan peneliti dalam penelitian memberikan tanggapan atas pernyataan yang
yaitu moderate (sedang), dengan study setting diberikan. Kuisioner ini bersifat tertutup dimana
noncontrived (alamiah). jawabannya sudah tersedia, kecuali untuk data
demografik yang diisi langsung oleh
Metode sampling yang digunakan adalah dengan responden.Kuesioner yang digunakan dalam
teknik simple random sampling, yaitu pengambilan penelitian ini mengacu pada penelitian serupa
sampel secara acak dari populasi yang telah yang telah dilakukan Aliman dan Mohamad (2013)
ditetapkan melalui pertimbangan tertentu. Jumlah dan Alrubaiee (2011) dengan sedikit modifikasi
sampel sebanyak 201 responden, mengacu pada untuk menyesuaikan dengan topik yang diangkat.
ketentuan jumlah sampel minimum 5 kali jumlah Sebelum suatu kuisioner yang merupakan
item peryataan (Haryono dan Wardoyo, 2013) instrumen dalam penelitian digunakan secara luas
dalam kuesioner (38 item pernyataan) yaitu 190 terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk
orang. Unit of analysis (responden) yang dipilih mengukur reliabilitas dan validitas dari alat ukur
adalah pasien yang berobat ke klinik tersebut.
gigi.Pengumpulan data dilakukan dengan alat
bantu kuisioner. Kuisioner disebarkan ke klinik gigi Reliabilitas menunjuk kepada suatu pengertian
yang dipilih secara acak di daerah Kalimantan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk
Tengah (Pangkalan Bun), yaitu Klinik drg. Voni dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur atas
Metty. variabel-variabel yang diteliti karena memberikan
hasil yang sama untuk obyek yang sama meskipun
Obyek yang diusulkan dalam penelitian ini adalah dilakukan pengukuran berulang kali. Hasil uji
pelayanan kesehatan gigi karena meningkatnya reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada
kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan tabel 3.3 sebagai berikut:
mulut. Banyaknya dokter gigi dan klinik gigi yang

-48-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

Koefisien Alpha menurut Cronbach merupaka rata- ANALISIS DAN PEMBAHASAN


rata dari semua koefisien belah dua (split-half) yang
mungkin dibuat dari suatu alat ukur. Reabilitas Statistik Deskriptif
berkaitan dengan konsistensi suatu indikator.
Dalam uji reabilitas, dengan melihat nilai Alpha Statistik deskriptif merupakan gambaran suatu
maka dapat diketahui tingkat konsistensi antar data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean),
indikator yang digunakan. standar deviasi, nilai minimum, dan nilai
maksimum. Dalam penelitian ini mean adalah nilai
Metode Analisa Data rata-rata penilaian keseluruhan responden
terhadap pernyataan yang diajukan, sedangkan
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan standar deviasi menunjukkan besarnya
menggunakan Multiple Regression dengan penyimpangan/variasi dari jawaban responden
menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi dalam kuesioner penelitian. Nilai minimum adalah
12. Tujuan metode ini adalah untuk memprediksi jawaban (skala) terendah yang dipilih responden.
perubahan-perubahan di dalam variabel terikat Demikian pula nilai maksimum adalah jawaban
(dependent variable) dikaitkan dengan (skala) tertinggi yang dipilih responden. Statistik
perubahan-perubahan yang terjadi dalam untuk setiap variabel dalam penelitian ini secara
sejumlah variabel bebas (independent variable). keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis Tabel 1 mencerminkan besarnya mean dan standar
dengan ketentuan sebagai berikut : deviasi untuk variabel yang diukur. Nilai mean
a. Jika p-value (sig)< 0,05 maka H0 ditolak. Berarti menunjukkan rata-rata penilaian responden
dengan kata lain diambil kesimpulan Ha. terhadap pernyataan yang diajukan, sedangkan
standar deviasi menggambarkan besarnya
b. Jika p-value(sig)> 0,05 maka H0 diterima. Berarti
penyimpangan rata-rata dari pernyataan yang
dengan kata lain diambil kesimpulan H0
diajukan dalam kuisioner penelitian.

Tabel 1
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Service Quality
Assurance 201 1 5.00 3.5671 0.85393
Reliability 201 1.6 5.00 3.6388 0.81599
Tangible 201 1.6 5.00 3.4875 0.84471
Emphaty 201 2 5.00 3.7781 0.64892
Responsiveness 201 1,2 5.00 3.6418 0.78837
Patient Satisfaction 201 1 5.00 3.6149 0.83246
Trust 201 2 5.00 3.6057 0.79421
Behavioural Intention 201 1,5 5.00 3.4701 0.84419

-49-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

Analisis Hasil dan Interpretasi H a1 tidak didukung oleh data yang diperoleh,
sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
Analisis data diperoleh dari hasil pengujian pelayanan yang baik dari klinik gigi tidak
terhadap hipotesis. Tujuan dari pengujian mempengaruhi keinginan pasien untuk berobat
hipotesis adalah untuk menolak hipotesis nol (H0) kembali. Nilai  0,120berarti service quality
sehingga hipotesis alternatif (Ha) bisa diterima. memberikan pengaruh yang sangat rendah
Hal ini dapat dilakukan dengan melihat nilai terhadap keinginan pasien untuk berobat kembali.
signifikansi dari tiap-tiap hubungan. Adapun batas
toleransi kesalahan () yang digunakan adalah 5 Hipotesa 2
%. Apabila p <  atau p < 0,05 maka terdapat Hipotesa kedua menguji apakah kualitas
pengaruh yang signifikan antara variabel x pelayanan (Service Quality) klinik gigi yang baik
terhadap variabel y.Hasil perhitungan regresi dapat mempengaruhi kepuasan pasien (Patient
dilihat pada tabel dibawah ini:
Β R square P
Bevaioural Intention <--- Service Quality 0.120 0.015 0.088
Patient Satisfaction <--- Service Quality 0.121 0.015 0.088
Bevaioural Intention <--- Patient Satisfaction 0.441 0.195 0.000
Trust <--- Patient Satisfaction 0.637 0.406 0.000
Bevaioural Intention <--- Trust 0.700 0.490 0.000

Hipotesa 1 Satisfaction). Berikut ini adalah penyusunan


Hipotesa pertama menguji apakah kualitas hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) :
pelayanan (Service Quality) klinik gigi yang baik
H02: Kualitas pelayanan(Service Quality) klinik gigi
mempengaruhi keinginan pasien untuk berobat
yang baik tidak mempengaruhi kepuasan
kembali (Behavioral Intention). Berikut ini adalah
pasien(Patient Satisfaction).
penyusunan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis
alternatifnya (Ha) : Ha2 : Kualitas pelayanan(Service Quality) klinik gigi
yang baik mempengaruhi kepuasan
H01 : Kualitas pelayanan klinik(Service Quality) gigi
pasien(Patient Satisfaction).
yang baik tidak mempengaruhi keinginan
pasien untuk berobat kembali(Behavioral
Berdasarkan dari hasil pengujian data untuk
Intention).
hipotesis kedua diperoleh nilai  0,121 dan tingkat
Ha1: Kualitas pelayanan klinik gigi(Service
signifikansi 0.088. Karena nilai probabilitas sebesar
Quality) yang baik mempengaruhi keinginan
0,088 > P tabel 0,05 menunjukkan bahwa Ha2 tidak
pasien untuk berobat kembali(Behavioral
didukung oleh data yang diperoleh, sehingga
Intention).
dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang
baik dari klinik gigi tidak mempengaruhi tingkat
Berdasarkan dari hasil pengujian data untuk
kepuasan pasien. Nilai  0,121 berarti service
hipotesis pertama diperoleh nilai  0,120 dan
quality memberikan pengaruh yang sangat rendah
tingkat signifikansi 0.088. Karenanilai probabilitas
terhadap tingkat kepuasan pasien.
sebesar 0,088 > P tabel 0,05 menunjukkan bahwa

-50-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

Hipotesa 3 Berdasarkan dari hasil pengujian data untuk


Hipotesa ketigamenguji apakah kepuasan pasien hipotesis keempat diperoleh nilaiâ 0,637 dan
(Patient Satisfaction) klinik gigi yang baik tingkat signifikansi 0.000. Karenanilai probabilitas
mempengaruhi keinginan pasien untuk berobat sebesar 0,000 < P tabel 0,05 menunjukkan
kembali (Behavioral Intention). Berikut ini adalah bahwaH04 ditolak atau Ha4 didukung oleh data yang
penyusunan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis diperoleh, sehingga dapat disimpulkan bahwa
alternatifnya (Ha) : Kepuasan pasienmempengaruhi kepercayaan
pasien terhadap sebuah klinik gigi. Nilai â 0,637
H03 : Kepuasan pasien (Patient Satisfaction)
berarti kepuasan pasienmemberikan pengaruh
terhadap sebuah klinik gigi tidak
yang kuat terhadap kepercayaan pasien.
mempengaruhi keinginan pasien untuk
berobat kembali(Behavioral Intention).
Hipotesa 5
Ha3 : Kepuasan pasien (Patient Satisfaction)
terhadap sebuah klinik gigi mempengaruhi Hipotesa kelimamenguji apakah kepercayaan
keinginan pasien untuk berobat kembali pasien (Trust) terhadap suatu klinik mem-
(Behavioral Intention). pengaruhi keinginan pasien untuk berobat
kembali (behavioral Intention). Berikut ini adalah
Berdasarkan dari hasil pengujian data untuk penyusunan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis
hipotesis ketiga diperoleh nilai 0,441 dan tingkat alternatifnya (Ha) :
signifikansi 0.000. Karena nilai probabilitas sebesar
H05 : Kepercayaan pasien (Trust) terhadap suatu
0,000 < P tabel 0,05 menunjukkan bahwaH01 ditolak
klinik tidak mempengaruhi keinginan pasien
atau H a1 didukung oleh data yang diperoleh,
untuk berobat kembali (Behavioral
sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan
Intention).
pasien terhadap sebuah klinik gigi mempengaruhi
keinginan untuk berobat kembali. Nilai  0,441 Ha5 : Kepercayaan pasien (Trust) terhadap suatu
berarti Kepuasan pasien terhadap sebuah klinik klinik mempengaruhi keinginan pasien
gigimemberikan pengaruh yang sedang terhadap untuk berobat kembali(Behavioral
keinginan pasien untuk berobat kembali. Intention).

Hipotesa 4 Berdasarkan dari hasil pengujian data untuk


Hipotesa keempatmenguji apakah kepuasan hipotesis kelima diperoleh nilai  0,700 dan tingkat
pasien (Patient Satisfaction)mempengaruhi signifikansi 0.000. Karenanilai probabilitas sebesar
kepercayaan pasien (Trust)terhadap sebuah klinik 0,000 < P tabel 0,05 menunjukkan bahwaH05 ditolak
gigi. Berikut ini adalah penyusunan hipotesis nol atau H a5 didukung oleh data yang diperoleh,
(H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) : sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
pasien (Trust) terhadap suatu klinik mem-
H04 : Kepuasan pasien (Patient Satisfaction)
pengaruhi keinginan untuk berobat kembali. Nilai
tidakmempengaruhi kepercayaan pasien
 0,7990 berarti kepercayaan pasien (Trust)
(Trust)terhadap sebuah klinik gigi.
terhadap suatu klinikmemberikan pengaruh yang
Ha4 : Kepuasan pasien (Patient Satisfaction)
kuat terhadap keinginan pasien untuk berobat
mempengaruhi kepercayaan pasien (Trust)
kembali.
terhadap sebuah klinik gigi.

-51-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

Pembahasan Menurut Madahi dan Sukati (2013), terdapat faktor


eksternal yang penting yang mempengaruhi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel keinginan berobat kembali diantaranya perbedaan
4.5 di at as, t erdapat 3 hipot esis nol (H0) yang faktor demografi (umur, jenis kelamin dan ras) dan
ditolak, dan 2 hipotesis nol yang gagal untuk ditolak faktor geografi (lokasi). Sehingga dalam penelitian
yaitu pada hipotesa pertama dan hipotesa kedua. ini pasien belum tentu ingin berobat kembali
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun mendapatkan kualitas pelayanan yang
kepuasan pasien dan kepercayaan pasien terhadap baik.
klinik gigi mempengaruhi keinginan pasien untuk
datang berobat kembali. 2. Pengaruh Kualitas Layanan Klinik Gigi yang Baik
Terhadap Kepuasan Pelanggan
1. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap keinginan
untuk berobat kembali Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan,
didapatkan hasil bahwa kualitas pelayanan klinik
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan, gigi yang baik memiliki pengaruh yang kurang
didapatkan hasil bahwa kualitas pelayanan klinik signifikan terhadap kepuasan pasien. Hal ini dapat
gigi yang baik memiliki pengaruh yang kurang disebabkan karena kepuasan pasien di Indonesia
signifikan terhadap keinginan pasien untuk tidak hanya dipengaruhi oleh pelayanan baik yang
berobat kembali. Hal ini dapat disebabkan karena diberikan oleh klinik gigi tetapi juga dipengaruhi
keinginan pasien untuk berobat kembali tidak oleh sensitivitas konsumen terhadap harga yang
hanya dipengaruhi oleh pelayanan baik yang diberikan oleh suatu klinik gigi (Hanif dkk., 2010).
diberikan, tetapi membutuhkan suatu proses yang Pasien akan merasa lebih puas apabila masalah gigi
cukup lama. yang dikeluhkan dapat diatasi dan pasien tidak
mengelurkan biaya yang besar. Pasien merasa ada
Seorang pasien akan datang untuk berobat kembali banyak klinik gigi yang ada sekarang ini, dan pasien
apabila pasien tersebut telah loyal terhadap suatu merasa klinik-klinik yang ada dapat mengatasi
klinik gigi. Loyalitas pasien terhadap suatu klinik masalah gigi yang mereka derita. Sehingga pasien
gigi akan terbentuk apabila pasien tersebut puas merasa tidak perlu memilih suatu klinik yang mahal
terhadap suatu layanan dan kemudian ia menjadi untuk mengatasi masalah kesehatan gigi.
percaya terhadap klinik gigi dan layanan
perawatan yang diberikan dokter gigi dalam klinik Lubis dan Martin (2009), juga melakukan penelitian
tersebut (Jankingthong dan Gonejanart, serupa dan menemukan bahwa seorang pasien,
2012).Pada penelitian yang telah ada, juga sebagai konsumen, yang mengeluarkan biaya
menyatakan bahwa kualitas yang baik tidak serta untuk perawatan kesehatan tentu selalu
merta menimbulkan keinginan untuk berobat mengharapkan adanya pelayanan yang baik dalam
kembali karena untuk menciptakan hubungan mendapatkan perawatan sesuai dengan biaya yang
jangka panjang dan menguntungkan antara dikeluarkan. Banyak faktor yang mempengaruhi
penyedia jasa dan konsumen, dibutuhkan tidak kepuasan pasien salah satunya adalah faktor
hanya peningkatan kualitas yang terus menerus, harga. Harga adalah aspek yang penting, namun
melainkan juga penetapan harga yang pantas yang terpenting adalah kualitas pelayanan guna
(Hanif dkk., 2010). mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian,

-52-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya Dalam menciptakan kepercayaan terhadap klinik
yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga gigi, suatu klinik harus meminimalkan atau
perawatan maka pasien mempunyai harapan yang menghindari kesalahan kesalahan kerja yang dapat
lebih besar. terjadi. Dengan demikian, pasien akan merasa
puasa terhadap layanan perawatan yang diberikan
3. Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Keinginan dan nanti dengan sendirinya akan terbentuk
Untuk Berobat Kembali kepercayaan pasien terhadap klinik gigi tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang 5. Pengaruh Kepercayaan Pasien terhadap
ada, didapatkan hasil bahwa kepuasan pasien Keinginan untuk Berobat Kembali
terhadap sebuah klinik gigi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keinginan pasien untuk Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan,
berobat kembali. Hal ini dapat disebabkan karena didaptkan hasil bahwa keperccayaan pasien
pasien yang puas terhadap layanan yang diberikan terhadap suatu klinik gigi memiliki pengaruh yang
oleh suatu klinik gigi akan cenderung kembali ke signifikan terhadap keinginan pasien untuk
klinik gigi tersebut apabila dikemudian hari berobat kembali. Untuk membuat pasien ingin
terdapat masalah pada giginya.Kepuasan pasien datang dan berobat kembali ke klinik gigi, maka
terhadap suatu klinik dapat dipengaruhi oleh diperlukan loyalitas pasien terhadap klinik gigi.
layanan yang baik dan berkualitas serta harga yang Loyalitas dapat terbentuk karena pasien selalu
wajar yang diberikan oleh klinik gigi tersebut. merasa percaya terhadap suatu klinik gigi dan
Pasien yang puas terhadap suatu klinik, dan klinik rencana perawatan yang ditawarkan (Mosavi dan
gigi tersebut dapat memperthankan kepuasan Ghaedi, 2012).
pasiennya tersebut, maka pasien lama kelamaan
akan menjadi setia atau loyal terhadap suatu klinik Pasien juga selalu percaya bahwa perawatan gigi
gigi. Pasien yang telah loyal atau setia memiliki yang diberikan seusai dengan rencana perawatan
keinginan untuk berobat kembali ke klinik gigi yang dijelaskan sebelumnya dan merupakan
(Oliver, 2010). pilihan pilihan perwatan terbaik yang ada. Bila
suatu klinik gigi dapat menjaga kepercayaan pasien
4. Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap selama mendapatkan perawatan gigi, maka pasien
Kepercayaan Pasien tersebut dapat menjadi loyal atau setia terhadap
klinik gigi tersebut (Vuuren dkk., 2012).
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan,
didapatkan hasil bahwa kepuasan pasien terhadap Pasien yang sudah setia atau loyal akan
suatu klinik gigi memiliki pengaruh yang signifikan memberikan keuntungan yang besar kepada suatu
terhadap kepercayaan pasien. Kepercayaan pasien klinik gigi. Karena pasien yang loyal akan
terhadap suatu klinik gigi tidak terbentuk dalam menyebarkan word of mouth yang positif, memiliki
waktu singkat atau satu kunjungan perawatan gigi toleransi lebih tinggi terhadap kesalahan-
saja. Kepercayaan pasien terhadap suatu klinik gigi kesalahan yang dapat terjadi, kurang sensitif
dapat terbentuk melalui pengalaman positif dan terhadap harga perawatan gigi dan tentunya akan
kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan kembali datang untuk berobat apabila terdapat
selama ini (Suki, 2011). masalah pada gigi dirinya sendiri dan keluarganya.

-53-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN perilaku yang menguntungkan untuk klinik seperti,
menyebarkan word of mouth yang positif,
Kesimpulan memberikan rekomendasi dan mengkoreksi
kesalahan atau kekurangan yang ada pada klinik
a. ServiceQuality tidak memiliki pengaruh yang gigi tersebut.
signifikan terhadap keinginan pasien untuk
berobat kembali. Artinya, walaupun klinik gigi Implikasi Manajerial
menyediakan layanan yang berkualitas masih
belum menimbulkan keinginan pasien untuk Hasil penelitian memiliki implikasi pada kebijakan
berobat kembali. manajerial sehingga dapat digunakan sebagai
acuan oleh manajemen dalam menentukan skala
b. Service Quality tidak memiliki pengaruh yang
prioritas kebijakan apa yang harus didahulukan.
signifikan terhadap kepuasan pasien.Artinya,
Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor utama
pelayanan klinik yang berkualitas bukanlah
pemicu keinginan pasien untuk berobat kembali
faktor yang paling menentukan kepuasan
adalah kepercayaan pasien. Pengaruh kepercayaan
pasien.
secara signifikan lebih besar dibandingkan kualitas
c. Kepuasan pasien memiliki pengaruh yang
layanan klinik dan kepuasan pasien dalam
signifikan terhadap keinginan untuk berobat
mempengaruhi keinginan pasien untuk berobat
kembali. Karena probabilitas atau nilai
kembali.Oleh karena itu manajemen klinik gigi
signifikansi lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05)
perlu menaruh perhatian lebih dalam
berarti kepuasan pasien dapat menimbulkan
pembentukan kepercayaan pasien. Kepercayaan
keinginan pasien untuk berobat kembali.
pasien dapat ditumbuhkan dengan cara membuat
d. Patient Satisfaction (kepuasan pasien) diagnosis dan perawatan secara kompeten dan
mempengaruhi kepercayaan terhadap klinik tenaga medis mengeluarkan kemampuan yang
gigi. Karena probabilitas atau nilai signifikansi terbaik dalam menangani pasien.
lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) berarti kepuasan
pasien dapat menimbulkan kepercayaan Saran untuk Penelitian Selanjutnya
pasien terhadap klinik gigi.
e. Trust (kepercayaan pasien) terhadap suatu Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
klinik gigi mempengaruhi keinginan pasien yang perlu disempurnakan dalam penelitian
untuk berobat kembali. Berarti kepercayaan dimasa yang akan datang, anatara lain:
pasien terhadap klinik gigi dapat
menimbulkan keinginan pasien untuk a. Sampel penelitian hanya diambil dari pasien
berobat kembali. klinik gigiyang berdomisili di Kalimantan
Tengah. Dengan demikian hasil kurang dapat
Dari semua faktor yang diuji dalam penelitian, digeneralisasikan pada daerah lain di
faktor yang paling menyebabkan keinginan untuk Indonesia. Pada penelitian selanjutnya dapat
berobat kembali adalah kepercayaan pasien disertakan sampel dari daerah rural dan urban
terhadap klinik gigi. Jika pasien merasa percaya yang dipilih dengan teknik sampling yang
terhadap pelayanan yang diberikan oleh klinik gigi, lebih kompleks agar sampel dapat mewakili
pasien akan kembali berobat dan menunjukkan keanekaragaman yang terdapat di negara

-54-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

Indonesia dan hasilnya dapat diterapkan Akbar, M.M. and Parvez, N. (2009). Impact of service
dengan cakupan yang lebih luas. quality, trust and customer satisfaction
b. Sampel penelitian hanya melibatkan satu on customer loyalty. ABAC Journal, Vol.
klinik swasta. Dalam penelitian selanjutnya 29, No. I, Januari-April, pp 24-38.
akan lebih baik bila sampel diambil dari klinik Aliman, N.K., and Mohamad, W.N. (2013).
gigi swasta, puskesmas, poli klinik gigi rumah Perceptions of service quality and
sakit swasta dan pemerintah agar data yang behavioral intentions: a mediation effect
didapat dapat mewakili berbagai tingkat of patient satisfaction in private care in
ekonomi. Malayia. International Journal of
Marketing Studies, Vol. 5, No. 4, pp 15-
c. Dalam penelitian tidak melibatkan varibel
29.
sensitivitas harga dan teknologi. Dalam
Alrubaiee, L. (2011). The mediating effect of
penelitian selanjutnya akan lebih baik
patient satisfaction in the patients’
menyertakan variabel ini mungkindapat
perceptions of healthcare quality:
berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang
patient trust relationship. International
datang berobat ke suatu klinik gigi.
Journa; of Marketing Studies, Vol. 3, No.
d. Dalam proses penelitian, tingkat keterlibatan
1, Febuari, pp 103-115.
peneliti selama pembagian dan pengisian
Arab, M., Tabatabaci, S.M.G., Rashidian, A.,
kuesioner perlu ditingkatkan karena setiap
Forushani, A.R. and Zarei, E. (2102). The
item pernyataan perlu dijelaskan kepada
effect of service quality on patient
pasien agar jelas dan tidak terjadi
loyalty: a study of private hospitals in
penyimpangan pemahaman sehingga
Tehran, Iran. Iranian Journal Public
jawaban yang diperoleh benar-benar dapat
Health, Vol. 41, No. 9, September, pp 71-
dimanfaatkan untuk mendapat hasil yang
77.
tepat.
Byarugaba, J.M. (2103). Health service quality as
perceived by patients of referal hospitals
in Uganda. Jounal of Contemporary
DAFTAR PUSTAKA
Management, Mei, pp 99-110.
Chahal, H. (2010). Two component customer
Adiwijaya, I. and Dhuhaniyati, L. (2012). Implikasi
relationship management model for
pelayanan prima [service exellence] dan
health care service. Managing Service
paket agenda reformasi layanan
Quality, Vol. 20, No. 4, pp 343-365.
kesehatan: pelajaran menarik dari
Chang, C.S., Chen, S.Y. and Lan, Y.T. (2013). Service
Singapura dan Malaysia bagi Indonesia.
quality, trust, and patient satisfaction in
Jurnal Reformasi, Vol. 2, No. 2, Desember,
interpersonal-based medical service
pp 109-120.
encounters. BMC Health Service
Aiken, L.H., Clarke, S.P. abd Sloane D.M. (2002).
Research, Vol. 13, No. 22, pp 1-11.
Hospital staffing, organization, and
Chen, C.B. and Kao, P.L. (2011). The effects of
quality of care: cross-national findings.
hospital marketing promotion on
International Journal for Quality in
consumers’ choice of hospital consumers.
Health care, Vol. 14, No. 1, September,
The Journal of Human Resource and
pp 5-13.

-55-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

Adult Learning, Vol. 7, No. 2, Desember, Irfan, S.M., Ijaz, A. and Farooq, M.M. (2012). Patient
pp 156-170. satisfaction and service quality of public
Gunawan, K. and Djati, S.P. (2011). Kualitas layanan hospitals in Pakistan: an empirical
dan loyalitas pasien [studi pada rumah assessment. Middle-east Journal of
sakit umum swasta di kota Singaraja-Bali]. Scientific Research, Vol. 12, No. 6, pp: 870-
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 877.
Vol. 13, No. 1, Maret, pp 32-39. Isaac, T., Zaslavsky, P.P. and Landon, B.E. (2010). The
Hanif, M., Hafeez, S. and Riaz, A. (2010). Factors relationship between patient’s
affecting customer satisfaction. perception of care and measures of
International Research Jounal of Finance hospital quality and safety. Health
and Economics, Vol. 60, pp 44-52. Service research, Vol. 45, No. 4, Agustus,
Haqi, L.K., Wessiani, N.A. and Santosa ,B. (2011). pp 1024-1039.
Analisis loyalitas pasien dengan metode Jankingthong, W. and Gonejanart,P. (2012). The
struqtural Equation modeling (SEM) pada relationships of factors affecting post-
instalasi rawat inap rumah sakit umum purchase behavioral intentions in
haji Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh tourism sector. Journal of Social Sciences,
November, pp 1-20. Humanities, and Arts, Vol. 12, No. 1, pp
Haryanto, J.O and Ollivia. (2009). Pengaruh faktor 72-90.
pelayanan rumah sakit, tenaga medis , Kotler, P. and Keller, KL. (2012), Marketing
dan kualitas pelayanan rumah sakit Management 14th Edition, United States
terhadap intensi pasien Indonesia untuk of America: Pearson.
berobat di Singapura. Jurnal Ekonomi Lovelock, C.H. and Wright, L.K. (2007). Priciples of
Bisnis, Vol. 14, No. 2, Agustus, pp 144-160. marketing and management, Prentice
Haryono, S. and Wardoyo, P. (2013).Structural Hall, New Jersey.
Equation Modeling (SEM) untuk Lubis, A.N. and Martin. (2009). Pengaruh harga
Penelitian Manajemen Menggunakan (price) dan kualitas pelayanan (service
AMOS 18.00, Jakarta: PT Intermedia quality) terhadap kepuasan pasien rawat
Personalia Utama. inap di RSU Deli Medan. Jurnal
Hojat, M., Louis, D.Z., Maxwell, K., Markham, F., Manajemen Bisnis, Vol. 2, No. 1, Januari,
Wender, R. and Gonella, J.S. (2010). pp 21-24.
Patient perceptions of physician Lupiyoadi, R. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa:
emphaty, satisfaction with physician, Berbasis Kompetensi, Salemba Empat,
interpersonal trust, and compliance. Jakarta.
International Jounal of Medical Madahi, A. and Sukati, I. 2012. The effect of external
Education, Vol. 1, pp 83-87. factor on purchase intention amongst
Irfan, S.M. and Ijaz, A. (2011). Comparison of service young generation in Malaysia.
quality between private and public Internation Business Research, Vol. 5, No.
hospitals: empirical evidence from 8, Juli, pp 153-159.
Pakistan. Journal of Quality and Mandey, S.L. (2013). The influential factors on the
Technology Management, vol. VII, Juni, patients satisfaction and intent to
pp 1-22. behave: a case study in north Sulawesi

-56-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

province. Journal of Economics, Business, Tang, L. (2013). The chinese community patient’s
and Accountancy Ventura, vol. 16, No. I, life satisfaction, assesment of community
April, pp 47-66. medical service, and trust in community
Mosahab, R., Mahamad, O. and Ramayah, T. (2010). health delivery system. Health and
Service quality, customer satisfaction, Quality of Life Outcomes, Vol. 11, No. 18,
and loyalty: a test of mediation. pp 1-12.
International Business Research, Vol. 3, Tzeng, L.C. (2007). The correlation model among
No. 4, Oktober, pp 99-120. service of medical quality, operation
Mosavi, S.A. and Ghaedi, M. (2012). An examination performance, post-purchase intentions
of the effects of some factors on and job satisfactionunder national health
behavioral intentions (a new model). insurance – the case of three hospitals in
Journal of Management and Business Tainan Metropolis. Contemporary
Studies, Vol. 1, No. 5, pp 163-172. Management Research, Vol. 3, pp 213-
Oliver, R.L. 2010. Satisfaction a Behavioral 219.
Perspective on the Consumer, M.E. Tjiptono, F. (2012). Service Management:
Sahrpe, New York. Mewujudkan Layanan Prima. C.V. Andi
Ramez, W.S. (2012). Patients’ perception of Ofset, Yogyakarta.
healthcare quality, satisfaction and Vuuren, T.V., Combard, M.R. and Tonder, E.V. (2012).
behavioral intention: an empirical study Customer satisfaction, trust and
in Bahrain. International Journal of commitment as predictors of customer
Business and Social Science, Vol. 3, No. loyalty within an optometric practice
18, September, pp 131-145. environment. Southern African Business
Suki, N.M. (2011). A structural model of customer Review, Vol. 16, No.3, pp 81-96.
satisfaction and trust in vendors involved
in mobile commerce. Internation Journal
of Business Science and Applied
Management, Vol. 6, No. 2, pp 17-30.
Tang, L. (2011). The influences of patient’s trust in
medical service and attitude towards
health policy on patient’s overall
satisfaction with medical service and sub
satisfaction in China. BMC Public Health,
Vol. 11, No. 472, pp 1-8.
Tang, L. (2012). The influences of patient’s
satisfaction with medical service
delivery, assesment of medical service,
and trust in health delivery system on
patient’s life satisfaction in China. Health
and Quality of Life Outcomes, Vol. 10, No.
III, pp 1-13.

-57-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

-58-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien

-59-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

-60-

Anda mungkin juga menyukai