Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien Sehingga Meningkatkan Keinginan Untuk Berobat Kembali
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien Sehingga Meningkatkan Keinginan Untuk Berobat Kembali
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien Sehingga Meningkatkan Keinginan Untuk Berobat Kembali
Abstract
The background of this research was due to intense competition, the management of dental clinic
seeks to attract patients by providing excellent quality of service.
The objective of this research wasto analyze whether the quality of services provided from a dental
clinic can rise the desire of patients to seek treatment again.The design of this research applies a
survey. The type of investigation was casuality. Total sample researched was 201 dental patients.
The result of this research conclude thatamong the three factors studied, patients trust have the
most influence on patient intention for treatment again.
-39-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
-40-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
kepada orang lain. Dengan demikian klinik gigi mempengaruhi keinginan pasien untuk
tersebut memiliki perbedaan dan kemampuan berobat kembali.
untuk bersaing terhadap klinik gigi yang lain 2. Untuk menganalisis apakah kualitas
(Ramez, 2012). pelayanan klinik gigi yang baik
mempengaruhi kepuasan pasien.
Mandey (2013) mengatakan pendapat lain bahwa,
3. Untuk menganalisis apakah kepuasan
pasien yang hanya puas akan pelayanan klinik gigi
pasien mempengaruhi keinginan untuk
tidak menjamin pasien tersebut menjadi loyal dan
berobat kembali.
ingin kembali berobat. Pasien harus merasa yakin
4. Untuk menganalisis apakah kepuasan
bahwa pelayanan klinik atau rumah sakit yang
pasien dapat mempengaruhi kepercayaan
diterimanya sudah sangat baik dan cocok bagi
terhadap klinik gigi.
dirinya (trust) akan cenderung loyal dan ingin
berobat kembali (Haqi, Wessiani, dan Santosa, 5. Untuk menganalisis apakah kepercayaan
2014). pasien terhadap suatu klinik
mempengaruhi keinginan untuk berobat
Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan kembali.
masalah yang akan diteliti, yaitu bagaimana
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
dan kepercayaan pasien sehingga meningkatkan Kegunaan
keinginan untuk berobat kembali. Kegunaandari penelitian ini adalah (1). Bagi para
pengelola klinik gigi dalam mengambil keputusan
Perumusan Masalah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan
1. Apakah kualitas pelayanan klinik gigi yang yang diberikan kepada pasien ketika berobat gigi
baik mempengaruhi keinginan pasien sehingga meningkatkan keinginan pasien untuk
untuk berobat kembali? berobat kembali. (2). Bagi para peneliti
2. Apakah kualitas pelayanan klinik gigi yang selanjutnya, untuk mengembangkan pengetahuan
baik mempengaruhi kepuasan pasien? mengenai faktor-faktor yang berperan dalam
3. Apakah kepuasan pasien terhadap sebuah kepuasan pasien yang datang berobat ke klinik gigi.
klinik gigi dapat mempengaruhi keinginan
untuk berobat kembali? Keterbatasan Penelitian
4. Apakah kepuasan pasien dapat
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pertama,
mempengaruhi kepercayaan terhadap
dimensi dan item pengukuran service quality yang
klinik gigi?
dilakukan dalam penelitian ini hanya mengacu
5. Apakah kepercayaan pasien terhadap
pada penelitian yang telah dilakukan oleh Aliman
suatu klinik mempengaruhi keinginan
dan Mohamad (2013). Kedua, sampel yang
untuk berobat kembali?
digunakan hanya pasien yang berobat ke klinik gigi
sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan
Tujuan
dalam bidang kesehatan secara umum dan hanya
1. Untuk menganalisis apakah kualitas terbatas pada daerah di mana sampel diteliti.
pelayanan klinik gigi yang baik
-41-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
-42-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
(menurut Alrubaiee(2011) merupakan kualitas pengelola klinik gigi untuk memuaskan pasien
interpersonal) mengacu pada cara menyampaikan dengan melampaui harapan mereka selama
jasa kepada pasien seperti sikap hangat dan ramah interaksi dengan karyawan dan tenaga medis
dari dokter dan perawat kepada pasien, dalam lingkungan jasa (Lovelock dan Wright, 2007).
kebersihan fasilitas, kualitas makanan dan lain lain.
Tangible
Karena pasien kurang memiliki pemahaman medis
Tangible merupakan kemampuan suatu
untuk memahami dan mengevaluasi kualitas
perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
secara teknikal, pemasaran jasa dibidang
kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kesehatan lebih mengutamakan pendekatan yang
kemampuan saran dan prasarana fisik perusahaan
berfokus pada kualitas fungsional yang lebih
yang dapat diandalkan keadaan lingkungan
dirasakan oleh pasien(Alrubaiee, 2011).Mosahab,
sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan
Mahamad dan Ramayah(2010) menyatakan
yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi
pendapat berbeda yaitu terdapat tiga kriteria
fasilitas fisik (contoh:gedung, gudang, dan lain-
untuk kualitas, yaitu kualitas teknis, fungsional dan
lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan
gambaran mental organisasi.
(teknologi), serta penampilan pegawainya
(Lupiyoadi, 2013). Kebanyakan jasa yang
Masalah kualitas layanan telah menarik perhatian
ditawarkan dalam bidang kesehatan merupakan
yang luar biasa dalam industri kesehatan akhir-
gabungan dari intangible dan tangible. Kadangkala
akhir ini (Tzeng, 2007). Kualitas layanan medis yang
layanan tangible ini kurang dirasakan manfaatnya
diberikan oleh klinik kadang masih belum optimal
bagi pasien (Chang, Chen dan Lan, 2013). Layanan
(Isaac, et. al, 2010). Tantangan untuk
yang dikatakan tangible dalam bidang kesehatan
menyampaikan kualitas layanan yang sesuai
seperti resep obat, hasil lab, protesa, kaca mata.
dengan persepsi dan harapan masih perlu menjadi
Layanan tangible tidak langsung berpengaruh
perhatian baik dari pengelola dan penyelenggara
terhadap pasien, tetapi harus melalui perantara
layanan kesehatan (Byarugaba, 2013).
dari dokter, perawat, dan teknisi laboratorium
(Irfan dan Ijas, 2011).
Untuk mengukur kualitas jasa terdapat lima
dimensi yaitu tangible(seperti apa fasilitas fisik
Responsiveness
suatu klinik, perlengkapan, karyawan,dan bahan
komunikasi penyedia jasa tersebut), Responsiveness adalah tingkat kemauan dan
responsiveness (apakah karyawan dan tenaga kerelaan untuk menolong dan memfasilitasi
medis senang membantu dan cepat tanggap pasien atau konsumen dengan cara menyediakan
terhadap kebutuhan pasien), reliability (apakah layanan yang pantas bagi konsumen (Irfan, Ijas dan
klinik memberikan jasa seperti yang dijanjikan Farooq, 2012).Salah satu dimensi daya tanggap
secara konstan dari waktu ke waktu), assurance (responsiveness) adalah para karyawan klinik gigi
(apakah tenaga medis memiliki pengetahuan, dalam melayani pasien. Ketika pelayanan yang
sopan, kompeten dan dapat dipercaya) dan baik yang diberikan oleh para karyawan akan
emphaty (apakah klinik memberikan perhatian terbentuk hubungan kekeluargaan. Hal ini akan
secara khusus dan mendalam pada pasiennya). berdampak pada tingkat loyalitas pelanggan
Dimensi-dimensi ini memberi peluang bagi terhadap klinik gigi. Hasil penelitian lainnya
-43-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
-44-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
-45-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
ahli dalam bidang pemasaran jasa kesehatan telah yang ada, membicarakan hal-hal yang baik
membuktikan bahwa word of mouth yang positif mengenai perusahaan dan produknya, kurang
dari pasien yang puas adalah metode promosi yang perhatian pada para pesaing serta kurang peka
paling efektif bagi dokter dan klinik (Arab, et.al, terhadap harga, memperbaiki dengan mengajukan
2012). gagasan tentang jasa atau produk kepada
perusahaan, dan membutuhkan biaya pelayanan
H1 : Kualitas pelayanan klinik gigi (service quality) yang lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan
yang baik mempengaruhi keinginan pasien baru karena transaksinya rutin(Kotler dan Keller,
untuk berobat kembali (behavioral 2012).
intention)
Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien maka akan
Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah
pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan perputaran(Chen dan Kao, 2011; danLupiyoadi,
diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan 2013), sehingga semakin tinggi pula intention to
yang dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat behave sehingga kondisi tersebut dapat
perasaan dimana seseorang menyatakan hasil memberikan kesempatan yang lebih besar untuk
perbandingan atas kinerja produk jasa yang konsumen berobat kembali. Behavioural intention
diterima dengan yang diharapkan. Dalam era seperti keinginan untuk memberi saran jika
globalisasi ini, perusahaan akan selalu menyadari terdapat kekurangan merupakan tanda atau
pentingnya faktor pelanggan (Lupiyoadi, 2013). indikator bagi pengelola apakah pasien akan tetap
setia atau ingin beralih kepada penyedia jasa
Definisi lain mengenai kepuasan pelanggan lainnya (Mandey, 2012).
sebagai berikut, Oliver mengemukakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi terhadap H3 : Kepuasan pasien (patientssatisfaction)
surprise yang inheren atau melekat pada terhadap klinik gigi mempengaruhi
pemerolehan produk dan atau pengalaman keinginan pasien untuk berobat kembali
konsumsi, kemudian Howard & Sheth (behavior alintention)
mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen
adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan Dalam lingkungan kompetisi bisnis yang ketat dan
kesepadanan atau antara hasil yang didapatkan terjadi penurunan profit, langkah yang harus
dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan perusahaan adalah mempertahankan
dilakukan, sedangkan Swan mendefinisikan pelanggan. Banyak peneliti melakukan studi, dan
kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar hasilnya memperlihatkan bahwa biaya untuk
atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja memperoleh pelanggan baru sekitar lima kali dari
produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk biaya mempertahankan pelanggan yang ada
bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan (Lupiyoadi, 2013).
tujuan/pemakaiannya (Tjiptono, 2012).
Banyak manfaat yang diperoleh dari strategi
Pelanggan yang sangat puas akan tetap setia, lebih pemasaran ini, dari sudut pandang perusahaan,
peduli ketika perusahaan memperkenalkan manfaatnya adalah terciptanya kelompok
produk baru dan memperbarui produk-produk konsumen yang bersedia menjadi target uji produk
-46-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
baru sehingga memperkecil resiko yang dihadapi sensitivitas terhadap kesalahan, meningkatkan
perusahaan. Sementara dari sudut pandang patient value. Selanjutnya kepercayaan juga dapat
pelanggan, mereka akan menerima keuntungan mengurangi biaya untuk meningkatkan kepuasan
psikologis, yaitu pertemanan dan persaudaraan pasien dan mempertahankan hubungan jangka
(Lupiyoadi, 2013). panjang dengan pasien (Arab, et.al, 2012).
Namun sebelum melakukan strategi ini, Kepercayaan dalam konteks kesehatan merupakan
perusahaan harus melihat beberapa faktor yang pertimbangan yang penting dalam usaha
diperlukan untuk implementasinya, yaitu mempertahankan keinginan pasien untuk tidak
kemampuan karyawan, tingkat keuntungan yang berpindah ketempat yang lain (Tang, 2013; dan
diharapkan, dan tingkat keterlibatan konsumen Chen dan Kao, 2011). Mandey (2012) juga
yang diharapkan atau kepercayaan terhadap menyampaikan hal serupa, kepercayaan memiliki
perusahaan (Lupiyoadi, 2013). efek yang signifikan terhadap keinginan pasien
untuk berobat kembali karena dengan adanya
Untuk menciptakan suatu kepercayaan dari pasien, kepercayaan pasien membentuk komitmen dalam
maka tenaga medis harus meminimalkan dirinya untuk tidak berpindah ke klinik gigi lain.
kesalahan-kesalahan kerja yang dapat terjadi Selain itu Mandey (2012) menambahkan bahwa
selama perawatan pasien. Meskipun secara teknis kepercayaan dan komitmen secara langsung
kesalahan dapat terjadi karena perbedaan tiap mempengaruhi kesetiaan.
individu, sehingga terkadang tindakan standar
dapat menjadi kesalahan pada individu tertentu H5 : Kepercayaan pasien (trust) terhadap klinik
(Alrubaiee, 2011). gigi mempengaruhi keinginan pasien
untuk berobat kembali
Kepercayaan memungkinkan pengelola klinik (behavioralintention)
memprediksi sikap konsumen, mengurangi tingkat
Kerangka Pemikiran
Tangible
Reliability
Responsiveness
Assurance Service
Empathy Quality H1
H2
Patients H3 Behavioral
Satisfaction Intention
H4 H5
Trust
-47-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
-48-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis Tabel 1 mencerminkan besarnya mean dan standar
dengan ketentuan sebagai berikut : deviasi untuk variabel yang diukur. Nilai mean
a. Jika p-value (sig)< 0,05 maka H0 ditolak. Berarti menunjukkan rata-rata penilaian responden
dengan kata lain diambil kesimpulan Ha. terhadap pernyataan yang diajukan, sedangkan
standar deviasi menggambarkan besarnya
b. Jika p-value(sig)> 0,05 maka H0 diterima. Berarti
penyimpangan rata-rata dari pernyataan yang
dengan kata lain diambil kesimpulan H0
diajukan dalam kuisioner penelitian.
Tabel 1
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Service Quality
Assurance 201 1 5.00 3.5671 0.85393
Reliability 201 1.6 5.00 3.6388 0.81599
Tangible 201 1.6 5.00 3.4875 0.84471
Emphaty 201 2 5.00 3.7781 0.64892
Responsiveness 201 1,2 5.00 3.6418 0.78837
Patient Satisfaction 201 1 5.00 3.6149 0.83246
Trust 201 2 5.00 3.6057 0.79421
Behavioural Intention 201 1,5 5.00 3.4701 0.84419
-49-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
Analisis Hasil dan Interpretasi H a1 tidak didukung oleh data yang diperoleh,
sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
Analisis data diperoleh dari hasil pengujian pelayanan yang baik dari klinik gigi tidak
terhadap hipotesis. Tujuan dari pengujian mempengaruhi keinginan pasien untuk berobat
hipotesis adalah untuk menolak hipotesis nol (H0) kembali. Nilai 0,120berarti service quality
sehingga hipotesis alternatif (Ha) bisa diterima. memberikan pengaruh yang sangat rendah
Hal ini dapat dilakukan dengan melihat nilai terhadap keinginan pasien untuk berobat kembali.
signifikansi dari tiap-tiap hubungan. Adapun batas
toleransi kesalahan () yang digunakan adalah 5 Hipotesa 2
%. Apabila p < atau p < 0,05 maka terdapat Hipotesa kedua menguji apakah kualitas
pengaruh yang signifikan antara variabel x pelayanan (Service Quality) klinik gigi yang baik
terhadap variabel y.Hasil perhitungan regresi dapat mempengaruhi kepuasan pasien (Patient
dilihat pada tabel dibawah ini:
Β R square P
Bevaioural Intention <--- Service Quality 0.120 0.015 0.088
Patient Satisfaction <--- Service Quality 0.121 0.015 0.088
Bevaioural Intention <--- Patient Satisfaction 0.441 0.195 0.000
Trust <--- Patient Satisfaction 0.637 0.406 0.000
Bevaioural Intention <--- Trust 0.700 0.490 0.000
-50-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
-51-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
-52-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
elemen ini mempengaruhi pasien dari segi biaya Dalam menciptakan kepercayaan terhadap klinik
yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga gigi, suatu klinik harus meminimalkan atau
perawatan maka pasien mempunyai harapan yang menghindari kesalahan kesalahan kerja yang dapat
lebih besar. terjadi. Dengan demikian, pasien akan merasa
puasa terhadap layanan perawatan yang diberikan
3. Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap Keinginan dan nanti dengan sendirinya akan terbentuk
Untuk Berobat Kembali kepercayaan pasien terhadap klinik gigi tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang 5. Pengaruh Kepercayaan Pasien terhadap
ada, didapatkan hasil bahwa kepuasan pasien Keinginan untuk Berobat Kembali
terhadap sebuah klinik gigi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keinginan pasien untuk Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan,
berobat kembali. Hal ini dapat disebabkan karena didaptkan hasil bahwa keperccayaan pasien
pasien yang puas terhadap layanan yang diberikan terhadap suatu klinik gigi memiliki pengaruh yang
oleh suatu klinik gigi akan cenderung kembali ke signifikan terhadap keinginan pasien untuk
klinik gigi tersebut apabila dikemudian hari berobat kembali. Untuk membuat pasien ingin
terdapat masalah pada giginya.Kepuasan pasien datang dan berobat kembali ke klinik gigi, maka
terhadap suatu klinik dapat dipengaruhi oleh diperlukan loyalitas pasien terhadap klinik gigi.
layanan yang baik dan berkualitas serta harga yang Loyalitas dapat terbentuk karena pasien selalu
wajar yang diberikan oleh klinik gigi tersebut. merasa percaya terhadap suatu klinik gigi dan
Pasien yang puas terhadap suatu klinik, dan klinik rencana perawatan yang ditawarkan (Mosavi dan
gigi tersebut dapat memperthankan kepuasan Ghaedi, 2012).
pasiennya tersebut, maka pasien lama kelamaan
akan menjadi setia atau loyal terhadap suatu klinik Pasien juga selalu percaya bahwa perawatan gigi
gigi. Pasien yang telah loyal atau setia memiliki yang diberikan seusai dengan rencana perawatan
keinginan untuk berobat kembali ke klinik gigi yang dijelaskan sebelumnya dan merupakan
(Oliver, 2010). pilihan pilihan perwatan terbaik yang ada. Bila
suatu klinik gigi dapat menjaga kepercayaan pasien
4. Pengaruh Kepuasan Pasien terhadap selama mendapatkan perawatan gigi, maka pasien
Kepercayaan Pasien tersebut dapat menjadi loyal atau setia terhadap
klinik gigi tersebut (Vuuren dkk., 2012).
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan,
didapatkan hasil bahwa kepuasan pasien terhadap Pasien yang sudah setia atau loyal akan
suatu klinik gigi memiliki pengaruh yang signifikan memberikan keuntungan yang besar kepada suatu
terhadap kepercayaan pasien. Kepercayaan pasien klinik gigi. Karena pasien yang loyal akan
terhadap suatu klinik gigi tidak terbentuk dalam menyebarkan word of mouth yang positif, memiliki
waktu singkat atau satu kunjungan perawatan gigi toleransi lebih tinggi terhadap kesalahan-
saja. Kepercayaan pasien terhadap suatu klinik gigi kesalahan yang dapat terjadi, kurang sensitif
dapat terbentuk melalui pengalaman positif dan terhadap harga perawatan gigi dan tentunya akan
kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan kembali datang untuk berobat apabila terdapat
selama ini (Suki, 2011). masalah pada gigi dirinya sendiri dan keluarganya.
-53-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN perilaku yang menguntungkan untuk klinik seperti,
menyebarkan word of mouth yang positif,
Kesimpulan memberikan rekomendasi dan mengkoreksi
kesalahan atau kekurangan yang ada pada klinik
a. ServiceQuality tidak memiliki pengaruh yang gigi tersebut.
signifikan terhadap keinginan pasien untuk
berobat kembali. Artinya, walaupun klinik gigi Implikasi Manajerial
menyediakan layanan yang berkualitas masih
belum menimbulkan keinginan pasien untuk Hasil penelitian memiliki implikasi pada kebijakan
berobat kembali. manajerial sehingga dapat digunakan sebagai
acuan oleh manajemen dalam menentukan skala
b. Service Quality tidak memiliki pengaruh yang
prioritas kebijakan apa yang harus didahulukan.
signifikan terhadap kepuasan pasien.Artinya,
Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor utama
pelayanan klinik yang berkualitas bukanlah
pemicu keinginan pasien untuk berobat kembali
faktor yang paling menentukan kepuasan
adalah kepercayaan pasien. Pengaruh kepercayaan
pasien.
secara signifikan lebih besar dibandingkan kualitas
c. Kepuasan pasien memiliki pengaruh yang
layanan klinik dan kepuasan pasien dalam
signifikan terhadap keinginan untuk berobat
mempengaruhi keinginan pasien untuk berobat
kembali. Karena probabilitas atau nilai
kembali.Oleh karena itu manajemen klinik gigi
signifikansi lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05)
perlu menaruh perhatian lebih dalam
berarti kepuasan pasien dapat menimbulkan
pembentukan kepercayaan pasien. Kepercayaan
keinginan pasien untuk berobat kembali.
pasien dapat ditumbuhkan dengan cara membuat
d. Patient Satisfaction (kepuasan pasien) diagnosis dan perawatan secara kompeten dan
mempengaruhi kepercayaan terhadap klinik tenaga medis mengeluarkan kemampuan yang
gigi. Karena probabilitas atau nilai signifikansi terbaik dalam menangani pasien.
lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05) berarti kepuasan
pasien dapat menimbulkan kepercayaan Saran untuk Penelitian Selanjutnya
pasien terhadap klinik gigi.
e. Trust (kepercayaan pasien) terhadap suatu Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
klinik gigi mempengaruhi keinginan pasien yang perlu disempurnakan dalam penelitian
untuk berobat kembali. Berarti kepercayaan dimasa yang akan datang, anatara lain:
pasien terhadap klinik gigi dapat
menimbulkan keinginan pasien untuk a. Sampel penelitian hanya diambil dari pasien
berobat kembali. klinik gigiyang berdomisili di Kalimantan
Tengah. Dengan demikian hasil kurang dapat
Dari semua faktor yang diuji dalam penelitian, digeneralisasikan pada daerah lain di
faktor yang paling menyebabkan keinginan untuk Indonesia. Pada penelitian selanjutnya dapat
berobat kembali adalah kepercayaan pasien disertakan sampel dari daerah rural dan urban
terhadap klinik gigi. Jika pasien merasa percaya yang dipilih dengan teknik sampling yang
terhadap pelayanan yang diberikan oleh klinik gigi, lebih kompleks agar sampel dapat mewakili
pasien akan kembali berobat dan menunjukkan keanekaragaman yang terdapat di negara
-54-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
Indonesia dan hasilnya dapat diterapkan Akbar, M.M. and Parvez, N. (2009). Impact of service
dengan cakupan yang lebih luas. quality, trust and customer satisfaction
b. Sampel penelitian hanya melibatkan satu on customer loyalty. ABAC Journal, Vol.
klinik swasta. Dalam penelitian selanjutnya 29, No. I, Januari-April, pp 24-38.
akan lebih baik bila sampel diambil dari klinik Aliman, N.K., and Mohamad, W.N. (2013).
gigi swasta, puskesmas, poli klinik gigi rumah Perceptions of service quality and
sakit swasta dan pemerintah agar data yang behavioral intentions: a mediation effect
didapat dapat mewakili berbagai tingkat of patient satisfaction in private care in
ekonomi. Malayia. International Journal of
Marketing Studies, Vol. 5, No. 4, pp 15-
c. Dalam penelitian tidak melibatkan varibel
29.
sensitivitas harga dan teknologi. Dalam
Alrubaiee, L. (2011). The mediating effect of
penelitian selanjutnya akan lebih baik
patient satisfaction in the patients’
menyertakan variabel ini mungkindapat
perceptions of healthcare quality:
berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang
patient trust relationship. International
datang berobat ke suatu klinik gigi.
Journa; of Marketing Studies, Vol. 3, No.
d. Dalam proses penelitian, tingkat keterlibatan
1, Febuari, pp 103-115.
peneliti selama pembagian dan pengisian
Arab, M., Tabatabaci, S.M.G., Rashidian, A.,
kuesioner perlu ditingkatkan karena setiap
Forushani, A.R. and Zarei, E. (2102). The
item pernyataan perlu dijelaskan kepada
effect of service quality on patient
pasien agar jelas dan tidak terjadi
loyalty: a study of private hospitals in
penyimpangan pemahaman sehingga
Tehran, Iran. Iranian Journal Public
jawaban yang diperoleh benar-benar dapat
Health, Vol. 41, No. 9, September, pp 71-
dimanfaatkan untuk mendapat hasil yang
77.
tepat.
Byarugaba, J.M. (2103). Health service quality as
perceived by patients of referal hospitals
in Uganda. Jounal of Contemporary
DAFTAR PUSTAKA
Management, Mei, pp 99-110.
Chahal, H. (2010). Two component customer
Adiwijaya, I. and Dhuhaniyati, L. (2012). Implikasi
relationship management model for
pelayanan prima [service exellence] dan
health care service. Managing Service
paket agenda reformasi layanan
Quality, Vol. 20, No. 4, pp 343-365.
kesehatan: pelajaran menarik dari
Chang, C.S., Chen, S.Y. and Lan, Y.T. (2013). Service
Singapura dan Malaysia bagi Indonesia.
quality, trust, and patient satisfaction in
Jurnal Reformasi, Vol. 2, No. 2, Desember,
interpersonal-based medical service
pp 109-120.
encounters. BMC Health Service
Aiken, L.H., Clarke, S.P. abd Sloane D.M. (2002).
Research, Vol. 13, No. 22, pp 1-11.
Hospital staffing, organization, and
Chen, C.B. and Kao, P.L. (2011). The effects of
quality of care: cross-national findings.
hospital marketing promotion on
International Journal for Quality in
consumers’ choice of hospital consumers.
Health care, Vol. 14, No. 1, September,
The Journal of Human Resource and
pp 5-13.
-55-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
Adult Learning, Vol. 7, No. 2, Desember, Irfan, S.M., Ijaz, A. and Farooq, M.M. (2012). Patient
pp 156-170. satisfaction and service quality of public
Gunawan, K. and Djati, S.P. (2011). Kualitas layanan hospitals in Pakistan: an empirical
dan loyalitas pasien [studi pada rumah assessment. Middle-east Journal of
sakit umum swasta di kota Singaraja-Bali]. Scientific Research, Vol. 12, No. 6, pp: 870-
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 877.
Vol. 13, No. 1, Maret, pp 32-39. Isaac, T., Zaslavsky, P.P. and Landon, B.E. (2010). The
Hanif, M., Hafeez, S. and Riaz, A. (2010). Factors relationship between patient’s
affecting customer satisfaction. perception of care and measures of
International Research Jounal of Finance hospital quality and safety. Health
and Economics, Vol. 60, pp 44-52. Service research, Vol. 45, No. 4, Agustus,
Haqi, L.K., Wessiani, N.A. and Santosa ,B. (2011). pp 1024-1039.
Analisis loyalitas pasien dengan metode Jankingthong, W. and Gonejanart,P. (2012). The
struqtural Equation modeling (SEM) pada relationships of factors affecting post-
instalasi rawat inap rumah sakit umum purchase behavioral intentions in
haji Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh tourism sector. Journal of Social Sciences,
November, pp 1-20. Humanities, and Arts, Vol. 12, No. 1, pp
Haryanto, J.O and Ollivia. (2009). Pengaruh faktor 72-90.
pelayanan rumah sakit, tenaga medis , Kotler, P. and Keller, KL. (2012), Marketing
dan kualitas pelayanan rumah sakit Management 14th Edition, United States
terhadap intensi pasien Indonesia untuk of America: Pearson.
berobat di Singapura. Jurnal Ekonomi Lovelock, C.H. and Wright, L.K. (2007). Priciples of
Bisnis, Vol. 14, No. 2, Agustus, pp 144-160. marketing and management, Prentice
Haryono, S. and Wardoyo, P. (2013).Structural Hall, New Jersey.
Equation Modeling (SEM) untuk Lubis, A.N. and Martin. (2009). Pengaruh harga
Penelitian Manajemen Menggunakan (price) dan kualitas pelayanan (service
AMOS 18.00, Jakarta: PT Intermedia quality) terhadap kepuasan pasien rawat
Personalia Utama. inap di RSU Deli Medan. Jurnal
Hojat, M., Louis, D.Z., Maxwell, K., Markham, F., Manajemen Bisnis, Vol. 2, No. 1, Januari,
Wender, R. and Gonella, J.S. (2010). pp 21-24.
Patient perceptions of physician Lupiyoadi, R. (2013). Manajemen Pemasaran Jasa:
emphaty, satisfaction with physician, Berbasis Kompetensi, Salemba Empat,
interpersonal trust, and compliance. Jakarta.
International Jounal of Medical Madahi, A. and Sukati, I. 2012. The effect of external
Education, Vol. 1, pp 83-87. factor on purchase intention amongst
Irfan, S.M. and Ijaz, A. (2011). Comparison of service young generation in Malaysia.
quality between private and public Internation Business Research, Vol. 5, No.
hospitals: empirical evidence from 8, Juli, pp 153-159.
Pakistan. Journal of Quality and Mandey, S.L. (2013). The influential factors on the
Technology Management, vol. VII, Juni, patients satisfaction and intent to
pp 1-22. behave: a case study in north Sulawesi
-56-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
province. Journal of Economics, Business, Tang, L. (2013). The chinese community patient’s
and Accountancy Ventura, vol. 16, No. I, life satisfaction, assesment of community
April, pp 47-66. medical service, and trust in community
Mosahab, R., Mahamad, O. and Ramayah, T. (2010). health delivery system. Health and
Service quality, customer satisfaction, Quality of Life Outcomes, Vol. 11, No. 18,
and loyalty: a test of mediation. pp 1-12.
International Business Research, Vol. 3, Tzeng, L.C. (2007). The correlation model among
No. 4, Oktober, pp 99-120. service of medical quality, operation
Mosavi, S.A. and Ghaedi, M. (2012). An examination performance, post-purchase intentions
of the effects of some factors on and job satisfactionunder national health
behavioral intentions (a new model). insurance – the case of three hospitals in
Journal of Management and Business Tainan Metropolis. Contemporary
Studies, Vol. 1, No. 5, pp 163-172. Management Research, Vol. 3, pp 213-
Oliver, R.L. 2010. Satisfaction a Behavioral 219.
Perspective on the Consumer, M.E. Tjiptono, F. (2012). Service Management:
Sahrpe, New York. Mewujudkan Layanan Prima. C.V. Andi
Ramez, W.S. (2012). Patients’ perception of Ofset, Yogyakarta.
healthcare quality, satisfaction and Vuuren, T.V., Combard, M.R. and Tonder, E.V. (2012).
behavioral intention: an empirical study Customer satisfaction, trust and
in Bahrain. International Journal of commitment as predictors of customer
Business and Social Science, Vol. 3, No. loyalty within an optometric practice
18, September, pp 131-145. environment. Southern African Business
Suki, N.M. (2011). A structural model of customer Review, Vol. 16, No.3, pp 81-96.
satisfaction and trust in vendors involved
in mobile commerce. Internation Journal
of Business Science and Applied
Management, Vol. 6, No. 2, pp 17-30.
Tang, L. (2011). The influences of patient’s trust in
medical service and attitude towards
health policy on patient’s overall
satisfaction with medical service and sub
satisfaction in China. BMC Public Health,
Vol. 11, No. 472, pp 1-8.
Tang, L. (2012). The influences of patient’s
satisfaction with medical service
delivery, assesment of medical service,
and trust in health delivery system on
patient’s life satisfaction in China. Health
and Quality of Life Outcomes, Vol. 10, No.
III, pp 1-13.
-57-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
-58-
Pengaruh Kualitas Pelayanan Klinik Gigi Terhadap Kepuasan Dan Kepercayaan Pasien
-59-
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014
-60-