9605 31254 1 PB
9605 31254 1 PB
Siti Basariyah
sbasariyah@gmail.com
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako Palu
Abstract
This research is conducted in The Agency of Community Empowerment and Village
Goverment of Central Sulawesi Province and aims to analyze the effectiveness and efficiency of
budget execution and to identify contraints in budget execution in The Agency of community
Empowerment and Village Goverment of Central Sulawesi Province with descriptive data analysis.
Informants in this research are officials in The Agency of Community Empowerment and Village
Goverment of Central sulawesi Province. The results identifie that the effectiveness ratio of
programs from 2011 to 2015 in average had been high, means that programs effectively
implemented. Yet, there were some programs in the year of 2013 and 2015 categorized “quite
effective’ because some budgeted programs did not run very well. Efficiency ratio during that
period of time shows that budget execution is quite efficient, especially in 2015. This means that
programs are well executed despite some budget cuts; the minimum budgeting can produce good
program performance.
Keyword: Effecitiveness, Efficiency, and Budget
Anggaran pemerintah terkait dengan serta efektif (berhasil guna) dalam arti
proses penentuan jumlah alokasi dana untuk mencapai tujuan dan sasaran.
tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
moneter yang menggunakan dana milik Pemerintahan Desa (BPMPD) Daerah Provinsi
masyarakat. Anggaran publik merupakan alat Sulawesi Tengah sebagai salah satu SKPD di
perencanaan sekaligus alat pengendalian. lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Anggaran sebagai alat perencanaan Tengah menyusun dan menetapkan Renstra
mengindikasikan target yang harus dicapai BPMPD Provinsi Sulawesi Tengah dengan
oleh pemerintah, sedangkan anggaran sebagai berpedoman pada RPJMD Propinsi Sulawesi
alat pengendalian mengindikasikan alokasi Tengah. Selanjutnya Renstra BPMPD yang
sumber dana publik yang disetujui legislatif telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam
untuk dibelanjakan menurut Halim (2007). penyusunan Renja BPMPD yang merupakan
Tuntutan baru muncul agar organisasi dokumen perencanaan tahunan dan penjabaran
sektor publik memperhatikan value for money dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan.
dalam menjalankan aktifitasnya. Adapun rencana strategis dan penetapan
Tujuan yang dikehendaki masyarakat kinerja di atur dalam Peraturan Pemerintah
mencakup pertanggungjawaban mengenai Nomor 41. Tahun 2007 tentang Struktur
pelaksanaan value for money, yaitu ekonomis Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan
dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, Daerah nomor 4 Tahun 2008 tentang
efisien (berdaya guna) dalam penggunaan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
sumber daya dalam arti penggunaannya Propinsi Sulawesi Tengah.
diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan Berdasarkan Peraturan Gubernur
(maximizing benefits and minimizing costs), Sulawesi Tengah No.32 Tahun 2009 tentang
63
64 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019
uraian tugas,fungsi dan tata kerja Badan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi yang
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan dilaksanakan secara profesional, efektif,
Desa (BPMPD) Daerah Provinsi Sulawesi efisien, dan bersih sebagai aparatur
Tengah mempunyai tugas dan fungsi antara pemerintah. Namun demikian, selain beberapa
lain: Sekretariat memiliki tugas untuk keberhasilan yang dicapai, Badan
pelayanan administrasi meliputi perencanaan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
program, keuangan dan asset serta Desa Daerah Provinsi Sulawesi Tengah juga
kepegawaian dan umum dilingkungan Badan mencatat adanya beberapa program dan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan kegiatan yang tidak dapat diwujudkan
Desa DaerahProvinsi Sulawesi Tengah dan sepenuhnya. Misalnya pada tahun 2015, Badan
memiliki tugas dan fungsi penyiapan bahan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
penyusunan program, pengelolaan urusan Desa Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
keuangan dan aset, pelaksanaan urusan melaksanakan 10 program dan 30 kegiatan
kepegawaian, surat menyurat dan rumah dengan Realisasi Fisik sebesar 98.09%. Hal
tangga serta penyiapan bahan evaluasi dan tersebut menggambarkan masih adanya sisa
penyusunan laporan; Bidang Sosial Budaya anggaran yang tidak dapat direalisasikan.
Masyarakat mempunyai tugas dan fungsi Permasalahan rendahnya daya serap
merumuskan dan melaksanakan anggaran setiap tahun juga menjadi masalah
kebijakan,memberikan bimbingan teknis serta rutin setiap tahunnya. Dalam Nota Keuangan
melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan dan RAPBN 2011 disebutkan bahwa daya
pemerintahan dibidang pembinaan dan serap anggaran belanja kementerian dan
pengembangan Sosial Budaya Masyarakat; lembaga dalam lima tahun terakhir rata-rata
Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat hanya 90% dari pagu anggaran yang
mempunyai tugas dan fungsi merumuskan dan ditetapkan dalam APBN setiap tahun.
melaksanakan kebijakan, memberikan Penyerapan dana tidak efektif tercermin dalam
bimbingan teknis serta melakukan evaluasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang menurut oleh Deputi Pengawasan Bidang
dibidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat; Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP
Bidang Sumber Daya Alam (SDA) dan http://www.bpkp.go.id.
Tekhnologi Tepat Guna (TTG) mempunyai Berdasarkan uraian di atas, hasil evaluasi
Tupoksi melakukan pembinaan operasional, tersebut di tinjau kembali oleh pemerintah
mengkoordinasikan dan mengawasi serta daerah Provinsi Sulawesi Tengah bahwa
merumuskan kebijakan operasional Pemberdayaan Masyarakat umumnya dapat
pemberdayaan masyarakat dibidang dilaksanakan dan mencapai capaian yang
pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan sangat baik oleh pemerintah akan tetapi masih
Tekhnologi Tepat Guna (TTG) serta Bidang ada beberapa hambatan dan permasalahan
Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai yang sering dihadapi dalam melaksanakan
tugas dan fungsi merumuskan dan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa
melaksanakan kebijakan, memberikan antara lain perubahan konsep atau paradigma
bimbingan teknis serta melakukan evaluasi pembangunan masyarakat dari pembangunan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan di masyarakat menjadi pemberdayaan
bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan. masyarakat belum sepenuhnya dipahami oleh
Mewujudkan keberadaan dan pelaku pemberdayaan, kurang adanya
kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan kesinambungan suatu kegiatan/program
utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan terutama untuk program pemberdayaan yang
Pemerintahan Desa Daerah Provinsi Sulawesi membutuhkan skema keberlanjutan sampai
Tengah dalam melaksanakan program dan periode tertentu,belum optimalnya peran aktif
Siti Basariyah, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan ...................................65
mikro. Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidang perkotaan sehingga taraf hidup dan
ekonomi pemberdayaan masyarakat. Berikut kesejahteraan mereka juga meningkat.
uraian tingkat Efektivitas program
pengembangan lembaga ekonomi selama lima 6. Tingkat Efektivitas Program
tahun yaitu sebagai berikut: Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun Desa
Tabel 5. Efektivitas Program Program peningkatan partisipasi
Pengembangan Lembaga Ekonomi masyarakat dalam membangun desa
Perdesaan Tahun 2011 s/d 2015 merupakan kegiatan yang dilakukan agar
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
2011 901.352.000 880.776.000 97,72% Efektif
masyarakat lebih proaktif dan kritis menyikapi
2012 1.023.732.000 938.535.185 91,68% Efektif kegiatan-kegiatan pembangunan di desanya,
2013 808.625.318 699.431.668 86,50% Cukup karena peranan masyarakat mempengaruhi
Efektif
2014 920.982.565 878.293.799 95,36% Efektif berhasil tidaknya target pembangunan pada
2015 359.478.700 329.147.651 91,56% Efektif suatu daerah. Uraian tingkat efektivitas pada
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran program ini yaitu sebagai berikut:
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
2015
Tabel 6. Efektivitas Program Peningkatan
Tabel di atas menunjukkan hasildari Partisipasi Masyarakat Dalam
pelaksanaan program. Rata-rata perhitungan Membangun Desa Tahun 2011 s/d
sudah masuk pada kategori efektif terkecuali 2015
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
tahun 2013 pelaksanaan kegiatan hanya 2011 827.279.000 818.971.250 99% Efektif
terealisasi sebesar 86% saja dikarenakan ada 2012 1.398.568.250 1.364.217.500 97,54% Efektif
2013 1.683.393.637 1.520.875.137 90,35% Efektif
selisih anggaran yang dikembalikan dan tidak 2014 1.695.923.137 1.684.495.434 99,33% Efektif
di SPP kan antara lain selisih perjalanan dinas 2015 1.626.300.111 1.598.548.000 98,29% Efektif
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
dalam dan luar daerah serta selisih belanja BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
barang yang akan diserahkan kepada 2015
masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan yang sesuai Tabel di atas menunjukkan hasil
dengan rencana kegiatan membawa dampak pelaksanaan untuk semua kegiatan dapat
positif dan manfaat yang diperoleh masyarakat dilaksanakan sesuai target, walaupun
berupa: perbandingan antara rencana dan
1. Meningkatnya pengetahuan dan wawasan pelaksanaannya berfluktuasi selama lima
serta keterampilan pengelola pasar desa, tahun. Data tiga tahun pertama mengalami
bumdes, lumbung pangan masyarakat desa penurunan signifikan, nilai terendah terdapat
(CPPD), lembaga LSP-BM dan lembaga pada tahun 2013 dimana terdapat selisih
simpan pinjam perempuan. anggaran sebesar Rp.162.518.500,- yang tidak
2. Terlaksananya administrasi pengelolaan di SPP kan dan merupakan Silpa anggaran
program pemberdayaan usaha ekonomi kegiatan belanja barang dan jasa. Berdasarkan
masyarakat. uraian tabel menunjukkan rata-rata pencapaian
3. Meningkatnya pengetahuan dan wawasan kinerja yang dilakukan pada program
serta keterampilan masyarakat marginal peningkatan partisipasi masyarakat dalam
perkotaan serta meningkatnya membangun desa terealisasi dengan baik.
penghasilan/pendapatan lembaga usaha Melalui program ini manfaat yang
ekonomi masyarakat marginal perkotaan. dicapai adalah meningkatnya peran serta dan
Meningkatnya pendapatan dan partisipasi masyarakat dalam membangun
penghasilan masyarakat miskin perdesaan/ desa/kelurahan sebagai upaya memberikan
apresiasi dan motivasi guna mendorong terus
70 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019
tumbuh dan berkembangnya partisipasi dan kelurahan Se-Provinsi Sulteng, serta rapat
keswadayaan masyarakat dalam segenap koordinasi pemerintahan desa Se-Provinsi
kegiatan pembangunan serta meningkatkan Sulteng.
dan memantapkan rasa memiliki dan rasa Pendapat Dwipayana (2003),bahwa peta
tanggung jawab masyarakat terhadap hasi- Governance di desa terdiri dari:
hasil pembangunan. 1. Kepala desa dan perangkat desa mewakili
negara;
7. Tingkat Efektivitas Program 2. Badan permusyawaratan desa mewakili
Peningkatan Kapasitas Aparatur masyarakat politik;
Pemerintah Desa 3. Institusi sosial, organisasi sosial, dan warga
Program peningkatan kapasitas aparatur masyarakat;
pemerintah desa, dimana program ini 4. Pelaku dan organisasi ekonomi mewakili
dilaksanakan oleh bidang pemerintah desa, masyarakat ekonomi.
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan Oleh karena itu, hubungan yang ideal
pengetahuan dan ketrampilan bagi aparat desa dalam kehidupan ditingkat desa adalah
dengan harapan mereka mampu keempat lembaga tersebut dilibatkan dalam
mengimplementasikan berbagai regulasi baik proses pembangunan desa, sehingga perlu
dalam bentuk undang-undang, peraturan dibangun adanya partisipasi yang menyeluruh
pemerintah maupun peraturan mentri dalam dan saling menguatkan antar lembaga-lembaga
negri dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka yang ada di desa.
di desa. Berikut uraian tingkat Efektivitas
program peningkatan kapasitas aparatur 8. Tingkat Efektivitas Program
pemerintah desa selama lima tahun yaitu Peningkatan Kualitas Hidup dan
sebagai berikut: Kuantitas Perencanaan, Pemantauan,
Pengendalian, Pelaporan, dan Evaluasi
Tabel 7. EfektivitasProgram Peningkatan Pembangunan
Kapasitas Aparatur Pemerintah Program peningkatan kualitas hidup dan
Desa Tahun 2011 s/d 2015 kuantitas perencanaan, pemantauan,
Tahun Target Realisasi Persentase Ket pengendalian, pelaporan, dan evaluasi
2011 1.291.928.225 1.269.605.025 98,27% Efektif
2012 2.520.000.000 2.486.794.600 98,68% Efektif pembangunan merupakan kegiatan yang
2013 3.080.000.000 3.067.887.995 99,61% Efektif dilaksanakan BPMPD daerah Prov.Sulteng
2014 6.470.332.370 6.456.992.149 99,79% Efektif
2015 2.307.085.475 2.291.436.090 99,32% Efektif dalam melakukan koordinasi/konsultasi
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran tekhnis program kerja PMD dan pembinaan
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d terhadap BPMPD kabupaten/kota. Berikut
2015 uraian Efektivitas selama lima tahun pada
program ini:
Tabel di atas menunjukkan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan target perencanaan, hal Tabel 8. EfektivitasProgram Peningkatan
ini dapat dilihat bahwa persentase perolehan Kualitas Hidup dan Kuantitas
pelaksanaan bekerja mencapai hampir 100% Perencanaan, Pemantauan,
atau jika di lihat aktivitas yang dilakukan Pengendalian, Pelaporan, dan
menghasilkan rasio yang efektif. Program ini Evaluasi PembangunanTahun
dilaksanakan dengan 3 kegiatan seperti 2011 s/d 2015
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
pemberdayaan dan pengembangan kapasitas 2011 438.161.100 430.449.700 98,24% Efektif
2012 620.623.700 579.620.500 93,39% Efektif
aparat desa dalam rangka penguatan otonomi Cukup
2013 505.783.000 426.269.350 84,28%
Efektif
desa, pembinaan pengisian administrasi desa/ 2014 350.445.800 350.002.669 99,87% Efektif
Siti Basariyah, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan ...................................71
DAFTAR RUJUKAN