Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN

ANGGARAN BELANJA PADA BADAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA (BPMPD)
DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

Siti Basariyah
sbasariyah@gmail.com
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako Palu

Abstract
This research is conducted in The Agency of Community Empowerment and Village
Goverment of Central Sulawesi Province and aims to analyze the effectiveness and efficiency of
budget execution and to identify contraints in budget execution in The Agency of community
Empowerment and Village Goverment of Central Sulawesi Province with descriptive data analysis.
Informants in this research are officials in The Agency of Community Empowerment and Village
Goverment of Central sulawesi Province. The results identifie that the effectiveness ratio of
programs from 2011 to 2015 in average had been high, means that programs effectively
implemented. Yet, there were some programs in the year of 2013 and 2015 categorized “quite
effective’ because some budgeted programs did not run very well. Efficiency ratio during that
period of time shows that budget execution is quite efficient, especially in 2015. This means that
programs are well executed despite some budget cuts; the minimum budgeting can produce good
program performance.
Keyword: Effecitiveness, Efficiency, and Budget

Anggaran pemerintah terkait dengan serta efektif (berhasil guna) dalam arti
proses penentuan jumlah alokasi dana untuk mencapai tujuan dan sasaran.
tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
moneter yang menggunakan dana milik Pemerintahan Desa (BPMPD) Daerah Provinsi
masyarakat. Anggaran publik merupakan alat Sulawesi Tengah sebagai salah satu SKPD di
perencanaan sekaligus alat pengendalian. lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Anggaran sebagai alat perencanaan Tengah menyusun dan menetapkan Renstra
mengindikasikan target yang harus dicapai BPMPD Provinsi Sulawesi Tengah dengan
oleh pemerintah, sedangkan anggaran sebagai berpedoman pada RPJMD Propinsi Sulawesi
alat pengendalian mengindikasikan alokasi Tengah. Selanjutnya Renstra BPMPD yang
sumber dana publik yang disetujui legislatif telah ditetapkan harus menjadi pedoman dalam
untuk dibelanjakan menurut Halim (2007). penyusunan Renja BPMPD yang merupakan
Tuntutan baru muncul agar organisasi dokumen perencanaan tahunan dan penjabaran
sektor publik memperhatikan value for money dari perencanaan periode 5 (lima) tahunan.
dalam menjalankan aktifitasnya. Adapun rencana strategis dan penetapan
Tujuan yang dikehendaki masyarakat kinerja di atur dalam Peraturan Pemerintah
mencakup pertanggungjawaban mengenai Nomor 41. Tahun 2007 tentang Struktur
pelaksanaan value for money, yaitu ekonomis Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan
dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, Daerah nomor 4 Tahun 2008 tentang
efisien (berdaya guna) dalam penggunaan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
sumber daya dalam arti penggunaannya Propinsi Sulawesi Tengah.
diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan Berdasarkan Peraturan Gubernur
(maximizing benefits and minimizing costs), Sulawesi Tengah No.32 Tahun 2009 tentang

63
64 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019

uraian tugas,fungsi dan tata kerja Badan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi yang
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan dilaksanakan secara profesional, efektif,
Desa (BPMPD) Daerah Provinsi Sulawesi efisien, dan bersih sebagai aparatur
Tengah mempunyai tugas dan fungsi antara pemerintah. Namun demikian, selain beberapa
lain: Sekretariat memiliki tugas untuk keberhasilan yang dicapai, Badan
pelayanan administrasi meliputi perencanaan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
program, keuangan dan asset serta Desa Daerah Provinsi Sulawesi Tengah juga
kepegawaian dan umum dilingkungan Badan mencatat adanya beberapa program dan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan kegiatan yang tidak dapat diwujudkan
Desa DaerahProvinsi Sulawesi Tengah dan sepenuhnya. Misalnya pada tahun 2015, Badan
memiliki tugas dan fungsi penyiapan bahan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
penyusunan program, pengelolaan urusan Desa Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
keuangan dan aset, pelaksanaan urusan melaksanakan 10 program dan 30 kegiatan
kepegawaian, surat menyurat dan rumah dengan Realisasi Fisik sebesar 98.09%. Hal
tangga serta penyiapan bahan evaluasi dan tersebut menggambarkan masih adanya sisa
penyusunan laporan; Bidang Sosial Budaya anggaran yang tidak dapat direalisasikan.
Masyarakat mempunyai tugas dan fungsi Permasalahan rendahnya daya serap
merumuskan dan melaksanakan anggaran setiap tahun juga menjadi masalah
kebijakan,memberikan bimbingan teknis serta rutin setiap tahunnya. Dalam Nota Keuangan
melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan dan RAPBN 2011 disebutkan bahwa daya
pemerintahan dibidang pembinaan dan serap anggaran belanja kementerian dan
pengembangan Sosial Budaya Masyarakat; lembaga dalam lima tahun terakhir rata-rata
Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat hanya 90% dari pagu anggaran yang
mempunyai tugas dan fungsi merumuskan dan ditetapkan dalam APBN setiap tahun.
melaksanakan kebijakan, memberikan Penyerapan dana tidak efektif tercermin dalam
bimbingan teknis serta melakukan evaluasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang menurut oleh Deputi Pengawasan Bidang
dibidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat; Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP
Bidang Sumber Daya Alam (SDA) dan http://www.bpkp.go.id.
Tekhnologi Tepat Guna (TTG) mempunyai Berdasarkan uraian di atas, hasil evaluasi
Tupoksi melakukan pembinaan operasional, tersebut di tinjau kembali oleh pemerintah
mengkoordinasikan dan mengawasi serta daerah Provinsi Sulawesi Tengah bahwa
merumuskan kebijakan operasional Pemberdayaan Masyarakat umumnya dapat
pemberdayaan masyarakat dibidang dilaksanakan dan mencapai capaian yang
pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan sangat baik oleh pemerintah akan tetapi masih
Tekhnologi Tepat Guna (TTG) serta Bidang ada beberapa hambatan dan permasalahan
Pemerintahan Desa/Kelurahan mempunyai yang sering dihadapi dalam melaksanakan
tugas dan fungsi merumuskan dan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa
melaksanakan kebijakan, memberikan antara lain perubahan konsep atau paradigma
bimbingan teknis serta melakukan evaluasi pembangunan masyarakat dari pembangunan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan di masyarakat menjadi pemberdayaan
bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan. masyarakat belum sepenuhnya dipahami oleh
Mewujudkan keberadaan dan pelaku pemberdayaan, kurang adanya
kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan kesinambungan suatu kegiatan/program
utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan terutama untuk program pemberdayaan yang
Pemerintahan Desa Daerah Provinsi Sulawesi membutuhkan skema keberlanjutan sampai
Tengah dalam melaksanakan program dan periode tertentu,belum optimalnya peran aktif
Siti Basariyah, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan ...................................65

kelompok masyarakat tertentu dalam yang bergunadalam memecahkan masalah


pembangunan, serta terbatasnya kualitas SDM penelitian. Metode analisis data yang
dan kurangnya akses/informasi bagi dalampenelitian ini adalah deskriptif
masyarakat yang terlibat dalam program kuantitatif atau menggunakan rumus pada
pemberdayaan. umumnya. Berikut analisis data yang
digunakan:
METODE 1. Analisis Efektivitas
Pengertian Efektivitas pada dasarnya
Jenis Penelitian berhubungan dengan pencapaian target .
Jenis penelitian yang digunakan dalam Analisis yang dilakukan terhadap
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. pengelolaan keuangan Satuan Kerja
Metode penelitian deskriptif adalah salah satu Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan
metode penelitan yang banyak digunakan pada Masyarakat dan Pemerintahan Desa
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan (BPMPD) Daerah Provinsi Sulawesi
suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Tengah, tingkat efektivitas diukur dengan
Sugiyono (2011) “penelitian desktiptif adalah membandingkan antara Realisasi Anggaran
sebuah penelitian yang bertujuan untuk Belanja Langsung Terhadap Terget Belanja
memberikan atau menjabarkan suatu keadaan Langsung.. Adapun rumus dari efektivitas
atau fenomena yang terjadi saat ini dengan yaitu sebagai berikut:
menggunakan prosedur ilmiah untuk Realisasi Anggaran Belanja Langsung
𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 = 𝑥 100%
menjawab masalah secara aktual”. Target Anggaran Belanja Langsung
Sumber: Mahsun, 2009
Informan Penelitian
Informan penelitian adalah seseorang Adapun Keputusan Menteri Dalam
yang dapat diwawancarai untuk memperkuat Negeri Nomor 690.900-327 tahun 1996,
penelitian yang akan dikaji dalam penelitian kriteria tingkat efektivitas anggaran belanja
ini. Informan kunci atau yang di wawancarai sebagai berikut:
dalam penelitian ini sebanyak 11 (sebelas) 1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%,
orang, berikut daftar informan kunci yang maka anggaran belanja dikatakan sangat
akan diwawancarai dalam penelitian ini yaitu efektif.
sebagai berikut: 2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%,
1. Sekretariat 1 Orang. maka anggaran belanja dikatakan efektif.
2. Bidang Sosial Budaya Masyarakat 2orang 3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%,
3. Bidang Pengembangan Ekonomi maka anggaran belanja dikatakan cukup
Masyarakat 2 Orang. efektif.
4. Bidang Sumber Daya Alam dan TTG 2 4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%,
orang. maka anggaran belanja dikatakan kurang
5. Bidang Pemerintahan Desa Kelurahan dan efektif.
Masyarakat 2 Orang. 5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka
6. DPPKAD Propinsi Sulawesi Tengah1 anggaran belanja dikatakan tidak efektif.
Orang. 2. Analisis Efisiensi
7. Masyarakat Penerima Bantuan 1 Orang. Mardiasmo (2009:132) efisiensi
berhubungan erat dengan konsep
Metode Analisis Data produktifitas. Pengukuran efisiensi
Metode analisis data merupakan metode dilakukan dengan menggunakan
yang penting dalam metode ilmiah karena perbandingan antara ouput yang dihasilkan
dengan analisis, data diberi arti dan makna
66 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019

terhadap input yang digunakan (cost of menunjang pelaksanaan kegiatan dan


output). menyelesaikan beberapa tugas tahunan sebagai
Rasio efisiensi merupakan tingkat proses perencanaan, pelaksanaan dan
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau pelaporan kegiatan. Program ini memiliki
prestasi yang dicapai oleh pemerintah uraian kegiatan menyediakan kebutuhan
daerah yang diukur dengan sarana dan prasarana untuk menunjang dan
membandingkan realisasi belanja dengan mendukung pelaksanaan kegiatan di lingkup
anggaran belanja yang telah ditetapkan, BPMPD, berikut uraian Efektivitas dari
dalam satuan persen (Mahsun dalam pelaksanaan program pelayanan administrasi
Utama, 2008). Rumus efisiensi yang perkantoran yaitu:
digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur pelaksanaan anggaran pada Tabel 1. Efektivitas Program Pelayanan
BPMPD Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Administrasi Perkantoran
adalah sebagai berikut: Tahun 2011 s/d 2015
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
Realisasi Anggaran Belanja Langsung
𝐄𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧𝐬𝐢 = 𝑥 100% 2011 454.998.725 422.600.122 92,88% Efektif
Realisasi Anggaran Belanja 2012 468.564.316 457.407.172 97,62% Efektif
Sumber: Mahsun, 2006 2013 436.929.261 410.533.966 93,96% Efektif
2014 416.216.597 409.480.248 98,38% Efektif
2015 261.596.050 239.077.091 91,39% Efektif
Adapun Keputusan Menteri Dalam Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
Negeri Nomor 690.900-327 tahun 1996, BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
kriteria tingkat efisiensi anggaran belanja 2015
sebagai berikut:
1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, Berdasarkan uraian tabel di atas
maka anggaran belanja dikatakan tidak menunjukkan kegiatan BPMPD Daerah
efisien. Prov.Sulteng melalui program pelayanan
2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, administrasi perkantoran selama 5 (lima) tahun
maka anggaran belanja dikatakan kurang hasilnya berfluktuasi namun rata-rata
efisien. pelaksanaan anggarannya sudah masuk pada
3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, kriteria efektif. Dimana perbandingan antara
maka anggaran belanja dikatakan cukup target dan realisasi semakin mendekati 100%.
efisien. Pada program ini terdapat 1 (satu) kegiatan
4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, saja yang terdiri dari 2 (dua) sub kegiatan yaitu
maka anggaran belanja dikatakan efisien. memenuhi kebutuhan administrasi kantor agar
dapat mencapai peningkatan kinerja aparat
HASIL DAN PEMBAHASAN BPMPD Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
dalam memenuhi tugas dan fungsi pelayanan
Tingkat Efektivitas Pelaksanan Program administrasi pemerintahan yang maksimal
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan serta Sub kegiatan yang kedua adalah
Pemerintahan Desa Propinsi Sulawesi menugaskan aparat BPMPD Propinsi untuk
Tengah mengikuti diklat, bimtek, pelatihan dalam
rangka meningkatkan wawasan dan
1. Tingkat EfektivitasProgram Pelayanan pengetahuan. Kegiatan ini realisasi
Administrasi Perkantoran anggarannya setiap tahun meningkat serta
Pelayanan administrasi perkantoran rutin dilaksanakan. Tujuan dan manfaat dari
merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kegiatan ini agar tersedianya aparat teknis
bagian sekertariat BPMPD, proses dalam membantu kelancaran pelayanan
pelaksanaan kegiatan ini tak lain untuk
Siti Basariyah, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan ...................................67

administrasi dan pelaporan pelaksanaan manfaat yang di dapatkan dari kegiatan


kegiatan. tersebut dapat meningkatkan motivasi kerja
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BPMPD
2. Tingkat Efektivitas Peningkatan Sarana Daerah Prov. Sulteng dalam rangka pelayanan
dan Prasarana Aparatur terhadap masyarakat di bidang pemberdayaan
Peningkatan sarana dan prasarana masyarakat dan pemerintah desa dapat
aparatur pemerintahan melaksanakan kegiatan meningkat.
berupa pengadaan dan pemeliharaan sarana Kegiatan yang kedua adalah
dan prasarana yang terdapata pada BPMPD pemeliharaan sarana dan prasarana gedung
Propinsi Sulawesi Tengah. Hasil perhitungan kantor serta perlengkapannya dalam rangka
yang dilakukan menunjukkan bahwa mendukung pelaksanaan tugas-tugas kegiatan
pelaksanaan kegiatan melalui program di lingkup BPMPD Daerah Prov.Sulteng.
peningkatan sarana dan prasaranan yang Kegiatan ini berupa pemeliharaan kendaraan
dilakukan mencapai hasil rasio yang efektif, operasional, komputer, perlengkapan gedung
yang artinya perencanaan yang dilakukan kantor, sarana gedung kantor dan peralatan
sesuai dengan pelaksanaan. Suksesnya kerja lainnya. Manfaat dilaksanakannya
kegiatan yang dilaksanakan tidak hanya peran kegiatan ini agar tercapainya kelancaran
SKPD semata tetapi peran masyarakat juga pelayanan tugas-tugas operasional kedinasan,
dukungan dari beberapa pihak. Uraian tabel adanya kegiatan ini memperpanjang umur
tingkat Efektivitas program peningkatan ekonomis kendaraan operasional, serta fasilitas
sarana dan prasarana aparatur selama 5 (lima) kantor lainnya.
tahun yaitu sebagai berikut:
3. Tingkat Efektivitas Program
Tabel 2. EfektivitasPeningkatan Sarana dan Peningkatan Pengembangan Sistem
Prasarana AparaturTahun 2011 s/d Pelaporan Capaian Kinerja dan
2015 Keuangan
Tahun Target Realisasi Persentase Ket Peningkatan pengembangan sistem
2011 457.036.200 455.907.400 99,75% Efektif
2012 492.842.014 468.682.918 95,10% Efektif pelaporan capaian kinerja dan keuangan
2013 686.209.357 683.312.534 99,58% Efektif melaksanakan kegiatan penyusunan laporan
2014 575.807.139 573.742.392 99,64% Efektif
2015 593.018.238 566.507.680 95,53% Efektif capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran SKPD. Program ini hanya melaksanakan satu
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d kegiatan saja dan dilaksanakan rutin selama
2015 lima tahun, pada bagian sekretariat. Berikut
uraian tingkat Efektivitas yang dicapai pada
Tabel di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan program peningkatan
selama lima tahun pelaksanaan kegiatan rata- pengembangan sistem pelaporan capaian
rata masuk pada kriteriaefektif. Kegiatan ini kinerja dan keuangan yaitu:
dilaksanakan oleh bagian sekretariat. Dalam
program tersebut kegiatan yang dilakukan dan Tabel 3. Efektivitas Program Peningkatan
dilaksanakan selama lima tahun telah sesuai Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
dengan rencana, pertama kegiatan tersebut Kinerja dan Keuangan Tahun 2011 s/d 2015
menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana Tahun Target Realisasi Persentase Ket
pendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan 2011 201.026.100 199.826.100 99,40% Efektif
2012 162.275.670 154.670.270 95,31% Efektif
di lingkup BPMD Daerah Prov.Sulteng, 2013 62.822.000 60.680.700 96,59% Efektif
kegiatan ini berupa pengadaan sarana dan 2014 63.360.000 62.404.400 98,40% Efektif
2015 91.193.800 79.623.400 87,31% Cukup efektif
prasarana yang dibutuhkan dikantor untuk Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
menunjang pelaksanaan kegiatan sehingga BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
2015
68 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019

Berdasarkan hasil perhitungan cetak dan penggandaan serta belanja


menunjukkan bahwa selama 4 (empat) tahun perjalanan dinas dalam dan luar daerah yang
anggaran, hasil yang dicapai masuk dalam tidak dapat diserap seluruhnya.
kategori efektif. Ini menandakan realisasi
anggaran pelaksanaan sudah mencapai target 4. Tingkat Efektivitas Program
yang diharapkan walaupun penyerapan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
anggarannya belum sampai mencapai 100%. Perdesaan
Ini disebabkan adanya sisa lebih perhitungan Program peningkatan keberdayaan
anggaran (silpa) yang tidak dapat masyarakat pedesaan melaksanakan kegiatan
dipertanggung jawabkan. Seperti adanya melalui pembinaan, pelatihan dan pemberian
kelebihan pada belanja perjalanan dinas dalam bantuan untuk masyarakat desa. Pada program
dan luar daerah. ini ada 2 (dua) bidang yang terlibat untuk
Tercapainya hasil yang efektif melaksanakan program tersebut untuk
menggambarkan bahwa bagian sekretariat mencapai kinerja yang baik, bidang tersebut
berhasil menjalankan tugas dengan semestinya adalah bidang sosial budaya masyarakat serta
khususnya menciptakan laporan kinerja bidang sumber daya alam dan teknologi tepat
keuangan atau pemutakhiran data. Pada guna. Berikut uraian tingkat Efektivitas untuk
program ini dilaksanakan dua sub kegiatan program keberdayaan masyarakat perdesaan
yaitu menyusun dan membuat SK Tim yaitu:
penyusun laporan semesteran, Tim penyusun Tabel 4. Efektivitas Program Peningkatan
RKA/DPA dan Tim penyusunan Lakip dan Keberdayaan Masyarakat
laporan akhir tahun. Hasil dari pelaksanaan Perdesaan Tahun 2011 s/d 2015
kegiatan ini adalah laporan baik dari Tahun Target Realisasi Persentase Ket
2011 1.677.983.650 1.623.776.578 96,77% Efektif
perencanaan maupun pertanggung jawaban 2012 1.561.314.650 1.496.609.806 95,86% Efektif
keuangan dengan melibatkan beberapa sumber 2013 2.251.799.250 2.105.699.971 93,51% Efektif
2014 2.650.152.100 2.493.626.245 94,09% Efektif
daya manusia.Sub kegiatan yang kedua adalah 2015 1.798.694.200 1.641.512.879 91,26% Efektif
manyiapkan laporan capaian kinerja dan Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
ikhtisar kinerja SKPD dalam rangka BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
lokakarya/pemutahiran data dan tindak lanjut 2015
hasil pemeriksaan Inspektorat Jendral di
Jakarta dan daerah lainnya. Tabel di atas menunjukkan perhitungan
Adapun manfaat yang diperoleh dari rasio pelaksanaan program keberdayaan
hasil tersebut adalah tersedianya dokumen masyarakat pedesaan mengalami fluktuasi
perencanaan dan dokumen sistem pelaporan selama 5 (lima) tahun tetapi masih masuk
capaian kinerja keuangan serta terlaksananya kategori efektif karena pencapainnya diatas
lokakarya/pemutakhiran data tindak lanjut 90% yang artinya pelaksanaan kegiatan yang
hasil pemeriksaan dengan meningkatnya dilakukan sesuai dengan rencana. Selama 5
kinerja BPMPD Daerah Prov.Sulteng sebagai (lima) tahun program dan kegiatan yang
bahan rekomendasi bagi penataan perencanaan ditetapkan mengalami perubahan nomenklatur.
program dan kegiatan. Namun Pada tahun
2015 hasil perhitungan menunjukkan masih 5. Tingkat Efektivitas Program
dalam kategori cukup efektif Ini disebabkan Pengembangan Lembaga Ekonomi
realisasi anggaran yang dicapai masih cukup Perdesaan
jauh perbedaannya untuk memenuhi target Program pengembangan lembaga
anggaran yang ditetapkan. Pengalokasian ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan
anggaran pada tahun tersebut hanya untuk melalui pembinaan, pemberdayaan dan
belanja barang dan jasa saja yaitu belanja akselerasi pemberdayaan lembaga keuangan
Siti Basariyah, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan ...................................69

mikro. Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidang perkotaan sehingga taraf hidup dan
ekonomi pemberdayaan masyarakat. Berikut kesejahteraan mereka juga meningkat.
uraian tingkat Efektivitas program
pengembangan lembaga ekonomi selama lima 6. Tingkat Efektivitas Program
tahun yaitu sebagai berikut: Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun Desa
Tabel 5. Efektivitas Program Program peningkatan partisipasi
Pengembangan Lembaga Ekonomi masyarakat dalam membangun desa
Perdesaan Tahun 2011 s/d 2015 merupakan kegiatan yang dilakukan agar
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
2011 901.352.000 880.776.000 97,72% Efektif
masyarakat lebih proaktif dan kritis menyikapi
2012 1.023.732.000 938.535.185 91,68% Efektif kegiatan-kegiatan pembangunan di desanya,
2013 808.625.318 699.431.668 86,50% Cukup karena peranan masyarakat mempengaruhi
Efektif
2014 920.982.565 878.293.799 95,36% Efektif berhasil tidaknya target pembangunan pada
2015 359.478.700 329.147.651 91,56% Efektif suatu daerah. Uraian tingkat efektivitas pada
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran program ini yaitu sebagai berikut:
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
2015
Tabel 6. Efektivitas Program Peningkatan
Tabel di atas menunjukkan hasildari Partisipasi Masyarakat Dalam
pelaksanaan program. Rata-rata perhitungan Membangun Desa Tahun 2011 s/d
sudah masuk pada kategori efektif terkecuali 2015
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
tahun 2013 pelaksanaan kegiatan hanya 2011 827.279.000 818.971.250 99% Efektif
terealisasi sebesar 86% saja dikarenakan ada 2012 1.398.568.250 1.364.217.500 97,54% Efektif
2013 1.683.393.637 1.520.875.137 90,35% Efektif
selisih anggaran yang dikembalikan dan tidak 2014 1.695.923.137 1.684.495.434 99,33% Efektif
di SPP kan antara lain selisih perjalanan dinas 2015 1.626.300.111 1.598.548.000 98,29% Efektif
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
dalam dan luar daerah serta selisih belanja BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
barang yang akan diserahkan kepada 2015
masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan yang sesuai Tabel di atas menunjukkan hasil
dengan rencana kegiatan membawa dampak pelaksanaan untuk semua kegiatan dapat
positif dan manfaat yang diperoleh masyarakat dilaksanakan sesuai target, walaupun
berupa: perbandingan antara rencana dan
1. Meningkatnya pengetahuan dan wawasan pelaksanaannya berfluktuasi selama lima
serta keterampilan pengelola pasar desa, tahun. Data tiga tahun pertama mengalami
bumdes, lumbung pangan masyarakat desa penurunan signifikan, nilai terendah terdapat
(CPPD), lembaga LSP-BM dan lembaga pada tahun 2013 dimana terdapat selisih
simpan pinjam perempuan. anggaran sebesar Rp.162.518.500,- yang tidak
2. Terlaksananya administrasi pengelolaan di SPP kan dan merupakan Silpa anggaran
program pemberdayaan usaha ekonomi kegiatan belanja barang dan jasa. Berdasarkan
masyarakat. uraian tabel menunjukkan rata-rata pencapaian
3. Meningkatnya pengetahuan dan wawasan kinerja yang dilakukan pada program
serta keterampilan masyarakat marginal peningkatan partisipasi masyarakat dalam
perkotaan serta meningkatnya membangun desa terealisasi dengan baik.
penghasilan/pendapatan lembaga usaha Melalui program ini manfaat yang
ekonomi masyarakat marginal perkotaan. dicapai adalah meningkatnya peran serta dan
Meningkatnya pendapatan dan partisipasi masyarakat dalam membangun
penghasilan masyarakat miskin perdesaan/ desa/kelurahan sebagai upaya memberikan
apresiasi dan motivasi guna mendorong terus
70 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019

tumbuh dan berkembangnya partisipasi dan kelurahan Se-Provinsi Sulteng, serta rapat
keswadayaan masyarakat dalam segenap koordinasi pemerintahan desa Se-Provinsi
kegiatan pembangunan serta meningkatkan Sulteng.
dan memantapkan rasa memiliki dan rasa Pendapat Dwipayana (2003),bahwa peta
tanggung jawab masyarakat terhadap hasi- Governance di desa terdiri dari:
hasil pembangunan. 1. Kepala desa dan perangkat desa mewakili
negara;
7. Tingkat Efektivitas Program 2. Badan permusyawaratan desa mewakili
Peningkatan Kapasitas Aparatur masyarakat politik;
Pemerintah Desa 3. Institusi sosial, organisasi sosial, dan warga
Program peningkatan kapasitas aparatur masyarakat;
pemerintah desa, dimana program ini 4. Pelaku dan organisasi ekonomi mewakili
dilaksanakan oleh bidang pemerintah desa, masyarakat ekonomi.
kegiatan ini bertujuan untuk memberikan Oleh karena itu, hubungan yang ideal
pengetahuan dan ketrampilan bagi aparat desa dalam kehidupan ditingkat desa adalah
dengan harapan mereka mampu keempat lembaga tersebut dilibatkan dalam
mengimplementasikan berbagai regulasi baik proses pembangunan desa, sehingga perlu
dalam bentuk undang-undang, peraturan dibangun adanya partisipasi yang menyeluruh
pemerintah maupun peraturan mentri dalam dan saling menguatkan antar lembaga-lembaga
negri dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka yang ada di desa.
di desa. Berikut uraian tingkat Efektivitas
program peningkatan kapasitas aparatur 8. Tingkat Efektivitas Program
pemerintah desa selama lima tahun yaitu Peningkatan Kualitas Hidup dan
sebagai berikut: Kuantitas Perencanaan, Pemantauan,
Pengendalian, Pelaporan, dan Evaluasi
Tabel 7. EfektivitasProgram Peningkatan Pembangunan
Kapasitas Aparatur Pemerintah Program peningkatan kualitas hidup dan
Desa Tahun 2011 s/d 2015 kuantitas perencanaan, pemantauan,
Tahun Target Realisasi Persentase Ket pengendalian, pelaporan, dan evaluasi
2011 1.291.928.225 1.269.605.025 98,27% Efektif
2012 2.520.000.000 2.486.794.600 98,68% Efektif pembangunan merupakan kegiatan yang
2013 3.080.000.000 3.067.887.995 99,61% Efektif dilaksanakan BPMPD daerah Prov.Sulteng
2014 6.470.332.370 6.456.992.149 99,79% Efektif
2015 2.307.085.475 2.291.436.090 99,32% Efektif dalam melakukan koordinasi/konsultasi
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran tekhnis program kerja PMD dan pembinaan
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d terhadap BPMPD kabupaten/kota. Berikut
2015 uraian Efektivitas selama lima tahun pada
program ini:
Tabel di atas menunjukkan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan target perencanaan, hal Tabel 8. EfektivitasProgram Peningkatan
ini dapat dilihat bahwa persentase perolehan Kualitas Hidup dan Kuantitas
pelaksanaan bekerja mencapai hampir 100% Perencanaan, Pemantauan,
atau jika di lihat aktivitas yang dilakukan Pengendalian, Pelaporan, dan
menghasilkan rasio yang efektif. Program ini Evaluasi PembangunanTahun
dilaksanakan dengan 3 kegiatan seperti 2011 s/d 2015
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
pemberdayaan dan pengembangan kapasitas 2011 438.161.100 430.449.700 98,24% Efektif
2012 620.623.700 579.620.500 93,39% Efektif
aparat desa dalam rangka penguatan otonomi Cukup
2013 505.783.000 426.269.350 84,28%
Efektif
desa, pembinaan pengisian administrasi desa/ 2014 350.445.800 350.002.669 99,87% Efektif
Siti Basariyah, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan ...................................71

2015 710.278.100 683.981.200 96,30% Efektif


Tabel 9. Efektivitas Program
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d Pemberdayaan Masyarakat Dalam
2015 Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber
Daya Alam Perdesaan Tahun 2011 s/d 2015
Tahun Target Realisasi Persentase Ket
Berdasarkan hasil tabel diatas selama 2011 229.900.000 225.289.000 97,99% Efektif
periode anggaran tahun 2011 sampai dengan 2012 414.782.400 393.702.800 94,92% Efektif
2013 968.000.000 950.714.231 98,21% Efektif
tahun 2015 tingkat efektifitas anggaran belanja 2014 425.906.029 420.619.860 98,76% Efektif
rata-rata telah terlaksana sesuai target, kecuali 2015 113.919.700 113.919.700 100% Efektif
tahun 2013 dimana pelaksanaan kegiatan Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
hanya mencapai 84% atau masuk kategori 2015
cukup efektif artinya target yang hendak
dicapai masih jauh dibandingkan dengan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
realisasi pelaksanaannya. Ini dikarenakan selama lima tahun kegiatan yang dilaksanakan
adanya selisih antara target dan realisasinya mencapai hasil yang efektif dimana target
sebesar Rp.79.513.650. sesuai dengan realisasi yang terjadi bahkan
Kegiatan program ini melalui rapat persentase ada yang mencapai 100%, yang
koordinasi, konsultasi, dan rapat kerja program artinya bahwa kegiatan ini sukses dan
perencanaan BPMPD serta untuk monitoring merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan
dan evaluasi. Adapun manfaat yang diperoleh setiap tahunnya. Manfaat yang di dapatkan
dengan terlaksananya kegiatan ini dari program ini meningkatnya pengetahuan
meningkatkan koordinasi program dan dan wawasan serta keterampilan masyarakat di
kegiatan BPMPD Propinsi Sulawesi Tengah kawasan konservasi dan rehabilitasi sumber
dalam rangka mensinergikan, menterpadukan daya alam dan lingkungan pedesaan serta
program dan kegiatan antara Pusat, Propinsi, terkelolanya sarana dan prasarana air bersih di
Kabupaten dan Kota serta menghasilkan perdesaan.
rumusan kesepakatan perencanaan program
dan kegiatan sebagai keberlanjutan untuk 10. Tingkat Efektivitas Perkembangan
tahun berikutnya. Program Percepatan Pemberdayaan
Masyarakat Miskin
9. Tingkat Efektivitas Program Program percepatan pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat Dalam masyarakat miskin merupakan program yang
Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber dilakukan untuk mencapai sasaran
Daya Alam Perdesaan terbangunnya berbagai kegiatan ekonomi
Program pemberdayaan masyarakat produktif masyarakat dan keluarga yang
dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber mendukung lembaga sosial ekonomi
daya alam pedesaandilaksanakan melalui masyarakat dalam meningkatkan nilai tambah
pelatihan pemberdayaan masyarakat dan dan pendapatan masyarakat. Untuk melihat
melaksanakan pembinaan, monitoring dan apakah bantuan yang diberikan pemerintah
evaluasi dan konsultasi program konservasi. efektif atau tidak kepada masyarakat. Berikut
Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidang sumber uraian tingkat Efektivitas selama lima tahun
daya alam dan TTG. Berikut uraian Efektivitas yaitu:
kegiatan dari program tersebut yaitu sebagai
berikut:
72 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019

Tabel 10. EfektivitasProgram Percepatan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja


Pemberdayaan Masyarakat Langsung Sekretariat Pada Badan
Miskin Tahun 2011 s/d 2015 Pemberdayaan Masyarakat dan
Tahun Target Realisasi Persentase Ket Pemerintahan Desa (BPMPD) Daerah
2011 1.082.135.000 1.079.892.000 99,79% Efektif
2012 5.106.198.400 4.832.180.000 94,63% Efektif Propinsi Sulawesi Tengah
2013 5.591.380.000 5.436.314.000 97,23% Efektif Adapun rumus yang digunakan dalam
2014 11.184.099.300 11.082.952.586 99,10% Efektif
2015 3.187.716.383 2.822.096.183 88,53%
Cukup menghitung rasio efisiensi yaitu total belanja
Efektif
langsung sebagai output dibandingkan dengan
Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
total belanja daerah sebagai input. Berikut
BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
2015
uraian peningkatan efeisiensi pada Badan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD)
Daerah Propinsi Sulawesi Tengah selama 5
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
(lima) tahun yaitu sebagai berikut:
hasil pencapaian program percepatan
pemberdayaan masyarakat tahun 2011 sampai
Tabel 11. Penjabaran Rasio Efisiensi
2014 terlaksana dengan efektif, terkecuali
Pelaksanaan Anggaran
tahun 2015 pencapaian persentase kinerja
Belanja Langsung Sekretariat
hanya 88,53%, hal ini disebabkan adanya
Daerah (BPMPD) Propinsi
beberapa kegiatan yang tidak dapat
Sulawesi TengahTahun 2011
dilaksanakan sehingga sangat mempengaruhi
s/d 2015
penyerapan anggaran pada tahun tersebut. Total Belanja Total Belanja Persentase
Tahun Ket
Kegiatan yang tidak dapat direalisasikan Daerah Langsung %
2011 9.543.857.972 7.407.093.175 78% Efisien
sepenuhnya antar lain belanja pegawai yang Cukup
2012 15.558.519.008 13.172.420.751 85%
tidak dapat terealisasi sejumlah Rp.4.800.000,- Efisien
Cukup
sisa belanja perjalanan dinas luar daerah 2013 18.065.759.250 15.361.719.552 85%
Efisien
sebesar Rp.20.595.200,- serta selisih anggaran Cukup
2014 27.324.716.427 24.412.609.782 89%
Efisien
kegiatan stimulant sebesar Rp.340.225.000,-. 2015 15.055.123.883 10.365.849.874 69% Efisien
Berdasarkan hasil uraian dari 10 Sumber: Data Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran
program di atas menunjukkan rata-rata BPMPD Daerah Prov.Sulteng Tahun 2011 s.d
2015
pelaksanaan kegiatan selama 5 (lima) tahun
berjalan sesuai dengan target hal ini bila
Berdasarkan perhitungan menunjukkan
dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan
selama 5 (lima) tahun tingkat efisensi
oleh Rusita Untari 2015 dengan judul
anggaran belanja BPMPD Daerah
penelitian Analisis Efisiensi dan Efektifitas
Prov.Sulteng berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Pelaksanaan Realisasi Anggaran Belanja
Pada tahun 2011 tingkat efisiensi sebesar
Langsung Dinas Pendidikan Kota Semarang,
77,61 % masuk pada kategori efisien namun
kedua penelitian ini rata-rata hasil
berturut-turut ditiga tahun berikutnya terjadi
perhitungannya menunjukkan Pencapaian
penurunan tingkat efisiensi yaitu di tahun 2012
tingkat efektifitas sudah dikategorikan efektif
menjadi 84,66%, tahun 2013 menjadi 85,03%
dalam melaksanakan program dan kegiatan
dan di tahun 2014 menjadi 89,34% tetapi
pada belanja langsungnya , masing – masing
masih masuk pada kategori cukup efisien
program atau kegiatan sudah dijalankan sesuai
artinya BPMPD daerah Prov.Sulteng
yang diharapkan dan terlihat dari selisih
walaupun terjadi peningkatan jumlah realisasi
antaran target dengan realisasinya dalam
anggaran dalam menggunakan dan mengelola
belanja langsung tidak terlalu jauh.
anggaran belanja tidak ada yang melebihi
anggaran belanja yang telah ditetapkan. Tahun
2015 mengalami kenaikan tingkat efisiensi
Siti Basariyah, Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Pada Badan ...................................73

yaitu jumlah perhitungan rasionya turun pembangunan belum bisa optimal;


menjadi 68,85% karena ditahun tersebut Pemerintah daerah kabupaten dan kota
walaupun terjadi penurunan anggaranbelanja kurang proaktif dalam menindaklanjuti
langsungnya yang cukup signifikan namun program kegiatan provinsi sehingga
menunjukkan hasil yang maksimal sebab lambatnya program tersebut terlaksana di
dengan anggaran yang terbatas BPMPD masyarakat.
Daerah Prov.Sulteng masih mampu
menjalankan 10 program yang telah Rekomendasi
dilaksanakan tahun sebelumnya bahkan sesuai 1. Untuk pemerintah daerah khususnya
dengan rencana strategis. BPMPD Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
harusnya lebih mensinergikan program dan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI kegiatan dengan intansi pemerintah yang
lain agar output dan manfaat dari hasil
Kesimpulan pelaksanaan kegiatan lebih terarah serta
1. Tingkat dan kriteria Efektivitas untuk dapat mengurangi belanja daerah khususnya
Pelaksanaan Anggaran pada Badan belanja langsung
Pemberdayaan Masyarakat dan 2. Sebaiknya peran BPMPD Kabupaten/Kota
Pemerintahan Desa Daerah Provinsi lebih pro aktif dalam menindak lanjuti
Sulawesi Tengah Tahun 2011-2015 rata- semua program yang dilaksanakan BPMPD
rata secara keseluruhan terlaksana secara Daerah Provinsi Sulawesi Tengah agar
Efektif, artinya kegiatan yang dampak ke masyarakat lebih maksimal.
diprogramkan sudah trealisasi dan sesuai 3. Seharusnya ada dukungan dan komitmen
dengan yang diharapkan. Namun ada serta kebijakan pimpinan daerah yang
beberapa program pada tahun 2013 dan konsisten untuk mencapai sasaran yang
2015 kategorinya cukup efektif karena ditetapkandalam Peningkatan Kinerja
realisasi anggaran belanja masih di bawah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
90%. Pemerintahan Desa (BPMPD) Daerah
2. Rasio Efisiensi yang dihasilkan selama lima Provinsi Sulawesi Tengah.
tahun menunjukkan hasil yang bervariasi, 4. Penelitian ini terbatas pada pengukuran
rata-rata pengelolaan anggaran belanja tingkat efektivitas dengan melihat kinerja
menunjukkan kategori cukup efisien, keuangan daerah melalui perhitungan dan
bahkan tahun 2011 dan 2015 hasilnya analisis terhadap pencapaian target dan
efisien, ini menunjukkan bahwa BPMPD realisasi dari penerimaan dan pengeluaran
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dapat atas belanja langsung saja pada Badan
melaksanakan seluruh program kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan
sesuai dengan rencana strategis. Adanya Pemerintahan Desa Daerah Provinsi
pengurangan Anggaran tidak Sulawesi Tengah. Sebaiknya untuk
mempengaruhi pelaksanakan program penelitian selanjutnya dalam menilai
pemberdayaan kepada masyarakat. pertanggung jawaban suatu instansi
3. Kendala yang dihadapi dalam mewujudkan pemerintah adalah dengan melihat kinerja
pelaksanaan program ada beberapa yang keuangan melalui perhitungan dan analisis
mendasar, antara lain dukungan anggaran baik dari sisi input, output, outcome, impact
yang terbatas sehingga tidak semua dan benefitnya.
kegiatan yang tertuang dalam program
dapat dilaksanakan; masih rendahnya
kemampuan sumber daya manusia
diperdesaan, sehingga sasaran
74 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 63-74 ISSN: 2302-2019

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih dan penghargaan


setinggi-tingginya saya tujukan kepada Prof.
Dr. H. Andi Mattulada Amir, S.E., M.Si,
selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Vitayanti
Fattah, S.E, M.Siselaku Dosen Pembimbing II
yang telah banyak memberikan bimbingan,
arahan, dan semangat kepada saya.

DAFTAR RUJUKAN

AA.GN Ari Dwipayana. 2003. Membangun


Good Governance di Desa,IRE. Press,
Yogyakarta.
Halim Abdul. 2008. Auditing (dasar-dasar
Audit Laporan Keuangan). UUP STIM.
Halim Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Revisi, Jakarta, Salemba Empat.
Mahsun, Mohamad. 2009. Pengukuran
Kinerja Sektor Publik. BPFE.
Yogyakarta.
Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik
(Edisi Kedua). Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta: Andi.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
690.900-327 tahun 1996 tentang Kriteria
Penilaian dan Kinerja Keuangan.
Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai