Anda di halaman 1dari 11

Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI KARBONDIOKSIDA (CO2)


TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI DAN PERFORMANSI FITOPLANKTON
ADOPSI (EMILIANIA HUXLEYI SP) SKALA LABORATORIUM
Sahabuddin1, A.Kheriyah2, Andi Chadijah3
1.2.3
Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar
e-mail: sahib@gmail.com

Abstrak

Emiliania huxleyi sp merupakan fitoplankton kosmopolit yang terdapat di seluruh dunia, Fitoplankton ini biasa juga
disebut dengan coccolith, yang memiliki ciri-ciri umum mengandung kapur karbonat (calcareous). Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan pengaruh peningkatan konsentrasi karbondioksida (CO2) terhadap pertumbuhan
populasi dan performansi fitoplankton adopsi Emiliania huxleyi skala laboratorium. Pada penelitian ini dipilih lima
perlakuan dan tiga ulangan yaitu konsentrasi karbondioksida (CO2) 385 ppm, konsentrasi karbondioksida (CO2)
450 ppm, konsentrasi karbondioksida (CO2) 550 ppm, konsentrasi karbondioksida (CO2) 650 ppm dan konsentrasi
karbondioksida (CO2) 750 ppm. Untuk analisis data kepadatan Emiliania huxleyi sp dilakukan dilaboratorium.
Parameter yang diamati yaitu kepadatan pertumbuhan harian dengan menggunakan rumus kepadatan yang dihitung
setiap hari bersama dengan pengukuran kualitas air yakni, suhu air, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO)
dan salinitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan Emiliania huxleyi sp dari dari semua perlakuan,
kepadatan tertinggi didapatkan pada perlakuan konsentrasi (CO2) 385 ppm, Kedua yaitu konsentrasi (CO2) 450
ppm, ketiga konsentrasi (CO2) 550 ppm, keempat konsentrasi (CO2) 650 ppm dan paling terendah yaitu konsentrasi
(CO2) 750 ppm.

Kata Kunci : Fitoplankton, Karbondioksida (CO2)

Abstract

Emiliania huxleyi sp is phytoplankton, cosmopolitan with a presence throughout the world, this Phytoplankton also
called coccolith, which have the general characteristics of carbonate containing lime (calcareous). This study aimed
to determine the effects of increasing concentrations of carbon dioxide (CO2) on the growth of phytoplankton
populations and performance Emiliania huxleyi laboratory scale adoption. In this study selected five treatments and
three replications, namely the concentration of carbon dioxide (CO2) 385 ppm, the concentration of carbon dioxide
(CO2) of 450 ppm, the concentration of carbon dioxide (CO2) 550 ppm, the concentration of carbon dioxide (CO2)
of 650 ppm and the concentration of carbon dioxide (CO2) of 750 ppm. Emiliania density for data analysis
conducted laboratory huxleyi sp. The parameters observed were daily growth density by using density formula is
calculated each day along with the measurement of water quality, water temperature, acidity (pH), dissolved oxygen
(DO) and salinity. The results showed that the density Emiliania huxleyi sp of all treatments, the highest density
obtained at treatment concentration (CO2) 385 ppm, second is concentration (CO2) of 450 ppm, the third
concentration (CO2) 550 ppm, a fourth concentration (CO2) of 650 ppm and ie the lowest concentration (CO2) of
750 ppm.

Keywords: phytoplankton, carbon dioxide (CO2)

1. PENDAHULUAN beraneka ragam dengan ornamentasi yang sangat


indah, dari erbagai bentuk seperti cakram,
Emiliania huxleyi sp merupakan bintang, kembang, hingga yang seperti terompet.
fitoplankton kosmopolit yang terdapat di seluruh Kokoolit yang berukuran halus ini umumnya
dunia, kecuali di daerah kutub. Fitoplankton ini dibawah 1 mikron, tidak dapat dilihat dengan
biasa juga disebut dengan coccolith, yang mikroskop cahaya yang biasa. Apabila kondisi
memiliki ciri-ciri umum mengandung kapur lingkungannya mendukung, kokolitofor ini dapat
karbonat (calcareous) dan memiliki bentuk tumbuh meledak secara massal yang dikenal

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

309
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

dengan istilah blooming. Bila Emiliania huxleyi fitoplankton dan tumbuhan air. Oleh karena itu
mengalami blooming wilayah cakupannya bisa sangat dibutuhkan data dan informasi tentang
sangat luas, dapat sampai lebih dari 100.000 pengaruh peningkatan konsentrasi
km2, yang kini dapat dideteksi melalui satelit. karbondioksida (CO2) terhadap pertumbuhan
Laut yang mengalami blooming kokolitofor ini Emiliania huxleyi yang dilakukuan pada skala
dapat berubah menjadi keputih-putihan, disebut laboratorium.
“white water” (Sachlan, 1982). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
Kokolitofor berfungsi sebagai pemasok Pengaruh Peningkatan Konsentrasi
bahan organik yang merupakan sumber pakan Karbondioksida (CO2) Terhadap Pertumbuhan
penting bagi berbagai biota laut. Akan tetapi Emeliania huxleyi sp. Skala laboratorium. Hasil
membutuhkan faktor-faktor pendukung untuk penelitian ini diharapkan dapat digunakan
membantu proses pertumbuhannya. Faktor- sebagai bahan informasi ilmiah tentang
faktor tersebut antara lain suhu, intensitas pengaruh konsentrasi CO2 terhadap
cahaya dan CO2. Permasalahan yang timbul pertumbuhan dan populasi fitoplankton adopsi
pada setiap kultur alga diantaranya adalah Emeliania huxleyi sp bagi upaya pelestarian
populasi alga yang tidak stabil dalam setiap ekosistem laut.
panennya bahkan cenderung mengalami
penurunan sehingga ketersediaannya berkurang 2. METODOLOGI
dan tidak kontinu lagi. Hal ini disebabkan
karena faktor-faktor pendukung Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai
pertumbuhannnya kurang optimal, dalam hal ini Juni 2014. Penelitian bertempat di Laboratorium
adalah CO2. Oleh karena itu, diperlukan Plankton dan Kualitas Air Balai Penelitian Dan
kandungan CO2 yang memadai pada media Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP)
kulturnya selain dari nutriennya. Maros. Alat dan bahan yang digunakan dalam
Karbondioksida merupakan unsur utama penelitian tercantum dalam tabel 1 dan 2.
dalam proses fotosintesis yang dibutuhkan oleh

Tabel 1. Bahan yang digunakan dalam penelitian.

No. Bahan Kegunaan


1. Emiliania huxleyi Sebagai organisme uji
2. Air laut steril 33‰ Media kultur Emiliania huxleyi
3. Air tawar / aquades Untuk mencuci alat
4. Lugol Pengawet
5. Conway Pupuk
6. HCL Untuk menurunkan pH

Tabel 2. Alat yang digunakan dalam penelitian.

No. Jenis alat Kegunaan


1. Blower Menyuplai oksigen
2. Tabung karbondioksida (CO2) konsentrasi Menyuplai CO2
3. Kabel listrik Penyambung listrik untuk blower
4. Toples kaca / plastic Wadah pemeliharaan Emiliania huxleyi
5. Stiropoam Tempat penyimpanan wadah/toples
6. Slang aerasi Penyuplai aerator
7. Batu aerasi Penghasil gelembung CO2
8. Krang aerasi Untuk mengatur besar kecilnya aerator
9. Spoit Alat untuk mengambil sampel
10. DO meter Untuk mengukur konsentrasi oksigen terlarut
11. pH meter Untuk mengukur derajat keasaman
12. Thermometer Mengukur suhu
13. Automatic aquarium heater Untuk menaikkan suhu

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

310
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

14. Cover glas Gelas penutup sampel


15. Mikropipet Alat pengambil sampel
16. Botol sampel Alat menyimpan sampel
17. Mikroskop Olympus BX 40 Alat untuk mengamati Emiliania huxleyi
18. Stapol Alat bantu monitor mikroskop
19. Adaptor Alat bantu monitor mikroskop
20. Haemocytometer Alat menghitung kepadatan Emiliania huxleyi
21. Kaca preparat kecil Penutup haemocymeter
22. Hand caunter (alat hitung) Sebagai alat menghitung kepadatan

Cara Kultur kepadatan yang sama yaitu 100.000 sel/mL.


Menurut Sudjiharno (2002), kultur Toples tersebut diletakkan di atas styropoam,
fitoplankton memerlukan kondisi lingkungan dan diberi pencahayaann lampu TL 40 watt
yang terkendali, olehnya itu perlu dilengkapi sebanyak dua buah untuk semua perlakuan.
dengan AC (Air Conditioner) agar suhu ruangan Dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan
selalu terkendali dan ruangan terisolasi dari populasi Emiliania huxleyi dibawah mikroskop
lingkungan luar yang dapat menyebabkan dan menghitung kepadatannya kepadatannya
kontaminasi. Lebih lanjut ditambahkan bahwa dengan menggunakan haemocytometer.
dalam kultur skala laboraturium, kesterilan alat, Pengamatan pertumbuhan sel dilakukan setiap
bahan dan air media yang akan digunakan sangat 24 jam sekali.
dibutuhkan sehingga bebas dari kontaminasi Rancangan penelitian yang digunakan
organisme lain seperti jenis fitoplankton lainnya, dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
zooplankton, protozoa dan bakteri yang bisa Lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan
menjadi kompetitor dan predator bagi dengan masing-masing 3 ulangan. Adapun
fitoplankton yang dikultur. perlakuan yang digunakan adalah sebagai
Kultur Emiliania huxleyi sp skala berikut:
laboraturium yaitu dikultur pada wadah yang Perlakuan A : 385 ppm ( control ambient )
lebih berkafasitas 3 liter dengan air media 1 liter. Perlakuan B : 450 ppm
Sebelum dilakukan penebaran bibit, air media Perlakuan C : 550 ppm
yang telah disterilkan perlu dipupuk terlebih Perlakuan D : 650 ppm
dahulu. Menurut Gusrina (2008), penebaran Perlakuan E : 750 ppm
bibit fitoplankton harus dilakukan secara tepat,
dimana bibit yang akan ditebar ke dalam media 3851 6503 5503 4501 7502
harus yang sudah dewasa. Cara menghitung 3853 5501 5502 4503 7503
volume sel yang dibutuhkan, digunakan rumus 6501 7501 3852 4502 6502
sebagai berikut (Taw,1990) : Layout penelitian

V1N1= V2N2 Laju pertumbuhan menggambarkan


Dimana : kecepatan pertambahan individu algae per
V1: Volume bibit yang diperlukan (ml) satuan waktu. Nilai laju pertumbuhan dapat
V2: Volume kultur yang dibuat dalam gelas digunakan untuk mengetahui adanya daya
erlemeyer (ml) dukung media terhadap pertumbuhan algae.
N1: Jumlah bibit per cc yang ditebar (sel/ml) Semakin tinggi nilai laju pertumbuhan,
N2: Jumlah bibit yang dikehendaki (sel/ml). menunjukkan daya dukung media terhadap
pertumbuhan alga semakin baik (Myers, 1955
Cara Kerja dalam Messenreng, 2002).
Hal yang pertama dilakukan adalah Untuk menghitung pertumbuhan digunakan
menyiapkan toples kultur dan mengisi air laut rumus Effendie (1979), sebagai berikut:
steril sebanyak 1000 mL dengan salinitas 33
ppm. Selanjutnya dilakukan penebaran
Emiliania huxleyi pada tiap toples dengan

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

311
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

1. Pertumbuhann mutlak Untuk menghitung kepadatan sel


Emeliania huxleyi sp. digunakan
GR=Nt-N0 haemocytometer. Mula-mula air sampel atau
fitoplankton tersebut diambil dengan
2. Laju pertumbuha harian menggunakan mikropipet kemudian diberi lugol
untuk mengawetkan atau mematikan sel
GR Nt - No x 100% Emeliania huxleyi sp sebelum diteteskan
t diatas haemocytometer untuk memudahkan
perhitungan, selanjutnya kepadatan sel dihitung
Dimana: dibawah mikroskop Olympus BX40 yang
GR = Nilai laju pertumbuhan harian/mutlak dilengkapi monitor dengan bantuan alat
(100%) penghitung (hand counter). Untuk menghitung
Nt = kepadatan akhir ( puncak kepadatan kepadatan jumlah sel digunakan rumus (Taw,
N0 = kepadatan awal 1990) sebagai berikut :
T = waktu kultur Jumlah sel / ml = ( ∑ total sel dalam 4 blok x
104) : ∑ blok(4)
Kepadatan sel Emeliania huxleyi sp
Pertumbuhan fitoplankton dalam kultur Pengukuran Kualitas Air
dapat ditandai dengan bertambah banyaknya Parameter kualitas air yang diamati dalam
jumlah sel (kepadatan sel) (Takdir, 1990). penelitian ini adalah Suhu, Ph, dan DO meter.
Pertumbuhan populasi Emeliania huxleyi sp Parameter kualitas air, alat yang digunakan
pada penelitian ini dilakukan setiap 24 jam tercantum pada Tabel 3.
sekali dengan mengambil air sampel sebanyak 1
ml/unit percobaan.

Tabel 3. Parameter Kualitas Air yang Diukur Selama Penelitian

No. Parameter Metode Satuan Alat ukur


1. Suhu Pembaca skala ºC Termometer
2. DO Pembaca skala mg/l DO Meter
3. pH Pembaca skala - pH meter
4. Salinitas Pembaca skala ppt Handrefraktometer

Data yang diperoleh dianalisis dengan perangkat Excel dan SPSS 20 yang disajikan dalam bentuk
diagram dan histogram.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepadatan Sel Emiliania huxleyi


Dari hasil penelitian dipeoleh data kepadatan Emiliania huxleyi, disajikan pada tabel 4.

Tabel 4. Rataan kepadatan harian Emiliania huxleyi sp,yang diperoleh selama penelitian.

Kepadatan sel Emiliania huxleyi


Perlakuan
Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5 Hari-6
CO2 385 ppm 104 17,1x105 19,2x105 23,4x105 13,3x105 9,2x104
CO2 450 ppm 104 17x105 18,7x105 22,3x105 13,2x105 8,5x105
CO2 550 ppm 104 16,6x105 18,3x10 5
20,7x105 13x105 8,1x105
CO2 650 ppm 104 16,2x105 18,2x105 20,4x105 11,3x105 8x105
CO2 750 ppm 104 15,4x105 17,2x10 5
20,3x105 11x105 8x105
Sumber: Penelitian 2014

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

312
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Berdasarkan hasil penelitian kepadatan disebabkan karena peningkatan konsentrasi


Emiliania huxleyi pada tabel 4, dapat dilihat karbondioksida (CO2) dapat mempengaruhi
bahwa pada konsentrasi karbondioksida (CO2) pembelahan sel.
385 ppm kepadatan sel tinggi, sedangkan
semakin tinggi konsentrasi karbondioksida maka
kepadatan sel semakin rendah. Hal ini

Gambar 1. Diagram kepadatan Emiliania huxleyi pada setiap konsnetrasi CO2

Pada gambar 1 menunjukkan konsentrasi Dari kelima perlakuan tersebut kepadataan


CO2 385 ppm dihari pertama yaitu 104 sel/mL, Emiliania huxleyi yang tertinggi yaitu pada
hari kedua yaitu 17,1x105 sel/mL, hari ketiga konsentrasi CO2 385 ppm yakni 23.4x105
yaitu 19,2x105 sel/mL dan hari keempat sel/mL, kemudian menyusul CO2 450 ppm
merupakan puncak kepadatan yaitu 23,4x105 yakni 22.3x105 sel/mL, selanjutnya konsentrasi
sel/mL. Konsentrasi CO2 450 ppm dihari CO2 550 ppm yakni 20.7x105 sel/mL,
pertama yaitu 104 sel/mL, hari kedua yaitu selanjutnya konsentrasi CO2 650 ppm yakni
17x105 sel/mL, hari ketiga yaitu 18,7x105 20.4x105 sel/mL, dan paling terendah yaitu
sel/mL, hari keempat merupakan puncak konsentrasi CO2 750 ppm yakni 20.3x105
kepadatan yaitu 22,3x105 sel/mL. Konsentrasi sel/mL. Hal ini disebabkan karena tingginya
CO2 550 ppm dihari pertama yaitu 104 sel/mL, konsentrasi karbondioksida (CO2) yang
hari kedua yaitu 16,6x105 sel/mL, hari ketiga diberikan sehingga kepadatan Emiliania huxleyi
yaitu 18,3x105 sel/mL, hari keempat merupakan menurun, dan apabila konsentrasi CO2 rendah
puncak kepadatan yaitu 20,7x105 sel/mL. maka kepadatan Emiliania huxleyi terus
Konsentrasi CO2 650 ppm dihari pertama yaitu meningkat. Semakin tinggi konsentrasi
104 sel/mL, hari kedua yaitu 16,2x105 sel/mL, karbondioksida (CO2), maka pH semakin
hari ketiga yaitu 18,2x105 sel/mL. hari keempat menurun dan dapat merusak sel Emiliania
merupakan puncak kepadatan yaitu 20,4x105 huxleyi sehingga pembelahan sel tidak maksimal
sel/mL. Konsentrasi CO2 750 ppm dihari dan menyebabkan kepadatan rendah.
pertama yaitu 104 sel/mL.hari kedua yaitu Fitoplankton dapat tumbuh maksimal pada
15,4x105 sel/mL. hari ketiga yaitu 17,2x105 konsentrasi karbondioksida ( CO2) rendah
sel/mL. hari keempat merupakan puncak (Boney, 1989 dalam Effendi, 2003).
kepadatan yaitu 20,3x105 sel/mL.

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

313
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp pada fase stationer yakni terjadi pada hari kelima.
perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) Fase stasioner atau yang sering disebut fase
385 ppm mengalami proses pertumbuhan yang pertumbuhan tetap ialah fase dimana laju
diawali dengan fase adaftasi, berlangsung pada reproduksi seimbang dengan laju kematian. Fase
hari pertama. Selanjutnya yaitu fase kematian terjadi pada hari keenam (Gambar 2)
eksponensial/ Logaritmik terjadi pada hari kedua
sampai hari keempat. Fase selanjutnya adalah

Gambar 2. Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp pada perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) 385 ppm

Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp pada fase stationer yakni terjadi pada hari kelima.
perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) Fase stasioner atau yang sering disebut fase
450 ppm mengalami proses pertumbuhan yang pertumbuhan tetap ialah fase dimana laju
diawali dengan fase adaftasi, berlangsung pada reproduksi seimbang dengan laju kematian. Fase
hari pertama. Selanjutnya yaitu fase kematian terjadi pada hari keenam (Gambar 3).
eksponensial/ Logaritmik terjadi pada hari kedua
sampai hari keempat. Fase selanjutnya adalah

Gambar 3. Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp. pada perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) 450 ppm

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

314
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp pada fase stationer yakni terjadi pada hari kelima.
perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) Fase stasioner atau yang sering disebut fase
550 ppm mengalami proses pertumbuhan yang pertumbuhan tetap ialah fase dimana laju
diawali dengan fase adaptasi, berlangsung pada reproduksi seimbang dengan laju kematian. Fase
hari pertama. Selanjutnya yaitu fase kematian terjadi pada hari keenam (Gambar 4)
eksponensial/ Logaritmik terjadi pada hari kedua
sampai hari keempat. Fase selanjutnya adalah

Gambar 4. Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp., pada perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) 550 ppm

Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp pada fase stationer yakni terjadi pada hari kelima.
perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) Fase stasioner atau yang sering disebut fase
650 ppm mengalami proses pertumbuhan yang pertumbuhan tetap ialah fase dimana laju
diawali dengan fase adaftasi, berlangsung pada reproduksi seimbang dengan laju kematian. Fase
hari pertama. Selanjutnya yaitu fase kematian terjadi pada hari keenam (Gambar
eksponensial/ Logaritmik terjadi pada hari kedua 5).
sampai hari keempat. Fase selanjutnya adalah

Gambar 5. Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp., pada perlakuan konsentrasi karbondioksida
(CO2) 650 ppm.

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

315
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

fase stationer yakni terjadi pada hari kelima.


Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp pada Fase stasioner atau yang sering disebut fase
perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) pertumbuhan tetap ialah fase dimana laju
750ppm mengalami proses pertumbuhan yang reproduksi seimbang dengan laju kematian.
diawali dengan fase adaftasi, berlangsung pada Fase kematian terjadi pada hari keenam
hari pertama. Selanjutnya yaitu fase (Gambar 6).
eksponensial/Logaritmik terjadi pada hari kedua
sampai hari keempat. Fase selanjutnya adalah

Gambar 6. Kepadatan harian Emiliania huxleyi sp., pada perlakuan konsentrasi karbondioksida (CO2) 750 ppm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian. Pada fase stationer sel tidak mungkin
populasi Emiliania huxleyi dapat hidup dan lagi mengalami pertumbuhan sehingga
menunjukkan adanya pertumbuhan selama kepadatan sel tetap. Fase ini dilanjutkan dengan
waktu pemeliharaan untuk semua perlakuan fase kematian, yaitu sel mengalami kematian
dengan fase pertumbuhan yang berbeda untuk massal sehingga kepadatan populasi menjadi
masing-masing perlakuan. Cahyaningsih, et. al turun. Fase kematian berlangsung hari keenam.
(2005), menyatakan bahwa selama masa Pada saat populasi sel mencapai titik optimal
inkubasi fitoplankton mengalami proses maka ketersediaan nutrien berkurang dan
pertumbuhan yang dibagi menjadi 4 fase yaitu: kualitas air media menjadi turun, maka
fase adaptasi, fase logaritmik/eksponensial, fase kebutuhan akan nutrien tidak terpenuhi dan
stationer, dan fase kematian. kualitas media menjadi kurang layak untuk
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari pertumbuhan sel. Penurunan kualitas media
semua perlakuan, fase adaptasi berlangsung terjadi karena adanya sel-sel mati dan sisa
pada hari pertama. Fase eksponensial/ metabolisme yang kemungkinan mengendap
Logaritmik pada hari ke 2 sampai ke 4. Adanya pada dasar. Pengendapan dapat diminimalkan
kecendrungan bahwa fase eksponensial cukup dengan bantuan aerator yang berfungsi untuk
lama dikarenakan unsur hara yang cukup membantu proses pengadukan dasar.
tersedia pada saat timbulnya fase eksponensial Adanya sel mati dan sisa metabolisme juga
(Fogg,1975). menyebabkan terganggunya proses
Fase selanjutnya adalah fase stationer yakni pencahayaan, karena intensitas cahaya akan
terjadi pada hari kelima. Fase stasioner atau berkurang dengan adanya kekeruhan. Karena
sering disebut fase pertumbuhan tetap ialah fase adanya persaingan antar sel untuk
dimana laju reproduksi seimbang dengan laju memperebutkan nutrien dan ruang yang terbatas,

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

316
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

sel mengalami kematian sedangkan jumlah sel


yang tumbuh menjadi berkurang sehingga
kepadatan sel menurun. Pada saat nutrien yang C. Kualitas air
tersedia telah habis maka sel tidak dapat tumbuh
lagi kemudian mati. Menurut Fogg (1965) Tabel. 5. Parameter kualitas air yang diamati
bahwa penurunan perkembangan populasi alga selama penelitian
kultur disebabkan oleh beberapa faktor yaitu No. Parameter Nilai Referensi
kompetisi dan kandungan nutrien media semakin 1. Suhu 27-35 Houghton et al,
menurun. 2001.
2. pH 7,79- Lavens dan
Pertumbuhan Mutlak 8,34 Sargeloos, 1986
3. Salinitas 33 Gosari, 2002
Dalam penelitian diperoleh hasil data 4. DO 4 Gufran, 2004
pertumbuhan Emiliania huxleyi, disajikan pada
gambar berikut. Laju pertumbuhan harian

Pertumbuhan mutlak

Gambar 8. Pertumbuhan harian Emiliania huxleyi dengan


peningkatan konsentrasi CO2

Gambar 7. Pertumbuhan mutlak Emiliania huxleyi dengan Berdasarkan gambar delapan dapat dilihat
peningkatan konsentrasi karbondioksida (CO2) bahwa yang paling cepat laju pertumbuhan
Emiliania huxleyi yaitu pada konsentrasi CO2
Berdasarkan gambar 7 dapat dilihat bahwa 385 ppm dengan kepadatan 5,8x105 sel/mL,
kepadatan tertinggi terjadi pada konsentrasi kemudian menyusul CO2 450 ppm yakni
karbondioksida (CO2) 385 ppm yaitu 23.3x105 5,5x105 sel/mL, selanjutnya konsentrasi CO2
sel/mL, kemudian menyusul CO2 450 ppm 550 ppm yakni 5,1x105 sel/mL, selanjutnya
yakni 22.2x105 sel/mL, selanjutnya konsentrasi konsentrasi CO2 650 ppm yakni 5,08x105
CO2 550 ppm yakni 20.5x105 sel/mL, sel/mL, dan paling terendah yaitu konsentrasi
selanjutnya konsentrasi CO2 650 ppm yakni CO2 750 ppm yakni 5,06x105 sel/mL. Ini
20.3x105 sel/mL, dan paling terendah yaitu menunjukkan bahwa laju pertumbuhan
konsentrasi CO2 750 ppm yakni 20.2x105 Emiliania huxleyi dalam setiap perlakuan
sel/mL. konsentrasi CO2 berbeda-beda. semakin tinggi
konsentrasi karbondioksida maka kepadatan sel
semakin rendah.

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

317
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

Gambar 10. Bentuk sel Emiliania huxleyi konsentrasi CO2


450 ppm
Performansi/bentuk sel Emiliania huxleyi

Gambar 11. Bentuk sel Emiliania huxleyi konsentrasi


Gambar 9. Bentuk sel Emiliania huxleyi sempurna CO2 550 ppm
(Riebesel. 2000)

Gambar 12. Bentuk sel Emiliania huxleyi konsentrasi CO2


750 ppm

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa


bentuk Emiliania huxleyi sp berbeda-beda dari
setiap perlakuan. Pada konsentrasi CO2 385
ppm bentuk selnya masih utuh, sedangkan
perlakuan konsentrasi CO2 yang tinggi bentuk
selnya sudah rusak. Semakin tinggi kandungan
CO2, maka bentuk sel Emiliania huxleyi sp
terjadi kerusakan. Disebabkan karena

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

318
Volume 3 Nomor 2, Desember 2014

meningkatnya konsentrasi CO2 sehingga pH Pelabuhan Soekarno Hatta. Universitas


turun dan media menjadi asam, sehingga Hasanuddin. Makassar.
ketersediaan kalsium karbonat (CaCO3) Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid II.
menurun yang dibutuhkan sebagai suplai Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
kalsium bagi kelangsungan hidupnya. Ketika Kejuruan Departemen Pendidikan
CO2 melarut dalam air akan membentuk asam Nasional, Jakarta.
karbonik dan menghasilkan penurunan pH, air Houghton, J.T.Y. Ding, D. J. Griggs, M.
menjadi lebih asam. Organisme berkapur Noguer, P. J. Van der Linden, X.Dai, K.
dipengaruhi oleh pengasaman. Maskell and C. A. Johnson. 2001. Climate
Change 2001: The Assessment Report of
KESIMPULAN DAN SARAN the Intergofermental Panel of Climate
Change. Cambridge Univ. Press,
Kepadatan tertinggi Emiliania huxleyi Cambridge, UK. AND New York, U.S.A.
didapatkan pada konsnetrasi CO2 385 ppm Lavens, P dan Sorgeloos, P. 1996. Manual on
yakni: 23.2x105 sel/mL, kemudian menyusul The Production and Use For Live Food
CO2 450 ppm yakni 22.1X105 sel/mL, For Aquakulture. F.A.O. Tecnichal Paper.
selanjutnya konsentrasi CO2 550 ppm yakni Messenreng, 2002. Komposisi dan kelimpahan
20.5x105 sel/mL, konsentrasi CO2 650 ppm fitoplankton Crysophyta (Phaeodactylom
yakni 20.3x105 sel/mL, dan paling terendah sp., Chaetoceros sp., Pavlova sp.) pada
yaitu konsentrasi CO2 750 ppm yakni 20.2x105 berbagaitingkat kandungan unsur hara
sel/mL. Performansi/bentuk sel Emiliania nitrogen, fospat, dan Salikat. Skripsi.
huxleyi sempurna pada konsentrasi Jurusan MSP. FPIK IPB, Bogor. 54 hal.
karbondioksida (CO2) 385 ppm, kemudian Sachlan, M. 1982. Planktonologi. UNDIP:
terjadi kerusakan pada konsentrasi Semarang.
karbondioksida (CO2) 450 ppm sampai Sudjiharno, 2002. Budidaya Fitoplankton dan
konsentrasi karbondioksida (CO2) 750 ppm. Zooplankton. Departemen kelautan dan
Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan
DAFTAR PUSTAKA Budidaya, Balai Budidaya Laut Lampung.
Taw, 1990. Petunjuk Pemeliharaan Kultur
Cahyaningsih, S., Achmad, N.,Sugeng, J.P., Murni dan Massal Mikro Alga. Proyek
2005. Kultur Murni Phytoplankton. Pengelolaan Budidaya Ikan Jepara
Departemen kelautan dan Perikanan (diterjemahkan oleh B Marto Sudarrno
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dan Wulani)
Balai Budidaya Air Payau Situbondo.
Effendie, M.I, 1979. Metode Biologi
Perikanan.Cetakan Pertama. Penerbit
Yayasan Dwi Sri Bogor, 112.
Effendie, H.,2003. Telaah Kualitas Air, Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Foog, G. F, 1965. Algal Cultures and
Phytoplankton Ecology. The University of
Wisconsin Press, London. 126 hal.
Foog, G. F, 1975. Algal Cultures and
Phytoplankton Ecology. The University of
Wisconsin Press, London. 126 hal.
Gosari, Benny. 2002. Skripsi Komposisi Jenis
Fitoplankton Berbahaya di Sekitar

Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Karbondioksida... (Sahabuddin, A.Kheriyah, Andi Chadijah)

319

Anda mungkin juga menyukai