Anda di halaman 1dari 102

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

PETUGAS PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF


DI PUSKESMAS KARTINI KECAMATAN SIANTAR
BARAT KOTA PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2018

SKRIPSI

OLEH

FIKRIYAH ARFINA NAINGGOLAN


NIM: 131000249

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
PETUGAS PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF
DI PUSKESMAS KARTINI KECAMATAN SIANTAR
BARAT KOTA PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

OLEH

FIKRIYAH ARFINA NAINGGOLAN


NIM: 131000249

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul ‘Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan

Preventif Di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota

Pematangsiantar Tahun 2018’ beserta seluruh isinya adalah benar karya saya

sendiri dan saya tidak melakukan penjiblakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam

daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi

yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Medan, Oktober 2018

Fikriyah Arfina Nainggolan

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Petugas Pelayanan Promotif dan Preventif di
Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota
Pematangsiantar Tahun 2018
Nama Mahasiswa : Fikriyah Arfina Nainggolan
Nomor Induk Mahasiswa : 131000249
Departemen : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Menyetujui
Komisi Pembimbing :

Ketua

( Dr. Juanita, S.E, M.Kes )


NIP. 19621223 199103 2 002

( )

Tanggal Lulus : 14 Agustus 2018

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal : 14 Agustus 2018

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Dr. Juanita, SE, M.Kes

Anggota : 1. Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes

2. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, SKM, MPH

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Puskesmas Kartini merupakan puskesmas yang masyarakatnya masih rendah


pengetahuannya terkait perilaku hidup bersih dan sehat, bayi yang diberi ASI
ekslusif, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan ditemukannya
pneumonia pada balita. Untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu pelayanan
kesehatan maka perlu adanya analisa dalam menilai kinerja para pegawai, Hal
tersebut tidak terlepas dari peran petugas kesehatan terkait kinerja mereka untuk
keberlangsung program promotif dan preventif maka perlu adanya pendekatan
promotif dan preventif dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini
Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018. Jenis penelitian yang
digunakan ialah kuantitatif dengan desain explanatory research, yang ditujukan
untuk mengetahui faktor mana yang mempengaruhi kinerja petugas pelayanan
promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota
Pematangsiantar Tahun 2018. Populasinya adalah seluruh petugas pelayanan
promotif dan preventif dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden. Analisis
data menggunakan uji regresi logistik berganda dengan taraf kemaknaan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan dari 32 responden terdapat pengaruh pengalaman
kerja, kerjasama, penghargaan dan insentif terhadap kinerja petugas pelayanan
promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota
Pematangsiantar Tahun 2018. Variabel yang tidak mempunyai pengaruh terhadap
kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif adalah keterampilan.
Kesimpulan yang didapat bahwa sebesar 96,9% yaitu faktor pengalaman kerja,
kerjasama, penghargaan dan insentif mempengaruhi kinerja petugas pelayanan
promotif dan preventif. Maka disarankan kepada seluruh pihak yang terkait untuk
lebih memperhatikan kerjasama antar petugas dan memperhatikan insentif sesuai
dengan beban kerja yang diberikan serta memanfaatkan pengalaman kerja yang
telah dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan
promotif dan preventif sesuai dengan yang diinginkan.

Kata Kunci : Kinerja, Promotif, Preventif

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

Puskesmas Kartini is a health center whose community is still low in knowledge related
to clean and healthy living behavior, babies who are given exclusive breastfeeding,
delivery assistance by health workers and the discovery of pneumonia in infants. To
improve and improve the quality of health services, it is necessary to analyze in
evaluating the performance of employees. This is not independent of the role of health
workers in their performance for the promotion and preventive programs. promotive and
preventive services at Puskesmas Kartini, Siantar Barat District, Pematangsiantar in
2018. The type of research used is quantitative with an explanatory research design,
which is intended to determine which factors influence the performance of promotive and
preventive service officers in Puskesmas Kartini, Siantar Barat District, Pematangsiantar
in 2018.. The population is all promotive and preventive service officers with a total
sample of 32 respondents . Data analysis using multiple logistic regression test with
significance level α = 0.05. The results showed that from 32 respondents there was an
influence of work experience, cooperation, rewards and incentives on the performance of
promotive and preventive service officers in Puskesmas Kartini, Siantar Barat District,
Pematangsiantar in 2018.. Variables that had no influence on the performance of
promotive and preventive service officers were skills. The conclusion obtained is that
96.9% is the factor of work experience, cooperation, rewards and incentives affecting the
performance of promotive and preventive service officers. It is suggested to all parties
concerned to pay more attention to cooperation between officers and pay attention to
incentives in accordance with the workload provided and utilize the work experience that
has been implemented to improve performance in providing promotive and preventive
services as desired.

Keywords: Performance, Promotif, Preventive

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Pelayanan

Promotif dan Preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota

Pematangsiantar Tahun 2018”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan

untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes, selaku Ketua Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara.

4. Dr. Juanita, SE, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

waktu, bimbingan, saran, masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Alam Bakti, M.Kes, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan

masukan dan koreksi bermanfaat untuk perbaikan skripsi ini.

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, SKM, MPH, selaku Dosen Penguji II

yang telah memberikan masukan dan koreksi bermanfaat untuk perbaikan

skripsi ini.

7. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, PhD, selaku Dosen Penasehat Akademik yang

telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis menjalani

pendidikan khususnya Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

9. Renasti Bakkara, SKM selaku Kepala Puskesmas Kartini dan seluruh

Pegawai serta Staf di Puskesmas Kartini yang telah memberikan izin

memperoleh data-data yang mendukung penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini.

10. Kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Drs. Iman Nainggolan, MA dan

Ibunda Sri Takarya Ningsih, dan adik saya Irham Al Muthohary Nainggolan

serta yang tersayang kepada mbah Suwarni dan om Deswara Saputra, SE

yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada sahabat saya Desy Permatasri Manurung, SKM, Ifroh Annisa

Harahap, Amd, Muhammad Irham Taufik Nasution, ST, Nurriyadin Akbar

Wijaya, S.Agr dan Gilang Faturrahman, ST yang telah memberikan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian skripsi

ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan

kesempurnaan skripsi ini semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Medan, Oktober 2018

Fikriyah Arfina Nainggolan

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i


HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
DAFTAR ISTILAH xiv
RIWAYAT HIDUP xv

PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 8
Tujuan Penelitian 8
Manfaat Penelitian 9

TINJAUAN PUSTAKA 10
Puskesmas 10
Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif 12
Kinerja 16
Kerangka Konsep 25
Hipotesis Penelitian 25

METODE PENELITIAN 26
Jenis Penelitian 26
Lokasi dan Waktu Penelitian 26
Populasi dan Sampel 26
Metode Pengumpulan Data 27
Definisi Operasional 27
Metode Pengukuran Data 29
Analisa Data 31

HASIL PENELITIAN 33
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 33
Wilayah Kerja Puskesmas Kartini 33

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Visi dan Misi Puskesmas Kartini 33
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kartini 34
Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Kartini 34
Deskripsi Faktor-Faktor Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan
Preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota
Pematangsiantar Tahun 2018 35
Variabel Independen 36
Variabel Dependen 38
Hubungan Faktor-Faktor Kinerja dengan Kinerja Petugas
Pelayanan Promotif dan Preventif di Puskesmas Kartini
Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018 38
Analisis Regresi Logistik Berganda 43

PEMBAHASAN 46
Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Petugas
Pelayanan Promotif dan Preventif 46
Pengaruh Kerjasama Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan
Promotif dan Preventif 47
Pengaruh Penghargaan Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan
Promotif dan Preventif 49
Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Promotif
dan Preventif 49

KESIMPULAN DAN SARAN 52


Kesimpulan 52
Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 54
DAFTAR LAMPIRAN

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1 Aspek Pengukuran Variabel Independen 30

2 Aspek Pengukuran Variabel Dependen 31

3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah Kerja


Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota
Pematangsiantar tahun 2018 33

4 Fasilitas Gedung Puskesmas Kartini 34

5 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas


Kartini 35

6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel


Kemampuan 36

7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel


Motivasi 37

8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel


Kesempatan 37

9 Distribusi Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan


Preventif 38

10 Hubungan Faktor Kemampuan (pendidikan,


pengalaman kerja, kerjasama, keterampilan, Motivasi
(penghargaan dan insentif), Kesempatan
(pendistribusian pekerjaan dan wewenang) Dengan
Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan Preventif di
Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota
Pematangsiantar Tahun 2018 39

11 Hasil Analisis Uji Bivariat Untuk Memilih Kandidat


Variabel Independen Yang Masuk Dalam Analisis
Multivariat 43

12 Hasil Uji Model Regresi Logistik Berganda yang


menggambarkan Pengaruh Variabel Independen
Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan 44
Preventif

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Kerangka Konsep Penelitian 25

xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian 57

2 Master Data 64

3 Output Hasil Uji Statistik 69

4 Surat Permohonan Izin Penelitian 82

5 Surat Izin Penelitian 83

6 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian 84

7 Dokumentasi Penelitian 85

xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISTILAH

FKTP Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


BOK Bantuan Operasional Kesehatan
PISPK Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga
Germas Gerakan Masyarakat
SPM Standart Pelayanan Minimal
PUS Pasangan Usia Subur
KB Keluarga Berencana
UCI Universal Child Immunization
PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Poskeskel Pos Kesehatan Kelurahan
Posyandu Pos Pelayanan Terpadu
BKIA Balai Kesehatan Ibu dan Anak
JKN Jaminan Kesehatan Nasional
BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
PTM Penyakit Tidak Menular
UKM Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP Upaya Kesehatan Perorangan

xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Fikriyah Arfina Nainggolan yang dilahirkan di

Pematangsiantar pada tanggal 14 Juli 1996. Penulis beragama Islam, anak pertama

dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Iman Nainggolan, MA dan Ibu Sri

Takarya Ningsih.

Pendidikan Formal dimulai di SD Kartika 1-4 Pematangsiantar tahun

2001-2007, sekolah menengah pertama di MTSs Ibnu Sina Pematangsiantar tahun

2007-2010, sekolah menengah atas di MAN Pematangsiantar tahun 2010-2013,

selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, Oktober 2018

Fikriyah Arfina Nainggolan

xv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pendahuluan

Latar Belakang

Paradigma Sehat menekankan promotif-preventif sebagai pilar utama

upaya kesehatan. Sedangkan penguatan pelayanan kesehatan menekankan

peningkatan akses terutama pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan,

paling tidak harus memberikan konstribusi positif bagi pengembangan perilaku

dan lingkungan sehat. Pembangunan kesehatan akan menekankan upaya promotif

dan preventif dengan tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif

(Mubarak, 2012).

Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat

pertama memiliki peranan yang penting dalam pencapaian program Indonesia

Sehat. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014

menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas

bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang

dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan pemerintah

pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional puskesmas dalam

rangka pencapaian program kesehatan prioritas nasional, khususnya kegiatan

promotif preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat. BOK

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

diharapkan dapat mendekatkan petugas kesehatan kepada masyarakat dan

memberdayakan masyarakat, melalui mobilisasi kader kesehatan untuk berperan

aktif dalam pembangunan kesehatan, serta mendukung pelayanan kesehatan di

luar gedung dengan didukung manajemen puskesmas yang baik. Pemanfaatan

dana BOK utamanya untuk mendukung biaya operasional bagi petugas

kesehatan dan kader dalam menjangkau masyarakat di wilayah kerja

puskesmas, sehingga terbentuk masyarakat berperilaku hidup bersih dan

sehat agar terwujudnya keluarga dan masyarakat yang sehat (Kemenkes RI,

2015).

Adapun upaya kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud meliputi: 1)

pelayanan promosi kesehatan; 2) pelayanan kesehatan lingkungan; 3) pelayanan

kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; 4) pelayanan gizi; serta 5) pelayanan

pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan untuk upaya kesehatan

perorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk: 1) rawat jalan; 2)

pelayanan gawat darurat; 3) pelayanan satu hari (one day care); 4) home care;

dan/atau 5) rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan

(Permenkes RI, 2015).

Saat ini Indonesia tengah menghadapi transisi epidemiologi dalam masalah

kesehatan, dimana ada 6 masalah kesehatan yaitu kematian ibu akibat melahirkan,

kematian bayi dan balita, meningkatnya masalah gizi buruk, meningkatnya

penyakit menular, meningkatnya penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa.

Terkait dengan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK)

pemerintah melalui kementerian kesehatan mulai menyuarakan Gerakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

Masyarakat (Germas) 2017 yaitu untuk melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi

sayur dan buah, serta memeriksakan kesehatan secara rutin. Hal tersebut tentulah

harus dikuatkan dengan adanya paradigma sehat yaitu dengan tujuan

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.

Kota Pematangsiantar hingga tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan

rata-rata belum mencapai target SPM. Kunjungan ibu hamil (K1) 91,3% dan

(K4) 82,2% dari target 95%. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan

kompetensi kebidanan 85,5% dari target 90%. Persentase cakupan ibu hamil

dengan resiko tinggi yang ditangani 57,59% dan persentase cakupan neonatal risti

yang ditangani 24,2%. Cakupan kunjungan neonatal (KN1) 89,4% dari target 90

% dan (KN3) 80,7% dari target 88%. Cakupan pelayanan kesehatan bayi

66,3% dari target 90%. Cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita

(prasekolah) 50,36% dari target 85%. Persentase peserta KB baru 23,1% dari

total PUS dan pencapaian pelayanan KB melalui persentase peserta KB aktif

67,4% dari total PUS. Pencapaian kelurahan UCI tahun 2014 sebesar 60,38% dari

target 100%. Persentase imunisasi lengkap pada bayi 75,8% dari target 90%. Kota

Pematangsiantar memiliki beberapa kasus mortalitas dan yang terbanyak yaitu

Kecamatan Siantar Barat yang menunjukkan jumlah kematian neonatal 4 dari

13 kasus (30,67%) di tahun 2014, jumlah kematian bayi sebanyak 19 dari 91

kasus (20,88%) dari tahun 2009-2014, serta jumlah BBLR 34 dari 121 kasus

(28,1 %) dari tahun 2009-2014.

Survei awal (Agustus, 2017) yang telah dilakukan di Puskesmas Kartini

menunjukkan masih rendahnya rumah tangga yang ber-PHBS yaitu 33% dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

target yang seharusnya 100%, bayi yang diberi ASI ekslusif 40,98% dari target

80%, pertolongan persalaninan oleh tenaga kesehatan 94,96% dari target 90%,

angka lahir mati 4,3 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian neonatal 4 per

1000 kelahiran hidup, ditemukannya pneumonia pada balita 10,66%, diare

10,66%, adanya jumlah kasus TB BTA+ 5 kasus, jumlah kasus kusta 1 kasus, IR

DBD 80,84 per 100.000 penduduk, kunjungan ibu hamil (K1) 98% dengan target

90% sedangkan (K4) 90,64% dengan target K4 95%. Puskesmas Kartini juga

memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua guna meningkatkan

kesadaran dan pemahaman ibu-ibu akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif

untuk pembangunan kesehatan anak. Puskesmas kartini juga menangani pasien

dengan pasien pemegang kartu jaminan kesehatan dan yang bukan pemegang

kartu jaminan kesehatan.

Berdasarkan Profil Puskesmas Kartini, wilayah kerja Puskesmas Kartini

mencapai 2 Kelurahan dengan jumlah penduduk 11.133 Jiwa. Puskesmas Kartini

merupakan Puskesmas dengan standart pelayanan sesuai standarisasi ISO 9001:

2008. Puskesmas Kartini memberikan layanan kesehatan baik di dalam maupun di

luar gedung. Fasilitas layanan kesehatan di dalam gedung yaitu: Poli Umum, Poli

Paru, Poli Gizi, Pelayanan Gizi, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan

Keluarga Berencana, Pelayanan Imunisasi, Laboratorium Sederhana juga

Poskeskel dan BKIA di wilayah kerja Puskesmas Kartini selama 24 jam.

Sedangkan layanan kesehatan di luar gedung, Puskesmas Kartini melakukan

kegiatan Penyuluhan kepada masyarakat di wilayah kerjanya seperti pembinaan

Posyandu Balita dan Lansia, kunjungan rumah untuk keluarga rawan, kunjungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

ibu hamil dengan resiko tinggi, pemantauan status gizi masyarakat dan upaya

lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri khususnya

yang berada di Kelurahan Simarito dan Kelurahan sipinggol-pinggol.

Hasil survei pendahuluan tersebut diketahui bahwa seluruh pegawai yang

ada di puskesmas kartini harus ikut ambil bagian dalam program promotif dan

preventif. Hal tersebut dilakukan terkait dengan adanya dana bantuan operasional

kesehatan (BOK) yang merupakan bantuan dalam pembiayaan untuk pelayanan

promotif dan preventif, maka seluruh pegawai di berikan arahan untuk

meningkatkan dan memperbaiki mutu kesehatan. Untuk meningkatkan dan

memperbaiki mutu kesehatan maka perlu adanya analisa dalam menilai kinerja

para pegawai, Hal tersebut tidak terlepas dari peran petugas kesehatan terkait

kinerja mereka untuk keberlangsung program promotif dan preventif di Puskesmas

Kartini mengingat bahwa pada tahun 2017 ini sedang gencar-gencarnya

menyuarakan gerakan masyarakat (Germas) dengan tujuan Indonesia Sehat yang

tentunya dapat direalisasikan dengan adanya pendekatan promotif dan preventif.

Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan

kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Secara defenitif menjelaskan

kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu

atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Sedang kinerja suatu

jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi

pegawai atau kegiatan yang dilakukan. Pengertian kinerja yang dimaksudkan ialah

untuk menilai karakteristik individu tetapi mengacu pada serangkaian hasil yang

diperoleh selama periode waktu tertentu (Sulistiyani dan Rosidah, 2003).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Menurut Gomes yang dikutip oleh Mangkunegara (2007), Kinerja adalah

prestasi kerja atau hasil kerja (output) berupa produk atau jasa yang dicapai

seseorang dalam menjalankan tugasnya baik kualitas maupun kuantitas melalui

sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut pendapat Davis

yang dikutip oleh Mangkunegara (2009) adalah faktor kemampuan (ability) dan

faktor motivasi. Namun terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja,

menurut Temple dalam Mangkunegara (2009) faktor yang mempengaruhi kinerja

di antaranya adalah faktor internal dan eksternal. Faktor Internal (disposisional)

yaitu faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang, sedangkan faktor

Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal

dari lingkungan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2015) di Puskesmas Marike

Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat dijelaskan bahwa Pencapaian cakupan

indikator SPM di puskesmas menunjukkan adanya peningkatan selama adanya

pemanfaatan dana BOK dalam meningkatkan upaya promotif dan preventif,

namun belum sepenuhnya mencapai target.

Ummiyun (2015) di Puskesmas Tapian Dolok Kabupaten Simalungun

menjelaskan bahwa pelaksanaan dan cakupan dari upaya promotif dan preventif

melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan belum menunjukkan hasil yang

maksimal. Namun terkait dana yang digunakan sebelum era Jaminan Kesehatan

Nasional adalah Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), setelah adanya JKN dana

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

yang digunakan adalah dana kapitasi dari JKN. Namun dana untuk melaksanakan

pelayanan promotif dan preventif dari dana kapitasi BPJS tidak cukup, sehingga

Puskesmas masih menggunakan dan BOK. Dana itulah yang digunakan untuk

biaya transportasi dalam pelayanan promotif seperti penyuluhan ke masyarakat.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Mahfuzhah (2016) di Puskesmas

Kartini Kota Pematangsiantar menjelaskan bahwa tahun 2015 total dana bantuan

operasional Kesehatan (BOK) yang diterima sebesar Rp.87.826.500,00. Dana

yang diterima cenderung mengalami peningkatan dengan trend rata-rata

sebesar 0,80%. Seharusnya dengan alokasi dana yang ada Puskesmas Kartini

mampu menghasilkan pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan membantu

dalam upaya pencapaian indikator SPM bidang kesehatan di Kota

Pematangsiantar, namun pelaksanaan kegiatan BOK Puskesmas Kartini masih

mengalami beberapa kendala. Proses pencairan dana masih mengalami

keterlambatan. Beberapa program kerja tidak dapat dilaksanakan secara optimal

seperti penyuluhan dan kelas ibu hamil.

Beberapa penelitian yang menunjukkan adanya faktor faktor yang

mempengaruhi kinerja, seperti penelitian Kartika (2009), menjelaskan bahwa

faktor faktor yang mempengaruhi kinerja bidan desa dalam program kesehatan

ibu dan anak di Kabupaten Simeuleu menunjukkan bahwa variabel pengetahuan,

lama kerja, kepemimpinan, motivasi, imbalan berpengaruh terhadap kinerja

bidan desa.

Dengan adanya pertimbangan bahwa kematian ibu akibat melahirkan,

kematian bayi dan balita, masalah gizi buruk, penyakit tidak menular (PTM),serta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

masalah sanitasi yang layak bisa dilakukan suatu pendekatan promotif dengan

memberikan advokasi kepada masyarakat untuk melakukan pendekatan preventif

yaitu pencegahan terhadap maslah kesehatan yang ada. Terkait adanya

pertimbangan tersebut maka perlulah memperhatikan kinerja petugas pelayanan

promotif dan preventif agar optimal dalam bekerja demi memperbaiki dan

menurunkan angka kematian dan kesakitan yang ada.

Di dalam manajemen teknik yang paling lama digunakan untuk

meningkatkan kinerja adalah penilaian (appraisal). Penilaian kinerja memberikan

mekanisme penting bagi manajemen untuk menjelaskan tujuan-tujuan dan standart

kinerja serta memotivasi karyawan di waktu berikutnya (Sofyandi, 2008)

Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah

dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas

pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Kota Pemantangsiantar Tahun 2018.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh faktor kemampuan

(pendidikan, pengalaman kerja, kerjasama, keterampilan), motivasi (penghargaan

dan insentif), kesempatan (pendistribusian pekerjaan dan wewenang) terhadap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan

Siantar Barat Kota Pemangsiantar.

Manfaat Penelitian

Bagi institusi pendidikan. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk

menambah informasi dan dijadikan referensi bagi mahasiswa kesehatan

masyarakat khususnya dibidang ilmu Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

Bagi puskesmas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan untuk meningkatkan kinerja secara optimal pada petugas pelayanan

promotif dan preventif yang ada di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Kota Pematangsiantar.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tinjauan Pustaka

Puskesmas

Definisi puskesmas. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat

yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik

promotif, preventif, kuratif, msaupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat

yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan

tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya (Permenkes RI, 2014).

Tujuan puskesmas. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di

Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku

sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu

menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat,

dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di

Puskesmas tersebut dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya kecamatan

sehat (Permenkes RI,

2014).

Fungsi puskesmas. Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas

menyelenggarakan fungsi yaitu penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya dan Upaya Kesehatan Perorangan

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11

(UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. Puskesmas juga memiliki wewenang

dalam melaksanakan fungsinya yaitu:

1. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan

masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan

2. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

3. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan

4. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang

bekerjasama dengan sektor lain terkait

5. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat

6. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas

7. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

8. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,

dan cakupan Pelayanan Kesehatan

9. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk

dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan

penyakit (Permenkes RI, 2014).

Visi puskesmas. Visi pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan

oleh Puskesmas adalah pembangunan kesehatan yang sesuai dengan paradigma

sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan,

teknologi tepat guna dan keterpaduan dan kesinambungan (Permenkes RI, 2014).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

Misi puskesmas. Dalam misi pembangunan kesehatan yang harus

diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya visi

pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:

1. mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam

upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya.

3. mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok,

dan masyarakat.

4. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan

terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa

membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.

5. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan

teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah

dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

6. mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan

UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan

yang didukung dengan manajemen Puskesmas (Permenkes RI, 2014).

Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif

Upaya Kesehatan Promotif adalah upaya untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui upaya dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,

agar mereka dapat secara optimal menolong dirinya sendiri (mencegah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

timbulnya masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatannya, dan mampu berperilaku mengatasi apabila masalah

kesehatan tersebut sudah terlanjur datang), serta mengembangkan kegiatan

yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan

didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Kemenkes RI,

2015).

Upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya untuk mengendalikan

risiko kesehatan, mencegah komplikasi penyakit dan meningkatkan mutu

hidup seoptimal mungkin (Kemenkes RI, 2015).

Didalam upaya promotif dan preventif mencakup didalamnya yaitu

promosi kesehatan. Menurut Hartono (2010) banyak sekali tersedia peluang

untuk melaksanakan promosi kesehatan oleh puskesmas. Secara umum peluang

itu dapat dikategorikan sebagai berikut.

Di dalam gedung. Di dalam gedung puskesmas, promosi kesehatan

dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa di dalam gedung terdapat peluang-peluang:

Promosi kesehatan di tempat pendaftaran. yaitu di tempat

pasien/klien harus melapor/ mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan

kesehatan.

Promosi kesehatan dalam pelayanan medis di poliklinik. yaitu di

pelayanan KIA & KB, dan di ruang perawatan (untuk puskesmas

dengan tempat perawatan).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

Promosi kesehatan dalam pelayanan penunjang medis. yaitu di

kamar obat/apotik dan di laboratorium.

Promosi kesehatan dalam pelayanan klinik-klinik khusus. seperti klinik

sanitasi.

Promosi kesehatan di tempat pembayaran rawat. yaitu di ruang di

mana pasien rawat inap harus menyelesaikan pembayaran biaya rawat inap,

sebelum meninggalkan puskesmas (untuk puskesmas dengan tempat perawatan).

Promosi kesehatan di lingkungan puskesmas. yaitu di tempat

parkir, halaman, dinding, kantin/kios, tempat ibadah, dan pagar halaman

puskesmas.

Di masyarakat (di luar gedung). Banyak tatanan di mana puskesmas

dapat melakukan promosi kesehatan di masyarakat, yakni:

Tatanan rumah tangga. yaitu di pemukiman penduduk misalnya di

kompleks-kompleks perumahan, Dasa Wisma, Rukun Tetangga/Rukun Warga

dan lain-lain

Tatanan sarana pendidikan. yaitu di sekolah-sekolah, madrasah,

pondok pesantren, kursus-kursus, perguruan tinggi dan lain-lain.

Tatanan tempat kerja. yaitu di pabrik-pabrik, kanto-kantor, koperasi-

koperasi, himpunan petani, pelelangan ikan, komplek pertokoan dan lain- lain.

Tatanan tempat umum, yaitu di terminal, stasiun,

dermaga/pelabuhan, pasar, restauran, penginapan dan lain-lain (Hartono, 2010).

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan cara memberikan:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

1. Penyuluhan kesehatan masyarakat.

2. Peningkatan gizi.

3. Pemeliharaan kesehatan perorangan.

4. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.

5. Olahraga secara teratur.

6. Rekreasi.

7. Pendidikan seks.

Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam

mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Preventif secara etimologi

berasal dari bahasa latin, prevenire yang artinya datang sebelum atau

antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang

sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja yang dilakukan

untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang

atau masyarakat Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit

dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,

melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Imunisasi massal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil.

2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melaui posyandu, puskesmas,

maupun kunjungan rumah.

3. Pemberian vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di

rumah.

4. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Kinerja

Definisi kinerja. Menurut Robbin yang dikutip oleh Rivai (2005) kinerja

diartikan sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan (Ability), motivasi

(Motivation) dan kesempatan (Opportunity), atau Kinerja = f(AxMxO).

Mangkunegara (2009) kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output)

berupa produk atau jasa yang dicapai seseorang dalam menjalankan tugasnya

baik kualitas maupun kuantitas melalui sumber daya manusia dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Menurut Wibowo yang dikutip oleh Abdullah (2014) Kinerja berasal dari

kata performance yang berarti hasil pekerjaan atau prestasi kerja. Namun perlu

dipahami bahwa kinerja itu bukan sekedar hasil pekerjaan atau prestasi kerja,

tetapi juga mencakup bagaimana proses itu berlangsung.

Sedangkan menurut Abdullah, Kinerja ialah terjemahan dari performance

yaitu hasil kerja atau prestasi kerja. Dan dalam arti yang simperl kinerja ialah

hasil dari pekerjaan organisasi, yang dikerjakan oleh karyawan dengan sebaik-

baiknya sesuai dengan petunjuk (manual), arahan oleh pimpinan (manager),

kompetensi dan kemampuan karyawan mengembangkan nalarnya dalam bekerja

(Abdullah, 2014).

Penilaian kinerja. Penilaian Kinerja (performance appraisal) adalah

proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Dalam

penilaian kinerja dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode

waktu tertentu. Apabila penilaian kinerja dilakukan secara benar, para karyawan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

penyelia, departemen SDM, dan akhirnya organisasi akan diuntungkan dengan

melalui upaya-upaya karyawan memberikan kontribusi kepada organisasi. Maka

penilaian kinerja juga dapat diartikan sebagai penilaian tentang prestasi kerja

karyawan dan akuntabilitasnya. Selain itu Penilaian Kinerja juga merupakan

salah satu fungsi mendasar personalia, kadang-kadang juga disebut telaah kinerja,

penilaian karyawan, evaluasi kinerja, evaluasi karyawan, atau penentuan

peringkat personalia (Sofyandi, 2008).

Penilaian kinerja secara keseluruhan merupakan proses yang berbeda dari

evaluasi pekerjaan (job evaluation). Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa

baik seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, sedangkan

evaluasi pekerjaan menentukan seberapa tinggi harga sebuah pekerjaan bagi

organisasi, dengan demikian kisaran gaji yang layak diberikan untuk pekerjaan

tersebut. Ada beberapa faktor untuk menentukan penilaian kinerja, yaitu:

1. Karakteristik situasi

2. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan, dan standart kinerja

3. Tujuan-tujuan penilaian kinerja

4. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi (Sofyandi, 2008).

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja menurut Davis yang dikutip oleh

Mangkunegara (2009) merumuskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja ialah:

Human Performance = Ability + Motivation

Motivation = Attitude + Situation

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

Ability = Knowlege + Skill

Faktor kemampuan. Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai

terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + Skill).

Artinya pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120)

apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-

hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang

pimpinan dan karyawan dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Mereka

yang bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja

tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi kerjanya akan

menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup

antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola

kepemimpinan kerja dan kondisi kerja (Mangkunegara, 2009).

Menurut Simamora yang dikutip oleh Mangkunegara (2009) kinerja

dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

1. Faktor individual yang terdiri dari:

1. Kemampuan dan keahlian

2. Latar belakang

3. Demografi

2. Faktor psikologis yang terdiri dari:

1. Persepsi

2. Attitude

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

3. Personality

4. Pembelajaran

5. Motivasi

3. Faktor organisasi yang terdiri dari:

1. Sumber daya

2. Kepemimpinan

3. Penghargaan

4. Struktur

5. Job design

Menurut Stem yang dikutip oleh Mangkunegara (2009) faktor- faktor

penentu prestasi kerja individu atau pegawai adalah faktor individu dan faktor

lingkungan kerja organisasinya. Pendapat tersebut dapat di asumsikan bahwa :

Faktor individu. Secara psikologis, individu yang normal adalah individu

yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya

(jasmani). Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik,

maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang

baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelolah dan

mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan

atau aktifitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan kata

lain tanpa adanya konsentrasi yang baik dari individu dalam bekerja, maka

pimpinan mengharapkan mereka dapat bekerja produktif dalam mencapai tujuan

organisasi, konsentrasi individu dalam bekerja sangat dipengaruhi kemampuan

potensi, yaitu kecerdasan pikiran dan kecerdasan emosi. Pada umumnya individu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

yang mampu bekerja dengan penuh konsentrasi apabila ia memliki tingkat

intelegensi minimal normal dengan kecerdasan emosi yang baik.

Faktor lingkungan. Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang

bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang

dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target

kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis,

iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relative

memadai. Sekalipun jika faktor lingkungan organisasi kurang menunjang, maka

bagi individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosi yang yang baik,

sebenarnya tetap dapat berprestasi dalam bekerja hal ini bagi individu tersebut

lingkungan organisasi itu dapat diubah dan bahkan dapat diciptakan oleh dirinya

serta merupakan pemacu (pemotivator) tantangan bagi dirinya dalam berprestasi

di organisasinya.

Indikator kinerja. Menurut Lohman yang dikutip oleh Abdullah (2014)

indikator kinerja (Performance Indicators) adalah suatu variabel yang digunakan

untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efesiensi proses atau

operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi

Kinerja karyawan pada dasarnya diukur sesuai dengan kepentingan

organisasi, sehingga indikator dalam pengukurannya disesuaikan dengan

kepentingan perusahaan itu sendiri. Menurut Mondy yang dikutip oleh Priansa

(2014) menyatakan bahwa pengukuran kinerja dapat dilakukan denga cara sebagai

berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

Kuantitas pekerjaan. Kuantitas pekerjaan berhubungan dengan volume

pekerjaan dan produktivitas kerja yang dihasilkan oleh karyawan dalam kurun

waktu tertentu atau hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu

berdasarkan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan.

Kualitas pekerjaan. Kualitas pekerjaan berhubungan dengan standar hasil

yang berkaitan dengan mutu yang dihasilkan karyawan. Dalam hal ini merupakan

kemampuan karyawan menyelesaikan pekerjaaannya sesuai standar berupa

ketelitian, kerapian, dan kelengkapan yang telah ditetapkan.

Ketepatan waktu. Karyawan dapat menyelesaikan pada waktu yang telah

ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.

Kemandirian. Kemandirian berkaitan dengan kemampuan karyawan untuk

bekerja dan mengemban tanggung jawab secara mandiri dengan meminimalisir

bantuan orang lain.

Inisiatif. Inisiatif dalam penyelesaian tugas yang artinya karyawan

memutuskan atau melakukan sesuatu pekerjaan dengan benar tanpa harus diberi

tahu.

Mangkunegara (2009) mengemukakan bahwa indikator kinerja, yaitu :

Kualitas. Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan

mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

Kuantitas. Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja

dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap

pegawai itu masing-masing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Pelaksanaan tugas. Pelaksanaan Tugas adalah seberapa jauh karyawan

mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

Tanggung Jawab. Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran

akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan

perusahaan.

Menurut Moeheriono yang dikutip oleh Abdullah (2014), terdapat enam

ukuran indikator kinerja, namun masing-masing organisasi dapat saja

mengembangkannya sesuai dengan misi organsiasi tersebut. Keenam kategori

tersebut antara lain:

Efektif. mengukur derajat kesesuaian yang dihasilkan dalam mencapai

sesuatu yang diinginkan.

Efisien. mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan output dengan

menggunakan biaya serendah mungkin.

Kualitas. mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa

yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan konsumen.

Ketepatan waktu. mengukur apakah pekerjaan telah diselesaikan secara

benar dan tepat waktu.

Produktivitas. mengukur tingkat efektivitas suatu organisasi.

Keselamatan. mengukur kesehatan organisasi sescara keseluruhan serta

lingkungan kerja para karyawan ditinjau dari aspek kesehatan.

Evaluasi/penilaian kinerja. Menurut Mengginson yang dikutip oleh

Mangkunegara (2009) evaluasi kerja atau penilaian prestasi kerja (performance

appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesui dengan tugas dan

tanggung jawabnya.

Menurut Soeprihanto dalam penelitian Masitahsari (2015) menyatakan

bahwa bagian yang penting dalam penilaian kinerja adalah menilai bagaimana

seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan.

Biasanya menilai hasil akhir lebih mudah daripada menilai kualitas hasil akhir

tersebut, tetapi ini dapat saja jauh dari keterusterangan walaupun pengukurannya

sudah tampak jelas. Hal ini menjelaskan bahwa dalam melaksanakan

pengukuran atau penilaian terhadap pelaksanaan kerja atau prestasi kerja

dibutuhkan suatu sistem penilaian yang memenuhi syarat-syarat tertentu.

Sementara itu kegunaan dari sistem peringkat penilaian kinerja

menurut Mangkunegara (2009) adalah sebagai berikut:

1. Membantu organisasi dalam mengkooedinasikan pekerjaan unit- unit

kerja dan membantu menyesuaikan pekerjaan peroranagn dengan

tujuan yang lebih besar

2. Membantu mengidentifikasi kendala-kendala keberhasilan yang

mengganggu produktifitas organisasi.

3. Memberikan cara untuk mendokumentasikan dan mengkomunikasikan

hal-hal yang menyangkut kinerja sesuai dengan persyaratan hokum

4. Memberikan informasi yang valid, yang dapat dipergunakan untuk

penentuan promosi mendiagnosis masalah-masalah yang menyingkirkan

kendala sukses perorangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

5. Memberikan informasi yang tepat waktu kepada para manajer, sehingga

mereka dapat mencegah timbulnya masalah

6. Membantu manajer mengkoordinasikan kerja para pegawai yang berada

dibawah tanggungjawabnya

7. Memberikan umpan balik yang berkala dan berkesinambungan yang

dapat meningkatkan motivasi pegawai

8. Mencegah terjadinya kesalahan dengan menjelaskan apa yang diharapkan

dari kerja dan menanamkan pemahaman serta tingkat kewenangan

bersama

9. Praktis dan sederhana pelaksanaannya

10. Membutuhkan pekerjaan administrasi dan birokrasi yang minimal

11. Memenuhi kebutuhan manajer, karyawan dan organisasi

12. Waktu yang di perlukan untuk melaksanakan cukup praktis

Dari pendapat Mangkunegara dapat diasumsikan bahwa sistem peringkat

penilaian kinerja ini sangat penting bagi karyawan dalam suatu organisasi baik itu

untuk mengkoordinasikan unit-unit pekerjaan, kemudian mengidentifikasikan

masalah yang dapat mengganggu produktifitas kerja para karyawan, kemudian

dapat mengkomunikasikan dan menginformasikan masalah-masalah yang timbul

kepada pihak yang bertanggungjawab yaitu kepada atasan/pimpinan dan

kemudian masalah tersebut dapat didiskusikan untuk menghasilkan sebuah

solusi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

cvKemampuan :
1. Pendidikan
2. Pengalaman kerja
3. Kerjasama
4. keterampilan

Motivasi : Kinerja Petugas


1. Penghargaan Pelayanan Promotif dan
2. Insentif Preventif

Kesempatan :
1. Pendistribusian
pekerjaan
2. Wewenang

Gambar 1. Kerangka konsep

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pembahasan diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah adanya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu kemampuan

(pendidikan, pengalaman kerja, kerjasama, dan keterampilan), motivasi

(penghargaan dan insentif), dan kesempatan (pendistribusian pekerjaan dan

wewenang) terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar tahun 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif dengan

pendekatan desain explanatory research yang bertujuan untuk menganalisis faktor

kemampuan (pendidikan, pengalaman kerja, kerjasama, keterampilan), motivasi

(penghargaan, insentif), kesempatan (pendistribusian pekerjaan, wewenang)

terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini

Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kartini

Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar.

Waktu penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017

sampai dengan Mei 2018.

Populasi dan Sampel

Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas yang ikut

serta dalam program promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan

Siantar Barat Kota Pematangsiantar yang berjumlah 32 orang.

Sampel. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh petugas yang ikut serta

dalam program promotif dan preventif yang terdiri dari 1 orang Kepala

Puskesmas Kartini, 1 orang penanggung jawab program promotif dan preventif,

10 orang petugas program KIA dan KB, 8 orang petugas promosi kesehatan, 4

orang petugas program kesehatan lingkungan, 4 orang petugas pemberantasan

26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27

penyakit menular, dan 4 orang petugas program peningkatan gizi dan imunisasi.

Maka jumlah sampel keseluruhan 32 responden.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data dalam suatu penelitian.

Wawancara. Wawancara adalah proses memperoleh data primer

dengan menggunakan kuesioner dan diarahkan sesuai dengan kebutuhan dalam

mengidentifikasi sumberdaya.

Studi dokumentasi. Studi dokumen adalah teknik pengumpulan data

melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti yang tidak langsung ditujukan

pada subjek penelitian melalui dokumen. Pada penelitian ini peneliti

mengambil data sekunder berupa laporan hasil kerja petugas pelayanan

program promotif dan preventif, profil Puskesmas Kartini yang mendukung

penelitian seperti peraturan atau keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, buku, jurnal, artikel, dan sebagainya.

Defenisi Operasional

Variabel independen.

Kemampuan. Kemampuan pegawai adalah semua potensi yang ada

dalam diri petugas pelayanan promotif dan preventif baik potensi intelektual

maupun pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman untuk dapat

menyelesaikan suatu tugas pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk mengukur kemampuan kerja pegawai/karyawan Puskesmas Kartini maka

akan digunakan 4 (empat) indikator, yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Pendidikan. ialah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah

ditempuh oleh responden.

Pengalaman kerja. ialah pengalaman kerja yang dilakukan petugas selama

bekerja sesuai dengan program yang mereka jalani dalam memberikan pelayanan

promotif dan preventif.

Kerjasama. ialah kesediaan petugas dalam membantu menyelesaikan

permasalahan yang ada dalam program pelayanan promotif dan preventif.

Keterampilan. ialah keahlian dan inisiatif petugas dalam memberikan

inovasi terbaru bagi pelayanan promotif dan preventif terutama saat berada di

masyarakat.

Motivasi. Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari luar dan

dalam diri pegawai yang didasari dengan adanya minat dan hasrat terhadap apa

yang menjadi tujuannya. Untuk mengukur motivasi kerja pegawai Puskesmas

Kartini Kota Pematangsiantar maka akan digunakan 2 (dua) indikator, yaitu :

Penghargaan. ialah sebuah nilai lebih yang diberikan kepada petugas atas

kemampuan dan prestasi yang diperoleh selama melakukan pelayanan promotif

dan preventif.

Insentif. ialah sebuah bentuk penghargaan dengan memberikan imbalan

atau tunjangan kepada petugas sebagai motivasi atas kinerjanya.

Kesempatan. Kesempatan kerja adalah proses pelimpahan wewenang oleh

atasan kepada bawahan sehingga bawahan dapat menjalankan tugas dan

fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan oleh atasan agar tujuan

dari pelayanan promotif dan preventif dapat tercapai.Untuk mengukur kesempatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

pada petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kota

Pematangsiantar maka akan digunakan 2 (dua) indicator, yaitu :

Pendistribusian pekerjaan. ialah pembagian tugas dan pelaksaan tugas

yang petugas laksanakan terkait dengan pelayanan promotif dan preventif.

Wewenang. ialah batasan-batasan tugas maupun pekerjaan yang diberikan

kepada petugas dalam memberikan pelayanan promotif dan preventif.

Variabel dependen.

Kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif ialah hasil kerja atau

tingkat keberhasilan yang telah dicapai petugas sesuai dengan tanggung jawab

yang telah diberikan kepadanya selama melaksanakan pelayanan promotif dan

preventif.

Metode Pengukuran Data

Variabel independen.

Aspek pengukuran variabel independen Kemampuan yaitu pendidikan,

pengalaman kerja, kerjasama, keterampilan), Motivasi yaitu (penghargaan dan

insentif),dan Kesempatan yaitu (pendistribusian pekerjaan dan wewenang). aspek

pengukuran variabel independen dapat dilihat pada tabel 1.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Tabel 1.
Aspek Pengukuran Variabel Independen
Variabel Jumlah Kategori Bobot Kriteria Skor Skala
Indikator Jawaban Nilai Ukur
Variabel Kemampuan
(X1) 1. SLTA 1 1. Pendidikan
Pendidikan 1 2. Diploma 2 Menengah Ordinal
3. S1 3 (SLTA)
4. S2 4 2. Pendidikan
Tinggi
(Diploma, S1,
S2)

Pengalaman Kerja 5 1. Ya 1 1. Pengalaman 1-5 Ordinal


Kerja Kurang 6-10
2. Tidak 2 Baik
2. Pengalaman
Kerja Baik

Kerjasama 5 1. Ya 1 1. Kerjasama 1-5 Ordinal


Kurang Baik 6-10
2. Tidak 2 2. Kerjasama
Baik

Keterampilan 5 1. Ya 1 1. Keterampilan 1-5 Ordinal


Rendah 6-10
2. Tidak 2 2. Keterampilan
Tinggi

Variabel Motivasi (X2)


Penghargaan
3 1. Ya 1 1. Penghargaan 1-3 Ordinal
Rendah 4-6
2. Tidak 2 2. Penghargaan
Tinggi

Insentif 4 1. Ya 1 1. Insentif Rendah 1-4 Ordinal


2. Tidak 2. Insentif Tinggi 5-8
2
Variabel Kesempatan
(X3)
Pendistribusian 3 1. Ya 1 1. Pendistribusian 1-3 Ordinal
Pekerjaan 2. Tidak Pekerjaan 4-6
Kurang Baik
2 2. Pendistribusian
Pekerjaan Baik

Wewenang 3 1. Ya 1 1. Wewenang 1-3 Ordinal


2. Tidak Kurang Baik 4-6
2 2. Wewenang
Baik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Variabel dependen.

Aspek pengukuran variabel dependen yaitu kinerja petugas pelayanan

promotif dan preventif, aspek pengukuran dapat dilihat dari tabel 2.

Tabel 2.
Aspek Pengukuran Variabel Dependen
Variabel Jumlah Kategori Bobot Kriteria Skor Skala
Indikator Jawaban Nilai Ukur

Kinerja Petugas 20 1. Ya 1 1. Kinerja 1-10 Ordinal


Promotif dan 2. Tidak 2 Kurang Baik 11-20
Preventif (Y) 2. Kinerja Baik

Analisa Data

Analisis data yang digunakan adalah multivariat yang bertujuan untuk

melihat kemaknaan pengaruh variabel independen yaitu kemampuan (pendidikan,

pengalaman kerja, kerjasama, keterampilan), motivasi (penghargaan dan insentif)

dan kesempatan (pendistribusian pekerjaan dan wewenang) terhadap variabel

dependen yaitu kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif serta

menentukan faktor-faktor yang lebih dominan berpengaruh dengan menggunakan

uji regresi logistic berganda.

Persamaan uji regresi logistik berganda sebagai berikut:

Z = α + β1X1 + β2X2 + ... + βiXi

Bila nilai Z dimasukkan pada fungsi Z, maka rumus Z adalah

1
F (Z) =
1 + e –( α + β1X1 + β2X2 + ... + βiXi )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Keterangan :

Z = Penjumlahan Linier

α = Konstanta

β = Koefisien Variabel Independen

X = variabel Independen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Wilayah kerja Puskesmas Kartini. Puskesmas Kartini merupakan

puskesmas non-rawat inap. Wilayah kerja Puskesmas Kartini berdasarkan

administrasi dibagi menjadi 2 kelurahan yaitu Kelurahan Simarito dan

Kelurahan Sipinggol-pinggol.

Tabel 3.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah di Wilayah Kerja Puskesmas
Kartini Tahun 2018
Kelurahan Jumlah Penduduk (jiwa) Luas Wilayah (km2)
Simarito 5.480 0.420
Sipinggol-pinggol 5.653 0.370
Jumlah 11.133 0,790
Sumber : Profil Puskesmas Kartini Tahun 2016

Puskesmas Kartini memiliki batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kelurahan Timbang Galung

Sebelah Timur : Kelurahan Teladan

Sebelah Selatan : Kelurahan Kampung Kristen

Sebelah Barat : Kelurahan Bah Kapul

Visi dan misi Puskesmas Kartini.

Visi. Visi Puskesmas Kartini adalah terwujudnya pelayanan kesehatan

yang berkualitas dan menjangkau masyarakat.

Misi. Untuk mewujudkan visi sebagai penjabarannya, maka Puskesmas

Kartini menyusun dan menetapkan misinya sebagai berikut :

1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat

33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas

3. Meningkatkan sistem informasi kesehatan

4. Membangun citra pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

Jenis fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas Kartini.

Fasilitas gedung puskesmas.

Tabel 4.
Fasilitas Gedung Puskesmas Kartini
Fasilitas Gedung Jumlah (Ruangan)
Ruang Poli Umum 1
Ruang Poli Gigi 1
Ruang Poli Paru 1
Ruang Pelayanan Gizi 1
Ruang Poli KIA 1
Ruang KB 1
Ruang Imunisasi 1
Ruang Laboratorium 1
Ruang Poskeskel dan BKIA 2
Apotek 1
Loket Pendaftaran 1
Ruang KTU 1
Ruang Admin 1
Ruang KA Puskesmas 1
Toilet 1
Aula 1
Gudang Obat 1
Ruang Tunggu 1
Jumlah 19
Sumber : Profil Puskesmas Kartini Tahun 2016

Fasilitas administrasi. Kartu pasien, buku catatan atau harian pasien dan

kartu berobat.

Fasilitas imunisasi. lemari pendingin vaksin (BCG, DPT, Campak, Polio,

Hepatitis B, dan TT), alat-alat imunisasi dan timbangan anak.

Sarana pendukung. ruang tunggu pasien, sanitaizer disetiap ruangan dan

iklan layanan kesehatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Jenis dan jumlah tenaga kesehatan Puskesmas Kartini. Dalam

menjalankan fungsi sebagai puskesmas, Puskesmas Kartini memiliki tenaga

kesehatan yang siap memberikan pelayanan dan bertanggung jawab terhadap

peningkatan derajat kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Jumlah tenaga

kepegawaian yang terdapat di Puskesmas Kartini adalah 34 orang, dengan

perincian sebagai berikut :

Tabel 5.
Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kartini
Jenis Ketenagaan Jumlah (orang)
Dokter 2
Dokter Gigi 1
SKM 2
Apoteker 1
Asisten Apoteker 1
Promosi Kesehatan 1
Perawat 9
Bidan 9
Perawat Gigi 1
Analis Laboratorium 2
Gizi 1
LCPK 1
Administrasi 3
Jumlah 34
Sumber : Profil Puskesmas Kartini Tahun 2016
Deskripsi Faktor Kemampuan (pendidikan, pengalaman kerja, kerjasama,
keterampilan), Motivasi (penghargaan dan insentif), Kesempatan
(pendistribusian pekerjaan dan wewenang) terhadap Kinerja Petugas
Pelayanan Promotif dan Preventif Di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar
Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018

Deskripsi dalam penelitian ini dititik beratkan pada penggambaran yang

telah diperoleh. Analisis dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan

distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen dan variabel

dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kemampuan

(pendidikan, pengalaman kerja, kerjasama, keterampilan), motivasi (penghargaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

dan insentif), serta kesempatan (pendistribusian pekerjaan dan wewenang) dan

variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja petugas pelayanan promotif

dan preventif sehingga dapat digambarkan tentang faktor-faktor kinerja petugas

pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Kota Pematangsiantar tahun 2018.

Variabel independen.

Kemampuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa petugas pelayanan

promotif dan preventif yang berpendidikan menengah sebanyak 2 ( 6,3%) dan

yang berpendidikan tinggi sebanyak 30 (93,8%), yang mempunyai pengalaman

kerja yang baik sebanyak 24 (75,0%) dan yang mempunyai pengalaman kerja

kurang baik sebanyak 8 (25,0%). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa petugas

pelayanan promotif dan preventif yang bekerjasama dengan baik sebanyak 6

(18,8%) dan yang b ekerjasama kurang baik sebanyak 26 (81,3%), serta yang

memiliki keterampilan yang tinggi sebanyak 28 (87,5%) dan yang memiliki

keterampilan rendah 4 (12,5%). Dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Kemampuan
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Pendidikan
Pendidikan Tinggi 30 93,8
Pendidikan Menengah 2 6,3
Total 32 100,0
Pengalaman Kerja
Baik 24 75,0
Kurang Baik 8 25,0
Total 32 100,0
Kerjasama
Baik 6 18,8
Kurang Baik 26 81,3
Total 32 100,0
Keterampilan
Tinggi 28 87,5
Rendah 4 12,5
Total 32 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

Motivasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa petugas pelayanan promotif

dan preventif yang diberikan penghargaan tinggi sebanyak 24 (75,0%) dan yang

diberikan penghargaan rendah 8 (25,0%), dan yang mendapatkan insentif yang

tinggi sebanyak 9 (28,1%) dan yang mendapatkan insentif yang rendah sebanyak

23 (71,9%), dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Motivasi
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Penghargaan
Tinggi 24 75,0
Rendah 8 25,0
Total 32 100,0
Insentif
Tinggi 9 28,1
Rendah 23 71,9
Total 32 100,0

Kesempatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa petugas pelayanan

promotif dan preventif yang melakukan pendistribusian pekerjaan yang baik

sebanyak 28 (87,5%) dan yang kurang baik sebanyak 4 (12,5%), dan yang

berwewenang dengan baik sebanyak 31 (96,9%) dan yang kurang baik sebanyak 1

(3,1%). Dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Kesempatan
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Pendistribusian Pekerjaan
Baik 28 87,5
Kurang Baik 4 12,5
Total 32 100,0
Wewenang
Baik 31 96,9
Kurang Baik 1 3,1
Total 32 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

Variabel dependen.

Kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif. Hasil analisis

menunjukkan bahwa 13 (40,6%) petugas pelayanan promotif dan preventif

memiliki kinerja yang baik, dan 19 (59,4%) petugas pelayanan promotif dan

preventif memiliki kinerja yang kurang baik. Analisis ini menunjukkan bahwa

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif lebih tinggi angka kinerjanya

yang kurang baik dibandingkan dengan angka kinerja petugas pelayanan promotif

dan preventif yang baik, dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9.
Distribusi Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan Preventif
Kinerja Petugas Pelayanan Frekuensi Persentase (%)
Promotif dan Preventif
Baik 13 40,6
Kurang Baik 19 59,4
Total 32 100,0

Hubungan Faktor Kemampuan(pendidikan, pengalaman kerja, kerjasama,


keterampilan), Motivasi (penghargaan, insentif), Kesempatan
(pendistribusian pekerjaan, wewenang) Dengan Kinerja Petugas Pelayanan
Promotif dan Preventif Di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat
Kota Pematangsiantar Tahun 2018

Analisis hubungan yang digunakan untuk mengetahui hubungan masing-

masing variabel bebas meliputi kemampuan (pendidikan, pengalaman kerja,

kerjasama dan keterampilan), motivasi ( penghargaan dan insentif) dan

Kesempatan (pendistribusian pekerjaan dan wewenang) terhadap kinerja petugas

pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Kota Pematangsiantar tahun 2018, dapat dilihat pada tabel 10.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Tabel 10.
Hubungan Faktor Kemampuan (pendidikan, pengalaman Kerja, kerjasama,
keterampilan), Motivasi (penghargaan, Insentif), Kesempatan (pendistribusian
pekerjaan, wewenang) Dengan Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan Preventif
Di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun
2018
Variabel Kinerja Petugas Pelayanan Promotif Jumlah P
dan Preventif
Baik Kurang Baik
n % n % n %
Pendidikan
Tinggi 12 40 18 60 30 100 1,000
Menengah 1 50 1 50 2 100
Pengalaman
Kerja
Baik 13 54,2 11 45,8 24 100 0,010
Kurang Baik 0 0,0 8 100 8 100
Kerjasama
Baik 13 50 13 50 26 100 0,059
Kurang baik 0 0,0 6 100 6 100
Keterampilan
Tinggi 13 46,4 15 53,6 28 100 0,128
Rendah 0 0,0 4 100 4 100

Penghargaan
Tinggi 13 54,2 11 45,8 24 100 0,010
Rendah 0 0,0 8 100 8 100
Insentif
Tinggi 13 56,5 10 43,5 23 100 0,004
Rendah 0 0,0 9 100 9 100
Pendistrbusian
Pekerjaan
Baik 12 42,8 16 57,2 28 100 0,629
Kurang Baik 1 3,1 3 9,4 4 100
Wewenang
Baik 13 41,9 18 58,1 31 100 1,000
Kurang Baik 0 0,0 1 100 1 100

Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa responden yang berpendidikan

menengah sebanyak 2 orang terdiri dari 1orang responden dengan kinerja yang

baik dan 1 orang responden dengan kinerja yang kurang baik. Responden yang

berpendidikan tinggi sebanyak 32 orang terdiri dari 12orang responden dengan

kinerja yang baik dan 18 orang dengan kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Chi Square diperoleh nilai p = 1,000 > 0,05. Hal ini berarti tidak terdapat

hubungan pendidikan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif

di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun

2018.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan pengalaman kerja terhadap

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif, diperoleh data responden

dengan pengalaman kerja yang baik sebanyak 24 orang terdiri dari 13 orang

responden dengan kinerja yang baik dan 11 orang responden dengan kinerja yang

kurang baik. Responden dengan pengalaman kerja kurang baik sebanyak 8 orang

terdiri dari 8 orang dengan kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik Chi Square

diperoleh nilai p = 0,010 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan pengalaman

kerja terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas

Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan kerjasama terhadap kinerja

petugas pelayanan promotif dan preventif, diperoleh data responden dengan

kerjasama yang baik sebanyak 26 orang terdiri dari 13 orang responden dengan

kinerja yang baik dan 13 orang responden dengan kinerja yang kurang baik.

Responden dengan kerjasama kurang baik sebanyak 6 orang terdiri dari 6 orang

dengan kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p =

0,059 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan kerjasama terhadap kinerja

petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan

Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan keterampilan terhadap

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif, diperoleh data responden

dengan keterampilan yang tinggi sebanyak 28 orang terdiri dari 13 orang

responden dengan kinerja yang baik dan 15 orang responden dengan kinerja yang

kurang baik. Responden dengan keterampilan yang rendah sebanyak 4 orang

terdiri dari 4 orang dengan kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik Chi Square

diperoleh nilai p = 0,128 > 0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan keterampilan

terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini

Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan penghargaan terhadap kinerja

petugas pelayanan promotif dan preventif, diperoleh data responden dengan

penghargaan yang tinggi sebanyak 24 orang terdiri dari 13 orang responden

dengan kinerja yang baik dan 11 orang responden dengan kinerja yang kurang

baik. Responden dengan penghargaan yang rendah sebanyak 8 orang terdiri dari 8

orang dengan kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh

nilai p = 0,010 < 0,05. Hal ini berarti ada hubungan penghargaan terhadap

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini

Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan insentif terhadap kinerja petugas

pelayanan promotif dan preventif, diperoleh data responden dengan insentif yang

tinggi sebanyak 23 orang terdiri dari 13 orang responden dengan kinerja yang baik

dan 10 orang responden dengan kinerja yang kurang baik. Responden dengan

insentif yang rendah sebanyak 9 orang terdiri dari 9 orang dengan kinerja yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

kurang baik. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0,004 < 0,05. Hal

ini berarti ada hubungan insentif terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan

preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar

Tahun 2018.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan pendistribusian

pekerjaan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif, diperoleh

data responden dengan pendistribusian pekerjaan yang baik sebanyak 28 orang

terdiri dari 12 orang responden dengan kinerja yang baik dan 16 orang responden

dengan kinerja yang kurang baik. Responden dengan pendistribusian pekerjaan

yang kurang baik sebanyak 4 orang terdiri dari 1 orang dengan kinerja yang baik

dan 3 orang dengan kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik Chi Square

diperoleh nilai p = 0,629 >0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan

pendistribusian pekerjaan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan

preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar

Tahun 2018.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan wewenang terhadap

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif, diperoleh data responden

dengan wewenang yang baik sebanyak 31 orang terdiri dari 13 orang responden

dengan kinerja yang baik dan 18 orang responden dengan kinerja yang kurang

baik. Responden dengan wewenang yang kurang baik sebanyak 1 orang terdiri

dari 1 orang dengan kinerja yang kurang baik. Hasil uji statistik Chi Square

diperoleh nilai p = 1,000 >0,05. Hal ini berarti tidak ada hubungan wewenang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini

Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018.

Analisis Regresi Logistik Berganda

Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik berganda

yaitu untuk melihat pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap

variabel dependen, dimana variabel independennya diukur dalam skala biner

(dikotomi).

Berdasarkan analisis bivariat bahwa variabel independen yang dapat

dilanjutkan ke analisis multivariat jika memenuhi kriteria dengan nilap p <0,25.

Tabel 11.
Hasil Analisis Uji Bivariat Untuk Memilih Kandidat Variabel Independen Yang
Masuk Dalam Analisis Multivariat
Variabel p Keterangan
Kemampuan
Pendidikan 1,000 Tidak Kandidat
Pengalaman Kerja 0,010 Kandidat
Kerjasama 0,059 Kandidat
Keterampilan 0,128 Kandidat
Motivasi
Penghargaan 0,010 Kandidat
Insentif 0,004 Kandidat
Kesempatan
Pendistribusian Pekerjaan 0,629 Tidak Kandidat
Wewenang 1,000 Tidak Kandidat

Berdasarkan hasil pada tabel 4.15 bahwa hanya variabel pengalaman kerja,

kerjasama, keterampilan, penghargaan dan insentif yang dapat dilanjutkan ke

analisis multivariat karena p <0,25.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Tabel 12.
Hasil Uji Model Regresi Logistik Berganda Yang Menggambarkan Pengaruh
Variabel Independen Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Promotif Dan Preventif
Variabel yang Masuk Dalam 95% C.I for Exp (B)
Model Regresi Yang B p Exp (B) Lower Upper
Terbentuk
Pengalaman Kerja (X1) 0,210 0,042 0,192 0,023 0,703
Kerjasama (X2) 0,547 0,019 0,246 0,049 0,403
Keterampilan (X3) 0,212 0,595 0,155 0,099 0,903
Penghargaan (X4) 0,381 0,045 0,205 0,029 0,903
Insentif (X5) 0,543 0,006 0,452 0,038 0,703
Konstanta 0,608 0,030 0,540

Berdasarkan hasil analisis uji statistik multivariat dengan menggunakan uji

regresi logistik berganda didapatkan bahwa variabel pengalaman kerja (0,042),

kerjasama (p=0,019), penghargaan (p=,045), insentif (p=0,006) memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan

preventif karena nilai p<0,05. Sedangkan keterampilan (p=0,595) tidak memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan

preventif karena nilai p>0,05.

Hasil menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja, kerjasama,

penghargaan dan insentif secara signifikan terhadap kinerja petugas pelayanan

promotif dan preventif dengan nilai Percentage Correct diperoleh sebesar 96,9%

(overall percentage) yang artinya variabel pengalaman kerja, kerjasama,

keterampilan, penghargaan dan insentif bisa menjelaskan pengaruh terhadap

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif sebesar 96,9% , sedangkan

sisanya sebesar 3,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Berdasarkan tabel 4.10 maka diperoleh persamaan model regresi logistik

sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

1
F (Z)= -(α+ β1X1+ β2X2+ ...+ βiXi)
1+e

Persamaan :

1
F (Z)= -(-0,608+ 0,210X1+ 0,547X2+ 0,212X3+ 0,382X4+ 0,543X5)
1 + 2,71828

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pembahasan

Hasil analisis uji statistik yang pertama dilakukan ialah uji kandidat,

dimana uji kandidat diperoleh dari uji bivariat jika p<0,25. Maka variabel dapat

dilanjutkan ke uji multivariat, selanjutnya analisis korelasi antar variabel

indepeden. Uji ini dimaksud untuk melihat apakah terjadi korelasi antar variabel

independen selanjutnya dengan uji model variabel yang lulus untuk uji regresi

logistik ialah pengalaman kerja, kerjasama, penghargaan dan insentif memiliki

nilai overall precentage terbesar. Selanjutnya dalam uji regresi logistik berganda

pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja, kerjasama,

penghargaan dan insentif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

petugas pelayanan promotif dan preventif, sedangkan variabel keterampilan tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar Tahun 2018.

Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan

Promotif dan Preventif

Hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar dengan

probabilitas sebesar 0,042<0,05.

Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Kartini Kota Pematangsiantar

pengalaman kerja mempengaruhi kinerja petugas pelayanan promotif dan

preventif dikarenakan Pengalaman Kerja yang dimiliki merupakan suatu

pengetahuan yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyampaian materi

46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
47

ataupun tujuan-tujuan dari program promotif dan preventif sehingga masyarakat

dapat mengerti akan pentingnya kesehatan, dan para petugas juga dapat

mengurangi
mengurangikesalahan-kesalahan
kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga semua program yang ada

di pelayanan promotif dan preventif tersampaikan. Namun dengan demikian

bahwa pengalaman kerja menjadi hal yang penting bagi petugas pelayanan

promotif dan preventif, hal tersebut karena petugas yang memiliki pengalaman

kerja yang baik akan merasa lebih mudah menjalankan tugasnya saat bekerja.

Sedangkan kurangnya pengalaman kerja dari para petugas dapat berdampak bagi

berjalannya program-program sehingga tugas yang seharusnya dapat ditarget

selesai menjadi tidak cepat terselesaikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Salma (2016) di Puskesmas Kabupaten Morowali,

bahwa pengalaman kerja mempengaruhi kinerja.

Temuan ini mendukung teori yang menyatakan banyaknya pengalaman

maka kemungkinan untuk mewujudkan kinerja yang baik dan sebaliknya bila

tidak cukup berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya seseorang akan besar

kemungkinan mengalami kegagalan Karyawan dengan pengalaman kerja akan

lebih mudah melaksanakan pekerjaan, dibandingkan dengan karyawan lama dan

baru tidaklah bisa disamakan (Soetjipto,2007)

Pengaruh Kerjasama Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan

Preventif

Hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa kerjasama berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar dengan

probabilitas sebesar 0,019<0,05.

Bachtiar (2004) menyatakan bahwa kerjasama merupakan sinergisitas

kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan yang diinginkan.

Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan mengantarkan

pada kesuksesan.

Dilokasi penelitian saya, para petugas pelayanan promotif dan preventif

selalu berkolaborasi dan merembukkan setiap permasalahan yang ada pada

minilokakarya puskesmas dan selalu berupaya memberikan saran kepada tim agar

membuat masyarakat lebih tertarik terhadap program promotif dan preventif

dengan memperhatikan metode dan waktu yang tepat tetapi tetap saja petugas

promotif dan preventif dalam menjalankan tugasnya di program promotif dan

preventif tidak melakukan tugasnya sesuai tupoksi yang telah diberikan. Hal

inilah yang banyak terjadi didalam sebuah organisasi yang mengakibatkan gagal

karena kerjasama dan tanggung jawab dalam menjalankan tupoksinya tidak sesuai

dengan yang telah ditentukan dan direncanakan. Karena untuk menajalankan

sebuah program haruslah mempunyai ikatan yang erat antar para petugas

khususnya petugas pelayanan promotif dan preventif agar program promotif dan

preventif yang ada di Puskesmas Kartini dapat tersampaikan dengan baik kepada

warganya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Firdaus (2016) di Puskesmas Pisangan Jakarta, bahwa kerjasama mempengaruhi

kinerja pegawai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Pengaruh Penghargaan Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan

Preventif

Hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa penghargaan berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar dengan

probabilitas sebesar 0,045<0,05.

Pada penelitian ini puskesmas kartini menjadikan penghargaan sebagai

faktor yang mempengaruhi dalam hal memotivasi kinerja agar lebih baik lagi

dalam bekerja tetapi dari beberapa petugas promotif dan preventif merasa bahwa

penghargaan yang layaknya mereka terima sesuai dengan kinerja mereka masih

tidak diberikan. Padahal penghargaan mempunyai pengaruh yang positif dan

dapat meningkatkan kinerja bagi para petugas pelayanan promotif dan preventif

yang ada di Puskesmas Kartini. Penghargaan juga merupakan motivasi agar

mendorong dan meningkatkan kinerja kedepannya bagi para petugas pelayanan

promotif dan preventif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Fitriana (2017) di Puskesmas Karangrayung II di Kabupaten

Grobogan bahwa motivasi yaitu dalam bentuk penghargaan mempengaruhi

kinerja pegawai.

Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan

Preventif

Hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa insentif berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar dengan

probabilitas sebesar 0,006<0,05.

Penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Kartini ini menunjukan

bahwa insentif dapat menunjang kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif

tetapi insentif yang berikan masih kecil dibandingkan dengan beban tugas yang

diamanahkan. Hal ini juga didukung oleh teori yang menyatakan bahwa insentif

adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang

prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan

pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi (Hasibuan, 2011). Hal ini

juga didukung oleh teori Hani Handoko yang di kutip oleh Maziah (2016)

menyatakan bahwa insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan

rencana-rencana pembayaran upah yang dilakukan secara langsung ataupun tidak

langsung dengan berbagai standart produktivitas atau kinerja karyawan dan

sebagian besar kaeyawan yang bekerja dengan adanya insentif maka prestasi kerja

merekalah yang menentukan.

Maka apabila para petugas promotif dan preventif mempunyai prestasi

kerja yang baik maka insentif yang mereka keluhkan selama ini seharusnya dapat

menggambarkan kinerja mereka dan dapt menjadi motivasi dalam mencapai

kinerja yang optimal dan dapat meningkatkan kinerja mereka sehingga program

yang ada pun dapat baik berjalankan sesuai rencana. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Ikhbar (2013) di Puskesmas Samatiga

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat bahwa insentif salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan, apabila faktor insentif ini beri sesuai dan layak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

untuk memenuhi kebutuhan bagi pekerja, maka semangat kerja akan tinggi dan

akhirnya kinerja akan tercapai sebagaimana yang diinginkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, dapat diambil suatu

kesimpulan dan saran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas

pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Kota Pematangsiantar 2018.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menggunakan uji regresi

logistik berganda maka faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petugas

pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Kota Pematangsiantar yaitu faktor pengalaman kerja, kerjasama, penghargaan dan

insentif.

Ada pengaruh antara variabel kemampuan (pengalaman kerja dan

kerjasama), motivasi (penghargaan dan insentif) terhadap kinerja petugas

pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Kota Pematangsiantar 2018.

Tidak ada pengaruh variabel kesempatan yaitu (pendistribusian pekerjaan

dan wewenang) terhadap kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif di

Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar

Saran

Bagi Puskesmas. Bagi Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota

Pematangsiantar diharapkan kepada seluruh pihak yang terkait untuk lebih

memperhatikan kerjasama antar petugas dan memberikan insentif sesuai dengan

beban kerja yang telah ditetapkan serta memanfaatkan pengalaman kerja yang

52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
53

telah dilaksanakan selama bertugas untuk meningkatkan kinerja dalam

memberikan pelayanan promotif dan preventif sesuai dengan yang diinginkan

agar semua tujuan dalam pelayanan promotif dan preventif dapat tersampaikan

dengan baik kepada masyarakat.

Bagi peneliti. bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lanjut

dengan variabel yang berbeda agar mendapat faktor lainnya yang mempengaruhi

kinerja petugas pelayanan promotif dan preventif dalam bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2014). Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Aswaja


Pressindo. Yogyakarta.

Bachtiar. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Iteraksa. Batam

Buku Panduan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Tahun


2016

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36, 2009. Undang-Undang


Republik Indonesia Tentang kesehatan. Jakarta

Firdaus, M. R. (2016). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja


Pegawai di Puskesmas Pisangan Jakarta” Skripsi: Universitas Islam
Negeri. Jakarta

Fitriana. (2017). “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja


Pegawai Puskesmas Karangrayung II di Kabupaten Grobogan” Skripsi:
Universitas Muhammadiyah. Surakarta

Hartono. (2010). Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit. Rineka


Cipta. Jakarta.

Hasibuan, Malayu, S.P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi
Aksara. Jakarta

Ikhbar. (2013). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai di


Puskesmas Samatiga Di Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat”
Skripsi: Universitas Teuku Umar. Meulaboh Aceh Barat

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013 Tentang


Kebijakan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Jakarta.

, (2015). Tentang Pembangunan Kesehatan. Jakarta.

Mahfuzhah, U. (2016). “Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional


Kesehatan (BOK) Dalam Program Promotif Dan Preventif Di Puskesmas
Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar”. Skripsi: FKM
USU. Medan

54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
55

Maziah. (2016). “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Di


PT. BNI Syariah Makassar”. Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Allauddin. Makassar

Mangkunegara, P. (2007). Evaluasi Kinerja SDM. PT. Refika Cipta. Bandung.

,(2009). Evaluasi Kinerja SDM. PT. Refika Cipta. Bandung.

Masitahsari, U. (2015). “Analisis Kinerja Pegawai Di Puskesmas Jongaya


Makassar”. Skripsi: FISIP Universitas Hassanudin. Makassar

Profil Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar. Tahun


2015
Peraturan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014 Tentang Puskesmas.


Jakarta

Rivai, V. (2005). Manajemen Smber Daya Manusia. Raja Grafindo Persada.


Jakarta
Salma, D. (2016). “Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja dan
Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Honor Lepas Pada
Puskesmas Di Kabupaten Morowali” Tesis: Universitas Tadulako. Palu

Sari, E. N.( 2015). “Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan


Dalam Program Promotif dan Preventif Di Puskesmas Marike Kecamatan
Kutambaru Kabupaten Langkat”. Skripsi: FKM USU. Medan

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta. Bandung.

Soetjipto. (2007). Seri Bimbingan Organisasi dan Administrasi. Penerbit


Usaha Nasional. Surabaya

Sofyandi. 92008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Penerbit


Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sulistiyani, Rosidah. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.


Yogyakarta,

Ummiyun. (2015). “Implementasi Pelayanan Promotif dan Preventif Di


Puskesmas Tapian Dolok Kabupaten Simalungun”. Skripsi: Universitas
Sumatera Utara. Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta.

Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja (edisi ke 3). Rajawali pers. Jakarta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PETUGAS
PELAYANAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS
KARTINI KECAMATAN SIANTAR BARAT
KOTA PEMATANGSIANTAR

A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Tempat Tinggal :
Status Kepegawaian :
Program
Kepala Puskesmas
Penanggung Jawab Program Promotif dan Preventif
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Pemberantasan Penyakit Menular
Peningkatan Gizi dan Imunisasi
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Saudara (i)
2. Dimohon Bapak/Ibu/Saudara (i) untuk menjawab semua pernyataan yang
diajukan
3. Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang dianggap setuju.
4. Terdapat 2 (dua) alternatif pengisian jawaban, yaitu Ya dan Tidak serta
isilah titik-titik kolom yang berisikan alasan.

57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
58

C. Variabel Independen

No. Variabel Pertanyaan


1. Pengalaman 1. Apakah pengalaman kerja Bapak/Ibu selama ini
Kerja membantu dalam menyelesaikan pekerjaan secara
efesien ?
a. Ya,
...................................................................................
b.Tidak,
....................................................................................
2. Apakah pengalaman kerja Bapak/Ibu mengurangi
kesalahan-kesalahan dalam bekerja ?
a.Ya,
............................................................................................
b. Tidak,
............................................................................................
3. Apakah Bapak/Ibu melakukan pekerjaan sesuai
dengan prosedur yang benar ?
a. Ya,
..........................................................................................
b. Tidak,
.....................................................................................
4. Keterampilan yang saya miliki masih diats rata-rata
dari pegawai yanng lain
a. Ya, .....................................................................................
b. Tidak, ..................................................................................
5. Pengetahuan yang tinggi sangat membantu saya
dalam melakukan pekerjaan
a. Ya,
........................................................................................
b. Tidak,
........................................................................................
2. Kerjasama 1. Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman bekerjasama
dalam tim ?
a. Ya,
..........................................................................................
b. Tidak,
.......................................................................................
2. Apakah Bapak/Ibu dapat menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan dalam tim ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak
,......................................................................................
3. Apakah Bapak/Ibu sering memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada sesama tim ?
a. Ya,
.........................................................................................

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

b. Tidak,
....................................................................................
4. Apakah Bapak/Ibu memberikan kontribusi kepada
tim setiap ada kegiatan yang akan dilaksanakan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.....................................................................................
5. Apakah Bapak/Ibu dapat membantu menyelesaikan
masalah dalam tim ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
....................................................................................
3. Keterampilan 1. Saya bisa membantu karyawan lain yang sedang sibuk
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
....................................................................................
2. Saya mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang
diamanahkan kepada saya
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak, ....................................................................................
3. Saya berusaha meminimalkan kesalahan dalam
melakukan pekerjaan
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.....................................................................................
4. Keterampilan kerja sangat menentukan posisi saya di
dalam puskesmas
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak, ....................................................................................
5. Apakah Puskesmas menempatkan Bapak/Ibu
diprogram promotif dan preventif sesuai dengan
kebutuhan Puskesmas ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
....................................................................................
4. Pengharga 1. Apakah Bapak/Ibu merasa puas dengan jabatan yang
an yang diberikan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

2. Apakah menurut Bapak/Ibu penghargaan yang


diberikan atasan sesuai dengan kinerja karyawan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
3. Setujukah Bapak/Ibu jika kinerja karyawan yang baik
diberikan penghargaan dalam bentuk promosi jabatan
?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,....................................................................................
.....
5. Insentif 1. Apakah Bapak/Ibu setuju Insentif diberikan sesuai
dengan pekerjaan yang dihasilkan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
2. Apakah Bapak/Ibu setuju jika insentif diberikan
berdasarkan masa kerja ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
3. Apakah Bapak/Ibu setuju jika Insentif diberikan
berdasarkan kedudukan jabatan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
4. Menurut Bapak/Ibu apakah pemberian insentif sudah
sesuai dengan beban kerja ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
6. Pendistribusi- 1. Apakah Bapak/Ibu dalam pembagian tugas sudah
An Pekerjaan sesuai dengan peraturan yang ada ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
2. Apakah Bapak/Ibu dalam pelaksanaan kerja sudah
mengikuti aturan yang ada ?
a. Ya,
.........................................................................................

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

b. Tidak,
.........................................................................................
3. Apakah Bapak/Ibu sudah merasa memegagang
tanggung jawab pekerjaan sesuai arahan yang
diberikan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
7. Wewenang 1. Apakah Bapak/Ibu memegang tanggungjawab
seutuhnya atas wewenang yang dilimpahkan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
2. Apakah Bapak/Ibu pernah melimpahkan wewenang
kepada bawahan ?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................
3. Apakah Bapak/Ibu dapat menerima saran baik dari
bawahan atau atasan?
a. Ya,
.........................................................................................
b. Tidak,
.........................................................................................

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

C. Variabel Dependen
Kinerja Petugas Pelayanan Promotif dan Preventif
No. Pernyataan Ya Tidak
Puskesmas menetapkan target kerja dengan penuh
1.
perhitungan.
Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya
2.
mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya dapat
3.
menguasai dan mengerjakan bidang tugas lain.
4. Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan cekatan.
Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh
5.
perhitungan.
Skill yang saya miliki tidak sesuai dengan
6.
pekerjaan yang saya kerjakan.
Saya bekerja sesuai dengan koridor struktur
7.
puskesmas
Saya dapat bekerja dengan baik dalam ruang
8.
lingkup bidang maupun sub bagian.
Saya mendahulukan pekerjaan-pekerjaan yang
9.
merupakan prioritas kerja.
Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang praktis,
10.
saya proaktif di dalam mencari tata kerja baru.
Saya dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada
11. setiap keputusan-keputusan baru yang diambil oleh
pimpinan.
Saya mencari ide lain ketika saya mengalami
12.
kebuntuan kerja.
13. Saya handal dalam melaksanakan prosedur kerja.
Saya taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja
14.
yang ditetapkan dalam suatu pekerjaan.
Saya memegang erat sistem pendelegasian
15. wewenang, tugas dan tanggung jawab yang
ditetapkan puskesmas.
Saya mempunyai komitmen dantanggung jawab
16.
dalam bekerja.
Dengan kualifikasi pendidikan yang saya miliki,
17. saya dapat mengerjakan suatu pekerjaan dengan
tepat waktu.
Saya tidak membiarkan pekerjaan menumpuk di
18.
meja dengan menunda-nunda bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

Saya kurang memperhatikan deadline dalam


19.
menyelesaikan pekerjaan.
Saya dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan
20. sesuai tenggat waktu pelaporan yang telah
ditetapkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2

MASTERDATA

Pendidikan Pengalaman Kerja (X2) Kerjasama (X3) Keterampilan (X4)


Responden
(X1) P1 P2 P3 P4 P5 SKOR KAT P1 P2 P3 P4 P5 SKOR KAT P1 P2 P3 P4 P5 SKOR KAT
1. RB, SKM 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
2. LIES, Skep Ners 3 1 1 1 0 0 3 2 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 2
3. ELB 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 2
4. H 2 1 0 1 0 1 3 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
5. FDM 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
6.R 2 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 0 4 1
7. CP, Apt 3 1 1 1 0 1 4 1 0 1 0 0 1 2 2 1 1 1 1 0 4 1
8. FDFN 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
9.SP,Skep.Ners 3 1 1 1 0 1 4 1 1 1 0 1 1 4 2 1 1 1 1 1 5 1
10.MP,SKM 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 1
11.AS 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
12.LS 2 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
13.MS 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
14.KL 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
15.SS,SKM 3 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
16.E,STRKEB 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1
17. TMLB 3 1 1 1 1 1 5 2 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1
18.DR. LDS 3 1 1 1 1 1 5 1 0 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1
19.DM,SKEP.NERS 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
20.DR.A 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21.LD,SKEP.NERS 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 2
22.R,SKEP.NERS 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 2
23.PS,SKEP.NERS 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
24.DRG. E 3 1 1 1 1 1 5 2 1 0 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1
25.P 2 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
26.SR,AMD 2 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
27.BR,SST 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
28.S 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
29.PCS 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 1 4 1
30.EYOS 2 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 0 0 3 1 1 1 1 1 1 5 1
31.N 3 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1
32.BE 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 5 1

Penghargaan (X5) Insentif (X6) Pendistribusian Pekerjaan (X7) Wewenang (X8)


P1 P2 P3 SKOR KAT P1 P2 P3 P4 SKOR KAT P1 P2 P3 SKOR KAT P1 P2 P3 SKOR KAT
1 1 1 3 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 0 0 1 2 1 0 0 0 1 2 0 1 1 2 2 1 0 1 2 1
1 1 1 3 2 1 0 1 1 3 2 1 1 1 3 1 1 0 1 2 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
0 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 0 1 2 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 0 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 0 1 2 1

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1 1 1 3 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 1
1 1 1 3 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 1
1 1 1 3 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 2 1 1 1 0 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 0 1 1 2 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 0 1 1 0 2 2 0 1 1 2 1 1 0 1 2 1
1 1 1 3 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 0 2 1 1 1 1 1 4 1 0 1 1 2 1 1 1 1 3 1
0 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 0 1 2 1 1 1 0 1 3 1 1 1 1 3 1 1 0 1 2 1
0 0 1 1 2 1 0 0 0 1 2 0 1 1 2 1 1 0 1 2 1
0 0 0 0 2 0 0 1 0 1 2 1 1 1 3 1 1 0 1 2 1
1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 2 1 1 1 3 1 1 0 1 2 1
1 0 1 2 1 1 1 1 1 4 1 0 1 1 2 1 1 0 1 1 2

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kinerja Petugas Promotif dan Preventif (X9)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 SKOR KAT
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 10 2
1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 2

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3
LAMPIRAN OUTPUT SPSS

Frequencies

Frequency Table

pendidikan responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
SMA 2 6,3 6,3 6,3
DIPLOMA 12 37,5 37,5 43,8
Valid
S1 18 56,3 56,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

Kategori pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
pendidikan menengah 2 6,3 6,3 6,3
Valid pendidikan tinggi 30 93,8 93,8 100,0
Total 32 100,0 100,0

1.Apakah pengalaman kerja Bapak/Ibu selama ini membantu dalam menyelesaikan


pekerjaan secara efesien ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

2.Apakah pengalaman kerja Bapak/Ibu mengurangi kesalahan-kesalahan dalam bekerja ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 1 3,1 3,1 3,1
Valid ya 31 96,9 96,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

3.Apakah Bapak/Ibu melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang benar ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

4.Keterampilan yang saya miliki masih diats rata-rata dari pegawai yanng lain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 7 21,9 21,9 21,9
Valid ya 25 78,1 78,1 100,0
Total 32 100,0 100,0

5.Pengetahuan yang tinggi sangat membantu saya dalam melakukan pekerjaan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 1 3,1 3,1 3,1
Valid ya 31 96,9 96,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

kategori pengalaman kerja


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
BAIK 24 75,0 75,0 75,0
Valid KURANG BAIK 8 25,0 25,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

1.Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman bekerjasama dalam tim ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 2 6,3 6,3 6,3
Valid ya 30 93,8 93,8 100,0
Total 32 100,0 100,0

2.Apakah Bapak/Ibu dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dalam tim ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 1 3,1 3,1 3,1
Valid ya 31 96,9 96,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

3.Apakah Bapak/Ibu sering memberikan kritik dan saran yang membangun kepada sesama
tim ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 4 12,5 12,5 12,5
Valid ya 28 87,5 87,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

4.Apakah Bapak/Ibu memberikan kontribusi kepada tim setiap ada kegiatan yang akan
dilaksanakan ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 2 6,3 6,3 6,3
Valid ya 30 93,8 93,8 100,0
Total 32 100,0 100,0

5.Apakah Bapak/Ibu dapat membantu menyelesaikan masalah dalam tim ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 31 96,9 96,9 3,1
Valid ya 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0

kategori kerjasama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
BAIK 6 18,8 18,8 81,3
Valid KURANG BAIK 26 81,3 81,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

1.Saya bisa membantu karyawan lain yang sedang sibuk


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

2.Saya mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang diamanahkan kepada saya


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

3.Saya berusaha meminimalkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

4.Keterampilan kerja sangat menentukan posisi saya di dalam puskesmas


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 1 3,1 3,1 3,1
Valid ya 31 96,9 96,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

5.Apakah Puskesmas menempatkan Bapak/Ibu diprogram promotif dan preventif sesuai


dengan kebutuhan Puskesmas ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 2 6,3 6,3 6,3
Valid ya 30 93,8 93,8 100,0
Total 32 100,0 100,0

kategori keterampilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TINGGI 28 87,5 87,5 87,5
Valid RENDAH 4 12,5 12,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

1.Apakah Bapak/Ibu merasa puas dengan jabatan yang yang diberikan ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 4 12,5 12,5 12,5
Valid ya 28 87,5 87,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

2.Apakah menurut Bapak/Ibu penghargaan yang diberikan atasan sesuai dengan kinerja
karyawan ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 6 18,8 18,8 18,8
Valid ya 26 81,3 81,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

3.Setujukah Bapak/Ibu jika kinerja karyawan yang baik diberikan penghargaan dalam
bentuk promosi jabatan ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 4 12,5 12,5 12,5
Valid ya 28 87,5 87,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

kategori penghargaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TINGGI 24 75,0 75,0 75,0
Valid RENDAH 8 25,0 25,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

1.Apakah Bapak/Ibu setuju Insentif diberikan sesuai dengan pekerjaan yang dihasilkan ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 3 9,4 9,4 9,4
Valid ya 29 90,6 90,6 100,0
Total 32 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

2.Apakah Bapak/Ibu setuju jika insentif diberikan berdasarkan masa kerja ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 6 18,8 18,8 18,8
Valid ya 26 81,3 81,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

3.Apakah Bapak/Ibu setuju jika Insentif diberikan berdasarkan kedudukan jabatan ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 4 12,5 12,5 12,5
Valid ya 28 87,5 87,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

4.Menurut Bapak/Ibu apakah pemberian insentif sudah sesuai dengan beban kerja ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 9 28,1 28,1 28,1
Valid ya 23 71,9 71,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

kategori insentif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
TINGGI 9 28,1 28,1 71,9
Valid RENDAH 23 71,9 71,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

1.Apakah Bapak/Ibu dalam pembagian tugas sudah sesuai dengan peraturan yang ada ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 6 18,8 18,8 18,8
Valid ya 26 81,3 81,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

2.Apakah Bapak/Ibu dalam pelaksanaan kerja sudah mengikuti aturan yang ada ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

3.Apakah Bapak/Ibu sudah merasa memegang tanggung jawab pekerjaan sesuai arahan
yang diberikan ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

kategori pendistribusian pekerjaan


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
BAIK 28 87,5 87,5 87,5
Valid KURANG BAIK 4 12,5 12,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

1.Apakah Bapak/Ibu memegang tanggung jawab seutuhnya atas wewenang yang


dilimpahkan ?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

2.Apakah Bapak/Ibu pernah melimpahkan wewenang kepada bawahan ?


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 10 31,3 31,3 31,3
Valid ya 22 68,8 68,8 100,0
Total 32 100,0 100,0

3.Apakah Bapak/Ibu dapat menerima saran baik dari bawahan atau atasan?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 32 100,0 100,0 100,0

kategori wewenang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
BAIK 31 96,9 96,9 96,9
Valid KURANG BAIK 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0

1.Puskesmas menetapkan target kerja dengan penuh perhitungan.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 5 15,6 15,6 15,6
Valid ya 27 84,4 84,4 100,0
Total 32 100,0 100,0

2.Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya mampu melaksanakan pekerjaan dengan
baik.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 3 9,4 9,4 9,4
Valid ya 29 90,6 90,6 100,0
Total 32 100,0 100,0

3.Dengan pengetahuan yang saya miliki, saya dapat menguasai dan mengerjakan bidang
tugas lain.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 10 31,3 31,3 31,3
Valid ya 22 68,8 68,8 100,0
Total 32 100,0 100,0

4.Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan cekatan.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 5 15,6 15,6 15,6
Valid ya 27 84,4 84,4 100,0
Total 32 100,0 100,0

5.Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh perhitungan.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 8 25,0 25,0 25,0
Valid ya 24 75,0 75,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

6.Skill yang saya miliki tidak sesuai dengan pekerjaan yang saya kerjakan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 25 78,1 78,1 78,1
Valid ya 7 21,9 21,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

7.Saya bekerja sesuai dengan koridor struktur puskesmas


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 11 34,4 34,4 34,4
Valid ya 21 65,6 65,6 100,0
Total 32 100,0 100,0

8.Saya dapat bekerja dengan baik dalam ruang lingkup bidang maupun sub bagian.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 14 43,8 43,8 43,8
Valid ya 18 56,3 56,3 100,0
Total 32 100,0 100,0

9.Saya mendahulukan pekerjaan-pekerjaan yang merupakan prioritas kerja.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 12 37,5 37,5 37,5
Valid ya 20 62,5 62,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

10.Untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang praktis, saya proaktif di dalam mencari tata
kerja baru.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 8 25,0 25,0 25,0
Valid ya 24 75,0 75,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

11.Saya dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada setiap keputusan-keputusan baru
yang diambil oleh pimpinan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 9 28,1 28,1 28,1
Valid ya 23 71,9 71,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

12.Saya mencari-cari lain ketika saya mengalami kebuntuan kerja.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 12 37,5 37,5 37,5
Valid ya 20 62,5 62,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

13.Saya handal dalam melaksanakan prosedur kerja.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 12 37,5 37,5 37,5
Valid ya 20 62,5 62,5 100,0
Total 32 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

14.Saya taat terhadap semua aturan dan prosedur kerja yang ditetapkan dalam suatu
pekerjaan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 8 25,0 25,0 25,0
Valid ya 24 75,0 75,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

15.Saya memegang erat sistem pendelegasian wewenang, tugas dan tanggung jawab yang
ditetapkan puskesmas.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 8 25,0 25,0 25,0
Valid ya 24 75,0 75,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

16.Saya mempunyai komitmen dantanggung jawab dalam bekerja.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 8 25,0 25,0 25,0
Valid ya 24 75,0 75,0 100,0
Total 32 100,0 100,0

17.Dengan kualifikasi pendidikan yang saya miliki, saya dapat mengerjakan suatu
pekerjaan dengan tepat waktu.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 10 31,3 31,3 31,3
Valid ya 22 68,8 68,8 100,0
Total 32 100,0 100,0

18.Saya tidak membiarkan pekerjaan menumpuk di meja dengan menunda-nunda bekerja.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 9 28,1 28,1 28,1
Valid ya 23 71,9 71,9 100,0
Total 32 100,0 100,0

19.Saya kurang memperhatikan deadline dalam menyelesaikan pekerjaan.


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 27 84,4 84,4 84,4
Valid ya 5 15,6 15,6 100,0
Total 32 100,0 100,0

20.Saya dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan sesuai tenggat waktu pelaporan yang


telah ditetapkan.
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
tidak 5 15,6 15,6 15,6
Valid ya 27 84,4 84,4 100,0
Total 32 100,0 100,0

Kategori Kinerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
BAIK 13 40,6 40,6 40,6
Valid KURANG BAIK 19 59,4 59,4 100,0
Total 32 100,0 100,0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

Crosstabs
Kategori pendidikan * Kategori Kinerja
Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG BAIK
C
ou 1 1 2
nt
pendidikan menengah %
of
3,1% 3,1% 6,2%
To
tal
Kategori pendidikan
C
ou 12 18 30
nt
pendidikan tinggi %
of 93,8
37,5% 56,2%
To %
tal
C
ou 13 19 32
nt
Total %
of 100,0
40,6% 59,4%
To %
tal

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact
(2-sided) sided) Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,078a 1 ,780
b
Continuity Correction ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,076 1 ,782
Fisher's Exact Test 1,000 ,655
Linear-by-Linear Association ,075 1 ,784
N of Valid Cases 32

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,81.
b. Computed only for a 2x2 table

kategori pengalaman kerja * Kategori Kinerja


Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG
BAIK
Count 13 11 24
BAIK
% of Total 40,6% 34,4% 75,0%
kategori pengalaman kerja
Count 0 8 8
KURANG BAIK
% of Total 0,0% 25,0% 25,0%
Count 13 19 32
Total
% of Total 40,6% 59,4% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
(2-sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 7,298 1 ,007
b
Continuity Correction 5,225 1 ,022
Likelihood Ratio 10,126 1 ,001
Fisher's Exact Test ,010 ,007
Linear-by-Linear
7,070 1 ,008
Association
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,25.
kategori kerjasama * Kategori Kinerja
Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG BAIK
Count 13 13 26
BAIK
% of Total 40,6% 40,6% 81,2%
kategori kerjasama
Count 0 6 6
KURANG BAIK
% of Total 0,0% 18,8% 18,8%
Count 13 19 32
Total
% of Total 40,6% 59,4% 100,0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact
sided) (2-sided) Sig. (1-
sided)
a
Pearson Chi-Square 5,053 1 ,025
b
Continuity Correction 3,192 1 ,074
Likelihood Ratio 7,186 1 ,007
Fisher's Exact Test ,059 ,030
Linear-by-Linear Association 4,895 1 ,027
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,44.
b. Computed only for a 2x2 table

kategori keterampilan * Kategori Kinerja


Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG BAIK
Count 13 15 28
TINGGI
% of Total 40,6% 46,9% 87,5%
kategori keterampilan
Count 0 4 4
RENDAH
% of Total 0,0% 12,5% 12,5%
Count 13 19 32
Total
% of Total 40,6% 59,4% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact
sided) (2-sided) Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 3,128a 1 ,077
b
Continuity Correction 1,499 1 ,221
Likelihood Ratio 4,556 1 ,033
Fisher's Exact Test ,128 ,108
Linear-by-Linear Association 3,030 1 ,082
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,63.
b. Computed only for a 2x2 table

kategori penghargaan * Kategori Kinerja


Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG BAIK
Count 13 11 24
TINGGI
% of Total 40,6% 34,4% 75,0%
kategori penghargaan
Count 0 8 8
RENDAH
% of Total 0,0% 25,0% 25,0%
Count 13 19 32
Total
% of Total 40,6% 59,4% 100,0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact
sided) (2-sided) Sig. (1-
sided)
a
Pearson Chi-Square 7,298 1 ,007
b
Continuity Correction 5,225 1 ,022
Likelihood Ratio 10,126 1 ,001
Fisher's Exact Test ,010 ,007
Linear-by-Linear Association 7,070 1 ,008
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,25.
b. Computed only for a 2x2 table

kategori insentif * Kategori Kinerja


Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG BAIK
Count 13 10 23
TINGGI
% of Total 40,6% 31,2% 71,9%
kategori insentif
Count 0 9 9
RENDAH
% of Total 0,0% 28,1% 28,1%
Count 13 19 32
Total
% of Total 40,6% 59,4% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact
sided) (2-sided) Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 8,568a 1 ,003
b
Continuity Correction 6,384 1 ,012
Likelihood Ratio 11,737 1 ,001
Fisher's Exact Test ,004 ,003
Linear-by-Linear Association 8,300 1 ,004
N of Valid Cases 32
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,66.
b. Computed only for a 2x2 table

kategori pendistribusian pekerjaan * Kategori Kinerja


Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG
BAIK
Count 12 16 28
BAIK
kategori pendistribusian % of Total 37,5% 50,0% 87,5%
pekerjaan Count 1 3 4
KURANG BAIK
% of Total 3,1% 9,4% 12,5%
Count 13 19 32
Total
% of Total 40,6% 59,4% 100,0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact
sided) (2-sided) Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,463a 1 ,496
b
Continuity Correction ,019 1 ,892
Likelihood Ratio ,488 1 ,485
Fisher's Exact Test ,629 ,458
Linear-by-Linear Association ,448 1 ,503
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,63.
b. Computed only for a 2x2 table

kategori wewenang * Kategori Kinerja


Crosstab
Kategori Kinerja Total
BAIK KURANG BAIK
Count 13 18 31
BAIK
% of Total 40,6% 56,2% 96,9%
kategori wewenang
Count 0 1 1
KURANG BAIK
% of Total 0,0% 3,1% 3,1%
Count 13 19 32
Total
% of Total 40,6% 59,4% 100,0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig.
sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square ,706 1 ,401
b
Continuity Correction ,000 1 1,000
Likelihood Ratio 1,065 1 ,302
Fisher's Exact Test 1,000 ,594
Linear-by-Linear Association ,684 1 ,408
N of Valid Cases 32
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,41.
b. Computed only for a 2x2 table

Logistic Regression
Case Processing Summary
a
Unweighted Cases N Percent
Included in Analysis 32 100,0
Selected Cases Missing Cases 0 ,0
Total 32 100,0
Unselected Cases 0 ,0
Total 32 100,0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding


Original Value Internal Value
BAIK 0
KURANG BAIK 1

Block 0: Beginning Block


a,b
Classification Table
Observed Predicted
Kategori Kinerja Percentage
BAIK KURANG BAIK Correct
BAIK 0 13 ,0
Kategori Kinerja
Step 0 KURANG BAIK 0 19 100,0
Overall Percentage 59,4

a. Constant is included in the model.


b. The cut value is ,500

Variables in the Equation


B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant ,379 ,360 1,112 1 ,292 1,462

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Variables not in the Equation


Score df Sig.
Katpend ,078 1 ,780
katpengalaman 7,298 1 ,007
Katkerja 5,053 1 ,025
katX4 3,128 1 ,077
Variables
Step 0 katpenghargaan 7,298 1 ,007
Katinsentif 8,568 1 ,003
katdistribusi ,463 1 ,496
katwewenang ,706 1 ,401
Overall Statistics 21,150 8 ,007

Block 1: Method = Enter


Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 36,346 8 ,000
Step 1 Block 36,346 8 ,000
Model 36,346 8 ,000

Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R
Square Square
a
1 6,884 ,679 ,916

a. Estimation terminated at iteration number 20 because


maximum iterations has been reached. Final solution cannot be
found.

a
Classification Table
Observed Predicted
Kategori Kinerja Percentage
BAIK KURANG BAIK Correct
BAIK 13 0 100,0
Kategori Kinerja
Step 1 KURANG BAIK 1 18 94,7
Overall Percentage 96,9

a. The cut value is ,500

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

Lampiran 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

Lampiran 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

Lampiran 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

Lampiran 7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai