Anda di halaman 1dari 7

 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

pembelajaran di sekolah. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, sehingga

terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Upaya ini dilakukan agar siswa mampu

menyerap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diberikan oleh guru

sesuai dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang hendak dicapai.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah suatu proses untuk membantu peserta didik

atau siswa agar dapat belajar dengan baik.

Seorang guru harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum

pelaksanaan pembelajaran dimulai, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

dengan maksimal. Salah satunya dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang berisi Silabus dan RPP. Silabus dan RPP yang dibuat harus sesuai dengan

suasana lingkungan sekolah. Selain itu, seorang guru juga harus mengadakan

evaluasi atau penilaian untuk mengetahui sejauhmana kemampuan peserta didik

setelah diadakan proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, evaluasi menempati kedudukan yang penting

dan merupakan bagian utuh dari proses dan tahapan kegiatan pembelajaran.

Suharsimi (2003: 3) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses

pengumpulan data untuk menentukan sejauhmana, dalam hal apa, dan bagaimana

1
 
 
 

tujuan pendidikan sudah tercapai. Kemampuan guru dalam melaksanakan evaluasi

secara tepat akan memberikan pengaruh bagi peningkatan kualitas pembelajaran.

Mata pelajaran Seni Budaya adalah mata pelajaran yang semula disebut

pelajaran Kesenian pada kurikulum 2004 yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK). Pada kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) namanya berubah menjadi Seni Budaya dengan 4 sub bidang, yaitu Seni

Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Setiap sekolah wajib melaksanakan

minimal satu bidang seni, dan tidak diharuskan melaksanakan semua bidang seni

yang tercakup dalam mata pelajaran Seni Budaya.

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar, mata pelajaran Seni Rupa di SMA terdiri atas 2 Standar

Kompetensi yaitu mengapresiasi karya Seni Rupa dan mengekspresikan diri

melalui karya Seni Rupa. Dengan demikian, melalui mata pelajaran Seni Rupa

diharapkan peserta didik dapat mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan

kecintaan pada Seni Rupa tradisional dan modern.

Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Seni Rupa, komponen

penilaian/ evaluasi merupakan sarana yang digunakan sebagai alat ukur untuk

mengetahui sejauhmana kemampuan peserta didik setelah diadakan proses

pembelajaran. Guru bertugas mengukur sejauhmana penguasaan ilmu

pengetahuan yang telah dicapai oleh peserta didiknya, sehingga diketahui apakah

tujuan pembelajaran mata pelajaran Seni Rupa yang telah dirumuskan dalam

Silabus dan RPP sudah tercapai atau belum.

2
 
 
 

Untuk melaksanakan evaluasi yang tepat, guru sebagai pelaksana

kurikulum di lapangan perlu mengetahui fungsi penilaian itu sendiri. Fungsi

penilaian itu antara lain: (1) Seleksi terhadap siswa untuk tujuan-tujuan tertentu,

(2) Mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa serta alasan-alasannya, sehingga

lebih mudah mencari cara mengatasinya, (3) Menentukan kelompok mana yang

tepat bagi seorang siswa lewat penilaian bakat dan minatnya, (4) Mengetahui

sejauhmana suatu program berhasil diterapkan (Suharsimi, 2003: 10-11).

Dalam buku Pelayanan Profesional Kurikulum 2004: Penilaian Kelas

Milik Depdiknas (2004: 6), dijelaskan bahwa evaluasi berfungsi sebagai: (1)

Umpan balik bagi siswa sehingga termotivasi untuk meningkatkan dan

memperbaiki hasil belajarnya, (2) Pemantau kemajuan dan mendiagnosis

kesulitan belajar yang dialami siswa, (3) Umpan balik bagi guru untuk

memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan,

(4) Masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar sedemikian rupa

sehingga para siswa dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan belajar yang

berbeda-beda, (5) Informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang

efektivitas pendidikan. Dari penjabaran di atas, maka semakin jelas bahwa fungsi

penilaian dalam proses pembelajaran sangatlah penting.

Mata pelajaran Seni Rupa mempunyai 2 standar kompetensi yaitu

mengapresiasi karya Seni Rupa dan mengekspresikan diri melalui karya Seni

Rupa. Maka penilaiannya harus didasarkan pada kedua standar kompetensi

tersebut. Penilaian pada mata pelajaran Seni Rupa memiliki prosedur, teknik, dan

3
 
 
 

alat tertentu, sehingga dapat mengukur kedua standar kompetensi yang saling

berkaitan tersebut.

Ada dugaan bahwa pada pelaksanaannya, evaluasi hasil belajar mata

pelajaran Seni Rupa yang dilakukan antara guru satu dengan yang lainnya bisa

berbeda, baik dari segi prosedur maupun teknik dan alat yang digunakan.

Perbedaan antar guru dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar inilah yang

menjadi perhatian bagi peneliti.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi lapangan yang

menunjukkan deskripsi pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang didasarkan pada

KTSP dalam pembelajaran Seni Rupa di SMA negeri di Kabupaten Sleman. Dari

penelitian ini diharapkan dapat memperoleh informasi tentang: (1) Prosedur

pelaksanaan evaluasi hasil belajar Seni Rupa berdasarkan KTSP di SMA negeri di

Kabupaten Sleman, (2) Teknik dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan

evaluasi hasil belajar Seni Rupa berdasarkan KTSP di SMA negeri di Kabupaten

Sleman.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini difokuskan pada guru Seni

Rupa dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar pada pembelajaran Seni Rupa di

SMA negeri di Kabupaten Sleman. Rumusan masalah pada penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pelaksanaan evaluasi hasil belajar Seni Rupa berdasarkan

KTSP di SMA Negeri di Kabupaten Sleman?

4
 
 
 

2. Bagaimana teknik dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi hasil

belajar Seni Rupa berdasarkan KTSP di SMA Negeri di Kabupaten Sleman?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan prosedur pelaksanaan evaluasi hasil belajar Seni Rupa

berdasarkan KTSP di SMA Negeri di Kabupaten Sleman.

2. Mendeskripsikan teknik dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi

hasil belajar Seni Rupa berdasarkan KTSP di SMA Negeri di Kabupaten

Sleman.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan

bagi dunia pendidikan tentang evaluasi hasil belajar Seni Rupa di sekolah.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan pertimbangan bagi

peneliti lain untuk mengadakan dan mengembangkan penelitian lanjutan

dalam bidang pendidikan Seni Rupa di sekolah.

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah

sebagai sumbangan pemikiran tentang pelaksanaan evaluasi hasil belajar

mata pelajaran Seni Rupa.

5
 
 
 

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan menjadi

bahan pertimbangan bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran Seni Rupa.

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran tentang istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka berikut ini diberikan penegasan istilah-istilah yang

dimaksud yaitu:

1. Pelaksanaan: Proses, cara, perbuatan melaksanakan rancangan atau keputusan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga ).

2. Evaluasi Hasil Belajar: Keseluruhan Kegiatan Pengukuran (pengumpulan data

dan informasi ), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat

keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah

melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan (Hamalik, 2003: 159 ). Dalam penelitian dapat

diartikan sebagai serangkaian kegiatan guru mulai dari merencanakan,

melaksanakan, hingga memutuskan suatu penilaian terhadap siswa.

3. Mata Pelajaran Seni Rupa: merupakan salah satu bidang studi dalam Kelompok

Mata Pelajaran Estetika. Seni Rupa merupakan salah satu sub bidang dari

mata pelajaran Seni Budaya. Pada mata pelajaran Seni Budaya, aspek

budaya tidak dibahas secara tersendiri, tetapi terintegrasi dengan seni.

Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan

pendidikan seni yang berbasis budaya. Sesuai KTSP SMA, mata pelajaran

6
 
 
 

Seni Rupa merupakan aspek pembelajaran Seni Budaya disamping seni

yang lain (Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater). Mata pelajaran Seni

Rupa memiliki 2 standar kompetensi yaitu mengapresiasi karya Seni Rupa

dan mengekspresikan diri melalui karya Seni Rupa.

7
 

Anda mungkin juga menyukai