Anda di halaman 1dari 9

Pengantar Ilmu Ekonomi

1. Jelaskan teori produksi!


 Produksi total
 Produksi marginal
 Produksi rata-rata
Gambar produksi total, produksi marginal, produksi rata-rata, dan gambar dalam satu kurva!

2. Jelaskan tahap pertama, kedua, dan ketiga dalam biaya produksi

Jawaban

1. Teori Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatakan manfaat dengan cara mengkombinasikan
faktor-faktor produksi kamital, tenaga kerja, teknologi, manageril skill. Produksi merupakan usaha untuk
meningkatkan manfaat dengan cara menguba bentu (form utility), memindahkan tempat (place utility),
dan menyimpan (store utility).

Produksi adalah suatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik berbentuk barang (goods)
maupun jasa (service) dalam suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi
perusahaan.

Teori produksi dibagi menjadi dua yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Dalam produksi
jangka pendek terdapat fixed input dan variabel input. Fixed input yang dimaksud adalah modal
sedangkan variabel input adalah tenaga kerja. Untuk meningkatkan hasil produksi dalam jangka pendek,
pelaku usaha tidak bisa menambah modal, namun mereka bisa menambah jumlah tenaga kerjanya.
Tenaga kerja yang ditamabah pun tidak boleh telalu banyak agar tetap produktif. Sedangkan dalam
produksi jangka panjang, modal dan tenaga kerja merupakan input variabel tidak ada input tetapnya.

Fungsi Produksi

Fungsi peoduksi adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang
diciptakan. Faktor-faktor produksi yang diciptakan terdiri 16 dari tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian
keusahawan. Dalam teori ekonomi, menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa tiga faktor
produksi (tanah, modal, keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja yang
dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Hubungan antara faktor-faktor
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan apabila input yang digunakan adalah tenaga kerja, modal
dan kekayaan alam dapat dirumuskan melalui persamaan berikut ini (Sadono Sukirno, 1994: 94):

Q = f (K, L)

Dimana:

Q adalah Output

K adalah Input capital

L adalah Input tenaga kerja

Berbagai kombinasi input yang menghasilkan tingkat output yang sama digambarkan dalam
kurva isoquant. Isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi input (K dan L) yang
menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

Lereng kurva isoquant (dk/dl) merupakan tingkat batas penggantian secara teknis (marginal of
technical substitution = MRTS, yaitu berkurangnya satu input per unit akibat kenaikan input lain untuk
mempertahankan tingkat output yang sama) antara K dan L, adalah sama dengan perbandingan antara
produksi marginal tenaga kerja dan produksi marginal modal. Bentuk kurva isoquant cembung terhadap
titik origin berarti bahwa MRTS semakin menurun dengan semakin banyaknya tenaga kerja yang
digunakan. Makin produktif faktor tenaga kerja semakin besar kemampuannya untuk menggantikan
modal (dk > dl dan dq/dl > dq/dk).
Dalam keadaan demikian bentuk kurva isoquant makin curam, sebaliknya semakin produktif
faktor modal maka semakin besar kemampuannya untuk menggantikan tenaga kerja sehingga bentuk
kurva isoquant semakin landai.

Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Q) dan variabel yang
menjelaskan (X). Variabel yang menjelaskan biasanya berupa output yang menjelaskan biasanya berupa
input. Secara matematis, hubungan ini dapat ditulis sebagai berikut (Soekartawi, 2003):

Q = f (X1, X2, X3, ....., Xn)

Dimana:

Q adalah tingkat produksi ( output ) dipengaruhi oleh faktor X

X adalah berbagai input yang digunakan atau variabel yang mempengaruhi Q

 Produksi Total

Produksi total adalah jumlah total dari semua hasil produksi dalam periode tertentu. Produk total
akan berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi variabel yang digunakan. Kurva yang
menunjukkan hubungan antara produksi total dengan satu produk variabe sedangkan faktor lainnya
dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total Product (TP). Kurva tersebut dinotasikan sebagai:

TP=f (x )

Dimana TPP merupakan output total atau jumlah produksi total, dan X merupakan jumlah input
variabel yang digunakan. Misalnya jika hanya terdapat satu macam input variabel yang digunakan yaitu
tenaga kerja atau Labour maka dituliskan sebagai:

Q=f ( L )

Dimana Q merupakan tingkat output dan L merupakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Sehingga dari fungsi diata dapat digambarkan kurva produksi sebagai berukut:
L

 Produksi Marginal

Produksi total atau Marginal Product (MP) adalah tambahan total hasil produksi yang
diakibatkan oleh pertambahan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan. Sehingga jika dituliskan
dalam persamaan, akan menjadi sebagai berikut:

Perubahan Output Δ Q
MP= =
Perubahan Input ΔL

Dapat disimpulkan bahwa dalam produksi dengan satu input variabel berlaku hukum
pertambahan hasil yang semakun berkurang atau The Law of Diminishing Return. Hukum ini menyatakan
bahwa output yang diterima dari proses produksi akan semakin menurun apabila input variabel yang
digunakan mengalami pertambahan secara terus-menerus.

Output atau hasil produksi yang dihasilkan secara rata-rata akan terus menurun nilainya karena
faktor produksi variabel yang digunakan semakin besar sedangkan faktor produksi tetapnya bernilai tetap.
Sehingga jika hal ini dilakukan terusmenerus maka total produksi juga akan menurun nilainya. Hal itu
dikarenakan faktor produksi tetap semakin lama nilainya juga akan habis. Misalkan saja terdapat sepetak
tanah. Tanah tersebut selalu digarap dan ditanami tumbuh-tumbuhan secara terus menerus tanpa henti.
Sehingga semakin lama tanah tersebut akan kehilangan kesuburannya dan tumbuh-tumbuhan itu akan
mati. Hal itu dikarenakan unsur hara yang terdapat pada tanah tersebut akan hilang atau habis.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan dalam diagram sebagai berikut:

Jumlah Produksi

]]

Kurva diatas menunjukkan bahwa terdapat peristiwa yang terjadi pada tiap-tiap tahapnya.
Masing-masing tahap menunjukkan elastisitas produksi yang nilainya berbeda-beda. Elastisitas Produksi
(Ep) adalah rasio perubahan dari output yang dihasilkan yang diakibatkan dari perubahan input yang
digunakan. Ep dapat dituliskan sebagai berikut:

ΔQ Q
Ep= ∙
ΔL L
Karena ∆𝑄⁄∆𝐿 merupakan MP, maka besar kecilnya Ep bergantung pada besar kecilnya nilai MP.
Terdapat tiga tahapan yang ada pada diagrab tersebut. Tahap I pada kurva diatas adalah bagian yang
menunjukkan input variabel atau tenaga kerja yang masih sedikit sedangkan ouputnya relatif besar.
Sehingga jika input variabel terus ditambah maka TP, MP, dan AP akan terus bertambah nilainya. Tahap
II menunjukkan produksi total terus naik hingga mencapai titik optimum atau titik tertingginya,
sedangkan AP dan MP terus menurun hingga MP mencapai titik nol. Pada Tahap III menunjukkan jumlah
tenaga kerja yang semakin banyak. Hal itu membuat TP, AP, dan MP menurun, bahkan kurva MP berada
di bawah garis origin atau garis nol.

 Produksi Rata-Rata

Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah jumlah total produksi yang dibagi dengan
faktor produksi yang digunakan selama proses produksi. Produksi rata-rata dinotasikan dengan fungsi
sebagai berikut:

Q
AP=
L

Q merupakan output total atau jumlah hasil produsksi sedangkan L merupakan jumlah Labour
atau jumlah tenaka kerja yang digunakan. Sehingga Produksi rata-rata merupakan jumlah rata-rata
produksi oleh setiap tenaga kerja.

2. Contoh Biaya Produksi


Biaya produksi diperhitungkan selama proses pengolahan produk dalam suatu bisnis pada
perusahaan manufaktur. Salah satu contoh yang akan dibahas kali ini adalah pada perusahaan
manufaktur yang bergerak dalam bidang makanan dimana hasil outputnya adalah mie.
Dalam hal ini Perusahaan Makanan Sehat memproduksi mie kuning yang siap masak
dengan output barang jadi sebesar 4.000 pack selama satu bulan. Berikut adalah rincian biaya
produksi mie kuning tersebut selama satu bulan.
Biaya pembelian Bahan Baku = Rp. 11.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 3.500.000
Biaya Upah Satpam Pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses produksi)
Biaya Sewa Pabrik = Rp. 1.500.000
Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 pak mie kuning adalah
Rp.18.000.000. Dari total pengeluaran tersebut dapat ditentukan biaya produksi per unit dengan
cara membagi total biayanya ke total jumlah produk. Perhitungannya adalah Rp. 18.000.000 :
4.000 = Rp. 4.500.

Selanjutnya, perusahaan bisa menetapkan harga jual dengan cara memperhitungkan biaya
produksi per unit ditambah dengan persentase keuntungan.

Pada produk mie kuning ini, persentase keuntungan yang digunakan adalah 40% dari
biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per unitnya adalah Rp.4500 + (40% x Rp.4500) =
Rp. 6.300

Perusahaan akan bisa menentukan harga jual dengan lebih tepat dengan mengetahui total
biaya produksi. Di samping itu, informasi biaya ini juga berguna bagi perusahaan untuk
meminimalisir potensi resiko selama proses produksi berlangsung.
Menghitung Biaya Produksi
Perhitungan production cost nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui nilai dari
harga pokok produksi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam memperhitungkan biaya
produksi ini.
Sebagai ilustrasi perhitungan produksi, berikut disajikan data pengeluaran PT Antara selama satu
bulan. PT Antara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi hijab dengan total output
sebesar.5.000.unit.selama.satu.bulan.
Produk hijab dari PT. Antara ini dipasarkan melalui 3 toko besar dan e-commerce. Berikut adalah
data laporan pengeluaran PT Antara selama satu bulan.
 Persediaan bahan baku Rp.30.000.000
 Bahan baku setengah jadi Rp. 40.000.000
 Barang jadi siap dijual Rp. 80.000.000
 Pembelian persediaan bahan baku Rp.50.000.000
 Biaya pengiriman Rp.5.000.000
 Biaya pemeliharaan mesin Rp.5.000.000
 Gaji tenaga kerja langsung Rp. 30.000.000
 Sisa penggunaan bahan baku serta sisa bahan setengah jadi Rp.30.000.000
 Sisa bahan setengah jadi Rp. 5.000.000
 Hijab yang siap dijual Rp. 30.000.000
Setelah diketahui data pengeluarannya, selanjutnya bisa dilakukan perhitungan biaya produksi.
Berikut adalah tahapan yang dilakukan untuk memperhitungkan biaya produksi tersebut.
Tahap 1 :
Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan
= Rp. 30.000.000 + (Rp.50.000.000+Rp. 5.000.000) – Rp.30.000.000
= Rp. 55.000.000

Tahap 2 :
Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik
= Rp.55.000.000 + Rp.30.000.000 + 5.000.000
= Rp.90.000.000
Biaya produksi per unit = biaya produksi : total unit
= Rp. 90.000.000 : 5.000
= 18.000
Tahap 3 :
Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir
= Rp.90.000.000 + Rp. 40.000.000 – Rp.5.000.000
= Rp. 125.000.000
Tahap 4
Harga Pokok Penjualan = Harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan akhir
= Rp. 90.000.000 + Rp. 80.000.000 – Rp.50.000.000
= Rp. 140.000.000
Referensi:

https://repository.uin-suska.ac.id/14752/8/8.%20BAB%20III__2018407EI.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/

http://eprints.umsida.ac.id/6985/1/Teori%20Produksi.pdf

Anda mungkin juga menyukai