Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI PANCASILA DI ERA ORDE LAMA,


ORDE BARU, DAN ERA REFORMASI

DOSEN
RUDIE Y. LUMANTOUW, S.E, M.M.

DISUSUN OLEH
FARHAN MONOARFA

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat dan izin-
nya yang telah berkat rahmat dan hidayat kepada saya untuk menyusun makalah ini yang
berjudul “Implementasi Pancasila Pada Era Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi” sampai selesai.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah pancasila bapak Rudie Y.
Lumantouw, S.E, M.M. yang telah mempercayai dan memberikan tugas ini kepada saya.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahawa masih banyak yang harus diperbaiki atau
dikoreksi lagi. Oleh karena itu saya selaku penyusun mohon maaf atas kekurangan yang ada. Saya sangat
mengharapkan koreksi dan kritikan atau saran-saran dari pembaca guna memperbaiki kulitas penulisan saya di
kemudian hari. Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan para
pembaca.

Manado, 29 September 2021

Farhan Monoarfa
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..……………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI …....…………………………………………………………………… 2
BAB I ………………………………………………………………………………… 3
PENDAHULUAN ………………………………………………………………........ 3
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………….. 3
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………….. 4
C. TUJUAN ……………………………………………………………………... 4
BAB II ………………………………………………………………………………... 5
PEMBAHASAN ……………………………………………………………………… 5
A. Implementasi Pancasila di era orde lama ……………………………………... 5
B. Implementasi Pancasila di era orde baru …………………………………….... 6
C. Implementasi Pancasila di era reformasi ……………………………………… 8
BAB III ………………………………………………………………………………... 9
PENUTUP …………………………………………………………………………….. 9
A. KESIMPULAN ……………………………………………………………….. 9
B. SARAN …………....………………………………………………....………... 10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila merupakan ideologi bangsa indonesia yang menjadi dasar negara serta
menjadi pedoman yng kuat untuk mencapai tujuan-tujuan bangsa Indonesia. Pacasila
berasal dari bahasa sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu “panca” yang berarti lima
dan “sila” yang berartu prinsip atau asas.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia, sila pertama  'Kebangsaan', sila kedua 'Internasionalisme atau
Perikemanusiaan', sila ketiga 'Demokrasi', sila keempat 'Keadilan sosial', dan sila kelima
'Ketuhanan yang Maha Esa'.

Pancasila mulai dibicarakan pada sidang BPUPKI sebagai dasar negara mulai tanggal
1 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno, dan Pancasila mulai resmi dan sah menurut hukum
menjadi dasar negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Kemudian,
setelah Dektrit Presiden 5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 yang
berhubungan dengan Ketetapan No. I/MPR/1988 No. 1/MPR/1993, Pancasila tetap
menjadi dasar falsafah bagi Negara Indonesia hingga sekarang.

Pancasila disahkan sebagai dasar negara pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Pada sidang tersebut disetujui Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
B. RUMUSAN MASALAH

Sub masalah yang akan dibahas yakni sebagai berikut:


1. Implementasi Pancasila pada era orde lama
2. Implementasi Pancasila pada era orde baru
3. Implementasi pancasila pada era reformasi

C. TUJUAN PEMBAHASAN

Makalah dibuat untuk mengetahui esensi dan urgensi dari Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Serta mengetahui bagaimana pengimplementasian pancasila
pada era orde lama, orde baru, dan pada era reformasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Implementasi Pancasila pada era orde lama


Pada masa orde lama Pancasila dipahami berdasarkan paradikma yang
berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya koflik ideologi. Pada saat
itu kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi
sosial-budaya berada dalam suasana transisional dari masyarakat terjajah (inlander)
menjadi masyakat merdeka.
Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi pancasila
terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang
berbeda- beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang
berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959,dan periode 1959-1966.

1. Periode 1945-1950
Pada periode ini penerapan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup menghadapi barbagai masalah. Ada upaya-upaya untuk mengganti pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat dari
munculnya gerakan-gerakan pemberontakan yang tujuannya menggantikan pancasila
dengan ideologi lainnya. Pemberontakan yang terjadi pada periode ini, yaitu:

1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia Madiun pada 18 September 1948


Pemberontakan PKI Madiun bpada 18 September 1948 yang bertujuan untuk
membentutuk negara Republik Indonesia Soviet dan mengganti dasar-dasar
negara Pancasila dengan Komunisme serta mengajak para petani dan buruh untuk
melakukan pemberontakan.

2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)


Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin oleh
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, dengan bertujuan menggantikan ideologi
Pancasila dengan syari’at Islam, menolak perjanjian renville, mengatasi adanya
dominasi komunis dan sosialis di Indonesia.

2. Periode 1950-1959
Penerapan Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai

ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan. Walaupun


dasar negara tetap pancasila, tetapi rumusan sila keempat bukan berjiwa musyawarah
mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Dalam bidang politik, demokrasi
berjalan dengan baik denganterlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling
demokratis. Pemberontakan yang terjadi:

1. Republik Maluku Selatan (RMS)


2. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
3. Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA)

Dari segi politik, demokrasi pada periode ini berjalan lebih baik dengan
adanya Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Namun, Konstituante gagal
menjalankan tugasnya hingga Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
yang isinya membubarkan Konstituante dan kembali memakai UUD 1945.

3. Periode 1959-1966
Periode ini juga dikenal dengan Demokrasi Terpimpin. Demokrasi tidak
berada pada kekuasaan rakyat, melainkan kekuasaan pribadi Presiden. Hal ini yang
menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam penafsiran Pancasila.
Pada masa ini, Presiden Soekarno dianggap menjadi otoriter karena ingin diangkat
menjadi presiden seumur hidup. Ia pun menggabungkan paham Nasionalis, Agama,
dan Komunis (Nasakom) menjadi satu yang ternyata tidak cocok dengan NKRI. Di masa
ini pun pemberontakan kembali terjadi. Yang dimaksud adalah peristiwa G30S/PKI
pada 30 September 1965 yang dipimpin oleh D.N. Aidit. Tujuan pemberontakan
tersebut adalah mendirikan Negara Soviet Indonesia dan mengganti Pancasila dengan
paham Komunis.

B. Implementasi Pancasila pada era orde baru


Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan presiden Soeharto di
Indonesia. Orde baru menggantikan orde lama yang merujuk kepada era pemerintahan
Soekarno. Lahirnya orde baru diawali dengan dikeluarkannya surat pemerintah 11
Maret 1966. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat
meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Hal yang
mendasari munculnnya orde baru, Ir. Soekarni menghendaki persatuan di antara
beragam golongan dan ideologi termasuk komunis, di bawah satu payung besar,
bernama Pancasila (doktrin Manipol), sementara golongan antikomunis
mengkonsolidasi diri sebagai kekuatan berpaham Pancasila yang lebih “murni”
dengan menyingkirkan paham komunisme yang tidak ber-Tuhan (atheism). Pada
rezim orde baru hubungan yang tidak baik dengan barat mulai diperbaiki.
Di era orde baru, terdapat kebijakan pemerintah terkait nilai-nilai Pancasila,
yaitu Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Materi penataran P4
bukan hanya Pancasila, terdapat juga materi lain seperti UUD 1945, Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN), Wawasan Nusantara, dan materi lain yang diberikan
dengan kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme. Kebijakan tersebut diasosiasikan
kepada seluruh komponen bangsa sampai level bawah termasuk penataran P4 untuk
siswa baru Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menegah Atas (SMA), dan
dilanjutkan sampai Perguruan tinggi hinggal wilayah kerja. Pelaksanaannya dilakukan
secara menyeluruh melalui Badan Penyelenggara Pelaksanaan Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman Pancasila (BP7) dengan metode Indoktrinisasi. Dalam ungkapan
Langenberg (1990), orde baru adalah negara dan sekaligus sistem negara
(pemerintahan eksekutif, militer, polisi, parlemen, birokrasi, dan pengadilan), yang
sejak 1965/1966 membangun hegemoni dengan formulasi ideologi sebagai tiang
penyangganya.
Visi Orde baru pada saat itu untuk mewujudkan tatanan kehidupan msyarakat,
bangsa, dan negara yang melaksanankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.
Peran Pancasila pada masa orde baru pancasila merupakan dasar bagi suatu
pemerintahan untuk menjalankan kuasa bagi seluruh rakyat Indonesia. Mulai dari
Indonesia sebelum merdeka hingga pada masa sekarang ini. Setiap masa
pemerintahan mempunyai penerapan Pancasila yang berbeda-beda. Dimulai dari pada
pengambilan keputusan hingga peran pemerintah dalam mengatur disiplin.
Pancasila bagi masyarakat Indonesia, Pancasila merupakan dasar negara, dapat
dijadikan landasan agar pemikiran seruh rakyat Indonesia sesuai dengan dasar negara
sehingga dapat dijadikan landasan kuat pemerintah dalam pengambilan suatu
keputusan kenegaraan agar tidak terdapat pro konta yang besar bagi kehidupan
kenegaraan. Pada masa orde baru adalah masa saat gencaar-gencarnya penanaman
niai-nilai Pancasila. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan Pancasila sebagai asas
tunggal dalam kehidupan berorganisaasi.
Pasca orde baru, mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat
dikatakan sebagai tanda akhirnya orde baru, untuk kemudian digantikan “Era
Reformasi” Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masa orde baru di ajaran
pemerintahan pada masa reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan
bahwa orde baru masih belum berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi atau Orde
Reformasi seing disebut sebagai “Era Pasca Orde Baru”
Meski diliputi oleh kerusuhan etnis dan lepasnya Timor Timur, transformasi
dari orde baru ke era reformasi berjalan relatif lancar dibandingkan negara lain seperti
Uni Soviet dan Yugoslavia. Hali ini tak lepas dari peran Habibie yang berhasil
meletakkan pondasi baru yang terbukti lebih kokoh dan kuat menghadapi perubaan
zaman.
Konflik Perpecahan Pasca Orde Baru, di masa orde baru pemerintahan sangat
mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Setiap hari di media masa, seperti radio
dan televisi mendengungkan slogan “persatuan dan kesatuan bangsa”. Salah satu cara
yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari daerah yang
padat penduduknya seperti Jawa, Bali, Madura ke luar jawa, terutama Kalimantan,
Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya. Namun dampak negatid yang tida
diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk
setempat dan kecembuaruan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan
bantuan pemerintah. Hingga muncul tuduhan Jawabusasu yang sentimen anti-Jawa di
berbagai daerah meskipun tidak semua transmigran itu orang Jawa.

C. Implementasi Pancasila Pada Era Reformasi


Reformasi atau era pasca orde baru yang dimulai 1998, reformasi yang belum
berlangsung dengan baik Pancasila belun di fungsikan dengan semestinya dan
masyarakat belum memahami apa kandungan dari Pancasila itu sendiri. Era reformasi
menghidupkan kembali sifat egosentris kelompok-kelompok tertentu baik itu etnis
kedaerahan maupun agama. Bangkitnya kelompok-kelompok radika di Indonesia
khususnya kelompok radikal keagamaan yang melakukan praktek-prakterk di luar
prosedur, inkonstitusional, seperti aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok yang
mengatasnamakan agama serta membawa simbol-simbol agama. Radikalisme muncul
pada era reformasi organisasi-organisasi yang membawa ideologi radikal relatif
mendapatkan tekanan yang berarti dari negara di era reformasi ketimbang di era orde
baru yang otoritarian.
Implementasi nilai-nilai Pancasila yang dilakuakn selama ini tidak alam
pikiran seluruh masyarakat Indonesia, tidak semua warga negara Indonesi paham
betul apa itu Pancasila, apa kegunaan Pancasila, apa tujuan Pancasila untuk
kehidupan. Jika dibandingkan dengan agama, ideologi Pancasila akan sulit diterima
oleh masyarakat awam sehingga agama dapat dengan mudah digunakan sebagai alat
mobilisasi kognitif pelaku tindak radikalisme karena agama tidak hanya menjanjikan
kehidupan di dunia tetapi juga menawarkan “janji-janji” mutlak dari Tuhan akan
kehidupan yang lebih baik di akhirat.
Implementasi nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan secara semu pada era
orde baru menempatkan masyarakat Indonesia sebagai objek ideologi, gambaran
sesungguhnya muncul ketika bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Banyak
warga negara Indonesia mulai memandang sebelah mata terhadap Pancasila, dan mata
yang sebelah lainnya melirik dan mencari “ideologi alternatif” yang diyakini dapat
mengembalikan kehidupannya ke dalam kesejahteraan. Bagi generasi tua yang
sebagian besar hidup di era orde baru merasakan bahwa ideologi Pancasila yang
diterapkan di zaman tersebut merupakan ideologi ideal, mapan dan mampu
menciptakan kesejahteraan, namun bagi generasi muda bangsa Indonesia yang hidup
dan mengalami pahitnya masa transisi yang ditandai dengan merajalelanya KKN,
krisis ekonomi serta krisis multidimensi mendapatkan gambaran awal bahwa ideologi
Pancasila tersosialisasikan sebagai ideologi yang rapuh, membawa Indonesia ke
jurang krisis.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesi yang dijadikan sebagai pedoaman
untuk berbangsa dan bernegara dalam penerapan pancasila di masa awal kemerdekaan
ditemu banyak permasalahan, diantarany:
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18 September
1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi
komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini
bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar
negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini bertujuan
untuk mendirikan negara sendiri.
4. Permerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah pusat.
Masa orde lama
Penerapan Pancasila pada masa orde lama, terjadi pada 1959 hingga 1966. Periode ini
dikenal dengan demokrasi terpimpin. Selain itu, pada masa ini, bangsa Indonesia
masih mengalami peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya
merdeka. Maka dari itu, dalam penerapannya masih diperlukan proses adaptasi.
Sebagian masyarakat ada yang merasa setuju dan sebagian lagi merasa keberatan.
Namun, dalam penerapannya ditemui beberapa tindakan penyimpangan terhadap
Pancasila. Salah satunya ialah pemberontakan PKI yang dilakukan oleh D.N. Aidit
pada 30 September 1965. Pemberontakan ini bertujuan untuk mengubah ideologi menjadi
komunis.
Masa orde baru
Masa orde baru dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan menjadi presiden. Dalam masa
pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk memulihkan kembali beberapa kekacauan
yang sebelumnya pernah terjadi di Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai
dengan dibuatnya Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya
PEMILU, pendidikan pelaksanaan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila,
Serta pemerataan pembangunan. Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini
mengacu pada nilai yang terkandung dalam Pancasila. Contohnya pemerataan
pembangunan ini bisa dikaitkan dengan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pemerintahan Soeharto, juga ditemui beberapa
masalah, seperti kasus KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu, hak
berpendapat juga dibatasi dan adanya dwifungsi ABRI

Masa reformasi
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan digantikan oleh
B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha untuk memperbaiki sistem
ekonomi, mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun
1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain.
Mulai pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan
hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian ideologi Pancasila dengan
ideologi lainnya juga berkurang. 

B. SARAN

Kita sebagai penerus bangsa harus mampu dan terus bersaing dalam mewujudkan
Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya, Implementasikan nilai-nilai Pancasila
dengan baik dan benar demi mencegah radikalisme, pahamilah konsep Pancasila agar
tidak terjadi penyimpangan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Pancasila Bisa Redam Radikalisme. Media Indonesia Rabu, 28 September 2011.

YudaPrinada.2021SejarahPenerapanPancasilaMasaReformasi1998Sampai
Sekarang.Tirto

RizalAmrilYahya.2021SejarahdanPenerapanPancasilaMasaOrdeLama Seokarno1959-
1966.Tirto

PutiYasmin.2021TantangandalamPenerapanPancasiladiEraReformasiyangWajib
Diketahui.Jakarta:DetikPedia

https://www.coursehero.com/file/p3gcg5g/2-Periode-1950-1959-Penerapan-pancasila-
selama-priode-ini-adalah-pancasila/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/bagaimana-penerapan-pancasila-pada-masa-
orde-lama-1uCjuA5efTy

https://tirto.id/sejarah-pemberontakan-republik-maluku-selatan-rms-aksi-tokohnya-
gaJN

https://tirto.id/sejarah-dan-penerapan-pancasila-masa-orde-lama-soekarno-1959-1966-
ghT9

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5697499/tantangan-dalam-penerapan-
pancasila-di-era-reformasi-yang-wajib-diketahui

Anda mungkin juga menyukai