Anda di halaman 1dari 8

Tugas Dengan Judul

“ANALISA FUNDAMENTAL PERUSAHAAN”

Studi Kasus Pada


ANTAM

Dosen Pengampu: Dewi Cahyani Pangestuti, SE. MM

Disusun Oleh:

Haiatin Jamiilah 1910111240

JURUSAN S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2021/2022
Analisa saham ANTM
ANTM (PT Aneka Tambang Tbk.) adalah perusahaan pertambangan mineral (utamanya
nikel, emas, perak, dan bauksit) yang juga memiliki berbagai usaha di bidang perdagangan,
pengangkutan, dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis mineral tersebut.
Dulu, tahun 2014, ANTM adalah penambang nikel kedua terbesar di Indonesia setelah INCO,
sekarang mereka berada di urutan kelima. Meski nikel menyumbang 23% pendapatan terhadap
ANTM di tahun 2020. Perusahaan ini berdiri di tahun 1968, sama dengan INCO, dan merupakan
hasil merger dari beberapa BUMN pertambangan dan proyek pemerintah yang ada saat itu. Di
tahun 1997, ANTM menjadi perusahaan publik.

Bisnis ANTM
Di tahun 2020, ANTM berhasil menjual 3.3 juta WMT (wet metric ton, “ton basah”;
maksudnya dalam keadaan asli, masih bercampur tanah/lumpur) bijih nikel, 22.1 ton emas, dan
1.23 juta WMT bauksit. Dan itu belum termasuk hasil produksi mereka: 4.76 juta WMT bijih
nikel, 1.67 ton emas, dan 1.55 juta WMT bauksit. Persentase kontribusi penjualan setiap
segmentasi bisnis ANTM di tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1) Emas, perak, dan logam mulia lainnya: 73% dari total penjualan (memang ANTM identik
dengan produk-produk emas/logam mulianya).
2) Feronikel (bijih nikel yang sudah melalui proses pemurnian) dan bijih nikel: 22%.
3) Alumina (bijih bauksit yang sudah diproses) dan bijih bauksit: 4.2%.
4) Sisanya adalah dari penjualan batubara, pemurnian logam, dan dari jasa lainnya.

Research saham ANTM – Valuasi PER dan PBV


Dengan menggunakan laporan tahunan ANTM dari 2011 – 2020. Berikut performa bisnis
mereka selama 10 tahun ke belakang:
 Revenue growth (pertumbuhan pendapatan) rata-rata: 16.08% per tahun. Itu
karena di tahun 2017 – 2018, ada angka persentase pertumbuhan yang amat tinggi
jadi “mengacaukan” angka persentase keseluruhan. Kalau angka itu tidak kita
masukan, pendapatan rata-rata mereka “hanya” 6.81%.
 Net profit growth (pertumbuhan laba/profit) rata-rata: 70.22% per tahun. Sama
dengan di atas, kalau angka persentase tahun 2017 – 2018 tidak kita masukan,
angka pertumbuhan laba rata-rata mereka “hanya” 17.96% (ini juga bagus, kok).
 Net profit margin (marjin laba dibanding pendapatan) rata-rata: 1.89% per tahun.
Industri yang kompetitif, nih.
 Free cash flow (FCF, sisa uang tunai dari aktifitas operasi dikurangi belanja aset)
kumulatif negatif dengan rata-rata IDR -479 Milyar per tahun. Total FCF selama
10 tahun terakhir di IDR -4.79 Trilyun. Meski demikian, angka FCF 5 tahun
terakhir menunjukan perbaikan.
 Owner’s earnings ratio (rasio belanja aset dibagi uang tunai dari aktifitas operasi)
rata-rata ANTM amat tinggi, di 3.21x. Sama dengan FCF, 5 tahun terakhir angka-
angka rasio ini menunjukan perbaikan.
 Efficiency ratio (rasio seberapa efisien biaya setiap pendapatan perusahaan) rata-
rata: stabil dengan rata-rata 0.86x per tahun. Tapi  ini di cukup tinggi, sekali lagi
industri kompetitif.
 Return on equity (imbal hasil dari modal) rata-rata: 2.63% per tahun. Kecil sekali.
 Debt equity ratio (ratio hutang dibanding modal) rata-rata: 0.64 per tahun. Cukup
bagus dan sehat.
 Current ratio (rasio aset lancar dibanding kewajiban lancar) rata-rata: 3.49x!
Sangat tinggi. Perusahaan ini cukup likuid sebenarnya.
 Price earnings ratio (PER, rasio harga saham dibanding laba) rata-rata: 68.2x!
Terlalu tinggi. Dan saat melakukan Research di bulan April 2021, PER ANTM
ada di 48.5x.
PER rata-rata industri metal & mineral ada di 19x. PER ANTM saat tulis tugas ini terlalu mahal!
Tetapi memang lebih rendah dari harga historis rata-ratanya.
 Price to book value (PBV, rasio harga saham dibanding nilai modal) rata-rata:
1.59x. PBV mereka saat tugas ini ditulis ada di 2.93x. PBV rata-rata industrinya
ada di 3.01x. Secara PBV, ANTM hanya sedikit lebih murah dari rata-rata
industrinya. Tidak ada yang menarik di valuasi PER dan PBV ANTM.
Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas adalah analisis terhadap rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah
yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. 
Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut memiliki tingkat
likuiditas yang baik, sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti
perusahaan tersebut tidak memiliki tingkat likuiditas yang baik dalam artian secara keuangan
kurang sehat. Klasifikasi Rasio dalam analisis rasio likuiditas PT.ANTAM, yaitu :
 Current Rasio ( Rasio Lancar )
 Quick Rasio ( Rasio Cepat )
 Cash Rasio ( Rasio Cash )
Current Rasio (Rasio Lancar)
 Current rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan total asset lancar dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau hutang lancar.
 Semakin besar perbandingan asset lancar dengan utang lancar maka artinya semakin
tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban hutang lancarnya. 
Current Ratio = ( Total Aset Lancar / Total Hutang Lancar ) X 100%
Menunjukkan ratio lancarnya yang semakin menurun dari tahun 2017 s/d 2020
menunjukkan kondisi yang semakin menurun bahkan menjadi 1,21% yang berarti bahwa
perbandingan aktiva lancar dan hutang lancar mampu membayar kewajiban utang
lancarnya ,dan kelebihan aktiva lancar untuk membiayai aktivitas operasionalnya hanya 20%,
biaya operasional dapat terganggu apabila tidak dilengkapi tambahan biaya operasionalnya.
Idealnya CR (Rasio Cepat harus 200%).

Quick Rasio (Rasio Cepat)


 Quick rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan parameter asset lancar dikurangi 
persediaan karena persediaan akan membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan
dibanding dengan aset lainnya. 
 Semakin besar quick rasio semakin baik juga posisi keuangan perusahaan. Hitungan
hasilnya minimal mencapai 1:1 atau 100%, yang berarti bahwa jika terjadi likuidasi pada 
perusahaan maka dapat dinilai bahwa perusahaan dapat  membayar kewajibannya.
Quick Ratio = (Total Aset Lancar – Persediaan Barang) / Total Hutang Lancar X 100%
Dari perhitungan rasio cepat antam dari tahun ke tahun menurun terus. Sampai ditahun
2020 menghasilkan 0,86 berarti lebih kecil dari 1 yang berarti bahwa jika terjadi likuidasi pada 
perusahaan maka dapat dinilai bahwa perusahaan tidak dapat  membayar kewajibannya.

Cash Rasio (Rasio Kas)


 Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk melunasi
kewajiban jangka pendek yang ditunjukan dari tersedianya dana kas atau setara kas.
 Tingginya cash rasio dapat menunjukkan adanya uang kas berlebih, hal ini  bisa
diartikan  karena 2 hal yaitu besarnya keuntungan yang telah diperoleh atau akibat tidak
digunakannya keuangan perusahaan secara efektif untuk berinvestasi.
Cash Ratio = (Kas + Setara Kas) / Total Hutang Lancar X 100%
Kondisi kas rasio dari tahun 2018 ke tahun 2020 menurun terus yang berarti menandakan
rendahnya cash rasio dapat menunjukkan tidak adanya uang kas berlebih, hal ini  bisa diartikan
bahwa  karena 2 hal yaitu kecilnya keuntungan yang telah diperoleh atau akibat digunakannya
keuangan perusahaan secara efektif untuk berinvestasi.
Invest di saham ini?
Biasanya kalau NPM kecil, ROE kecil, FCF negatif, dan PER dan PBV tidak menarik,
pasti sudah di hiraukan perusahaan ini. Tapi, harus mencoba untuk menggali informasi lebih
dalam lagi yaitu dengan cara melakukan Research, untuk melihat siapa tahu masih ada “harta
karun tersembunyi” di tiap perusahaan yang dianalisa. Dan untuk ANTM, satu hal ini yang
didapat:
1. ANTM memiliki total cadangan nikel, emas, dan bauksit yang sudah terbukti
sebesar IDR 266 Trilyun (dengan harga nikel jual rata-rata ANTM di tahun 2021).
Jadi mereka memiliki cadangan nikel sebesar 4.8x dari harga seluruh
perusahaannya. Kalau cadangan mineral mereka dibagi jumlah saham beredar,
harga saham mereka bisa berada di IDR 11,095 per lembarnya.
Lalu, biasanya kalau FCF kumulatif dan rata-rata tahunan sebuah perusahaan negatif, kita
tidak boleh melakukan valuasi DCF. (Karena memang tidak bisa juga DCF dilakukan dengan
FCF negatif). Tapi karena 5 tahun terakhir angka FCF mereka ada perbaikan, jadi kita bisa buat
valuasi DCF-nya.

Research saham ANTM – Valuasi DCF


Ini hasil analisa DCF (Discounted Cash Flow) untuk saham ini:

Gambar 1. Hasil valuasi DCF untuk saham ANTM

1. Kita menggunakan nilai performa bisnis aktual (yang sudah terjadi) untuk tahun
2017 – 2020 dan nilai ekspektasi performa bisnis untuk tahun 2021 – 2024.
2. Untuk FCF/Net Profit – Expected, kita dapat pakai 10.24%. Yaitu, angka rata-
rata FCF Growth 2017 – 2020, dan kita bagi 4 supaya lebih konservatif.
3. Untuk discount factor (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa
nilai FCF yang kita ekspektasikan/prediksikan untuk masa depan kalau nilai itu
kita tarik ke hari ini), kita bisa pakai 7.5%. Sekali lagi, kita pakai angka Surat
Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun dan kita lebihkan 0.5%.
4. Untuk perpetual growth (angka persentase yang kita pakai untuk kalkulasi berapa
nilai pertumbuhan FCF perusahaan selama-lamanya), kita bisa pakai 2.5%.
Rendah supaya lebih konservatif.
Intinya, adalah nilai kumulatif FCF milik ANTM dari akhir 2021 (awal prediksi dimulai)
sampai selamanya, kalau kita tarik ke hari ini akan bernilai sebesar IDR 44.48 Trilyun.
Selamanya itu sampai kapan? Entah. Bisa 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan 30 tahun ke depan.
Nilai IDR 44.48 Trilyun itu, kalau kita bagi dengan jumlah saham ANTM yang beredar saat ini
di 24 Milyar lembar, akan memberikan kita nilai intrinsik per lembarnya di IDR
1,851/lembar.Saat di bulan April 2021, nilai per lembar INCO adalah IDR 2,320. Berarti, tidak
ada margin of safety untuk saham ini. Atau bisa dibilang saham ini sedang mahal.

Kesimpulan
 Di harga saat ini, kita tidak akan berinvestasi di ANTM. Tetapi, bila harga saham ANTM
turun lagi ke kisaran IDR 1,500 atau kurang dari itu, ini bisa jadi kesempatan yang baik
untuk berinvestasi di saham ini. Bila kita berinvestasi di saham ini di bulan April 2020,
investasi kita sudah naik 400% lebih! (Mungkin dibantu dengan naiknya harga emas
dunia di tahun 2020).
 Dengan analisis rasio likuiditas, suatu perusahaan dapat mengetahui seberapa likuid
perusahaannya, artinya seberapa mampu perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
pada saat ditagih atau jika ada kebutuhan mendesak. Dalam hal ini kondisi rasio likuiditas
perusahaan ANTM 5 tahun terakhir menurun terus berarti ada ketimpangan di dalam
investasi jangka pendek. Atau dikatakan tidak likuid (ilikuid).
Rasio Likuiditas Rasio Ideal Rasio ANTM
CR 2 1,21
QR 1 0,86
CAR >1 0,53

Anda mungkin juga menyukai