Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2 No 1, Juni 2012

ISSN: 2087-9946

KONSEKUENSI HASIL PENELITIAN TIM ICARUS


TENTANG KELAJUAN NEUTRINO TERHADAP
TEORI RELATIVITAS

Bertha Wikara
Pendidikan Sains Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret
wikasih54@gmail.com
Perum Puri Kahuripan, C2, Jati, Jaten, Karanganyar 57731

Abstrak
Penelitian ulang tim ICARUS atas kelajuan neutrino baru – baru ini mendapatkan hasil
bahwa kelajuan neutrino sama dengan kelajuan cahaya. Hasil penelitian tersebut membawa
konsekuensi tersendiri bagi ilmu fisika. Selama ini foton (cahaya) dianggap sebagai partikel
tak bermassa, namun dalam eksperimen ICARUS ditemukan bahwa foton mempunyai
kelajuan yang sama dengan neutrino yang merupakan partikel bermassa. Tidak mungkin
sebuah partikel bermassa mempunyai kelajuan yang sama dengan partikel tidak bermassa.
Seharusnya yang mempunyai massa lebih lambat kelajuannya dibanding yang tidak
mempunyai massa. Oleh sebab itu foton seharusnya merupakan partikel yang mempunyai
massa juga. Masalah lain muncul manakala rumus massa relativistik diterapkan untuk kasus
neutrino. Oleh sebab neutrino mempunyai massa dan bergerak dengan kelajuan cahaya, maka
nilai massa relativistiknya adalah tak terhingga. Namun ini bukan kenyataan yang dijumpai
dalam eksperimen, jadi ada kesenjangan antara teori dan praktek. Cara menghilangkan
kesenjangan tersebut adalah dengan menaikkan nilai konstanta c2 dalam rumus massa
relativistik. Namun hal ini membuat teori relativitas memprediksi bahwa ada yang bergerak
lebih cepat dari cahaya di jagad raya.

Kata kunci : ICARUS, teori relativitas, foton, nilai konstanta c2

Bertha Wikara 15
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2 No 1, Juni 2012
ISSN: 2087-9946

1. Pendahuluan melainkan hanya 4 nanodetik saja[1][2][3]


Dunia fisika pada akhir tahun 2011 (sumber lain ada yang mengatakan 0,3
dikejutkan oleh penemuan tim OPERA di nanodetik). Meskipun kelihatannya
benua Eropa tentang kelajuan neutrino. neutrino tetap lebih cepat dari cahaya,
Neutrino, sebuah partikel bermassa amat namun bisa dikategorikan sama cepat.
ringan yang tidak bermuatan listrik, Para fisikawan pun menjadi lega
ternyata memiliki kelajuan lebih tinggi mendengar berita tersebut. Ketidakyakinan
daripada cahaya. Setelah mendeteksi waktu mereka atas hasil penelitian tim OPERA
kedatangan pancaran – pancaran neutrino kini memperoleh bukti. Mereka
dari laboratorium CERN dekat Jenewa, beranggapan bahwa teori relativitas
Swiss ke laboratorium Gran Sasso, Italia, berhasil terselamatkan. Namun perasaan
tim OPERA menemukan bahwa neutrino lega tersebut ternyata semu belaka. Jika
60 nanodetik lebih cepat dari cahaya [1]. dicermati lebih jauh, hasil penelitian tim
Hasil ini tidak serta – merta ditanggapi ICARUS pun menimbulkan konsekuensi
serius. Ada kalangan ilmuwan yang besar bagi teori relativitas.
berpendapat bahwa hasil pengukuran
tersebut mengalami kekeliruan. Mereka 2. Foton adalah Partikel Bermassa
tidak yakin ada obyek yang mampu Konsekuensi pertama berkaitan
bergerak dengan kelajuan di atas kelajuan dengan foton. Foton, sebuah partikel yang
cahaya. Dasar penolakan ini adalah teori dihipotesiskan oleh Albert Einstein pada
relativitas. Dalam teori tersebut cahaya tahun 1905, selama ini dikenal sebagai
dianggap sebagai obyek yang mempunyai partikel yang tidak mempunyai massa.
kelajuan tertinggi di jagad raya. Tidak ada Einstein mengajukan hipotesis foton untuk
apapun yang mampu bergerak lebih cepat mengatasi masalah yang terdapat dalam
dari cahaya. Jika kelajuan neutrino benar – suatu fenomena yang kini dikenal sebagai
benar melebihi kelajuan cahaya, maka efek fotoelektrik. Pada tahun yang sama
massa, energi, ruang, dan waktu untuk Einstein juga mempublikasikan
neutrino menjadi tidak bisa ditentukan makalahnya yang berjudul ‘Zur
memakai teori relativitas. Hal ini Elektrodynamik Bewegter Korper’, sebuah
menimbulkan kesulitan bagi teori tersebut makalah yang berisi teori relativitas
dan dunia fisika pada umumnya. khusus[4]. Teori ini membawa konsekuensi
Namun sebuah kabar baru datang tersendiri bagi foton. Oleh sebab foton
pada pertengahan Maret 2012. ICARUS, dinyatakan Einstein sebagai partikel
sebuah tim peneliti yang beranggotakan cahaya, yang dengan demikian tentu saja
sejumlah fisikawan, menyatakan telah bergerak dengan laju cahaya, maka mau
menghitung ulang kelajuan neutrino dan tidak mau massa foton adalah nol
mendapatkan hasil berbeda. Mereka nilainya[5]. Keputusan ini didasarkan pada
menghitung ulang waktu kedatangan tujuh rumus massa relativistik yang ada pada
neutrino di laboratorium Gran Sasso yang teori relativitas khusus :
berangkat dari laboratorium CERN, yang m0
mana sebelumnya telah dihitung OPERA. m = ──────
Alat yang digunakan ICARUS lebih akurat _________
daripada yang dipakai OPERA dalam √ (1 – v2/c2)
eksperimen sebelumnya. ICARUS Keterangan :
mendapatkan fakta bahwa secara kasar M = massa benda saat bergerak/massa
neutrino sama cepat dengan cahaya. relativistik
Neutrino tidak lebih cepat 60 nanodetik m0 = massa benda saat diam/massa diam
seperti yang ditemukan OPERA, v = kelajuan benda

Bertha Wikara 15
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2 No 1, Juni 2012
ISSN: 2087-9946

c = laju cahaya di ruang hampa (3 x 108 massa. Namun berdasarkan hasil


m/s)[6] eksperimen selanjutnya terbukti bahwa
anggapan tersebut keliru. Penemuan ini
Untuk foton, nilai v pada rumus diumumkan dalam konferensi fisika
tersebut diisi dengan nilai kelajuan cahaya. ‘Neutrino 98’ yang berlangsung di Jepang
Ini menyebabkan faktor pembagi dalam tanggal 5 Juni 1998. Menurut laporan yang
rumus massa relativistik menjadi nol dikemukakan dalam konferensi tersebut
nilainya. Jika nilai m0 diisi dengan angka neutrino ternyata mempunyai massa.
di atas nol, yang artinya foton mempunyai Detektor neutrino menunjukkan bahwa
massa, maka nilai m menjadi tak terhingga. neutrino mampu berosilasi dari satu flavor
Einstein menyadari bahwa ini bukan hal ke flavor yang lain. Hal ini hanya bisa
yang terbukti dalam prakteknya. Cahaya terjadi bila neutrino mempunyai massa.
tidak menimbulkan dampak besar di Laporan tersebut dinyatakan oleh satu tim
lapangan. Oleh sebab itu ditarik internasional yang tergabung dalam
kesimpulan bahwa nilai massa diam foton eksperimen Super-Kamiokande. Tim
seharusnya adalah nol. Foton pun tersebut telah melakukan penelitian
ditetapkan sebagai partikel tidak bermassa. terhadap data – data yang dikumpulkan
Suatu gambaran yang dianggap aneh oleh selama setahun oleh laboratorium
fisikawan lain pada tahun 1905 karena penelitian bawah tanah di Jepang[7].
pada masa itu ide tentang partikel tanpa Fenomena neutrino, yang sebelumnya
massa merupakan gagasan baru yang dianggap partikel tak bermassa namun
bertentangan dengan logika. Berbeda terbukti bermassa, menunjukkan bahwa
dengan masa sekarang saat mekanika kekeliruan bisa saja terjadi dalam kasus
kuantum mengalami perkembangan pesat. massa foton. Hasil eksperimen ICARUS
Ide semacam itu sudah bukan hal aneh mengindikasikan hal tersebut.
lagi.
Namun gagasan Einstein lambat - 3. Penaikan Nilai Konstanta dalam
laun bisa dipahami. Ide bahwa foton tidak Rumus Massa Relativistik
mempunyai massa diterima dengan baik Konsekuensi kedua dari hasil
hingga satu abad lebih sejak penelitian tim ICARUS berhubungan
kemunculannya. Namun pada maret 2012 dengan nilai konstanta c2 dalam rumus
tim ICARUS, kemungkinan tanpa massa relativistik. Didepan sudah
disengaja, membuka konfirmasi baru untuk dijelaskan bahwa neutrino mempunyai
kasus tersebut lewat hasil penelitiannya. massa dan bergerak dengan laju cahaya.
Dalam penghitungan kelajuan neutrino Dengan demikian bila nilai massa
yang dibandingkan dengan kelajuan foton, relativistik neutrino dihitung, maka
didapatkan hasil bahwa kelajuan keduanya didapatkan nilai tak terhingga. Sudah
sama. Ini merupakan hasil yang ganjil. merupakan suatu keharusan dalam sains
Neutrino merupakan partikel yang bahwa teori mesti selaras dengan praktek.
mempunyai massa, sedang foton tidak. Oleh sebab itu jika hasil penghitungan
Berdasarkan hal ini tidak mungkin massa relativistik menunjukkan nilai tak
kelajuan keduanya sama. Partikel yang terhingga, maka dalam prakteknya harus
mempunyai massa seharusnya bergerak pula dijumpai kenyataan demikian. Namun
lebih lambat daripada yang tidak kenyataannya tidak. Bila memang benar
mempunyai massa. Jika kelajuan neutrino massa relativistik neutrino adalah tak
dan foton sama berarti foton seharusnya terhingga tentu menimbulkan dampak yang
mempunyai massa juga. amat besar bagi lingkungannya.
Neutrino sendiri awalnya juga Angka tak terhingga pada nilai massa
dianggap partikel yang tidak mempunyai relativistik selama ini dianggap sebagai

Bertha Wikara 16
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2 No 1, Juni 2012
ISSN: 2087-9946

limit nilai massa tertinggi untuk benda yang ideal untuk problem nilai massa
yang sedang bergerak. Bila suatu benda relativistik tak terhingga tadi. Namun
(massa) bergerak dengan laju cahaya, langkah pemecahan ini ternyata
maka nilai massa relativistiknya adalah tak menimbulkan masalah baru. Menaikkan
terhingga, tidak peduli seberapa nilai nilai laju cahaya seenaknya seperti yang
massa diamnya. Akibatnya, energi yang baru saja dilakukan menyalahi hasil
digunakan oleh benda tersebut untuk eksperimen penghitungan laju cahaya. Laju
bergerak menjadi tak terhingga pula cahaya sudah ditetapkan berdasarkan hasil
besarnya. Hal ini merupakan sesuatu yang eksperimen, yaitu 299.792.458 m/s, atau
mustahil. Oleh karena itu tidak mungkin demi kepraktisan kadang dibulatkan
suatu massa dapat bergerak hingga menjadi 300.000.000 m/s[8][9]. Tidak bisa
mencapai laju cahaya. Satu – satunya yang seenaknya menambah sendiri nilai laju
mampu mencapai laju cahaya adalah cahaya. Memang benar bahwa kelajuan
partikel cahaya itu sendiri atau dengan kata cahaya tidak selalu sama bila merambat
lain foton. Hal ini bisa terjadi sebab foton dalam berbagai macam medium, namun
tidak mempunyai massa. hal itu tidak masalah karena yang diambil
Ketidakselarasan antara teori dan sebagai konstanta disini adalah kelajuan
praktek dalam kasus nilai massa relativistik cahaya saat melintasi ruang hampa. Itu
neutrino harus diatasi supaya rumus massa merupakan kelajuan cahaya yang asli.
relativistik bisa dipercaya kembali untuk Karena terbentur pada problem diatas,
menggambarkan hasil eksperimen. Rumus maka nilai konstanta pada rumus massa
yang menunjukkan gambaran tidak sesuai relativistik sebaiknya diganti bukan laju
dengan hasil eksperimen bakal cahaya. Namun jika demikian yang
ditinggalkan oleh penganutnya. Cara yang diinginkan, maka harus dicari obyek yang
tepat untuk mengatasi problem tadi adalah mampu bergerak lebih cepat dari cahaya,
dengan menaikkan nilai konstanta c2 dalam karena seperti yang telah dijelaskan
rumus massa relativistik. Nilai konstanta didepan nilai konstanta harus dinaikkan.
ini tidak lain adalah laju cahaya yang telah Tetapi hal ini tentu bertentangan dengan
dikuadratkan dan diletakkan sebagai teori relativitas yang menganggap cahaya
pembagi untuk kelajuan benda yang telah sebagai obyek tercepat di jagad raya.
dikuadratkan pula. Nilai konstanta 1 dalam Kesulitan lain akan muncul saat nilai
rumus massa relativistik tidak boleh diutak konstanta dalam rumus massa relativistik
– atik karena akan membuat hasil dinaikkan menjadi diatas c2. Kesulitan
perhitungan tidak presisi lagi. Bila nilai tersebut tampak pada kasus sebagai
konstanta 1 diturunkan atau dinaikkan berikut. Ada dua benda, A dan B, bergerak
nilainya, maka nilai massa relativistik saling mendekat dalam lintasan lurus dan
untuk sebuah massa yang tidak bergerak kecepatan keduanya konstan. Masing –
menjadi berbeda dengan nilai massa masing benda tersebut bergerak dengan
diamnya. kecepatan c. Berdasarkan teori relativitas
Untuk lebih memahami penjelasan khusus, menurut pengamat di A, B
berikut silakan mencermati rumus massa bergerak dengan kecepatan :
relativistik yang telah disajikan (c+c)
2
sebelumnya. Bila nilai c dinaikkan sedikit, v= ────────
atau dalam kalimat lain diberi selisih (1+(c.c)/c2)
terhadap kecepatan neutrino, maka nilai
massa relativistik neutrino akan terhindar 2c
dari angka tak terhingga. Nilai massa v= ────────
relativistik tersebut akan kembali normal 2
seperti nilai massa biasa. Inilah pemecahan
v=c

Bertha Wikara 17
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2 No 1, Juni 2012
ISSN: 2087-9946

Begitu pula jika kecepatan A diukur oleh hal ini disimpulkan bahwa foton pun
pengamat di B. Kecepatan A didapati sama seharusnya mempunyai massa.
dengan kecepatan cahaya[10]. Neutrino mempunyai massa dan
Hasil penghitungan yang berlainan bergerak dengan kelajuan cahaya.
tampak bila nilai konstanta diatas, yaitu c2, Konsekuensinya bila nilai massa
dinaikkan nilainya umpama menjadi c2+1. relativistiknya dihitung akan didapatkan
Akibatnya, hasil penghitungan kecepatan angka tak terhingga. Nilai tak terhingga
A maupun B tadi menjadi naik pula. Kini tersebut seharusnya membawa dampak
kelajuan keduanya menjadi diatas kelajuan besar di lapangan, namun kenyataannya
cahaya. Hal ini tentu saja tidak mungkin tidak. Dengan demikian disimpulkan
menurut teori relativitas. Tidak ada obyek terjadi kesenjangan antara teori dan
apapun, termasuk informasi (dalam hal ini praktek pada kasus tersebut. Nilai tak
adalah hasil pengamatan dengan cara terhingga bukan nilai yang kenyataannya
seperti diatas) yang bergerak lebih cepat dijumpai dalam praktek, oleh sebab itu
dari cahaya. Perlu diingat bahwa meskipun harus dieliminasi. Cara untuk
rumus barusan bukanlah rumus massa mengeliminasi nilai tersebut adalah dengan
relativistik, namun nilai konstantanya menaikkan nilai konstanta c2 dalam rumus
harus ikut dinaikkan bila nilai konstanta massa relativistik. Bila nilai konstanta
pada rumus massa relativistik dinaikkan. tersebut dinaikkan, maka nilai konstanta
Hasil diatas menimbulkan dilema. yang sama untuk rumus lain dalam teori
Jika nilai konstanta c2 tidak dinaikkan, relativitas harus pula dinaikkan.
maka akan terjadi kesenjangan antara teori Kenaikan nilai konstanta tadi dalam
dan praktek. Neutrino secara teori teori relativitas akan menyebabkan
mempunyai nilai massa relativistik tak timbulnya hal yang seharusnya dihindari
terhingga, namun dalam eksperimen tidak dalam teori tersebut, yaitu prediksi bahwa
terbukti demikian. Tetapi jika konstanta c2 ada yang bisa bergerak lebih cepat dari
dinaikkan, berarti teori relativitas cahaya. Namun konsekuensi ini merupakan
mengakui ada yang bergerak lebih cepat sesuatu yang tidak bisa ditolak karena hasil
dari cahaya di jagad raya. eksperimen ICARUS, awal penyebab dari
prediksi ini, menjadi bukti harus
4. Kesimpulan dilakukannya perubahan pada nilai
Hasil penelitian ICARUS tentang konstanta tersebut.
kelajuan neutrino yang diumumkan pada
bulan Maret 2012 menimbulkan 5. Daftar Acuan
konsekuensi bagi teori relativitas. Kelajuan [1]http://www.nature.com/news/neutrinos-
neutrino yang dinyatakan sama cepat not-faster-than-light-1.10249/3 April
dengan cahaya ternyata menimbulkan 2012.
kesulitan baru bagi teori tersebut. [2]http://www.sciencedaily.com/releases/2
Kesulitan yang dimaksud berkaitan dengan 012/03/120316204743.htm/3 April
nilai massa foton serta nilai konstanta c2. 2012.
Neutrino telah ditemukan mempunyai [3]http://arxiv.org/abs/1203.3433/9 April
kelajuan sama dengan cahaya, namun fakta 2012.
bahwa keduanya berbeda dalam hal nilai [4]Wikara, B. (2011), “Penafsiran Ulang
massa menyebabkan tanda tanya. Neutrino Prinsip Kesetaraan Massa-Energi untuk
mempunyai massa, sedang foton tidak. Memperluas Cakupan Teori Relativitas
Tidak mungkin sesuatu yang mempunyai Sebagai Dasar Pencapaian Teori
massa mampu sama cepat dengan sesuatu Segalanya”, Prosiding Seminar
yang tidak mempunyai massa. Berdasarkan Nasional Fisika & Pendidikan
Sains,Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bertha Wikara 18
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2 No 1, Juni 2012
ISSN: 2087-9946

Sains Berbasis Karakter, Surakarta : [8]Tipler A. P. (1998), Fisika untuk Sains


Program Pendidikan Fisika PMIPA dan Teknik (penerjemah : L. Prasetio &
FKIP Universitas Sebelas Maret. R. W. Adi), Penerbit Erlangga, Jakarta.
[5]Muljono. (2003), Fisika Modern, Penerbit [9]Giancoli C. D. (1999), Fisika
Andi, Yogyakarta. (penerjemah : Y. Hanum), Penerbit
[6]Krane S. K. (2006), Fisika Modern Erlangga, Jakarta.
(penerjemah : H. J. Wospakrik), [10]Gribbin J. (2005), Fisika Modern
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. (penerjemah : Dimas H), Penerbit
[7]http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cg Erlangga, Jakarta.
i? cetakartikel&897152400/4 Maret
2011.

Bertha Wikara 19

Anda mungkin juga menyukai