Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALIRAN DALAM ISLAM


(KHOWARIJ,MU’TAZILAH,SYIAH,AHMADIYAH,SALAFI WAHABI)

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ASWAJA

DOSEN PEMBIMBING :

AHMAD BUKHORI S,Kom, M.M

DISUSUN OLEH :

MINHAD ALI YAHYA (20198404111007)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AL-QOLAM

MALANG

2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Membahas aliran-aliran pemikiran islam, maka tak lain membahas agama islamitu
sendri yang biasa disebut dengan studi islam. Di kalangan para ahli masih terdapat
perdebatan di sekitar permasalahan apakah studi islam (agama) dapat dimasukkan kedalam
bidang ilmu pengetahuan, mengingat sifat karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama
berbeda.
Paling popular dalam perkembangannya ada tiga buah aliran pemikiran dalam islam,
yaitu :
1.      aliran kalam (teologi)
2.      aliran fiqih (hukum)
3.      aliran tasawuf
Aliaran –aliran dalam Islam secara garis besarnya adalah kalam,fiqih,tasawuf, dan
filsafat. Masing-masing dari pembagian aliran-aliran yang telah kami sebutkan di atas.
Mereka terbagi-terbagi lagi menjadi beberapa bagian.
Namun, hal yang terpenting yang harus digaris bawahi sumber mereka satu, yaitu al-
Qur’an dan as-Sunnah. Sedang realitas yang ada memang benar adanya bahwa Allah SWT
menurunkan ayat yang sifatnya zhanni lebih banyak daripada ayat yang sifatnya Qhat’i, agar
daya nalar yang dimiliki oleh manusia berkembang.

B.  RUMUSAN MASALAH
1. Apa dan bagaimana pemikiran Khawarij
2. Apa dan bagaimana pemikiran Mu’tazilah
3. Apa dan bagaimana pemikiran Syiah
4. Apa dan bagaimana pemikiran Ahmadiyah
5. Apa dan bagaimana pemikiran Salafi Wahabi

C.  TUJUAN PENULISAN
               Adapun tujuan penulisan makalah, sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mempelajari aliran Khawarij
2. Mengetahui dan mempelajari aliran Mu’tazilah
3. Mengetahui dan mempelajari aliran Syiah
4. Mengetahui dan mempelajari aliran Ahmadiyah
5. Mengetahui dan mempelajari aliran Salafi Wahabi
BAB II

PEMBAHASAN
ALIRAN-ALIRAN DALAM  PEMIKIRAN  ISLAM

A. Khowarij

Secara etimologis kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu Kharaja yang
berarti keluar, muncul,timbul, atau memberontak. Ini yang mendasari Syahrastani untuk
menyebut Khawarij terhadap orang yang memberontak imam yang sah. Berdasarkan
etimologi ini pula, khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat
islam. Adapun yang di maksud khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu
sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan
karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam
pernang siffin pada tahun 37 H/648 M, dengan kelompok bughat (pemberontakan)
muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.

Aliran Khawarij muncul bersamaan dengan aliran Syi'ah. Masing-masing muncul


sebagai sebuah aliran pada masa pemerintahan Khalifah 'Ali ibn Abi Thalib. Aliran ini
muncul ketika peperangan memuncak antara pasukan 'Ali dan pasukan Mu'awiyah.
Ketika merasa terdesak oleh pasukan 'Ali, Mu'awiyah merencanakan untuk mundur,
tetapi kemudian terbantu dengan munculnya pemikiran untuk melakukan tahkim.

Khowarij muncul dan dikenal sejak era sahabat. khowarij adalah aliran klasik
yang memilih jalan ekstrim dalam berakidah dan ber-islam,golongan ini muncul sejak
masa-masa akhir khalifah ustman bin affan, bahkan terlibat dalam pembunuhan khalifah
ustman bin affan dan saat itu mereka di kenal dengan sebutan ahlul quro 1,sejak perang
siffin pada tahun 37 H (657 M). Sikap khowarij ini di dasari atas ketidaksetujuan mereka
pada keputusan Ali untuk bernegosiasi dengan Muawiyah .

Tokoh-tokoh Khowarij antara lain ialah ; Abdullah Bin Wahhab Ar-Rosyidi,


Urwah Bin Hudair, Mustarid Bin Sa’ad, Abdullah Bin Basyir Dll, menurut para ulama
khowarij apabila seorang melakukan perbuatan dosa besar maka di hukumi kafir,
mengenai doktrin akidah khowarij tidak lepas dari ekstrimisme antara lain:

1. Membolehkan tidak patuh pada pemimpin negara


2. Qur-an adalah makhluk
1
Ahlussunnah wal jamaah, A.Fatih Syuhud, hlm.555
3. .Memalingkan ayat-ayat al-Qur-an yang bersifat mutasyabihat (samar)
4. Manusia bebas memutuskan perbuatan yang bukan dari tuhan
5. Menghalalkan dara sesama musim yang berbeda dengan alirannya

Kesimpulannya ialah aliran ini mengutamakan kekerasan dalam berakidah dan


membolehkan tidak patuh pada pemimpinnya. .

B. Mu’tazilah

Perkataan Mu’tazilah berasal dari kata “I’tizal” yang artinya memisahkan


diri.Mu’tazilah adalah salah satu aliran pemikiran dalam islam yang banyak terpengaruh
dengan filsafat barat sehingga berkecenderungan menggunakan rasio sebagai dasar
argumentasi.

Mu’tazilah dikenal sebagai aliran akalyang dinomor satukan dalam Islam, hal ini
dikarenakan mu’tazilah banyak menggunakan akal dalam pembahasan-pambahasan
teologinya, mu’tazilah juga berpendapat bahwa segala pengetahuan dapat diperoleh
melalui akal, dan kewajibankewajiban dapat diketahui dengan perantara akal. Tokoh-
tokoh aliran mu’tazilah sependapat, bahwa pokok-pokok pengetahuan tentang tuhan serta
baik dan buruk dan mensyukuri nikmat adalah wajib, sebelum turunnya wahyu. 2
Menganai tokoh-tokoh mu’tazilah antara lain ialah ; Wasil bin Atha, Al-Jahiz, An-
Nazzam, Mu’ammar bin abbad.

Anehnya, mu’tazilah tidak menafikan peranan wahyu. Wahyu menurut mereka


tetap memiliki peranan yang sangat penting dalam keempat masalah pokok tersebut.
Dalam kaitan ini, wahyu memiliki fungsi konfirmasi dan informasi, memperkuat apa
yang telah diketahui akal dan menerangkan apa yang belum diketahui oleh akal. Hanya
saja, menurut mu’tazilah, wahyu tidak selamanya yang menentukan apa yang baik dan
apa yang buruk, karena akal, bagi mu’tazilah dapat mengetahui sebagian yang baik dan
sebagian dari yang buruk. Dalam artian, akal dapat mengetahui garisgaris besarnya,
sedangkan rinciannya diperoleh melalui wahyu. Misalnya, sungguhpun akal dapat
mengetahui tuhan, akan tetapi akal tidak dapat menentukan jenis tuhan yang
sesungguhnya, sehingga apa yang digambarkan oleh akal itu dapat saja berubah-ubah.
Demikian halnya tentang perbuatan baik dan buruk, ada saja yang tidak dapat dijangkau
oleh akal, misalnya, penyembelihan kambing untuk akikah dan kurban.

2
buku-guru-ilmu-kalam,hlm.5
Dalam kaitannya dengan perbuatan baik dan buruk ini, kaum mu’tazilah
membedakan antara perbuatan-perbuatan yang tidak baik menurut akal dan perbuatan-
perbuatan yang tidak baik menurut wahyu. Begitu pula dibedakan antara kewajiban-
kewajiban yang ditentukan oleh akal dengan kewajiban-kewajiban yang ditentukan oleh
wahyu. Dalam kaitan ini, akal hanya dapat mengetahui garis-garis besarnya saja dari
kewajiban-kewajiban manusia, sedangkan perinciannya - sebagaimana pendapat Abdul
Jabbar – hanya dapat diketahui melalui wahyu.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa aliran mu’tazilah memberikan peranan
yang besar kepada akal. Namun, aliran mu’tazilah juga menyadari bahwa akal manusia
memiliki keterbatasan, yang hanya mampu mengetahui baik dan buruknya sesuatu secara
universal. Sedangkan kebaikan yang bersifat lokal dan parsial hanya dapat diketahui
melalui wahyu. Selanjutnya, wahyu menurut mu’tazilah, sangat berperan untuk
mengetahui perincian dari apa yang baik dan buruk, juga dimaksudkan sebagai dasar
pembenaran bagi tuhan untuk memberikan ganjaran terhadap manusia di hari kemudian

C. Syiah

Syiah menurut bahasa berarti pengikut , pendukung , partai, atau


kelompok ,sedangkan secara terminologis adalah sebagian kaum muslimin yang dalam
bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad
SAW. Atau oang yang disebut sebagai Ahl albait,point penting dalam dokrin syiah adalah
pernyataan segala petunjuk keagamaan dari para sahabat yang bukan Alh Al-baith atau
para pengikutnya .

Syiah sendiri berpendapat bahwa kemunculan syiah berkaitan dengan masalah


pengganti ( khilafah) Nabi SAW. Mereka menolak ke kholifahan Abu Bakar, Umar bin
Khattab , dan Usman bin Affan karna dalam pandangan mereka hanya Ali bin Abi Thalib
yang berhak menggantikan Nabi .Kepemimpinan ali dalam pandangan syi'ah tersebut
sejalan dengan isyarat - isyarat yang di berikan Nabi SAW. 

Mengenai Aliran Syi’ah Sebagian besar tokoh syi’ah menilai bahwa pengetahuan
itu bersifat baru, tidak qadim. Mereka berpendapat bahwa Tuhan tidak tahu terhadap
sesuatu sebelum kemunculannya. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa Tuhan tidak
bersifat tahu terhadap sesuatu sebelum Tuhan menghendakinya. Ketika Tuhan
menghendaki sesuatu, Tuhan pun bersifat tahu. Jika Tuhan tidak menghendaki, maka
Tuhan tidak bersifat tahu. oleh karenanya mereka menolak bahwa Tuhan senantiasa
bersifat tahu. Makna Tuhan berkehendak menurut mereka adalah bahwa Tuhan
mengeluarkan gerakan (taharraka harkah). Ketika gerakan itu muncul, Tuhan bersifat tahu
terhadap sesuatu itu.3

Mengenai doktrin syiah ,syiah mempunyai 17 doktrin yang di sembunyikan dari


kaum sunni, doktrin itu di antaranya ialah;

1. Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi’ah. Mereka akan
memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa
yang dikehendaki.4
2. Ali bin Abi Thalib yang diklaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan
sebagai dzat yang pertama dan terakhir,
3. Para imam Syi’ah merupakan wajah Allah, mata Allah dan tangan-tangan Allah yang
membawa rahmat bagi para hamba Allah.5
4. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib oleh Syi’ah dikatakan menjadi wakil Allah
dalam menentukan surga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh
oleh manusia sebelumnya, mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui
segala sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib.
5. Keinginan para imam Syi’ah adalah keinginan Allah juga.
6. Para imam Syi’ah mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang
menentukan saat kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal
semacam itu maka ia tidak berhak menjadi imam .
7. Para imam Syi’ah mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan
menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui
hal ghaib sebagaimana yang Allah ketahui.
8. Allah itu bersifat bada’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi
para imam Syi’ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi .
9. Para imam Syi’ah merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah.
Para imam Syi’ah bersifat Ma’sum (Bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa
apalagi berbuat Dosa). Allah menyuruh manusia untuk mentaati imam Syi’ah,

3
Buku-guru-ilmu-kalam-kelas-12,hlm 54

4
Ushulul Kaafi, hal.259, Al-Kulaini, cet. India

5
Ushulul Kaafi, hal. 83).
tidak boleh mengingkarinya dan mereka menjadi hujjah (Argumentasi Kebenaran)
Allah atas langit dan bumi6
10. Para imam Syi’ah sama dengan Rasulullah Saw (Ibid).
11. Yang dimaksud para imam Syi’ah adalah Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Ali bin
Husein, Hassan bin Ali dan Muhammad bin Ali
12. Al-Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah 7
13. Menurut Syi’ah, Al-Qur’an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu
ayat, namun yang tersisa sekarang hanya 6660 ayat 8
14. Menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, Aisyah,
Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka
bumi, mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Siapa yang tidak memusuhi mereka,
maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya dan imam-imam
Syi’ah
15. Menghalalkan nikah Mut’ah, bahkan menurut doktrin Syi’ah orang yang melakukan
kawin mut’ah 4 kali derajatnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad Saw.9
16. Menghalalkan saling tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada
sesama temannya.
17. Rasulullah dan para sahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi
sebelum hari kiamat akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan
Umar yang ada di dekat kuburan Rasulullah. Setelah dihidupkan maka kedua
orang ini akan disalib .10

Dan itulah aliran syiah dan doktrinya, aliran ini bayak di jumpai di timur tengah tepatnya
di iran.

D.Ahmadiyah

Ahmadiyah lahir di India pada akhir abad ke-19 di tengah suasana kemunduran umat
Islam India di bidang agama, politik, sosial, ekonomi, dan bidang kehidupan lainnya, yang
merupakan dampak dari kemunduran kerajaan Mughal yang berkuasa di India (1526-1858)
pada akhir abad ke-18. Kemunduran kerajaan ini berawal dari faktor internal berupa tidak
adanya pemimipin yang bisa mempertahankan kemajuan kerajaan Mughal setelah masa
6
Ushulul Kaafi, hal. 165
7
Ushulul Kaafi, hal. 670.
8
Ushulul Kaafi, hal. 671
9
Tafsir Minhajush Shadiqin, hal. 356, oleh Mullah Fathullah Kassani
10
Haqqul Yaqin, hal. 360, oleh Mullah Muhammad Baqir al-Majlisi
pemerintahan Aurangzeb, yang bergelar Alamghir, karena dekadensi moral dan pola hidup
mewah dalam lingkup kerajan Mughal. Kerajaan muslim ini cukup lama berkuasa di India,
namun mayoritas penduduk India tetap beragama Hindu. Pada masa-masa kemunduran ini,
terjadi pula pemberontakan-pemberontakan dari pihak Hindu dan Sikh yang hendak
melepaskan diri dari kekuasaan Mughal. Dalam beberapa penyerangan yang mereka lakukan,
mereka melakukan perampasan dan pembunuhan penduduk muslim, misalnya saat terjadi
penyerangan ke Sirhind.

Pada pertengahan abad ke-18, muncul seorang ulama terkenal, yaiu Syekh
Waliyullah, yang memotori umat Islam untuk menyadari dan mencari solusi
keterbelakangannya, dan Usaha ini diteruskan oleh pengikutnya, termasuk Syekh Ahmad
Khan yang mendirikan gerakan Aligarh. Ia meminta agar kaum muslimin menempuh jalan
damai untuk mengembangkan ajaran agamanya. Gerakan yang ia bangun, yakni Aligarh
semakin besar. Kesediaannya bekerja sama, membuat Inggris memberikan ruang gerak yang
lebih besar bagi Syekh Ahmad. Di tahun-tahun berikutnya Aligarh mempunyai pusat
pendidikan yang menghasilkan pujangga-pujangga besar dari India. Menurut Muhammad
Iqbal, Syekh Ahmad Khan adalah orang yang pertama kali merasakan perlunya pembaharuan
pemikiran Islam, dan beliau pulalah yang merealisasikannya.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, muncul seorang pembaharu bernama


Mirza  Gulam Ahmad, yang dianggap memiliki aliran yang sama dengan Syekh Ahmad
Khan, bahkan ada yang mempersamakannya. Namun, menurut beberapa pengamat,
Ahmadiyah lahir sebagai reaksi atas munculnya gerakan Aligarh. Prof. H. A. R. Gibb bahkan
menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah perpaduan antara beberapa aliran menjadi satu aliran
baru dengan tujuan pembaharuan.

Ahmadiyah merupakan gerakan pembaruan yang bersifat liberal dan cinta damai
dengan maksud menarik perhatian orang-orang yang telah kehilangan kepercayaan terhadap
Islam dengan pemahaman yang lama. Mirza Gulam Ahmad sebagai pendirinya menyatakan
bahwa dirinya adalah al-Mahdi bagi umat Islam dan al-Masih bagi umat Kristen, tetapi juga
sebagai avatar (inkarnasi) Krishna. Hal inilah yang  memicu  terjadinya reaksi yang keras dari
umat Islam.

DOKTRIN AHMADIYAH

Di kalangan Ahmadiyah, ada beberapa doktrin yang perlu dikaji agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman tentangnya, antara lain sebagai berikut:
1 .Masalah tentang al-Mahdi dan al-Masih, dikalangan Ahmadiyah mereka
beranggapan al-Mahdi seklaigus al-Masih yang dijanjikan. Menurut Ahmadiyah, al-Mahdi
tidak dapat dipisahkan dengan al-Masih, karena keduanya merupakan satu tokoh, satu
kepribadian, yang kedatangannya telah dijanjikan Tuhan. Ia ditugaskan untuk membunuh
Dajjal dan mematahkan tiang salib, yakni mematahkan argumen-argumen agama nasrani
dengan dalil-dalil atau bukti-bukti yang meyakinkan serta menunjukkan kepada para
pemeluknya tentang kebenaran Islam, dan menegakkan kembali syariat nabi Muhammad
saw. yang telah mengalami kemerosotan.

2 . Masalah tentang Mujaddid, Mujaddid sendiri di kalangan kaum muslimin, 


sebagaimana dalam sebuah hadis nabi bahwa Alloh membangkitkan dalam setiap abad
seorang yang akan memperbarui agama islam. Atas dasar inilah, Mirza Ghulam Ahmad
mengaku sebagai mujaddid abad ke-14, sekaligus sebagai al-Masih yang kedatangannya telah
diramalkan sebelumnnya.

3 . Masalah tentang kenabian , masalah nabi di sini terbagi menjadi dua yaitu
ahmadiyah Lahore dan qadian, Ahmadiyah qodian beranggapan bahwa  hanya Nabi nabi
yang membawa syariah saja yang sudah berakhir karena kenabian telah tertutup. Sedangkan
nabi nabi yang tidak membawa syariah akan terus berlangsung. Sedangkan Ahmadiyah
Lahore beranggapan  Mirza Ghulam sebagai Nabi Lughawi, yakni ia bukanlah seorang nabi
tapi memiliki persamaan besar dengan para nabi, yakni menerima wahyu.

Inti dari penjelasan di atas ialah Secara sosial agama, Ahmadiyah adalah bagian dari
gerakan dengan paham Mahdiistik, yaitu paham yang meyakini bahwa mahdi dipandang
sebagai “Hakim peng-islah” juru damai. Selain itu, mahdi mempunyai visi menyatukan
kembali seluruh agama, terutama Nasrani dan Hindu agar melebur ke dalam Islam.11

E. SALAFI WAHABI

Gerakan salafi adapun istilah salafi sebagai suatu nama aliran dalam islam merupakan
sutau Gerakan islam yang muncul di akhir abad ke -7 hijriah atau abad ke 13 Masehi yang di
populerkan Ibnu Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M) sebagai reaksi atas reformasi rasional
(ilmu kalam) yang di populerkan oleh Al-Asy’ari atas akidah ahli hadist . Ibnu Taimiyah ,
yang notabene merupakan ahli fiqih madzab Hambali , menganggap bahwa pembaharuan
semacam ini keluar dari sunnah.12 oleh karena itu, Ibnu Taimiyah berusaha menghidupkan
kembali akidah ahli hadits sebagai perlawanan terhadap doktrin takwil yang dilakukan ulama
11
. Zulkarnaen, Gerakan Ahmadiyah di Indonesia, hlm. 76.
tauhid Asy’ariyah atas hadist-hadist yang di gunakan sebagai dasar akidah mereka. Ibnu
Taimiyah memberikan nama Gerakan ini dengan manhaj salafis sholeh .kerena ia mengajak
untuk kembali ke jalur salafus sholeh dan berpegang pada al-quran dan sunnah,13

Mengenai Gerakan wahabi. Wahabi adalah suatu Gerakan yang muncul pada abad ke
12 Hijriah atau abad ke 18 Masehi yang didirikan oleh Muhammad bin abdul Wahab (1115-
1206 H/1703-1792 M ). Gerakan ini bertujuan untuk menghidupkan dan menyebarkan
pemikiran salafi-nya Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah.

Namun demikian ,Ibnu Abdil Wahab lebih radikal dan ekstrim di banding Ibnu
Taimiyah sendiri sampai pada tahap mengkafirkan semua umat islam yang tidak mengikuti
alirannya dengan tuduhan syirik, tidak murnni bertauhid pada Allah dan menyeruhkan
pemberatasan apa yang dia sebut dengan bid’ah dengan kekuatan bersenjatah.14

Kalangan penganut aliran Wahabi tidak mau menyebut dirinya Wahabi, mereka lebih
senang menyebut dirinya dengan beberapa nama antara lain: Salafi, Salafiyah, Anshar as
Sunnah, Anshar at Tauhid, Jama’ah at Takfir Wal Hijrah, Jam’iyyah an Nur Wal Iman, Al
Jama’ah al Islamiyyah, dan lain-lain.

Walaupun sebagian besar pengikut Wahabi di Indonesia tidak mau menyebut dirinya
sebagai Wahabi, namun pada dasarnya penamaan tersebut awalnya berasal dari diri mereka
sendiri.

AJARAN ALIRAN WAHABI

Mengenai ajaran wahabi yang di bawah Muhammad bin abdil Wahab pada dasarnya
mengikuti dan meneruskan konsep teologi Ibnu Taimiyah yang meliputi di antaranya :

1.Pembagian tauhid menjadi tiga yaitu Tauhid rububiyah, Tauhid uluhiyah dan asma
was shifat.

2.Teologi Tajsim atau memfisikan Allah.

3.Mengingkari perilaku yang di anggap syiri’ dengan memerangi praktik tawasul,


tabaruk pada rasul dan para nabi ,wali dan orang sholeh dalam keadaan hidup atau
mati.
12
Ahlusunnah wal jamaah,A.fatih syuhud,hlm.475
13
Ahlusunnah wal jamaah,A.fatih syuhud,hlm.475
14
Ahlusunnah wal jamaah,A.fatih syuhud,hlm.478
4.Anti pada perilaku yang di sebut bid’ah.

Baik salafi maupun wahabi sama-sama mengamalkan ketiga prinsip dasar ini, dan
Ibnu Taimiyah adalah pecipta teori Gerakan salafi, maka Ibnu Abdil Wahab adalah
pelaksananya.15

15
Ahlusunnah wal jamaah,A.fatih syuhud,hlm.480

Anda mungkin juga menyukai