Anda di halaman 1dari 1

Ulasan Film Moderasi Beragama

“Jejak Toleransi Beragama Episode-1 Palembang”

Oleh : IIK NURHIKMAH, S.Pd.I.


(Penyuluh Agama Islam Non PNS Kec. Depok Kab. Cirebon)

Film ini menggambarkan bagaimana Kerajaan Sriwijaya mampu mencapai


kejayaannya dengan menerapkan sikap toleransi. Dimana letak Palembang yang
strategis sebagai salah satu pusat perdagangan Internasional saat itu, menjadikan
Palembang sebagai tempat berkumpulnya para pedagang dari berbagai Negara dengan
beragam etnis, budaya, maupun agama. Namun Raja Sriwijaya tidak melarang rakyatnya
untuk memeluk agama lain, sehingga rakyat Kerajaan Sriwijaya mampu hidup
berdampingan dengan keragaman yang ada dan kegiatan perdagangan saat itu semakin
berkembang.
Sikap toleransi tersebut tetap berjalan sampai dengan saat ini. Palembang
menjadi salah satu percontohan toleransi dan moderasi beragama. Hal itu tergambar dari
kehidupan masyarakat di tepian Sungai Musi. Di tepian Sungai Musi terdapat Kampung
Al Munawwar yang merupakan perkampungan etnis Arab Muslim, sementara Kampung
Kapitan merupakan perkampungan etnis Tionghoa. Mereka dapat hidup berdampingan
dengan tetap mempertahankan tradisi, budaya, dan kepercayaan masing-masing
sebagai wujud toleransi dan moderasi.
Palembang mampu menginspirasi semua kalangan, khususnya kita sebagai
masyarakat Indonesia tentang bagaimana menerapkan sikap moderat terhadap
Kebhinekaan yang ada. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan yang pasti terjadi, sebab
Allah menciptakan manusia dengan karakter dan pemikirannya tersendiri. Namun
perbedaan tersebut seyogyanya tidak menjadi alat konflik yang dapat memecah belah
persatuan dan kesatuan. Sehingga kita dapat hidup rukun dengan saling menghormati
dan memberikan kebebasan terhadap pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai
dengan keyakinannya.

Anda mungkin juga menyukai