Tujuan terapi adalah memperbaiki kualitas hidup pasien. Dapat dilakukan terapi konservatif
dan medika mentosa.
1. Terapi konservatif
Terapi konservatif dapat berupa watchfulwaiting. Pada watchfulwaiting ini, pasien diberi
penjelasan mengenai segala sesuatu hal yang mungkin dapat memperburuk keluhannya,
misalnya:
a. jangan banyak minum dan mengkonsumsi kopi atau alkohol setelah makan malam,
b. kurangi konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan iritasi pada kandung kemih
(kopi atau cokelat),
e. penanganan konstipasi
a. α1 Blocker
b. 5α-reductase inhibitor
Penggunaan antimuskarinik dapat menimbulkan efek samping, seperti mulut kering (sampai
dengan 16%), konstipasi (sampai dengan 4%), kesulitan berkemih (sampai dengan 2%),
nasopharyngitis (sampai dengan 3%), dan pusing (sampai dengan 5%).
d. Phospodiesterase 5 inhibitor
Referensi : AIUI. (2017). Panduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak ( Benign
Prostatic Hyperplasia / BPH ). In paduan penatalaksanaan pembesaran prostat jinak (benign
prosatic hyperplasia).