Bahan Ajar
PEMETAAN PRODUK KREATIF
SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN
Sumber: bdcmagazine.com
Disusun oleh:
Tim Pengembangan Kewirausahaan
Departemen Manajemen dan Kependidikan
KATA PENGANTAR
PPPPTK BMTI sebagai salah satu lembaga di bawah Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, memiliki tugas dan fungsi mengembangkan dan memberdayakan
guru/pendidik dan tenaga kependidikan. Tugas dan fungsi tersebut termasuk
mengintegrasikan hal-hal terkait penciptaan wirausaha-wirausaha baru tamatan SMK
melalui pembekalan pengetahuan dan pengalaman empirik tentang kewirausahaan.
Diklat ini diselenggarakan sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi guru
yang ditetapkan sebagai Guru SMK untuk Mata Pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Melalui proses tranfer of knowledge yang dilaksanakan, diharapkan
penerapan pembelajaran kewirausahaan di SMK berjalan sesuai dengan tuntutan
perubahan zaman.
Kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 bahkan mulai bergeser ke revolusi
industri 5.0, dimana perubahan bisnis sudah mengarah kepada pemanfaatan teknologi yang
lebih sophisticated. Untuk itu, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di SMK
seyogyanya mengikuti perkembangan pengetahuan dan konteks dalam dunia bisnis saat ini.
Diklat Dalam Jaringan (Daring) merupakan strategi yang diterapkan sebagai bagian
dari solusi dalam mengatasi kendala pelaksanaan diklat tatap muka secara langsung,
terutama di masa pandemi. Salah satu Bahan Ajar Pemetaan Produk Kreatif Sesuai
Kompetensi Keahlian merupakan salah satu materi pembelajaran yang dibahas pada Diklat
Daring Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bagi Guru SMK.
Kiranya bahan ajar ini bermanfaat dan dapat memberikan pengalaman serta wawasan
baru bagi Guru SMK, khususnya, dan Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan pada SMK sasaran.
Supriyono, M.Si.
NIP. 19630805 198503 1 005
i
TARGET KOMPETENSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada
akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu memfasilitasi pembelajaran
kewirausahaan di sekolah masing-masing secara kontekstual
1
Pajak (PNBP). Konsep kewirausahaan jelas tujuan untuk menciptakan wirausaha-
wirausaha baru tamatan sekolah menengah kejuruan.
2
Gambar 3. Komparasi Mapel PKK berdasarkan Tujuan, Materi, Proses, dan
Peran Guru, serta Penilaian
3
Pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07
Tahun 2018 tentang Struktur Kurikulm SMK/MAK, Mata Pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan ditempatkan sebagai mata pelajaran kelompok Kompetensi
Keahlian (C3), baik untuk SMK Program 3 Tahun maupun SMK Program 4 Tahun.
4
Berdasarkan struktur kurikulum yang tertuang dalam Perdirjen 07 Tahun 2018,
mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan diberi porsi yang lebih banyak,
yaitu: Kelas XI = 7 jam pelajaran; Kelas XII = 8 jam pelajaran; dan Untuk SMK
Program 4 Tahun Kelas XIII = 10 jam pelajaran. Alokasi total jam untuk SMK
Program 4 Tahun adalah 864 jam pelajaran dan SMK Program 3 Tahun adalah 524
jam pelajaran.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Produk Kreatif dan Kewirausahaan
untuk SMK Program 3 tahun adalah:
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
6
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
8
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Jam Pelajaran : 864 JP (@ 45 Menit)
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sikap dan perilaku 6.1 Mempresentasi
wirausahawan kan sikap dan perilaku
wirausahawan
3.2 Menganalisis peluang usaha 6.2 Menentukan peluang usaha
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.3 Memahami hak atas kekayaan 6.3 Mempresentasikan hak atas
intelektual kekayaan intelektual
3.4 Menganalisis konsep desain/ 6.4 Membuat desain/ prototype dan
prototype dan kemasan produk kemasan produk
barang/jasa barang/jasa
3.5 Menganalisis proses kerja 6.5 Membuat alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa
3.6 Menganalisis lembar kerja 6.6 Membuat lembar kerja /gambar
/gambar kerja untuk pembuatan kerja untuk pembuatan prototype
prototype produk barang/jasa produk barang/jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi 6.7 Menghitung biaya produksi
prototype produk barang/jasa prototype produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja 6.8 Membuat prototype produk barang
pembuatan prototype produk /jasa
barang/jasa
3.9 Menentukan pengujian kesesuaian 6.9 Menguji prototype
fungsi prototype produk produk barang/ jasa
barang/jasa
3.10 Menganalisis perencanaan 6.10 Membuat perencanaan produksi
produksi massal massal
3.11 Menentukan indikator 6.11 Membuat indikator keberhasilan
keberhasilan tahapan produksi tahapan produksi missal
massal
3.12 Menerapkan proses produksi 6.12 Melakukan produksi massal
massal
3.13 Menerapkan metoda perakitan 6.13 Melakukan
produk barang/jasa perakitan produk barang/jasa
3.14 Menganalisis prosedur pengujian 6.14 Melakukan pengujian produk
kesesuaian fungsi produk barang/jasa
barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil 6.15 Melakukan pemeriksaan produk
produk dengan rancangan sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional
3.16 Memahami paparan deskriptif, 6.16 Menyusun paparan deskriptif,
naratif, argumentatif, atau naratif, argumentatif, atau persuasif
persuasif tentang produk/jasa tentang produk/jasa
3.17 Menentukan media promosi 6.17 Membuat media promosi
berdasarkan segmentasi pasar
9
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.18 Menyeleksi strategi 6.18 Melakukan pemasaran
pemasaran
3.19 Menilai perkembangan usaha 6.19 Membuat bagan perkembangan
usaha
3.20 Menentukan standard laporan 6.20 Membuat Laporan Keuangan
keuangan
3.21 Merencanakan riset dan 6.21 Menentukan produk/jasa baru yang
pengembangan usaha produk akan dijalankan
barang /jasa baru
3.22 Menganalisis proposal usaha 6.22 Menyusun proposal usaha produk
barang/jasa
3.23 Menerapkan 6.23 Mengorganisasi kan kegiatan usaha
pengorganisasianusaha produk produk barang/jasa
barang/jasa
3.24 Merancang anggaran biaya usaha 6.24 Membuat anggaran kegiatan usaha
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.25 Mengevaluasi desain dan 6.25 Mengembangkan desain dan
kemasan produk barang/jasa kemasan produk barang/jasa
3.26 Menganalisis proses produksi 6.26 Melakukan proses produksi
barang/jasa barang/jasa
3.27 Menganalisis standar laporan 6.27 Membuat laporan keuangan
keuangan
3.28 Mengevaluasi keberhasilan usaha 6.28 Melakukan perbaikan usaha
produk barang/jasa
3.29 Menganalisis pengembangan 6.29 Mengembangkan usaha produk
usaha barang/jasa
3.30 Menganalisis strategi pemasaran 6.30 Mengkreasikan strategi
produk barang/jasa pemasaran
JUMLAH JAM
Guru mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (PKK) terdiri dari guru
kewirausahaan dan guru produktif. Gambaran tentang Guru Kewirausahaan dan
Guru Produktif dalam mengkonstruksi Mata Pelajaran PKK, sebagai berikut:
11
Guru Guru
Guru
Kewira-
Kewira-
usahaan
+ Poduktif
usahaan &
Guru
PRoduktif
Gambar 5. Pola Interaksi dan Kolaborasi Guru dalam Pembelajaran PKK
12
MENGKREASI PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada
akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu mengkreasi produk kreatif sesuai
kompetensi keahlian
A. Bisnis Prospektif
Dari pengalaman empiris berbisnis, pada dasarnya tidak ada bisnis yang tidak
baik atau buruk. Bisnis yang baik adalah bisnis itu dibangun berbasis pada
kebutuhan pasar, pada waktu yang tepat, dan memberikan keuntungan yang
berkelanjutan (profitable). Inilah yang disebut bisnis yang prospektif. Bisnis yang
prospektif adalah bisnis yang memiliki produk (barang atau jasa) yang diminati oleh
pelanggan dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik bisnis (wirausaha).
Beberapa hal yagn dapat dikategorikan sebagai bisnis prospektif/memiliki
masa depan yang baik, antara lain:
(1) Bisnis yang dibangun adalah bisnis yang potensial atau memilki nilai jual yang
tinggi;
(2) Tidak menjadikan bisnis itu hanya sebagai ambisi pribadi semata tetapi
sifatnya nyata;
(3) Bisnis itu mempunyai waktu bertahan yang lama dipasar;
(4) Tidak menghabiskan modal (uang ) Anda karena investasi yang terlalu besar;
(5) Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) atau bersifat musiman;
(6) Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industry.
Untuk itu, bila ingin memiliki bisnis yang potensial, perlu mengetahui ciri-
ciri sebuah peluang yang mendasari sebuah bisnis yang baik, yakni:
(1) Peluang itu orisinil dan bukan tiruan; bisnis yang sukses itu bukan
hanya meniru bisnis orang lain (tetapi bukan berarti tidak bisa meniru bisnis
yang sudah ada). Bisnis yang hanya meniru belum tentu hasilnya sama persis
13
dengan bisnis yang ditiru tersebut. Hal ini disebabkan karena kondisi dan
situasi yang telah terjadi dan yang akan terjadi belum tentu sama, ”bisnis itu
bukan mesin fotocopy”.
(2) Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan dan
kebutuhan pasar dimasa yang akan datang. Dalam arti peluang itu harus
dapat ditingkatkan nilai kualnya serta bisa terus diinovasi.
(3) Benar-benar sesuai dengan ‘minat’ Anda atau memiliki keterkaitan
dengan pengetahuan, keahlian dan karakter Anda, sehingga dapat bertahan
lebih lama.
(4) Tingkat kelayakan usaha benar-benar teruji; untuk itu perlu dilakukan
penelitian dan uji coba dipasar.
(5) Didasarkan pada ide yang kreatif dan inovatif (meskipun juga dapat meniru ide
orang lain, selama tidak terkait dengan hak paten atau HaKI)
(6) Anda yakin bisa mewujudkannya dan meraih sukses dalam menjalaninya.
(7) Anda senang menjalankannya dan benar-benar suka bisnis tersebut.
14
dilaksanakan begitu saja, Jadi tingkat akurasi peluang terhadap PASAR tidak
tepat sehingga menyebabkan produk itu tidak laku dipasar;
(6) Mudah ditiru atau di buat oleh orang lain;
(7) Daya beli rendah;
(8) Kebutuhan tidak kontinyu;
(9) Tingkat kebutuhan kecil;
(10) Pemilihan alternative ide-ide bisnisnya salah.
Banyak wirausaha yang ingin memulai bisnis, bahkan ada yang sudah
memutuskan bisnis apa yang akan dibangunnya, akan tetapi ketika peluang itu
telah ada didapan mata peluang itu hanya diamati, dipikirkan, diutak-atik,
dihitung dan terus dipelajari sementara orang lain sudah berlari kencang
mendahuluinya. Peluang pun gagal untuk didapatkan.
Untuk itulah selain Anda harus memilki konsep yang matang juga harus
memiliki keberanian untuk segera memulai, sehingga Anda dapat menjalankan
usaha dengan perhitungan baik dengan kegesitan yang tinggi pula. Anda harus
cerdas dan terasah, dan belajar mengembangkan intuisi (kata hati) yang terus
terasah agar memanfaatkan peluang yang ditemukan.
Kegagalan sebuah peluang itu bisa berawal dari beberapa hal, antara lain:
Hal yang perlu diingat, peluang seperti sebuah benih, yang membutuhkan
tanah, iklim/cuaca, dan lingkungan yang baik. Anda membutuhkan strategi dan
taktik untuk membuat biji itu tetap tumbuh dengan baik. Anda membutuhkan
keteguhan hati untuk tetap menyirami, manjaganya dari hama (persaingan),
memupuknya agar biji itu dapat tumbuh dan tidak rusak
17
Beberapa sumber peluang yang muncul dari diri anda sendiri:
a. Hobi Anda
Dari hobi yang anda miliki dapat menjadi sebuah peluang
bisnis yang menguntungkan, hal ini menjadi masuk akal karena pada saat
anda menjadikan hobi anda menjadi usaha anda akan mencurahkan
segala kemampuan yang Anda miliki karena Anda menyukai hal tersebut.
b. Keahlian Anda
Jelas, keahlian yang Anda miliki dapat memberikan sumber inspirasi
dan sumber peluang bisnis yang ingin Anda kembangkan. Mulailah dari
bidang dimana Anda merasa memiliki keahlian dibidang tertentu,
kemudian temukan inspirasi dan peluang bisnisnya.
c. Peluang dari Pengetahuan dan Latar Belakang Pendidikan.
Mengapa sumber ini merupakan potensi dalam menemukan peluang,
karena Anda sudah mengetahui, mempelajari dan memahami bidang
Anda tekuni. Untuk itu segera pahami cara memberdayakan peluang
yang Anda miliki dari latar belakang pendidikan Anda.
2. Lingkungan
Banyak peluang dan inspirasi yang timbul justru dari lingkungan kita, misalnya:
a. Usaha orang tua Anda, dalam diskusi setiap harinya orang tuan
Anda sering menceritakan kesulitan-kesulitas bisnisnya. Hal itu bisa
mendatangkan inspirasi bisnis bila Anda menggabungkannya dengan
latarbelakang pendidikan, hobi, pengetahuan dan keahlian Anda
b. Lingkungan rumah Anda, seperti pergaulan, tetangga, teman main, dan lain
lain
c. Kebiasaan Anda dalam rangka menuju ke kampus, perjalanan,
lingkungan sekolah, teman sekolah dan lain-lain
d. Saat anda berkunjung ke café, atau dimananpun anda berada
Semua hal diatas dapat memberikan inspirasi, ide, dan gagasan yang luar
biasa bila Anda sering menggunakan sudut pandang kreatif dalam melihat
suatu kejadian.
18
3. Perubahan yang Terjadi
Peluang besar yang sering muncul menjadi sebuah bisnis adalah perubahan
yang terjadi di lingkungan Anda, contohnya:
a. Perubahan global: Misalnya perubahan kurs mata uang Rupiah terhadap
mata uang Dollar Amerika (US $) mengakibatkan banyak barang impor
mengalami kenaikan harga sementara barang lokal mengalami
penurunan harga jual. Hal ini membukan peluang bagi para produsen
lokal untuk memperkenalkan produknya kemasyarakat.
a. Perubahan lingkungan: Misalnya, pembangunan perumahan yang baru
di sekitar komplek Anda mengakibatkan perubahan jumlah penduduk.
Perubahan jumlah penduduk berarti mendorong perubahan tingkat
permintaan kebutuhan keluarga. Sehingga peluang yang mungkin akan
timbul adalah bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk
seperti: laundry atau jasa pencucian baju, mini market, transportasi
dll.
b. Perubahan Peraturan Pemerintah juga akan menimbulkan ancaman
bagi industry yang terkena dampaknya dan peluang bagi yang
mampu “membacanya” dan mendapatkan manfaatnya.
c. Perubahan musim
d. Perubahan gaya hidup
e. Perubahan tingkat kebutuhan tentang, pola hidup yang lebih sehat
f. Perubahan tingkat tekanan pekerjaan yang semakin tinggi (berat), hal
ini dapat membuka peluang untuk memberikan subuah layanan
hiburan bagi pekerja tersebut.
g. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan
teknologi mobile phone dan internet.
h. Perubahan tingkat pertumbuhan pemilik kendaraan akan memunculkan
peluang penjualan sparepart, asuransi, asesoris bengkel dll.
4. Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering menciptakan gagasan
baru dalam memperbaiki produk yang ada dan peluang bagi yang akan
19
mendirikan usaha baru. Masukan-masukan dari konsumen yang dapat
memberikan inspirasi peluang baru seperti:
a. Keluhan-keluhan dari konsumen
b. Saran-saran dari konsumen
c. Permintaan khusus dari konsumen dan calon konsumen
d. Angan-angan yang diimpikan oleh konsumen tentang produk atau
e. jasa tertentu
f. Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa anda
Ide saja tidak cukup untuk dapat dijadikan peluang, selama tidak memenuhi
kriteria adanya: permintaan, modal bisa kembali dalam jangka pendek, tingkat
persaingan masih dapat diatasi, sumber daya tersedia dalam jangka panjang,
Wirausaha memiliki kompetensi dalam bidang usaha itu atau secara tim memiliki
kompetensi terkait bidang usaha yang akan ditekuni. Dengan menggunakan kaidah
Syarat Peluang untuk dijadikan Usaha (Gambar 7), maka setiap masalah atau
gagasan atau ide dapat diidentifikasi untuk selanjutnya dinyatakan
21
IDENTIFIKASI
PRODUK KREATIF SESUAI KOMPETENSI KEAHLIAN
Masalah :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Ide Bisnis :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Peluang :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Gambaran Peluang:
22
Gambaran Potensi Keuntungan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Ketersediaan Modal
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Ketersediaan Bahan Baku (jika berupa barang) atau sumber daya pendukung
beroperasinya bisnis (mesin/peralatan produksi)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
23
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
5. Kompetensi
Keputusan Sementara:
Diterima:
Pertimbangan / Alasan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Ditunda
Pertimbangan / Alasan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Ditolak
Pertimbangan / Alasan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Boen, Billy dan Nurjanah Intan. 2012. Young on TOP Campus Ambassadors.
Yogyakarta, PT. Bentang Pustaka.
2. Gwee, James. 2007. Positive Business Ideas. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama
3. Kasali, Rhenald. 2018. Disruption: Tak Ada yang Tak Bisa Diubah Sebelum
Dihadapi, Motivasi Saja Tidak Cukup. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
4. SEAMOLEC & Institut Teknologi Bandung. Serial 2 Technopreneurship: Harapan
di masa Mendatang. The DREAMS its all about young technopreneurs inspirated
story.
5. SEAMOLEC. Indonesia Muda: All about our Inspirational Journey (Pre Departure
Training China Scholarship).
6. Darmawangsa, Darmadi dan Imam Munadi. 2018. Fight Like A Tiger, Win Like A
Champion. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo
7. Soegoto, Soeryanto Eddy, Dr. 2014. Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung,
Jakarta, PT. Elex Media Komputindo
8. Kasali, Rhenald. 2007. Re-Code: Your Change DNA, Jakarta, PT. Gramedia
Pustaka Utama
9. Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK). 2017. Statistik
Persekolahan: Data Statistik SMK Sekolah Menengah Kejuruan 2017/2018.
Jakarta: Setjen, Kemendikbud, 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
10. The Global Entrepreneurship Asociation. 6 th Edition 2018. Global
Entrepreneurship Monitor: Global Report 2017/2018.
11. Dr. Slamet Rosyadi, Artikel: Revolusi Industri 4.0: Peluang dan Tantangan bagi
Alumni Universitas Terbuka, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Jenderal Soedirman.
25