Anda di halaman 1dari 30

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUAN M DENGAN


DIAGNOSA HERNIA UMBILICALIS
Di Ruang : Bougenville RSUD Kota Yogyakarta

Tanggal Masuk RS : 24 Januari 2022


Tanggal pengkajian : 26 Januari 2022
Jam : 09.30 WIB
Jam : 15.00 WIB
No. Registrasi : 505xxx
Data diperoleh dari : Wawancara
Diagnosa Medis : Hernia Umbilicalis

IDENTITAS

Pasien Penanggung jawab pasien


Nama : Tn. M Nama : Tn. T
Jenis Kelamin :L Umur : 44 tahun
Umur : 76 tahun 24 hari Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Agama : Islam Pekerjaan : Petani
Pekerjaan : Petani Hubungan dengan pasien : Anak
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Sewon, Bantul

A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Alasan masuk rumah sakit
Anak pasien mengatakan bapaknya tidak bisa BAK sebelum masuk rumah
sakit (jam 04.00 WIB).
2. Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan nyeri lokasi nyeri di perut kuadran 5-6, nyeri disebabkan
karena sayatan luka operasi, nyeri hilang timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit,
nyeri seperti disayat benda tajam, pola nyeri menetap, nyeri ada di skala 5
(visual analog scale vas numeric), nyeri hilang ketika diberikan obat pereda
anti nyeri.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Anak pasien mengatakan pada tanggal 23 Januari 2022 bapaknya tidak bisa
BAK, anak pasien mengatakan bapaknya demam naik turun. Keesokan
harinya pasien dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta, pasien masuk IGD pukul
07.35 dengan keluhan tidak bisa BAK dan demam naik turun, pasien
mengeluh rasa anyang- anyangan, anak pasien mengatakan sebelumnya
pasien pernah menjalani operasi BPH 4 tahun yang lalu, pasien memiliki
riwayat hipoglikemi. Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi pasien
didiagnosis hernia umbilicalis. Dokter IGD memberikan advis pemasangan
kateter ukuran 16, infus ranger lactate 20 tpm, cefotaxime 1g, katerolac 1 ml.
Dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi pada tanggal 26
Januari 2022. Setelah di observasi selama 2 jam pasien dipindahkan ke
bangsal rawat inap, ruang bougenville dengan indikasi perawatan sebelum
dan sesudah tindakan bedah. Pada tanggal 26 Januari jam 09.00 WIB pasien
di antar ke ruang operasi, selesai operasi jam 10.00 WIB. Saat pengkajian
pasien mengatakan lokasi nyeri di perut kuadran 5-6, nyeri disebabkan
karena sayatan luka operasi, nyeri hilang timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit,
nyeri seperti disayat benda tajam, pola nyeri menetap, nyeri ada di skala 5
(visual analog scale vas numeric), nyeri hilang ketika diberikan obat pereda
anti nyeri. Pasien terlihat gelisah. Anak pasien banyak bertanya terkait
penyakit yang dialami bapaknya.
4. Riwayat pengobatan saat dirumah : Tidak Ya, jika ya sebutkan
Anak pasien mengatakan selama dirumah pasien rutin suntik insulin, aturan
suntik isulin setelah pasien makan, tetapi di rumah pasien tidak mau makan
dan insulin tetap disuntikkan oleh anaknya.
5. Riwayat pengobatan saat di IGD

Nama Obat Dosis Cara Frekuensi Waktu dan Tanggal


Pemberian Terakhir Diberikan
Cefotaxime 1g 1g I.V 2x1 24 Januari 2022
Katerolac 1 ml 1 ml I.V 2x1 24 Januari 2022
Dextros 40% 500ml I.V 24 Januari 2022
6. Riwayat kesehatan dahulu (Rawat Inap)
Anak pasien mengatakan pasien pernah dirawat di rumah sakit pada tahun
2018 karena operasi BPH, anak pasien mengatakan pasien memiliki riwayat
hipoglikemia
7. Riwayat pengobatan alergi : Tidak Ya
8. Riwayat merokok : Tidak Ya, sigaret/ pipa/ kretek
Anak pasien mengatakan pasien memiliki riwayat merokok 15 tahun yang
lalu, sehari pasien bisa menghabiskan 5 batang rokok
9. Riwayat minum- minuman keras : Tidak Ya
10. Riwayat kesehatan keluarga :
Diabetes Kanker Jantung
Tuberculosis Anemia Tidak ada

Genogram (3 generasi)

X X X X

Keterangan:
: Perempuan : Pasien

: Laki- laki : Tinggal serumah

: Garis perkawinan X : Meninggal


: Garis keturunan

Dari genogram di atas dapat disimpulkan bahwa pasien tinggal serumah


dengan anaknya yang ke- 2
B. POLA FUNGSI KESEHATAN
N Pola Fungsi Sebelum Masuk Rumah Sakit Saat di Rumah Sakit
O Kesehatan
1 Persepsi dan Pandangan terhadap kesehatan: Pasien Pandangan terhadap kesehatan:
pemeliharaan mengatakan sehat bagi pasien ketika Pasien mengatakan sehat adalah
Kesehatan pasien bisa beraktivitas sehari- hari. sebuah kenikmatan yang diberikan
Kebiasaan pribadi apabila sakit: oleh Allah.
Anak pasien mengatakan saat sakit Harapan terhadap penyakit:
pasien biasanya mengkonsumsi obat- Pasien mengatakan bahwa pasien
obatan yang dibeli di apotik ingin cepat sembuh dari penyakitnya
(paracetamol) saat ini agar pasien bisa berkumpul
dengan keluarga termasuk cucu-
cucunya.
Sikap terhadap pengobatan/
perawataan:
Anak pasien mengatakan pengobatan
pasien rutin di suntik insulin saat di
rumah
2 Nutrisi  Makan:  Makan:
Jenis makanan : Nasi, lauk, sayur dan Anak pasien mengatakan saat sakit
buah- buahan nafsu makan pasien menurun
Frekuensi : 3 x sehari Jenis makanan : bubur, lauk, sayur
Habis berapa porsi : Habis 1 porsi (nasi Frekuensi : 3 x sehari
1,5 centong, lauk dan sayur) Habis berapa porsi : 3- 4 sendok
Makanan kesukaan : Tahu bacem Makanan kesukaan : tidak ada
BB: 60 kg, TB: 165 cm, IMT: 22,03 makanan kesukaan
Nausea/ vomitus : Tidak ada BB: 60 kg, TB: 165 cm, IMT: 22,03
 Minum: Nausea/ vomitus : Tidak ada
Anak pasien mengatakan pasien minum Diit : DM
air putih sebanyak 7 gelas (1.750 ml)  Minum:
dalam sehari Anak pasien mengatakan saat sakit
pasien kurang minum, dalam sehari
pasien hanya minum 1 gelas (250 ml)
air putih.
3 Aktivitas dan ADL 0 1 2 3 4
ADL 0 1 2 3 4
latihan Makan/ minum
Makan/ minum
Toileting
Toileting
Berpakaian
Berpakaian
Mobilisasi dari
Mobilisasi dari
tempat tidur
tempat tidur
Berpindah
Berpindah
Ambulasi
Ambulasi

Keterangan : Keterangan :
0: Mandiri
0: Mandiri
1: Dengan alat bantu
2: Dibantu orang lain 1: Dengan alat bantu
3: Dibantu orang lain dengan alat
4: Tergantung total 2: Dibantu orang lain

3: Dibantu orang lain dengan alat

4: Tergantung total

4 Tidur dan Kebutuhan istirahat : Kebutuhan istirahat :


istirahat Pasien mengatakan kebutuhan Pasien mengatakan kebutuhan
istirahatnya terpenuhi istirahatnya terpenuhi
Kebutuhan tidur : Kebutuhan tidur :
Anak pasien mengatakan tidur kurang Anak pasien mengatakan selama
lebih 8 jam dalam sehari, pasien tidur sakit pasien tidak teratur, pasien
siang 1,5 jam dan tidur malam pukul susah tidur, pasien sering terbangun
21.00 – 04.00, pasien terbangun ketika dan susah untuk tidur kembali,
ia ingin kekamar mandi, setelah dari pasien tidur siang selama 45 menit.
kamar mandi pasien bisa tidur Kembali
5 Eliminasi BAB BAB
Pasien mengatakan BAB sehari sekali Anak pasien mengatakan pasien
biasanya pagi hari, feses berbau khas, BAB terakhir jam 04.00 WIB (26
padat dan tidak keras, BAB tidak Januari 2022)
bercampur darah. BAK
BAK Anak pasien mengatakan pasien
Pasien mengatakan pipis sebanyak 4-5 tidak bisa pipis sejak sehari sebelum
x sehari (1000 ml), warna pipis kuning masuk RS (23 Januari 2022). Saat di
jernih, pancaran pipis kuat IGD pasien terpasang kateter ukuran
16, urine bag terisi sebanyak 200 ml,
urin berwarna keruh.
6 Persepsi diri Harga diri : Pasien mengatakan bahwa pasien tidak merasa kecil hati dan
selalu semangat untuk mengikuti proses pengobatan agar penyakitnya segera
sembuh.
Ideal diri : Pasien mengatakan dirinya merasa lebih baik ketika iya sembuh
dari penyakitnya
Peran diri : Pasien mengatakan sebagai seorang ayah dari anak- anaknanya dan
sebagai kakek dari cucunya, saat sedang sakit peran tersebut terganggu, pasien
tidak bisa membantu anaknya berkebun
Gambaran diri : Pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
Identitas diri : Pasien mengatakan pasien adalah seorang laki- laki berusia 76
tahun, yang bertempat tinggal di Sewon, Bantul.
7 Peran dan Pekerjaan : Orang yang membantu perawatan di
hubungan Pasien mengatakan pekerjaannya RS :
sosial sebagai petani Pasien mengatakan orang yang
Tinggal bersama : membantu selama perawatan di RS
Pasien mengatakan ia tinggal bersama adalah anaknya
anaknya yang ke-3 Hubungan dengan keluarga dan
Hubungan dengan keluarga : tetangga selama di RS :
Pasien mengatakan hubungannya Pasien mengatakan hubungan dengan
dengan keluarga baik, bermusyawarah keluarga saat di RS baik, hanya saja
ketika mengambil keputusan pasien tidak bisa di besuk oleh
Hubungan dengan tetangga/ keluarganya karena tidak ada jam
masyarakat : kunjungan.
Pasien mengatakan hubungannya Hubungan dengan teman sekamar/
denga tetangga baik, tidak ada masalah pasien lain :
dan sering saling membantu satu sama Pasien mengatakan pasien hanya
lain. sendiri di kamar, tidak ada teman
sekamar.
Hubungan dengan dokter/ perawat/
tim Kesehatan di RS :
Pasien mengatakan hubungannya
sangat baik dengan perawat dan
dokter. Pasien kooperatif ketika
diberikan tindakan keperawatan atau
tindakan mendis lainnya.
8 Seksual dan Tidak terkaji
reproduksi
9 Nilai dan Agama : Pasien mengatakan beragama Agama : Pasien mengatakan
kepercayaan islam beragama islam
Jenis ibadah : Pasien mengatakan jenis Jenis ibadah : Pasien mengatakan
ibadah sholat jenis ibadah sholat
Frekuensi beribadah : Pasien Frekuensi beribadah : Pasien
mengatakan sholat 5 waktu, tidak mengatakan sholat 5 waktu, tidak
pernah meninggalkan sholat pernah meninggalkan sholat
Cara beribadah : Cara beribadah :
Pasien mengatakan sebelum sakit Pasien mengatakan sebelum sakit
pasien sholat dengan berdiri. pasien sholat berbaring
Hambatan dalam beribadah : Hambatan dalam beribadah :
Pasien mengatakan tidak ada hambatan Pasien mengatakan sulit untuk
dalam beribadah bersuci.
Bantuan yang dibutuhkan untuk
beribadah :
Anak pasien mengatakan bantuan
yang dibutuhkan saat sakit adalah
bersuci (tayamum atau wudhu)

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
KU : Baik Cukup Buruk
Kesadaran : Komposmentis Apatis Somnolent
Sporocoma Coma
GCS : 15 (E; 4 M; 6 V; 5)
TD : 124/ 56 mmHg N : 93 x/ menit S : 38,8 ⁰C RR : 23 x/ menit SPO2 : 97%
Nyeri/ tidak nyaman : Ya Tidak
Pasien mengatakan lokasi nyeri di perut kuadran 5-6, nyeri disebabkan karena
sayatan luka operasi, nyeri hilang timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit, nyeri
seperti disayat benda tajam, pola nyeri menetap, nyeri ada di skala 5 (visual
analog scale vas numeric), nyeri hilang ketika diberikan obat pereda anti
nyeri.
Nyeri mempengaruhi : Tidur Aktivitas fisik Emosi
Nafsu makan Konsentrasi
Lain- lain
Pakaian, kerapian, dan kebersihan badan :
Bersih Kotor Rapi Serasi Berbau
Parfum berlebih
2. Head to toe
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Masalah
Kepala Inspeksi : Kepala terlihat kurang bersih, tidak ada Tidak ada
ketombe, rambut pendek dan berminyak dan berwarna masalah
hitam
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
pada bagian kepala
Wajah Inspeksi : Pasien terlihat meringis, tidak ada lesi pada Tidak ada
wajah, tidak ada lebam masalah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Mata Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor Tidak ada
kanan dan kiri, mata simetris kanan dan kiri, masalah
pengelihatan baik.
Telinga Inspeksi : Tidak ada pendarahan, tidak ada serumen, Tidak ada
warna kulit merata, tidak menggunakan alat dengar, masalah
simetris kanan dan kiri
Hidung Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada lesi Tidak ada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan maupun benjolan masalah
Mulut Inspeksi : Mukosa lembab, tidak ada lesi, bibir sedikit Tidak ada
pecah-pecah, terdapat caries pada gigi, gigi depan masalah
tanggal 2, warna lidah pink, tidak ada sariawan
Tenggorokan Inspeksi : tidak ada pembesaran amandel Tidak ada
masalah
Leher Inspeksi : Bersih, warna kulit merata, tidak ada lesi, Tidak ada
tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran vena masalah
jugularis.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Dada Inspeksi : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada Tidak ada
fraktur pada bagian dada masalah
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Paru- paru Inspeksi : Gerakan dada simetris kanan dan kiri Tidak ada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan masalah
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : Suara vesikuler
Jantung Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat Tidak ada
Palpasi : Iktus kordis terletak digaris midklavikula sinistra masalah
interkosta V
Perkusi : Bunyi pekak
Auskutasi : Lup- Dup (bunyi jantung S1-S2)
Abdomen Inspeksi : Terdapat luka bekas operasi yang tertutup Nyeri akut
verban, Panjang luka operasi ± 7-8 cm, luka bersih
dan tidak berbau
Auskultasi : Bising usus 15x/ menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada perut, kuadran 5-
6, nyeri disebabkan karena sayatan luka operasi, nyeri
hilang timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit, nyeri seperti
disayat benda tajam, pola nyeri menetap, nyeri ada di
skala 5 (visual analog scale vas numeric), nyeri
hilang ketika diberikan obat pereda anti nyeri.
Genetalia Inspeksi : Terpasang kateter ukuran 16 Tidak ada
masalah
Anus dan rectum Tidak terkaji Tidak ada
masalah
Integument Inspeksi : Kulit tampak memerah Hipertermi
Palpasi : Kulit teraba panas, turgor kulit baik
Ekstermitas Inspeksi : Tidak ada deformitas, tidak ada lesi, tidak Tidak ada
ada fraktur dan pembengkakan pada ekstermitas masalah
atas dan bawah, pada ekstremitas atas sinistra
terpasang infus RL 20 tpm
Palpasi : Nilai CRT < 2 detik
Muskuluskeletal Kekuatan otot Tidak ada
5 5 masalah
5 5
Keterangan:
0: Otot paralisis total
1: Tidak ada gerakan, ada kontraksi
2: Gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan
sokongan
3: Gerakan normal menentang gravitasi
4: Gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit
gerakan
5: Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan
tahanan penuh
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium : 24 Januari 2022
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
PATOHEMATOLOGI
APTT
Control normal APTT 30.5 26.9-38.7 Detik
APTT 31.4 27-42 Detik
Darah lengkap etematik
Basophil 0.04 0-1 Ribu/ul
NLR 1.42 <3.3 -
MCV 90.3 80-97 fl
Neurotrofil 5.06 2-7 ribu/ul
Hemoglobin 13.9 12.3-27.5 g/dl
Eritrosit 4.56 4.50-5.90
Monosit 0.39 0.12-1.2 ribu/ul
MCHC 33.6 33-36 g/dl
Eosinophil 1.2 2.0-4.0 %
RDW-CV 11.1 11-16 %
MCH 30.4 28-33 pg
Hematokrit 41.2 40.0-52.0 %
Limfosit 3.55 0.8-4 ribu/ul
Trombosit 209 150-450
Leukosit 9.2 4.4-11.3
URINALISA
Warna Kuning Kuning
Kekeruhan Keruh Jernih
pH 5.5 5.0-8.5
BJ 1.025 1.005-1.030
Keton Positif (+) Negative
Protein Positife (+) Negative
Glukosa Negative Negative
Darah Positif (+++) Negative
Bilirubin Negative Negative
Leukosit Positif (+++) Negative
Glukosa Darah Sewaktu 94 70-140 g/dL
SEDIMEN URIN
Leokosit Positive (25- Positif (0-2)
35) LP LP
Erotrosit Positif (>50) Negative LP
LP
Kristal amorf Negative Negative
Kristal bilirubin Negative Negative
Bakteri Positif Negative
Jamur Negative Negative

2. Terapi Medik : 26 Januari 2022


Nama Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi
Cefotaxime 1 gr/ 8 jam I.V Mencegah infeksi luka operasi
Paracetamol 100 ml (KP) I.V Penurun panas
Katerolac 1 ml/ 8 jam I.V Untuk cereda nyeri dan peradangan
Infus RL 500 ml I.V Mengganti cairan
Insulin 3x 4 unit IM Mongontrol gula darah
DATA FOKUS

Tgl/ Jam Data Subjektif Data Objektif


26-01-2022  Pasien mengeluh nyeri, pasien  Pasien tampak meringis
15.00
mengatakan lokasi nyeri di perut  Pasien terlihat gelisah
kuadran 5-6, nyeri disebabkan karena  Kulit tampak memerah dan teraba
sayatan luka operasi, nyeri hilang panas
timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit, nyeri  TD : 124/ 56 mmHg, N : 93 x/
seperti disayat benda tajam, pola nyeri menit, S : 38,8 ⁰C, RR : 23 x/
menetap, nyeri ada di skala 5 (visual menit, SPO2 : 97%
analog scale vas numeric), nyeri  Terdapat luka bekas operasi yang
hilang ketika diberikan obat pereda tertutup verban, Panjang luka
nyeri. operasi ± 7-8 cm, luka bersih dan
 Anak pasien mengatakan pasien tidak berbau
demam naik turun  Cefotaxime 1 gr/ 8 jam
 Paracetamol 100 ml (Jika perlu)
 Katerolac 1 ml/ 8 jam
 Anak pasien salah aturan suntik
insulin
 Anak pasien banyak bertanya
terkait penyakit yang dialami
bapaknya
 Hasil pemeriksaan glukosa darah
sewaktu 94 g/dL
ANALISA DATA

No Tgl/ Jam Data Subjektif dan Objektif Etiologi Problem


1 26-01-2022 Data subjektif : Agen cedera fisik Nyeri akut
15.00  Pasien mengeluh nyeri,
pasien mengatakan lokasi
nyeri di perut kuadran 5-6,
nyeri disebabkan karena
sayatan luka operasi, nyeri
hilang timbul, lama nyeri ±
1- 2 menit, nyeri seperti
disayat benda tajam, pola
nyeri menetap, nyeri ada di
skala 5 (visual analog scale
vas numeric), nyeri hilang
ketika diberikan obat
pereda nyeri.
Data objektif :
 Pasien tampak meringis
 Pasien terlihat gelisah
 Terdapat luka bekas operasi
yang tertutup verban,
Panjang luka operasi ± 7-8
cm, luka bersih dan tidak
berbau
 Cefotaxime 1 gr/ 8 jam
 Katerolac 1 ml/ 8 jam
2 26-01-2022 Data subjektif : Stimulasi pusat Termoregulasi
15.00  Anak pasien mengatakan termoregulasi tidak efektif
pasien demam naik turun hipotalamus
Data objektif :
 Kulit tampak memerah dan
teraba panas
 TD : 124/ 56 mmHg, N : 93
x/ menit, S : 38,8 ⁰C, RR :
23 x/ menit, SPO2 : 97%
 Hasil pemeriksaan glukosa
darah sewaktu 94 g/dL
 Paracetamol 100 ml (Jika
perlu)
3 26-01-2022 Data objektif : Kekeliruan Defisit
15.00  Anak pasien salah aturan mengikuti anjuran pengetahuan
suntik insulin penyakit
 Anak pasien banyak bertanya
terkait penyakit yang dialami
bapaknya

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tgl/ Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas
1 26-01-2022 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
1
ditandai dengan
Data subjektif :
 Pasien mengeluh nyeri, pasien mengatakan
lokasi nyeri di perut kuadran 5-6, nyeri
disebabkan karena sayatan luka operasi,
nyeri hilang timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit,
nyeri seperti disayat benda tajam, pola nyeri
menetap, nyeri ada di skala 5 (visual analog
scale vas numeric), nyeri hilang ketika
diberikan obat pereda nyeri.
 Terdapat luka bekas operasi yang tertutup
verban, Panjang luka operasi ± 7-8 cm, luka
bersih dan tidak berbau
Data objektif :
 Pasien tampak meringis
 Pasien terlihat gelisah
 Cefotaxime 1 gr/ 8 jam
 Katerolac 1 ml/ 8 jam
2 26-01-2022 Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan
2
15.00 stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus ditandai
dengan
Data subjektif :
 Anak pasien mengatakan pasien demam naik
turun
Data objektif :
 Kulit tampak memerah dan teraba panas
 TD : 124/ 56 mmHg, N : 93 x/ menit, S : 38,8
⁰C, RR : 23 x/ menit, SPO2 : 97%
 Paracetamol 100 ml (Jika perlu)
3 26-01-2022 Defisit pengetahuan penyakit berhubungan dengan
3
15.00 kekeliruan mengikuti anjuran ditandai dengan
Data objektif :
 Anak pasien salah aturan suntik insulin
 Anak pasien banyak bertanya terkait penyakit
yang dialami bapaknya
RENCANA KEPERAWATAN

No Tgl/Jam Diagnosa SLKI SIKI Tanda


Keperawatan tangan
1 26-01-2022 Setelah di lakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri (I. 08238)
15.00 selama 3 x 8 jam, diharapkan tingkat nyeri Observasi
1 menurun, dengan kriteria hasil:  Identifikasi skala nyeri
Tingkat nyeri (L. 08066)  Identifikasi respon nyeri non verbal
Indicator Saat ini Target Terapeutik
Keluhan nyeri 4 1  Berikan teknik nonfarmakologi
Meringis 4 1 untuk mengurangi rasa nyeri
Gelisah 4 1 (relaksasi nafas dalam)
Edukasi
Keterangan :  Jelaskan strategi meredakan nyeri
1 : Menurun Kolaborasi
2 : Cukup meningkat  Kolaborasi pemberian analgetic
3 : Sedang (cefotaxime 1 gr/ 8 jam, katerolac 1
4 : Cukup meningkat ml/ 8 jam)
5 : Meningkat

2. 26-01-2022
2 Setelah di lakukan tindakan keperawatan Regulasi temperature (I. 14578)
15.00 selama 3 x 8 jam, diharapkan Observasi:
termoregulasi membaik, dengan kriteria  Monitor tekanan darah, frekuensi
hasil: pernafasan dan nadi
Termoregulasi (L.14134)  Monitor warna dan suhu kulit
Indicator Saat ini Target Terapeutik:
Suhu tubuh 3 5  Tingkatkan cairan dan nutrisi
Suhu kulit 3 5  Sesuaikan suhu lingkungan dengan
Kadar glukosa darah 2 5 kebutuhan pasien (menyalakan AC
19⁰C)
Keterangan : Kolaborasi:
1 : Memburuk  Kolaborasi pemberian antipiretik
2 : Cukup memburuk (paracetamol 100 ml jika perlu)
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
3. 26-01-2022
3 Setelah di lakukan tindakan keperawatan Edukasi program pengobatan (I. 12441)
selama 3 x 8 jam, diharapkan tingkat Observasi
pengetahuan meningkat, dengan kriteria  Identifikasi pengetahuan tentang
hasil: pengobatan yang direkomendasikan
Tingkat penhetahuan (L. 12111) Terapeutik
Indicator Saat ini Target  Libatkan keluarga untuk
Pertanyaan tentang 3 1 memberikan dukungan pada pasien
masalah yang selama pengobatan
dihadapi Edukasi
Persepsi yang keliru 4 1  Jelaskan manfaat dan efek samping
terhadap masalah pengobatan
 Jelaskan cara penyimpanan,
pengisian (dosis)
 Anjurkan bertanya jika ada sesuatu
yang tidak dimengerti sebelum dan
sesudah pengobatan dilakukan
 Ajarkan kemampuan melakukan
pengobatan mandiri

IMLEMENTASI DAN EVALUASI


No Diagnosa Tgl/jam Implementasi Evaluasi
1 1, 2, 3 26-01-2022  Mengindentifikasi skala nyeri Jam: 21.00 WIB
15.00  Mengidentifikasi respon nyeri non S:
verbal  Pasien mengeluh nyeri, pasien
DS : Pasien mengeluh nyeri, pasien mengatakan lokasi nyeri di perut
mengatakan lokasi nyeri di perut kuadran 5-6, nyeri disebabkan karena
kuadran 5-6, nyeri disebabkan sayatan luka operasi, nyeri hilang
karena sayatan luka operasi, nyeri timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit, nyeri
hilang timbul, lama nyeri ± 1- 2 seperti disayat benda tajam, pola
menit, nyeri seperti disayat benda nyeri menetap, nyeri ada di skala 5
tajam, pola nyeri menetap, nyeri ada (visual analog scale vas numeric),
di skala 5 (visual analog scale vas nyeri hilang ketika diberikan obat
numeric), nyeri hilang ketika pereda nyeri.
diberikan obat pereda nyeri.  Pasien mengatakan bersedia diajarkan
15.10 DO : Pasien terlihat meringis terkait relaksasi nafas dalam
 Memberikan teknik nonfarmakologi  Anak pasien mengatakan pasien
untuk mengurangi rasa nyeri (teknik demam naik turun
relaksasi napas dalam).  Pasien mengatakan belum memahami
DS : Pasien mengatakan bersedia di terkait pengobatan yang sedang
ajarkan terkait tarik nafas dalam dijalani sekarang
DO : Pasien mengikuti arahan yang O:
15.15 diberikan oleh perawat  Pasien terlihat meringis
 Menjelaskan strategi meredakan  Pasien mengikuti arahan yang
nyeri diberikan oleh perawat
DS : pasien mengatakan bersedia  TD : 124/ 56 mmHg, N : 93 x/ menit,
untuk melakukan tehnik relasasi S : 38,8 ⁰C, RR : 23 x/ menit, SPO2 :
nafas dalam. 97%
DO : pasien terlihat memahami  GDS 94 g/dl
15.30
arahan perawat  Pemberian paracetamol 100 ml
 Mengkolaborasikan pemberian melalui intravena
16.00 katerolac 1 mg/ 8 jam dan  Pasien minum air putih 250 cc
paracetamol 100 ml (jika perlu)  Pasien dan anak pasien sering bertanya
 Memonitor tekanan darah, frekuensi, terkait sakitnya
pernafasan dan nadi A: Masalah belum teratasi
DS : Pasien mengatakan bersedia di  Keluhan nyeri
lakukan TTV
 Meringis
DO : TD : 124/ 56 mmHg, N : 93 x/
16. 10  Gelisah
menit, S : 38,8 ⁰C, RR : 23 x/ menit,
 Suhu tubuh
SPO2 : 97%
 Suhu kulit
 Memonitor warna dan suhu kulit
 Kadar glukosa darah
DS: Pasien mengatakan tubuhnya
 Pertanyaan tentang masalah yang
terasa panas
dihadapi
DO : Suhu tubuh 38, 8⁰C,
 Meningkatkan cairan dan nutrisi  Persepsi yang keliru terhadap masalah
DS : Pasien mengatakan bersedia P: Lanjutkan intervensi
16.13 untuk minum air putih.  Identifikasi skala nyeri
DO : Pasien minum air putih  Identifikasi respon nyeri non verbal
sebanyak 250 cc  Berikan Teknik nonfarmakologi untuk
19.00
 Menyesuaikan suhu lingkungan mengurangi rasa nyeri (relaksasi nafas
dengan kebutuhan pasien dalam)
(menyalakan AC 19⁰C)  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Kolaborasi pemberian antipiretik  Kolaborasi pemberian analgetic
(paracetamol 100ml jika perlu) (cefotaxime 1gr/ 8 jam, katerolac 1 ml/
DS : Pasien mengatakan bersedia 8 jam)
diberikan obat penurun panas  Monitor tekanan darah, frekuensi
DO : Pemberian paracetamol 100ml pernafasan dan nadi
melalui intravena
 Monitor warna dan suhu kulit
 Mengidentifikasi pengetahuan
 Tingkatkan cairan dan nutrisi
tentang pengobatan yang
 Sesuaikan suhu lingkungan dengan
direkomendasikan
kebutuhan (menyalakan AC 19⁰C )
DS : Pasien mengatakan belum
 Kolaborasi pemberian antipiretik
memahami terkait pengobatan yang
(paracetamol 100ml jika perlu)
sedang dijalani sekarang
 Identifikasi pengetahuan tentang
 Melibatkan keluarga untuk
pengobatan yang direkomendasikan
19.15 memberikan dukungan pada pasien
 Liibatkan keluarga untuk memberikan
selama pengobatan. dukungan pada pasien selama
DS : Anak pasien mengatakan pengobatan
bersedia memberi dukungan pada  Jelaskan manfaat dan efek samping
bapaknya selama masa pengobatan pengobatan
 Menjelaskan manfaat dan efek  Jelaskan cara penyimpanan dan
19.30
samping pengobatan pengisian (dosis)
DS : Pasien mengatakan belum  Anjurkan bertanya jika ada sesuatu
mengetahui terkait manfaat dan efek yang tidak dimengerti sebelum dan
samping pengetahuan sesudah pengobatan dilakukan
DO : Pasien dan anak pasien sering  Ajrakan kemampuan melakukan
bertanya terkait sakitnya pengobatan mandiri
 Menjelaskan cara penyimpanan,
pengisian (dosis)
19.35  Menganjurkan bertanya jika ada
sesuatu yang tidak dimengerti
sebelum dan sesudah pengobatan
DO : Anak pasien bertanya terkait
efek samping jika tidak di lakukan
pengobatan secara rutin
 Mengajarkan kemapuan melakukan
pengobatan mandiri
DS : Pasien dan keluarga pasien
mengatakan bersedia melakukan
pengobatan mandiri saat dirumah
2 1, 2, 3 27-01-2022  Memonitor skala nyeri Jam : 14.00
07.30  Memonitor respon nyeri non verbal  Pasien mengeluh nyeri, pasien
DS : Pasien mengeluh nyeri, pasien mengatakan lokasi nyeri di perut
mengatakan lokasi nyeri di perut kuadran 5-6, nyeri disebabkan karena
kuadran 5-6, nyeri disebabkan sayatan luka operasi, nyeri hilang
karena sayatan luka operasi, nyeri timbul, lama nyeri ± 1- 2 menit, nyeri
hilang timbul, lama nyeri ± 1- 2 seperti disayat benda tajam, pola
menit, nyeri seperti disayat benda nyeri menetap, nyeri ada di skala 2
tajam, pola nyeri menetap, nyeri ada (visual analog scale vas numeric),
di skala 2 (visual analog scale vas nyeri hilang ketika diberikan obat
numeric), nyeri hilang ketika pereda nyeri.
diberikan obat pereda nyeri.  Pasien mengatakan memahami
DO : Pasien tidak meringis lagi funngsi dilakukan tarik nafas dalam
07.35  Menganjurkan teknik  Anak pasien mengatakan pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi demam naik turun
rasa nyeri (teknik relaksasi napas  Pasien mengatakan belum memahami
dalam). terkait pengobatan yang sedang
DS : Pasien mengatakan sudah dijalani sekarang
memahami fungsi tarik nafas dalam O:
DO : Pasien mampu menerapkan  Pasien tidak meringis lagi
08.00
tarik nafas dalam  Pasien mampu menerapkan cara tarik
08.45  Menganjurkan strategi meredakan nafas dalam
nyeri  DO : TD : 118/ 77 mmHg, N : 86 x/
 Mengelola pemberian katerolac 1 menit, S : 36,6 ⁰C, RR : 20 x/ menit,
09.15
mg/ 8 jam dan paracetamol 100 ml SPO2 : 98%
(jika perlu)  GDS 104 g/dl
 Memonitor tekanan darah, frekuensi,  Pemberian paracetamol 100 ml
pernafasan dan nadi melalui intravena
DS : Pasien mengatakan bersedia di  Pasien minum air putih 250 cc
lakukan TTV  Kulit teraba hangat
09.25 DO : TD : 118/ 77 mmHg, N : 86 x/ A: Masalah teratasi sebagian
menit, S : 36,6 ⁰C, RR : 20 x/ menit,  Suhu kulit
SPO2 : 98% P: Lanjutkan intervensi
 Memonitor warna dan suhu kulit  Monitor tekanan darah, frekuensi
DS: Pasien mengatakan sudah tidak pernafasan dan nadi
12.15
panas  Monitor warna dan suhu kulit
DO : Suhu tubuh 36,6⁰C, kulit
 Tingkatkan cairan dan nutrisi
teraba hangat
 Sesuaikan suhu lingkungan dengan
 Mengelola pemberian cairan dan
kebutuhan (menyalakan AC 19⁰C )
nutrisi
 Kolaborasi pemberian antipiretik
13.15 DS : Pasien mengatakan bersedia
(paracetamol 100ml jika perlu)
untuk minum air putih.
DO : Pasien minum air putih
13.35 sebanyak 250 cc
 Menyesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien
(menyalakan AC 19⁰C)
 Mengelola pemberian antipiretik
(paracetamol 100 ml jika perlu)
13.40
DS : Pasien mengatakan bersedia
diberikan obat penurun panas
DO : Pemberian paracetamol 100 ml
melalui intravena
 Menanyakan kembali terkait
pengetahuan tentang pengobatan
yang direkomendasikan
DS : Anak pasien mengatkan sudah
paham terkait pengobatan bapaknya
 Menganjurkan keluarga untuk
memberikan dukungan pada pasien
selama pengobatan.
DS : Anak pasien mengatakan
bersedia memberi dukungan pada
bapaknya selama masa pengobatan
 Menjelaskan manfaat dan efek
13.50 samping pengobatan
DS : Pasien mengatakan belum
mengetahui terkait manfaat dan efek
samping pengetahuan
DO : Pasien dan anak pasien sering
bertanya terkait sakitnya
 Menjelaskan cara penyimpanan,
pengisian (dosis)
 Menganjurkan bertanya jika ada
sesuatu yang tidak dimengerti
sebelum dan sesudah pengobatan
DO : Anak pasien bertanya terkait
efek samping jika tidak di lakukan
pengobatan secara rutin
 Mengajarkan kemapuan melakukan
pengobatan mandiri
DS : Pasien dan keluarga pasien
mengatakan bersedia melakukan
pengobatan mandiri saat dirumah

3 2 28-01-2022  Mengecek tekanan darah, frekuensi, Jam 14.00


07.30 pernafasan dan nadi S:
DS : Pasien mengatakan bersedia di  Pasien mengatakan bersedia di
lakukan TTV lakukan TTV
DO : TD : 124/ 88 mmHg, N : 96 x/  Pasien mengatakan masih panas
menit, S : 37,9 ⁰C, RR : 20 x/ menit,  Pasien mengatakan bersedia diberikan
SPO2 : 97% obat penurun panas
09.00
 Memonitor warna dan suhu kulit O:
DS : Pasien mengatakan masih panas  TD : 124/ 88 mmHg, N : 96 x/ menit,
DO : Suhu tubuh 37,9 ⁰C, kulit S : 37,9 ⁰C, RR : 20 x/ menit, SPO2 :
teraba hangat 97%
11.30  Mengelola pemberian cairan dan  Pemberian paracetamol 100 ml
nutrisi melalui intravena
DS : Pasien mengatakan bersedia A: Masalah belum teratasi
untuk minum air putih.  Suhu kulit
DO : Pasien minum air putih P: Lanjutkan intervensi
sebanyak 250 cc  Monitor tekanan darah, frekuensi
 Menyesuaikan suhu lingkungan pernafasan dan nadi
dengan kebutuhan pasien  Monitor warna dan suhu kulit
(menyalakan AC 19⁰C)
 Tingkatkan cairan dan nutrisi
 Mengelola pemberian antipiretik
12.05  Sesuaikan suhu lingkungan dengan
(paracetamol 100 ml jika perlu)
kebutuhan (menyalakan AC 19⁰C )
DS : Pasien mengatakan bersedia
diberikan obat penurun panas  Kolaborasi pemberian antipiretik
DO : Pemberian paracetamol 100 ml (paracetamol 100ml jika perlu)
melalui intravena

Anda mungkin juga menyukai