Jurnal Kesehatan Masyarakat di Afrika 2019; volume 10:746
Perilaku dan praktik
kebersihan genital: Sebuah
studi deskriptif cross-
sectional di antara peserta
perawatan antenatal
Patrick Martial Nkamedjie Pete,1
Rodrigue Mabvouna Biguioh,2
Andre Gael Bita Izacar,3
Sali Ben Bechir Adogaye,2
Cecile Nguemo4
1 dan praktik pembersihan kebersihan genital
Lembaga Penelitian, Pengembangan dan
Komunikasi Sosial-ekonomi (IRESCO),
Yaoundé, Kamerun; 2Fakultas Kedokteran
dan Bedah, Universitas Roma “Tor
Vergata”, Roma, Italia; 3Yayasan Bantuan
Anak Eliabeth Graser (EGPAF), Yaoundé,
Kamerun; 4Rumah Sakit Sub Divisi Lafe,
Distrik Kesehatan Mifi, Wilayah Barat,
Kamerun
Abstrak
Saluran genital wanita mengandung berbagai
mikroorganisme yang dikenal sebagai mikroflora
yang sebagian besar terdiri dari lactobacil li,
yang terlibat dalam kondisi vagina yang sehat
tanpa menyebabkan infeksi. Infeksi saluran
kemih (ISK) sering terjadi pada ibu hamil karena
perubahan fisiologis dan anatomis yang terjadi
selama kehamilan. Infeksi ini dapat
mengakibatkan kecacatan atau masalah
kesehatan yang serius baik bagi ibu maupun bayi
yang baru lahir. Douching vagina telah
dilaporkan di antara praktik berisiko yang terkait
dengan ISK. Namun, ini tetap diperdebatkan dan
kontradiktif ketika penelitian lain melaporkan
efek manfaat dari pembersihan vagina dalam
pencegahan infeksi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menilai perilaku dan praktik ibu
hamil tentang kebersihan alat kelamin. Ini adalah
studi deskriptif potong lintang yang dilakukan
pada sampel lengkap ibu hamil yang datang
untuk kunjungan antenatal di Rumah Sakit Sub-
Divisi Lafé (SDH) dan Balai Kesehatan Katolik
Baleng (BCHC) antara 16 dan 30 September
2013. Data dikumpulkan menggunakan paper
based Kuesioner standar langsung dibagikan
setelah mendapatkan persetujuan bebas. Secara
keseluruhan, 80 wanita hamil terdaftar.
Mayoritas dari mereka telah mengenyam
pendidikan minimal sekolah dasar (97,5%;
n=78/80) dan banyak yang tinggal berpasangan
(81,25%; n=65/80). Hampir satu dari tiga peserta
mengidentifikasi konsultasi antenatal (ANC)
sebagai elemen kunci yang harus diperhatikan
oleh ibu hamil. 70,1% (n=56/80) wanita
menyatakan memakai pakaian dalam berbahan
katun. Mengenai perilaku mencuci vagina setiap
[halaman 6] [Jurnal Kesehatan Masyarakat di Afrika 2019; 10:746]
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
hari
, mayoritas (76,3%; n = 61/80) peserta
menggunakan ukuran ginekologi yang
direkomendasikan, sedangkan sisanya
menggunakan tindakan yang ditentukan sendiri.
Kedua bagian genital (area vulva dan vagina)
dibersihkan dan penggunaan air paling banyak
dikutip (63,8%; n=51/80). Hampir satu peserta
pada empat (n=29/80) menggunakan larutan
antiseptik untuk membersihkan alat kelamin.
Larutan antiseptik dikaitkan dengan air pada
34,5% kasus (n=10/29), dan pada 65,5%
(n=19/29) kasus hanya digunakan untuk vagina.
Temuan kami menunjukkan bahwa pengetahuan
dapat diterima di antara populasi penelitian
kami. Praktik berisiko seperti penggunaan
larutan antiseptik dan pakaian dalam sintetis
telah dilaporkan. Keterampilan penyedia layanan
kesehatan tentang praktik kebersihan yang baik
untuk ibu hamil harus ditingkatkan dan strategi
komunikasi berbasis masyarakat perlu
diterapkan untuk menjangkau semua wanita usia
subur.
Pendahuluan
Saluran genital wanita mengandung berbagai
macam mikroorganisme yang dikenal sebagai
mikroflora,1 yang merupakan spesies komensal
dari biota vagina yang sebagian besar terdiri dari
laktobasilus,2 terlibat dengan mikrobiota
urogenital lain dalam keadaan vagina yang sehat
tanpa menyebabkan infeksi.2-4 Namun, mereka
dapat menjadi patogen jika terjadi gangguan
pada mikroflora normal.5 Infeksi saluran kemih
(ISK) sering terjadi selama kehamilan. 6,7 Dari
sudut pandang fisiopatologi, ISK terjadi ketika
terjadi pergeseran flora normal yang didominasi
oleh laktobasilus menjadi uropatogen koliform. 8
ISK dapat mengakibatkan kecacatan, 9 dan
masalah kesehatan yang serius bagi ibu dan bayi
baru lahir,10,11 seperti pielonefritis, berat badan
lahir rendah, persalinan prematur, kelahiran
prematur, hipertensi, preeklamsia, dan
peningkatan insiden kematian perinatal.12-19
Beberapa penelitian telah melaporkan
perubahan fisiologis yang terjadi selama
kehamilan sebagai faktor penurunan kemampuan
saluran kemih bagian bawah untuk melawan
bakteri yang menyerang.20-25 Faktor-faktor ini,
termasuk faktor anatomi,26,27 biota vagina yang
berubah,8 faktor genetik,28-31 diabetes,32,33
disfungsional berkemih,34 ditambah dengan
kebersihan vagina yang buruk dan tidak
mengenakan pakaian dalam yang tepat
berkontribusi pada perkembangan infeksi
saluran kemih. ISK) pada wanita. 35 Untuk alasan
ini, beberapa wanita hamil menggunakan
beberapa tindakan pencegahan yang ditentukan
sendiri seperti douching vagina (irigasi
intravaginal dengan air atau cairan lain). 36-39
untuk menilai perilaku ibu hamil tentang
Praktik lama ini sebagian besar lazim di
kalangan wanita kulit hitam dibandingkan
dengan wanita kulit putih,40-42 dan kadang-
kadang termasuk
Korespondensi: Patrick Martial Pete Nkamedjie,
Institut Penelitian, Pengembangan dan Komunikasi
Sosial-ekonomi (IRESCO), Yaoundé, Kamerun.
Telp.: +243993301061.
E-mail: patricknkamedjie@yahoo.com
Kata kunci: kebersihan alat kelamin, kehamilan,
KAP, kesehatan ibu dan anak.
Ucapan Terima Kasih: penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua wanita yang menjadi
sukarelawan untuk penelitian ini. Ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada berbagai Kepala Sub
Bagian Lafe dan Puskesmas Baleng yang telah
memberikan izin akses ke Puskesmas. Terima kasih
khusus kepada pengumpul data atas keterlibatannya
dalam penelitian ini
. Kontribusi: NPPM dan MBR berpartisipasi dalam
desain penelitian, analisis data, interpretasi dan
penyusunan naskah pertama. BIAG, SBBA
berpartisipasi dalam interpretasi data dan revisi
naskah. NC menyusun penelitian, berpartisipasi
dalam desain dan koordinasi pengumpulan datanya.
Semua penulis membaca dan menyetujui langkah-
langkah studi yang berbeda dan naskah akhir.
Benturan kepentingan: penulis menyatakan tidak
ada potensi benturan kepentingan.
Pendanaan: tidak ada.
Diterima untuk diterbitkan: 31 Juli 2017.
Diterima untuk diterbitkan: 10 Juli 2018.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons
Attribution NonCommercial 4.0 License (CC BY-
NC 4.0).
©Hak Cipta P. Nkamedjie et al., 2019
Penerima Lisensi PAGEPress, Italia
Jurnal Kesehatan Masyarakat di Afrika 2019;
10:746 doi:10.4081/jphia.2019.746
penggunaan ramuan untuk tujuan lain seperti
untuk meningkatkan kenikmatan seksual.43,44
Prevalensi dan faktor risiko ISK pada wanita
sudah diselidiki. Telah disarankan bahwa
douching vagina dapat mengganggu lingkungan
normal vagina, menginduksi perubahan
mikroflora dari non-patogen menjadi patogen,45-
48
terkait dengan penurunan resistensi terhadap
infeksi jaringan vagina.49-52 Namun, relevansi
temuan ini tetap dapat diperdebatkan, tidak
lengkap, kontradiktif atau sulit untuk dipahami.
Faktanya, selain beberapa penelitian yang
melaporkan douching vagina terkait dengan
berbagai hasil ginekologi dan reproduksi yang
merugikan,53-59 penulis lain telah menunjukkan
efek kebersihan pada pencegahan infeksi vagina
termasuk infeksi menular seksual (IMS).60-63
Artikel
douching vagina dan praktik pembersihan
genital mereka, termasuk teknik douching,
indikasi yang dapat mempengaruhi hasil
kesehatan douching vagina.
Bahan dan Metode
sasaran
populasi
Ini adalah studi deskriptif potong lintang
yang dilakukan pada sampel lengkap ibu hamil
yang direkrut dari Rumah Sakit Sub Divisi Lafé
(SDH) dan Pusat Kesehatan Katolik Baleng
(BCHC) antara 16 dan 30 September 2013.
Fasilitas kesehatan ini terletak di area kesehatan
Lafe, distrik kesehatan Mifi yang ditemukan di
Kamerun barat. Semua wanita hamil minimal 2
bulan kehamilan mengunjungi salah satu
fasilitas kesehatan untuk perawatan antenatal
terdaftar setiap hari. Perempuan didekati saat
mereka tiba di lokasi penelitian dan perekrutan
dilakukan secara bertahap hingga jumlah peserta
diperoleh.
Prosedur pengumpulan data
Tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
sasaran direkrut dan dilatih tentang proses
wawancara dan pelaporan data. Populasi sasaran
didekati saat mereka tiba di lokasi penelitian.
Setelah konsultasi atau penerimaan seorang
wanita hamil, penjelasan yang jelas dan
menyeluruh tentang tujuan dan sifat penelitian
diberikan dan peserta diundang untuk
mengambil bagian dalam penelitian. Setelah
informed consent yang ditandatangani
diperoleh, karakteristik sosio-demografis,
kesadaran akan praktik higienis, dan data
tentang pakaian dan pakaian dalam wanita hamil
dikumpulkan dari responden menggunakan
kuesioner standar berbasis kertas yang dikelola
sendiri secara langsung di bawah pengawasan
pewawancara. Kuesioner juga memuat
pertanyaan tentang perilaku douching vagina
dan penggunaan larutan antiseptik.
Pendekatan analitis
Data dianalisis menggunakan perangkat
lunak Epi-info versi 3.5.3 (CDC, Atlanta, GA,
USA). Variabel pengetahuan tindakan higiene,
kebiasaan berpakaian dan pakaian dalam,
kebiasaan douching vagina dan penggunaan
agen anti septik distratifikasi berdasarkan usia
(tahun) dan tingkat pendidikan. Statistik
deskriptif frekuensi variabel dan proporsi
diterapkan. Microsoft office Excel dan Word
2007 digunakan untuk mendapatkan tabel dan
grafik.
Pertimbangan etis sendiri (18,8%; n=15/80), atau resep sendiri
Penelitian ini dilakukan dalam rangka dikombinasikan dengan metode ginekologi yang
memperoleh gelar Bachelor of Sciences direkomendasikan (5%; n=4/80). Meskipun
profesional dalam keperawatan. Persetujuan fasilitas kesehatan (30,0%; n=24/80) dan
penelitian diperoleh dari institusi akademik sekolah (16,3%; n=13/80) disebutkan di antara
(INSAM, Bafoussam, Kamerun) dan rumah tempat-tempat di mana perempuan menerima
sakit Sub-divisi Lafe. informasi tentang praktik kebersihan genital
yang tepat, sebagian besar peserta (53,8%; n=43
/80), menyatakan menerima informasi ini dari
anggota keluarga.
Hasil Temuan penelitian kami juga menunjukkan
bahwa 93,7% (n=75/80) peserta yang
Karakteristik sosio-demografis
diwawancarai menyadari fakta bahwa semua
peserta
wanita hamil harus mempraktikkan kebersihan
Secara keseluruhan, 80 wanita hamil alat kelamin yang baik yang direkomendasikan
terdaftar dalam penelitian ini. Tabel 1 selama seluruh periode kehamilan dan tidak
melanjutkan karakteristik sosio-demografis dari hanya pada tahap akhir kehamilan. kehamilan
populasi penelitian. Sebagian besar peserta atau setelah hasil penyakit seperti yang
pernah mengenyam pendidikan minimal SD disebutkan masing-masing oleh 3,8% (n=3/80)
(97,5%; n=78/80). Sebagian besar responden dan 2,5% (n=2/80).
tinggal berpasangan (81,25%; n=65/80) dengan
suami (43,75; n=35/80) atau pasangan rumah
Praktik pembersihan tubuh dan alat
tangga (37,5%; n=30/80) dan memiliki
pekerjaan profesi (66,25; n =53/80). kelamin peserta
Sebagai komponen kebersihan pribadi,
Pengetahuan tentang tindakan higiene 37,3% (n=30/80) peserta memilih mandi
(merendam seluruh tubuh dalam air), sedangkan
peserta
35,8% (27/80) memilih mandi seperti yang
Grafik di bawah ini menunjukkan berbagai direkomendasikan dalam wanita hamil. Peserta
persepsi ibu tentang pengertian higiene ibu lain (26,9%; n=23/80) mempraktekkan kedua
hamil. Hampir satu dari dua peserta metode yang disebutkan di atas.
mengidentifikasi konsultasi antenatal (ANC) Mengenai praktik pembersihan genital,
sebagai elemen kunci yang harus diperhatikan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, kedua
oleh ibu hamil. Namun, hanya sebagian kecil bagian genital (area vulva dan vagina)
(8,8%; n=7/80) yang mengakui diet seimbang dibersihkan
secara bersamaan (66,3%;
sebagai komponen kebersihan bagi mereka. n=53/80). Penggunaan bahan non-iritasi (air)
Sangat menarik untuk menemukan bahwa tidak untuk pembersihan genital paling banyak
ada jawaban positif yang diberikan mengenai dikutip (63,8%; n=51/80) di antara partisipan.
konsumsi tembakau selama kehamilan.
Hampir satu dari empat peserta (n=29/80)
menggunakan larutan antiseptik untuk
Pakaian dan pakaian dalam pembersihan genital (area vulva dan vagina).
wanita hamil Larutan antiseptik dikaitkan dengan air pada
Sebagian besar peserta yang diwawancarai 34,5% kasus (n=10/29), dan pada
(85,0%; n=68/80) setuju dengan fakta bahwa
gaun lebih nyaman dan direkomendasikan untuk
wanita selama masa kehamilan. Data juga
menunjukkan bahwa, responden menganut
gagasan bahwa pakaian dalam wanita hamil Tabel 1. Karakteristik sosio-demografis dari
populasi penelitian.
harus terbuat dari katun dan serat sintetis;
sebagian besar menunjukkan preferensi untuk N=80 Frekuensi Proporsi (%)
kapas (70,1%; n=56/80). Namun, hanya sedikit
pria yang menyebutkan bahan pakaian dalam Usia (tahun)
15-25 37 46.2 26-35 32 40.0 36-45 11
selain 2 yang disebutkan di atas.
13,8 Tingkat Pendidikan
Tidak ada 2 2.4 SD 27 33,8 Sekunder
Perilaku douching vagina peserta 47 58,8 Universitas 4 5,0 Peserta Status
Kami menyelidiki perilaku douching vagina perkawinan
setiap hari dari peserta penelitian. Hasil kami Lajang 15 18,9 Kohabitasi 30 37,8
mengungkapkan bahwa, mayoritas (76,3%; Menikah 35 43,8 Pekerjaan profesional
n=61/80) peserta menerapkan metode Petani 26 32,5 Ibu rumah tangga 27
ginekologi yang direkomendasikan, sedangkan 33,8 Pekerja pemerintah 7 8,8 Sektor
sisanya menggunakan tindakan yang ditentukan swasta 8 11.3 Lainnya 12 15,0

[Journal of Public Health in Africa 2019; 10:746] [halaman 7]

Pasal
65,5% (n=19/29) kasus itu hanya digunakan
untuk vagina.
Diskusi
Menurut Survei Kesehatan Demografi
Kamerun 2011, kematian ibu telah meningkat
secara signifikan selama periode 2004 - 2011
dibandingkan dengan periode 1991 - 1998. 62 hamil yang direkrut di beberapa fasilitas
Kematian ibu menyumbang 22% dari total kesehatan tertentu. Perawatan antenatal dan diet
kematian wanita berusia 15 - 49 tahun yang merupakan komponen kunci yang perlu
tercatat di negara ini. 62 Terlepas dari tren ini dan ditindaklanjuti dan dipantau selama kehamilan.
fakta bahwa praktik kesehatan selama kehamilan Beberapa peserta penelitian (37,5%; n=30/80)
merupakan faktor penting bagi kesehatan ibu dan dan (8,8%; n=7/80) masing-masing dapat
menyoroti fakta ini yang menunjukkan perlunya
anak perinatal dan jangka panjang,11 penelitian
memperkuat kegiatan pendidikan sanitasi dan
tentang topik ini telah dilakukan di Kamerun.
gizi selama kunjungan antenatal.
Penelitian kami bertujuan untuk menyoroti
Scholes dan kolaborator (2000), dalam studi
kebersihan alat kelamin termasuk perilaku dan
mereka tentang faktor risiko infeksi saluran
praktik kebersihan pribadi di antara wanita
kemih berulang pada wanita muda menyebutkan
bahwa mengenakan pakaian dalam yang ketat di
antara faktor-faktor predisposisi wanita untuk
ISK berulang.35 Dalam penelitian ini, hampir
tiga perempat (70,1%; n=56/80) dari peserta
menyatakan memakai banyak pakaian dalam
berbahan katun yang menunjukkan integrasi
yang baik dan praktik saran promosi kesehatan
yang diberikan kepada wanita selama kunjungan
antenatal.
Mandi dengan merendam seluruh tubuh
dalam air dapat berpotensi menimbulkan efek
buruk pada alat kelamin jika air yang digunakan
berkualitas buruk, dan penting untuk diketahui
Tabel 2. Jenis alat kelamin yang dibersihkan
menurut bahan yang digunakan.
N=80 Proporsi Frekuensi (%)
Area vulva
Air 22 27,5 Antiseptik 0 0 Air dan
antiseptik 0 0
Air vagina 0 0 Antiseptik 0 0 Air dan
antiseptik 5 6,3 Area vulva dan vagina
Air 29 35,7 Antiseptik 19 23,8 Air dan
antiseptik 5 6,3
sejauh mana praktik ini. Secara keseluruhan, tiga
kebiasaan mandi yang berbeda ditemukan di
antara peserta: mandi, merendam seluruh tubuh
dalam air dan kombinasi keduanya. Studi lebih
lanjut harus dilakukan untuk mengidentifikasi
jenis mandi yang berisiko dan konsekuensinya.
Praktik douching vagina bervariasi sesuai
dengan faktor budaya dan dapat ditularkan dari
satu generasi ke generasi lainnya. Hal ini diamati
dalam penelitian saat ini di mana mayoritas
peserta (53,8%; n=43/80) menyatakan menerima
informasi tentang kebersihan alat kelamin dari
anggota keluarga. Sebagaimana dicatat dalam
penelitian sebelumnya dari Afrika, perempuan
kulit hitam percaya bahwa vagina mengandung
kuman; alasan meluasnya praktik douching. 40-42
Studi lain melaporkan pencucian vagina dan
penggunaan agen anti septik sebagai faktor
utama dalam keluarnya masalah kesehatan
reproduksi dan ginekologi.45-48 Dalam penelitian
ini, penggunaan bahan non-iritasi untuk
pembersihan genital paling banyak dikutip,
tetapi hanya untuk pembersihan vulva (27,5%;
[halaman 8] [Jurnal Kesehatan Masyarakat di Afrika 2019; 10:746]
16. Meis PJ, Goldenberg RL, Mercer B, dkk.
Studi prediksi prematur: signifikansi infeksi
vagina. Am J Obstet Gynecol 1995;
173:1231-5
17. Faro S, Martens M, Maccato M, dkk. Flora
vagina dan penyakit radang panggul. Am J
Obstet Gynecol 1993; 169:470-4
18. Soper DE, Brockwell NJ, Dalton HP, dkk.
Pengamatan mengenai etiologi mikrobial
dari salpingitis akut (dengan diskusi). Am J
Obstet Gynecol 1994;170:1008-17.
19. RL yang manis. Peran vaginosis bakteri
pada penyakit radang panggul. Clin Infect
Dis 1995;20:S271-5.
20. Delzell JE Jr, Lefevre ML. Infeksi saluran
kemih selama kehamilan. Am Fam
n=22/80). Larutan antiseptik atau yang terkait
dengan air lebih disukai untuk membersihkan
vagina, menunjukkan bahwa wanita menganggap
bagian genital ini sebagai yang paling rentan
untuk pertumbuhan kuman patogen, dan dengan
demikian, memerlukan perhatian lebih. Tapi ini
adalah praktik yang berisiko untuk mikroflora
vagina seperti yang dilaporkan oleh penulis
lain.46,47
Kesimpulan
Pengetahuan dan praktik kebersihan alat
kelamin terutama untuk ibu hamil cukup dapat
diterima dalam populasi penelitian kami.
Namun, penggunaan larutan antiseptik dan
pakaian dalam sintetis adalah praktik berisiko
yang dapat berdampak pada kejadian infeksi
pada wanita hamil dan oleh karena itu
merupakan bahaya bagi janin dan bayi baru
lahir. Bahkan jika secara global hasilnya
mengungkapkan integrasi yang dapat diterima
dan penerapan saran promosi kesehatan, 10. Hooton TM, Stamm KAMI. Infeksi saluran
keterampilan penyedia layanan kesehatan
tentang praktik kebersihan yang baik untuk
hamil harus lebih ditingkatkan terutama
mengenai pembersihan alat kelamin. Strategi
komunikasi berbasis masyarakat juga perlu
diterapkan untuk menjangkau semua wanita usia
subur.
Referensi
1. Larsen B. Flora vagina dalam kesehatan dan
penyakit. Clin Obstetrics Gynaecol
1993;36:107-21.
2. Aroucheva A, Gariti D, Simon M, dkk.
Faktor pertahanan laktobasilus vagina. Am J 13. Fiscella K, Franks P, Kendrick JS dkk.
Obstet Gynecol 2001;185:375-9.
3. Hilier SL. Diagnosis laboratorium vaginitis
ragi. Dalam: Horowitz B, Mardh PA,
eds. Vaginitis dan Vaginosis. New York,
NY: Wiley-Liss Inc; 1991. hal 121-124. 4.
Schweke JR. Infeksi vagina. Dalam: Goldman
MB. Menetas MC, eds. Wanita & kesehatan.
San Diego: Pers Akademik; 2000. hal 352-360.
5. Monif GR, Thompson JL, Stephens HD,
Physician 2000;61:713-21.
21. Haylen BT, Lee J, Husselbee S, dkk. Infeksi
saluran kemih berulang pada wanita dengan
gejala disfungsi dasar panggul. Int
Urogynecol J 2009; 20:837-42.
22. Patterson TF, Andriole VT. Deteksi,
signifikansi, dan terapi bakteriuria pada
kehamilan. Pembaruan di era perawatan
kesehatan terkelola. Infect Dis Clin North
Am 1997;11:593-608.
23. Hill JB, Sheffield JS, McIntire DD, Wendel
GD Jr. Pielonefritis akut pada kehamilan.
Obstet Ginjal 2005;105:18-23.
24. Golan A, Wexler S, Amit A, dkk.
Bakteriuria asimtomatik pada kehamilan
normal dan berisiko tinggi. Eur J Obstet
dkk. Efek kuantitatif dan kualitatif cairan
dan gel povidone-iodine pada flora aerobik
dan anaerobik dari saluran genital wanita.
Am J Obstet Gynecol 1980;137:432-8.
6. Yazici S, Demirsoy G. Infeksi saluran kemih
dan kebersihan alat kelamin pada kehamilan.
Turk Clin Obstet Gynecol 2009;19:241-8.
7. Olsen BE, Hinderaker SG, Lie RT, dkk.
Diagnosis infeksi saluran kemih di antara
wanita hamil di pedesaan Tanzania;
prevalensi dan korespondensi antara metode
diagnostik yang berbeda. Acta Obstet
Gynecol Scand 2000;79:729-36.
8. Kirjavainen PV, Pautler S, Baroja ML, dkk.
Profil imunologi abnormal dan mikrobiota
vagina pada wanita yang rentan terhadap
infeksi saluran kemih. Clin Vaccine
Immunol 2009;16:29-36.
9. Rein DM, Kassler WJ, Irwin KL, Rabiee L.
Biaya Pengobatan Langsung Penyakit
Radang Panggul dan Sekuelnya Menurun,
Tapi Masih Besar. Obstet Ginekol
2000;95:397-402.
kemih dan bakteriuria asimtomatik pada
kehamilan. Up To Date 2007. Dari:
http://obgyndo.com/resources/Rotating
-Residents/intern-Uptodate-UTI-and
asymptomatic-bacteriuria-in-pregnan cy.pdf.
Diakses Desember 2012.
11. Ahmed Al-Badr, Ghadeer Al-Shaikh.
Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih
Berulang Pada Wanita. Universitas Sultan
Qaboos Med J 2013;13:359-67.
12. Hillier SL, Nugent RP, Eschenbach DA,
dkk. Hubungan antara vaginosis bakteri dan
kelahiran prematur pada bayi dengan berat
badan lahir rendah. N Engl J Med
1995;333:1737-42.
Risiko berat badan lahir rendah terkait
dengan douching vagina. Kebidanan Ginjal
1998;92:913-7.
14. Holst E, Goffeng AR, Andersch B.
Vaginosis bakteri dan mikroorganisme
vagina pada persalinan prematur idiopatik
dan hubungannya dengan hasil kehamilan. J
Clin Mikrobiol 1994;32: 176-86.
15. Hay PE, Lamont RF, Taylor-Robinson D
dkk. Kolonisasi bakteri abnormal pada
saluran genital dan kelahiran prematur
berikutnya dan keguguran lanjut. BMJ
1994;308:295-8.
Pasal
Ginekol Reprod Biol 1989;33:101-8.
25. Krcmery S, Hromec J, Demesova D.
Pengobatan Infeksi saluran kemih bagian
bawah pada kehamilan. Agen Antimikroba
Int J 2001;17:279-82.
26. Yamamoto S, Tsukamoto T, Terai A, dkk.
Bukti genetik yang mendukung hipotesis
fekal-perineal-uretra pada sistitis yang
disebabkan oleh Escherichia coli. J Urol
1997;157:1127-9.
27. Hooton TM, Stapleton AE, Roberts PL, dkk.
Anatomi perineum dan karakteristik
berkemih pada wanita muda dengan dan
tanpa infeksi saluran kemih berulang. Clin
Menginfeksi Dis 1999;29:1600-1.
28. Raz R. Wanita pascamenopause dengan ISK
 berulang. Agen Antimikroba Int J
2001;17:269-71.
29. Hooton TM, Scholes D, Stapleton AE dkk.
Sebuah studi prospektif bakteriuria
asimtomatik pada wanita muda yang aktif
secara seksual. N Engl J Med 2000;343:992-
7.
30. Hawn TR, Scholes D, Wang H dkk. Variasi
genetik dari respon imun bawaan saluran
kemih manusia dan bakteriuria asimtomatik
pada wanita. PLoS One 2009;4:e8300.
31. Hawn TR, Scholes D, Li SS dkk. Tol seperti
polimorfisme reseptor dan kerentanan
terhadap infeksi saluran kemih pada wanita
dewasa. PLoS One 2009;4:e5990.
32. Geerlings SE, Stolk RP, Camps MJ, dkk.
Bakteriuria asimtomatik dapat dianggap
sebagai komplikasi pada wanita dengan
diabetes. Perawatan Diabetes 2000;23: 744-
9.
33. Geerlings SE, Stolk RP, Camps MJ et al.
Faktor risiko infeksi saluran kemih
simtomatik pada wanita dengan diabetes.
Perawatan Diabetes 2000;23:1737-41.
34. Yagci S, Kibar Y, Akay O, dkk. Pengaruh
pengobatan biofeedback pada parameter
berkemih dan urodinamik pada anak-anak
dengan disfungsi berkemih. J Urol
2005;174:1994-7.
35. Scholes D, Hooton TM, Roberts PL, dkk.
Faktor risiko infeksi saluran kemih berulang
pada wanita muda. J Menginfeksi Dis
2000;182:1177-82.
36. Rothman KJ, Funch DP, Alfredson T, dkk.
Percobaan lapangan acak dari douching
vagina, penyakit radang panggul dan
kehamilan. Epidemiologi 2003; 14:340
37. Rosenberg MJ, Phillips RS, Holmes MD.
Pembilasan vagina. Siapa dan mengapa? J
Reprod Med 1991;36:753-8
38. Rosenberg MJ, Phillips RS. Apakah
douching meningkatkan infeksi menaik? J
Reprod Med 1992;37:930-8
39. Foch B, Mc Daniel N, Chacko M. Vaginal
douching pada remaja yang datang ke klinik
keluarga berencana. J Pediatr Adolec
Gynecol 2000;13:92.
40. Sutton MY, Bruce C, Sternberg MR, dkk.
Prevalensi dan korelasi douching vagina di
antara wanita di Amerika Serikat, 2001-
2002. Konferensi Nasional Pencegahan PMS
2006.
41. Foch BJ, Mc Daniel ND, Chacko MR.
Perbedaan rasial dalam pengetahuan, sikap,
dan praktik douching vagina di antara
remaja yang aktif secara seksual. J Pediatr
Adolsc Gynecol 2001; 14:29- 33.
42. Funkhouser E, Pulley L, Lueschen G, dkk.
Douching keyakinan dan praktik di antara
wanita kulit hitam dan kulit putih. J Womens
Kesehatan Berbasis Gend Med 2002;11:29-
37.
43. Coklat RC, Coklat JE, Ayowa OB.
Peradangan vagina di Afrika. N Engl J Med
1992;327:572.
44. Irwin K, Mibandumba N, Mbuyi K dkk.
Lebih lanjut tentang peradangan vagina di
Afrika. N Engl J Med 1993;328:888-9.
45. Onderdonk AB, Delaney ML, Hinkson PL,
DuBois AM. Efek kuantitatif dan kualitatif
dari persiapan douche pada mikroflora
vagina. Obstet Ginekolus 1992;80:333-8.
46. Monif GR, Thompson JL, Stephens HD,
Baer H. Efek kuantitatif dan kualitatif cairan
dan gel povidoneiodine pada flora aerobik
dan anaerobik dari saluran genital wanita.
Am J Obstet Gynecol 1980;137:432-8.
47. Pavlova SI, Tao L. In vitro penghambatan
produk douche komersial terhadap
mikroflora vagina. Menginfeksi Dis Obstet
Gynecol 2000;8:99-104.
48. Zhang J, Thomas AG, Leybovich E.
Douching vagina dan efek kesehatan yang
merugikan: meta-analisis. Am J Kesehatan
Masyarakat 1997;87:1207-11.
49. Martino JL, Vermund SH. Douching vagina:
Bukti risiko atau manfaat bagi kesehatan
wanita. Epidemiol Rev 2002;24:109.
50. Holzman C, Leventhal JM, Qiu H dkk.
Faktor-faktor yang terkait dengan vaginosis
bakterial pada wanita yang tidak hamil. Am
J Kesehatan Masyarakat 2001; 91:1664-70
51. Hutchinson KB, Kip KE, Ness RB.
Investigator Tindak Lanjut Infeksi
Ginekologi (GIFT). Douching vagina dan
perkembangan bakterial vaginosis pada
wanita dengan mikroflora vagina normal dan
abnormal. Sex Transm Dis 2007;34:671-5.
52. Ness RB, Hillier SL, Richter HE dkk.
Douching dalam kaitannya dengan bakterial
vagi nosis, lactobacilli, dan bakteri fakultatif
di vagina. Kebidanan Ginjal 2002;100:765.
53. Scholes D, Stergachis A, Ichikawa LE, dkk.
Douching vagina sebagai faktor risiko
infeksi Chlamydia trachomatis serviks.
Obstet Gynecol 1998; 91:993- 7.
54. Scholes D, Daling JR, Stergachis A et al.
Douching vagina sebagai faktor risiko
penyakit radang panggul akut. Obstet Ginjal
1993;81:601-6.
55. Wolner-Hanssen P, Eschenbach DA,
Paavonen J, dkk. Hubungan antara douching
vagina dan penyakit radang panggul akut.
JAMA 1990;263:1936-41.
56. Chow WH, Daling JR, Weiss NS, dkk.
Douching vagina sebagai faktor risiko
potensial untuk kehamilan ektopik tuba. Am
J Obstet Gynecol 1985;153:727-9.
57. Daling JR, Weiss NS, Schwartz SM, dkk.
Douching vagina dan risiko kehamilan tuba.
Epidemiologi (Cambridge, Mass) 1991;2:40-
8.
58. McClelland RS, Lavreys L, Hassan WM,
dkk. Pencucian vagina dan peningkatan
risiko penularan HIV-1 di antara wanita
Afrika: studi prospektif 10 tahun. AIDS
2006; 20:269- 73.
59. Bruce FC, Fiscella K, Kendrick JS.
Pembersihan vagina dan kelahiran prematur:
sebuah

[Journal of Public Health in Africa 2019; 10:746] [halaman 9]

Artikel
hipotesis yang menarik. Hipotesis Med
2000;54:448-52.
60. Jenny LM, Sten HV. Douching Vagina:
Bukti Risiko atau Manfaat bagi Kesehatan
Wanita. Epidemiol Res 2002;24:109-24.
61. Sunay D, Kaya E, Ergun Y. Perilaku
Douching Vagina Wanita dan
Hubungan antara Douching Vagina dan Mediterr Health J 2009;15:104-10. 63.
Keputihan dan Faktor Demografis. J Turk Institut Nasional de la Statistique (INS),
Soc Obstet Gynecol 2011;8:264-71. Kamerun dan ICF Internasional. Enquête
62. Amiri FN, Rooshan MH, Ahmady MH, Démographique et de Santé et Indicateurs
Soliamani MJ. Praktik kebersihan dan Multiples (EDS-MICS) 2011. Tersedia dari:
aktivitas seksual berhubungan dengan http://dhspro
infeksi saluran kemih pada ibu hamil. East gram.com/pubs/pdf/FR260/FR260.pdf. Diakses
13 Januari 2016.
[halaman 10] [Journal of Public Health in Africa 2019; 10:746]