Anda di halaman 1dari 1

STUDIUM GENERALE

Nama : Nadhira Septiani


NIM : 14318021
Program Studi : Teknik Pangan
Fakultas/ Sekolah : Fakultas Teknologi Industri (FTI)
Tema : Tantangan Perkembangan Teknologi, Demokrasi dan
Pentingnya Regulasi
Pembicara : Prof. Dr. Drs. Henri Subakto, S.H., M.A.
Hari/ tanggal : Rabu, 16 Februari 2022
Kelas : 02

RESUME *)
Teknologi tidak hanya menciptakan sejarah baru, tapi merubah. Ada 3 aliran ilmu pengetahuan di social. Yaitu
aliran kritis, aliran teori Chicago school. (positifispik), Toronto school yang melihat bahwa perubahan sejarah manusia
diciptakan dari teknologi. Teknologi sejak awal merubah sejarah. Yang paling dicatat saat ada teknologi mesin cetak.
Menciptakan perubahan agama di eropa. Ketika musim cetak muncullah agama baru karena masyarakan bisa membaca dan
muncul pemikiran kritis terhadap agama tersebut, hingga munculah agama protestan.
Di era saat ini, saat teknologi masuk ke teknologi digitas, disaat milyaran manusia didunia ini terhubung secara
ekonomi, politik dan social budaya. Saat ini muncul ekonomi sharing karena teknologi yang menghubungkan banyak
manusia yang menciptakan berbagai macam model bisnis yang baru. Begitu pula pada aspk politik, mulcul model baru
politik, model komunikasi politik baru. Siapapun saat ini bisa menjadi komunikator, siapapun aorang yang mempunyai
gadget bisa menjadi komentator, eartawan, kritikus bankan provokator. Yang sudah mengguknakan teknologi digital 202,6
juta, orang data untuk tahun lalu. Begitu banyak pesan yang dirimkan, tidak hanya berisi dukungan tetapi berisi pula hujatan
dan kritik bahkan saling serang dan saling tuduh, sehingga dapat terjadi kegaduhan dan konflik. Dulu yang hanya terjadi
secara local, saat ini muncul di berbagai platform sehingga gaduh di berbagaai daerah.
Yang diuntungkan saat semua orang bermain di dunia digital adalah yang mereka yang meiliki platform dan yang
mempunyai perusahaan digital dan yang bisa membaca apa yang dishare. Apa yang diunggah, apa yang diliat, apa yang
dibuka semua tercatat oleh teknologi. Baik dari Ai maupun pada big data. Semua yang dilakukan itu ditangkap oleh
teknologi sehingga mesin ini tau siapa saya siapa anda bagaimana kita, bagaimana perilaku orang di dunia dan lainnya.
Teknologi seperti youtube, google merupakan surveillance capitalism, kapitalisme yang mengawasi umat manusia yang
memakai teknologi digital.
Manusia hanya sebatas komoditas ekonomi. Dalam hal ini ranah pribadi telah dikuasai oleh pihak ketiga. Zuboff
menunjuk google sebagai pelopor kapitalisme pengawasan dengan fitu pencarian d an system android yang terpasang
dihampir seluruh ponsel didunia. Berbagai hal seperlu riwayar pencarian, perjalanan, pesan akan dikonversi dalam data yang
kemudian menjadi komoditas bagi perusahaan digital llainnya. Kapitalisme saat ini melalui penguasaan data tujuannya sama
seperti kapitalisme sebelumnya yaitu menguasai hidup manusia lain dengan effektif.
Kalau dilihat di Indonesia, data saat ini banyak dikuasai oleh global kapilatism sehingga perlu diatus karena kaita
hanya menjadi konsumen karena segala kebutuhan kita di masa depan sudah dapat diprdeiksi tanpa ada survey. Teknologi
akhirnya bisa dipakai untuk memproyeksi politik. Diera digital seperti ini sebenarnya politik semakin demokrasi karena
semua orang bisa terlibat dalam politik. Tapi persoalannya ini juga ditangkap oleh kekuatan politik dan digunakan sebagai
senjata. Senjata untuk memengaruhi pola piker masyarakat. Baik senjata manusia yaitu buzzer maupun cyber army di
berbagai negara. Banyak buzzer yang memanfaatkan agama. Ketika masyarakat segregasi dalam ras yang berbesa itu
diperkuat oleh media social yang digunakan. Muncullah eroa posst truth dimana fanatisme ras, dan identitas agama
digunakan untuk kepentingan oplitik dan untuk mencari dukungan dan menggerakan orang. muncul di negara demokrasi
liberal seperli amerika dan eropa. Hanya di negara demokrasi ini terasanyata karena mendompleng kebebasan berpendapat.
Media social bahwa memisahkan kita dan merongrong demokrasi. Sehingga memunculkan gregragasi baru. Dan isi
di media social ini tidak sesuai dengan fakta yang ada. Karena muncul lewat kegaduhan dan digukung oleh suara-suara yang
besar. Repotnya adalah masyarakat semakin dekat dengan media social. Sumber informasi dan hal-hal yang mempengaruhi
gambaran sesuatu itu dicari dari media social. Padahal gambar yang ada di kepala kita sering diperlakukan sebagai realita.
Sehingga dapat sangat mempengaruhi. Dalam kasus ini bayangan yang ada di dalam kepala yang dipermainkan.
Indonesia memiliki undang-undang ITE yang melarang dua hal yaitu larangan berbuat jahat dengan sasaran IT
contohnya menyerang atau merusak system elektronik, dan larangan berbuat jahat dengan menggunakan IT misalnya
menipu, mencemarkan nama baik, pornografi dan lain sebagainya.

Keterangan:
1. Lembar resume ini diserahkan setelah kegiatan selesai kepada petugas
2. Resume dapat ditulis tangan atau diketik
3. Untuk mengetahui jadwal kuliah berikutnya silahkan bergabung di Grup Telegram via tautan:
https://t.me/joinchat/UH0m0KzwrrkexnbE
4. Official Line Account @qpu8078z

Anda mungkin juga menyukai