A. LATAR BELAKANG
Pada awalnya, Hari Santri mengambil momentumn 1 Muharram bersamaan dengan Tahun Baru
Hijriah, tetapi kemudian bergeser menjadi 22 Oktober. Mengapa kemudian Hari Santri diperingati 22
Oktober dan bukan 1 Muharram seperti saat pertama kali diwacanakan?. Penetapan tanggal 22
Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HSN) merupakan hasil musyawarah Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) bersama 12 Ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persaudaraan Ormas Islam
(LPOI). Dan Alhamdulillah, Presiden Jokowi telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri
Nasional, dan pada tanggal 22 Oktober 2021 merupakan peringatan Hari Santri Nasional yang
perdana.
Telah ditetapkannya Hari Santri Nasional oleh Presiden Jokowi berarti ada pengakuan terhadap
peran santri, tentu saja peran ulama, di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebelum
kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan. Namun satu hal yang penting dicatat bahwa dengan
adanya Hari Santri Nasional ini tidak sebatas euphoria seremonial semata. Sebab hal ini tidak akan
bermakna bila tidak disertai program pemberdayaan terhadap pesantren.
terdapat tiga alasan pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional. Pertama, Hari Santri Nasional
pada 22 Oktober, menjadi ingatan sejarah tentang Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari. Ini peristiwa
penting yang menggerakkan santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang
melawan pasukan kolonial, yang puncaknya pada 10 November 1945.
Kedua, jaringan santri telah terbukti konsisten menjaga perdamaian dan keseimbangan. Perjuangan
para kyai jelas menjadi catatan sejarah yang strategis, bahkan sejak kesepakatan tentang darul islam
(daerah Islam) pada pertemuan para kiai di Banjarmasin, 1936. Para kyai dan santri sudah sadar
pentingnya konsep negara yang memberi ruang bagi berbagai macam kelompok agar dapat hidup
bersama. Ini konsep yang luar biasa
Ketiga, kelompok santri dan kyai-kyai terbukti mengawal kokohnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Para kyai dan santri selalu berada di garda terdepan untuk mengawal NKRI,
memperjuangan Pancasila. Pada Muktamar NU di Situbondo,
1984, jelas sekali tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara. Bahwa NKRI sebagai bentuk final,
harga mati yang tidak bisa dikompromikan.
Telah ditetapkannya Hari Santri Nasional oleh Presiden Jokowi berarti ada pengakuan terhadap
peran santri, tentu saja peran ulama, di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebelum
kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan.
Mudah-mudahan melalui peringatan Hari Santri Nasional ini mampu meningkatkan citra pesantren
dan santri yang diyakini telah memberikan konstribusi bagi perjuangan bangsa dan negara yang
selama diabaikan. Akhirnya, saya ucapkan selamat memperingati Hari Santri Nasional. Insya Allah
kita selalu berkarya untuk bangsa dan negara
B. TEMA
C. TUJUAN
1. Membangun kesadaran kolektif kebangsaan dan membumikan budaya santri dalam proses
pembangunan.
3. Menjaga konsistensi tradisi dengan menumbuhkan kesadaran yang tinggi dalam berkebangsaan
dan ber-Indonesia.
D. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh santri , ulama dan masyarakat pada umumnya yang berada di
Kecamatan Baleendah
E. PENYELENGGARA
G. AGENDA ACARA
Macam-Macam Kegiatan:
-Pembukaan
-Sambutan(Tilawah Al-Qur’an)
-Shalawat
-Isi Pokok
-Gambus
-Menyanyikan Mars Hari Santri
-SOLISKAN
-Pembagian Sertifikat
-Penutup
I. SUSUNAN PANITIA
K. PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan Hari Santri Nasional ini kami buat. Semoga kami harapkan agar kegiatan
ini mampu menjadi pemahaman dan motivasi serta inspirasi bagi Santri dan para Ulama untuk lebih
baik dari sekarang serta selalu bersemangat untuk menolak faham-faham radikalisme.
Demi menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara. Akhirnya hanya kepada Allah semata semua
urusan diserahkan dan hanya kepada-Nyalah hamba mengharap pertolongan.
Semoga segala apa yang kita lakukan mendapatkan kemudahan dan kesuksesan serta dengan
harapan
agar kegiatan ini dicatat di sisi Allah sebagai amal ibadah yang senantiasa diridhoi- Nya. Amin.
PANITIA PELAKSANA
PANITIA PELAKSANA KEGIATAN
MENGETAHUI:
.................................. ..................................
Polsek DANPOSMIL
.................................. ....................................
Lampiran I
AGENDA KEGIATAN
JUMLAH Rp.13.000.000
Lampiran III
SUSUNAN PANITIA
KEGIATAN HARI SANTRI NASIONAL KEC. BANJARWANGI
Sekretaris : - Zaenudin
- Masrian
SEKSI-SEKSI :
Seksi Acara : - Ust. David - Aam Saepulrohman
- Ust. Dede - Munajat
KOORDINATOR DESA :
Desa Banjarwangi : Ust. Miftah & Ust. David + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Kadongdong : Ust. Furqon & Ust. Solah + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Bojong : Aj. Suparman & Ust. Nurdin + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Dangiang : Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Jayabakti : Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Mulyajaya : Ust. Arif & Ust. Aman + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Padahurip : Ust. Husen + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Talagajaya : Ust. Wawan & Ust. Darman + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Talagasari : Ust. Erwan Dimantara + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Tanjungjaya : Ust. Rofiq + Ketua Ranting NU / ANSOR
Desa Wangunjaya : Ust. Indra & Ceng Dian + Ketua Ranting NU / ANSOR