Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI NASIONAL

PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN RUMAH SAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan pada Acara Seminar Online (Webinar) KARS, Jakarta, 14 Januari 2020
Fokus Pembangunan

PN III :
Peningkatan SDM
Berkualitas & Berdaya
Saing
Proyek Prioritas & Kegiatan Prioritas dalam Program
Prioritas Peningkatan Akses & Mutu Pelayanan
Kesehatan
SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 3
Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan Semesta (1)
SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 3
Memingkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan Semesta (2)
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
2020 - 2024 STRATEGI INTERVENSI
Terlaksananya
•Pemerataan Fasyankes dasar
dan rujukan yang bermutu
akreditasi fasyankes
yang merata
•Penyempurnaan sistem
Meningkatkan akreditasi (Pemberdayaan Dinas
pemerataan Kesehatan, Standar dan
pelayanan Instrumen Akreditasi – promotif
kesehatan dasar & preventif, Sistem Informasi, Terlaksananya
Penyelenggaraan Survei)
dan rujukan yang pengukuran mutu
bermutu bagi pelayanan
masyarakat kesehatan di
•Penguatan Sistem fasyankes
Manajemen Mutu
Logframe Ditjen Yankes Design & Layout: Lydia Okva Anjelia, S.I.Kom
INTERVENSI PENINGKATAN MUTU RUMAH
SAKIT 1 Kepatuhan Identifikasi Pasien 7
Kepatuhan penggunaan formularium
nasional

2 Waktu tanggap pelayanan sc emergensi 8 Kepatuhan Kebersihan tangan

3 Waktu tunggu Rawat Jalan 9 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway

1 Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien


4 Penundaan Operasi Elektif 0 jatuh

REGISTRASI & Kepatuhan waktu visit dokter penanggung 1


5 1 Kepuasan pasien dan keluarga
jawab pelayanan
LISENSI 6 Pelaporan hasil kritis laboratorium
1 Kecepatan waktu tanggap komplain
2
SESUAI
REGULASI 12 INDIKATOR
MUTU RUMAH
SAKIT
Sarana
PENILAIAN
Prasarana AKREDITASI
Alat Kesehatan TATA KELOLA DAN
Sumber Daya KEPEMIMPINAN
Kesehatan
PENELITIAN TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN
DI 137 NEGARA
FAKTA TENTANG LAYANAN KESEHATAN DI DUNIA

• Di negara berpenghasilan tinggi, 1 • Secara global, biaya yang diakibatkan oleh


dari 10 pasien alami KTD selama medication error adalah sebesar 42 milyar USD
perawatan. tiap tahunnya, belumtermasuk turunnya
pendapatan dan produktivitas atau biaya
• HAI’s perawatan yang tak terhindarkan
• Negara penghasilan tinggi : 7 • WHO memperkirakan bahwa sekitar 303.000 ibu
dari 100 pasien rawat inap di RS
dan 2.7 juta bayi meninggal tiap tahun karena
• Di negara berkembang : 1 dari
10 pasien persalinan akibat penyakit yang seharusnya
dapat dicegah.

• Resistensi antibiotik menjadi isu • Sekitar 40% fasyankes di negara berpenghasilan


besar kesmas global, sebagian rendah dan menengah kekurangan air bersih dan
akibat penyalahgunaan & 20% kekurangan sanitasi
penggunaan antibiotik yang
berlebihan di fasyankes • Cakupan terapi hipertensi masih rendah,
berkisar antara 7-61% menunjukkan adanya
masalah dlm mutu layanan

Delivering Quality Health Services: A Global Imperative For Universal Health Coverage, WHO 2018
2010 2018
2013
K4 : 61.4 K4 : 74.1
K4 : 70 %
% %

183

Sumber: SRS, 2016


10
Delivering Quality Health Services: A Global Imperative For Universal Health Coverage, WHO 2018
REGULASI TERKAIT MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

Undang-undang No.29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran


- Permenkes Nomor 2052 tahun 2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran
- Permenkes Nomor 1438 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
- Pedoman Nasional Praktek Kedokteran
Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Kemenkes Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal di Rumah Sakit
- Permenkes Nomor : 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
- Permenkes Nomor : 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
- Permenkes Nomor : 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes

Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


- Permenkes Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit
- Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan kewajiban Pasien

Perpres Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional


Tahun Capaian

1988 Implementasi Gugus Kendali Mutu

1989 Pengembangan Quality Assurance oleh PERSI

1994 Implementasi Total Quality Management (TQM)


1995 Akreditasi Rumah Sakit oleh KARS, dimulai dari 5 layanan, 12 layanan and 16 layanan

2004 Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk fasilitas kesehatan

2005 Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh PERSI dan Kementerian Kesehatan

2007 Uji kompetensi dokter dan dokter gigi


2007 Jakarta Declaration on Patients for Patient Safety in Countries of the South-East Asia
Region
Permenkes tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal) RS
Perjalanan 2008

2009 Permenkes tentang Rumah Sakit Kelas Dunia dan JCI ditetapkan sebagai lembaga
independen yang melakukan akreditasi RS internasional di Indonesia.
Panjang Upaya 2012 Akreditasi Laboratorium Kesehatan oleh KALK

Peningkatan 2012 Permenkes tentang akreditasi RS dan dimulainya implementasi akreditasi RS dengan
KARS versi 2012 (diadaptasi dari JCI edisi 4)

Mutu Pelayanan 2014


2015
Implementasi JKN
Permenkes tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter

Kesehatan di 2016
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi

Pembentukan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan di Kementerian

Indonesia 2017
Kesehatan
KARS diakui oleh ISQUA sebagai badan akreditasi internasional dan diluncurkannya Standar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1

2017 Tahap Awal Penyusunan NQPS Indonesia


ISU STRATEGIS MUTU
1 . Akses dan mutu pelayanan kesehat PELAYANAN
-
-
Jumlah & distribusi fasilitas kesehatan & SDM
Ketersediaan sarpras, alkes & SDM
KESEHATAN
5. Penguatan tata kelola, struktur organisasi
- Definisi & dimensi mutu pelayanan belum seragam mutu & sistem kesehatan lainnya

2. Ketersediaan & kepatuhan terhadap standar mutu - Tata kelola & regulasi terfragmentasi  blm
klinis & Keselamatan Pasien spesifik
- Peran & tanggung jawab di Pusat & Daerah
- Tata kelola klinis, akses PNPK - Keterkaitan JKN
- KP & pelayanan kesehatan masyarakat (terkait 6. Komitmen Pemerintah Pusat, Daerah &
konteks UKM & UKP) Pemangku Kebijakan
3. Budaya mutu di Faskes & Program - Komitmen Pemerintah Pusat & Daerah terkait
anggaran mutu
- Belum ada Upaya peningkatan mutu di Faskes - Peran pemangku kepentingan
- Seluruh Faskes belum terakreditasi - Advokasi
- Akreditasi blm sepenuhnya mendorong budaya 7. Data, Indikator, Sistem Informasi &
mutu
pengembangan pemanfaatannya
- Pemahaman standar akreditasi
- Budaya peningkatan mutu Program - Berbagai Lembaga mengembangkan indikator mutu
4. Peran dan pemberdayaan pasien, keluarga dan & tdk terintegrasi
masyarakat - Sistem informasi yg beragam & tdk terintegrasi
- Penelitian yg berbasis Lembaga
- Masyarakat yang pasif
- Pemanfaatan untuk pengambil keputusan
- Pemahaman & literasi masy. tentang mutu & KP
- Sistem monev & efektivitas peningkatan mutu
- Ketersediaan informasi & akses
Perlu Kebijakan dan Strategi nasional
mutu pelayanan kesehatan (KSN-MPK) /
National Quality Policy & Strategy (NQPS)
yang menyeluruh sebagai kerangka aksi
bagi program kesehatan, fasilitas
kesehatan, tenaga kesehatan dan
pemangku kepentingan dalam
menyediakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan meningkatkan mutu
KERANGKA KEBIJAKAN DAN STRATEGI MUTU NASIONAL YANG
DIREKOMENDASIKAN WHO

Sumber: Handbook for national quality policy and strategy: a practical approach for developing policy and strategy to improve quality of care. Geneva: World Health organization; 2018
STRATEGI MUTU PELAYANAN
UMUM 1.Meningkatkan akses pelayanan 1.Menguatkan regulasi, tata

KHUSUS
kesehatan yang bermutu dan kelola, struktur organisasi,
mengutamakan keselamatan sumber daya dan peran seluruh
pasien-masyarakat komponen sistem kesehatan
Meningkatkan kepatuhan seluruh lainnya
penyedia pelayanan pemerintah Meningkatkan komitmen
dan swasta terhadap standar pemerintah pusat, daerah dan
mutu klinis dan keselamatan pemangku kepentingan
pasien-masyarakat Mendorong pengukuran mutu,
Mendorong budaya peningkatan penelitian dan pemanfaatan
mutu di fasilitas pelayanan informasi strategis
kesehatan dan pada
pelaksanaan program kesehatan
Memberdayakan pasien,
keluarga dan masyarakat
PENUTUP
Di era Jaminan Kesehatan Nasional,
perlu dipastikan pelayanan kesehatan
bermutu bagi seluruh penduduk
Indonesia tanpa hambatan finansial
melalui penerapan Strategi Nasional
Peningkatan Mutu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai