Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN GI DAN CPITN


PREVENTIVE DENTISTRY I

Disusun Oleh :
Aisha Neilal Rahmah
P1337425220028

Dosen Pengampu :
Irmanita Wiradona, S.Si.T, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI
TAHUN AJAR 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
1. Pemeriksaan Gingival Index (GI)

Gingival indeks adalah alat ukur untuk menggambarkan tingkat peradangan.


Pada gingiva, dengan cara melihat warna, konsistensi dan pendarahan pada waktu
dilakukan probing.

Indeks gingiva digunakan dalam perawatan gigi untuk mengevaluasi tingkat


penyakit gusi. Seorang ahli gigi menggunakan analisis visual untuk menilai
jaringan gingiva yang mengelilingi setiap gigi pada skala satu sampai empat,
dengan empat mewakili penyakit periodontal yang signifikan. Indeks ini dapat
membantu dokter gigi membuat rencana perawatan untuk pasien dan menjelaskan
sejauh mana penyakit gingiva dengan cara yang dapat dimengerti. Ini juga dapat
digunakan untuk melacak kemajuan perawatan gigi dari waktu ke waktu.

1. Pemeriksaan Periodontal Indeks Of Treatment Needs (CPITN)


CPITN merupakan index resmi yang digunakan oleh WHO atas dasar dari J
Ainamo, Cuttres, Barmes, Sardo-Infirri pada tahun 1980 untuk memeriksa kesehatan
jaringan periodontal serta apa kebutuhan perawatan yang akan dilakukan untuk
menanganinya.

Pemeriksaan jaringan periodontal adalah suatu proses untuk mendapatkan data


yang menggambarkan kondisi jaringan periodontal pasien secara komprehensif
yang meliputi tanda klinis inflamasi, kerusakan jaringan periodontal, penegakkan
diagnosis serta dokumen untuk memantau perawatan jangka panjang.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan gingival indeks.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan pemeriksaan periodontal indeks
of treatment needs.
BAB II
ISI

A. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan yaitu :
a. Masker
b. Handscoon
c. Sonde khusus (Probe)
d. Kaca mulut

B. PELAKSANAAN
1. Pemeriksaan Gingival Indeks (GI)
Indeks Gingiva dibuat untuk menilai kondisi gingiva dan mencatat
perubahan kualitatif pada gingiva. Ini menilai jaringan marjinal dan
interproksimal secara terpisah berdasarkan 0 sampai 3. Kriterianya
adalah:
0 = Gingiva normal;
1 = Peradangan ringan - sedikit perubahan warna dan sedikit edema
tetapi tidak ada perdarahan saat probing
2 = Inflamasi sedang - kemerahan, edema dan glazur, perdarahan saat
probing
3 = Peradangan parah - kemerahan dan edema, ulserasi dengan
kecenderungan perdarahan spontan.
Perdarahan dinilai dengan menyelidik secara lembut di sepanjang
dinding jaringan lunak sulkus gingiva. Skor dari empat area gigi dapat
dijumlahkan dan dibagi empat untuk memberikan GI gigi. GI individu
dapat diperoleh dengan menjumlahkan nilai tiap gigi dan membaginya
dengan jumlah gigi yang diperiksa. Indeks Gingiva dapat dinilai untuk
semua permukaan dari semua atau gigi yang dipilih atau untuk area
tertentu dari semua atau gigi yang dipilih. GI dapat digunakan untuk
menilai prevalensi dan keparahan gingivitis pada populasi, kelompok dan
individu.

Skor dari :
0,1-1,0 = peradangan ringan
1.1-2.0 = inflamasi sedang dari
2.1-3.0 = menandakan inflamasi parah
GI telah sering digunakan dalam uji klinis agen terapeutik Sensitivitas
dan reproduktifitasnya baik asalkan pengetahuan pemeriksa tentang
biologi dan patologi periodontal optimal

2. Pemeriksaan Periodontal Indeks Of Treatment Needs (CPITN)


a. Metode Pemeriksaan
- Gigi dibagi menjadi 6 sextan dan merupakan gigi tetap 17-14, 13 -23, 24 - 27,
37- 34, 33 - 43, 44 - 47.
- Nilai tertinggi pada tiap sextan diidentifikasi setelah memeriksa seluruh gigi.
- Sebuah sextan diperiksa jika terdapat dua atau lebih gigi fungsional dan tidak
indikasi ekstraksi.
- Jika hanya terdapat satu gigi yang tersisa pada suatu sextan, maka gigi
tersebut dimasukkan ke dalam sextan yang berdekatan.
- Pada survey epidemiologi, nilai yang ditulis melalui pemeriksaan dari indeks
gigi spesifik.
PELAKSANAAN

- Operator / asisten memakai pakaian putih bersih dan rambut terpangkas rapi
serta menggunakan handscoon dan masker.
- Menyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan.
- Menggunakan 6 sextan.

Sextan 1 sextan 2 sextan 3


7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
Sextan 4 sextan 5 sextan 6
a. Suatu sextan dapat diperiksa bila terdapat paling sedikit 2 gigi dan
bukan merupakan indikasi untuk pencabutan.
b. Bila pada sextan hanya ada 1 gigi, gigi tersebut dimasukkan ke sextan
sebelahnya. Sextan dengan 1 gigi tidak diberi skor.
c. Penilaian untuk satu sextan adalah keadaan yang terparah (skor yang
tertinggi).
- Gigi indeks yang yang harus diperiksa yaitu

No Umur Gigi Skor


Indeks
76 1 67 0, 1, 2, 3, 4
20 tahun ke atas
1
7 6 1 67
6 1 6 0, 1, 2, 3, 4
19 tahun ke
2 bawah
6 1 6
15 tahun ke 6 1 6 0, 1, 2
3 bawah
6 1 6
a. Bila gigi molar dan indeks tidak ada, tidak perlu dilakukan penggantian gigi
tersebut.
b. Bila dalam sextan tidak terdapat gigi indeks, semua gigi yang ada dalam
sextan tersebut, semuanya diperiksa dan dinilai, lalu diambil yang terparah
yang mempunyai skor tertinggi.
c. Untuk usia 19 tahun ke bawah, tidak perlu dilakukan pemeriksaan gigi M2
untuk menghindari adanya false pocket.
d. Untuk usia 15 tahun ke bawah pencatatan dilakukan hanya bila ada
pendarahan dan karang gigi saja.
e. Bila tidak ada gigi indeks / gigi pengganti diberi tanda x.
- Beri penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal sebagai berikut :
a. Skor 0 : Sehat.
b. Skor 1 : Perdarahan pada gusi.
c. Skor 2 : Ada karang gigi sub gingival.
d. Skor 3 : Poket dangkal (3,5-5,5).
e. Skor 4 : Poket dalam (> 5,5).
- Setelah memberikan penilaian (skor) untuk tingkat kondisi jaringan periodontal,
lalu menentukan relasi skor tertinggi dengan KKP (Kategori Kebutuhan
Perawatan), tenaga dan type pelayanan sebagai berikut :

Kondisi
Skor KKP Type pelayanan Tenaga
Periodontal
0 Sehat - 0 -
1 Perdarahan EIKM I Guru/Prg
2 Karang gigi EIKM + SK II Prg / drg
3 Poket dangkal EIKM + SK III Prg / drg
4 Poket dalam EIKM + PK IV Drg
Keterangan :
a. EIKM : Edukasi instruksi kesehatan mulut.
b. SK : Skaling.
c. PK : Perawatan kompleks.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Indeks gingiva digunakan dalam perawatan gigi untuk mengevaluasi tingkat


penyakit gusi. Seorang ahli gigi menggunakan analisis visual untuk menilai
jaringan gingiva yang mengelilingi setiap gigi pada skala satu sampai empat,
dengan empat mewakili penyakit periodontal yang signifikan. Gingival indeks
adalah alat ukur untuk menggambarkan tingkat peradangan. Pada gingiva, dengan
cara melihat warna, konsistensi dan pendarahan pada waktu dilakukan probing.

Pemeriksaan jaringan periodontal adalah suatu proses untuk mendapatkan data


yang menggambarkan kondisi jaringan periodontal pasien secara komprehensif
yang meliputi tanda klinis inflamasi, kerusakan jaringan periodontal, penegakkan
diagnosis serta dokumen untuk memantau perawatan jangka panjang.
B. SARAN
Diharapkan sebagai seorang calon perawat gigi, dapat memahami dengan
baik dan benar prosedur pelaksanaan pemeriksaan GI dan CPITN serta dapat
menerapkan konsep pemeriksaan GI dan CPITN dilapangan dengan baik sesuai
prosedur.

C. DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/8d9GXnaKNMI

Anda mungkin juga menyukai