1
Undergraduate Student, Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga, Indonesia
2
Undergraduate Student, Faculty of Humanity, Universitas Airlangga, Indonesia
3
Undergraduate Student, Faculty of Economy and Business, Universitas Airlangga, Indonesia
Abstract
The problem with people who own ruminants is that in the dry season they have difficulty
in procuring forage feed in the form of grass for their livestock. This is because feed stocks are
very limited in the dry season. Rice straw and corn stalks are agricultural waste from Cengkir
Village residents which the local community only burns to prepare the land for the next planting.
Some of the solutions offered are silage feed technology made from rice straw and corn fronds to
serve as a bridge between feed stocks during the rainy and dry seasons. In this case, the service
team provides counseling and training on how to make animal feed silage. The result of this
activity is that the Cengkir Village community can take advantage of local potential as a solution
to animal feed problems so that the need for animal feed in the dry season is helped.
Abstrak
Permasalahan masyarakat yang memiliki ternak ruminansia adalah pada musim kemarau
mengalami kesulitan dalam bidang pengadaan pakan hijauan berupa rumput untuk ternak
mereka. Hal itu disebabkan stok pakan sangat terbatas pada musim kemarau. Jerami padi dan
pelepah jagung merupakan limbah pertanian warga desa Cengkir yang oleh masyarakat sekitar
hanya dibakar dalam mempersiapkan lahan untuk penanaman berikutnya. Beberapa solusi yang
ditawarkan adalah teknologi pakan silase berbahan baku jerami padi dan pelepah jagung
berfungsi menjembatani stok pakan pada musim hujan dan musim kemarau. Dalam hal ini tim
pengabdi memberikan penyuluhan serta pelatihan cara pembuatan silase pakan ternak. Hasil dari
kegiatan ini adalah masyrakat desa Cengkir dapat memanfaatkan potensi lokal sebagai solusi
permasalahan pakan ternak sehingga kebutuhan pakan ternak di musim kemarau menjadi
terbantu.
Kata Kunci : pakan, ternak, alternatif, limbah pertanian, jerami
Pendahuluan
Kualitas dari hasil usaha peternakan sangat bergantung pada kualitas pakan yang baik dan
terjamin. Pakan merupakan komponen produksi yang menelan biaya terbesar, yakni mencapai
60-80% dari biaya produksi. Pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan. Produktivitas dan
perkembangan ternak ruminansia ditentukan oleh kualitas hijauan sebagai pakannya
(Witaningrum, et al, 2017). Dengan keadaan iklim Indonesia yang dominan terkena sinar
matahari, maka kendala untuk pakan hijauan ternak ruminansia adalah sulitnya mendapatkan
rerumputan yang merupakan penyumbang terbesar hijauan. Saat ini, pemanfaatan limbah
pertanian belum dikelola dengan baik. Padahal, limbah pertanian memungkinkan untuk dijadikan
pakan ternak ruminansia. Selain mengurangi kuantitas limbah yang terbuang, pemanfaatan
limbah pertanian juga dapat menjadi alternatif pakan ternak ruminansia di kala cuaca dan iklim
sedang terik karena suhu ekstrem.
Karakteristik limbah pertanian berpotensi besar untuk menjadi pakan ternak ruminansia.
Limbah pertanian secara umum memiliki karakteristik, yakni rendahnya kualitas nutrisi,
kandungan nitrogen, kalsium serta fosfor. Limbah pertanian juga memiliki kandungan serat kasar
yang tinggi yang berakibat pada daya cerna yang terbatas. Untuk meningkatkan nilai nutrisi
limbah pertanian, diperlukan dengan melakukan pembuatan silase. Dengan pembuatan silase
menggunakan limbah pertanian, maka hasilnya adalah limbah pertanian tersebut dapat menjadi
pakan alternatif yang mudah dicerna untuk ternak ruminansia.
Metode
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan berdasarkan analisis hasil penelitian dan diskusi
dengan warga masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Cengkir Kecamatan Kepohbaru
Kabupaten Bojonegoro. Permasalahan yang terjadi disana adalah banyaknya limbah pertanian
serta pengetahuan yang minim akan pengolahannya.
Kegiatan ini dilakukan dalam program pengabdian masyarakat dari Lembaga Pengabdian
dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga yaitu Kuliah Kerja Nyata Belajar
Bersama Masyarakat (KKN-BBM).
Kegiatan program penyuluhan pengolahan limbah pertanian ini dilaksanakan pada
tanggal 20 Januari 2022 di Desa Cengkir Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro Jawa
Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa rangkaian yaitu persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi. Pada tahap persiapan meliputi survey lokasi serta mendata peserta penyuluhan,
membuat undangan kegiatan kepada masyarakat setempat, menyiapkan sampel hasil pengolahan
limbah pertanian untuk ditampilkan kepada peserta.
Pelaksanaan acara dilaksanakan dari pukul 10.00 – 11.30 WIB, dengan susunan acara yaitu :
registrasi peserta, pembukaan, penyampaian materi tentang pengolahan limbah pertanian
menjadi pakan ternak, demonstrasi cara pembuatan silase oleh pemateri dan peserta, diskusi dan
penutup. Metode pelaksanaannya melalui penyuluhan dan demonstrasi. Evaluasi dilakukan
dengan menilai peningkatan pengetahuan para peserta tentang pengolahan limbah pertanian.