Anda di halaman 1dari 1

NAMA : MUHAMMAD YUDI

NIM : 200501109
KELAS/PRODI : II/EKONOMI SYARIAH
MAKUL : EKONOMI SYARIAH
DOSEN PENGAMPU : NURAEDA, ME

KONSEP UANG SEBAGAI BARANG RIBAWI

Pada dasarnya barang ribawi itu ada 3 yakni emas, perak dan bahan pangan
yang berfaidah, seperti mana yang dijelaskan dalam kitab manhaju al-thulab, yang
artinya sebagai berikut : “sesungguhnya riba diharamkan dalam emas,
perak(nuqud), dan bahan pangan yang berfaidah sebagai sumber kekuatan, lauk
pauk dan obat-obatan.”(Syekh Abu Zakariya Yahya Muhyidin Bin Syaraf Al-
Nawawiy, Manhaju Al-Thulab).
Peryataan tersebut menjelaskan bahwa riba dilarang dalam jual beli barang
yang terjadi atas emas, perak, dan bahan makanan, oleh karena itu, emas dan perak
serta bahan makanan dikenal dengan istilah barang ribawi, yaitu barang yang dapat
mengakibatkan terjadinya akad riba bila terjadi kelebihan dalam salah satu
pertukarannnya(jual belinya).
Sedangkan uang menjadi barang ribawi dikarenakan kadang kala emas dan
perak dicetak dalam bentuk mata uang logam, sifat ribawi mata uang logam ini
ditentukan oleh sifat fisiknya sebagai barang berharga. Untuk mengetahui sifat
fisik mata uang ini, kita biasa membuat sebuah perumpamaan bahwa suatu ketika
kita melebur kembali uang tersebut sehingga kembali kebentuk dasarnya berupa
lantakan emas atau perk yang menghilangkan sifat alat tukarnya sebagai mata
uang. Hasilnya, meskipun uang tersebut kehilangan nilai tukarnya, namun ia tetap
berharga.
Demikian juga dengann uang kertas yang mana dapat dikategorikan sebagia
barang ribawi , dikarenakan uang kertas memiliki kegunaan yang sama dengan
uang logam, dan uang kertas juga memiliki nilai sebagai barang berharga.

Anda mungkin juga menyukai