A. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaaan negatif terhadap diri sendiri, termaksud
hilangnya percaya diri dan harga diri , merasa gagal mencapai suatu keinginaan.
Harga diri rendah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak di terima lingkungan
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena
tidak mampu memcapai keinginan sesuai ideal diri. (Yosep,2009 dalam Mukhripah
Harga diri rendah situasional adalah evaluasi diri negative yang berkembang
sebagai respon terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang
gambaran diri, dan hubungan dengan orang lain. Berbagai ancaman terhadap masalah
langsung berpengaruh terhadap harga diri penderita setelah mengalami kanker dan
terapinya. Selain itu, secara tidak langsung, pengalaman depresi, cemas, marah, dan
kelelahan selama terdiagnosis kanker dan ketika menjalani terapi kanker juga dapat
Menurut Stuart dan Sundeen, 1998 dalam Deden Dermawan dan Rusdi 2013,
respon individu terhadap konsep dirinya sepanjang rentang respon konsep diri yaitu adaptif
dan maladaptive :
1. Aktualisasi adalah pernyataan diri positif tentang katar belakang pengalaman nyata
2. Konsep diri positif adalah mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi
diri.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptive.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
Dalam tinjauan life span history, penyebab terjadinya harga diri rendah adalah pada
masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat individu
mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan
tidak diterima. Menjelang dewasa awal sering gagal di sekolah, pekerjaan atau
pergaulan. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan
menuntut lebih dari kemampuannya. (Yosep, 2009 dalam Mukhripah Damayanti dan
Iskandar 2014).
1. Faktor predisposisi
harapan orantg tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang
orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur social.
2. Faktor presipitasi
Menurut Yosep, 2009 : faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya
produktifitas yang menurun. Secara umum, gangguan konsep diri harga diri
rendah ini dapat terjadi secara situsional atau kronikj. Secara situsional karena
pemasangan alat bantu yang membuat klien merasa tidak nyaman. Harga diri
rendah, biasanya dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat klien
Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah (Deden Dermawan dan Rusdi
2013) :
4. Penurunan produktifitas
Adapun menurut Keliat B.A, 1999 dalam Nur Fajariah 2012), sebagai berikut:
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri( memngkritik atau menyalahkan diri sendiri)
5. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram,
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi social : menarik diri. Menarik diri
hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993 dalam Nur fajariyah 2012).
Tanda dan gejala :
lain/perawat
E. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Neuroleptika dengan dosis tepat dan ekeftif lebih bermanfaat pada penderita
skizofrenia
2. Therapy
Cara kerja yang belum diketahui jelas hanya dikatakan bahwa terapi
b. Psikoterapi
c. Therapy lainnya :
1. Terapi psikomotor
salah satu cara untuk melakukan analisa berbagai gejala yang mendasari
pemberian stimulus yang positif, maka akan timbul respon yang positif.
4. Terapi keluarga
juga sebagai sarana terapi yang dapat mengembalikan fungsi psikis dan
5. Rehabilitasi
I. Pengkajian
A. Identitas diri
Nama : Tn. A
Alamat : Benteng
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
II. Keluhan utama : klien mengatakan di suruh ibu dan istrinya untuk
komunikasi
III. Alasan masuk rumah sakit : 2 bulan sebelum masuk rumah sakit klien sering
V. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital :
Nadi : 80x/i
Pernapasan :18x/i
Suhu : 36,5⁰c
b. Kondisi fisik : Klien tidak mengeluh sakit apa-apa, tidaka ada kelainan
fisik
VI. Psikososial
a. Konsep diri
anak
Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa
orang lain selain ibu dan adiknya , klien merasa tidak tidak pantas jika
b. Hubungan social
Orang yang dejat dengan klien adalah ibu, istri dan kedua anaknya
berkomunikasi.
c. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien berdoa
dipahami
menyesuaikan
Alam perasaan : klien mengatakan bosan di RSJ dan ingin cepat sembuh
dan pulang
Memori : daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya
kursi
Daya titik diri : klien tau dan sadar bahwa dirinya berada dalam lingkup
RS
c. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain, lebih
suka diam.
lingkungan
c. Masalah dengan perumahan : klien tinggal denga ibunya beserta istri dan
anaknya
X. Masalah keperawatan
b. Menarik diri
Causa :
2. Berduka disfungsional
Diagnosa
Tgl/jam Tujuan Kriteria hasil Intervensi
keperawatan
sering
pujian yang
realistis
kemampuan
yang dapat
ditunjukkan
penggunaanya
cara pelaksanaan
kegiatan yang
boleh klien
lakukan
keberhasilan klien
-diskusikan
kemungkinan
melaksanakan di
rumah
dikeluarga perawatan
memanfaatka keluarga
n sistem menyiapkan
pendukung di lingkungadir
lingkunganny umah
membina misalnya
terapeutik
dengan empati.
perawat. - Sediakan
waktu untuk
berdiskusi
dan bina
hubungan
saling
percaya
- Berikan
kesempatan
kepada klien
untuk
merespon.
mengekspresikan
perasaannya
- Bantu klien
mengidentifikasika
n kehidupan yang
kemampuan dan
mengontrolnya
- Dorong untuk
menyatakan secara
verbal perasaan
yang berhubungan
dengan ketidak
mampuannya
menurunkan - Identifikasi
untuk menurunkan
melalui interupsi
dan subsitusi
- Evaluasi ketetapan
jadwal aktifitasi
perawatan dirinya
- Berikan privasi
sesuai kenbutuhan
yang di tentukan
- Berikan
reinsforcement
positif tentang
percapaian kegiatan
keputusan yang di
tentukan.
jam o
Menanyakan nama O:
Klien mau
mengutarakan
masalahnya
A. SP 1 tercapai
P. lanjutkan SP 2 dan
adakan kontrak
waktu
berikutnya
Mengidentifikasi berbincang-
A. SP 2 tercapai
P. lanjutkan SP 3 dan
adakan kontrak
waktu
Membantu O:
perasannya mengungkapka
n perasaannya
A. SP 3 teratasi
sebagian
P. lanjutkan SP 1
keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Medika: Jakarta
Nita Fitria (2009) prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan
Medika: Jakarta
Stuart, GW dan sundeen, S.J, 1998, buku saku keperawatan jiwa, edisi 3,
KELOMPOK 1
1. NUR FADLI
2. ANDI TE’NE
3. HUSNIAH
4. ISRAWATI ZAHRA
5. ANDI MAYANGSARI PUTRI
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
2019