Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

A. PERAN INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA MELALUI HUBUNGAN INTERNASIONAL


1. Pola Hubungan Internasional yang Dibangun Indonesia
a. Makna Hubungan Internasional
Pengertian Hubungan Internasional Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai
hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui
batas batas ketatanegaraan.
Konsep Hubungan Internasional Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap
sama atau dipersamakan dengan konsepsi :
1) Konsep Politik Luar Negeri
2) Konsep Hubungan Luar Negeri
3) Konsep Politik Internasional

Komponen – Komponen yang harus ada dalam hubungan internasional antara lain :
1) Politik internasional (internasional politics)
2) Studi tentang peristiwa internasional (the study of foreign affair)
3) Hukum internasional (internasional law)
4) Organisasi administrasi internasional (internasional organization of administration)

b. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Indonesia


• Arti Penting Hubungan Internasional Bagi Bangsa Indonesia.
Pola hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia dapat dilihat dari kebijakan
politik luar negeri Indonesia. Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara lain
menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan
nasional, terutama kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
• Faktor-faktor Perlunya Kerja Sama Dalam Hubungan Internasional
Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor faktor
berikut :
o Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui
kudeta maupun intervensi dari negara lain.
o Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah – masalah
ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
• Ruang Lingkup Hubungan Internasional
Ruang lingkup hubungan internasional terletak dalam dua bidang yaitu :
o Bidang Publik
o Bidang Privat

c. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional


• Sifat Politik Luar Negeri Indonesia Politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif
Sifat politik luar negeri inilah yang mewarnai pola kerja sama bangsa Indonesia dengan negara
lain. Dengan kata lain, dalam menjalin hubungan internasional dengan negara lain Indonesia
selalu menitikberatkan pada peran atau konstribusi yang dapat diberikan oleh bangsa
indonesi bagi kemajuan peradaban dan perdamaian dunia.
• Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Tujuan politik Indonesia menurut Muhammad Hatta:
1) Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
2) Memperoleh barang barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar
kemakmuran rakyat.
3) Meningkatkan perdamaian internasional
4) Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagaipelaksanaan cita-cita yang tersimpul
didalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita

2. Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia


a. Makna Perjanjian Internasional
• Pengertian Perjanjian Internasional
Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antaranegara atau
antara negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu
berupa hak dann kewajiban di antar pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut.
Menurut pasal 38 ayat (1) statuta Mahkamah Internasional, perjanjian internasional
merupakan sumber utama dari sumber sumber hukum internasional lainnya.

• Kedudukan Perjanjian Internasional


Kedudukan Perjanjian Internasional dianggap sangat penting, karena alasan berikut :
1) Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional
dilakukan secara tertulis.
2) Perjanjian internasional mengatur masalah – masalah kepentingan bersama diantara para
subjek hukum internasional.

• Asas – asas dalam membuat perjanjian internasional:


o Pacta Sunt Servada, asas yang menyatakan bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat
harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya
o Egality Rights, asas yang menyatakan bahwa pihak yang saling mengadakan hubungan /
perjanjian internasioal mempunyai kedudukan yang sama
o Reciprositas, Asas yang menyatakan bahwa tindakan suatu negara terhadap negara lain
dapat dibalas setimpal,baik negatif maupun positif.
o Bonafides, asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh
etikad baik dari ke-2 pihak dalam perjanjian tersebut dan tidak ada pihak yang dirugikan
o Courtesy, asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara
o Rebus Sig Stantibus, asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar
dalam keadaan yang bertalian dengan perjnajian itu

• Istilah Lain dari Perjanjian Internasional


o Traktat (Treaty), yaitu perjanjian paling formal yang merupakan persetujuan dari dua
negara atau lebih. Perjanjian yang khusus mencangkup bidang politik dan bidang ekonomi
o Persetujuan (Agreement), perjanjian yang bersifat teknis atau administratif. Persetujuan
tidak diratifikasi karena sifatnya tidak seresmi trakat atau konvensi
o Konvensi (Convention), persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak berurusan
dengan kebijakan tingkat persetujuan ini harus dilegalisasi oleh wakil yang berkuasa
penuh (plaenipotentiones)
o Protokol (Protocol), persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak dibuat oleh
kepala negara. Mengatur masalah- masalah tambahan seperti penafsiran klausal-klausal
tertentu
o Piagam (Statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan oleh persetujuan
internasional baik mengenai pejerjaan maupun kesatuan- kesatuan tertentu seperti
pengawasan internasional mencangkup tentang minyak atau mengenai lapangan kerja
lembaga-lembaga internasional. Piagam itu dapat digunakan sebagai alat tambahan untuk
pelaksanaan suatu konvensi (seperti piagam kebebasan transit)
o Charter, yaitu istilah yang dipakai dalam perjanjian internasional untuk pendirin badan
yang melakukan fungsi administratif. Misalmya, Atlantic Charter
o Deklarasi (Deklaration)
o Modus Vivendi, yaitu dokumen untuk mencatat persetujuan internasional yang bersifat
sementara, sampai berhasil diwujudkan perjumpaan yang lebih permanen, terinci, dan
sistematis, serta tidak memerlukan ratifikasi
o Covenant, yaitu anggaran dasar LBB
o Ketentuan Penutup (Final Act), yaitu ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan Negara
peserta, nama utusan yang turut diundang, serta masalah yang disetujui konverensi dan
tidak memerlukan ratifikasi
o Ketentuan Umum (General Act), Yaitu trakat yang dapat bersifat resmi dan tidak resmi.
Misalnya, LBB (Liga Bangsa-Bangsa) menggunakan ketentuan umum mengenai arbitrasi
o Pertukaran Nota, yaitu metode yang tidak resmi, tetap akhir-akhir ini banyak digunakan.
biasanya, pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta dapat
bersifat multilateral. Akibat pertukaran nota ini timbul kewajiban yang menyangkut
mereka
o Pakta (Pact), yaitu istilah yang menunjukan suatu persetujuan yang lebih khusus (pakta
warsawa). Pakta membutuhkan ratifikasi.

b. Klasifikasi Perjanjian Internasional yang Dilakukan Indonesia


1) Menurut Subjeknya
a. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek
hukum internasional
b. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara dengan subjek hukum
internasional lainnya

2) Menurut Jumlah Pihak yang Mengadakan Perjanjian


a. Perjanjian bilateral
b. Perjanjian multiteral

3) Menurut isinya
a. Segi Politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian
b. Segi Ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan
c. Segi Hukum, seperti status kewarganegaran, ekstradisi dan sebagainya.
d. Segi Batas Wilayah, seperti batas laut teritorial, batas alam daratan dan sebagainya.
e. Segi Kesehatan, seperti masalaha karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan
sebagainya.

4) Menurut Proses Pembentukannya


a. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan,
dan ratifikasi
b. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan
penandatanganan (biasanya digunakan kata persetujuan)

5) Menurut Sifat Pelaksanaan Perjanjian


a. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties)
b. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties)

6) Menurut Fungsinya
a. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties)
b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract)

3. Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia


a. Pengertian Perwakilan Diplomatik
Pengertian Perwakilan Diplomatik Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya
mewakili negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau
organisasi internasional. Atau dengan kata lain, perwakilan yang kegiatannya melaksanakan
kepentingan negaranya di luar negeri. Kedua belah pihak saling menukar informasi tentang akan
dibuatnya perwakilan (oleh departemen luar negeri masing – masing) Mendapatkan persetujuan
(demande agreement) dari negara penerima Diplomat yang akan ditempatkan menerima surat
kepercayaan yang ditandatangani kepala negara pengirim Surat kepercayaan diserahkan kepada
kepala negara penerima dalam suatu upacara dimana seorang diplomat tersebut berpidato

b. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik


• Tugas Perwakilan Diplomatik
Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang mencangkup hal – hal
berikut :
1) Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, dia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan pertanyaan dengan pemerintah Negara
penerima, ia mewakili kebijakan politik pemerintah negaranya
2) Negosiasi, yaitu untuk mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan Negara
dimana ia diakreditasi maupun dengan Negara lain
3) Observasi, yaitu untuk menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di Negara
penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya
4) Proteksi, yaitu untuk melindungi pribadi, harta benda,dan kepentingan-kepentingan
warga negaranya yaitu berada di luar negeri
5) Persahabatan, yaitu untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar Negara
mengirim dengan Negara penerima, baik dibidang ekonomi, kebudayaan maupun itu
pengetahuan dan teknologi

• Fungsi Perwakilan Diplomatik


Berdasarkan konvensi wina 1961, disebutkan bahwa fungsi perwakilan dipomatik adalah
sebagai berikut :
1) Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima.
2) Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di
dalam batas – batas yang diizinkan oleh hukum internasional.
2) Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
3) Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai
dengan undang – undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
4) Memelihara hubungan persahabatan kedua negara.

Fungsi Perwakilan Diplomatik bagi Bangsa Indonesia:


1) Mewakili Negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima atau pada
suatu organisasi internasional.
2) Melindungi kepentingan nasional dan warga negara Indonesia di negara penerima.
3) Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan.
4) Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
5) Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan
makmur.
6) Menciptakan persahabatan yang baik antara negara republik Indonesia dan semua negara
guna menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik
7) Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang
berada di wilayah kerjanya
8) Menyelengggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol, komunikasi
dan persandian.
9) Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan urusan
rumah tangga perwakilan diplomatik.

c. Perangkat Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia


 Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh adalah tingkat tertinggi dalam perwakiln
diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. Ambassador ditempatkan di
Negara yang banyak menjalin hubungan timbal balik

 Duta (Gerzant) adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar Dalam
menyelesaikan segala persoalan kedua Negara dia harus berkonsultasi dengan
pemerintahnya.

 Kuasa Usaha (charge de Affair), kuasa usaha yang tidak diperbantukan kepala Negara dapat
dibedakan atas :
• Kuasa Usaha tetap menjabat kepala dari suatu perwakilan,
• Kuasa usaha sementara yang meleksanakan pekerjaan dari kepala perwakilan, ketika
pejabat ini belum atau tidak ada ditempat

 Atase – Atase Republik Indonesia adalah pejabat pembantu dari Duta Besar berkuasa penuh.
Atase terdiri atas 2(dua) bagian:
• Atase pertahanan. Atase ini dijabat olehseorang perwira TNI yang diperbentukan
Departemen luar negeri dan di tempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),
serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat. Tugasnya yaitu memberikan nasuht
dibidang militer dan pertahanan keamanaan kepada duta besar berkuasa penuh

• Atase Teknis. Atase ini dijabat oleh seorang pegawai sipil tertentu yang tidak berasal dari
lingkungan Dapertemen Luar Negeri dan ditempatkan di salah satu KBRI untuk membantu
Duta Besar. Dia berkuasa penuh dalam melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai dengan
tugas pokok dari departemennya sendiri. Misalnya, Atase Perdagangan, Atase
Perindustrian, Atase Pendidikan dan Kebudayaan
B. PERAN INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA MELALUI ORGANISASI INTERNASIONAL
1) Perserikatan Bangsa-bangsa
• Sejarah PBB
Tujuan PBB PBB Materi Informasi Latihan
Sebelum terbentuknya PBB, organisasi sejenis sudah ada sejak 1920, yaitu Liga Bangsa- Bangsa
(LBB). Namun LBB gagal menjaga perdamaian dunia pada saat itu (Perang Dunia I) yang menjadi
tugas utamanya. Gagasan awal terbentuknya PBB berasal dari Human Right Declaration. Yaitu
sebuah gagasan F.D. Roosevelt yang berisi tentang HAM. Pada tanggal 14 Agustus 1941, diadakan
pertemuan di atas kapal di Teluk Foundland yang menghasilkan Atlantic Charter (Piagam Atlantik).
Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya PBB. Hingga akhirnya pada tanggal 24 Oktober 1945,
melalui Piagam Perdamaian, dengan peserta konferensi sebanyak 50 negara, lahirlah PBB (United
Nations).

• Tujuan PBB
 Menjaga perdamaian dan keamanan dunia
 Memajukan dan mendorong penghormatan hak asasi
 Membina pembangunan ekonomi dan sosial
 Melindungi lingkungan Bantuan kemanusiaan (kelaparan, bencana alam, dan konflik
bersenjata)

• Badan PBB Organisasi


❖ Sekretariat Majelis Umum Mahkamah Internasional
 Dipimpin oleh Sekretaris Jenderal
 Melakukan tugas administratif
 Melaporkan kegiatan tahunan PBB
 Badan Legislatif PBB
 Perwakilan seluruh anggota PBB
 Membahas persoalan dalam PBB
 Terdiri dari 15 hakim dari 15 negara
 Mengadili masalah dan sengketaan Badan PBB

❖ Dewan Keamanan Dewan Perwalian Dewan Ekonomi dan Sosial


 Terdiri dari beberapa organisasi khusus yang menangani bidangnya masing-masing
 Menjalankan pemerintahan atau pengawasan bagi daerah mandat
 Membina rakyat suatu daerah ke arah pemerintahan sendiri
 Membantu mencapai dan menyelesaikan konflik di dunia.
 Mengawasi wilayah sengketa Badan PBB

• Organisasi Khusus PBB


❖ Food and Agricultural Organization
1) FAO didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 dan bermarkas di kota Roma, Italia.
2) Tujuan organisasi ini adalah untuk meningkatkan tingkat nutrisi dan taraf hidup,
meningkatkan produksi, proses, pemasaran dan distribusi program pangan dan pertanian,
pembangunan pedesaan, dan menyelesaikan masalah kelaparan.
3) Contohnya kegiatan pemberdayaan masyarakat korban tsunami di Aceh untuk
membudidayakan rumput laut.
❖ UNESCO didirikan pada tanggal 16 November 1945 dan bermarkas di kota Paris, Perancis.
Tujuan organisasi ini adalah mendukung perdamaian, dan keamanan dengan mempromosikan
kerja sama melalui pendidikan, keilmuan, dan budaya. Program utamanya disebarluaskan
melalui: pendidikan, ilmu alam, ilmu sosial, dan manusia, budaya, serta komunikasi, dan
informasi. Contohnya, promosi keragaman budaya dan alam melalui program warisan budaya
UNESCO. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

❖ International Monetary Fund


1) IMF secara resmi dibentuk pada tanggal 27 Desember 1945 dan bermarkas di kota
Washington, Amerika Serikat.
2) Organisasi ini bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan
menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah
keseimbangan keuangan.
3) Misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius,
dan imbalannya negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan tertentu. Terkadang
kebijakan tertentu inilah yang menurunkan kestabilan sosial negara tersebut.

❖ United Nations Children’s Fund


 UNICEF didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 11 Desember 1946 dan bermarkas
di kota New York.
 UNICEF memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan jangka panjang kepada
anak-anak dan ibunya.
 Program organisasi ini menekankan pada pengembangan pelayanan masyarakat untuk
mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Contohnya Pekan Imunisasi
Nasional 2016 dan Pendidikan Ramah Anak Papua.

❖ World Health Organization


 WHO didirikan pada tanggal 7 April 1948 dan bermarkas di Jenewa, Swiss. Organisasi ini
bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional.
 Tujuan utama WHO adalah “agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang
paling memungkinkan.”
 Tugas utama WHO adalah mencegah, mengobati, dan membasmi penyakit, khususnya
penyakit menular yang sudah menyebar luas. Seperti SARS, malaria, TBC, flu babi, dan
AIDS

Dalam menjalin hubungan internasional dengan negara lain, Indonesia Indonesia selalu
menitikberatkan pada peran atau konstribusi yang dapat diberikan oleh bangsa Indonesia bagi
kemajuan peradaban dan perdamaian dunia.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang menggambarkan bentuk kontribusi Indonesia :
Indonesia menjadi anggota perserikatan bangsa bangsa (PBB) yang ke-60 pada tanggal 28 September
1950. Meskipun pernah keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 januari 1965 sebagai bentuk
protes atas diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, akan tetapi
pada tanggal 28 september 1966 Indonesia juga kembali menjadi anggota PBB dan tetap menjadi
anggota yang ke-60 Memprakarsai penyelenggaran Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955
yang melahirkan semangat dan solidaritas Negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan
Dasasila Pancasila Ikut serta dalam setiap pesta olahraga internasional mulai dari SEA (South East
Asian) GAMES, ASIAN GAMES, OLIMPIADE, dan sebagainya.
2) Peran Indonesia dalam ASEAN Association of South East Asian Nation)
Lambang ASEAN memiliki makna sebagai berikut :
➢ Warna biru melambangkan keamanan dan kestabilan.
➢ Warna merah bermaksud semangat dan dinamisme.
➢ Warna putih menunjukkan ketulenan.
➢ Warna kuning melambangkan kemakmuran.
➢ Sepuluh tangkai padi melambangkan impian bapak penemu ASEAN yang ke sepuluh Negara Asia
Tenggara bersatu dan bersahabat.

Anggota ASEAN:
1. Filipina (negara pendiri ASEAN)
2. Indonesia (negara pendiri ASEAN)
3. Malaysia (negara pendiri ASEAN)
4. Singapura (negara pendiri ASEAN)
5. Thailand (negara pendiri ASEAN)
6. Brunei Darussalam bergabung pada (7 Januari 1984)
7. Vietnam bergabung pada (28 Juli 1995)
8. Laos bergabung pada (23 Juli 1997)
(Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama)
9. Kamboja bergabung pada (16 Desember 1998)

Peran yang sudah dilakukan Indonesia:


1. Indonesia dan Singapura menjalin kerja sama diberbagai bidang. Indonesia mengekspor minyak
mentah, daging, dan kayu lapis ke Singapura. Sementara itu, Indonesia juga bekerja sama dalam
bidang pertahanan dan keamanan, serta saosial dan budaya. Dalam pertahanan dan keamanan
Indonesia, Malaysia dan Singapura saling menjaga Selat Malaka. Karena Selat Malaka merupakan
lalu lintas laut internasional.
2. Kerja Sama dengan Negara Filiphina Hubungan antara Indonesia dan Filiphina berpusat bekerja
sama dibidang perdagangan ekspor impor. Indonesia mengekspor minyak bumi, baja, besi, dan
aluminium ke Filiphina. Sementara Filiphina mengekspor gula dan kopra ke Indonesia. Selain
bekerja sama dalam peragangan, Indonesia dan Filiphina juga memiliki kesepakatan dalam bidang
energi yang diwakili oleh Depertemen Luar Negeri Kedua Negara.
3. Kerja Sama dengan Negara Thailand Indonesia dan Thailand menjalin kerja sama dibidang politik,
ekonomi, sosial, dan budaya. Indonesia mengimpor beras dan gula, sebaliknya Indonesia
mengekspor kayu lapis dan pesawat terbang ke Thailand.
4. Indonesia mengekspor sayur-sayuran, buah-buahan, pakaian jadi, dan kendaraan ke Brunei
Darussalam. Selain itu Indonesia juga mengirimkan tenaga pengajar dan tenaga ahli lainnya ke
Brunei Darussalam.
5. Kerja Sama dengan Kamboja Kerja sama antara Indonesia dan Kamboja terlihat dengan nyata
ketika Indonesia membantu menyelesaikan konflik di Kamboja. Adapun ketika itu Indonesia
memprakarsai penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting, yang bertujuan untuk membahas
masalah di Kamboja. Pada saat ini Indonesia mencoba merealisasikan gagasan untuk membentuk
Joint Agricultural Working Group. Kamboja selama ini dianggap sebagai penghasil beras
berkualitas baik dan sebagian besar diekspor dalam bentuk gabah. Oleh sebab itu pemerintah
Indonesia beharap dengan kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas pangan yang semakin baik.
6. Kerja Sama dengan Laos dan Vietnam Kerja sama Indonesia dengan Laos dan Vietnam lebih
mengutamakan dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Pemerintah Indonesia dengan
Laos sepakat bekerja sama untuk meningkatkan:
• kerja sama pengembangan kapasitas diplomat
• kerja sama dibidang kehutanan dalam hal teknis da tenaga ahli
• Indonesia membantu di Laos dalam membangun pertaniannya
• Pemerintah Indonesia dengan Vietnam sepakat bekerja sama dalam pertemuannya di Hanoi
pada tahun 2007. Pembahasan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi
dibidang pertahanan migas dan pariwisata. Indonesia dan Vietnan juga merundingkan
pembahasan zona ekonomi khusus dan koordinasi masalah kawasan laut demi keuntungan
kerja sama.
7. Kerja Sama dengan Myanmar. Myanmar adalah salah satu negara di kawasan di Asia Tenggara
yang berideologi komunis. Negara ini sebelumnya bernama Burma, meskipun terdapat perbedaan
ideologi yang mencolok antara Indonesia dan Myanmar, namun tidak menyurutkan tekad kedua
negara ini untuk tetap menggalang kerja sama yang harmonis. Setelah Myanmar masuk menjadi
anggota ASEAN, hubungan antara Indonesia dengan Myanmar semakin erat. Adapun Indonesia
dan Myanmar mengutamakan kerja sama dibidang ekonomi sosial dan budaya. Disisi lain
Indonesia dan Myanmar akan membahas kerja sama dalam bidang transportasi demi memperkuat
sektor ekonomi dan bisnis, terutama bidang perkereta apian sebagai contoh kerja sama yang
direncanakan.

3) Peranserta Indonesia dalam GNB (Gerakan Non Blok)


Gerakan Non Blok (Non Alignment) adalah negara yang tidak memihak blok barat maupun blok timur.
Gerakan Non-Blok (GNB) adalah merupakan suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari
100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan
besar apapun. Gerakan ini dicanangkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri 25 negara
dari Asia, Afrika, Eropa, dan Latin Amerika diselenggarakan di Biograd (Belgrade), Yugoslavia pada
tahun 1961.

• Latar Belakang
Munculnya Blok Barat dan Blok Timur yang saling bersaing untuk memperebutkan pengaruh di
dunia internasional yang akan mendorong timbulnya persekutuan militer dan perlombaan senjata
GERAKAN NON BLOK

• Pelopor Gerakan Non Blok


➢ Yoseph Bros Tito (Yugoslavia)
➢ Ir. Soekarno (Indonesia)
➢ Gamal Abdul Nasser (Mesir)
➢ Jawaharlal Nehru (India)
➢ Nkrumah Kwame (Ghana)

• Tujuan Gerakan Non Blok


Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah
untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-
negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-
kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan,
dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik. Dan Memajukan
perdamian dunia dan menjalin kerjasama bidang ekonomi, sosial dan politik.

Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru Pertama kali mengatakan Penggunaan istilah “Non-
Alignment” (Tidak Memihak). Pada saat pidatonya di Srilangka tahun 1954. Isi pidato tersebut,
menjelaskan bahwa lima pilar prinsipil, empat pilar diantaranya disampaikan oleh Petinggi
Tiongkok Chou En-Lai, yang dijadikan pedoman bagi hubungan antara Tiongkok dengan India. Lima
prinsip itu disebut dengan “Panchshell”, yang kemudian menjadi basis dari Gerakan Non-Blok.
Kelima prinsip tersebut adalah:
1. Saling menghormati kedaulatan teritorial
2. Saling tidak melakukan agresi
3. Saling tidak mencampuri urusan dalam negeri
4. Setara dan saling menguntungkan, serta
5. Berdampingan dengan Damai

Istilah bangsa-bangsa non-blok atau “tidak memihak” adalah pernyataan bersama untuk menolak
melibatkan diri dalam konfrontasi ideologis antara Barat-Timur dalam suasana Perang Dingin
istilah bangsa-bangsa non-blok atau “tidak memihak” adalah pernyataan bersama untuk menolak
melibatkan diri dalam konfrontasi ideologis antara Barat-Timur dalam suasana Perang Dingin.

• KTT GNB
1. KTT GERAKAN NON BLOK KTT Non Blok I 1 – 6 September 1961 di Beograd, Yugoslavia
2. KTT Non Blok II 5 – 10 Oktober 1964 di Kairo, Mesir
3. KTT Non Blok III 8 – 10 September 1970 di Lusaka, zambia
4. KTT Non Blok IV 5 – 9 September 1973 di Algier, Aljazair
5. KTT Non Blok V 16 – 19 September 1976 di Colombo, Srilanka
6. KTT Non Blok VI 3 - 9 September 1979 di Havana, Cuba
7. KTT Non Blok VII 7 – 12 Maret 1983 di New Delhi, India
8. KTT Non Blok VIII tahun 1986 di Harare, Zimbabwe
9. KTT Non Blok IX tahun 1989 di Beograd, Yugoslavia
10. KTT Non Blok X tahun 1992 di Jakarta, Indonesia
11. KTT Non Blok XI tahun 1995 di Cartagena, Colombia

4) Peran Indonesia dalam APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)


• Pengertian APEC merupakan singkatan kepanjangan dari Asian Pasific Economic Coorporation,
merupakan organisasi kerjasama ekonomi regional di kawasan Asia Pasifik. APEC pertama kali
dibentuk pada tahun 1989, saat pertemuan tingkat menteri Negara-negara Asia Pasifik diadakan
di Canberra, Australia. APEC adalah forum ekonomi untuk meningkatkan kerjasama dan
liberalisasi perdagangan yang meliputi semua ekonomi besar di wilayah Asia Pasifik.

• Latar Belakang Suatu hal yang melatarbelakangi terbentuknya APEC adalah:


a. Perubahan dalam konstelasi politik dunia, seperti munculnya berbagai kelompok
perdagangan regional yang bersifat tertutup dan cenderung membedakan kedudukan negara-
negara Asia Pasifik dalam bidang perdagangan ekonomi dan Investasi.
b. Adanya dinamika proses globalisasi. Dinamika ini berdampak pada perubahan yang sangat
luas dan terjadi sangat global di seluruh belahan bumi termasuk kawasan Asia Pasifik.
Perubahan ini kemudian mendorong perubahan perekonomian negara-negara di kawasan
Asia Pasifik menjadi saling tergantung (Interpendensi).
c. Adanya kekhawatiran gagalnya perundingan putaran Uruguay (Masalah Perdagangan Bebas).
d. Adanya perubahan besar di bidang politik dan ekonomi yang terjadi berlangsung di Uni Soviet
dan Eropa Timur.
e. Berkembangnya bidang teknologi komunikasi yang mendukung terwujudnya kerja sama
negara-negara Asia Pasifik.
• Tujuan, adapun tujuan dibentuknya APEC adalah untuk :
✓ Menggalang kerja sama ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik atas dasar saling
menguntungkan.
✓ Memperkuat diri menghadapi persaingan ekonomi dunia yang cenderung bersifat tertutup.
✓ Menghadapi Globalisasi ekonomi agar tidak menjadi Korban.
✓ Untuk mengantisipasi apabila perundingan Putaran Uruguay Gagal.

• Dampak APEC
Dampak positif APEC bagi Indonesia:
a. Membahas isu-isu internasional.
b. Menuju gerbang masyarakat Indonesia yang menganut liberalisme perdagangan.
c. Peningkatan human dan capacity building.
d. Sumber peningkatan potensi ekonomi perdagangan dan investasi Indonesia.

Dampak negatif APEC bagi Indonesia:


a. Membajirnya produk impor di Indonesia.
b. Banyak pengusaha lokal yang gulung tikar karena tak mampu bersaing dengan produk impor.
c. Sifat masyarakat yang konsumerisme.
d. Kesenjangan sosial yang semakin nampak karena menganut liberalisme perdagangan.

• Keanggotaan APEC

No Nama Negara Anggota Ibukota Tahun Bergabung


1 Australia Canberra 1989
2 Brunei Darussalam Bandar Seri Begawan 1989
3 Kanada Ottawa 1989
4 Indonesia Jakarta 1989
5 Jepang Tokyo 1989
6 Korea Selatan Seoul 1989
7 Malaysia Kuala Lumpur 1989
8 Selandia Baru Wellington 1989
9 Filipina Manila 1989
10 Singapura Singapura 1989
11 Thailand Bangkok 1989
12 Amerika Serikat Washington DC 1989
13 China (Republik Rakyat China) Beijing 1991
14 Hong Kong (China) Hong Kong 1991
15 Taiwan (Republik China) Taipei 1991
16 Meksiko Mexico City 1993
17 Papua Nugini Port Moresby 1993
18 Chile Santiago 1994
19 Peru Lima 1998
20 Rusia Moskwa 1998
21 Vietnam Hanoi 1998
22 Mongolia Ulan Bator 2013
• Manfaat APEC bagi anggota-anggotanya
✓ Kerjasama dari APEC memberikan manfaat bagi negara anggotanya terutama anggotanya
yang sedang dalam kondisi berkembang dan termasuk Indonesia juga, membuat harga barang
dan jasa menjadi lebih murah dan dapat meningkatkan kemampuan untuk lebih berpartisipasi
dalam meningkatkan ekspor.
✓ APEC juga memberikan manfaat bagi negara anggotanya dengan menciptakan lebih banyak
lagi kesempatan pada tempat kerja, juga dapat membuat negara anggota untuk memenuhi
kebutuhan negeri serta untuk terjalinnya kerjasama sehingga akan mempermudah dalam
proses tolong menolong antara negara anggota yang secara otomatis akan menciptakan
kedamaian dunia ketertiban internasional.
✓ Manfaat APEC bagi para anggotanya selanjutnya adalah untuk meningkatkan perdagangan
bebas di kawasan Asia Pasifik.
✓ Bermanfaat dalam meningkatkan arus barang dan juga jasa sekaligus memajukan
pertumbuhan ekonomi negara anggotanya. Dan juga dapat membuka pasar bagi industri
dalam negeri yang akan semakin meningkat.
✓ APEC juga merupakan salah satu organisasi yang dapat meningkatkan jumlah ekspor dan
impor sekaligus untuk meningkatkan kerjasama terutama dalam budang ekonomi dari para
negara anggota.
✓ Untuk meningkatkan peran swasta untuk menuju liberalisasi perdagangan. Dalam salah satu
pilar APEC adalah untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi secara langsung.
✓ APEC merupakan salah satu organisasi yang dapat digunakan sebagai salah satu wadah untuk
saling bertukar pengalaman. Karena salah satu forum yang ada pada APEC adalah Policy
Dialogue yang secara tidak langsung akan memberikan manfaat yang sangat besar terutama
untuk menarik berbagai pelajaran dan juga pengalaman positif dan juga negatif antara negara
anggota APEC lainnya terutama dalam hal pengambilan dan juga pembuatan suatu kebijakan
liberalisasi perdagangan dan juga investasi.

• Manfaat APEC bagi Indonesia


✓ APEC merupakan forum yang fleksibel untuk membahas isu-isu ekonomi internasional.
✓ APEC merupakan forum konsolidasi menuju era perdagangan terbuka dan sejalan dengan
prinsip perdagangan multilateral Peningkatan peran swasta dan masyarakat Indonesia
menuju liberalisasi perdagangan
✓ Salah satu pilar APEC yaitu fasilitasi perdagangan dan investasi secara langsung akan
memberikan dampak positif bagi dunia usaha di Indonesia. Beberapa inisiatif APEC yang
memberikan manfaat kepada dunia usaha di Indonesia antara lain melalui pelaksanaan APEC
Business Travel Card (ABTC) serta penyederhanaan prosedur kepabeanan, peningkatan
Human and Capacity Building.
✓ Indonesia dapat memanfaatkan proyek-proyek APEC untuk peningkatan kapasitas dan
peningkatan sumber daya manusia, baik yang disponsori oleh anggota ekonomi tertentu
maupun melalui skema APEC.
✓ Sumber peningkatan potensi ekonomi perdagangan dan investasi Indonesia. Indonesia
memiliki potensi untuk memanfaatkan potensi pasar APEC bagi peningkatan ekspor maupun
arus investasi, khususnya karena mitra dagang utama Indonesia sebagian besar berasal dari
kawasan APEC.
✓ APEC sebagai forum untuk bertukar pengalaman Forum APEC yang pada umumnya berbentuk
policy dialogue memiliki manfaat yang sangat besar terutama untuk menarik pelajaran dan
pengalaman positif maupun negatif (best practices) anggota APEC lainnya dalam hal
pengambilan dan pembuatan kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi.
✓ Memproyeksikan kepentingan-kepentingan Indonesia dalam konteks ekonomi internasional
✓ APEC merupakan salah satu forum yang memungkinkan Indonesia untuk memproyeksikan
kepentingan kepentingannya dan mengamankan posisinya dalam tata hubungan ekonomi
internasional yang bebas dan terbuka.

• Kegiatan APEC APEC dewasa ini mencakup tiga program kegiatan utama yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
✓ Program yang berkaitan dengan upaya liberalisasi perdagangan (Trade Liberalization).
✓ Program yang memberikan perhatian terhadap upaya untuk memperlancar kegiatan
perdagangan dan investasi (Trade and Investment facilitation program).
✓ Program kerja sama pembangunan (Development cooperation program) diantaranya
termasuk program bantuan teknik.

5) Peran Indonesia dalam Organisasi Kerjasama Islam


• Sejarah pembentukan OKI
Pada 25 sampai 26 Agustus 1969, berlangsung konferensi darurat para menteri luar negeri
anggota Liga Arab. Hasil konferensi tersebut adalah mendesak agar diselenggarakan KTT Negara
Islam. Tugas menyiapkan KTT tersebut kemudian diserahkan kepada Saudi Arabia dan Maroko.
Saudi Arabia kemudian membentuk panitia penyelenggara KTT yang beranggotakan Malaysia,
Palestina, Saudi Arabia, Maroko, Somalia, dan Nigeria.
Pada 22 – 25 September 1969 diadakan KTT di Rabat Maroko. Keputusan yang dihasilkan dalam
KTT tersebut adalah kutukan terhadap tindakan Israel menduduki Yerusalem dan rencana
konferensi tingkat menteri luar negeri negara Islam di Jeddah, Saudi Arabia. Berdasarkan
keputusan konferensi di Jeddah iniah dibentuk Organisasi Konferensi Islam di Karachi, Pakistan
pada Desember 1970.

• Tujuan dibentuknya Organisasi Konferensi Islam (OKI), antara lain:


1) Meningkatkan solidaritas Islam antaranggotanya
2) Berusaha menghapuskan perbedaan rasial, kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya, serta masalah diskriminasi.
3) Mengkoordinasi usaha-usaha untuk melindungi tempat- tempat suci Islam
4) Membendung dan membantu perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh hak-hak serta
tanah airnya
5) Memperteguh perjuangan Islam dengan maksud melindungi kehormatan, kemerdekaan, dan
hak-hak nasional mereka.

• Badan-badan OKI Ada dua badan dalam Organisasi Konferensi Islam, yaitu Badan-Badan Utama
dan Komite-Komite Khusus. Badan-badan utama dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) ada
empat macam, yaitu KTT OKI, Konferensi Menteri Luar Negeri, Sekretariat Jendral, dan Mahkamah
Islam Internasional.
A) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI
KTT OKI merupakan pertemuan yang dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan negara
anggota OKI. KTT ini biasanya diselenggarakan tiap tiga tahun sekali. KTT OKI merupakan
otoritas tertinggi dalam OKI.
B) Konferensi Menteri Luar Negeri
Konferensi Menteri Luar Negeri biasanya diselenggarakan tiap tahun. Konferensi ini biasanya
membahas tentang pelaksanaan kebijakan OKI.
C) Sekretariat jendral
Sekretariat jendral merupakan badan eksekutif yang dipimpin oleh seseorang sekretaris
jendral dengan empat orang asisten. Sekretariat jendral OKI berkedudukan di Jeddah, Saudi
Arabia.
D) Mahkamah Islam Internasional
Mahkamah Islam internasional merupakan badan pengadilan yang bertugas menyelesaikan
persengketaan antaranggota secara damai. Mahkamah ini berkedudukan di Kuwait.

Sedangkan di dalam komite-komite ini terdapat:


A. Komite Al Quds Yerusalem
Komite Al Quds Yerusalem beranggotakan lima belas orang yang diketahui oleh Raja Hasan
dari Maroko. Komite ini dibentuk tahun 1975 dengan tujuan mengadakan pengkajian dari
resolusi-resolusi yang diambil OKI atau organisasi Internasional yang menyangkut masalah
Yerusalem.
B. Komite tetap keuangan
Komite tetap keuangan beranggotaka semua negara anggota OKI. Komite ini bertugas
mempersiapkan, melakukan, dan melaksanakan pengawasan atau penggunaan anggaran
sekretariat jendral.
C. Komite ekonomi, sosial dan budaya
Komite ekonomi, sosial da budaya beranggotakan semua negara anggota OKI. Komite ini
bersidang dua kali dalam setahun di salah satu negara anggota.

Anda mungkin juga menyukai