Disusun oleh:
Studio Elemen Mesin 2 yang dilaksanakan di Program Studi Teknik Mesin merupakan mata
kuliah praktikum yang menjadi pelengkap mata kuliah Elemen Mesin 2. Teori yang diajarkan
di mata kuliah Elemen Mesin 2 dipraktekkan di dalam mata kuliah Studio Elemen Mesin 2.
Mata kuliah praktikum ini merupakan mata kuliah wajib yang diambil oleh mahasiswa di
semester 6 dengan beban 1 SKS.
Materi yang diberikan di dalam kuliah Elemen Mesin 2 terdiri dari perancangan sistem
transmisi daya yang meliputi:
Perancangan komponen sistem transmisi daya seperti yang disebutkan di atas dibuat dalam
bentuk kalkulator berbasis spreadsheet untuk mempercepat proses kalkulasi mendapatkan
dimensi komponen. Di dalam pelaksanaan praktikum itu, praktikan akan dibuat kelompok-
kelompok dan setiap kelompok akan didampingi oleh seorang dosen pembimbing. Selain
menghasilkan dimensi komponen, setiap praktikan akan membuat gambar komponen
(workshop drawing) yang bisa dibuat dengan bantuan CAD.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Studio elemen mesin 2 ini adalah mengenalkan cara
merancang komponen sistem transmisi daya dengan menggunakan kalkulator berbasis
spreadsheet kepada mahasiswa program studi Teknik Mesin.
MODUL PRAKTIKUM
Dalam suasana pandemi Covid19, Studio Elemen Mesin 2 dilaksanakan secara daring di dalam
studio virtual. Setiap praktikan diwajibkan menyiapkan peralatan berikut ini:
TUGAS PERANCANGAN
Sistem transmisi daya yang akan dirancang dalam Studio Elemen Mesin 2 diperlihatkan pada
Gambar 1. Motor listrik berperan sebagai penggerak mula, meneruskan daya dan kecepatan
putarnya ke mesin yang digerakkan melalui sistem transmisi daya. Praktikan ditugaskan untuk
merancangan sistem transmisi sabuk – puli, transmisi roda gigi dan transmisi rantai – sproket.
Transmisi
sabuk-puli
MESIN
YANG
DIGERAKKAN
Motor
listrik
Transmisi
Transmisi sproket-rantai
roda gigi
Spesifikasi motor listrik umumnya dinyatakan dengan dua variabel yaitu daya (dalam satuan
hp atau horse power, atau kW) dan kecepatan putar (dalam satuan rpm atau revolution per
minute). Daya dan kecepatan putar dari motor listrik diteruskan pertama kali oleh transmisi
3
sabuk – puli, selanjutnya diteruskan kembali oleh rangkaian roda gigi dan terakhir diteruskan
oleh sistem transmisi sproket – rantai. Kecepatan putar akhir dari sproket akan dimanfaatkan
untuk menggerakan berbagai jenis mesin. Contoh mesin yang digerakkan adalah sistem
conveyor, mesin penghancur batu, mesin penghalus tepung, mesin pencetak briket atau mesin
pengiris singkong.
Di dalam tugas studio elemen mesin 2 ini, daya dan kecepatan putar motor listrik ditentukan
terlebih dahulu. Mesin yang digerakkan dipilih sistem conveyor atau ban berjalan untuk
mengangkut bahan makanan (Gambar 2 sampai Gambar 4). Sebagai bentuk tugas yang harus
diselesaikan dalam studio elemen mesin 2 ini, praktikan akan mencari ukuran dari sistem
transmisi daya yang terdiri dari transmisi sabuk – puli, roda gigi dan sproket – rantai.
4
Belt
Head
pulley
Gearbox
speed reducer
Rantai -
sproket
Motor
listrik
Sabuk
-puli
Head
pulley
Gearbox
speed reducer
Rantai -
sproket
Sabuk Motor
-puli listrik
5
Tugas perancangan dimulai dari informasi teknis yang tersedia dari pengguna sebagai pihak
yang memerlukan mesin, yaitu sebagai berikut:
MOTOR LISTRIK
CONVEYOR
6
Menghitung kecepatan putar head-pulley:
7
Menghitung kecepatan putar akhir (𝑛𝑠𝑝𝑟𝑜𝑘𝑒𝑡2 ):
Dari hasil perhitungan ini, perhatikan bahwa kecepatan putar dari motor listrik akan diturunkan
sebanyak _____ kali sehingga kecepatan putar akhir pada head-pulley menjadi ______ rpm.
Dengan kecepatan putar akhir head-pulley ______ rpm maka kecepatan linier ban conveyor
adalah _______ m/s.
8
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI SABUK – PULI
Perancangan sistem transmisi sabuk – puli ditujukan untuk memilih jenis sabuk dan puli
standar yang tersedia di pasaran. Tampilan kalkulator perancangan sistem transmisi sabuk –
puli ditunjukkan pada Gambar 5.
1. Sel dengan teks berwarna merah adalah sel-sel yang harus diisi dengan parameter-
parameter yang diketahui;
2. Sel dengan teks berwarna hitam adalah sel-sel yang berisi rumus dan menghitung
parameter yang diperlukan;
3. Hasil perhitungan yang perlu diperhatikan adalah:
a. Kecepatan putar puli kecil (np1);
b. Kecepatan putar puli besar (np2);
c. Jenis sabuk terpilih;
d. Panjang sabuk terpilih (Lsabuk);
e. Diameter puli kecil (D1);
f. Diameter puli besar (D2);
g. Jarak antar pusat puli (C);
4. Dalam pemilihan transmisi sabuk – puli, komponen yang pertama kali ditentukan
adalah jenis sabuk, baru kemudian menentukan dimensi puli.
9
5. Pemilihan sabuk sabuk didasarkan pada Tabel 1. Jenis sabuk yang dimaksud dalam
buku ini adalah sabuk-V.
Sabuk-V terdiri dari lima jenis ukuran yaitu A, B, C, D dan E. Sabuk-V ukuran A adalah
sabuk terkecil dan sabuk-V ukuran E adalah sabuk terbesar. Pemilihan sabuk-V
didasarkan pada daya yang ditransmisikan (dalam satuan hp) dan kecepatan putaran
motor penggerak (dalam satuan rpm).
6. Panjang sabuk adalah parameter penting lainnya dalam pemilihan jenis sabuk-V. Yang
dimaksud panjang sabuk adalah keliling sabuk itu. Panjang sabuk dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut ini.
𝜋
𝐿𝑠𝑎𝑏𝑢𝑘 = 2𝐶 + (𝐷 + 𝐷2 )
2 1
7. Menentukan diameter puli kecil (D1) dilakukan dengan mengacu pada Tabel 2.
Diameter puli kecil ditentukan berdasarkan jenis sabuk terpilih.
10
Tabel 2. Diameter puli kecil
11
Hasil perhitungan transmisi sabuk – puli:
12
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI SPROKET – RANTAI
Perancangan sistem transmisi sproket – rantai ditujukan untuk memilih jenis rantai dan sproket
standar yang tersedia di pasaran. Pemilihan jenis sproket dan rantai itu dilakukan dengan
menggunakan kalkulator seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.
1. Sel dengan teks berwarna merah adalah sel-sel yang harus diisi dengan parameter-
parameter yang diketahui;
2. Sel dengan teks berwarna hitam adalah sel-sel yang berisi rumus dan menghitung
parameter yang diperlukan;
3. Hasil perhitungan yang perlu diperhatikan adalah:
a. Nilai daya;
b. Kecepatan putar sproket kecil (ns1);
c. Jenis rantai terpilih;
d. Panjang rantai terpilih (Lrantai);
e. Jumlah gigi sproket kecil (Z1) dan sproket besar (Z2);
13
f. Diameter sproket kecil (Ds1);
g. Diameter sproket besar (Ds2);
h. Jarak antar pusat sproket (C);
4. Dalam pemilihan transmisi rantai – sproket, komponen yang pertama kali ditentukan
adalah jenis rantai, baru kemudian menentukan dimensi sproket;
5. Rasio kecepatan pada transmisi rantai – sproket dihitung menggunakan persamaan
berikut.
𝐷𝑠2 𝑍2 𝑛𝑠1
𝑉𝑅4 = = =
𝐷𝑠1 𝑍1 𝑛𝑠2
6. Nilai daya yang ditransmisikan akan menentukan kandidat nomor rantai terpilih.
Artinya dengan nilai daya yang sama mungkin saja rantai yang dipilih lebih dari satu,
apakah RS40, RS50 atau RS60.
7. Pemilihan rantai didasarkan pada Tabel 3. Jenis rantai yang dimaksud dalam buku ini
ditandai dengan nomor rantai RS40, RS50 dan RS60.
Pemilihan rantai didasarkan pada daya yang ditransmisikan (nilai daya dalam satuan
kW), kecepatan putar sproket kecil (rpm) dan jumlah gigi sproket kecil.
8. Panjang rantai adalah parameter penting lainnya dalam pemilihan jenis rantai. Yang
dimaksud panjang rantai adalah keliling rantai itu yang dapat dinyatakan dengan satuan
14
pitch atau in. Panjang rantai (satuan pitch) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut ini.
1 (𝑍2 − 𝑍1 )
𝐿𝑟𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 = 2𝐶 + (𝑍1 + 𝑍2 ) +
2 4𝜋 2 𝐶
9. Menentukan jumlah gigi sproket kecil (Z1) dilakukan dengan mengacu pada Tabel 3;
10. Menentukan jumlah gigi sproket besar (Z2) dilakukan dengan menghitung
menggunakan rumus berikut;
𝑍2
𝑉𝑅4 =
𝑍1
11. Menentukan diameter sproket dilakukan dengan menghitung menggunakan rumus
berikut;
𝑝𝑖𝑡𝑐ℎ
𝐷𝑠1 =
180
𝑠𝑖𝑛 𝑍
15
Hasil perhitungan transmisi rantai – sproket:
16
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI
Perancangan sistem transmisi roda gigi ditujukan untuk menghasilkan rancangan roda gigi
lurus yang memenuhi persyaratan keamanan. Perancangan roda gigi dilakukan dengan
menggunakan kalkulator seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Roda gigi yang dirancang
adalah jenis roda gigi lurus (spur gear) terdiri dari dua pasang roda gigi.
1. Sel dengan teks berwarna merah adalah sel-sel yang harus diisi dengan parameter-
parameter yang diketahui;
2. Sel dengan teks berwarna hitam adalah sel-sel yang berisi rumus dan menghitung
parameter yang diperlukan;
3. Hasil perhitungan yang perlu diperhatikan adalah:
a. Nilai daya;
b. Sistem pitch;
c. Geometri pinion dan gear;
d. Kecepatan putar pinion () dan gear ();
e. Material roda gigi;
f. Faktor umur;
g. Umur roda gigi;
4. Perhatikan bahwa, daya dan kecepatan putar dari transmisi sabuk – puli akan diteruskan
ke roda gigi sehingga kecepatan putar pada roda gigi harus bersesuaian dengan
kecepatan putar puli besar;
17
5. Sistem pitch yang digunakan dalam perancangan roda gigi adalah modul dan diametral
pitch;
6. Roda gigi dirancang untuk menahan tegangan normal akibat momen lentur dan
tegangan kontak. Biasanya tegangan kontak bernilai lebih besar dari pada tegangan
normal;
7. Umur roda gigi sangat tergantung pada geometri, jenis material dan tegangan yang
dialami oleh roda gigi itu;
18
Hasil perhitungan transmisi roda gigi – pasangan-1:
19
Hasil perhitungan transmisi roda gigi – pasangan-2:
20