Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
12. Hasil pengkajian di suatu posyandu lansia didapatkan keluhan terbanyak adalah
pusing dan nyeri di leher dan dada. Apakah pengkajian lanjutan pada kasus
tersebut?
A. Pengukuran tekanan darah
B. Pengukuran kadar glukosa darah
C. Pengukuran kadar kolesterol
D. Pengukuran kadar asam urat
E. Pengukuran suhu
13. Hasil pengkajian disuatu sekolah dasar pada siswa SD kelas 1 didapatkan
keluhan terbanyak adalah banyak siswa yang memiliki karies gigi. Apakah
pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
A. Wawancara siswa terkait pengetahuannya tentang karies gigi
B. Pengkajian fisik anak usia sekolah dasar
C. Winshield survey kondisi sekolah
D. Wawancara siswa terkait makanan yang seringkali dikonsumsi
E. Wawancara siswa terkait kebiasaan dan cara menggosok gigi
14. Hasil pengkajian disuatu posyandu balita didapatkan keluhan terbanyak adalah
gatal-gatal. Kader mengatakan, “Balita disini terbiasa mandi di sungai
padahal sudah memiliki air bersih di rumah masing-masing.” Apakah
pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
A. Wawancara ibu balita terkait alasan mandi di sungai
B. Data kunjungan balita ke posyandu
C. Pengkajian fisik balita
D. Winshield survey
E. Kuesioner perilaku kesehatan ibu dan anak
15. Perawat F melakukan kegiatan seminar dan workshop pada kader posyandu
balita terkait deteksi stunting pada balita. Hal yang dilakukan oleh perawat F
bertujuan untuk memberdayakan kader agar mampu mendeteksi balita
dengan stunting. Hal tersebut merupakan bentuk kegiatan ...
A. Proses kelompok
B. Kemitraan
C. Partnership
D. Empowerment/pemberdayaan
E. FGD
16. Mahasiswa Ners UDS berinisiatif membentuk bank sampah yang bermanfaat
bagi pengelolaan sampah di Desa U yang menjadi desa binaan mereka di stase
Keperawatan Komunitas. Mahasiswa Ners pun mencoba untuk kontak dengan
perangkat desa terkait ketersediaan lahan untuk bank sampah. Kegiatan yang
akan dilakukan tersebut merupakan salah satu contoh bentuk kegiatan dari ...
A. Proses Kelompok
B. Promosi Kesehatan
C. Empowerment
D. Focus Group Discussion
E. Partnership/kemitraan
17. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh Ns.P mendapatkan data bahwa pada
agregat lansia di RW I terdapat 60% masih mengkonsumsi garam dan jeroan
dalam jumlah banyak. Posyandu lansia belum terbentuk di wilayah tersebut
sehingga agregat lansia belum terpapar dengan informasi kesehatan. Apa
masalah keperawatan yang dapat diangkat dari kasus tersebut?
A. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
B. Kesiapan peningkatan koping komunitas
C. Defisiensi kesehatan komunitas
D. Ketidakefektifan koping
E. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
18. Hasil pengkajian perawat puskemas pada anak kelas 2 dan 3 di suatu sekolah
dasar didapatkan sudah terdapat 90% anak memiliki kebiasaan cuci tangan
sebelum makan dengan metode mencuci tangan 6 langkah. Hasil observasi juga
ditemukan sebanyak 75% anak membawa bekal makan siang ke sekolah dan
sisanya membeli makan siang di kantin sekolah. Apakah diagnosis keperawatan
pada kasus tersebut?
A. perilaku kesehatan cenderung berisiko
B. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
D. ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. defisiensi kesehatan komunitas
19. Pengkajian pada agregat balita di sebuah desa menunjukkan hanya sebanyak
60% balita rutin mengikuti kegiatan posyandu. Kader mengatakan bahwa
terdapat balita yang status gizinya berada pada garis kuning di KMS. Kader
juga mengatakan masyarakat masih kurang paham tentang pentingnya
pemenuhan kebutuhan gizi pada balita. Apakah diagnosis keperawatan pada
kasus tersebut?
A. perilaku kesehatan cenderung berisiko
B. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
D. ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. defisiensi kesehatan komunitas
20. Hasil pengkajian perawat di suatu desa ditemukan data peningkatan 5 % kasus
baru TBC, 70% keluarga di desa tersebut tergolong keluarga prasejahtera dan
sejahtera 1, 50% keluarga di desa tersebut berpendidikan rendah, dan masih
minimnya pengetahuan warga terkait penyakit TBC. Apakah diagnosis
keperawatan pada kasus tersebut?
A. perilaku kesehatan cenderung berisiko
B. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
D. ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. defisiensi kesehatan komunitas
23. Saat dilakukan kunjungan rumah, didapatkan laki laki berusia 67 tahun
menderita TBC. Klien sudah rutin minum obat selama 2 bulan terakhir, namun
sejak kemarin klien mengatakan menolak minum obat karena merasa sudah
sembuh. Apakah tindakan utama yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Merujuk klien ke fasilitas kesehatan
b. Melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya minum obat bagi
penderita TBC secara rutin
c. Memodifikasi lingkungan rumah klien
d. Membiarkan klien untuk tidak minum obat
e. Memberikan makanan sehat bergizi pada klien
24. Keluarga Tn J (29 tahun) merupakan keluarga inti dengan anggota keluarga Ibu C
(27 tahun) dan Anak L (5 tahun). Hasil pengkajian yang dilakukan oleh Ns.I
diperoleh data bahwa Tn J mengalami batuk berdahak sejak 1 bulan yang
lalu. Tn.J sebelumnya sudah pernah dirawat di RS dan didiagnosis terkena
penyakit TBC. Keluarga Tn J mengungkapkan setelah pulang dari RS, keluarga
merasa kesulitan untuk merawat Tn.J terutama terkait pengobatan selama
dirumah. Apakah tugas kesehatan keluarga yang dialami keluarga Tn J dari data
diatas?
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada Tn J
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat pada Tn J
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat
KETIDAKPATUHAN VS MANAJEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF
KETIDAKPATUHAN
Definisi :
Perilaku individu dan/atau pemberi asuhan tidak mengikuti rencana
perawatan/pengobatan yang disepakati dengan tenaga kesehatan, sehingga
menyebabkan hasil perawatan/pengobatan tidak efektif.
Obyektif:
1. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko
2. Gagal menerapkan program perawatan/pengobatan dalam kehidupan sehari-
hari
3. Aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan