Anda di halaman 1dari 7

PEMBINAAN UKOM KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

Dosen: Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep., Ns., M.Kep

1. Di suatu desa terdapat 21 penderita TB Paru yang tersebar di semua RW.


Perawat melakukan penyuluhan tentang pentingnya penggunaan masker dan
tempat membuang dahak untuk mencegah penularan. Perawat mengundang
seluruh pasien TB Paru dan keluarganya. Apakah indikator evaluasi sumatif
keberhasilan tindakan pada kasus tersebut?
A. Klien dan keluarga memahami tentang penularan TB Paru
B. Keluarga mengantar klien untuk periksa sesuai jadwal
C. Keluarga menyediakan tempat membuang dahak
D. Klien menggunakan masker setiap hari
E. Angka kesembuhan TB meningkat

2. Perawat mengadakan MMD untuk menyusun rencana intervensi masalah


tingginya kejadian demam berdarah, Berdasarkan hasil analisis data, diketahui
permasalahan tersebut dipicu oleh sulitnya warga mengakses pelayanan
kesehatan masyarakat. Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut?
A. Pemberdayaan masyarakat
B. Intervensi professional
C. Pendidikan kesehatan
D. Proses kelompok
E. Kemitraan

3. Dalam suatu desa didapatkan data pengkajian : 40% masyarakat ternyata


menderita hipertensi; 40% masih produktif, 10% penderita hipertensi pernah
mengalami stroke ringan; penduduk desa biasa makan dengan makanan asin dan
tinggi natrium; kader posyandu mengatakan bahwa hanya 10% dari masyarakat
yang mau dan rutin untuk periksa kesehatan di posyandu setempat. Bagaimana
strategi intervensi untuk membentuk perilaku sehat dan mandiri pada
masyarakat tersebut?
A. Kemitraan
B. Proses kelompok
C. Tindakan mandiri
D. Pendidikan kesehatan
E. Pemberdayaan masyarakat

4. Hasil pengkajian terhadap penduduk di suatu kelurahan 57% adalah lansia, 10


orang di antaranya mengeluh haus terus , lapar terus, buang air kecil terus, dan
berat badan menurun drastic. Selanjutnya perawat merencanakan akan
melakukan screening untuk menjaring para lansia yang menderita penyakit dm
yang pada pelaksanaannya akan bekerja sama dengan pihak swasta dalam
penyediaan alat pemeriksaan gula darah. Apakah strategi intervensi yang akan
perawat lakukan?
A. Kemitraan
B. Proses kelompok
C. Tindakan mandiri
D. Pendidikan kesehatan
E. Pemberdayaan masyarakat
5. Hasil pengkajian perawat N pada komunitas masyarakat Desa Sehat
menunjukkan bahwa sebanyak 50% balita menderita diare, 20% balita
menderita Tb paru dan 30% lainnya menderita gizi buruk. desa Sehat tidak
terjangkau pelayanan kesehatan karena letak geografis yang tidak
mendukung. Petugas kesehatan butuh waktu 3 jam untuk menjangkau desa
Sehat sehingga tidak ada program yang tersedia untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat. Masalah keperawatan yang dapat diambil berdasarkan
kasus tersebut adalah....
A. manajemen kesehatan tidak efektif
B. perilaku kesehatan cendrung beresiko
C. kesiapan manajemen kesehatan komunitas
D. Defisit kesehatan komunitas
E. kurang pengetahuan

6. Hasil pengkajian pada kelompok anak sekolah menunjukkan bahwa sebanyak


50% anak usia sekolah suka mengkonsumsi jajanan yang tidak hygienis,
70% tidak melakukan cuci tangan sebelum makan bekal yang dibawa ke
sekolah dan 30% anak sekolah menyukai makanan cepat saji. Masalah
keperawatan yang dapat diambil berdasarkan kasus tersebut adalah...
A. manajemen kesehatan tidak efektif
B. perilaku kesehatan cendrung beresiko
C. kesiapan manajemen kesehatan komunitas
D. Defisit kesehatan komunitas
E. kurang pengetahuan

7. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa sebanyak 40% lansia menderita


hipertensi. Kebiasaan mayoritas lansia di Desa makmur adalah mengkonsumsi
makanan asin. Jika mengalami sakit kepala, mayoritas lansia membeli obat di
warung dan tidak memeriksakan diri. Masalah keperawatan yang dapat
diambil dari kasus tersebut adalah...
A. manajemen kesehatan tidak efektif
B. perilaku kesehatan cendrung beresiko
C. kesiapan manajemen kesehatan komunitas
D. Defisit kesehatan komunitas
E. pemeliharaan kesehatan tidak efektif

8. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa sebanyak 60% masyarakat mengalami


TB paru. Program TB paru telah dijalankan di Desa Sehat, namun mayoritas
penyandnag TB paru banyak yang putus obat. Mayoritas mengatakan bahwa
mereka menghentikan pengobatan ketika merasa tidak sakit. Masalah
keperawatan yang dapat diambil berdasarkan kasus tersebut adalah...
A. manajemen kesehatan tidak efektif
B. perilaku kesehatan cendrung beresiko
C. Ketidakpatuhan
D. Defisit kesehatan komunitas
E. pemeliharaan kesehatan tidak efektif
9. Perawat melakukan pengkajian di suatu RW terkait jumlah seluruh KK dan
jumlah penduduk dengan menggunakan data yang sudah ada sebelumnya
dari Bapak RW. Apakah nama data pengkajian yang diambil oleh perawat pada
kasus tersebut?
A. Kuesioner
B. Wawancara
C. Data Sekunder
D. Data Primer
E. Data Tersier

10. Perawat melakukan pengkajian di suatu RW terkait penyakit-penyakit apa saja


yang diderita oleh seluruh warga RW selama kurun waktu 6 bulan terakhir.
Apakah metode pengkajian yang paling tepat dilakukan oleh perawat pada kasus
tersebut?
A. Kuesioner
B. Wawancara
C. Studi literatur
D. Wienshield survey
E. Focus Group Discussion

11. Perawat melakukan pengkajian di suatu RW terkait sejarah timbulnya


komunitas di wilayah tersebut. Apakah metode pengkajian yang paling tepat
dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
A. Kuesioner
B. Wawancara
C. Studi literatur
D. Wienshield survey
E. Focus Group Discussion

12. Hasil pengkajian di suatu posyandu lansia didapatkan keluhan terbanyak adalah
pusing dan nyeri di leher dan dada. Apakah pengkajian lanjutan pada kasus
tersebut?
A. Pengukuran tekanan darah
B. Pengukuran kadar glukosa darah
C. Pengukuran kadar kolesterol
D. Pengukuran kadar asam urat
E. Pengukuran suhu

13. Hasil pengkajian disuatu sekolah dasar pada siswa SD kelas 1 didapatkan
keluhan terbanyak adalah banyak siswa yang memiliki karies gigi. Apakah
pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
A. Wawancara siswa terkait pengetahuannya tentang karies gigi
B. Pengkajian fisik anak usia sekolah dasar
C. Winshield survey kondisi sekolah
D. Wawancara siswa terkait makanan yang seringkali dikonsumsi
E. Wawancara siswa terkait kebiasaan dan cara menggosok gigi
14. Hasil pengkajian disuatu posyandu balita didapatkan keluhan terbanyak adalah
gatal-gatal. Kader mengatakan, “Balita disini terbiasa mandi di sungai
padahal sudah memiliki air bersih di rumah masing-masing.” Apakah
pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
A. Wawancara ibu balita terkait alasan mandi di sungai
B. Data kunjungan balita ke posyandu
C. Pengkajian fisik balita
D. Winshield survey
E. Kuesioner perilaku kesehatan ibu dan anak

15. Perawat F melakukan kegiatan seminar dan workshop pada kader posyandu
balita terkait deteksi stunting pada balita. Hal yang dilakukan oleh perawat F
bertujuan untuk memberdayakan kader agar mampu mendeteksi balita
dengan stunting. Hal tersebut merupakan bentuk kegiatan ...
A. Proses kelompok
B. Kemitraan
C. Partnership
D. Empowerment/pemberdayaan
E. FGD

16. Mahasiswa Ners UDS berinisiatif membentuk bank sampah yang bermanfaat
bagi pengelolaan sampah di Desa U yang menjadi desa binaan mereka di stase
Keperawatan Komunitas. Mahasiswa Ners pun mencoba untuk kontak dengan
perangkat desa terkait ketersediaan lahan untuk bank sampah. Kegiatan yang
akan dilakukan tersebut merupakan salah satu contoh bentuk kegiatan dari ...
A. Proses Kelompok
B. Promosi Kesehatan
C. Empowerment
D. Focus Group Discussion
E. Partnership/kemitraan

17. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh Ns.P mendapatkan data bahwa pada
agregat lansia di RW I terdapat 60% masih mengkonsumsi garam dan jeroan
dalam jumlah banyak. Posyandu lansia belum terbentuk di wilayah tersebut
sehingga agregat lansia belum terpapar dengan informasi kesehatan. Apa
masalah keperawatan yang dapat diangkat dari kasus tersebut?
A. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
B. Kesiapan peningkatan koping komunitas
C. Defisiensi kesehatan komunitas
D. Ketidakefektifan koping
E. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
18. Hasil pengkajian perawat puskemas pada anak kelas 2 dan 3 di suatu sekolah
dasar didapatkan sudah terdapat 90% anak memiliki kebiasaan cuci tangan
sebelum makan dengan metode mencuci tangan 6 langkah. Hasil observasi juga
ditemukan sebanyak 75% anak membawa bekal makan siang ke sekolah dan
sisanya membeli makan siang di kantin sekolah. Apakah diagnosis keperawatan
pada kasus tersebut?
A. perilaku kesehatan cenderung berisiko
B. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
D. ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. defisiensi kesehatan komunitas

19. Pengkajian pada agregat balita di sebuah desa menunjukkan hanya sebanyak
60% balita rutin mengikuti kegiatan posyandu. Kader mengatakan bahwa
terdapat balita yang status gizinya berada pada garis kuning di KMS. Kader
juga mengatakan masyarakat masih kurang paham tentang pentingnya
pemenuhan kebutuhan gizi pada balita. Apakah diagnosis keperawatan pada
kasus tersebut?
A. perilaku kesehatan cenderung berisiko
B. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
D. ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. defisiensi kesehatan komunitas

20. Hasil pengkajian perawat di suatu desa ditemukan data peningkatan 5 % kasus
baru TBC, 70% keluarga di desa tersebut tergolong keluarga prasejahtera dan
sejahtera 1, 50% keluarga di desa tersebut berpendidikan rendah, dan masih
minimnya pengetahuan warga terkait penyakit TBC. Apakah diagnosis
keperawatan pada kasus tersebut?
A. perilaku kesehatan cenderung berisiko
B. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
D. ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. defisiensi kesehatan komunitas

21. Ns.P berencana melakukan penyuluhan kesehatan terkait pentingnya gaya


hidup sehat pada agregat lansia di salah satu RW yang berada di bawah
wilayah kerja Puskesmas tempat Ns.P bekerja. Apakah jenis intervensi yang
dilakukan oleh Ns.P?
A. Prevensi Primer
B. Prevensi Sekunder
C. Prevensi Tersier
D. Promosi
E. Rehabilitasi
22. Perawat melakukan pengkajian terkait penyebab belum bisa terlaksananya
kegiatan program Bank Sampah di Desa Y. Perawat mengundang seluruh
perangkat desa beserta kader dan petugas puskesmas untuk mendapatkan
informasi tersebut. Apakah metode pengkajian yang paling tepat dilakukan oleh
perawat pada kasus tersebut?
A. Kuesioner
B. Wawancara
C. Studi literatur
D. Wienshield survey
E. Focus Group Discussion

23. Saat dilakukan kunjungan rumah, didapatkan laki laki berusia 67 tahun
menderita TBC. Klien sudah rutin minum obat selama 2 bulan terakhir, namun
sejak kemarin klien mengatakan menolak minum obat karena merasa sudah
sembuh. Apakah tindakan utama yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Merujuk klien ke fasilitas kesehatan
b. Melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya minum obat bagi
penderita TBC secara rutin
c. Memodifikasi lingkungan rumah klien
d. Membiarkan klien untuk tidak minum obat
e. Memberikan makanan sehat bergizi pada klien

24. Keluarga Tn J (29 tahun) merupakan keluarga inti dengan anggota keluarga Ibu C
(27 tahun) dan Anak L (5 tahun). Hasil pengkajian yang dilakukan oleh Ns.I
diperoleh data bahwa Tn J mengalami batuk berdahak sejak 1 bulan yang
lalu. Tn.J sebelumnya sudah pernah dirawat di RS dan didiagnosis terkena
penyakit TBC. Keluarga Tn J mengungkapkan setelah pulang dari RS, keluarga
merasa kesulitan untuk merawat Tn.J terutama terkait pengobatan selama
dirumah. Apakah tugas kesehatan keluarga yang dialami keluarga Tn J dari data
diatas?
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada Tn J
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat pada Tn J
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d. Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan
e. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat
KETIDAKPATUHAN VS MANAJEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF

KETIDAKPATUHAN
Definisi :
Perilaku individu dan/atau pemberi asuhan tidak mengikuti rencana
perawatan/pengobatan yang disepakati dengan tenaga kesehatan, sehingga
menyebabkan hasil perawatan/pengobatan tidak efektif.

Gejala dan Tanda Mayor:


Subjektif
1. Menolak menjalani perawatan/pengobatan
2. Menolak mengikuti anjuran
 
Objektif
1. Perilaku tidak mengikuti program perawatan/pengobatan
2. Perlikau tidak menjalankan anjuran

MANAJEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF


Definisi:
Pola pengaturan dan pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke dalam
kebiasaan hidup sehari-hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang
diharapkan

Gejala dan Tanda Mayor:


Subyejtif:
Mengungkapkan kesulitan dalam menjalani program perawatan/pengobatan

Obyektif:
1. Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko
2. Gagal menerapkan program perawatan/pengobatan dalam kehidupan sehari-
hari
3. Aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai