Anda di halaman 1dari 2

1.

Dari sisi kepribadian , jika dianalisakan terhadap diri sendiri dengan introvert dalam pandemi akan
mengalami beberapa masalah dengan adanya pembawaan dari dalam dari dalam diri yang tertutup
senang menyendiri. Adanya pandemi bukan berarti dari sisi kepribadian menjadi senang dengan
menyendiri akan tetapi adanya timbul masalah Sulit melakukan berinteraksi dengan seseorang secara
langsung menimbulkan masalah yaitu menyendiri dalam hal apapun ketika interaksi dengan orang
terluar tertutup menjadi menyendiri. Meskipun menyukai kesendirian dalam hal ini menyebabkan
masalah yaitu sulit untuk interaksi dengan orang baru atau orang sekitar. Meskipun dalam hal ini baik
untuk dirinya akan tetapi orang luar akan menganggap hal ini dengan suatu keanehan dengan tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain. Dari yang dapat dikatakan solusi yang tepat untuk kepribadian yang
dimiliki khususnya saya sendiri dengan adanya kecanggihan teknologi dan komunikasi sebaiknya
melakukan komunikasi dengan apa yang saya inginkan, apa yang saya mau dan apa yang saya senangi
dengan begitu interaksi tetap akan berjalan meskipun hanya lewat grup sosial media, dalam hal ini akan
berpengaruh terhadap diri kita mampu mengembamgankan diri sendiri dengan orang yang memang kita
mau berinteraksi.

Dari konsep diri dan sikap .jika dikaitkan dengan pandemi ini dan di analisa terhadap masalah diatas
dalam diri sendiri . sikap pasif dalam diri selalu menjadi hal biasa untuk diri rasa malu dan merasa takut
salah sering menjadi penghalang dalam melakulan hal apapun. Setidaknya dengan berkuliah sikap ini
sedikit terkikis dengan mendegar penjelasan dosen ataupun dari teman sendiri, akan tetapi ketika
pandemi ini yang membuat keterbatasan dalam hal apapun sikap pasif ini muncul kembali karena
adanya rasa takut salah dan malu yang menyebabkan beberapa masalah baik dalam kuliah atau
dilingkungan rumah. Ketika dosen bertanya kepada mahasiswa dirasa sudah mengetahui jawaban
tersebut bisa jadi menjawab akan tetapi adanya sikap pasif membuat sikap hanya berdiam diri dan
menunggu yang lain, selain hal.itu sikap ini menimbulkan kerungian untuk diri sendiri.Solusi yang
dilakukan ini belum terlibat ampuh 100% akan tetapi ada perubahan dari bentuk pasif menjadi aserfif
yaitu dengan berteman dengan teman yang dapat membuat diri menjadi asertif telah saya lakukan
dimulai dari semester baru ini dengan berteman dengan seorang asertif membuat dorongan dalam diri
pun ingin melakukan hal yang sama kemudian dorongan dari teman yang membuat sikap pasif menjadi
hilang.

Dari segi kesehatan mental banyak mengalami dampaknya, banyak terbebani dari segi mental.untuk
masa pandemi ini dimulai dari rasa cemas gelisah frustasi tidak mau tau mengenai kehidupan
lingkungan, kejadian tersebut berkaitan dengan mental yang banyak dialami semasa pandemu.
Begitupun dalam diri cemas gelisah frustasi bahkan badan terasa sakit akan tetapi ketika ke dokter
mengatakan anda dalam baik-baik saja. Adanya kepercayaan manusia perlu mengeluarkan energi
melalui olahraga, dalam hal ini menjadi suatu landasan jika olahraga dapat membantu kesehatan
mental, olahraga tidak lah harus dilakukan dengan berat- berat cukup melakukan kegiatan sederhana.
Dalam hal ini untuk diri sendiri dikarenakan sangat menyukai kpop daripada saja melihat mengapa tidak
mencoba mempraktekkan tarian dari kpop tersebut dalam hal ini dapat digunakan sebagai suatu sarana
olahraga dan dapat membuat perasaan menjadi senang selain menyukai kpop kita dapat meniru
gerakan tarian yang idola kita lakukan. Dalam hal ini kegiatan ini sudah terbukti untuk diri sendiri dari
rasa cemas, gelisah frustasi mulai tersalurkan dalan olahraga. Solusi yang dapat dilakukan dengan
mengikuti komunitas mengenai mental health care banyak di sosial media dengan begitu kita bisa
melakukan diskusi mengenai kesehatan mental yang baik selain mendapat ilmu kita bisa membantu
seseorang yang sedang mengalami kesehatan mental yang tidak baik.

Dari segi kecerdasan majemuk analisa dapat dilakukan dalam pandemi ini akan sangat terlihat dengan
jelas dalam hal ini ketika bertindak, berpikir dan berperilaku sangat berubah dalam kondisi pandrmi
khusunya berperilaku setidaknya semasa pandemi ini perilaku yang sangat banyak dirasakan dalam hal
ini malas untuk melakukan apapun. Dari kecerdasan linguistik yang dimana sangat menyukai baca buku
menulis berubah menjari kecerdasan visual hanya berimajinasi diakibatkan dengan banyaknya sosial
media yang ada sulit untuk mendapatkan ide. Dari hal ini bermunculan masalah yaitu malas melakukan
apapun hanya bisa membayangkan saja tanpa beraksi dan muncul masalah yaitu tidak bisa produktif
selama pandemi ini. Solusi yang ada melakukan kegiatan setidaknya dalam hal ini saya mengintruksikan
saya harus bergerak baik melakukan apapun seperti olahraga menari dengan begitu dari hal ini perilaku ,
berpikir dan tindakan saya tetap sesuatu dengan skill yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai