Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK BENGKEL

NAMA :
NIM :
KELAS/GRUP :
PRAKTEK : KERJA BATU

Telah diterima dan di periksa oleh:

Instruktur,

DARU PURBANINGTYAS, ST, MT


NIP 197110311999032002

Mengetahui,
Kepala Laboratorium dan Bengkel

ANDRIAL IMRAN, ST, MT


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehendak Allah SWT yang telah memeri
rahmat dan karuniaNYA sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
bengkel batu dengan lancar.
Laporan kerja batu ini saya susun berdasarkan apa yang telah di lakukan
pada saat praktek kerja batu di lapangan.
Saya ucapkan terima kasih kepada para instruktur yang selalu
membimbing dan membina dalam pelaksanaan praktek kerja bengkel batu,serta
ucapan terima kasih kedapa teman-teman atas kerja samanya dalam praktek kerja
bengkel kayu.
Saya mengetahui penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan wawasan serta kemampuan saya dalam menulis laporan ini. Oleh
karena itu, saya harapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Saya harap laporan praktek kerja bengkel batu ini dapat bermanfaat bagi
kita semua kedepannya.
DAFTAR ISI

COVER LAPORAN
COVER LAPORAN DALAM
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PRAKTEK
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTEK

BAB II DASAR TEORI


2.1 PENGERTIAN PONDASI

BAB III ALAT DAN BAHAN


2.1 NAMA-NAMA ALAT DAN FUNGSINYA
2.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN
2.3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
2.4 ALAT K3

BAB IV URAIAN PRAKTEK


4.1 GAMBAR KERJA:
1. DENAH PONDASI
2. GAMBAR TAMPAK PONDASI
4.2 TAHAPAN KERJA
1. PEMASANGAN BOWPLANK
2. GALIAN PONDASI
3. PASANGAN CERUCUK/PANCANG
4. TIMBUNAN PASIR
5. PEMASANGAN AANSTAMPING
6. PASANGAN PONDASI ATU GUNUNG
7. PLESTERAN PONDASI
8. TIMBUNAN TANAH

BAB V HASIL PRAKTEK


5.1 GAMBAR HASIL PRAKTEK
5.2 DOKUMENTASI HASIL PRAKTEK

BAB VI KESIMPULAN
6.1 KESIMPULAN
6.2 SARAN
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia kerja sekarang ini memerlukan tenaga kerja yang terampil
dan professional. Oleh karena itu, setiap perguruaan tinggi di idang teknik
khususnya lebih mengutamakan serta menuntut mahasiswanya untuk terampil
pada bidangnya. Maka dari itu perlu dilakukannya terjun langsung ke
lapangan dengan melakukan praktek kerja lapangan.
Oleh karena itu, PDD POLITEKNIK NEGERI NUNUKAN mengadakan
praktek kerja bengkel atu agar mahasiswa dapat mengetahui teknik-teknik
kerja di lapangan agar setelah lulus dapat terjun langsung ke masyarakat tanpa
canggung lagi.

1.2 Maksud dan Tujuan


Dalam praktek kerja bengkel batu diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui setra memahami cara kerja dan konsep yang baik dan benar dalam
pekerjaan bengkel batu

Tujuan praktek bengkel batu adalah:


 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami alat-alat dan kegunaannya
pasa praktek kerja bengkel kayu dengan baik dan benar
 Mahasiswa dapat mengetahui kondisi material yang baik dan buruk
kualitasnya
 Menjadikan mahasiswa lebih memahami dan mengerti proses pekerjaan
pada saat praktek lapangan.
 Menjadikan mahasiwa yang bertanggung jawa atas apa yang dilakukan
pada saat pekerjaan di lapangan
 Melatih kerja sama antar mahasiswa saat menyelesaikan pekerjaan di
lapangan
BAB III
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Pondasi


Pondasi dalam suatu bangunan merupakan bagian paling bawah dan
berhubungan langsung dengan tanah. Pada struktur bangunan, pondasi berfungsi
untuk memikul beban bangunan yang ada diatasnya. Untuk menghasilkan bangunan
yang kokoh, pondasi juga harus direncanakan dan dikerjakan dengan sangat hati-hati.
Pondasi harus diperhitungkan sedemikian rupa baik dari segi dimensi maupun secara
analitis mekanis.
Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan berdasarkan jenis, kekuatan dan
daya dukung tanah tempat berdirinya. Bagi tanah yang stabil dan memiliki daya
dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan konstruksi yang sederhana. Jika
tanahnya labil dan memiliki daya dukung buruk, maka pondasinya juga harus lebih
kompleks.
Dalam mendesain pondasi harus mempertimbangkan penurunan dan daya dukung
tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga diikutkan
dalam pertimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya
penurunan total(keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan
diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan
masalah bagi struktur yang didukungnya.
Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah
terhadap pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi
adhesinya, kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan
juga pada bahan pondasi itu sendiri. Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang
terjadi di dalamnya amatlah sulit dipastikan, oleh karena itu para ahli geoteknik
membatasi beban yang bekerja hanya boleh, biasanya, sepertiga dari kekuatan
desainnya.

Selain itu juga podasi harus mampu menahan beban :


- Beban horizontal/beban geser, seperti beban akibat gaya tekan tanah, perpindahan
beban akibat gaya angin pada dinding.
- Beban hidup, seperti berat sendiri bangunan.
- beban hidup, beban orang, air hujan dan salju.
- gaya gempa
- gaya angkat air
- Momen dan Torsi
BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 NAMA-NAMA ALAT DAN FUNGSINYA

ALAT FUNGSI

CETOK BANGUNAN

alat yang biasa digunakan untuk


memplester atau mengaci tembok. Alat ini
juga biasa digunakan untuk mencampur
adonan pasir dan semen.

 Waterpass Tukang atau Leveling adalah alat yang digunakan untuk mengukur
atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran
secara vertikal maupun horizontal.
 Meteran /Roll Meter Alat sederhana yang memiliki fungsi yang sering digunakan
untuk mengukur panjang/tinggi suatu benda, pada dasarnya alat ini seperti
penggaris namun berbentuk pita panjang yang bisa digulung. Alat ini banyak
digunakan oleh pekerja bangunan, bengkel maupun pekerja lainnya untuk
mempermudah dalam pekerjaan.
 Penggaris kayu lipat digunakan untuk mrngukur panjang dan alat bantu untuk
menggambar garis lurus
 Penggaris siku biasanya digunakan untuk mengukur dan mengetahui
permukaan dinding apakah sudah rata atau belum atau sudah siku apa belum
 gergaji kayu berfungsi untuk memotong kayu.
 Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun
untuk meratakan tanah.
 Kapak digunakan untuk merimbas kayu
 Palu digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, dan menghancurkan
suatu objek
 Sekop digunakan untuk menggali tanah , mencampur spesi dan sebagainya
 Selang ukur digunakan untuk mengukur beda tinggi
 Ember digunakan untuk mengamil air, menakar air atau semen, membawa spesi
dll
 Linggis digunakan untuk menghancurkan batu
 Unting-unting dgunakan seagai pengganti waterpass vertical yaitu untuk
mengukur ketegakan pada pasangan bata atau menentukan suatu titik.k
 Gerobak digunakan untuk sebagai pengangkut material untuk mempermudah
dan mempercepat pekerjaan
 Pensil digunanakn untuk member tanda pada kayu saat pemasangan bowplank
3.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN

GAMBAR BAHAN KETERANGAN

 Benang
 Pasir
 Batu gunung
 Air
 Paku
 Kayu
3.3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
K3 merupakan hal yang sangat penting dan wajib diperhatikan pada saat kerja
bengkel, yaitu sebagai petunjuk tata tertib pekerjaan yang aman dan sebagai antisipasi
terhadap kecelakaan yang terjadi di lapangan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:


1. Menggunakan pakaian praktek yang lengkap
2. Menggunakan helm safety
3. Menggunakan sepatu safety
4. Menggunakan penutup mulut dan hidung (masker)
5. Menggunakan sarung tangan
6. Focus dalam mengerjakaan pekerjaan
7. Menyediakan peralatan P3K
8. Mengikuti semua petunjuk dari instruktur serta menaati peraturan yang telah di
tetapkan
9. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan
3.4 ALAT K3 DAN FUNGSINYA
GAMBAR FUNGSI
MASKER

Terbuat dari kain kassa steril dengan


pengikat di kedua sisinya, berfungsi
untuk melindungi mulut dan hidung
dari kotoran dan debu-debu saat
bekerja

 Sepatu safety terbuat dari lapisan kulit dengan rangka besi di dalamnya,
berfungsi untuk melindungi kaki dari hal-hal yang tidak diinginkan saat
bekerja
 Helm safety sebagai alat keselamatan kerja yang digunakan sebagai
pelindung kepala si pekerja agar terhindar dari jatuhnya benda dan
lainnya
 Kaos tangan merupakan sebagai alat keselamatan kerja yang berfungsi
melindungi tangan dari benda tajam dan mencegah cidera saat bekerja
 Baju praktek berfungsi melindungi badan dari hal yang tidak diinginkan
BAB IV
URAIAN PEKERJAAN

4.1 GAMBAR KERJA


1. DENAH PONDASI

2. GAMBAR TAMPAK PONDASI


4.2. TAHAPAN KERJA
4.2.1 PEMASANGAN BOWPLANK
Bahan yang di gunankan:
 Balok
 Papan
 Benang
 Paku

Alat yang digunakan:


 Meteran
 Palu
 Gergaji
 Kapak
 Selang ukur
 Waterpass
 Unting-unting
 Linggis
 Pensil
 Penggaris siku

Tahap pengerjaan :
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Siapkan kayu untuk pembatas.
3. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
4. Tancapkan kayu pertama (as) dengan menggunakan palu.
5. Ukur panjang dan lebar sesuai gambar yang telah di rencanakan dan beri tanda
sebagai patokan as bangunan
6. Kemudian ukur keluar 1 m dari masing-masing as bangunan dan tancapkan kayu
sebagai patokan bowplank
7. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran dan selang ukur
8. Kemudian pasang benag sesuai tinggi yang telah diukur sebagai acuan untuk
memasang papan penahan
9. Pasang papan mengelilingi tiang yang telah diberi tanda dengan benang sesuai
tinggi yang telah di tentukan/ diukur
10. Ukur dan beri tanda dengan benang sebagai patokan as pondasi
11. Buatlah patokan sebagai acuan untuk pekerjaan pasangan pondasi batu
gunung.
12. Beri patok dan benang sebagai acuan untuk pekerjaan galian tanah
13. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.
4.2.2 Galian Pondasi

Alat yang digunakan:


 cangkul
 gancu
 linggis
 sekop
 ember

Tahap pengerjaan :

1. Persiapkan alat yang akan digunakan


2. Gali tanah dengan acuan patok serta benang yang telah di pasang
3. Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
4. Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai
rencana.
5. Ukur kedalaman galian setiap beberapa meter.
6. Bila ada genangan air dalam galian maka harus disediakan pompa atau ember
untuk mengeluarkan air dari dalam galian.
7. Ratakan dan rapikan galian

4.2.3 Pemasangan Cerucuk / Pancang

Bahan yang di gunankan:


 Kayu merah

Alat yang digunakan:


 Meteran
 Palu
 Gergaji
 Kapak
Tahap pengerjaan :

1. Potong kayu merah sekitar 1 m


2. Runcingkan ujung kayu merah untuk memudahkan kita memasukkan kayu
tersebut ke dalam tanah
3. Masukkan kayu ke dalam tanah sampai kedalaman yang telah di tentukan
dengan menggunakan palu beton
4. Pasang pancang setiap 70 cm

4.2.4 Timbunan Pasir

Bahan yang di gunankan:


 pasir
 air

Alat yang digunakan:


 Meteran
 Sekop
 Gerobak
 Ember

Tahap pengerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Masukkan pasir ke dalam galian
3. Ratakan ke seluruh permukaan galian setinggi 10 cm
4. Beri percikan air pada permukaan urungan pasir

4.2.5 Pemasangan Aanstamping / Batu Kosong

Bahan yang di gunankan:


 Batu pecah

Alat yang digunakan:


 gerobak
Tahap pengerjaan :

1. Siapkan bahan terlebih dahulu


2. Masukkan aanstamping kedalam galian setinggi 20 cm, dengan posisi tegak di
atas pasir urug
3. Isi sela aanstamping dengan batu-batu kecil

4.2.6 Pemasangan Pondasi Batu Gunung

Bahan yang di gunankan:


 Benang
 Paku
 Semen
 Pasir
 Air
 Batu pecah

Alat yang digunakan:


 Gerobak
 Sekop
 Ember
 Cetok segitiga

Tahap pengerjaan :

1. Bentangkan benang dari patok yang satu ke patok yang lainnya sebagai acuan
pasangan pondasi batu gunung agar pemasangan atu tidak keluar dari batas.
2. Persiapkan spesi dengan adukan semen campuran, 1:4 ( semen dan pasir) untuk
3. mengikat batu pecah
4. Pasanglah pondasi batu pecah dengan spesi, besarnya di sesuaikan dengan
ukuran pondasi yang telah direncanakan
5. Isi celah-celah di antara batu besar dengan batu-batu kecil dan spesi untuk
merekatkan batu yang satu dengan batu yang lainnya.
6. Perhatikan pasangan batu agar tidak keluar dari batas yang telah di tentukan.
7. Pada saat pemasangan batu gunung sudah harus dipersiapkan angker besi untuk
kolom
8. Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai again atas selesai, lakukan
pengecekkan kembali untuk mengetahui permukaan pondasi sudah rata dengan
menggunakan waterpass
4.2.7 Plesteran Pondasi

Bahan yang di gunankan:


 Pasir
 Semen
 Air

Alat yang digunakan:


 Gerobak
 Sekop
 Ember
 Sendok scan

Tahap pengerjaan :

1. persiapkan bahan yang akan digunakan


2. buatlah campuran spesi 1:4 (semen : pasir)
3. ambil spesi dan tutup semua permukaan dan selah-selah pondasi
4. Rapikan dengan menggunankan cetok segitiga atau bulat
5. Setelah pondasi selesai diplester dan rapi benang dan bowplank di buka

4.2.7 TIMBUNAN TANAH

Bahan yang di gunankan:


 tanah

Alat yang digunakan:


 sekop
 cangkul

Tahap pengerjaan :

1. ambil tanah dari hasil galian pondasi sebelumnya


2. tutupi lubang di sekitar pondasi
3. rapikan permukaan tanah
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Pekerjaan pasangan pondasi batu gunung merupakan pekerjaan yang sangat


penting dalam pembangunan. Oleh karena itu pemasangan pondasi batu gunung yang
baik dan menar sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas mutu bangunan tersebut,
kesimpulan sebagai berikut:

1. Perncanaa pemasangan pondasi batu gunung membutuhkan ketelitian dan


kesabaran yang sangat tinggi untuk memperoleh hasil yang baik
2. Keselamatan kerja harus selalu diperhatikan dengan baik
3. Pada saat pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya sesuai
dengan yang diinginkan
4. Pada saat plesteran harus diperhatikan penuh, karena dalam pekerjaan ini perlu
kesaaran yang penuh
5. Untuk spesi atau campuran harus selalu di perhatikan atau harus sesuai dengan
arahan instruktur.

Dalam pelaksanaan masih terdapat kendala berupa:

1. Pecahnya pipa pembuangan air dari septictank


2. Pecahnya ban gerobak
3. Kurangnya material batu dan semen

6.2 Saran

Dalam pemasangan pondasi batu gunung dibutuhkan ketelitian, kejelihan dan


kesabaran karena dengan itu kita dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan
hasil yang maksimal atau yang kita inginkan

Anda mungkin juga menyukai