Laporan Bengkel Batu
Laporan Bengkel Batu
NAMA :
NIM :
KELAS/GRUP :
PRAKTEK : KERJA BATU
Instruktur,
Mengetahui,
Kepala Laboratorium dan Bengkel
Puji syukur saya panjatkan kehendak Allah SWT yang telah memeri
rahmat dan karuniaNYA sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
bengkel batu dengan lancar.
Laporan kerja batu ini saya susun berdasarkan apa yang telah di lakukan
pada saat praktek kerja batu di lapangan.
Saya ucapkan terima kasih kepada para instruktur yang selalu
membimbing dan membina dalam pelaksanaan praktek kerja bengkel batu,serta
ucapan terima kasih kedapa teman-teman atas kerja samanya dalam praktek kerja
bengkel kayu.
Saya mengetahui penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan wawasan serta kemampuan saya dalam menulis laporan ini. Oleh
karena itu, saya harapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Saya harap laporan praktek kerja bengkel batu ini dapat bermanfaat bagi
kita semua kedepannya.
DAFTAR ISI
COVER LAPORAN
COVER LAPORAN DALAM
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PRAKTEK
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTEK
BAB VI KESIMPULAN
6.1 KESIMPULAN
6.2 SARAN
BAB 1
PENDAHULUAN
ALAT FUNGSI
CETOK BANGUNAN
Waterpass Tukang atau Leveling adalah alat yang digunakan untuk mengukur
atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran
secara vertikal maupun horizontal.
Meteran /Roll Meter Alat sederhana yang memiliki fungsi yang sering digunakan
untuk mengukur panjang/tinggi suatu benda, pada dasarnya alat ini seperti
penggaris namun berbentuk pita panjang yang bisa digulung. Alat ini banyak
digunakan oleh pekerja bangunan, bengkel maupun pekerja lainnya untuk
mempermudah dalam pekerjaan.
Penggaris kayu lipat digunakan untuk mrngukur panjang dan alat bantu untuk
menggambar garis lurus
Penggaris siku biasanya digunakan untuk mengukur dan mengetahui
permukaan dinding apakah sudah rata atau belum atau sudah siku apa belum
gergaji kayu berfungsi untuk memotong kayu.
Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun
untuk meratakan tanah.
Kapak digunakan untuk merimbas kayu
Palu digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, dan menghancurkan
suatu objek
Sekop digunakan untuk menggali tanah , mencampur spesi dan sebagainya
Selang ukur digunakan untuk mengukur beda tinggi
Ember digunakan untuk mengamil air, menakar air atau semen, membawa spesi
dll
Linggis digunakan untuk menghancurkan batu
Unting-unting dgunakan seagai pengganti waterpass vertical yaitu untuk
mengukur ketegakan pada pasangan bata atau menentukan suatu titik.k
Gerobak digunakan untuk sebagai pengangkut material untuk mempermudah
dan mempercepat pekerjaan
Pensil digunanakn untuk member tanda pada kayu saat pemasangan bowplank
3.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN
Benang
Pasir
Batu gunung
Air
Paku
Kayu
3.3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
K3 merupakan hal yang sangat penting dan wajib diperhatikan pada saat kerja
bengkel, yaitu sebagai petunjuk tata tertib pekerjaan yang aman dan sebagai antisipasi
terhadap kecelakaan yang terjadi di lapangan.
Sepatu safety terbuat dari lapisan kulit dengan rangka besi di dalamnya,
berfungsi untuk melindungi kaki dari hal-hal yang tidak diinginkan saat
bekerja
Helm safety sebagai alat keselamatan kerja yang digunakan sebagai
pelindung kepala si pekerja agar terhindar dari jatuhnya benda dan
lainnya
Kaos tangan merupakan sebagai alat keselamatan kerja yang berfungsi
melindungi tangan dari benda tajam dan mencegah cidera saat bekerja
Baju praktek berfungsi melindungi badan dari hal yang tidak diinginkan
BAB IV
URAIAN PEKERJAAN
Tahap pengerjaan :
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Siapkan kayu untuk pembatas.
3. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
4. Tancapkan kayu pertama (as) dengan menggunakan palu.
5. Ukur panjang dan lebar sesuai gambar yang telah di rencanakan dan beri tanda
sebagai patokan as bangunan
6. Kemudian ukur keluar 1 m dari masing-masing as bangunan dan tancapkan kayu
sebagai patokan bowplank
7. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran dan selang ukur
8. Kemudian pasang benag sesuai tinggi yang telah diukur sebagai acuan untuk
memasang papan penahan
9. Pasang papan mengelilingi tiang yang telah diberi tanda dengan benang sesuai
tinggi yang telah di tentukan/ diukur
10. Ukur dan beri tanda dengan benang sebagai patokan as pondasi
11. Buatlah patokan sebagai acuan untuk pekerjaan pasangan pondasi batu
gunung.
12. Beri patok dan benang sebagai acuan untuk pekerjaan galian tanah
13. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.
4.2.2 Galian Pondasi
Tahap pengerjaan :
Tahap pengerjaan :
Tahap pengerjaan :
1. Bentangkan benang dari patok yang satu ke patok yang lainnya sebagai acuan
pasangan pondasi batu gunung agar pemasangan atu tidak keluar dari batas.
2. Persiapkan spesi dengan adukan semen campuran, 1:4 ( semen dan pasir) untuk
3. mengikat batu pecah
4. Pasanglah pondasi batu pecah dengan spesi, besarnya di sesuaikan dengan
ukuran pondasi yang telah direncanakan
5. Isi celah-celah di antara batu besar dengan batu-batu kecil dan spesi untuk
merekatkan batu yang satu dengan batu yang lainnya.
6. Perhatikan pasangan batu agar tidak keluar dari batas yang telah di tentukan.
7. Pada saat pemasangan batu gunung sudah harus dipersiapkan angker besi untuk
kolom
8. Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai again atas selesai, lakukan
pengecekkan kembali untuk mengetahui permukaan pondasi sudah rata dengan
menggunakan waterpass
4.2.7 Plesteran Pondasi
Tahap pengerjaan :
Tahap pengerjaan :
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran