Anda di halaman 1dari 11

NAMA : TUTI AYUNI

NIM : 433141420120151
PRODI : S1 KEPERAWATAN 2A
KMB 2 KONSEP DIABETES MELITUS

TINJAUAN PENDAHULUAN (Introduction)


A. Pendahuluan
1. Introduction
Assalamualaikum Wr. Wb/ Selamat pagi/siang semuanya, semoga dalam keadaan sehat.
Pada sesi ini kita akan mempelajari bersama topik mengenai Askep Diabetes Insulin
2. Aktifitas 1: Apa Yang Sudah Saya Ketahui
Sebelum perkuliahan dimulai, kita akan melakukan APERSEPSI (penyamaan persepsi)
mengenai informasi yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui, silakan untuk
dijawab pertanyaan berikut ini :
a. Tuliskan apa yang anda ketahui terkait manifestasi klinik pada pasien Diabetes Melitus!
b. Tuliskan apa yang anda ketahui factor resiko terjadinya Diabetes Melitus !
c. Tuliskan apa yang anda ketahui terkait upaya pengendalian gula darah pada pasien
Diabetes Melitus !
JAWAB
a. peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria), peningkatan rasa haus dan minum
(polidipsi), dan karena penyakit berkembang, penurunan berat badan meskipun lapar
dan peningkatan makan (poliphagi).
b. Diabetes dapat terjadi karena faktor penyebab terjadinya diabetes. Selain faktor
penyebab ada
lagi faktor risiko terjadinya diabetes. Secara keilmuan, faktor risiko suatu penyakit
adalah karakteristik, tanda, atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita individu
yang secara statistik berhubungan dengan peningkatan kejadian baru pada sebuah
kelompok masyarakat. Berikut adalah penyebab atau pemicu meningkatnya risiko
diabetes mellitus :
a. Keturunan
Orang yang bertalian darah dengan orang yang mengidap diabetes lebih cenderung
juga mengidap penyakit yang sama ketimbang dengan mereka yang keluarganya tidak
memiliki riwayat penyakit tersebut. Risikonya bergantung pada jumlah anggota
keluarga yang memiliki diabetes. Makin banyak jumlah sanak saudara yang mengidap
diabetes, makin tinggi risiko yang ia hadapi.
b. Pola makan tidak sehat
Bermacam – macam pola makan yang tidak sehat banyak kita temui. Pola makan
yang tidak sehat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya diabetes. Kita perlu
menjaga diri dari makanan yang terlalu banyak mengandung gula dan makanan
dengan indeks glikemik yang tinggi. Selain itu, makanan yang mengandung lemak
tinggi dan kolesterol tinggi juga dapat memicu diabetes. Makan jenis ini dapat
memicu kegemukan atau obesitas.
c. Obesitas/kegemukan
Hamper 80 % orang yang terjangkit diabetes pada usia lanjut biasanya memiliki
kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan akan meningkatkan kebutuhan insulin
pada tubuh. Orang dewasa yang kegemukan memiliki sel - sel lemak yang lebih besar
pada tubuh mereka. Diyakini, sel – sel lemak yang lebih besar tidak dapat merespons
insulin dengan baik. Gejala diabetes mungkin dapat menghilang seiring menurunnya
berat badan.
d. Usia
Risiko diabetes meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia
40 tahun. Hal ini terjadi karena jumlah sel – sel beta di dalam pancreas yang
memproduksi insulin menurun seiring bertambahnya usia.
e. Jenis kelamin
Baik pria dan wanita memiliki risiko yang sama besar terkena diabetes hingga usia
dewasa awal. Setelah usia 30 tahun, wanita memiliki risiko yang lebih tinggi
dibandingkan pria. Wanita yang terkena diabetes selama kehamilan memiliki risiko
lebih tinggi terkena diabetes mellitus tipe 2 pada usia lanjut.
f. Infeksi pada kelenjar pankreas
Hormon insulin yang mengatur kadar gula dalam darh dihasilkan oleh kelenjar
pankreas. Jika terjadi infeksi dalam tubuh dan menyerang pankreas maka organ
tersebut tidak dapat memproduksi hormon insulin dengan baik sehingga tanda-tanda
diabetes akan muncul. Kecelakaan atau cedera yang merusak pancreas juga bisa
merusak sel-sel beta sehingga menyebabkan diabetes.
g. Kurang aktivitas fisik (olahraga)
Kebanyakan orang di zaman modern tidak sempat untuk melakukan olahraga. Padahal
demi tubuh yang sehat seseorang dianjurkan untuk melakukan olahraga setiap hari.
Jika tidak melakukan olahraga akan mengakibatkan efek lanjutan berupa obesitas.
Sudah dijelaskan di atas bahwa obesitas menjadi penyebab diabetes.
c. Cara mengontrol kadar gula darah bagi pasien diabetes
- Konsumsi makanan yang tepat
- Mengontrol porsi makan
- Aktif bergerak dan olahraga teratur
- Kelola stres dengan baik
- Istirahat cukup
- Rutin mengecek gula darah
- Mengonsumsi suplemen.
C. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN (Skill-Building)
Seorang pasien (Tn. P, 56 tahun, BB awal 75 kg, BB saat ini 52kg, TB 165 cm) dirawat hari
ke 2 dengan Diabetes Melitus terdapat ulkus diabetikum pada telapak kaki kiri dan meluas
sampai ke pergelangan kaki. Pasien minum obat Metformin 1x1 tablet sebelum makan pagi
hari. 1 tahun terakhir pasien juga mendapat terapi insulin Humalog inj 3x10 U SC Tetapi
mengkonsumsi obat tidak sesuai anjuran dokter, dan sering kali lupa dan tetap minum-
minuman tinggi gula. 5 hari SMRS, klien mengeluhkan sering BAK, sering haus, dan mudah
lapar dan mudah Lelah. Hasil pemeriksaan, klien tampak lemah dan pucat, konjungtiva
anemis, skala nyeri 3. GDS 322 mg/dl, leukosit 21x103 mg/dl, Hb 12 g/dl, rokhi (+), dispnea
(-), setelah di kaji lagi, klien
sering bersama dengan rekannya yang batuk dalam waktu lama belum juga membaik, TD
130/80 mmHg,N 85 x/mnt, RR 20x /mnt, S 380 C. Klien mendapatkan terapi Ceftriaxon 1x1g
iv, Humalog 3x15 U sc, Paracetamol 1x 500mg.
Pertanyaan :'
a. Jelaskan terkait data focus yang muncul pada kasus dan sampaikan justifikasinya! (baik
data wawancara, pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan hasil pemeriksaan penunjang
lainnya).
b. Jelaskan terkait dengan status nutrisi Tn P! ( IMT, BBI, Kebutuhan kalori harian sesuai diit
pasien DM)
c. Sebutkan masalah keperawatan yang dapat muncul berdasarkan kasus tersebut? (Masalah
keperawatan terkait fisik, psikologis, dsb)
d. Apakah yang menjadi diagnose prioritas kasus tersebut?
e. Buat dokumentasi asuhan keperawatan lengkap (Analisa data-intervensi) dengan
pendekatan buku SDKI,SLKI dan SIKI berdasarkan masalah yang ada! Buat 1 intervensi
berdasarkan EBP (Evidence Base Practice)
JAWAB
a. Data subjektif fokus :
Pasien minum obat Metformin 1x1 tablet sebelum makan pagi hari. 1 tahun terakhir
pasien juga mendapat terapi insulin Humalog inj 3x10 U SC Tetapi mengkonsumsi
obat tidak sesuai anjuran dokter, dan sering kali lupa dan tetap minum-minuman
tinggi gula. 5 hari SMRS, klien mengeluhkan sering BAK, sering haus, dan mudah
lapar dan mudah Lelah.
Data objektif fokus :
- klien tampak lemah dan pucat, konjungtiva anemis,
- skala nyeri 3. GDS 322 mg/dl,
- leukosit 21x103 mg/dl,
- Hb 12 g/dl,
- rokhi (+), dispnea (-),
- setelah di kaji lagi, klien sering bersama dengan rekannya yang batuk dalam
waktu lama belum juga membaik,
- TD 130/80 mmHg,N 85 x/mnt, RR 20x /mnt, S 380 C.
- Klien mendapatkan terapi Ceftriaxon 1x1g iv, Humalog 3x15 U sc, Paracetamol
1x 500mg.
b. IMT
(52 – 165)-[(52 – 165) x 10%]
= 113 –

c. 1. Hipovolemi/ Resiko ketidakseimbangan cairan b/d diuresis osmotik (gejala


poliuria) dandehidrasi
2. Resiko /Ketidakstabilan kadar glukosa darah
3. Resiko /Perfusi perifer tidak efektif
4. Resiko/ Defisit nutrisi
5. Intoleransi aktivitas

d. Diagnosa prioritas utama pada kasus tersebut yaitu hipovolemi karena banyak
pengeluaran urin dan selalu merasa haus seperti dehidrasi sehingga cairan nya
berkurang dalam tubuh.
e. Analisa data
Ds :
- 1 tahun terakhir pasien juga mendapat terapi insulin Humalog inj 3x10 U SC
Tetapi mengkonsumsi obat tidak sesuai anjuran dokter, dan sering kali lupa dan
tetap minum-minuman tinggi gula. 5 hari SMRS.
- klien mengeluhkan sering BAK, sering haus, dan mudah lapar dan mudah Lelah.
Do :
- klien tampak lemah dan pucat, konjungtiva anemis,
- skala nyeri 3. GDS 322 mg/dl,
- leukosit 21x103 mg/dl,
- Hb 12 g/dl,
- rokhi (+), dispnea (-),
- setelah di kaji lagi, klien sering bersama dengan rekannya yang batuk dalam
waktu lama belum juga membaik,
- TD 130/80 mmHg,N 85 x/mnt, RR 20x /mnt, S 380 C.
- Klien mendapatkan terapi Ceftriaxon 1x1g iv, Humalog 3x15 U sc, Paracetamol
1x 500mg.

Data Etiologi Diagnosa keperawatan


MENGECEK PEMAHAMAN (Checking for Understanding)
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Seorang wanita 56 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan tidak sadarkan diri , hasil
pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah 985 mg/dl. Pasien mempunyai riwayat Diabetes
melitus tipe 2, Menurut anggota keluarga pasien lupa menyuntikkan insulin sebelum makan.
Manakah data berikut ini yang menunjukkan pasien mengalami Diabetik Ketoasidosis ?
a. Dehidrasi
b. takhikardi
c. Takhipnea
d. Asidosis Metabolik
e. Kesadaran menurun

2. Seorang laki laki mengalami Diabetes Melitus sudah tipe 2 sudah 3 tahun dan mengatakan
jarang kontrol ke dokter. Saat dilakukan pemerisaan gula darah didapatkan hasil 450 mg/dl.
Apakah manifestasi klinik yang bisa terjadi akibat Penurunan volume cairan intra sel pada
pasien di atas ?
a. Poliuria
b. Poliphagia
c. Polidipsi
d. Kelemahan
e. Penurunan berat badan

3. Seorang perempuan (50 tahun) dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan lemas,
pusing dan terdapat luka yang tidak sembuh-sembuh pada bagian telapak kaki kanannya,
terdapat pus dan bau yang menyengat. Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu di dapat 460
mg/dl Apakah prioritas Intervensi keperawatan untuk mencegah terjadinya penyebaran
infeksi akibat gangren diabetik pada pasien tersebut ?
a. Anjurkan klien untuk tirah baring
b. Lakukan perawatan luka dan kontrol gula darah
c. Kontrol secara terus menerus terhadap tanda-tanda perluasan infeksi
d. Kolaborasi pemberian obat-obatan antibiotic
e. Monitor tanda tanda perluasan infeksi

4. Seorang perempuan dirawat di Ruang penyakit Dalam dengan Diagnosa Diabetes melitus ,
saat dilakukan pemeriksaan gula darah didapatkan 350 mg/dl, pasien mengeluh lemah.
Perwat sedang melakuakan penyuluhan kesehatan terkait aktifitas yang dapat mengendalikan
gula darah. Apakah kondisi yang aman untuk latihan ?
a. Terdapat penyakit infeksi akut
b. Kadar gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl
c. Kadar gula darah 110 -120 mg/dl
d. Kardar glukosa darah sewaktu 200mg/dl dan terdapat keton dalam darah
e. Terdapat komplikasi kardiovaskular

5. Seorang laki laki usia 60 tahun menderita diabetes mellitus, datang ke RS dengan keluhan
sulit konsentrasi, bingung, nyeri kepala, pandangan kabur, gampang marah, dan pernah
mengalami gangguan kesadaran. Apa kemungkinan penyebab Tuan Y mengalami keadaan
seperti itu?
a. hypoglikemia
b. hyperglikemia
c. hypotensi
d. hypertensi
e. stroke

6. Seorang laki-laki berusia 40 tahun didiagnosis Non insulin-Dependent Diabetes Mellitus


(NIDDM) saat ini pasien mendapatkan metformin sebagai agen hipoglikemik oral. Perawat
akan menjelaskan tentang pentingnya obat tersebut untuk mengontrol gula darah. Apa yag
perlu dijelaskan perawat terkait cara kerja obat yang diberikan?
a. Merangsang kelenjar pancreas untuk memproduksi atau melepas insulin
b. Membuat insulin yang diproduksi lebih tersedia untuk digunakan
c. Meningkatkan pengambilan dan penggunaan glukosa ke dalam sel
d. Meningkatkan pemecahan lemak dan protein
e. Membantu kerja insulin dalam menurunkan gula darah

7. Seorang perempuan berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit dalam, hari pertama
dengan gangrene diabetikum. Pasien mendapatkan humulin 15 iu sebelum makan siang. Hasil
pengkajian didapatkan pasien menghabiskan makan siang seperempat porsi sementara
sarapan pagi habis sepertiga porsi. Apakah tanda-tanda yang perlu diwaspadai pada kondisi
pasien di atas?
a. Pucat, berkeringat, lemah, gemetar dan penurunan kesadaran (pingsan)
b. Letih, lemah, irama nadi tidak teratur, pupil dilatasi
c. Sakit kepala, refleks tendon menurun, penglihatan ganda
d. Sering berkemih, muka kemerahan, pernapasan kussmaul
e. Sesak napas, haus terus, mengantuk dan berdebar debar

8. Seorang perempuan berusia 44 tahun, datang ke poliklinik Penyakit dalam dengan keluhan
ada luka yang tidak sembuh-sembuh di ibu jari kaki. Hasil pengkajian didapat luka pada ibu
jari tampak bengkak, kehitaman, terdapat pus dan bau. Pasien mempunyai riwayat Diabetes
Melitus sudah 4 tahun yang lalu. jarang kontrol, dan tidak memperhatikan makanna yang
dimakan selama ini. Pasien menanyakan mengapa lukanya tidak sembuh sembuh ?
Manakah jawaban yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan pasien tersebut?
a. Kekurangan insulin membuat nutrisi tidak bisa masuk ke dalam sel
b. Gula darah yang tinggi menyebabkan munculnya luka yang tidak sembuh sembuh
c. Gula darah yang tidak terkontrol menyumbat pembuluh darah
d. Penyempitan pembuluh darah menghalangi proses penyembuhan
e. Penekanan luka pada kaki menyebabkan luka sulit sembuh

9. Seorang laki laki. berusia 55 tahun dirawat dengan diagnose Diabetes Mellitus (DM).
terdapat gangguan gangren pedis, keadaan luka kotor banyak jaringan nekrotik dan pus,
panjang 10 cm dan lebar 5cm, dan kedalaman 1.5 cm. menurut keluarganya, ia tidak pernah
kontrol ke rumah sakit sejak dinyatakan DM dan memilih pengobatan tradisional.
Berdasarkan data di atas, perlambatan proses penyembuhan disebabkan oleh…
a. Usia klien
b. Besarnya luka
c. Pengobatan tradisional
d. Gula darah tidak terkontrol
e. Nutrisi yang kurang

10. Seorang perempuan berusia 54 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
mengalami pemurunan kesadaran. Terdapat luka gangren pada telapak kaki kanan.dan gula
darah 780 mg/dl. Pasien mempunyai riwayat NIDDM sejak 10 th yang lalu. Klien didiagnosis
mengalami syok Hiperglikemia. Pasien sedang diberikan infuse NaCl 1 liter dan insulin drip.
Gangguan keseimbangan elektrolit manakah yang harus diwaspadai perawat pada pasien
yang mendapatkan infus insulin ?
a. Hiperkalsemia
b. Hiponatremia
c. Hiperkalemia
d. Hipokalemia
e. Hipernatremia

11. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat ruang penyakit dalam dengan keluhan
diaphoresis, palpitasi, tremor dan takikardia lebih kurang 1,5 jam sesudah mendapatkan
suntikan regular insulin pagi hari. Tindakan apa yang tepat bagi klien tersebut ?
a. memeriksa kadar glukosa darah dan memberikan karbohidrat
b. memberikan preparat nitrogliserin dan melakukan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG)
c. mengecek denyut nadi dan pernapasan serta memberikan oksigen
d. membatasi asupan garam dan memberikan preparat diuretic
e. melakukan kolaborasi untuk rehidrasi cairan

12. Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di Ruang Penyakit Dalam berada dalam kedaan
ketoasidosis diabetes yang terjadi sekunder akibat infeksi. Ketika keadaan tersebut berlanjut
Apakah tanda dan gejala yang akan terlihat pada Ketoasidosis diabetes ?
a. Pernapasan kusmaull dan napas bau amis aseton
b. Respirasi yang dangkal dan nyeri abdomen yang hebat
c. Berkurangnya respirasi dan meningkatnya keluaran urine
d. Pernapasan cheyne-stokes dan menurunnya keluaran urine
e. Bradikardi dan spasme karpopedal

13. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke Poliklinik Penyakit dalam dengan
keluhan sering merasa lemah, haus, lapar dan juga sering buang air kecil. hasil pemeriksaan
glukosa darah puasa 2 kali berturut turut adalah 190 mg/dL dan 205 mg/dl. Apakah Informasi
yang harus di berikan perawat terkait hasil pemeriksaan gula darah tersebut ?
a. Hasil temuan ini normal, tidak ada tindakan berikutnya yang diperlukan
b. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan Diabetes Melitus, diperlukan tindakan follow-up
lebih lanjut
c. Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan setelah makan harus dilakukan dua kali lagi
d. Pasien harus di jadwalkan untuk menjalani tes HbA1c
e. Pasien dianjurkan untuk pemeriksaan gula darah 2 jam sesudah makan dan gula darah
sewaktu

14. Seorang perawat tengah melakukan edukasi pada seorang pasien diabetes melitus tentang
komplikasi kronis yang menyertai penyakit ini. Informasi manakah yang harus diikutsertakan
olehnya dalam penyampaian pelajarannya?
a. Membeli sepatu yang ukurannya setengah kali lebih besar
b. Merekomendasikan pemeriksaan mata setiap tahun sekali
c. Olahraga yang berlebihan meningkatkan resistensi insulin
d. Kunjungan podiatri (perawatan kaki) sat terjadi perlukaan
e. Kontrol gula darah setiap bulan.ke pelayanan Kesehatan

15. Seorang pasien sedang berada dalam keadaan ketoasidosis diabetes yang terjadi sekunder
karena infeksi. Ketika keadaan tersebut berlanjut, gejala apakah yang diperkirakan akan
terlihat oleh perawat?
a. Pernapasan Kussmaul dan bau manis aseton pada napas
b. Respirasi yang dangkal dan nyeri abdomen hebat
c. Berkurangnya respirasi dan meningkatnya keluaran urine
d. Pernapasan Cheyne-Stokes dan urine yang berbau busuk
e. pernapasan lambat dan dalam disertai penurunan kesadaran

16. Seorang dokter menuliskan resep obat oral antidiabetes dan meminta pemeriksaan
monitoring glukosa seminggu sekali bagi seorang pasien pria berusia 42 tahun yang baru saja
didiagnosis menderita diabetes melitus tipe-2. Pasien tersebut mengalami kelebihan berat
badan yang sedang dan menjalani diet yang buruk serta pekerjaan yang penuh dengan stres.
Dia bertanya bagaimana diagnosis itumempengaruhi hidupnya? Jawaban apakah yang paling
tepat untuknya?
a.“Obat akan membantu mempertahankan kadar glukosa darah yang stabil tetapi anda harus
mengurangi makan camilan dan pengaturan kerja yang baik
b.“Diabetes tipe-2 merupakan penyakit yang sering ditemukan dan dapat diatasi dengan
mudah. Anda tidak perlu melakukan perubahan apapun.”
c.“saya akan menunjukkan Anda kepada seorang spesialis perawatan diabetes. Dia akan
membantu Anda menyusun rencana keperawatan Anda.”
d.“Anda mungkin ingin mengubah karir Anda karena pekerjaan Anda yang sekarang sangat
menyita tenaga Anda.”
e.”Anda harus berhati hati dengan komplikasi Diabetes Melitus yang akan terjadi apabila
anda tidak mengkonsumsi obat dengan teratur

17. Manakah dari berikut yang mengindikasikan peningkatan kerentanan terhadap perkembangan DM
tipe 1?
a. penanda genetika yang menentukan respons imun
b. kegemukan menetap selama masa remaja
c. melahirkan bayi yang berat badannya kurang dari 3 kg
d. jumlah glukagon plasma berlebihan

18. Ketoasidosis diabetik adalah akibat dari proses patologis apa?


a. Jumlah insulin yang berlebihan mendorong semua glukosa masuk ke dalam sel.
b. Penurunan jumlah glukagon yang menyebabkan kadar protein rendah.
c. Penurunan insulin menyebabkan cadangan lemak digunakan sebagai sumber energi.
d. Peningkatan yang terjadi pada pemecahan molekul glukosa dengan hipoglikemia.

19. Manakah dari pasien berikut yang paling berisiko mengalami DM tipe 2?
a. dewasa muda yang merupakan pemain bola basket profesional.
b. pria paruh baya yang memelihara berat badan normal
c. wanita paruh baya yang merupakan pengasuh tunggal orang tuanya
d. wanita berusia lebih dari 70 tahun yang kelebihan berat badan dan hidup santai

20. Seorang perawat mencatat bahwa pasien memiliki diagnosis keperawatan Disfungsi
Neurovaskular Perifer yang mengenai kedua kaki. Manakah dari pengkajian berikut yang mendukung
diagnosis ini?
a. sensasi normal terhadap sentuhan
b. kehilangan refleks normal
c. menyatakan "Saya tidak dapat merasakan kaki saya lagi."
d. menyatakan "Saya pernah merasakan nyeri dada."

21. Manakah dari pernyataan berikut yang mengindikasikan bahwa pasien memahami penyuluhan
tentang perawatan kaki di rumah?
a. "Saya akan berjalan bertelanjang kaki selama saya di rumah."
b. "Saya selalu membeli sepatu segera setelah tokonya buka."
c. "Saya akan memeriksa kaki saya apakah ada luka terpotong dan memar setiap malam."
d. "Jika saya punya luka lepuh, saya hanya memberi alkohol dan membalutnya."

22. Insulin lantus dan detemir, insulin kerja-lama, memiliki karakteristik insulin yang khas yang
meningkatkan risiko kesalahan pemberian. Manakah dari berikut ini yang merupakan sifat insulin
kerja-lama ini?
a. Dikombinasi dengan glukosa untuk meningkatkan tingkat energi.
b. Dapat diinaktivasi oleh cahaya dan harus dijaga tetap dingin.
c. Larutan jernih sepeerti insulin regular, tidak sepertin insulin kerja sedang dan kerja lama-lain
d. Diaktifkan oleh agitasi berat

23. Perawat tengah menyiapkan infus insulin untuk pasienKetoasidosis Diabetik. Ia dengan cermat
memilih tipe insulin mana yang dapat diberikan secara intravena
a glargine
b.. NPH
c. regular
d. Humalog

24. Hemoglobin terglikosilasi (A1C) berguna untuk mengevaluasi derajat kontrol glukosa darah
pasien DM yang telah dipertahankan selama 2-3 bulan lalu. ADA merekomendasikan diagnosis DM
pada kadar A1C berapa?
a. > 15%
b. > 9%
c. > 6,5%
d. > 2,25%

25. Ketika pasien bergantung insulin puasa pada hari pembedahan, manakah dari berikut ini yang
harus dilakukan dengan insulin regular kerja-singkat?
a. Harus diberikan secara intravena.
b. Harus didinginkan untuk memperlambat absorpsi.
c. Harus diberikan dengan glukosa intravena.
d. Harus dikombinasi dengan insulin kerja-lama.

Anda mungkin juga menyukai