Anda di halaman 1dari 53

DESAIN JALAN RAYA

PERENCANAAN 2 ALTERNATIF TRASE JALAN

Disusun oleh :

Arum Damaieka (NPM 01.2018.1.05748)

Alexandra Anggreina Nike Asmara (NPM 01.2018.1.05812)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
B

C
F
A

E D
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

BAB I
PRELIMINARY DESIGN
1.1 Pendahuluan
Jalan raya merupakan salah satu infrastruktur penting bagi suatu wilayah.
Sejalan dengan perkembangan penduduk tiap tahunnya, akan ada peningkatan
kebutuhan sarana transportasi, sehingga perlu dilkakukan pembangunan
infrastruktur jalan sesuai kebutuhan masyarakat.
Pada laporan desain jalan raya ini akan direncanakan alinyemen vertikal,
horizontal, cut and fill dan perencanaan perkerasan jalan arteri yang terdiri dari
dataran dengan 2 alternatif.

1.2 Data Perencanaan


Data perencanaan pada laporan ini adalah sebagai berikut
1. Fungsi Jalan : Arteri
2. Topografi medan : Dataran
3. Kecepatan Rencana : 70 km/h (Datar)
4. Lebar Jalur : 4/2 x 3,5 UD

1.3 Pedoman yang Dipakai


Pedoman yang dipakai dalam perencanaan ini yaitu
1. AASHTO (The American Association of State Highway and Transportation
Officials) 1984; Policy on Geometrics Design of Highways and Streets.
2. Peraturan Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan 1992; Direktorat
Jendral Bina Marga.
3. Manual Desain Perkerasan Jalan tahun 2017.

1.4 Trase Jalan


1. Gambar Trase Jalan
(Terlampir, Gambar 1.1)

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

2. Data Koordinat dan Elevasi


Data koordinat dan elevasi tiap titik adalah sebagai berikut
Tabel 1.1 Koordinat dan Elevasi
Titik Koordinat X Koordinat Y Elevasi
A 635.300 455.850 370
B 635.850 456.050 390
C 636.420 455.900 400
D 636.400 455.650 390
E 636.200 455.660 390
F 635.650 455.550 380
Sumber : Data Perencanaan, 2020

3. Perhitungan Jarak Antar Titik


Jarak antar titik pada perencanaan ini adalah sebagai berikut
Untuk mencari jarak antar titik, digunakan persamaan
𝑑 = √(𝑋𝐵 − 𝑋𝐴 )2 − (𝑌𝐵 − 𝑌𝐴 )2
a) Titik AB

𝑑𝐴𝐵 = √(635.850 − 635.300)2 − (456.050 − 455.850)2 = 535,24 m

b) Titik BC

𝑑𝐵𝐶 = √(636.400 − 635.800)2 − (455.900 − 456.500)2 = 589,41 m

c) Titik CD

𝑑𝐶𝐷 = √(636.400 − 636.420)2 − (455.600 − 455.900)2 = 250,80 m

d) Titik DE

𝑑𝐷𝐸 = √(636.200 − 636.900)2 − (455.700 − 455.650)2 = 200,25 m

e) Titik EF

𝑑𝐸𝐹 = √(635.650 − 636.200)2 − (455.700 − 455.550)2 = 463,25 m

f) Titik FA

𝑑𝐹𝐸 = √(635.650 − 636.300)2 − (455.550 − 455.800)2 = 1382,93 m


Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

4. Kelandaian
Kelandaian akan menentukan topografi medan dari suatu jalan.
Kelandaian dengan nilai kurang dari 3% menunjukkan bahwa daerah
topografi jalan tersebut merupakan dataran, untuk daerah perbukitan
memiliki kelandaian sebesar 3-25%, sedangkan pada daerah pegunungan
memiliki kelandaian lebih dari 25% (TPGJAK-No 038/T/BM/1997, Tabel
3.1). Kelandaian dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut
perbedaan elevasi AB
x100%
jarak total
a) Kelandaian titik AB
390 − 370
x100% = 2.32%
860.233
Jenis topografi medan pada titik AB merupakan dataran.
b) Kelandaian titk BC
400 − 390
x100% = 1.75%
570.087
Jenis topografi medan pada titik BC merupakan dataran.
c) Kelandaian titik CD
400 − 390
x100% = 2.84%
231,52
Jenis topografi medan pada titik CD merupakan daerah dataran.
d) Kelandaian titik DE
390 − 390
x100% = 0%
173,205
Jenis topografi medan pada titik DE merupakan daerah dataran.
e) Kelandaian titik EF
390 − 380
x100% = 1.75%
570.087
Jenis topografi medan pada titik EF merupakan daerah dataran.
f) Kelandaian titik FA
380 − 370
x100% = 1.6%
600
Jenis topografi medan pada titik FA merupakan daerah dataran.

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

5. Azimuth
Berikut ini adalah data perhitungan azimuth
a) Titik BC
𝑋𝐶 − 𝑋𝐵 636.400 − 635.850
∝𝐵𝐶 = 𝑡𝑎𝑛−1 = 𝑡𝑎𝑛−1 = −75,26°
𝑌𝐶 − 𝑌𝐵 455.900 − 456.800
Terletak di kuadran 2, maka
∝𝐵𝐶 = 180° − 75,26° = 104,74°
b) Titik CD
𝑋𝐷 − 𝑋𝐶 636.900 − 636.400
∝𝐶𝐷 = 𝑡𝑎𝑛−1 = 𝑡𝑎𝑛−1 = 4.57°
𝑌𝐷 − 𝑌𝐶 455.660 − 455.900
Terletak di kuardran 2, maka
∝𝐶𝐷 = 180° − 4.57° = 184,57°
c) Titik DE
𝑋𝐸 − 𝑋𝐷 636.200 − 636.900
∝𝐷𝐸 = 𝑡𝑎𝑛−1 = 𝑡𝑎𝑛−1 = −87,14°
𝑌𝐸 − 𝑌𝐷 455.700 − 455.650
Terletak di kuadran 4, maka
∝𝐷𝐸 = 180° − 87,14° = 272,86°
d) Titik EF
𝑋𝐹 − 𝑋𝐸 636.650 − 636.200
∝𝐸𝐹 = 𝑡𝑎𝑛−1 = 𝑡𝑎𝑛−1 = −76,26°
𝑌𝐹 − 𝑌𝐸 455.550 − 455.700
Terletak di kuadran 2, maka
∝𝐸𝐹 = 180° − 76,26° = 103,74°

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

6. Sudut Tikungan
Berikut adalah sudut tikungan tiap titik.
a) Sudut tikungan B
∆𝐵 = 𝛼𝐵𝐶 − 𝛼𝐴𝐵 = 104,74° − 70,02° = 34,73°
b) Sudut tikungan C
∆𝐶 = 𝛼𝐶𝐷 − 𝛼𝐵𝐶 = 184,57° − 104,74° = 79,83°
c) Sudut tikungan D
∆𝐷 = 𝛼𝐷𝐶 − 𝛼𝐷𝐸 = 272,86° − 184,57° = −88,28°
d) Sudut tikungan E
∆𝐸 = 𝛼𝐸𝐷 − 𝛼𝐸𝐹 = 103,74° − 272,86° = −169,13°
e) Sudut tikungan F
∆𝐹 = 𝛼𝐸𝐷 − 𝛼𝐸𝐹 = 282,53° − 103,74° = 178,79°

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

BAB II
CUT AND FILL

2.1 STA, Elevasi Tanah Asli dan Tanah Rencana


Dalam penentuan tanah asli dan tanah rencana ini, digunakan STA per 50
meter. Hal ini dilakukan agar kelandaian tanah menjadi minimum. Berikut adalah
data STA, elevasi tanah asli dan tanah rencana, kelandaian tanah rencana dan
beda tinggi.
Tabel 2.1 Elevasi Tanah Asli dan Tanah Rencana

Elevasi Tanah Elevasi Tanah Kelandaian Beda


STA
Asli Rencana Tanah Rencana Tinggi
0+000 370 375
0.04 2
0+050 379 377
0+100 391 383
0.04 2
0+150 387 385
0+200 380 375
0.04 2
0+250 370 373
0+300 368 370
0.02 1
0+350 369 371
0+400 373 373
0.04 2
0+450 379 375
0+500 381 376
0.02 1
0+550 390 377
0+620 390 380
0.04 3
0+670 400 383
0+720 410 410
0 0
0+770 406 410
0+820 420 412
0.04 12
0+870 390 400

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Lanjutan Tabel 2.1

Elevasi Tanah Elevasi Tanah Kelandaian Beda


STA
Asli Rencana Tanah Rencana Tinggi
0+920 396 394
0 0
0+970 394 394
1+020 390 392
0.04 2
1+070 387 390
1+120 381 387
0.06 3
1+170 398 390
1+240 400 400
0.2 7
1+290 390 393
1+340 385 385
0.08 4
1+390 381 381
1+540 385 383
0.14 7
1+590 390 390
1+640 390 400
0.1 5
1+690 390 395
1+740 390 385
0.1 5
1+790 390 390
1+840 394 394
1+890 392 392 0.02 1
1+940 390 391
1+990 392 392 0.02 1
2+040 393 393
0.02 1
2+090 395 394
2+140 395 394
0.02 1
2+190 393 393
2+240 391 390
0.1 5
2+290 380 385
2+340 370 375
0.08 4
2+390 371 371

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Lanjutan Tabel 2.1

Elevasi Tanah Elevasi Tanah Kelandaian Beda


STA
Asli Rencana Tanah Rencana Tinggi
2+440 365 369
0.02 1
2+490 370 370
2+540 380 385
0.02 1
2+590 389 386
2+640 385 385
0.04 2
2+690 380 383
2+740 375 373
0.08 4
2+790 365 369
2+840 370 370
0.3 5
2+890 380 385
2+940 389 386
0.02 1
2+990 385 385
3+040 380 383
0.2 10
3+090 375 373
3+140 365 369
0.02 1
3+190 370 370
3+240 380 385
0.02 1
3+290 389 386
3+340 385 385
0.3 5
3+390 370 370
Sumber : Data Perencanaan, 2020

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

2.2 Grafik Elevasi Tanah Asli dan Tanah Rencana


Pada grafik ini, warna (kuning) menunjukkan grafik elevasi tanah asli, sedangkan warna (merah)
menunjukkan grafik elevasi tanah rencana

a. Grafik Tanah Asli dan Tanah Rencana

Gambar 2.1 Grafik Tanah Asli dan Tanah Rencana

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Lanjutan Grafik 2.1

Gambar 2.3 Grafik Tanah Asli dan Rencana

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

2.3 Volume Cut and Fill


Perhitungan galian dan timbunan atau cut and fill dari perencanaan jalan raya ini
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2 Perhitungan Volume Cut and Fill
Gambar Cut and Fill Volume

Volume = Luas alas x Lebar Jalan


1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Timbunan;
1
= ( 𝑥 39,09 𝑥 5) 𝑥 7
2
= 648,075 𝑚3

Timbunan

Volume = Luas alas x lebar jalan


1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Galian;
1
= ( 𝑥 10,91 𝑥 1,4) 𝑥 7
2
= 53,459 𝑚3
Galian
Volume = Luas alas x lebar jalan
1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Galian;
1
= ( 𝑥 50 𝑥 9,56) 𝑥 7
2
Galian = 1673 𝑚3

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Lanjutan Tabel 2.2


Gambar Cut and Fill Volume

Volume = Luas alas x lebar jalan


1
Volume = ( 𝑥 𝑎 + 𝑏) 𝑥 𝑡 𝑥 𝐿
2
Volume Timbunan;
1
= ( 𝑥 50
2
Galian
+ 50) 𝑥 9,56𝑥7

= 648,075 𝑚3

Volume = Luas alas x lebar jalan


1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Galian;
1
= ( 𝑥 50,25 𝑥 1,26) 𝑥 7
2
Galian
= 31,66 𝑚3
Volume = Luas alas x lebar jalan
1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Galian;
1
= ( 𝑥 50,99 𝑥 12,89) 𝑥 7
2
= 2300, 18 𝑚3

Galian

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Lanjutan Tabel 2.2


Gambar Cut and Fill Volume

Volume = Luas alas x lebar jalan


1
Volume = ( 𝑥 𝑎 + 𝑏) 𝑥 𝑡 𝑥 𝐿
2
Volume Timbunan;
1
= ( 𝑥 50 + 51) 𝑥 12,89𝑥7
2

Timbunan = 648,075 𝑚3

Volume = Luas alas x lebar jalan


Volume = (𝑝 𝑥 𝑙)𝑥 𝐿
Volume Galian
= (50 𝑥6)𝑥 7
= 210 𝑚3
Timbunan
Volume = Luas alas x lebar jalan
1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Galian;
1
= ( 𝑥 50 𝑥 5) 𝑥 7
2
= 875 𝑚3

Galian

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Lanjutan Tabel 2.2

Gambar Cut and Fill Volume

Volume = Luas alas x lebar jalan


Volume = (𝑝𝑥𝑙) 𝑥 𝐿
Volume Galian;
= (50𝑥5)𝑥7
= 1750 𝑚3

Galian

Volume = Luas alas x lebar jalan


1
Volume = ( 𝑥 𝑎 + 𝑏) 𝑥 𝑡 𝑥 𝐿
2
Volume Galian
1
= ( 𝑥 50.81 + 50) 𝑥 13,51𝑥7
2
= 4787,97 𝑚3
Galian
Volume = Luas alas x lebar jalan
Volume = (𝑝 𝑥 𝑙)𝑥 𝐿
Volume Galian;
= (50 x 13,51)𝑥 7
= 4728,5 𝑚3

Galian

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Lanjutan Tabel 2.2


Gambar Cut and Fill Volume
Volume = Luas alas x lebar jalan
1
Volume = ( 𝑥 𝑎 + 𝑏) 𝑥 𝑡 𝑥 𝐿
2
Volume Galian
1
= ( 𝑥 50.9 + 50,25) 𝑥 18,23𝑥7
2
= 6453,88 𝑚3

Galian

Volume = Luas alas x lebar jalan


1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Galian
1
= ( 𝑥 50,9 𝑥 18,23) 𝑥7
2
= 3247,68 𝑚3

Galian
Volume = Luas alas x lebar jalan
1
Volume = ( 𝑥 𝑎 𝑥 𝑡) 𝑥 𝐿
2
Volume Galian
1
= ( 𝑥 50𝑥 3,55) 𝑥7
Timbunan 2
= 621,25 𝑚3

2.4 Analisis Galian Timbunan


Berdasarkan hasil perhitungan berdasarkan tanah asli dan tanah rencana,
didapatkan volume total galian sebesar 26549,404 m 3, sedangkan volume total
timbunan sebesar 2127,4 m3. Jadi, selisih volume galian dan timbunan sebesar
24422,004 m3.

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

BAB III
ALINYEMEN HORIZONTAL

3.1 Alternatif 1
Alternatif 1 terdiri dari dua tikungan, yaitu B dan C. Perencanaan
menggunakan metode binamarga.
1. Tikungan B
Tikungan B menggunakan tikungan Spiral – Circle – Spiral. Data
perencanaan pada tikungan B adalah yaitu
𝑘𝑚 90 𝐿𝑆 90 60
𝑉𝑅 = 70 𝜃𝑠 = + = + = 8,18
𝑗𝑎𝑚 𝜋 𝑅𝐶 𝜋 318
∆ = 34,72° 𝜃𝑐 = 34,72° − 2𝑥34,72° = 23,91°
𝑅 = 318 𝑚 𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,10 𝑒𝑚𝑖𝑛 = 0,04
Perhitungan Ls dengan menggunakan 4 persamaan untuk mendapatkan
nilai tertinggi yang akan dipakai dalam perencanaan (Saodang, 2010).
a. Berdasarkan waktu tempuh (3 detik), maka panjang lengkung
𝑉𝑅 70
𝐿𝑆1 = − 𝑇= − (3) = −58,33 𝑚
3,6 3,6
b. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal
𝑉𝑅 3 𝑉𝑅 . 𝑒 703 70. 0,1
𝐿𝑆2 = 0,022 − 2,727 = 0,022 − 2,727 = 42,11 𝑚
𝑅. 𝐶 𝐶 210. 0,4 0,4
c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian
(𝑒𝑚 − 𝑒𝑛 ) (0,10 − 0,04)
𝐿𝑆3 = . 𝑉𝑅 = . 70 = 48 𝑚
3,6 𝑟𝑒 3,6 . 0,025
d. Berdasarkan tabel Binamarga
𝐿𝑆4 = 60 𝑚 (dipakai)
𝜃𝑐 246,25
𝐿𝑐 = 𝑥 2𝜋𝑅𝐶 = 𝑥 2𝜋381 = 132,64 𝑚
360 360
𝐿 = 𝐿𝑐 + 2𝑥 𝐿𝑠 = 𝑚 + 2𝑥60 = 252,64 𝑚
𝐿𝑠 2 602
𝑃= − 𝑅𝑐(1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑠) = − 205(1 − cos(8,38)) = 0,47
6𝑅𝑐 6𝑥205

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Dengan 𝜃𝑐 = 8,38, maka p* wajib menggunakan interpolasi, maka didapatkan


𝐿𝑠3 603
𝑝∗ = 0,012294 𝑘 = 𝐿𝑠 − = 60 − 40 𝑥 3182 = 29,92 𝑚
40 𝑥 𝑅𝑐 2

1 1
𝐸𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) sec ∆ − 𝑅𝑐 = (318 + 0,74) sec 34,72 − 381 = 15,68 𝑚
2 2
1 1
𝑇𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) tan ∆ + 𝑘 = (318 + 0,74) tan 34,72 + 29,99 = 247,49 𝑚
2 2

Gambar 3.1 Alinyemen Horizontal Tikungan B

2. Tikungan C
Tikungan C menggunakan tikungan Spiral – Circle – Spiral. Data
perencanaan pada tikungan C adalah yaitu
𝑘𝑚 90 𝐿𝑆 90 70
𝑉𝑅 = 70 𝜃𝑠 = + = + = 5,14
𝑗𝑎𝑚 𝜋 𝑅𝐶 𝜋 318
∆ = 79,83° 𝜃𝑐 = 79,83° − 2𝑥5,14° = 69,01°
𝑅 = 318 𝑚 𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,08 𝑒𝑚𝑖𝑛 = 0,068
Perhitungan Ls dengan menggunakan 4 persamaan untuk mendapatkan
nilai tertinggi yang akan dipakai dalam perencanaan (Saodang, 2010).
e. Berdasarkan waktu tempuh (3 detik), maka panjang lengkung
𝑉𝑅 70
𝐿𝑆1 = − 𝑇= − (3) = −58,33 𝑚
3,6 3,6
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

f. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal


𝑉𝑅 3 𝑉𝑅 . 𝑒 703 70. 0,1
𝐿𝑆2 = 0,022 − 2,727 = 0,022 − 2,727 = 51,66 𝑚
𝑅. 𝐶 𝐶 210. 0,4 0,4
g. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian
(𝑒𝑚 − 𝑒𝑛 ) (0,08 − 0,068)
𝐿𝑆3 = . 𝑉𝑅 = . 70 = 10 𝑚
3,6 𝑟𝑒 3,6 . 0,025
h. Berdasarkan tabel Binamarga
𝐿𝑆4 = 60 𝑚 (dipakai)
𝜃𝑐 69,01
𝐿𝑐 = 𝑥 2𝜋𝑅𝐶 = 𝑥 2𝜋318 = 382,85 𝑚
360 360
𝐿 = 𝐿𝑐 + 2𝑥 𝐿𝑠 = 467,30 𝑚 + 2𝑥60 = 502,85 𝑚
𝐿𝑠 2 602
𝑃= − 𝑅𝑐(1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑠) = − 318(1 − cos(5,14)) = 0,47
6𝑅𝑐 6𝑥318
Dengan 𝜃𝑐 = 8,18, maka p* wajib menggunakan interpolasi, maka didapatkan
𝐿𝑠3 603
𝑝∗ = 0,012030 𝑘 = 𝐿𝑠 − = 60 − 40 𝑥 3182 = 29,92 𝑚
40 𝑥 𝑅𝑐 2

1 1
𝐸𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) sec ∆ − 𝑅𝑐 = (318 + 0,71) sec 79,83 − 318 = 468,45 𝑚
2 2
1 1
𝑇𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) tan ∆ + 𝑘 = (318 + 0,74) tan 79,83 + 29,92 = 1802,16 𝑚
2 2

Gambar 3.2 Alinyemen Horizontal Tikungan C

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

3.2 Alternatif 2
Alternatif 2 terdiri dari dua tikungan, yaitu F dan E. Perencanaan
menggunakan metode binamarga.
1. Tikungan E
Tikungan E menggunakan tikungan Spiral – Spiral. Data perencanaan
pada tikungan E adalah yaitu
𝑘𝑚 1 1
𝑉𝑅 = 70 𝑗𝑎𝑚 𝜃𝑠 = 2 ∆ = 2 (−88,29°) = −44,15°

∆ = 88,29° 𝑒 = 0,10 𝑒𝑛 = 0,04


𝑅 = 318 𝑚 𝐵 = 3,5 𝑚
𝜃𝑠 𝜋𝑅 −44,15𝜋318
𝐿𝑠 = = = 490,22
90 90
Ls minimum berdasarkan landai relatif menurut metode Bina Marga adalah
m(e+en)B.
Berdasarkan Tabel 4.7, Kelandaian Relatif Maksimum metode Bina Marga,
didapat m = 125 m
𝐿𝑠 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 = 125 (0,08 − 0,068)3,5 = 61,25 𝑚
Ls = 490,22 > Ls minimum,

Kontrol terhadap persyaratan lengkung peralihan lainnya:

a. Cek dengan AASHTO : Vr = 70 km/jam, m = 183


𝐿𝑠 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 = 183 (0,08 − 0,068)3,5 = 94,794 𝑚
Ls > Ls minimum
b. Panjang perjalanan selama 3 detik, yaitu:
3𝑥60𝑥1000
𝐿𝑠 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 = = 50 𝑚
3600
Ls > Ls minimum, maka R = 318 m dapat digunakan.

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

𝜃𝑠 = 44,15, 𝑝∗ = 0,065476 𝑘 ∗ = 0,49089


𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑃 = 𝑝∗ . 𝐿𝑠 = 0,065476. 490,22 = 8,184525 𝑚
𝐾 = 𝑘 ∗ . 𝐿𝑠 = 0,49089. 490,22 = 61,316 𝑚
𝐿 = 2𝐿𝑠 = 2(490,22) = 980,44 𝑚
1
𝑇𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑃) tan ∆ + 𝐾
2
1
= (318 + 8,184525) tan 88,29° + 61,316 = 1961,002 𝑚
2
1
𝐸𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑃) sec ∆ − 𝑅𝑐
2
1
= (900 + 1,37735) sec 13,85° − 900 = −1909,11 𝑚
2

Gambar 3.3 Alinyemen Horizontal Tikungan E

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

2. Tikungan F
Tikungan F menggunakan tikungan Spiral – Circle – Spiral. Data
perencanaan pada tikungan F adalah yaitu
𝑘𝑚 90 𝐿𝑆 90 60
𝑉𝑅 = 70 𝜃𝑠 = + = + = 8,18°
𝑗𝑎𝑚 𝜋 𝑅𝐶 𝜋 210
∆ = 39,47° 𝜃𝑐 = 39,47° − 2𝑥8,38° = 23,11°
𝑅 = 210 𝑚 𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,08 𝑒𝑚𝑖𝑛 = 0,068

Perhitungan Ls dengan menggunakan 4 persamaan untuk mendapatkan


nilai tertinggi yang akan dipakai dalam perencanaan (Saodang, 2010).
i. Berdasarkan waktu tempuh (3 detik), maka panjang lengkung
𝑉𝑅 70
𝐿𝑆1 = − 𝑇= − (3) = −58,33 𝑚
3,6 3,6
j. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal
𝑉𝑅 3 𝑉𝑅 . 𝑒 703 70. 0,1
𝐿𝑆2 = 0,022 − 2,727 = 0,022 − 2,727 = 51,60 𝑚
𝑅. 𝐶 𝐶 210. 0,4 0,4
k. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian
(𝑒𝑚 − 𝑒𝑛 ) (0,08 − 0,068)
𝐿𝑆3 = . 𝑉𝑅 = . 70 = 10 𝑚
3,6 𝑟𝑒 3,6 . 0,025
l. Berdasarkan tabel Binamarga
𝐿𝑆4 = 60 𝑚 (dipakai)
𝜃𝑐 23,11
𝐿𝑐 = 𝑥 2𝜋𝑅𝐶 = 𝑥 2𝜋210 = 84,72 𝑚
360 360
𝐿 = 𝐿𝑐 + 2𝑥 𝐿𝑠 = 84,72 𝑚 + 2𝑥60 = 204,72 𝑚
𝐿𝑠 2 602
𝑃= − 𝑅𝑐(1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑠) = − 210(1 − cos(8,18)) = 0,72
6𝑅𝑐 6𝑥210

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Dengan 𝜃𝑐 = 8,38, maka p* wajib menggunakan interpolasi, maka didapatkan


𝐿𝑠3 603
𝑝∗ = 0,01203 𝑘 = 𝐿𝑠 − = 60 − 40 𝑥 2102 = 29,99 𝑚
40 𝑥 𝑅𝑐 2
1 1
𝐸𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) sec ∆ − 𝑅𝑐 = (210 + 0,72) sec 39,47 − 210 = 13,87 𝑚
2 2
1 1
𝑇𝑠 = (𝑅𝑐 + 𝑝) tan 2 ∆ + 𝑘 = (210 + 0,72) tan 2 39,47 + 29,99 = 2215,16 𝑚

Gambar 3.4 Alinyemen Horizontal Tikungan F

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

3.3 Diagram Superelevasi


Gambar diagram superelevasi dapat dibuat menggunakan perencanaan
alinyemen horizontal.
1. Diagram Superelevasi Alternatif 1
Berikut adalah diagram superelevasi dari alinyemen horizontal alternatif 1
a. Diagram superelevasi tikungan B

Gambar 3.5 Diagram superelevasi tikungan B

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

b. Diagram Superelevasi tikungan C

Gambar 3.6 Diagram superelevasi C

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

2. Diagram Superelevasi Alternatif 2


Berikut adalah diagram superelevasi alternative 2
a. Tikungan E

Gambar 3.7 Diagram Superelevasi Tikungan E

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

b. Diagram Superelevasi F

Gambar 3.8 Diagram Superelevasi Tikungan F

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

BAB IV
ALINYEMEN VERTIKAL

4.1 Alinyemen Vertikal Tikungan ABC


Berikut ini adalah perhitungan perencanaan alinyemen vertikal tikungan
ABC. Kecepatan rencana pada lengkung ini adalah 70 km/jam
C
B

A
Gambar 4.1 Lengkung titik ABC
Elevasi pada lengkung ABC adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Data Elevasi Tanah Asli dan Rencana Lengkung ABC
Elevasi
Titik STA
Tanah Asli Tanah Rencana
A 0+000 370 375
B 0+620 390 380
C 1+240 400 400
Sumber : Data Hasil Olahan Pribadi, 2020

Tabel 4.2 Kelandaian Maksimum yang Diizinkan


Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian Maksimum (%) 3 3 4 5 8 9 10 10
Sumber : Binamarga, 2010

Tabel 4.2 Jarak Pandang Henti Minimum (Jh)


Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian Maksimum (%) 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber : Binamarga, 2010

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Tabel 4.2 Jarak Pandang Mendahului (Jd)


Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian Maksimum (%) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber : Binamarga, 2010

a. Nilai Kelandaian Maksimum yang Diizinkan


Berdasarkan tabel kelandaian maksimum yang diizinkan dengan
kecepatan rencana VR = 70 km/ jam, dilakukan interpolasi sebagai berikut

𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1

70 − 60 𝑦−8
=
80 − 60 5− 8

10 𝑦−8
=
20 −3

10 𝑥 − 3 = 20(𝑦 − 8)

−30 = 20𝑦 − 160

−30 + 160 = 20𝑦

130 = 20𝑦

6,5 % = 𝑦

Berdasarkan hasil interpolasi, pada kecepatan rencana 70 km/jam,


kelandaian maksimum yang diizinkan adalah 6,5%.

b. Nilai Jarak Pandang Henti Minimum (Jh)


Berdasarkan tabel kelandaian jarak pandang henti minimum (Jh)
kecepatan rencana VR = 70 km/ jam, dilakukan interpolasi sebagai berikut
𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1
70 − 60 𝑦 − 55
=
80 − 60 75 − 55
10 𝑦 − 55
=
20 20
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

10 𝑥 20 = 20(𝑦 − 55)
−30 = 20𝑦 − 1100
−30 + 1100 = 20𝑦
1070 = 20𝑦
53,5 = 𝑦

Berdasarkan hasil interpolasi, pada kecepatan rencana 70 km/jam, jarak


pandang henti minimum yang diizinkan adalah 53,5

c. Nilai Jarak Pandang Mendahului (Jd)


Berdasarkan tabel jarak pandang mendahului (Jd) kecepatan rencana
VR = 70 km/ jam, dilakukan interpolasi sebagai berikut
𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1
70 − 60 𝑦 − 250
=
80 − 60 350 − 250
10 𝑦 − 250
=
20 100
10 𝑥 100 = 20(𝑦 − 250)
1000 = 20𝑦 − 5000
1000 + 5000 = 20𝑦
6000 = 20𝑦
300 = 𝑦

Berdasarkan hasil interpolasi, pada kecepatan rencana 70 km/jam, jarak


pandang mendahului yang diizinkan adalah 300.

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

1. Menghitung Kelandaian Rencana


Untuk menghitung kelandaian rencana, digunakan persamaan berikut;
𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐵 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐴
𝑔1 = 𝑥 100
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
380 − 375
𝑔1 = 𝑥 100
535,24
𝑔1 = 0,934%
𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐶 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐵
𝑔2 = 𝑥 100
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
400 − 380
𝑔2 = 𝑥 100
589,41
𝑔2 = 3,393%
𝐴 = |𝑔1 ± 𝑔2 |
𝐴 = |0,934 − 3,393| = 2,459%

2. Menghitung Panjang L
Perhitungan panjang (L) menggunakan 3 parameter; yaitu berdasarkan
Jarak pandang henti (Jh), Jarak pandang mendahului (Jd), keluwesan bentuk,
dan persyaratan drainase. Perhitungan panjang (L) adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan jarak pandang henti (Jh)
1) Syarat Jh<L
𝐴 𝑥 𝐽ℎ 2 2,46 𝑥 53,52
𝐿= 𝑥 100 = 𝑥 100 = 17,64 𝑚
399 399
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jh<L, maka
syarat tersebut Tidak Memenuhi
2) Syarat Jh>L
399 399
𝐿 = 2𝑥𝐽ℎ − = 2𝑥 53,5 − = 55,195 𝑚
𝐴 2,46
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jh<L, maka
syarat tersebut Memenuhi

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

b. Berdasarkan jarak pandang mendahului (Jd)


1) Syarat Jd<L
𝐴 𝑥 𝐽𝑑 2 2,46 𝑥 3002
𝐿= 𝑥 100 = 𝑥 100 = 263,57 𝑚
840 840
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jd<L, maka
syarat tersebut Memenuhi
2) Syarat Jd>L
840 840
𝐿 = 2𝑥𝐽𝑑 − = 2𝑥 300 − = 258,53 𝑚
𝐴 2,46
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jd<L, maka
syarat tersebut Tidak Memenuhi
c. Berdasarkan keluwesan bentuk
𝐿 = 0,60 𝑥 𝑉𝑅 = 0,60 𝑋 70 = 42 𝑚
d. Berdasarkan persyaratan drainase
𝐿 = 40 𝑥 𝐴 = 40 𝑥 2,46 = 98,4 𝑚

Dari hasil perhitungan diatas, maka diambil nilai terbesar. Nilai terbesar
didapatkan dengan persyaratan jarak pandang mendahului yaitu sebesar 263,57
meter

3. Menghitung Panjang Ev
Berikut adalah perhitungan panjang Ev
𝐴𝑋𝐿 2,46 𝑋 263,57
𝐸𝑣 = = = 0,81 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
800 800
1 1
𝑋 = 𝑥 𝐿𝑣 = 𝑥 263,57 = 65,89 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
4 4
𝐴 𝑥 𝑋2 2,46 𝑥 65,982
𝑌= = = 0,203 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
200 𝑥 𝐿𝑣 200 𝑥 263,57

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

4.2 Alinyemen Vertikal Tikungan DEF


Berikut ini adalah perhitungan perencanaan alinyemen vertikal tikungan
DEF. Kecepatan rencana pada lengkung ini adalah 70 km/jam

F E

Gambar 4.1 Lengkung titik DEF


Elevasi pada lengkung DEF adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Data Elevasi Tanah Asli dan Rencana Lengkung DEF
Elevasi
Titik STA
Tanah Asli Tanah Rencana
D 2+040 393 393
E 2+490 370 370
F 3+040 383 380
Sumber : Data Hasil Olahan Pribadi, 2020

Tabel 4.2 Kelandaian Maksimum yang Diizinkan


Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian Maksimum (%) 3 3 4 5 8 9 10 10
Sumber : Binamarga, 2010

Tabel 4.2 Jarak Pandang Henti Minimum (Jh)


Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian Maksimum (%) 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber : Binamarga, 2010

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Tabel 4.2 Jarak Pandang Mendahului (Jd)


Vr (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40
Kelandaian Maksimum (%) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber : Binamarga, 2010

d. Nilai Kelandaian Maksimum yang Diizinkan


Berdasarkan tabel kelandaian maksimum yang diizinkan dengan
kecepatan rencana VR = 70 km/ jam, dilakukan interpolasi sebagai berikut

𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1

70 − 60 𝑦−8
=
80 − 60 5− 8

10 𝑦−8
=
20 −3

10 𝑥 − 3 = 20(𝑦 − 8)

−30 = 20𝑦 − 160

−30 + 160 = 20𝑦

130 = 20𝑦

6,5 % = 𝑦

Berdasarkan hasil interpolasi, pada kecepatan rencana 70 km/jam,


kelandaian maksimum yang diizinkan adalah 6,5%.

e. Nilai Jarak Pandang Henti Minimum (Jh)


Berdasarkan tabel kelandaian jarak pandang henti minimum (Jh)
kecepatan rencana VR = 70 km/ jam, dilakukan interpolasi sebagai berikut
𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1
70 − 60 𝑦 − 55
=
80 − 60 75 − 55
10 𝑦 − 55
=
20 20
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

10 𝑥 20 = 20(𝑦 − 55)
−30 = 20𝑦 − 1100
−30 + 1100 = 20𝑦
1070 = 20𝑦
53,5 = 𝑦

Berdasarkan hasil interpolasi, pada kecepatan rencana 70 km/jam, jarak


pandang henti minimum yang diizinkan adalah 53,5

f. Nilai Jarak Pandang Mendahului (Jd)


Berdasarkan tabel jarak pandang mendahului (Jd) kecepatan rencana
VR = 70 km/ jam, dilakukan interpolasi sebagai berikut
𝑥 − 𝑥1 𝑦 − 𝑦1
=
𝑥2 − 𝑥1 𝑦2 − 𝑦1
70 − 60 𝑦 − 250
=
80 − 60 350 − 250
10 𝑦 − 250
=
20 100
10 𝑥 100 = 20(𝑦 − 250)
1000 = 20𝑦 − 5000
1000 + 5000 = 20𝑦
6000 = 20𝑦
300 = 𝑦

Berdasarkan hasil interpolasi, pada kecepatan rencana 70 km/jam, jarak


pandang mendahului yang diizinkan adalah 300.

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

4. Menghitung Kelandaian Rencana


Untuk menghitung kelandaian rencana, digunakan persamaan berikut;
𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐸 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐷
𝑔1 = 𝑥 100
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
393 − 370
𝑔1 = 𝑥 100
200,25
𝑔1 = 0,115%
𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐹 − 𝑒𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝐸
𝑔2 = 𝑥 100
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
380 − 370
𝑔2 = 𝑥 100
463,25
𝑔2 = 0,0216%
𝐴 = |𝑔1 ± 𝑔2 |
𝐴 = |0,115% − 0,0216%| = 0,0934%

5. Menghitung Panjang L
Perhitungan panjang (L) menggunakan 3 parameter; yaitu berdasarkan
Jarak pandang henti (Jh), Jarak pandang mendahului (Jd), keluwesan bentuk,
dan persyaratan drainase. Perhitungan panjang (L) adalah sebagai berikut.
e. Berdasarkan jarak pandang henti (Jh)
3) Syarat Jh<L
𝐴 𝑥 𝐽ℎ 2 0,0934 𝑥 53,52
𝐿= 𝑥 100 = 𝑥 100 = 67,00 𝑚
399 399
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jh<L, maka
syarat tersebut Tidak Memenuhi
4) Syarat Jh>L
399 399
𝐿 = 2𝑥𝐽ℎ − = 2𝑥 53,5 − = 4164,94 𝑚
𝐴 0,0934
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jh<L, maka
syarat tersebut Memenuhi

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

f. Berdasarkan jarak pandang mendahului (Jd)


3) Syarat Jd<L
𝐴 𝑥 𝐽𝑑 2 0,0934 𝑥 3002
𝐿= 𝑥 100 = 𝑥 100 = 2106,77 𝑚
840 840
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jd<L, maka
syarat tersebut Memenuhi
4) Syarat Jd>L
840 840
𝐿 = 2𝑥𝐽𝑑 − = 2𝑥 300 − = 8393,57 𝑚
𝐴 0,0934
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan syarat Jd<L, maka
syarat tersebut Tidak Memenuhi
g. Berdasarkan keluwesan bentuk
𝐿 = 0,60 𝑥 𝑉𝑅 = 0,60 𝑋 70 = 42 𝑚
h. Berdasarkan persyaratan drainase
𝐿 = 40 𝑥 𝐴 = 40 𝑥 0,0934 = 3,736 𝑚

Dari hasil perhitungan diatas, maka diambil nilai terbesar. Nilai terbesar
didapatkan dengan persyaratan jarak pandang mendahului yaitu sebesar
4164,94 meter

6. Menghitung Panjang Ev
Berikut adalah perhitungan panjang Ev
𝐴𝑋𝐿 0,0934 𝑋 4164,94
𝐸𝑣 = = = 0,486 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
800 800
1 1
𝑋 = 𝑥 𝐿𝑣 = 𝑥 4164,94 = 1041,24 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
4 4
𝐴 𝑥 𝑋2 0,0934 𝑥 1041,242
𝑌= = = 0,122 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
200 𝑥 𝐿𝑣 200 𝑥 4164,94

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

BAB V
Perencanaan Perkerasan Jalan
5.1 Aspek lalu lintas

Untuk kelancaran arus lalu lintas dan pejalan kaki yang menggunakan jalan
tersebut, data LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) sangat diperlukan, agar kita bisa
mendapatkan tingkat pelayanan lalu lintas yang optimal. Data LHR diperoleh melalui
pengamatan lapangan pada daerah jalan tersebut dibangun. Biasanya

LHR berisi jumlah dan kendaraan di suatu jalan selama satu tahun.LHR
adalah hasil bagi antara jumlah kendaraan dengan lamanya waktu pengamatan.
Pengamatan dilakukan pada waktu yang menggambarkan fluktasi llu lintas selama 1
tahun. Data LHR yang digunakan adalah nilai rata-rata dari beberapa pengamatan.
Adapun data perencanaan jalan sebagai berikut:

Tabel 5.1 Data Perencanaan Jalan

Trase Nama Jalan Tipe Lebar Jalur Median Lebar


jalan Jalan Bahu Jalan
Trase 1 Lingkar 4/2 UD 10 m 0,5 m 1,5 m
Selatan
Trase 2 Purwodadi 2/2 UD 5m 0,5 m 1,5 m

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Dan data Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) dijalan Lingkar Selatan
Purwodadi Jawa Tengah, pada tahun 2019 didapat data sebagai berikut:

Tabel 5.2 Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata

Golongan Jenis Kendaraan Lalu Lintas Harian


Rata-Rata (2 arah)
Gol 1 Sepeda motor, sekuter dan kendaraan 27.647
roda tiga
Gol 2 Sedan, jeep dan station wagon 8.069
Gol 3 Opelet, pick up, suburban combi dan 2.262
mini bus
Gol 4 Pick up, micro truck dan mobil 899
hantaran
Gol 5a Bus kecil 483
Gol 5b Bus besar 580
Gol 6a Truk ringan 2 sumbu 536
Gol 6b Truk sedang 2 sumbu 2.592
Gol 7a Truk 3 sumbu 79
Gol 7b Truk gandingan 1
Gol 7c Truk semi trailer 752
Gol 8 Kendaraan tak bermotor 386

Direncanakan data dan klasifikasi desain :

1. Fungsi jalan : Arteri Sekunder


2. Tipe jalan : 2/2 UD (2 jalur, 2 lajur, dengan median)
3. Jalan dibuka/operasional : 2025
4. Pertumbuhan lalu lintas : 8,2%
5. Koefisien distribusi kendaraan (c) : 0,5
6. Umur rencana : 15 tahun
7. Jenis perkerasan : perkerasan lentur

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Table 5.3 Data LHR pada umur rencana

Gol Lalu Lintas Harian LHR umur Ekivalensi Nilai arus


Rata-Rata (2 arah) rencana mobil lalu lintas
[LHR x (1+2)ⁿ] penumpang
Gol 1 27.647 90.168,9 0,5 45.084,5
Gol 2 8.069 26.316,5 1 26.316,5
Gol 3 2.262 7.377,4 1 7.377,4
Gol 4 899 2.932,0 1 2.932,0
Gol 5a 483 1.575,3 1 1.575,3
Gol 5b 580 1.891,6 1,3 2.459,1
Gol 6a 536 1.748,1 1,3 2.272,6
Gol 6b 2.592 8.453,6 1,3 10.989,7
Gol 7a 79 257,7 1,3 334,9
Gol 7b 1 3,3 1,3 4,2
Gol 7c 752 2.452,6 1,3 3188,4
Total 102.534,7

Dari data LHR akhir umur rencana, koefisien distribusi kendaraan (c), dan
angka ekivalen (E), bisa dilakukan perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
dan Lintas Ekivalen Akhir (LEA). Berikut adalah hasil perhitungan LEP dan LEAA
untuk semua jenis kendaraan

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Tabel 5.4 Perhitungan LEP dan LEA

Gol LHR LHR Akhir Koefisien Angka LEP LEA


(a) Umur Distribusi Ekivalen axcd bxcxd
Rencana Kendaraan Kendaraan
(b) (c) (d)
Gol 1 27.647 90.168,9 0,5 0,0002 2,76 0,02
Gol 2 8.069 26.316,5 0,5 0,0036 14,52 47,37
Gol 3 2.262 7.377,4 0,5 0,0036 4,07 13,28
Gol 4 899 2.932,0 0,5 0,0036 1,62 5,28
Gol 5a 483 1.575,3 0,5 0,0121 2,92 0,53
Gol 5b 580 1.891,6 0,5 0,194 56,26 183,49
Gol 6a 536 1.748,1 0,5 0,0121 3,24 10,58
Gol 6b 2.592 8.453,6 0,5 0,0251 32,53 106,09
Gol 7a 79 257,7 0,5 0,0794 3,14 10,23
Gol 7b 1 3,3 0,5 0,0794 0,04 0,13
Gol 7c 752 2.452,6 0,5 0,0194 72,94 237,90
Total 194,05 632,89

(𝐿𝐸𝑃+𝐿𝐸𝐴) (194,05+632,89
Lintas Ekivalen Tengah (LET) = = = 413,47
2 2

𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 15
Faktor Penyesuaian (FP) = = 10 = 1,5
10

Lintas Ekivalen Rencana = LET x FP = 413 x 1,5 = 620,21

Dalam perencanaan ini digunakan perkerasan lentur, dengan data dan klasifikasi
desain sebagai beikut:

1. Bahan Perkerasan : Laston


2. California Bearing Ratio (CBR) : 1,35%
3. Lintas Ekivalen Rencana (LER) : 620,21
4. Indeks permukaan pada awal rencana (IPo) : 3,9 – 3,5
5. Faktor Regional (FR) :1

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Setelah itu diperlukan Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) yang merupakan suatu
skala yang dipakai dalam penetapan tebal perkerasan untuk menyaatukan kekuatan
tanah dasar. Nilai DDT ditetapkan berdasarkan gafik korelasi DDT dan CBR berikut:

Dari grafik korelasi DDT dan CBR


didapatkan nilai DDT yaitu sebesar 2,2

Gambar 5.1 Grafik korelasi DDT dan CBR

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Setelah itu ditentukan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) yaitu suatu angka yang
berhubungan dengan penentuan tebal perkerasan menggunakan noogram berikut:

gambar 5.2 Penetapan ITP

Dari gambar 5.2 penetapan tebal perkerasan didapatkan nilai ITP yaitu sebesar 12,5

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Dari nilai ITP yang didapatkan selanjutnya digunakan untuk mencari tebal
perkerasan setiap lapisan dan koefisien kekuatan relatif berdasarkan tabel berikut:

Tabel 5.4 Tebal Minimum Lapis Permukaan

ITP Tebal Minimum Bahan


(cm)
<3,00 5 Lapis pelindung : (Buras/Burtu/Burda)
3,00 - 6,70 5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
6,71 – 7,49 7,5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
7,50 – 9,99 7,5 Lasbutag, Laston
≥ 10.000 10 Laston
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (PU Bina Marga 1987)

Tabel 5.6 Tebal Minimum Lapis Pondasi

ITP Tebal Minimum Bahan


(cm)
< 3,00 15 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur
3,00 - 7,49 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur
10 Laston atas
7,50 – 9,99 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi
macadam
15 Laston atas
10 – 12,14 20 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi
macadam, lapen, laston atas
≤ 12,25 25 Batu pecah, stabilitas tanah dengan semen,
stabilitas tanah dengan kapur, pondasi
macadam, lapen, laston atas
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (PU Bina Marga 1987)

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Untuk lapisan pondasi bawah untuk setiap nilai ITP bia digunakan pondasi
bawah, tebal minimum adalah 10 cm

Tabel 5.7 Koefisien Kekuatan Relatif

Koefisien Kekuatan Relatif Kekuatan bahan Jenis bahan


31 32 330 Ms (kg) Kt (kg/cm) CBR (%) Laston
0,40 - - 744 - -
0,35 - - 590 - -
0,35 - - 454 - -
0,30 - - 340 - -
0,35 - - 744 - -
0,31 - - 590 - - Lasbutag
0,28 - - 454 - -
0,26 - - 340 - -
0,30 - - 340 - - HRA
0,26 - - 340 - - Aspal Macadam
0,25 - - - - - Lapen (Mekanis)
0,20 - - - - - Lapen (Manual)
- 0,28 - - - - Laston atas
- 0,26 - - - -
- 0,24 - - - -
- 0,23 - - - - Lapen (Mekanis)
- 0,19 - - - - Lapen (Manual)
- 0,15 - - 22 - Stab Tanah
- 0,13 - - 18 - dengan Semen
- 0,15 - - 22 - Stab Tanah
- 0,13 - - 18 - dengan Kapur
- 0,14 - - - 100 Batu Pecah
(kelas A)
- 0,13 - - - 80 Batu Pecah
(kelas B)
- 0,12 - - - 60 Batu Pecah
(kelas C)

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

- - 0,13 - - 70 Sirtu/Pitrun
(kelas A)
- - 0,12 - - 50 Sirtu/Pitrun
(kelas B)
- - 0,11 - - 30 Sirtu/Pitrun
(kelas C)
- - 0,10 - - 20 Tanah/Lempung
Kepasiran
Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (PU Bina Marga1987)

Sehingga didapatkan tebal perkerasan untuk tiap lapisan didapat sebagai berikut:

 Lapis Permukaan = 10 cm – 0,35 – Laston


 Lapis Pondasi = 25 cm – 0,13 – Batu Pecah (kelas B)
 Lapis Pondasi Bawah = 15 cm – 0,10 – Tanah/Lempung Kepasiran

Gambar 5.3 Perkerasan jalan

Diketahui

 CBR tanah asal : 2,5%


 Cbr setelah stabilisasi : 12%
 Tebal lapisan stabilisasi :150mm
 Tebal ditingkatkan : 300mm

Ditanya : nilai CBR ?

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Penyelesaian :

a. Berdasarkan uji CBR laboratorium rendaman 4 hari, nilai stabiisasi tanah


semen CBR 12%
b. Berdasarkan nilai CBR tanah asal (tidak distabilisasi) : 4 x 2,5 % = 10%
c. Berdasarkan formula (6.2) = 2,5 x 2(150/150) = 5%

Dipilih nilai terkecil dari ketiga nilai datas yaitu 5%

Jika tebal total di tingkatkan menjadi 300mm, maka nilai CBR berdasarkan
kriteria (c) menjadi 2,5x2(300/150)=10%. Dalam hal ini CBR terendah adalah
CBR berdasarkan kriteria (c) sehingga CBR perencanaan menjadi 10%

Diketahui data CBR sebagai berikut:

No. CBR No. CBR No. CBR No. CBR No. CBR
urut (%) urut (%) urut (%) urut (%) urut (%)
1 3 6 4 11 4,5 16 5,5 21 6
2 3 7 4 12 4,5 17 5,5 22 6
3 3 8 4 13 4,5 18 5,5 23 6
4 3 9 4 14 4,5 19 5,5 24 7
5 4 10 4 15 5,5 20 6 25 7

Ditanya: nilai karakteristik berdasarkan metode persentil?

Penyelesaian:

 Daftar tersebut diatas menunjukkan CBR dari satu segmentanah dasar


yang seragam dengan 25 data CBR (n=25). Data disusun dari nilai
terendah hingga tertinggi.
 Untuk persentil ke -10, indek persentil adalah 10%x25=2,5
 Karena 2,5 adalah bilangan pecahan, maka dilakukan pembulatan ke
bilangan terdekat, yaitu = 3
 CBR pada persentil tersebut adalah rata-rata CBR pada nomor urut 3 dan
4 yaitu (3+3)/2=3

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

 Dengan demikian, nilai CBR karakteristik segmen seragam tesebut adalah


3%. Secara statistik ini berarti bahwa pada segmen tersebut terdapat 10%
data CBR yang nilainya sama atau lebih kecil dari 3%. Atau, 90% data
CBR segmen seragam tersebut nilainya lebih besar atau sama dengan
3%.

Diketaui data CBR sebagai berikut:

CBR Jumlah yang sama Persen (%) yang sama atau lebih besar
atau lebih besar
3 25 25/25 x 100%=100%
3 - -
3 - -
3 - -
4 21 21/25 x 100%=84%
4 - -
4 - -
4 - -
4 - -
4 - -
4,5 15 15/25 x 100%=60%
4,5 - -
4,5 - -
4,5 - -
5,5 11 11/25 x 100%= 44%
5,5 - -
5,5 - -
5,5 - -
5,5 - -
6 6 6/25 x 100%=24%
6 - -
6 - -
6 - -

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

7 2 2/25 x 100%=8%
7 - -

Penentuan harga CBR yang yang mewakili → CBR

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

BAB VI
Perencanaan Dimensi Saluran Drainase

Sumber : Badan Pusat Statistik

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

Berdasarkan Hasil Badan Pusat Rata-rata Harian Aliran Sungai, Tinggi Aliran, dan
Volume Air di Beberapa Sungai yang Daerah Pengalirannya Lebih dari 100 km2,
2015.
Direncanakan berdasarkan table diatas
Dipakai pada Sungai Brantas dengan:
Q = 5,8 m³/detik

Menurut Tabel De Vos maka,


m = 1,5
b/h = 3,5 ; b = 3,5h
V = 0,7 m/detik
K = 40

Q saluran = v x A
𝑄 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 5,8
A = = 0,7 = 8,29 m²
𝑣

Saluran Persegi
A=bxh
8,29 = 3,5h x h
8,29 = 3,5h²
3,5
h² = 8,29
= 0,42 m
h = 0,65m
b = 3,5h = 3,5 x 0,65 = 2,27m

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020
Desain Jalan Raya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya | 2020

BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan perencanaan diatas yaitu dimulai preliminary
design, cut and fill, alinyemen horizontal, alinyemen vertikal serta perencanaan
perkerasan, didapatkan bahwa trase yang paling efektif untuk digunakan yaitu
trase A-B-C-D dengan panjang jalur 1375,45 meter, kelandaian rata-rata 2,3%,
dengan tikungan B spiral – circle – spiral dan tikungan C spiral – spiral.
Pemilihan trase yang paling efisien dipertimbangkan dari nilai volume cut
and fill yang lebih kecil daripada tikungan D – E – F – A, lalu dipertimbangkan
dengan fluktuasi nilai kelandaian antar titik yang tidak terlalu besar, dan panjang
jalur paling pendek antara titik A dengan D.

Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


2020

Anda mungkin juga menyukai