KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Ketahanan
Pangan Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 telah selesai dilaksanakan. Penyusunan
Renstra ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah.
Dokumen Rencana Strategis ini memuat pokok-pokok capaian dan evaluasi
kinerja pada tahun-tahun sebelumnya, penetapan isu-isu strategis berdasarkan hasil
telaah atas visi dan misi Kepala Daerah terpilih, serta penetapan visi dan misi Dinas
yang kemudian dijabarkan dalam tujuan dan sasaran dengan indikator kinerja dan
program/kegiatan selama 5 (lima) tahun periode 2017-2022.
Semoga dokumen Perubahan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan
dapat memberi manfaat bagi segenap Stakeholders terkait dengan pelaksanaan fungsi
pelayanan dan tugas pokok kedinasan. Dan ucapan terimakasih terhadap semua
pihak serta tim penyusun dokumen Perubahan Rencana Strategis 2017-2022, dengan
harapan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan dalam mewujudkan capaian
Visi, Misi. Terima Kasih.
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. LATAR
BELAKANG............................................................................... 1
1.2. LANDASAN HUKUM............................................................................. 3
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN ...................................................................... 5
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................ 5
DAFTAR TABEL
iii
Pada Tahun 2020 ini, Renstra Dinas Ketahanan Pangan periode 2017-2022
mengalami perubahan mengakomodir perubahan pada RPJMD Kota Payakumbuh
Tahun 2017-2022. Adapun perubahan yang dilakukan adalah sasaran yang
mendukung RPJMD dan target indikator. Hal ini dilakukan terkait adanya
refocusing anggaran COVID 19 dan ada beberapa alasan teknis yang nanti akan
dijelaskan lebih lanjut.
Bab III. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kota
Payakumbuh
Adapun tugas pokok Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang dan Kasubag
serta Kasi sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
Membantu Walikota dalam penyelenggaraan perumusan kebijakan, koordinasi
dan penyusunan pelayanan pemerintah dibidang ketahanan pangan,
melakukan tugas-tugas desentralisasi dari pemerintah pusat dibidang
ketahanan pangan.
b. Sekretaris
Mempunyai tugas merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan,
mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan umum, kepegawaian,
keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
Tabel 2.1
Jumlah 26
Tabel 2.2
2. Aset
Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat,
Dinas Ketahanan Pangan memiliki sumber daya sesuai tabel terlampir.
Sarana gedung kantor saat ini belum dimiliki oleh Dinas Ketahanan
Pangan, dimana untuk sementara pelaksanaan kegiatan perkantoran
dilakukan di Gedung PBI (Pasar Benih Ikan) yang beralamat di Jl. Imam
Bonjol Kelurahan Padang Tinggi Kota Payakumbuh, sedangkan prasarana
lainnya juga masih belum mencukupi.
Sarana dan Prasarana yang saat ini dimiliki oleh Dinas Ketahanan
Pangan berupa:
Tabel 2.4
Data Sarana dan Prasarana Dinas Ketahanan Pangan
Kota Payakumbuh Tahun 2017
A. Pemerintah Kabupaten/Kota
Sesuai dengan kewenangannya, peran Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
mewujudkan Ketahanan Pangan masyarakat antara lain sebagai berikut :
a. Identifikasi
Potensi sumber daya dan produksi pangan serta keragaman
konsumsi pangan masyarakat
Cadangan pangan masyarakat
Kelompok rawan pangan
Infrastruktur Distribusi Kabupaten/Kota
Pangan Pokok Masyarakat
B. Masyarakat
Sebagai pelaku utama dalam sistem ketahanan pangan, masyarakat
(petani-nelayan, pengusaha swasta, LSM, organisasi kemasyarakatan)
menyelenggarakan peran sebagai berikut:
Penyediaan pangan yang mencakup proses produksi, pengolahan,
pengelolaan cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga serta masyarakat lingkungannya. Dalam hal ini termasuk
aneka ragam, mutu dan keamanan pangan untuk menyediakan
kelengkapan zat gizi makro dan mikro yang diperlukan setiap individu
untuk hidup sehat dan produktif. Kegiatan tersebut merupakan
aktivitas ekonomi yang dilaksanakan secara efisien dan berorientasi
ramah lingkungan.
Penyelenggaraan proses distribusi dan pemasaran produk-produk
pangan sebagai usaha yang menopang daya jangkau penduduk di
seluruh wilayah terhadap pangan, baik dari segi fisik maupun
ekonomi. Usaha ini dilaksanakan dengan menganut kaidah kejujuran,
keadilan dan tanggung jawab moral kepada masyarakat pengguna
produk-produk pangan.
Pengelolaan konsumsi di tingkat kelompok masyarakat dan rumah
tangga yang mendorong kesadaran, kemampuan dan kemauan
setiap individu mengkonsumsi pangan dengan zat gizi seimbang.
Pengelolaan konsumsi ini juga menerapkan penyesuaian diri dengan
potensi sumber daya lokal, budaya makan yang memenuhi norma
gizi dan kesehatan, hemat dan bertanggung jawab kepada
masyarakat dan lingkungan
Pengembangan jasa pelayanan pangan (jasa boga), sebagai usaha
ekonomi yang efisien, menekan pemborosan, menerapkan kaedah
mutu gizi dan keamanan pangan, menerapkan kejujuran dan
tanggung jawab
Rasio Capaian
Target Target Indikator Kinerja Realisasi Capaian Indikator
INDIKATOR KINERJA Rasio Capaian (%) Akhir Renstra
di Akhir Renstra Perangkat Daerah Kinerja
SESUAI TUGAS DAN (%)
NO Periode Ket
FUNGSI PERANGKAT
Renstra
DAERAH 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 (9/3x100%)
(2022)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Skor PPH Ketersediaan 89 80 83 86 81,50 84,31 87,64 101,87 101,57 101,90 98,47 IKU
2 Skor PPH Konsumsi 85 NA 80,5 82 NA 84,1 82 NA 104,47 100 96,47 IKU
3 Tingkat Keamanan
Pangan Segar (level) Tinggi sedang sedang sedang sedang sedang Sedang 100 100 100 75% IKU
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Pagu Anggaran/ Tahun 1.460.128.812 1.544.433.852 1.468.485.135 1.683.313.598 721.616.857 1.390.843.127 1.455.910.064 1.403.493.479 1.611.664.954 704.755.957 95,25 94,27 95,57 95,74 97,66
1
Pelayanan Administrasi 324.815.400 303.679.512 467.283.406 639.130.523 450.684.033 308.593.249 281.544.441 445.594.822 629.836.594 442.560.657 95,15 92,71 95,36 98,54 98,20
2 Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur 55.006.000 274.135.000 117.645.500 83.304.000 65.081.500 51.141.467 237.567.498 107.093.030 73.711.650 53.547.300 91,04 86,66 91,03 88,48 82,28
3
Peningkatan disiplin aparatur 9.450.000 12.630.000 11.250.000 11.250.000 - 9.450.000 12.630.000 11.250.000 11.250.000 - 100 100 100 100
4 Perencanaan pembangunan
daerah 9.233.200 - - - - 8.378.500 - - - - 90,74 - - - -
5
Peningkatan pengembangan
sistem pelaporan pencapaian
kinerja dan keuangan 9.570.000 13.000.000 6.193.614 6.968.565 5.688.050 8.885.300 12.224.150 4.523.200 6.840.375 5.672.350 92,85 94,03 73,03 98,16 99,72
6 Peningkatan ketahanan pangan
dan pertanian 1.061.504.212 944.169.340 864.732.615 - - 1.013.844.611 915.123.975 833.652.427 - 93,37 96,92 96,40 - -
7 Ketersediaan dan Distribusi
Pangan - - - 138.521.210 105.325.725 - - - 130.805.635 96.432.800 - - - 94,43 91,56
8 Diversifikasi dan Keamanan
Pangan - - - 804.139.300 83.587.549 - - - 759.220.700 79.152.100 - - - 94,41 94,69
A) Tantangan
1. Terbatasnya ketersediaan pangan
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti berkurangnya lahan pertanian
akibat terjadinya alih lahan.
Saat ini sangat sulit dilihat rumah mempunyai pekarangan untuk ditanami uran
karena tingginya tingkat permintaan perumahan.
2. Tingkat Keamanan pangan yang masih belum tinggi dan aksebilitas pangan
Ini digambarkan dengan kondisi saat ini yang menunjukkan sebagian besar
kebutuhan pangan didatangkan dari luar daerah Kota Payakumbuh, Luar
Provinsi Sumatera Barat, bahkan dari luar negeri.
Pengaruh langsung dari kondisi diatas menyebabkan harga jual produk
pangan relatif tinggi sehingga sulit untuk dicapai/dijangkau.
3. Tingkat kestabilan harga
Harga komoditi produk pangan tingkat ketidak stabilannya masih cukup tinggi
dimana beberapa komoditi bisa berubah harga beberapa kali, bahkan pada
hari yang sama, contoh harga cabe merah, komoditas sayur lainnya.
4. Rendahnya Penganekaragaman Konsumsi Pangan Yang Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman.
Rendahnya penganekaragaman ditengah masyarakat masih rendah untuk
mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman
disebabkan beberapa faktor, khususnya untuk keamanan pangan sudah
sampai pada tingkat yang membahayakan dimana hampir semua makanan
olahan yang beredar mengandung tambahan makanan yang berbahaya dari
segi kimia, seperti : pengawet, pewarna, peningkat rasa, penyedap rasa, dan
kemasan.
B) Peluang
Ketahanan pangan dihasilkan oleh suatu sistem pangan yang terdiri atas
tiga sub sistem yaitu : a) Ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang
cukup untuk seluruh penduduk yang lancar dan merata, b) Distribusi pangan
yang lancar dan merata, c) Konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi
kecukupan gizi dan kaidah kesehatan. Untuk mewujudkan kondisi ketahanan
pangan yang mantap, dalam pelaksanaan program harus memfokuskan pada
lima fundamental penanganan pertanian yang mencakup : 1).
Pembangunan/perbaikan infrastuktur perbenihan, riset dan sebagainya; 2).
Penguatan kelembagaan petani melalui pertumbuhan dan penguatan kelompok
tani dan gabungan kelompok tani; 3). Perbaikan penyuluhan melalui penguatan
kelembagaan penyuluhan dan tenaga penyuluh; 4) Perbaikan pembiayaan
pertanian melalui perluasan akses pertani ke sistem pembiayaan; 5). Penciptaan
sistem pasar pertanian yang menguntungkan petani.
a) Ketersediaan Energi
Pada Tahun 2013 ketersediaan energi sebesar 4.163 kkal/kapita/hari
terjadi penurunan sebesar 218 kkal/kapita/hari dibandingkan Tahun
2012 yang mencapai 4.381 kkal/kapita/hari. Meskipun angka ini
sudah melebihi apa yang diamanatkan oleh Permen Kesehatan RI
Nomor 75 Tahun 2013. Pada Tahun 2014 ketersediaan energi
mengalami kenaikan kembali sampai Tahun 2015.
b) Ketersediaan Protein
Pada Tahun 2013 ketersediaan protein sebesar 79,6 gr/kapita/hari
terjadi penurunan sebesar 4,67 gr/kapita/hari dibandingkan Tahun
2012 yang mencapai 84,27 gr/kapita/hari. Meskipun angka ini sudah
melebihi apa yang diamanatkan oleh Permen Kesehatan RI Nomor
75 Tahun 2013. Pada Tahun 2014 ketersediaan energi mengalami
penurunan kembali.
Aspek Kajian Kondisi Saat Ini Standar Yang Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan
Digunakan Internal Eksternal Pelayanan OPD
1 2 3 4 5 6
Ketersediaan Pangan Ketersediaan Energi Neraca Bahan Tersedianya alokasi - Kebutuhan pangan - Untuk memenuhi
dan Protein selama 5 Makanan (NBM) untuk peningkatan terus meningkat ketersediaan energi
(lima) tahun terakhir produksi pangan lokal - Meningkatnya alih 2.150
mengalami Fluktuasi fungsi lahan pertanian kkal/kapita/hari dan
Dari Tahun 2012-2015. ke penggunaan non protein 57
pertanian gr/kapita/hr masih
- Menurunnya kualitas ada pangan yang di
dan kesuburan lahan impor dari luar
akibat kerusakan daerah
lingkungan - Masih sedikitnya
- Lambatnya cadangan pangan
penerapan teknologi Kota Payakumbuh
akibat kurangnya - Masih sedikitnya
insentif ekonomi lahan non produktif
- Anomali iklim dan yang dimanfaatkan
menurunnya kualitas - Lemahnya
lingkungan koordinasi lintas
sektor
Konsumsi dan Kualitas konsumsi Widyakarya Nasional - Terbatasnya - Terbatasnya - Masih rendahnya
Keamanan Pangan masyarakat masih Pangan dan Gizi diversifikasi pangan pengetahuan dan konsumsi kelompok
rendah, (WNPG) - Terbatasnya kesadaran bahan pangan
dan masih banyaknya produksi pangan masyarakat terhadap sesuai standar AKE
pangan segar yang SPM Ketahanan lokal pola makan yang - Masih rendahnya
terkontaminasi oleh Pangan - Sosialisasi, bergizi, berimbang, pemanfaatan
bahan makanan pemantauan dan aman dan halal sumberdaya
berbahaya pengawasan - Budaya masyarakat pangan lokal non
“belum makan bila beras non terigu
tidak makan nasi” - Masih rendah
- Regulasi pengetahuan
masyarakat tentang
Jika kita tinjau visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Periode 2017-2022, ternyata yang erat kaitannya dengan Tupoksi Dinas
Ketahanan Pangan setelah ditelaah terdapat pada misi 1 (satu) : “Mewujudkan
sumber daya manusia yang handal, sehat, dan kompetitif” dan misi 2 (dua) :
“Membangun perekonomian yang tangguh, unggul, berdaya saing dan berkeadilan
dengan berbasis ekonomi kerakyatan dengan memunculkan gerakan ekonomi
bersama”
Adapun Sasaran yang akan dicapai dari misi 1 (satu) ini adalah :
a. Meningkatnya kualitas layanan pendidikan
b. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
c. Meningkatnya pemberdayaan perempuan
d. Meningkatnya penanggulan kemiskinan dan pengangguran
e. Meningkatnya prestasi atlet
Untuk mendukung visi, misi dan program Walikota tersebut, maka tugas
dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh yang terkait dengan hal
dimaksud adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang
Ketahanan Pangan, dengan fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis di bidang
Ketahanan Pangan, 2) Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan
Kota di bidang Ketahanan Pangan, 3) Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Ketahanan Pangan 4)
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Harga bahan pangan sampai saat ini masih fluktuatif sehingga pemerintah
mengeluarkan regulasi dalam rangka stabilisasi harga dengan menetapkan Harga
Pembelian Pemerintah (HPP) namun HPP tersebut masih terbatas pada komoditas
pangan tertentu, ini merupakan permasalahan dan faktor penghambat. Namun faktor
pendorongnya adalah ketersediaan pangan Kota Payakumbuh yang selalu surplus.
Tabel 3.5
Komposisi Capaian Sasaran Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi
Sumatera Barat Terhadap Sasaran Renstra Badan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian RI
Dari Tabel diatas terlihat bahwa indikator kinerja Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Sumatera Barat turut berkontribusi dalam pencapaian sasaran Renstra Badan
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, hal ini menunjukkan terdapat
keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran
pelaksanaan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat terhadap
sasaran Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat Kementerian
Pertanian RI sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan.
No. Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan DKP Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1. Meningkatnya ketersediaan pangan yang Ketersediaan pangan yang masih - Kebutuhan pangan terus - Tersedianya alokasi untuk
beragam sehingga mencapai skor Pola Pangan belum beragam meningkat peningkatan produksi
Harapan (PPH) Ketersediaan sebesar 96,32 pada - Meningkatnya alih fungsi pangan lokal
Tahun 2019 lahan pertanian ke
penggunaan non
pertanian
- Menurunnya kualitas dan
kesuburan lahan akibat
kerusakan lingkungan
- Lambatnya penerapan
teknologi akibat
kurangnya insentif
ekonomi
- Anomali iklim dan
menurunya kualitas
lingkungan
2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi - Tingginya ketergantungan - Budaya masyarakat yang - Berkembangnya teknologi
sebesar 92,50 pada Tahun 2019 masyarakat terhadap pangan menganggap “belum pengolahan pangan non
pokok beras makan bila belum makan beras non terigu
- Rendahnya kualitas konsumsi nasi”
masyarakat - Rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang
diversifikasi pangan
Dilihat dari rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup faktor
penghambatnya dalah : belum adanya Perda yang mengatur tentang Pengawalan
perlindungan terhadap lahan sawah produktif, Hal ini berkaitan dengan semakin
tingginya persentase alih fungsi lahan.
Pada saat ini, permasalahan lingkungan yang terjadi semakin kompleks seiring
meningkatnya berbagai tututan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, baik pada arus
lokal, nasional, bahkan global. Salah satunya terkait dengan terjadi perubahan iklim
(climate change) yang menyebabkan banjir, kekeringan, pencemaran udara dan air
serta becana lainnya. Pada akhirnya kondisi ini mendorong munculnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya kebijakan-kebijakan pembangunan yang
mengutamakan kelestarian lingkungan. Berdasarkan hal di atas, maka diperlukan
suatu instrumen bagi kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang berprinsip pada
pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
c. Selanjutnya dihitung rata-rata skor/bobot setiap isu strategis dan disusun sesuai
dengan peringkat tertinggi, sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan
cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi adalah suatu harapan dan tujuan yang akan
dicapai, dalam mencapai visi tersebut memerlukan waktu yang panjang dan kerja
keras, karena akan berkembang sesuai dengan kondisi lingkungan pertanian
khususnya pembangunan ketahanan pangan. Untuk Dinas Ketahanan Pangan
mempunyai visi tahun 2017-2022, yaitu:
Sehat adalah dalam arti luas meliputi aspek fisik, mental, spritual, pendidikan,
perekonomian dan lingkungan hidup yang bersih termasuk tata kelola pemerintahan
yang baik (GOOd Goverment) dan pemerintahan yang bersih (clean Goverment),
transparan, demokratis dan berlandaskan hukum
Maju adalah berkembang kearah positif sesuai perkembangan teknologi dan sejajar
dengan kota maju lainnya.
Sejahtera adalah terciptanya kondisi aman, sentosa, makmur dan terhindar dari
gangguan dan kesusahan terutama yang menyangkut ketahanan pangan
Mandiri adalah keadaan dapat berdiri sendiri serta tidak tergantung pada pihak lain.
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Dinas Ketahanan Pangan
Kota Payakumbuh, maka dirumuskan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Sebagai salah satu komponen dari perencanaan
strategis, tujuan yang dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan yang
diinginkan oleh Dinas Ketahanan Pangan selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan tujuan yang telah ditetap kan tersebut, maka sasaran yang akan
dicapai selama Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya keberagaman ketersediaan pangan
b. Meningkatnya pola konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan
aman
c. Meningkatnya kelancaran distribusi pangan
d. Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah
Selain itu, sasaran-sasaran yang ada pada Dinas Ketahanan Pangan secara bersama-
sama dengan Perangkat Daerah lain juga mendukung sasaran yang lebih tinggi di
Tingkat Kota yaitu :
1 3 6 7 10 11 12 13
1 3 6 7 10 11 12 13
Tabel 4.2
Sesudah Perubahan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan
Realisasi Kinerja Ket
Target Kinerja Sasaran Tahun
Tujuan/Sasaran Tahun
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
2018 2019 2020 2021 2022
1 3 6 7 10 11 12 13
1 Meningkatnya Meningkatnya keberagaman Skor PPH Ketersediaan 84,31 87,64 90 94 96,5 Sebelum
Ketahanan Pangan ketersediaan pangan perubahan
Kota Payakumbuh
84,31 87,64 88 88,5 89 Sesudah
perubahan
1 3 6 7 10 11 12 13
Berdasarkan hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kerja Pemerintah Nomor : B/200/AA.05/2021 tanggal 31 Maret 2021 , menunjukkan bahwa
Pemerintah Kota Payakumbuh harus mereview kembali dokumen perencanaan secara menyeluruh, memastikan sasaran strategis dan
indicator kinerja berkualitas.
Strategi yang akan ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang
telah dikemukakan di atas adalah sebagai berikut :
1. Mendorong dan mendukung peningkatan ketersediaan pangan.
2. Mendorong kemandirian pangan melalui swasembada pangan untuk
komoditas strategis.
3. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang keamanan pangan
pada masyarakat.
4. Penguatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan dengan
melengkapi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang mutu dan
keamanan pangan.
5. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan secara optimal.
6. Mendorong terwujudnya distribusi pangan yang merata dan terjangkau
untuk menjamin stabilitas dan keamanan pasokan dan harga pangan
ditingkat rumah tangga.
7. Mendorong peran serta kelembagaan masyarakat dalam meningkatkan
kelancaran distribusi, stabilisasi harga dan akses pangan.
8. Meningkatkan koordinasi bidang perencanaan dan evaluasi kinerja
9. Memberikan reward dan punishment dalam meningkatkan kinerja
perangkat daerah
Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut,
Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh menetapkan kebijakan dalam proses
perencanaan pembangunan sebagai berikut :
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
2. Meningkatkan keragaman
produksi pangan berdasarkan
potensi sumberdaya lokal
3. Pengembangan sistem cadangan
pangan melalui LDPM ataupun
lembaga lainnya
2. Mendorong 4 . Menguatkan kelembagaan
kemandirian lumbung pangan masyarakat
pangan melalui
swasembada
pangan untuk
komoditas strategis.
3. Mengembangkan lembaga
distribusi pangan masyarakat
1 24 5 6 7 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 23
Meningkatnya Indeks Ketahanan Pangansedang 1,455,910,064 sedang 1,403,493,479 sedang 1,611,664,954 tinggi 721,616,857 tinggi 3,419,690,047 tinggi 3,419,690,047 tinggi
Ketahanan
Pangan Kota
Payakumbuh
1 Program Pelayanan Nilai IKM 77,56 281,544,441 80,11 445,594,822 80,63 629,836,594 82,15 450,684,033 89 1,807,659,890
Administrasi
Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat Jumlah benda pos 520 bh 1,920,000 640 bh 2,496,000 626 lbr 2,667,000 421 bh 1,869,000 2207 lbr 8,952,000
Menyurat materai 6000 ,materai
3000 dan cheque
2 Penyediaan Jasa Jumlah rekening jasa 3 rek 12,709,295 3 rek 14,879,318 3 rek 11,040,601 3 rek, 17,280,000 3 rek, 55,909,214
Komunikasi Sumber telekomunikasi, sumber
daya Air dan Listrik daya air dan listrik
3 Penyediaan Jasa Jumlah jasa perbaikan 14 unit 2,483,000 23 unit 3,980,000 29 unit 4,735,500 20 unit 2,702,500 86 unit 13,901,000
Peralatan dan peralatan dan
Perlengkapan Kantor perlengkapan kantor
4 Penyediaan jasa Jumlah pembayaran pajak 5 unit 1,820,600 8 unit 2,653,900 11 unit 2,572,150 11 unit 4,000,000 35 unit 11,046,650
pemeliharaan dan kendaraan
perizinan kendaraan dinas/operasional roda 4
dinas/operasional dan roda 2
5 penyediaan jasa Jumlah jasa pengelolaan 10 org 64,298,000 27 org 210,369,464 38 org 223,303,643 43 org 227,276,508 118 org 725,247,615
administrasi keuangan administrasi keuangan
kantor
6 penyediaan jasa - Jumlah bahan dan 16 jenis 25,697,841 15 jenis 1,403,124 16 jnis 2,455,105 21 jenis 2,515,050 68 jenis 32,071,120
kebersihan kantor peralatan kebersihan
kantor
7 penyediaan alat tulis Jumlah alat tulis kantor 30 item 11,218,950 29 item 11,381,475 10,699,375 27 item 10,599,175 116 item 43,898,975
kantor
30 item
8 penyediaan barang Jumlah barang cetakan, 1 tahun 6,683,400 2 rim 9,070,800 10,961,250 20 buku 6,694,550 174 buku, 33,410,000
cetakan dan penggandaan dan blanko cetakan,12.97 38853 lbr fc,
penggandaan penjilidan absen, 94 4 lbr fc, 18 bh 58 jilid
buku, 60 buku, jilid
map: 100 200 buah,
bh 14.250 lbr,
,fotocopy 20 jilid
11.629
lbr, 20
jilid
9 Penyediaan komponen Jumlah komponen 8 item 2,732,000 8 jenis 1,756,500 7 jenis 1,450,500 4 jenis 1,615,750 27 jenis 7,554,750
instalasi listrik/ instalasi
penerangan bangunan listrik/penerangan
kantor gedung
10 penyediaan peralatan Jumlah peralatan dan 1 item 15,650,000 6 unit 28,285,000 5 unit 42,910,000 9 unit 58,050,000 21 unit 144,895,000
dan perlengkapan perlengkapan kantor
kantor
11 penyediaan bahan Jumlah bahan bacaan 4 media 10,545,000 4 media 10,320,000 4 media 10,440,000 2 media 7,348,500 15 media 38,653,500
bacaan dan peraturan surat kabar dan majalah
perundang-undangan
13 rapat-rapat koordinasi Jumlah koordinasi dan 98 kali 118,881,105 94 oh, 44 142,221,041 115 oh , 296,602,470 68 oh, 21 oh 101,108,000 375 oh, 79 oh 658,812,616
dan konsultasi KLD konsultasi ke luar daerah oh 14 oh
2 Program % kondisi sarana dan 80% 237,567,498 80% 107,093,030 80% 73,711,650 80% 65,081,500 80% 483,453,678
Peningkatan sarana prasarana perkantoran
dan prasarana dalam keadaan baik
aparatur
2 Pengadaan Kendaraan Jumlah pengadaan 4 item 35,020,000 2 unit 38,424,000 - - - - 6 unit roda 2 73,444,000
Dinas Operasional kendaraan dinas
5 Pemeliharaan Jumlah pemeliharaan 2 unit 54,137,498 1 unit, 4 68,669,030 9 unit 73,711,650 11 unit 55,081,500 27 unit 251,599,678
rutin/berkala rutin kendaraaan dinas / unit
kendaraan operasional roda 4 dan
dinas/operasional roda 2
3 Program % ASN yang berpakaian 100% 9,450,000 100% 12,630,000 100% 11,250,000 100% 11,250,000 100% 44,580,000
Peningkatan Disiplin dinas dengan atribut
Aparatur lengkap
1 Penyediaan pakaian Jumlah pakaian dinas dan 21 stel 9,450,000 21 stel 12,630,000 25 stel 11,250,000 25 stel 11,250,000 92 stel 44,580,000
dinas beserta perlengkapannya yang
perlengkapan disediakan
4 Program Nilai Evaluasi AKIP oleh B 12,224,150 BB 4,523,200 BB 6,840,375 A 5,688,050 A 29,275,775
peningkatan Inspektorat
pengembangan
sistim pelaporan
pencapaian kinerja
dan keuangan
1 Penyusunan laporan Jumlah laporan capaian 3 laporan 5,963,250 3 laporan 2,725,000 3 dokumen 3,360,450 3 dokumen 3,502,475 12 dok 15,551,175
capaian kinerja dan kinerja dan ihktisar
ikhtisar realisasi ralisasi kinerja SKPD
kinerja SKPD
2 Penyusunan Dokumen Jumlah dokumen 4 dokumen 6,260,900 4 1,798,200 4 dokumen 3,479,925 4 dokumen 2,185,575 16 dokumen 13,724,600
Perencanaan dan perencanaan dan dokumen
Dokumen Pelayanan dokumen pelayanan
Publik publik
1 Analisis dan Jumlah buku Neraca 25 buku 30,199,050 25 buku 7,027,350 50 buku 37,226,400
penyusunan pola Bahan Makanan (NBM)
konsumsi dan suplai dan buku Pola Pangan
pangan Harapan (PPH)
2 pemanfaatan - Jumlah kelompok 5 KWT, 1 kali, 374,980,980 5 KWT, 1 466,665,303 10 KWT, 10 841,646,283
pekarangan untuk peserta sekolah lapang 5 KWT,15 kali, 5 KWT, 45
pengembangan optimalisasi pekarangan Dasawisma, 1 KWT,15 Dasawisma,
pangan - jumlah KWT penerima kali, 12 orang Dasawis 3 kelurahan ,
bantuan benih sayuran, ma, 1 1 dok
polybag dan kompos kali, 12
- jumlah dasawisma orang
penerima bantuan benih
sayuran, polybag dan
kompos
- jumlah kelurahan
percontohan KRPL
- jumlah buku PPH
Konsumsi
3 Peningkatan Mutu dan - Jumlah pelaksanaan 2 kali, 4 kali, 167,627,680 2 kali, 4 120,654,600 4 kali, 8 kali, 288,282,280
Keamanan Pangan Lomba Cipta Menu 45 orang, 70 kali, 45 90 orang, 140
Tingkat Kota dan tingkat org orang, 70 org
Provinsi ,- org
Jumlah uji sampel pangan
segar yahg beredar di
masyarakat
, - Jumlah peserta
sosialisasi pangan B2SA
,- Jumlah peserta
sosialisasi keamanan
pangan
4 Pengembangan Jumlah cadangan pangan 5 ton 51,528,525 5 ton 37,763,974 10 ton 89,292,499
cadangan pangan pemerintah yang
daerah diadakan
5 Pemantauan dan - Jumlah pemantauan dan 52 minggu, 1 16,120,550 52 4,656,900 104 minggu, 20,777,450
analisis akses harga analisis harga pangan dokumen minggu, 1 2 dokumen
pangan pokok - jumlah dokumen dokumen
perkembangan analisis
harga pangan
7 koordinasi pengkajian Jumlah Rakor Dewan 2 kali, 1kali, 1 94,611,591 2 kali, 72,634,850 4 kali rakor, 2 167,246,441
perumusan kebijakan Ketahanan Pangan, kali 1kali, 1 kali lomba
ketahanan pangan Jumlah Lomba Ketahanan kali APN, 2 kali
Pangan, Jumlah acara HPS
Peringatan HPS yang
diikuti
8 koordinasi jumlah koordinasi dan 30 org 33,147,971 30 org, 30 19,401,000 60 org, 52,548,971
pengawalan pembinaan LDPM, org
pembinaan dan PUPM/TTI dan LPM
pemantauan distribusi
pangan masyarakat
(LDPM)
9 Pengembangan dan - jumlah peserta 20 org, 1 kali 94,330,578 20 org, 1 68,104,250 40 org, 2 kali 162,434,828
Pembinaan pangan pelatihan pengembangan kali
lokal non beras non pangan lokal non beras
terigu non terigu, - jumlah
lomba pengolahan
pangan lokal non beras
non terigu
1 Analisis dan Jumlah buku Neraca 2 dokumen 8,322,650 2 dokumen 4,176,100 4 dokumen 12,498,750
penyusunan pola Bahan Makanan (NBM)
konsumsi dan suplai dan buku Pola Pangan
pangan Harapan (PPH)
2 pengembangan desa - jumlah pelaksana Desa 1 kelurahan, 38,129,450 1 kelurahan, 4 17,662,000 1 kelurahan, 55,791,450
mandiri pangan Mandiri Pangan tahap 4 kelurahan kelurahan 4 kelurahan
pengembangan
- jumlah Desa Mandiri
Pangan lanjutan yang
dibina
3 Pengembangan Jumlah cadangan pangan 3 ton 32,633,260 6950 kg 76,910,600 9,9 ton 109,543,860
cadangan pangan pemerintah yang
daerah diadakan
4 Pemantauan dan - Jumlah pemantauan dan - 52 kali 6,963,975 - 52 kali '- 2,890,525 104 kali, 2 9,854,500
analisis akses harga analisis harga pangan '- 1 1 dokumen dok
pangan pokok - jumlah dokumen dokumen
perkembangan analisis
harga pangan
5 koordinasi pengkajian Jumlah Rakor Dewan 2 kali 40,142,550 - - kali 2,002,600 - 2 kali 42,145,150
perumusan kebijakan Ketahanan Pangan, '- 1 kali '- 1 kali
ketahanan pangan Jumlah Lomba Ketahanan '- - kali '- 0 kali
Pangan, Jumlah
Peringatan HPS yang
diikuti
6 koordinasi Jumlah koordinasi dan 2 kali 4,613,750 8 kali 1,683,900 10 kali 6,297,650
pengawalan pembinaan LDPM,
pembinaan dan PUPM/TTI dan LPM
pemantauan distribusi
pangan masyarakat
(LDPM)
7 Program Diversifikasi 1.persentase masyarakat 1. 45% 759,220,700 1. 50% 83,587,549 1. 60% 842,808,249
dan Keamanan yang mengkonsumsi 2. 1% 2. 1% 2. 1%
Pangan bahan pangan sesuai 3. 80,09% 3. 85% 3. 90%
standar AKE 2.
persentase penurunan
konsumsi beras
3. persentase bahan
pangan yang aman
dikonsumsi
1 pemanfaatan - Jumlah kelompok 5 KWT, 5 628,049,050 -KWT, 5 KWT, 63,384,584 5 KWT, 10 691,433,634
pekarangan untuk peserta sekolah lapang KWT, 25 10 KWT, 35
pengembangan optimalisasi pekarangan dasawisma, dasawisma, - Dasawisma,
pangan - jumlah KWT penerima 3 kelurahan, kelurahan, 1 4 kelurahan ,
bantuan benih sayuran, 1 dokumen dokumen 2 dok
polybag dan kompos
- jumlah dasawisma
penerima bantuan benih
sayuran, polybag dan
kompos
- jumlah kelurahan
percontohan KRPL
- jumlah buku PPH
Konsumsi
2 Peningkatan Mutu dan - Jumlah pelaksanaan 2 kali, 4 94,604,650 - kali, 2 kali, - 15,310,420 2 kali, 6 kali, 109,915,070
Keamanan Pangan Lomba Cipta Menu kali, 30 orang, - orang 30 orang, 30
Tingkat Kota dan tingkat orang, 30 org
Provinsi ,- orang
Jumlah uji sampel pangan
segar yahg beredar di
masyarakat
, - Jumlah peserta
sosialisasi pangan B2SA
,- Jumlah peserta
sosialisasi keamanan
pangan
3 Pengembangan dan - jumlah peserta 30 orang, 36.567.000 - 4.892.545 30 org, 1 kali 41.459.545
Pembinaan pangan pelatihan pengembangan 1 kali,
lokal non beras non pangan lokal non beras
terigu non terigu, - jumlah
lomba pengolahan
pangan lokal non beras
non terigu
1 Penyusunan dokumen Jumlah dokumen yang 2 dok 4.309.900 3 dok 4.309.900 5 dok 8.619.800
perencanaan disusun
perangkat daerah
2 Evaluasi Kinerja Jumlah dokumen yang 6 dok 4.561.920 6 dok 10.561.920 12 dok 15.123.840
Perangkat daerah disusun
Sub Kegiatan -
1 Penyediaan Gaji dan - Jumlah ASN yang - 23 org 2.284.882.441 - 23 org 2.284.882.441 - 46 org 4.569.764.882
Tunjangan ASN dibayarkan gaji dan - 40 org - 40 org - 80 org
tunjangannya
- Jumlah jasa pengelolaan
administrasi keuangan
kantor
2 Koordinasi dan Jumlah dokumen 25 dok 2.241.800 25 dok 2.241.800 50 dok 4.483.600
penyusunan laporan keuangan yang disusun
keuangan
bulanan/triwulanan/se
mesteran SKPD
Kegiatan
Sub Kegiatan
Pengadaan Pakaian Jumlah pakaian dinas dan 22 stel 12.000.000 22 stel 12.000.000
Dinas beserta atribut perlengkapannya yang
kelengkapannya diadakan
Kegiatan -
IV Administrasi Umum persentase layanan 85% 85% 85% 168.541.320
Perangkat Daerah umum sesuai standar
168.541.320
Sub Kegiatan 425.082.640
168.541.320 256.541.320
1 Penyediaan komponen Jumlah komponen 7 jenis 1.615.350 8 jenis 1.615.350 15 jenis 3.230.700
instalasi instalasi
listrik/penerangan listrik/penerangan
bangunan kantor gedung kantor
3 Penyediaan bahan Jumlah bahan logistik 54 jenis 20.109.760 56 jenis 20.109.760 110 jenis 40.219.520
logistik kantor kantor
4 Penyediaan barang Jumlah barang cetakan, 225 lbr, 8.751.010 235 lbr, 8.751.010 - 460 lbr 17.502.020
cetakan dan penggandan dan 20000 lbr, 25000 lbr, - 45000lbr
penggandaan penjilidan 59 buku 65 buku - 124 buku
5 Penyediaan bahan jumlah bacaan surat 2 media 8.392.200 2 media 8.392.200 4 media 16.784.400
bacaan dan peraturan kabar dan majalah
perundang-undangan
6 Penyelenggaraan -Jumlah perjalanan dinas - 153 oh 129.673.000 - 170 oh 199.673.000 - 323 oh 329.346.000
rapat koordinasi dan dalam daerah - 51 oh - 60 oh - 111 oh
konsultasi SKPD - Jumlah perjalanan dinas
luar daerah
Kegiatan
3 Penyediaan jasa Jumlah petugas 1 org 25.478.484 1 org 25.478.484 2 org 50.956.968
pelayanan umum keamanan kantor
kantor
-
Kegiatan
VI Pemeliharaan Barang persentase kondisi 85% 85% 85% 207.840.000
Milik Daerah sarana dan prasarana
penunjang Urusan kantor dalam kondisi baik
Pemerintahan Daerah
89.920.000 117.920.000
Sub Kegiatan -
1 Penyediaan jasa Jumlah pemeliharaan 1 unit 39.190.000 1 unit 39.190.000 2 unit 78.380.000
pemeliharaan, biaya rutin kendaraan dinas
pemeliharaan dan esselon II
pajak kendaraan
perorangan Dinas atau
kendaraan dinas
jabatan
2 Penyediaan jasa - Jumlah pemeliharaan - 1 unit 47.850.000 - 3 unit 67.850.000 4 unit, 16 115.700.000
pemeliharaan, biaya rutin kendaraan dinas - 8 unit - 8 unit unit
pemeliharaan dan operasional roda empat
pajak kendaraan - Jumlah pemeliharaan
perorangan Dinas atau rutin kendaraan dinas
kendaraan dinas operasional roda dua
operasional atau
lapangan
VII Kegiatan
Pengadaan Barang Milik persentase ketersediaan 85% 85%
Daerah Penunjang sarana dan parasarana
Urusan Pemerintah kantor dalam kondisi baik
Daerah
Sub Kegiatan
1 Pengadaan Mebel Jumlah mebel yang 2 jenis 40.000.000 2 jenis 40.000.000
diadakan
2 Pengadaan sarana dan Jumlah sarana dan 5 jenis 30.000.000 5 jenis 30000000
prasarana pendukung parasaranna pendukung
gedung kantor atau gedung kantor yang
bangunan lainnya diadakan
20.198.110 55.369.450
Sub Kegiatan -
1 Penyediaan informasi - Jumlah dokumen harga - 1 dok 9.958.640 - 1 dok 9.958.640 2 dok, 2 dok 19.917.280
harga pangan dan pangan - 1 dok - 1 dok
Neraca Bahan Makanan - Jumlah dokumen buku
Neraca Bahan Makanan
(NBM)
2 Pemantauan stok, - Jumlah pemantauan - 365 hari 7.216.380 - 365 hari 15.661.000 730 hri, 104 22.877.380
pasokan dan harga harga pangan - 52 kali - 52 kali kali, 104 kali
pangan - jumlah pemantauan stok - 52 kali - 52 kali
pangan pokok -
Jumlah pemantauan
pasokan
3 Pengembangan Jumlah koordinasi dan 12 kali 4.749.810 12 kali 4.749.810 24 kali 9.499.620
kelembagaan dan pembinaan LDPM
jaringan distribusi
pangan
4 Pengembangan Jumlah koordinasi dan 8 kali 3.023.090 8 kali 25.000.000 16 kali 28.023.090
kelembagaan usaha pembinaan PUPM/TTI
pangan masyarakat
dan Toko Tani
Indonesia
-
Kegiatan -
II Pengelolaan dan - persentase peningkatan - 7,5% - 10% - 10% 105.864.580
keseimbangan kelembagaan pangan - 50% - 60% - 60%
cadangan pangan (Gapoktan) yang
Kabupaten/Kota menyediakan cadangan
pangan
- Persentase cadangan
pangan pemerintah
sesuai SPM
45.864.580 60.000.000
Sub Kegiatan -
1 Pengadaan cadangan Jumlah cadangan pangan 16 45.864.580 4 ton 47.151.580 9, 8 ton 93.016.160
pangan pemerintah pemerintah yang
Kabupaten/Kota diadakan
676.052.408 414.495.458
Sub Kegiatan -
1 Penyusunan dan Jumlah buku PPH 1 dok 4.124.950 1 dok 4.124.950 2 dok 8.249.900
penetapan target Konsumsi
konsumsi pangan per
kapita per tahun
3 Koordinasi dan - Jumlah Lomba - 1 kali 53.217.200 - 1 kali 53.217.200 - 2 kali 106.434.400
sinkronisasi Ketahanan Pangan (APN) - 1 kali - 1 kali - 2 kali
pemantauan dan tahun 2021 - 1 kali - 1 kali - 2kali
evaluasi konsumsiper - Jumlah Peringatan Hari - 2 kali - 2 kali - 4 kali
kapita per tahun Pangan Sedunia (HPS)
- Jumlah lomba
Pengolahan pangan lokal
non beras non terigu
- Jumlah lomba cipta
menu tingkat kota dan
tingkat provinsi
-
Kegiatan -
I. Penanganan - Persentase peningkatan - 15% - 15% 21.516.250 - 15% 38.032.500
kerawanan pangan hasil pemanfaatan
kewenangan pekarangan
Kabupaten/Kota
16.516.250
Sub Kegiatan -
1 Koordinasi dan Jumlah pelaksana Desa -1 16.516.250 - 1 16.516.250 - 1 kelurahan 33.032.500
sinkronisasi Mandiri Pangan tahap kelurahan kelurahan - 4 kelurahan
penanganan pengembangan -4 -4
kerawanan pangan - jumlah desa mandiri kelurahan kelurahan
Kabupaten/Kota pangan lanjutan yang
dibina
II
Kegiatan
Penyusunan Peta - Persentase 50% 50% 8.000.000 50%
Kerentanan dan rekomendasi yang
Ketahanan Pangan ditindaklanjuti instansi
Kecamatan terkait
Sub Kegiatan
2 Penyusunan, Jumlah peta ketahanan 1 dok 8.000.000 1 dok 50.000.000
pemutakhiran dan dan kerentanan pangan
analisis peta (FSVA) yang dibuat
ketahanan dan
kerentanan pangan
D Program Pengawasan Persentase bahan pangan 87% 114.451.288 90% 114.451.288 90% 228.902.576
Keamanan Pangan yang aman dikonsumsi
-
Kegiatan -
I. Pelaksanaan - Persentase masyarakat - 13% - 15% - 15% 114.451.288
pengawasan yang memahami zat - 75% - 75% - 75%
keamanan pangan berbahaya bagi pangan
segar daerah - persentase rekomendasi
Kabupaten/Kota yang ditindaklanjuti oleh
instansi terkait
57.225.644 57.225.644
-
Sub Kegiatan -
1 Penguatan - Jumlah uji sampel - 16 sampel 45.737.074 - 16 45.737.074 32 sampel, 91.474.148
kelembagaan pangan segar - 30 org sampel 60 org, 80
keamanan pangan '- Jumlah peserta - 40 org - 30 org org
segar daerah sosialisasi keamanan - 40 org
Kabupaten/Kota pangan segar
- Jumlah peserta temu
teknis penguatan
kelembagaan pangan
segar
Pada bab ini dikemukakan Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Ketahanan Pangan Kota
Payakumbuh dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Program dan Indikator kinerja daerah Perubahan
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 terkait dengan bidang ketahanan pangan
adalah : (1) Program Ketersediaan dan Distribusi Pangan (2) Program Diversifikasi dan
Keamanan Pangan. Indikator yang akan dicapai yaitu Skor PPH Ketersediaan, Skor PPH
Konsumsi, Tingkat Keamanan Pangan, Stabilitas Harga, Stabilitas Pasokan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
URUSAN WAJIB TERKAIT NON
PELAYANAN DASAR
3 Pangan
3.1 Skor PPH Ketersediaan 78,84 81,50 84,31 87,64 90 94 96,5 96,5
78,84 81,50 84,31 87,64 88 88,5 89 89
3.2 Skor PPH Konsumsi NA NA 84,1 82 86 90,5 93 93
- NA 84,1 82 83 84 85 85
3.3 Tingkat Keamanan Pangan Sedang sedang sedang Sedang tinggi tinggi Tinggi Tinggi
3.4 Stabilitas harga
Beras ≤10 3,18 1,74 3,13 ≤10 ≤10 ≤10 ≤10
Cabe 28,87 13,62 22,80 ≤25 ≤25 ≤25
≤25 ≤25
Bawang 11 15,83 17,25 ≤10 ≤10 ≤10
≤10 ≤10
11 15,83 17,25 ≤25 ≤25 ≤25
≤10 ≤25
3.5 Stabilitas Pasokan ≥77 77,55 78,25 79 ≥77 ≥77 ≥77 ≥77
PENUTUP
Bid. urusan
KODEFIKASI PROGRAM
Kegiatan
Sub Keg
Program
ANGKAT Kegiatan PROGRAM. KEGIATAN SUB KEGIATAN KETERANGAN
urusan
DAERAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PERENCANAAN 5 01
1.01.01.01.1.1.01. Program Pelayanan Penyediaan jasa surat menyurat 2 09 01 2.03 01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN Penyediaan jasa Penyediaan jasa surat menyurat
Administrasi Perkantoran PEMERINTAHAN DAERAH penunjang urusan
KABUPATEN/KOTA pemerintahan
Penyediaan jasa komunikasi, 2 09 01 2.03 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya
sumber daya air dan listrik air dan listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan 2 09 01 2.03 03 Penyediaan jasa pelayanan umum kantor
Perlengkapan Kantor
Penyediaan jasa pemeliharaan dan 2 09 01 2.03 06 Pemeliharaan Barag Penyediaan jasa pemeliharaan, biaya
perizinan kendaraan Milik Daerah pemeliharaan dan pajak kendaraan
dinas/operasional Penunjang Urusan perorangan Dinas atau kendaraan dinas
Pemerintahan jabatan
Daerah
Penyediaan jasa administrasi 2 09 01 2.03 07 Penyediaan jasa pemeliharaan, biaya
keuangan pemeliharaan dan pajak kendaraan
perorangan Dinas atau kendaraan dinas
operasional atau lapangan
Penyediaan jasa kebersihan kantor 2 09 01 2.03 08 Pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya
Penyediaan barang cetakan dan 2 09 01 2.03 11 Administrasi Umum Penyediaan komponen instalasi
penggandaan Perangkat Daerah listrik/penerangan bangunan kantor
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Bid. urusan
KODEFIKASI PROGRAM
Kegiatan
Sub Keg
Program
ANGKAT Kegiatan PROGRAM. KEGIATAN SUB KEGIATAN KETERANGAN
urusan
DAERAH
Pengadaan mebeleur 2 09 01 2.03 25 PROGRAM PENUNJANG URUSAN Pengadaan Barang Pengadaan mebel
PEMERINTAHAN DAERAH Milik Daerah
KABUPATEN/KOTA Penunjang Urusan
Pemerintahan
Daerah
Program Peningkatan Pengadaan pakaian dinas beserta 2 09 01 2.04 02 PROGRAM PENUNJANG URUSAN Administrasi Pengadaan pakaian dinas beserta atribut
Disiplin Aparatur perlengkapannya PEMERINTAHAN DAERAH Kepegawaian kelengkapannya
KABUPATEN/KOTA Perangkat daerah
Program Peningkatan Penyusunan laporan capaian 2 09 01 2.01 05 PROGRAM PENUNJANG URUSAN Perencanaan, Penyusunan dokumen perencanaan
Pengembangan Sistem kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja PEMERINTAHAN DAERAH penganggaran, dan perangkat daerah
Pelaporan Capaian SKPD KABUPATEN/KOTA evaluasi kinerja
Kinerja dan Keuangan perangkat daerah
Penyusunan Dokumen Perencanaan 2 09 01 2.01 01 Administrasi Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
dan Dokumen Pelayanan Publik Keuangan Perangkat
Daerah
Program Ketersediaan Analisis dan penyusunan pola 2 09 03 2.01 01 PROGRAM PENINGKATAN Penyediaan dan Penyediaan Informasi Harga Pangan dan
dan Distribusi Pangan konsumsi dan suplai pangan DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN Penyaluran Pangan Neraca Bahan Makanan
PANGAN MASYARAKAT Pokok atau pangan
lainnya sesuai
dengan kegutuhan
daerah
Kabupaten/Kota
dalam rangka
Stabilisasi Pasokan
dan Harga Pangan
Pemantauan dan analisis akses 2 09 03 2.01 04 Pemantauan Stok, Pasokan dan harga
harga pangan pokok pangan
Koordinasi pengawalan pembinaan 2 09 03 2.01 05 Pengembangan kelembagaan dan jaringan
dan pemantauan distribusi pangan distribusi pangan
masyarakat (LDPM)
Bid. urusan
KODEFIKASI PROGRAM
Kegiatan
Sub Keg
Program
ANGKAT Kegiatan PROGRAM. KEGIATAN SUB KEGIATAN KETERANGAN
urusan
DAERAH
Pengembangan Cadangan Pangan 2 09 03 2.02 03 Pengelolaan dan Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah
Daerah keseimbangan Kabupaten/Kota
cadangan pangan
Kabupaten/Kota
Koordinasi dan sinkronisasi pengendalian
cadangan pangan Kabupaten/Kota
Pengembangan Desa Mandiri 2 09 04 2.01 08 PROGRAM PENANGANAN Penanganan Koordinasi dan Sinkronisasi Penanganan
Pangan KERAWANAN PANGAN Kerawanan Pangan Kerawanan Kabupaten/Kota
Kewenangan
Kabupaten/Kota
Koordinasi pengkajian perumusan Administrasi Umum Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke -Rapat DKP ke rutin
kebijakan ketahanan pangan luar daerah - HPS dan Lomba APN
ke sub kegiatan
pemberdayaan masy
dlm peanekaragaman
konsumsi
Bid. urusan
KODEFIKASI PROGRAM
Kegiatan
Sub Keg
Program
ANGKAT Kegiatan PROGRAM. KEGIATAN SUB KEGIATAN KETERANGAN
urusan
DAERAH
Pengembangan Lumbung Pangan 2 09 02 2.01 01 PROGRAM PENGELOLAAN Penyediaan Penyediaan Infrastruktur Lumbung Pangan
Desa SUMBER DAYA EKONOMI UNTUK Infrastruktur dan
KEDAULATAN DAN seluruh pendukung
KEMANDIRIAN PANGAN kemandirian pangan
sesuai kewenangan
2 09 02 2.01 03 Penyediaan Infrastruktur Pendukung
Kemandirian Pangan lainnya
Kajian Rantai pasokan dan 2 09 03 2.01 04 PROGRAM PENINGKATAN Penyediaan dan Pemantauan stok, pasokan dan harga
pemasaran pangan DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN penyaluran pangan pangan
PANGAN MASYARAKAT pokok atau pangan
lainnya sesuai
dengan kebutuhan
daerah
Pengembangan model distribusi 2 09 03 2.01 05 kabupaten/kota pengembangan kelembagaan dan jaringan
pangan yang efisien distribusi pangan
Program Diversifikasi dan Pemanfaatan pekarangan untuk 2 09 03 2.04 01 PROGRAM PENINGKATAN Pelaksanaan Penyusunan dan penetapan target Skor PPH konsumsi
Keamanan Pangan pengembangan pangan DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN pencapaian target konsumsi pangan per kapita per tahun
PANGAN MASYARAKAT konsumsi pangan
perkapita/tahun
sesuai dengan Angka
2 09 03 2.04 02 Kecukupan Gizi Pemberdayaan masyarakat dalam SL, bantuan bibit, KRPL,
penganekaragaman konsumsi pangan lomba APN, Sosialisasi
berbasis sumber daya lokal
Pengembangan Kawasan Rumah 2 09 03 2.04 02 Pemberdayaan masyarakat dalam SL, bantuan bibit, KRPL,
Pangan Lestari (KRPL) penganekaragaman konsumsi pangan lomba APN, Sosialisasi
berbasis sumber daya lokal
Penyuluhan sumber pangan alternatif2 09 03 2.04 02 Pemberdayaan masyarakat dalam SL, bantuan bibit, KRPL,
penganekaragaman konsumsi pangan lomba APN, Sosialisasi
berbasis sumber daya lokal
Bid. urusan
KODEFIKASI PROGRAM
Kegiatan
Sub Keg
Program
ANGKAT Kegiatan PROGRAM. KEGIATAN SUB KEGIATAN KETERANGAN
urusan
DAERAH
Pengembangan dan pembinaan 2 09 03 2.04 03 Koordinasi dan sinkronisasi pemantauan keg. Lomba cipta menu,
pangan lokal non beras non terigu dan evaluasi konsumsi per kapita per tahun Lomba pengolahan
pangan lokal
Peningkatan mutu dan keamanan 2 09 05 2.01 04 PROGRAM PENGAWASAN pelaksanaan Rekomendasi keamanan pangan segar asal Jumlah lomba cipta
pangan KEAMANAN PANGAN pengawasan tumbuhan daerah kabupaten/kota menu tk. kota dan tk.
Keamanan Pangan provinsi 2. Jumlah uji
segar daerah sampel pangan segar
kabupaten/kota yang beredar di
masyarakat 3. Jumlah
peserta sosialisasi
pangan B2SA 4. Jumlah
peserta sosialisasi
keamanan pangan
Fasilitasi peningkatan keamanan 2 09 05 2.01 02 sertifikasi keamanan pangan segar asal kewenagan propinsi
pangan tumbuhan daerah kabupaten/kota yang pindah ke daerah
SUPPORT MISI 2 KEPALA DAERAH SUPPORT MISI 1 KEPALA DAERAH SUPPORT MISI 1 KEPALA DAERAH SUPPORT MISI 2 KEPALA DAERAH
Meningkatnya produktivitas sektor strategis Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat Meningkatnya pemberdayaan perempuan Meningkatnya produktivitas sektor strategis
Indikator : Kontribusi sektor pertanian thdp PDRB Indikator : Angka Usia Harapan Hidup Indikator : Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indikator : Kontribusi sektor perdagangan thdp
PDRB
CROSSCUTTING IKU KOTA CROSS CUTTING IKU KOTA CROSS CUTTING IKU KOTA CROSSCUTTING IKU KOTA
CROSS CUTTING
Sasaran 1 : Sasaran 2 : Sasaran 3 :
CROSSCUTTING
Meningkatnya keberagaman Ketersediaan Pangan Meningkatnya Pola konsumsi pangan yang beragam Meningkatnya kelancaran distribusi pangan
DINAS PERTANIAN bergizi seimbang dan aman
- Pencapaian target produksi pangan IKU : 1. Stabilitas Harga DINAS KOPERASI DAN UKM
IKU : IKU : 2. STabilitas pasokan
DINAS PERHUBUNGAN - distribusi bahan pangan
1. Skor PPH Ketersediaan 1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
- arus keluar masuk bahan pangan 2. Tingkat Keamanan Pangan baik impor ekspor dari daerah/prop lain
Sasaran 1.1 Sasaran 1.2 Sasaran 2.1 Sasaran 2.2 Sasaran 2.3 Sasaran 3.1 Sasaran 3.2
Meningkatnya ketersediaan pangan Meningkatnya ketersediaan cadangan Meningkatnya konsumsi kelompok bahan Meningkatnya pemanfaatan Meningkatnya pangan yang aman Meningkatnya akses pangan bagi Meningkatnya pelayanan ketersediaan
SUPPORT MISI 2 KEPALA DAERAH pangan sesuai standar Angka Kecukupan sumberdaya pangan lokal non beras
pangan dikonsumsi masyarakat informasi harga dan pasokan
Meningkatnya produktivitas Energi (AKE)
IK : 1. Persentase bahan pangan yang telah IK : non terigu
sektor strategis
memenuhi Angka Kecukupan Energi (AKE) 1. persentase cadangan pangan yang tersedia IK : 1.persentase bahan pangan IK : 1. cakupan supply lembaga IK : Nilai capaian ketersediaan informasi
IK : 1.persentase masyarakat yang
IK : 1.persentase penurunan yang aman dikonsumsi distribusi pangan harga, pasokan dan akses pangan
mengkonsumsi bahan pangan sesuai
standar AKE
komsumsi beras
Sasaran 1.1.1 Sasaran 1.1.2 Sasaran 1.2.1 Sasaran 1.2.2 Sasaran 2.1.1 Sasaran 2.1.2 Sasaran 2.2.1 Sasaran 2.2.2 Sasaran 2.3.1 Sasaran 2.3.2 Sasaran 3.1.1 Sasaran 3.1.2 Sasaran 3.2.1 Sasaran 3.2.2 Sasaran 3.2.3
Meningkatnya hasil pemanfaatan Meningkatnya fasilitasi lintas instansi Meningkatnya peran serta Meningkatnya ketersediaan cadangan Meningkatnya pengetahuan Meningkatnya fasilitasi terhadap Meningkatnya pengetahuan Meningkatnya sarana dan Meningkatnya pengetahuan Meningkatnya fasilitasi instansi Meningkatnya pengembangan Meningkatnya sarana dan Meningkatnya kualitas Meningkatnya SDM pengumpul Meningkatnya fasilitasi lintas
lahan pekarangan masyarakat dalam penyediaan masyarakat tentang diversifikasi masyarakat dlm melaksanakan masyarakat tentang diversifikasi prasarana pengolahan pangan lokal masyarakat tentang zat kelembagaan Distribusi Pangan prasarana Distribusi Pangan informasi harga pangan dan data dan pasokan harga instansi dalam harga dan pasokan
dalam ketersediaan pangan pangan pemerintah dalam keamanan pangan
cadangan pangan konsumsi pangan diversifikasi pangan konsumsi pangan non beras non terigu berbahaya bagi pangan pasokan pangan
IK : Persentase pengembangan IK : persentase petugas informasi IK : persentase rekomendasi
IK : persentase peningkatan hasil IK : persentase rekomendasi dalam IK : persentase peningkatan IK : persentase cadangan pangan IK : persentase rekomendasi tentang
IK : persentase masyarakat ( IK : persentase masyarakat yang IK : persentase masyarakat ( anggota IK : persentase meningkatnya usaha kelembagaan distribusi IK : Persentase meningkatnya IK : persentase informasi harga harga dan pasokan harga yang tentang harga dan pasokan yang
pemanfaatan lahan pekarangan ketersediaan pangan yang kelembagaan pangan (Gapoktan) pemerintah sesuai SPM IK : 1. persentase masyarakat keamanan pangan yang pangan
anggota KWT) yang memahami mendapatkan pendampingan KWT) yang telah terampil dlm sarana pengolahan sarana prasarana distribusi yang up to date mempunyai kompetensi ditindaklanjuti oleh instansi terkait
ditindaklanjuti instansi terkait yang menyediakan cadangan mengolah pangan lokal non beras non yang memahami zat berbahaya ditindaklanjuti oleh instansi terkait
diversifikasi konsumsi pangan pangan
pangan terigu bagi pangan
Sasaran 1.1.1.1 Sasaran 1.1.2.1 Sasaran 1.2.1.1 Sasaran 1.2.2.1 Sasaran 2.1.1.1 Sasaran 2.1.2.1 Sasaran 2.2.1.1 Sasaran 2.2.2.1 Sasaran 2.3.1.1 Sasaran 2.3.2.1 Sasaran 3.1.1.1 Sasaran 3.1.2.1 Sasaran 3.2.1.1 Sasaran 3.2.2.1 Sasaran 3.2.3.1
Meningkatnya pelaksanaan Meningkatnya pelaksanaan fasilitasi Meningkatnya pelaksanaan peran Meningkatnya jumlah cadangan Meningkatnya pelaksanaan Meningkatnya pelaksanaan pertemuan Meningkatnya pelaksanaan pelatihan Meningkatnya Jumlah sarana Meningkatnya pelaksanaan Meningkatnya pelaksanaan fasilitasi Meningkatnya usaha Meningkatnya ketersediaan Meningkatnya ketersediaan Meningkatnya ketersediaan Meningkatnya pelaksanaan
serta masyarakat dalam pangan pemerintah Sekolah Lapang kepada KWT kelurahan percontohan dlm utk masy dlm mengolah pangan lokal prasarana utk pengolahan pangan sosialisasi tentang zat berbahaya instansi dalam keamanan pangan kelembagaan distribusi pangan sarana dan prasarana distribusi informasi harga dan pasokan petugas pengumpul data harga fasilitasi lintas instansi dalam
pemanfaatan lahan pekarangan lintas instansi dalam ketersediaan
penyediaan cadangan pangan tentang diversifikasi konsumsi melaksanakan diversifikasi pangan non beras non terigu lokal non beras non terigu dlm pangan bagi masy pangan dan pasokan harga dan pasokan pangan
pangan
IK : Jumlah cadangan pangan pangan IK : Jumlah sarana prasarana utk IK : Jumlah usaha yang IK : Jumlah data informasi
IK : Jumlah luas lahan pekarangan IK : Jumlah dokumen sosialisasi IK Jumlah bahan rekomendasi tentang
IK : Jumlah keluarahan percontohan yg IK : Jumlah masy yg meningkat pengolahan pangan lokal non dilaksanakan lembaga distribusi IK : Jumlah sarana prasarana harga yang tersedia IK : Jumlah pertugas informasi IK : Jumlah bahan rekomendasi
yang telah dimanfaatkan IK : Jumlah bahan rekomendasi IK : Jumlah kelembagaan pangan pemerintah sesuai SPM ttg zat berbahaya dlm pangan keamanan pangan yang disiapkan
IK : Jumlah KWT yg meningkat mendapatkan fasilitas dlm keterampilannya dlm pengolahan beras non terigu pangan distribusi pangan harga dan pasokan yang tentang harga dan pasokan pangan
tentang ketersediaan pangan yang (Gapoktan) yang menyediakan bagi masy yg disiapkan
pengetahuannya ttg diversifikasi melaksanakan diversifikasi pangan pangan lokal non beras non terigu mempunyai kompetensi yang disiapkan
disiapkan cadangan pangan
konsumsi pangan
\
SUPPORT MISI 4 KEPALA DAERAH
Sasaran 4
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat
Daerah
Sasaran 4.1.1 Sasaran 4.1.2 Sasaran 4.1.3 Sasaran 4.1.4 Sasaran 4.2.1 Sasaran 4.2.2
Meningkatnya kualitas Meningkatnya kualitas SDM Meningkatnya kualitas Meningkatnya layanan kepegawaian Meningkatnya realisasi Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana perangkat daerah dokumen pelayanan publik keuangan PD pelaksanaan program
perkantoran PD kegiatan PD
IK1 : Persentase pemenuhan IK 1: Persentase ASN yang dokumen
IK : ASN dalam perangkat daerah kepegawaiannya lengkap IK : Persentase realisasi IK : Persentase capaian kinerja
1. Persentase kondisi sarana sesuai dengan Analisi Jabatan & IK 1: Persentase ketersediaan IK 2: Persentase pengurusan KGB ASN keuangan terhadap aliran program / kegiatan
dan prasarana kantor dalam Analisis Beban Kerja dokumen pelayanan publik tepat waktu kas
kondisi baik IK2 : Persentase ASN yang hadir
2. Persentase layanan umum tepat waktu
sesuai standar IK3. : Persentase ASN
3. Persentase layanan berpakaian dinas dengan
penunjang urusan atribut lengkap
pemerintah sesuai standar