KELAS: 11 IPA 3
Bumi manusia
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi_Manusia_(novel)
1. Judul resensi
4. Inti/isi resensi
Walaupun hanya anak pribumi, namun Minke diperbolehkan bersekolah di HBS karena
kepiwaiannya menulis.
Sebenarnya yang boleh bersekolah di HBS adalah keturunan orang-orang Eropa,
khususnya Belanda.
Sedangkan orang-orang Indonesia, hanya mereka yang berasal dari golongan ningrat atau
pejabat saja yang bisa bersekolah di HBS.
Namun Minke merupakan perkecualian karena kepandaiannya dalam menulis.
Tulisan Minke bahkan kerap terbit di koran-koran Belanda.
Selain pandai menulis, Minke juga merupakan orang yang revolusioner. Oleh karena itu,
dia tidak disenangi oleh teman-teman sekolah Eropanya.
Minke yang bukan dari golongan ningrat harus berada di golongan bawah, yang
membuatnya melawan, memberontak, dianggapnya tidak adil juga.
Suatu hari, Minke jatuh cinta pada anak Nyai Ontosoroh, Annelies. Annelies ini pada
akhirnya menikah dengan Minke.
Bumi Manusia juga menceritakan tentang kehidupan Nyai Ontosoroh yang merupakan
istri simpanan dari seorang keturunan Eropa yang terpandang, yang sering dipanggil
dengan nama Tuan Mellema.
Predikatnya sebagai seorang nyai, istri simpanan membuat Nyai Ontosoroh dikucilkan,
dianggap sebagai perempuan yang tidak terhormat, tidak memiliki martabat, tidak
diperbolehkan mempunyai hak asasi yang sepantasnya dia dapatkan.
Inilah yang membuat Nyai Ontosoroh menderita. Namun ia melawan segala cemoohan
dan cara pandang orang terhadapnya.
Kisah cintanya dengan Annelies dan kekaguman Minke akan sosok Nyai (Ibu Annelies)
menjadi kisah utama dalam cerita film ini.
5. Keungulan buku
Novel ini banyak memberi beberapa gambaran yang sangat jelas tentang
masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan manusia di jaman kolonialisme. Alur
ceritanya sangat menarik, permasalahan di tulis jelas hampir tanpa ada celah. Begitu juga
dengan gambaran keadaan masyarakat pada masa pemerintahan hindia belanda,
digambarkan dengan apik dan jelas
6. Kekurangan buku
Beberapa Bahasa yang di pakai terlalu puitis sehingga Bahasa sulit untuk
dimengerti. Yang memungkinkan kurang digemari oleh kaum milenia.
Kelemahan buku:
Novel ini tidak cocok untuk kalangan anak anak. Lebih cocok untuk remaja dan
orang dewasa.
7. Penutup
Novel ini diisi dengan suasana eropa dan ditambah lagi dengan kultur kultur
eropa. Tetapi di sana juga di sematkan kultur kultur Indonesia seperti adanya kebaya dan
nuansa pribumi yang di sajikan di masa kolonialisme belanda
Rekomendasi
Membaca novel ini akan mengingatkan kembali kepada jaman colonial belanda. Latar
suasana pun sangat kental akan kultur eropa dan darah jawa Indonesia.
1. pada masa itu menjelaskan bahwa seorang gundik tidak bisa di terima dengan
terbuka oleh masyarakat
1. Dia hanya menyambut surhorf dan tidak menyambut minke, pandanga nya
begitu tajam pada minke
2. Lalu ada seorang gadis berkulit putih, halus, berwajah eropa, berambut dan
bermata pribumi, bernama annilies mellema