Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada zaman yang serba canggih seperti saat ini, internet sudah hidup berdampingan
dengan manusia. Ditambah lagi dengan wabah virus COVID 19 yang sudah hampir 2 tahun
berada di sekitaran kita, yang membuat kita dibatasi untuk melakukan kegiatan yang
berhubungan langsung dan mengharuskan kita menggunakan Internet. Bukan hanya kegiatan
sehari-hari, kegiatan belajar mengajar, belanja dan lainnya dilakukan dengan online yang
memakai sambungan Internet. Oleh karena itu, Internet sudah menjadi bagian terpenting dalam
kehidupan bermasyarakat. Penggunaan media social yang umumnya sering digunakan untuk
melihat kabar terbaru salah satunya adalah Instagram. Bukan hanya sekedar melihat berita
terbaru dan terhangat, Instagram juga mampu menjadi sarana yang memadai untuk melakukan
pengenalan produk dengan menggunakan sistem endorsement atau mempromosikan barang
melalui selebgram (Artis Instagram).

Layaknya sebuah peperangan, persaingan bisnis juga menuntun keberadaan senjata yang
unggul. Bentuknya bisa berupa produk yang berkualitas, strategi distribusi yang tepat atau
penetapan harga yang jitu. Harga merupakan instrumen pemasaran yang paling fleksibel dan
mudah dimainkan dibanding instrumen pemasaran yang lain. Hal ini berarti ada titik lemah dan
sekaligus kekuatan yang dimilikinya. Kelemahannya, jika tidak waspada bisa mendorong nilai
produk merosot ke bawah, atau bahkan tak tersentuh pembeli. Sebaliknya menjadi kekuatan
kalau sampai pada tahap dianggap sebagai bagian dari nilai produk itu sendiri. 
Dari pengamatan sehari-hari dapat diketahui bahwa masyarakat Indonesia, khususnya
anak muda sangat menyukai produk cepat saji seperti bakso,siomay,pizza, dan yang paling
popular yang dari kalangan atas maupun bawah menyukai nya adalah Mie Instan. Mie Instan
adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa
dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang
sudah ada dalam paketnya.(Wikipedia). Namun perlu diketahui bahwa sering mengkonsumsi
mie instan dapat menimbulkan penyakita yang sangat berbahaya sampai menimbulkan kematian.
Oleh karena itu, banyak perusahan dibidang makanan cepat saji yang berlomba-lomba
menciptakan mie instan yang aman di konsumsi oleh manusia dalam jangka waktu yang lama
dan tidak menimbulkan efek samping yang fatal. PT Lemonilo Indonesia Sehat
atau Lemonilo adalah perusahaan rintisan konsumen yang berbasis di Jakarta
Barat. Lemonilo didirikan oleh Shinta Nurfauzia (Co-CEO), Ronald Wijaya (Co-CEO), dan
Johannes Ardiant (Chief Product & Technology). PT Lemonilo memproduksi Mie sehat tanpa
bahan pengawert berbahaya yang aman dikonsumsi baik itu untuk anak-anak hingga lansia. Pada
tahun 2016, Lemonilo muncul pertama kali sebagai sebuah lokapasar yang menjual produk-
produk sehat dan natural dengan harga terjangkau. Saat ini sudah ada setidaknya 2 varian rasa
Mie Lemonilo, yaitu : Mie Lemonilo rasa mie goreng, mi kuah rasa ayam bawang, dan mi
kuah rasa kari ayam. Baru baru ini, PT LEMONILO telah mengeluarkan mie Lemonilo varian
rasa terbaru yang pastinya akan lebih memanjakan lidah dengan kepedasannya dan keaslian
rasanya. Yaitu Mie Lemonilo goreng rasa pedas Korea. Munculnya mie baru yang ramai
dibicarakan karena mengklaim bahwa mie tersebut lebih sehat karena terbuat dari bahan-bahan
alami, tanpa pewarna, pengawet dan tanpa bumbu tambahan, serta lebih rendah gluten; dengan
rasa yang diberikan dari mie instan Lemonilo sama enaknya dari mie yang lain. Mie instan
Lemonilo adalah merek baru yang menggunakan celebrity endorsement untuk strategi
pemasarannya agar dapat bersaing dengan mie instan lainnya. Itulah sebabnya penelitian ini
memilih mie instan Lemonilo sebagai objek penelitian. Proses minat beli konsumen tidak bisa
terjadi dengan sendirinya. Menurut Kurniawan (2020), minat beli adalah keinginan konsumen
untuk memiliki produk, dimana minat beli tersebut akan muncul jika seorang konsumen sudah
terpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari produk, keunggulan atau kekurangan produk dari
pesaingnya, serta harga yang ditawarkan. Brand image merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi minat beli konsumen. Menurut Wenas et al. (2014), brand image adalah gambaran
mental atau konsep tentang sesuatu. Objek yang dimaksud berupa orang, organisasi, kelompok
orang atau lainnya yang tidak diketahui. Image terhadap merek berakar dari nilai-nilai
kepercayaan yang diberikan, konkritnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan
atau persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanat kepercayaan yang diberikan oleh
individu-individu, akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini
publik yang lebih luas dan abstrak.
Melihat dari pemaparan diatas maka peneliti ingin mengetahui Pengaruh Harga dan
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Lemonilo dan untuk lebih
menspesifikasikan maka ditunjuklah lokasi penelitian yakni di Swalayan 88, Medan. Adapun
pertimbangan yang digunakan adalah bahwa outlet tersebut dirasa cukup potensial untuk
mewakili seluruh pengguna produk mie instan di medan, selain itu, outlet tersebut mempunyai
omzet penjualan terbanyak khususnya pada produk Mie Lemonilo, sehingga penulis mengambil
judul penelitian sebagai berikut : “PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN YANG AMAN, MIE
LEMONILO DI SWALAYAN 88, MEDAN SUNGGAL”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut diatas, maka permasalahannya
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apakah variabel harga dan variabel kualitas produk berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk MIE INSTAN LEMONILO di Swalayan 88, Sunggal?
2.      Variabel manakah yang dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian
produk MIE INSTAN LEMONILO di Swalayan 88, Sunggal?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan yang akan diteliti adalah :
1.      Untuk melihat pengaruh variabel harga dan variabel kualitas produk terhadap
keputusan pembelian produk MIE INSTAN LEMONILO di Swalayan 88, Sunggal.
2.      Untuk melihat pengaruh variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian
produk MIE INSTAN LEMONILO di Swalayan 88, Sunggal.

D. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel harga, dan variabel kualitas
produk. Penelitian ini hanya dilakukan pada konsumen yang membeli produk MIE INSTAN
LEMONILO di Swalayan 88, Sunggal.

Anda mungkin juga menyukai