Anda di halaman 1dari 4

SIKAP SELEKTIF DALAM MENGHADAPI IPTEK YANG SESUAI DENGAN

PANCASILA

1. Dengan adanya IPTEK tentunya terjadi globalisasi, kita mesti menyaring kebudayaan
dari luar yang sesuai dengan ajaran agama.
Contohnya: Kebudayaan meminum beer dari Barat harus kita saring karena tidak
sesuai dengan ajaran Agama Islam. Hal ini sesuai dengan Pancasila Sila ke-1.
2. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita kemudakan
dengan adanya kemajuan IPTEK.
Contohnya: Kemudahan berkomunikasi menjadi salah satu dampak positif dari
kemajuan IPTEK, oleh karena itu kita patut bersyukur bisa berkomunikasi dengan
orang-orang secara mudah. Hal ini sesuai dengan Pancasila Sila ke-1.
3. Menggunakan IPTEK untuk menegakkan kemanusiaan.
Contohnya: Apabila kita mengetahui adanya kasus ketidakadilan, seperti adanya
korban pelecehan seksual yang tidak dilindungi oleh pihak berwajib, kita harus berani
speak up, lewat kemajuan IPTEK lebih mudah kita menegakkan keadilan. Hal ini
sesuai dengan Pancasila Sila ke-2.
4. Menggunakan IPTEK untuk menggalang dana untuk membantu korban bencana alam.
Contohnya: Dengan adanya kemajuan IPTEK, teknologi media sosial bisa kita
gunakan untuk menggalang dana bagi para korban bencana. Hal ini sesuai dengan
Pancasila Sila ke-2.
5. Tidak menggunakan kemajuan IPTEK untuk saling menjatuhkan/bullying.
Contohnya: Tidak melakukan cyber bullying. Hal ini sesuai dengan Pancasila Sila
ke-2.
6. Menggunakan kemajuan IPTEK untuk bergaul dengan banyak orang, dari suku
maupun agama apapun untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Contohnya: Melalui sosial media kita bisa menjalin persahabatan dengan orang-orang
dari Sabang-Marauke. Saling berbagi keunikan yang ada di daerah masing-masing
dan berbagi pengalaman demi memupuk rasa persatuan dan kesatuan. Hal ini sesuai
dengan Pancasila Sila ke-3.
7. Menggunakan kemajuan IPTEK untuk bermusyawarah.
Contohnya: Dalam menyelesaikan persoalan kita harus bermusyawarah, dengan
adanya kemajuan IPTEK kita bisa dengan mudah bermusyawarah dimanapun. Hal itu
sesuai dengan Pancasila Sila ke-4.
8. Menggunakan kemajuan IPTEK untuk memberikan kritik terhadap pemerintah,
namun dengan bahasa yang pantas dan tidak memojokkan satu pihak.
Contohnya: Menggunakan sosial media untuk memberikan saran/kritik terhadap
pemerintah, namun dengan bahasa yang pantas, tidak memicu perpecahan, dan secara
halus. Hal ini sesuai dengan Pancasila Sila ke-4.
9. Tidak menggunakan kemajuan IPTEK untuk melanggar hak orang lain.
Contohnya: Dengan adanya kemajuan IPTEK, kejahatan pun lebih mudah dilakukan,
hal itu tidak boleh dilakukan. Hal ini sesuai dengan Pancasila Sila ke-5.
10. Menggunakan kemajuan IPTEK untuk membantu mewujudkan keadilan sosial dalam
aspek ekonomi.
Contohnya: Menciptakan lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan kemajuan
IPTEK, sehingga kita bisa membuka lapangan pekejaan baru, demi membantu
mewujudkan keadilan sosial dalam aspek ekonomi. Hal ini sesuai dengan Pancasila
Sila ke-5.

NILAI PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM PEMERINTAH RI DARI MASA


KE MASA
Kepemimpinan Presiden Soekarno dengan demokrasi terpimpinnya, akhirnyajatuh
pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa Orde Lama
dandigantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Orde Baru yang
dipimpinSoeharto. Ia muncul sebagai pemimpin Orde Baru yang siap untuk
membangun kembalipemerintahan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945secara
murni dan konsekuen. Prioritas utama yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru
bertumpu padapembangunan ekonomi dan stabilitas nasional yang mantap. Selama
memegang kekuasaan negara, pemerintahan Orde Baru tetap menerapkansistem
pemerintahan presidensial. Kelebihan dari sistem pemerintahan Orde Baru:
a.Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang pada tahun
1968hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai lebih dari 1.000
dolarAmerika Serikat. b.Suksesnya program transmigrasi. c.Suksesnya program
Keluarga Berencana. d.Sukses memerangi buta huruf. Beberapa penyimpangan pada
masa Pemerintahan Orde Baru: a.Bidang Ekonomi: Penyelengaraan ekonomi tidak
didasarkan pada pasal 33 UUD1945. Terjadinya praktik monopoli ekonomi.
Pembangunan ekonomi bersifatsentralistik
b.Bidang Politik: Kekuasaan berada di tangan lembaga eksekutif. Presiden
sebagaipelaksana undang-undang kedudukannya lebih dominan dibandingkan
denganlembaga legislatif. Pemerintahan bersifat sentralistik, berbagai
keputusandisosialisasikan dengan sistem komando. Tidak ada kebebasan untuk
mengkritikjalannya pemerintahan. Praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN)
biasa terjadiyang tentunya merugikan perekonomian negara dan kepercayaan
masyarakat. c.Bidang hukum: Perundang-undangan yang mempunyai fungsi untuk
membatasikekuasaan presiden kurang memadai, sehingga kesempatan ini memberi
peluangterjadinya praktik KKN dalam pemerintahan. Supremasi hukum tidak dapat
ditegakankarena banyaknya oknum penegak hukum yang cenderung memihak pada
orangtertentu sesuai kepentingan. Hukum bersifat kebal terhadap penguasa
dankonglomerat yang dekat dengan penguasa.Segala penyimpangan yang disebutkan
di atas mengakibatkan negara Indonesiaterjerembab pada suatu keadaan krisis
multidimensional. Kondisi yang mencemaskan initelah membangkitkan gerakan
reformasi menumbangkan rezim otoriter. Maka padatanggal 21 Mei 1998, Presiden
Soeharto menyatakan mengundurkan diri. Sebagaigantinya, B.J Habibie yang ketika
itu menjabat sebagai wakil presiden, dilantik sebagaiPresiden RI yang ketiga. Masa
jabatan Presiden B.J Habibie berakhir setelahpertanggungjawabannya ditolak oleh
sidang Umum MPR pada tanggal 20 Oktober 1999.
Nilai persatuan dan kesatuan pada masa orde baru mengalami kemerosotan yang
signifikan. Soeharto yang terkesan dictator dan ditambah dengan adanya inflasi
membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun. Adanya peristiwa
inflasi tersebut membuat persatuan dan kesatuan di Indonesia menurun, hal itu terlihat
dari kejadian penjarahan dan penyerangan terhadap Etnis Tionghoa. Hal itu
menunjukan adanya sebuah perpecahan dalam masyarakat.
Pendidikan Kewarganegaraan

Rachel Figo Paulleta R

NISN: 0020633367

XII IPA 2

Anda mungkin juga menyukai