GETARAN MEKANIK
4.1 Pendahuluan
2. Motor listrik diputar dari putaran rendah hingga putaran tinggi dengan
4.2.1 Pengertian
tertentu secara teratur suatu benda melalui satu titik seimbang. Karena
terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut dengan gerak periodik.
Kuat atau lemahnya pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah
energi yang diberikan. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan
1. Getaran Bebas.
yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang
bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih
getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar. Berikut ini adalah gambar
dari sistem pegas massa dan diagram benda bebas yang ditunjukan pada
Gambar 3.1
Gambar 4.1 Sistem pegas massa dan diagram benda bebas
2. Getaran Paksa.
rangsangan gaya luar yang bekerja pada suatu sistem sehingga sistem
tersebut bergetar. Gaya luar tersebut dapat berupa gaya eksitasi harmonik
sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang
Gerak osilasi dapat berulang secara teratur atau dapat juga tidak
teratur, jika gerak itu berulang dalam selang waktu yang sama maka gerak
fungsi waktu x (t), maka setiap gerak periodik harus memenuhi hubungan (t)
= x (t + 0).
Prinsip D’Alembert
Dimana,
x : Simpangan
m : Massa
k : Konstanta pegas
Diagram Analysis)
Dimana,
m˙x˙ + kx = 0
dilakukan melalui dua cara yaitu paralel (Gambar 3.6 (a)) dan seri (Gambar
3.6 (b))
Gambar 4.6 Kombinasi Pegas (a) Pegas Paralel (b) Pegas Seri
Ke = k1 + k2.....................................................................................................(1)
Atau secara umum, dapat dirumuskan sebagai berikut :
n
Ke = ∑ k l…………………………..…….……………………...……….(2)
i=l
P P
y= + ……………..…….…………………………………...……...…(3)
kl kl
p
Ke = …………………………….………………………………......…….(4)
y
1 1 1
= + ……………………….………………………..…………..…(5)
ke k1 k2
fredom) tak berhingga. Namun dengan proses idealisasi atau seleksi, sebuah
menjadi suatu jumlah diskrit dan untuk beberapa keadaan dapat menjadi
1. Elemen massa (m), menyatakan massa dan sifat inersia dari struktur.
2. Elemen pegas (k), menyatakan gaya balik elastis (elastic restoring
dari struktur.
4. Gaya pengaruh (F(t)), menyatakan gaya luar yang bekerja pada sistem
Struktur
bahwa tiap elemen dalam sistem menyatakan satu sifat khusus, yaitu
gaya geseran atau redaman diabaikan, dan sebagai tambahan, akan ditinjau
sistem yang bebas dari gaya aksi gaya luar selama bergerak atau bergetar.
Pada keadaan ini, sistem tersebut hanya dikendalikan oleh pengaruh atau
yang diberikan dalam kecepatan pada saat t=0, pada saat pembahasan
mekanis dari pegas digambarkan antara besar gaya Fs yang bekerja pada
ujung pegas dengan hasil perpindahan y seperti terlihat pada Gambar 3.10
yang menunjukkan secara grafik dari tiga jenis pegas yang berbeda.
Gambar 4.10 Hubungan Gaya Dan Perpindahan dari (a) Pegas Kuat,
sifat dari pegas kuat (hard spring), dimana gaya harus memberikan
Konstanta keselarasan antara gaya dan perpindahan dari pegas linier disebus
Fs = Ky…………………………………………………………..………….(7)
Pegas dengan karakteristik lengkungan (c) pada gambar V.4 disebut pegas
F = m.a
dimana :
a : Resultan percepatan
m : Massa
∑ F x =m a x ………………………....……………………………………(8)
∑ F y=¿ m a y ¿……………………………………....……………………....
(9)
∑ F z=m a z……………………………………………………...……...(10)
pada benda berdimensi yang bergerak. Benda kaku yang bergerak pada
sebuah bidang adalah simetris terhadap bidang gerak (bidang x-z), sehingga
∑ F x =m(aG ¿ )¿ ……………………………………………….………...(11)
x
∑ F x=m(aG ¿ )¿y…………………………………………………………(12)
∑ F x =m(aG ¿ )¿ …………………………………………………………(13)
z
α : Percepatan sudut
pusat
Digram Free Body adalah suatu sketsa dari benda yang dipisahkan
dari benda lainnya, dimana semua gaya luar pada benda terlihat jelas. Pada
arah vertikal dan tidak termasuk dalam persamaan gerak yang ditulis
-ky = mӰ……………………………………………………………….…(14)
Dimana gaya pegas bekerja pada arah negatif mempunyai tanda minus
dan percepatan dinyatakan oleh Pada notasi ini, dua titik di atas menyatakan
turunan kedua terhadap waktu dan satu titik menyatakan turunan pertama
pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila
mendapatkan persamaan :
+ cṙ + kx = 0 ………………………………………...………………..(15)
cukup kecil, sistem masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan
berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan merupakan kasus yang
ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat
redam.
gaya eksitasi sinusoidal dikenakan pada sistem dan respons keadaan stedi
dapat diuji pada daerah frekuensi tertentu. Untuk sistem linier, gaya eksitasi
karakteristik sistem.
3) Massa tak seimbang dan massa dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
Balok Lendut
Massa
Tumpuan Rol
Micrometer
Tumpuan engsel
Motor listrik dengan
massa tak seimbang Tachometer
Bracket Pegas
5) Motor listrik diputar dari putaran rendah hingga putaran tinggi dengan
step putaran ∆ n
4.4 Perhitungan
A. Beban 1 Kg
= 0,32 mm
=2 [ 2,58 - 2,37 ]
= 0,42 mm
=2 [ 3,42 – 2,37 ]
= 2,1 mm
=2 [ 5,58 - 2,37 ]
= 6,42 mm
=2 [ 2,58 - 2,37 ]
= 0,42 mm
= 0,26 mm
=2 [ 2,38 - 2,37 ]
= 0,02 mm
B. Beban 1,5 Kg
= 2 [ 2,67 – 2,41 ]
= 0,52 mm
=2 [ 2,64 – 2,41 ]
= 0,46 mm
=2 [ 2,79 – 2,41 ]
= 0,76 mm
= 1,26 mm
=2 [ 3,49 – 2,41 ]
= 2,16 mm
=2 [ 3,37 – 2,41 ]
= 2,46 mm
=2 [ 3,37 – 2,41 ]
=1,92 mm
=2 [ 3,19 – 2,41 ]
= 1,56 mm
=2 [ 2,48 – 2,41 ]
= 0,14 mm
1 1 1 1 1
= + + +
εk k 1 k 2 k 3 k 4
1 1 1 1
¿ + + +
8.192 8.192 8.192 4,841
3 1
¿ +
8,192 4,841
1 22,724
=
εk 39657
39,657
εk ¿ ¿1,745N/mm = 1745 N/m
22,724
1. Secara Teoritis
ω 1 Teo=
√ εk
m1
¿
√ 1745
1
¿ √ 1745
rad
¿41,773
s
2. Secara Aktual
60 . n
ω 1 Akt=
2π
60 .560
¿
2 3,14
33600
¿
6,28
rad
¿ 5380,31
s
B. Beban 1,5 Kg
1. Secara Teoritis
ω 2 Teo=
√ εk
m2
¿
√ 1745
1,5
¿ √ 1163,3
rad
¿ 34,107
s
2. Secara Aktual
60 . n
ω 2 Akt=
2π
60 .760
¿
2 3,14
45600
¿
6,28
rad
¿ 7261,146
s
A. Beban 1 Kg
1. Secara Teoritis
ω1 Teo
F 1 Teo=
2π
41,773
¿
23,14
41,773
¿
6,28
¿6,651 Hz
2. Secara Aktual
ω 1 Akt
F 1 Akt=
2π
5380,31
¿
2 3,14
5380,31
¿
6,28
¿856,737 Hz
B. Beban 2 Kg
1. Secara Teoritis
ω2 Teo
F 2 Teo=
2π
34,107
¿
23,14
34,107
¿
6,28
¿ 5,431 Hz
2. Secara Aktual
ω 2 Akt
F 2 Akt=
2π
7561,14
¿
23,14
7561,14
¿
6,28
¿1204,003 Hz
5.02
4.02
1 KG
Amplitudo
3.02 1,5 KG
2.02
1.02
0.02
260 360 460 560 660 760 860 960 1060
Putaran (Rpm)
Dari grafik hubungan antara putaran dan amplitudo di atas, terlihat bahwa
beban pada beban 1 Kg terjadi amplitudo terbesar pada putaran 560 Rpm
yaitu 6,42 mm dan amplitudo terkecil pada putaran 860 Rpm yaitu 0,02 mm.
Kemudian pada beban 1,5 Kg terjadi amplitudo terbesar pada putaran 760
Rpm yaitu 2,46 mm dan amplitudo terkecil pada putaran 1060 Rpm yaitu
0,14 mm.
Pada Beban 1 kg kecepatan putaran dari 260 Rpm - 560 Rpm terjadi
putaran dari 560 Rpm - 860 Rpm menyebabkan penurunan nilai amplitudo
dari 6,42 mm - 0,02 mm. Pada Beban 1,5 kg kecepatan putaran dari 260
Rpm - 660 Rpm terjadi kenaikan amplitudo dari 0,52 mm – 2,16 mm.
Namun pada kecepatan putaran dari 660 Rpm - 860 Rpm terjadi penurunan
hingga mencapai titik maksimum atau fase kritis, dimana gaya eksitasi yang
bekerja atau dengan kata lain terjadi resonansi, kemudian amplitudo getaran
4.6. Kesimpulan
sebesar 6,42 mm, pada putran 560 rpm. Sedangkan pada beban 1,5 kg
terjadi amplitudo terbesar (fase kritis) sebesar 2,46 mm, pada putran 760
rpm.