LAPORAN KEGIATAN
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) II
DESA BONTULA KECAMATAN ASPARAGA
KABUPATEN GORONTALO
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
PROGRAM STUDI
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)
II di Desa Bontula Kecamatan Asparaga Kabupaten Gorontalo.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu YENI PARAMATA SKM,M.Kes selaku dosen
pembimbing dan pengelola Pengalaman Belajar Lapangan II yang telah memberikan
bimbingan dalam pembuatan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan
dan banyak kekurangannya baik dari segi teknik penulisan maupun isi materinya. Oleh
karena itu, dengan penuh kerendahan hati kami mengharapkan saran serta kritikan yang
bersifat membangun demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Amiin.
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan PBL II
A. Planning Of Action
B. Realisasi Program
C. Analisis Swot Kegiatan
A. Latar Belakang
Salah satu indikator atau aspek penting dalam sanitasi lingkungan adalah faktor
lingkungan yang akan berdampak pada ada atau tidaknya penyakit misalnya jentik
nyamuk. Faktor ini juga memperhatikan soal kemungkinan lingkungan tersebut menjadi
agen tranmisi penyakit itu sendiri.
Berdasarkan hasil Risket Kesehatan Dasar (2007) ditemukan bahwa presentase
kebiasaan (Cuci tangan pakai sabun) pada masyarakat indonesia masih belum mencapai
angka 50%. Padahal penyediaan dana kurang lebih sebesar Rp. 30.000 dapat
menyelamatkan masyarakat hingga 100.000 orang dari penyakit.
Tingginya angka penyakit pada semua kelompok umur dapat dipengaruhi oleh
faktor yang berkaitan dengan Membuang sampah sembarangan dan tidak mencuci tangan
pakai sabun.
Untuk itu perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS). Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan jari – jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi
bersih. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya pencengahan penyakit.
Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun tidak langsung.
Sejalan dengan pembangunan kesehatan yang berlandaskan pada peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, propesionalisme, desentralisasi, dan jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat , maka diharapkan mahasiswa yang memiliki fungsi sebagai agen
pembaharuan (Agent off change) ditengah – tengah masyarakat dapat berupaya dalam
percepatan proses peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Cuci tangan dan membuang sampah sembarangan sering dianggap sebagai hal
yang sepele dimasyarakat, padahal Cuci tangan dan membuang sampah sembarangan
bisa memberi kontribusi pada peningkatan status kesehatan masyarakat. Berdasarkan
fenomena yang ada terlihat bahwa masyarakat mempunyai kebiasaan kurang
memperhatikan perlunya membuang sampah pada tempatnya dan t mencuci tangan pakai
sabun dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan hasil survei kami ada beberapa hal yang berdampak Pada Kesehatan
seperti Tidak Mencuci Tangan Pakai Sabun,Tempat penampungan kotoran
manusia,tempat pembuangan air limbah rumah tangga maupun sampah yang dapat
menjadi agen tranmisi penyakit.
Kegiatan PBL II ini diharapkan dapat mengasah sikap dan kemampuan
profesionalisme mahasiswa dalam menghadapi permasalahan dalam bidang kesehatan.
Dari gambaran ini, akan mempermudah kita dalam mendiagnosis masyarakat serta
berupaya mencari solusi di dalam menghadapi masalah yang muncul melalui intervensi
kesehatan dan pendekatan kepada masyarakat sehingga permasalahan kesehatan tersebut
dapat dipecahkan bersama dengan menyatukan persepsi tentang bentuk penanganan yang
akan ditetapkan.
Yang akan menjadi lokasi dalam pelaksanaan PBL II ini, melanjutkan kegiatan
PBL I yang kemarin yaitu di desa Bontula, maka berdasarkan data yang diperoleh pada
PBL I bahwa yang menjadi masalah kesehatan di desa Bontula Kecamatan Asparaga
Kabupaten Gorontalo adalah terkait tempat pembuangan sampah yang dapat dilihat dari
data yang diperoleh pada PBL I, distribusi rumah tangga.
Berdasarkan distribusi KK yang ada didesa Bontula dari 213 KK yang paling
banyak tidak memiliki tempat sampah dengan jumlah 200 KK dengan persentase 93,9%
sedangkan yang paling sedikit mempunyai fasilitas dan tersedia sabun dengan jumlah 22
KK dengan persentase 10,3%. (Laporan PBL 1,2020)
Berdasarkan latar belakang diatas, sehingga pada kesempatan Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL II) ini membuat kegiatan Peyuluhan Hidup Bersih dan Sehat dengan
Cara memcuci tangan dengan baik dan benar dan membuang sampah pada tempatnya,
khususnya Mengolah kembali sampah agar mempunyai nilai jual.
B. Manfaat Kegiatan
Secara umum manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam menggalih dan memahami
permasalahan kesehatan masyarakat serta menyusun altenatif solusi dengan
melibatkan masyarakat secara aktif.
2. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat
diwilayah kecamatan dimana lokasi PBL dilaksanakan.
3. Menjalin kerjasama antara pendidikan tinggi (FKM Universitas Gorontalo) dengan
pemerintah daerah setempat.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan analisis situasi melalui identifikasi merumuskan dan
memecahkan serta mengevaluasi masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mensosialisasikan kegiatan yang akan dilakukan nantinya
b. Melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya.
c. Mengaktifkan peran serta masyarakat dalam setiap kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan program.
d. Menentukan metode evaluasi keberhasilan program yang melibatkan
masyarakat dan aparat pemerintah maupun instansi yang terkait.
e. Mampu membuat perencanaan program yang melibatkan komponen yang
pada lingkungan masing-masing.
Memaparkan dan mempertanggung jawabkan hasil kegiatan.
BAB II
A. Prioritas Masalah
Dalam rangka melakukan prioritas masalah dari kelompok VIII Desa Bontula
melibatkan masyarakat dari kegiatan tersebut, yaitu bersama dengan masyarakat
membuat beberapa prioritas masalah yang dirasakan oleh masyarakat berdasarkan
identifikasi masalah yang ada mengacu pada data hasil pendataan Pengalaman Belajar
Lapangan 1. Dalam hal ini dilakukan suatu musyawarah dengan Kepala Desa Bontula
beserta jajarannya, Tokoh Masyarakat, Tokoh-tokoh Agama dan Masyarakat Desa
Bontula.
Adapun prioritas masalah yang dilaksanakan pada PBL II yaitu sebagai berikut :
C. Program Tambahan
Disamping program inti yang akan dilaksanakan, ada pula program tambahan yang
kami laksanakan pada PBL II di Desa Bontula yakni :
Penyemprotan desinfektan ditempat-tempat umum misalnya Masjid, kantor Desa,
Sekolah, dan Puskesdes yang dilakukan oleh Mahasiswa PBL II, Karang Taruna dan
Masyarakat Desa Bontula guna untuk pencegahan meluasnya penyebaran virus corona
serta menjadikan Desa yang lebih bersih dan terjaga kesehatannya dari dampak
lingkungan yang kotor.
BAB III
HASIL PEMBAHASAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Planning Of Action
Dalam melaksanakan kegiatan PBL II terlebih dahulu disusun Planning of Action
(POA) agar mempermudah dalam perencaan pelaksanaannya kegiatan dilapangan. Pada
BAB ini akan dibahas mengenai POA PBL II, yaitu sebagai berikut :
a. Jenis kegiatan
Intervensi fisik berupa pembuatan desinfektan dikecamatan Asparaga serta
melakukan penyemprotan di Desa Bontula sebagai lokasi PBL Kelompok VIII
b. Tujuan
1.) Tujuan umum
Untuk membunuh mikroorganisme (misalnya bakteri, virus, dan jamur)
pada permukaan benda mati, ruangan publik di Kec. Asparaga dan desa
Bontula
2.) Tujuan khusus
Agar masyarakat bisa mengetahui Langkah pencegahan terhadap virus
corona
c. Sasaran
Tempat-tempat umum di desa Bontula
d. Target
100%
e. Lokasi
Desa Bontula Kecamatan Asparaga
f. Biaya
Rp. 100.000
g. Waktu pelaksanaan
Senin, 26 oktober 2020
h. Penanggung jawab
Anggota Posko PBL II desa Bontula
i. Sumber dana
Dana dari anggota kelompok VII desa Bontula
2. Penyuluhan tentang sampah
a. Jenis Kegiatan
Intervensi fisik berupa penyuluhan tentang sampah serta menayangkan
video tentang bagaimana cara mengelola sampah plastic menjadi tempat duduk di
Kecamatan Asparaga Desa Bontula sebagai lokasi PBL Kelompok VIII
b. Tujuan
1.) Tujuan umum
c. Sasaran
Masyarakat desa Bontula
d. Target
100%
e. Lokasi
Desa Bontula kecamatan asparaga
f. Biaya
Rp. 78..000
g. Waktu
Selasa, 27 Oktober 2020
h. Penanggung jawab
Anggota posko PBL II kelompok VIII Desa Bontula
i. Sumber dana
Dana dari anggota kelompok VIII Desa Bontula
B. Realisasi Program
Adapun kegiatan yang berhasil dilakukan pada PBL II dapat disajikan pada tabel
berikut ini :
Biaya
Wakt
Jenis kegiatan er
u
Umum Khusus biaya
Pihak Fakultas
di Kec. Bontula 100% Kel
Rp. 100.000
kecamatn pada permukaan desa Bontula
Asparaga serta benda mati, bisa Asparag Kec. VII
melakukan ruangan, di ruang mengetahui a dan Aspara I
Penyemprotan publik kec. Langkah Desa ga
desinfektan di Asparaga dan pencegahan Bontula
desa Bontula desa Bontula terhadap
virus corona
2.
Selasa, 27 Oktober 2020
Untuk Agar
Melakukan meningkatkan masyarakat Masyara Desa Kel
Pihak Fakultas
Rp. 78.000
penyuluhan pengetahuan bisa kat desa Bontula 100% VII
tentang sampah kepada kepada mengetahui Bontula kec.
masyarakat Langkah Aspara
tentang bahaya pencegahan ga
membuang terhadap
sampah virus corona
sembarangan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
a. Sebaiknya pemerintah memberikan wadah tempat masyarakat agar bisa
melakukan pengelola sampah plastic dan dapat menjalan program yang telah kami
sosialisakan tentang cara pengelolaan sampah plastik yang ada di desa bontula.
Dan memberikan informasi kepada masyarakat untuk tentang pengadaan Tempat
Sampah atau menggunakan tempat sampah pada TPS permanen yang ada di Desa
bontula
b. Selain cara pengelolaan sampah plastic Pemerintah harus memberikan informasi
tentang pembutan tempat sampah.
2. Bagi Masyarakat
a. Harus mengadakan komunitas bank sampah
b. Harus mengadakn tempat sempah
c. Mengajarkan pada seluruh masyrakat bagaimana cara pengelolaan sampah plastic
d. Mahasiswa
3. Di harapkan mahasiswa dapat menjadi agent pembaharu dan dapat melakukn kerja
sama dengan masyarakat untuk dapat menyelesaika masalah-masalah kesehatan yang
pada kegiatan PBL II.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan II, Desa Bontula Kec. Asparaga Kab.
Gorontalo
Lampiran . ABSENSI PESERTA PBL II
ABSENSI PESERTA
DAFTAR HADIR KELOMPOK VIII
DESA BONTULA KECAMATAN ASPARAGA
KABUPATEN GORONTALO
TANGGAL
NO NAMA ANGGOTA 26 Okt 20 27 Okt 20 KETERANGAN
1. Siti magafira laiya √ √ -
2. Nurazmi kabanya √ √ -
3. Olis safitri I nusi √ √ -
4. Fransiska rahim √ √ -
5. Dolince gire √ √ -
STRUKTUR KELOMPOK
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN II (PBL II)
KELOMPOK VIII DESA BONTULA KEC. ASPARAGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GORONTALO
2020
PEMBIMBING LAPANGAN
YENI PARAMATA SKM.M.Kes
KOORDINATOR KECAMATAN
RIDWAN IMBRAN
KEPALA DESA
ISMET DETU
KOORDINATOR DESA
NURAZMI KABANYA
SEKRETARIS BENDAHARA
ANGGOTA