Penyisihan Kerugian Kredit - KLP 4 - Akt Perbankan
Penyisihan Kerugian Kredit - KLP 4 - Akt Perbankan
AKUNTANSI PERBANKAN
Akuntansi Perbankan 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Penyisihan Kerugian Kredit” ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam penyusunan makalah “Akuntansi Perbankan” yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu.
Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, baik penyusun
maupun pembaca. Tak lupa kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini merupakan
salah satu yang saya harapkan.
Penyusun
Akuntansi Perbankan 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan & Manfaat Makalah.....................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
1. Kesimpulan ............................................................................................10
Daftar Pustaka.......................................................................................................11
Akuntansi Perbankan 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu kegiatan bank adalah menyalurkan dana kepada debitur dalam
bentuk kredit, dimana dana tersebut adalah dana dalam bentuk pihak ketiga yang
diperoleh debitur. Kredit memiliki peranan yang sangat penting dalam hal
memberikan sumbangan pendapatan yang cukup besar bagi bank. Namun pada
kenyataannya, kredit merupakan kegiatan jasa bank yang memiliki tingkat risiko
yang sangat tinggi. Apa yang terjadi jika debitur tidak dapat menutupi tunggakan
kreditnya ? Maka bank akan mengambil alih jaminan atas debitur tersebut. Jika
jaminan atas kredit tidak dapat menutupi tunggakan kreditnya, maka yang
dilakukan oleh bank adalah membentuk atau menyisihkan dana untuk menutupi
risiko atas kerugian kredit yang disebut sebagai penyisihan kerugian kredit (loan
loss provision)atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Oleh karena itu,
bank meminimalisir risiko kredit macet dengan menerapkan prinsip kehati-hatian
sebelum memberikan kredit bank dengan prinsip 5 c yaitu character, capacity,
capital, condition, dan collateral. Namun, bank dapat melakukan kesalahan
pengambilan keputusan kredit karna bank kesulitan membedakan antara calon
debitur yang berkualitas baik dan buruk.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian penyisihan kerugian kredit ?
2. Apa penyebab terbentuknya penyisihan kerugian kredit ?
3. Bagaimana mekanisme perhitungan penyisihan kerugian kredit ?
4. Bagaimana jurnal transaksi penyisihan kerugian kredit ?
Akuntansi Perbankan 4
BAB II
PEMBAHASAN
Akuntansi Perbankan 5
2.2 MEKANISME PERHITUNGAN PENYISIHAN KREDIT
Pada setiap akhir bulan, proses perhitungan penyisihan kredit dilakukan oleh
bagian administrasi kredit dan pelaporan. Hasil akhir tersebut digunakan sebagai alat
pengendali dalam hal ini sebagai acuan untuk perhitungan di bulan selanjutnya.
Mekanisme perhitungan Penyisihan kredit dapat didasarkan pada metode langsung atau
metode cadangan. Penggunaan metode ini didasarkan praktik yang lazim di bank bahwa
terjadinya kerugian aktiva produktif sering terjadi pada periode berikutnya setelah
penempatan aktiva produktif. Padahal suatu laporan rugi/laba bank harus mencerminkan
perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang harus diakui. Untuk itu, bank
menggunakan metode cadangan dalam mencatat penyisihan aktiva produktif.
Dalam metode cadangan, pengakuan kerugian aktiva produktif tidak perlu
menuggu sampai terjadinya kerugian tersebut mucul, namun bank harus mengakui pada
periode yang sama dengan terjadinya penempatan akktiva produktif dengan cara
membentuk cadangan penyisihan aktiiva produktif yang diakui dan dipakai (berkurang)
bila benar-benar terjadi kerugian aktiva produktif. Bank yang melakukan melakukan
penghapusan terhadap aktiva produktif tentu menggunakan cadangan yang telah dibentuk
Sebelumnya. Pengakuan adanya penyisihan atau kerugian aktiva produktif dilakukan pada
setiap akhir periode melalui jurnal penyesuaian yang diaplikasikan pada setiap jenis aktiva
produktif.
2.2.1 PENENTUAN PENYISIHAN AKTIVA PRODUKTIF
Pengakuan penyisihan aktiva produktif dengan menggunakan metode cadangan
akan membawa konsekuensi pada penentuan besarnya penyisihan dan cadangan yang akan
disajikan dalam neraca maupun laporan laba rugi. Untuk menentukan besarnya cadangan
ada dua pendekatan :
a. Pendekatan Laba Rugi
Dalam pendekatan ini, ditentukan lebih dahulu adalah besarnya penghapusan
penyisihan aktiva produktif yang akan disajikan dalam laporan laba rugi,
sedangkan besarya cadangan oenghapusan dapat dilakukan secara intuisi atau
persentase tertentu dari baris debet aktiva produktif.
Akuntansi Perbankan 6
b. Pendekatan Neraca
Dalam pendekatan ini, tentukan terlebih dahulu besarnya cadangan penghapusan
yang disajikan dilaporan rugi laba ditentukan kemudian.
Selamjutnya adalah menentukan tingkat PPAP yang harus dibentuk. Dalam hal ini
wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus untuk
menutupi risiko kemungkinan kerugian. Cadangan yang dibentuk dari aktiva
produktif terdiri dari :
1. Cadangan Umum PPAP
Ditetapkkan sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang
digolongkan lancer, tidak termasuk SBI dan surat utang pemerintah.
2. Cadangan Khusus PPAP
Ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar :
5% dari aktiva produktif yang diigolongkan dalam perhatian khusus.
15% dari aktiva produkktif yang digolongkan kurang lancar setelah
dikurangi nilai agunan.
50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi
nilai agunan.
100% dari akiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi
nilai agunan.
Perlu diketahui bahwa agunan yang dipergunakan sebagai pengurang dalam
pembentukan penyisihan kerugian kredit adalah :
Giro, deposito, tabungan, setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan
valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan. Untuk
agunan ini setinggi-tingginya sebesar 100% yang dapat digunakan sebagai
pengurang.
SBI dan surat utang pemerintah. Untuk nilai agunan in setinggi-tingginya
100% yang dapat digunakan sebagai pengurang.
Surat berharga yang aktif diperdagangkan dipasar modal. Untuk agunan ini,
yang dapat digunakan setinggi – tingginya 50%. Surat berharga dinilai
dengan menggunakan nilai pasar nyang tercatat di bursa efek.
Akuntansi Perbankan 7
Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara, kapal laut. Untuk agunan ini,
penilaian yang dilakukan belum melampaui 6 bulan sebesar 70%, antara 6
bulan sampai dengan 18 bulan sebesar 50%, untuk 18 bulan sampai dengan
30 bulan sebesar 30%. Untuk penilaian yang dilakukan setelah 30 bulan
sebesar 0%. Tanah dinilai berdasarkan nilai pasar. Rumah tinggal dinilai
berdasarkan nilai pasar dan kalkulasi biaya. Sedangan rumah, gedung,
pesawat udara dan kapal laut dinilai berdasarkan nilai pasar, kalkulasi biaya
dan kapitalisasi pendapatan.
Penilaian-penilaian agunan tersebut dilakukan oleh penilai independent ( jasa
penilai ). Dalam penilaian dikenal beberapa terminology yaitu :
Nilai pasar
Adalah jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh dari transaksi jual
beli atau hasil penukaran asset pada tanggal penilaian setelah dkurangi
biaya-biaya transaksi, pihak penjual dan pembeli sebelumnya tidak
mempunyai ikatan, memiliki pengetahuan tentang asset yang
diperdagangkan dan melakukan transaksi dalam keadaan sadar dan tidak
terpaksa.
Kalkulasi biaya ( Cost approach)
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk memprodukksi aktiva yang baru
setelah dikurangi dengan penyusutan akibat kerusakan fisik dan penurunan
nilai ekonomis.
Kapitalisasi pendapatan ( income approach)
Nilai tunai penerimaan kas masa depan (present value) dari pendapatan
yang diperkirakan akan diterima dalam jangka waktu 5 – 10 tahun.
Akuntansi Perbankan 8
2.3 JURNAL TRANSAKSI PENYISIHAN KERUGIAN KREDIT
Cara penghitungan penyisihan kredit keuangan :
PPAP Umum : Lancar = Baki Debet x 0.5%
PPAP Khusus : Kurang Lancar = (Baki Debet x 10%) – Nilai Agunan
Diragukan = (Baki Debet x 50%) – Nilai Agunan
Macet = (Baki Debet x 100%) – Nilai Agunan
Contoh :
Sdr Anto memiliki kredit di Bank BPR Sejahtera dengan plafon sebesar Rp.
50.000.000,00,-. Per 30 juni 2017, baki deber sdr. Anto sebesar
Rp.25.000.000,-. Sdr. Anto menyerahkan jaminan berupa sertifikat tanah
dan bangunan dengan nilai transaksi bank sebesar Rp. 80.000.000,-. dan
diikat dengan APHT. Hitung berapa PPAP kredit yang dibentuk jika kredit
tersebut lancer, kurang lancer, diragukan dan macet ?
Penyelesaian :
Baki Debet (BD) = 25.000.000,-
Nilai transaksi jaminan = 80.000.000,- (diikat APHT)
Nilai agunan pengurang PPAP = 80.000.000,- x 80% = Rp. 64.000.000,-
PPAP Lancar :
= Baki Debet x 0.5%
=Rp. 25.000.000 x 0.5%
=Rp. 125.000,-
Akuntansi Perbankan 9
PPAP diragukan :
=(Baki Debet x 50%) – Nilai Agunan
=( Rp.25.000.000 x 50%) – Rp. 64.000.000
=0
PPAP Macet :
= ( Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP) x 100%
= (Rp. 25.000.000 – Rp. 64.000.000) x 100%
= Rp. 0,-
PPAP Lancar
= Baki Debet x 0.5%
= Rp. 10.000.000,- x 0.5%
= Rp. 50.000,-
Akuntansi Perbankan 10
PPAP Kurang Lancar
= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 10%
= ( Rp. 10.000.000 – Rp. 7.500.000) x 50%
= Rp. 250.000,00
PPAP Diragukan
= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 50%
= ( Rp. 10.000.000 – Rp. 7.500.000) x 50%
= Rp. 1.250.000,-
PPAP Macet
= ( Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP) x 100%
= (Rp. 10.000.000 – Rp. Rp. 7.500.000) x 100%
= Rp. 2.500.000,-
Akuntansi Perbankan 11
PPAP Lancar
= Baki Debet x 0.5%
= Rp. 10.000.000 x 0.5%
= Rp. 50.000,-
PPAP Diragukan
= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 50%
= (Rp. 10.000.000 – Rp. 4.500.000) x 50%
= Rp. 2.750.000,-
PPAP Macet
= ( Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP) x 100%
= (Rp. 10.000.000 – Rp. 4.500.000) x 100%
= Rp. 5.500.000,-
Akuntansi Perbankan 12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a. PPAP merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara membebani nilai
laba rugi berjalan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai
akibat dan tidak diterimanata kembali sebagiab atau seluruh aktiva
produktif. Penyisihan aktiva produkktif yang dapat diperhitungkan sebagai
komponen modal pelengkap adalah maksimum persentase tertentu
( provision for loan losses ).
b. Pembentukan PPAP berdasarkan : PBI : 13/26/PBI/2011/ Perhitungannya
berdasarkan kolekktiblitas kredit lancer, kurang lancer, diragukan dan
macer dikurangi nilai agunan atau jaminan yang diberikan debitur ke bank.
Akuntansi Perbankan 13
DAFTAR PUSTAKA
http://kliping.media.bpr.com/2012/01/perhitungan-ppap.html
http://ejournal.unibba.ac.id
https://repository .uksw.education
Akuntansi Perbankan 14