Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI PERBANKAN

“PENYISIHAN KERUGIAN KREDIT”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


1. RIA OKTARI ABADI (1662201047)
2. NGATINI (2062201147)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
TAHUN AJARAN 2022

Akuntansi Perbankan 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. yang senantiasa memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Penyisihan Kerugian Kredit” ini.

Makalah ini disusun sebagai pendalaman saya terhadap pembelajaran tentang


Akuntansi Perbankan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang dibimbing oleh Ibu Arini,
SE, M.Ak.,AK.,CA.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam penyusunan makalah “Akuntansi Perbankan” yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu.

Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, baik penyusun
maupun pembaca. Tak lupa kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini merupakan
salah satu yang saya harapkan.

Pekanbaru, 21 Februari 2022

Penyusun

Akuntansi Perbankan 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan & Manfaat Makalah.....................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

2.1Pengertian Penyisihan Kerugian Kredit .............................................5


2.2 Mekanisme Perhitungan Kerugian Kredit..........................................6
2.3 Jurnal Transaksi Penyisihan Kerugian Kredit....................................9

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN................................................................10

1. Kesimpulan ............................................................................................10

Daftar Pustaka.......................................................................................................11

Akuntansi Perbankan 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu kegiatan bank adalah menyalurkan dana kepada debitur dalam
bentuk kredit, dimana dana tersebut adalah dana dalam bentuk pihak ketiga yang
diperoleh debitur. Kredit memiliki peranan yang sangat penting dalam hal
memberikan sumbangan pendapatan yang cukup besar bagi bank. Namun pada
kenyataannya, kredit merupakan kegiatan jasa bank yang memiliki tingkat risiko
yang sangat tinggi. Apa yang terjadi jika debitur tidak dapat menutupi tunggakan
kreditnya ? Maka bank akan mengambil alih jaminan atas debitur tersebut. Jika
jaminan atas kredit tidak dapat menutupi tunggakan kreditnya, maka yang
dilakukan oleh bank adalah membentuk atau menyisihkan dana untuk menutupi
risiko atas kerugian kredit yang disebut sebagai penyisihan kerugian kredit (loan
loss provision)atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Oleh karena itu,
bank meminimalisir risiko kredit macet dengan menerapkan prinsip kehati-hatian
sebelum memberikan kredit bank dengan prinsip 5 c yaitu character, capacity,
capital, condition, dan collateral. Namun, bank dapat melakukan kesalahan
pengambilan keputusan kredit karna bank kesulitan membedakan antara calon
debitur yang berkualitas baik dan buruk.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian penyisihan kerugian kredit ?
2. Apa penyebab terbentuknya penyisihan kerugian kredit ?
3. Bagaimana mekanisme perhitungan penyisihan kerugian kredit ?
4. Bagaimana jurnal transaksi penyisihan kerugian kredit ?

C. TUJUAN & MANFAAT


1. Dapat mendeskripsikan dan memahami penyisihan kerugian kredit.
2. Dapat memahami bagaimana terbentuknya penyisihan kerugian kredit .
3. Dapat memahami mekanisme perhitungan kerugian kredit.
4. Dapat memahami dan menjelaskan jurnal transaksi penyisihan kerugian kredit.

Akuntansi Perbankan 4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENYISIHAN KERUGIAN KREDIT


Penyisihan kerugian kredit didefinisikan sebagai nilai yang dibentuk oleh
bank untuk mengantisipasii kerugian kredit. Sebelum dilakukan penyempurnaan
oleh PSAK 55 penentuan penyisiihan kerugian kredit dilakukan dengan konsep
ekspektasi kerugian, sehingga bank dapat menumpuk cadangan besar-besaran jika
ekspektasi kerugian yang akan dialami bank lebih besar dimasa mendatang. Bank
dapat dengan sengaja menumpu pencadangan besar dengan dalih kehatii-hatian,
meski kualitas kredit tidak dalam kondisi mengkhawatirkan, hal ini tentu dapt
menjadi celah kecurangan (fraud). Setelah disempurkan PSAK 55, penyisihan
kekrugiankredit dibentuk setelah asset keuangan atau kredit memiliki bukti objektif
mengalami penurunan nilai.
Atau dikenal dengan cadangan kerugian nilai (CKPN) merupakan
penyisihan kerugian atas portofolio kredit dan pendanaanya mengalami penurunan
nilai ekonomi.Penyisihan kerugian ini penting dilakukan karena mencerminkan
keadaan yang sebenarnya dari laporan keuangan suatu bank. Penyisihan kerugian
kredit merupakan pembentukan cadangan terhadap seluruh kredit yang
diberikan.Penyisihan kerugian kredit yang tidak dapat ditagih sesuai dengan mata
uang denominasi yang diberikan (PSAK 31 paragraf 16). Bank dapat membentuk
penyisihan kerugian kredit sesuai dengan estimasi atas berdasarkan pengalaman
pada masa lalu. Pada akhir tahun bank wajib membentuk penyisihan kerugian
kredit sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya penyisihan kerugian
kredit ditentukan dengan memperhatikan :
1. Kualitas kredit yang ditetapkan berdasarkan prospek usaha,kondisi
keuangan dengan penekanan pada arus kas dan kemampuan membayar debitur.
2. Nilai agunan yang tersedia, yang diperhitungkan antara lain berdasarkan
jenis agunan, harga pasar, umur penilaian (jika aktiva tetap), dan adanya penilaian
yang telah dilakukan oleh penilaian indevenden.
3. Keyakinan bank terhadap kemungkinan dapat ditagihnya kredit tersebut
(remedial process).

Akuntansi Perbankan 5
2.2 MEKANISME PERHITUNGAN PENYISIHAN KREDIT
Pada setiap akhir bulan, proses perhitungan penyisihan kredit dilakukan oleh
bagian administrasi kredit dan pelaporan. Hasil akhir tersebut digunakan sebagai alat
pengendali dalam hal ini sebagai acuan untuk perhitungan di bulan selanjutnya.
Mekanisme perhitungan Penyisihan kredit dapat didasarkan pada metodelangsung atau
metode cadangan. Penggunaan metode ini didasarkan praktik yang lazim di bank bahwa
terjadinya kerugian aktiva produktif sering terjadi pada periiode berikutnya setelah
penempatan aktiva produktif. Padahal suatu laporan rugi/laba bank harus mencerminkan
perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang harus diakui. Untuk it, bank
menggunakan metode cadangan dalam mencatat penyisihan aktiva produktif.
Dalam metode cadangan, pengakuan kerugian aktiva produktif tidak perlu
menuggu sampaii terjadinya kerugian tersebut mucul, namun bank harus mengakui pada
periode yang sama dengan terjadinya penempatan akktiva produktif dengan cara
membentuk cadangan penyisihan aktiiva produktif yang diakui dan dipakai (berkurang)
bila benar-benar terjadi kerugian aktiva produktif. Bank yang melakukan melakukan
penghapusan terhadap aktiva produktif tentu menggunakan cadangan yang telah dibentuk
Sebelumnya. Pengakuan adanya penyisihan atau kerugian aktiva produktif dilakukan pada
setiap akhir periode melalui jurnal penyesuaian yang diiaplikasikan pada setiap jenis aktiva
produktif.
2.2.1 PENENTUAN PENYISIHAN AKTIVA PRODUKTIF
Pengakuan penyisihan aktiva produktif dengan menggunakan metode cadangan
akan membawa konsekuensi pada penentuan besarnya penyisihan dan cadangan yang akan
disajikan dalam neraca maupun laporan laba rugi. Untuk menentukan besarnya cadangan
ada dua pendekatan :
a. Pendekatan Laba Rugi
Dalam pendekatan ini, ditentukan lebih dahulu adalah besarnya penghapusan
penyisihan aktiva produktif yang akan disajikan dalam laporan laba rugi,
sedangkan besarya cadangan oenghapusan dapat dilakukan secara intuisi atau
persentase tertentu dari baris debet aktiva produktif.

Akuntansi Perbankan 6
b. Pendekatan Neraca
Dalam pendekatan ini, tentukan terlebih dahulu besarnya cadangan penghapusan
yang disajikan dilaporan rugi laba ditentukan kemudian.
Selamjutnya adalah menentukan tingkat PPAP yang harus dibentuk. Dalam hal ini
wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus untuk
menutupi risiko kemungkinan kerugian. Cadangan yang dibentuk dari aktiva
produktif terdiri dari :
1. Cadangan Umum PPAP
Ditetapkkan sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang
digolongkan lancer, tidak termasuk SBI dan surat utang pemerintah.
2. Cadangan Khusus PPAP
Ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar :
 5% dari aktiva produktif yang diigolongkan dalam perhatian khusus.
 15% dari aktiva produkktif yang digolongkan kurang lancer setelah
dikurangi nilai agunan.
 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi
nilai agunan.
 100% dari akiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi
nilai agunan.
Perlu diketahui bahwa agunan yang dipergunakan sebagai pengurang dalam
pembentukan penyisihan kerugian kredit adalah :
 Giro, deposito, tabungan, setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan
valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan. Untuk
agunan ini setinggi-tingginya sebesar 100% yang dapat digunakan sebagai
pengurang.
 SBI dan surat utang pemerintah. Untuk nilai agunan in setinggi-tingginya
100% yang dapat digunakan sebagai pengurang.
 Surat berharga yang aktif diperdagangkan dipasar modal. Untuk agunan ini,
yang dapat digunakan setinggi – tingginya 50%. Surat berharga dinilai
dengan menggunakan nilai pasar nyang tercatat di bursa efek.

Akuntansi Perbankan 7
 Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara, kapal laut. Untuk agunan ini,
penilaian yang dilakukan belum melampaui 6 bulan sebesar 70%, antara 6
bulan sampai dengan 18 bulan sebesar 50%, untuk 18 bulan sampai dengan
30 bulan sebesar 30%. Untuk penilaian yang dilakukan setelah 30 bulan
sebesar 0%. Tanah dinilai berdasarkan nilai pasar. Rumah tinggal dinilai
berdasarkan nilai pasar dan kalkulasi biaya. Sedangan rumah, gedung,
pesawat udara dan kapal laut dinilai berdasarkan nilai pasar, kalkulasi biaya
dan kapitalisasi pendapatan.
Penilaian-penilaian agunan tersebut dilakukan oleh penilai independent ( jasa
penilai ). Dalam penilaian dikenal beberapa terminology yaitu :
 Nilai pasar
Adalah jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh dari transaksi jual
beli atau hasil penukaran asset pada tanggal penilaian setelah dkurangi
biaya-biaya transaksi, pihak penjual dan pembeli sebelumnya tidak
mempunyai ikatan, memiliki pengetahuan tentang asset yang
diperdagangkan dan melakukan transaksi dalam keadaan sadar dan tidak
terpaksa.
 Kalkulasi biaya ( Cost approach)
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk memprodukksi aktiva yang baru
setelah dikurangi dengan penyusutan akibat kerusakan fisik dan penurunan
nilai ekonomis.
 Kapitalisasi pendapatan ( income approach)
Nilai tunai penerimaan kas masa depan (present value) dari pendapatan
yang diperkirakan akan diterima dalam jangka waktu 5 – 10 tahun.

Akuntansi Perbankan 8
2.3 JURNAL TRANSAKSI PENYISIHAN KERUGIAN KREDIT
Cara penghitungan penyisihan kredit keuangan :
PPAP Umum : Lancar = Baki Debet x 0.5%
PPAP Khusus : Kurang Lancar = (Baki Debet x 10%) – Nilai Agunan
Diragukan = (Baki Debet x 50%) – Nilai Agunan
Macet = (Baki Debet x 100%) – Nilai Agunan
Contoh :
Sdr Anto memiliki kredit di Bank BPR Sejahtera dengan plafon sebesar Rp.
50.000.000,00,-. Per 30 juni 2017, baki deber sdr. Anto sebesar
Rp.25.000.000,-. Sdr. Anto menyerahkan jaminan berupa sertifikat tanah
dan bangunan dengan nilai transaksi bank sebesar Rp. 80.000.000,-. dan
diikat dengan APHT. Hitung berapa PPAP kredit yang dibentuk jika kredit
tersebut lancer, kurang lancer, diragukan dan macet ?
 Penyelesaian :
Baki Debet (BD) = 25.000.000,-
Nilai transaksi jaminan = 80.000.000,- (diikat APHT)
Nilai agunan pengurang PPAP = 80.000.000,- x 80% = Rp. 64.000.000,-

PPAP Lancar :
= Baki Debet x 0.5%
=Rp. 25.000.000 x 0.5%
=Rp. 125.000,-

PPAP Kurang Lancar :


= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 50%
= (Rp.25.000.000,- - Rp. 64.000.000,-) x 50%
= Rp. 0,-

Akuntansi Perbankan 9
PPAP Macet :
= ( Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP) x 100%
= (Rp. 25.000.000 – Rp. 64.000.000) x 100%
= Rp. 0,-

Contoh 2 : Jaminan diikat dengan Fiducia


Tuan Marten memiliki kredit dii BPR Sejahtera dengan sisa kredit sebesar
RP. 10.000.000,- dengan jaminan berupa sebuah sepeda motor merek B
tahun 2014 dengan nilai pasar berkisar Rp. 15.500.000,-. Jaminan diikat
dengan fidusia. Hitung PPAP yang harus dibentuk jika kredit lancer, kurang
lancer, diragukan dan macet ?
 Penyelesaian :
Baki Debet = Rp. 10.000.000,-
\Nilai Pasar = Rp. 15.000.000,-
( Aturan jaminan berupa kendaraan bermotor yang jika diikat sesuai dengan
ketentuan maka yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang PPAP adalah
sebesar 50% dari nilai pasar).
Nilai agunan penguran PPAP = Rp. 7.500.000,-

PPAP Lancar
= Baki Debet x 0.5%
= Rp. 10.000.000,- x 0.5%
= Rp. 50.000,-

PPAP Kurang Lancar


= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 50%
= ( Rp. 10.000.000 – Rp. 7.500.000) x 50%
= Rp. 250.000,00

Akuntansi Perbankan 10
PPAP Diragukan
= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 50%
= ( Rp. 10.000.000 – Rp. 7.500.000) x 50%
= Rp. 1.250.000,-

PPAP Macet
= ( Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP) x 100%
= (Rp. 10.000.000 – Rp. Rp. 7.500.000) x 100%
= Rp. 2.500.000,-

Conto 3 : Jaminan tidak diikat dengan fudicia , ada SKJ


Sisa kredit Ny. Ani di BPR Sejahtera adalah sebesar Rp. 10.000.000,-.
Adapun jaminannya berupa sebuah sepeda motor merek C tahun 2014
dengan nilai pasar sekita Rp. 15.500.000,-. Jaminan tidak diikat namun
lengkap dengan surat kuasa juak yang dibuat oleh notaris. Hitung PPAP
yang harus dibentuk jika lancar,kurang lancar, diragukan dan macet ?
 Penyelesaian :
Baki debet = Rp. 10.000.000,-
Nilai pasar =Rp. 15.000.000,- (tidak diikat)
(Aturan jaminan berupa kendaraan bermotor jika tidak diikkat sesuai
dengan ketentuan maka yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang
PPAP adalah sebesar 30% dari nilai pasar).
Nilai agunan pengurang PPAP = Rp. 4.500.000,-

PPAP Lancar
= Baki Debet x 0.5%
= Rp. 10.000.000 x 0.5%
= Rp. 50.000,-

Akuntansi Perbankan 11
PPAP Kurang Lancar
= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 50%
= (Rp. 10.000.000 – Rp. 4.500.000) x 50%
= Rp. 550.000,-

PPAP Diragukan
= (Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP ) x 50%
= (Rp. 10.000.000 – Rp. 4.500.000) x 50%
= Rp. 2.750.000,-

PPAP Macet
= ( Baki Debet – Nilai Agunan Pengurang PPAP) x 100%
= (Rp. 10.000.000 – Rp. 4.500.000) x 100%
= Rp. 5.500.000,-

Akuntansi Perbankan 12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
a. PPAP merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara membebani nilai
laba rugi berjalan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai
akibat dan tidak diterimanata kembali sebagiab atau seluruh aktiva
produktif. Penyisihan aktiva produkktif yang dapat diperhitungkan sebagai
komponen modal pelengkap adalah maksimum persentase tertentu
( provision for loan losses ).
b. Pembentukan PPAP berdasarkan : PBI : 13/26/PBI/2011/ Perhitungannya
berdasarkan kolekktiblitas kredit lancer, kurang lancer, diragukan dan
macer dikurangi nilai agunan atau jaminan yang diberikan debitur ke bank.

Akuntansi Perbankan 13
DAFTAR PUSTAKA
http://kliping.media.bpr.com/2012/01/perhitungan-ppap.html
http://ejournal.unibba.ac.id
https://repository .uksw.education

Akuntansi Perbankan 14

Anda mungkin juga menyukai