Namun, kenyataannya masih banyak terjadi pelanggaran etika netralitas ASN karena
berbagai macam faktor
Netralitas ASN
ASN memiliki asas netralitas yang sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 sebagai upaya menjaga
netralitas ASN dari pengaruh intervensi politik
ASN dilarang untuk berpihak dalam segala bentuk pengaruh
manapun dan dilarang memihak kepada kepentingan siapapun
Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ASN dilarang
mencalonkan diri sebagai anggota maupun pengurus partai politik
dengan tujuan untuk menjaga keutuhan dan persatuan ASN, serta
agar seluruh ASN dapat memfokuskan pikiran, tenaga dan
waktunya untuk melayani masyarakat Indonesia
ASN juga tidak boleh mengikuti kampanye, mendukung calon
pasangan tertentu melalui media sosial dan berbagai kegiatan
lainnya yang dapat diindikasikan mendukung satu pasangan calon
tertentu
Data Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada 2020 (Sumber : Badan Kepegawaian Negara)