Anda di halaman 1dari 8

ETIKA PUBLIK

Drs. S. SAIFUL DJAMAL, MM


WIDYAISWARA UTAMA BANDIKLAT PROV JATIM

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Dilema Etika Aparatur Sipil Negara pada Masa
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Menurut Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN) dan Pasal 12, seorang ASN harus profesional, bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan atau partai politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi
dan nepotisme

Namun, kenyataannya masih banyak terjadi pelanggaran etika netralitas ASN karena
berbagai macam faktor
Netralitas ASN
 ASN memiliki asas netralitas yang sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 sebagai upaya menjaga
netralitas ASN dari pengaruh intervensi politik
 ASN dilarang untuk berpihak dalam segala bentuk pengaruh
manapun dan dilarang memihak kepada kepentingan siapapun
 Sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ASN dilarang
mencalonkan diri sebagai anggota maupun pengurus partai politik
dengan tujuan untuk menjaga keutuhan dan persatuan ASN, serta
agar seluruh ASN dapat memfokuskan pikiran, tenaga dan
waktunya untuk melayani masyarakat Indonesia
 ASN juga tidak boleh mengikuti kampanye, mendukung calon
pasangan tertentu melalui media sosial dan berbagai kegiatan
lainnya yang dapat diindikasikan mendukung satu pasangan calon
tertentu
Data Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada 2020 (Sumber : Badan Kepegawaian Negara)

 Berdasarkan yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)


tertanggal 26 November 2020 terdapat 1005 kasus netralitas ASN yang
dilaporkan
Faktor penyebab terbesar pelanggaran
netralitas ASN adalah
 Adanya motif untuk mendapatkan atau mempertahankan jabatan
atau materi yang dimiliki saat ini
 Adanya hubungan kekeluargaan dan kekerabatan
 Faktor inilah yang seringkali menimbulkan dilema etika yang dirasakan
oleh ASN. Pada posisi ini ASN harus berpegang teguh pada prinsip
netralitas yang dimilikinya tetapi di satu sisi lainnya ada keluarga yang
membutuhkan bantuan. Hal tersebut yang menyebabkan banyaknya
pelanggaran netralitas ASN
Etika dalam Administrasi Negara

 Etika administrasi Publik yaitu bidang pengetahuan tentang ajaran


moral dan asas kelakuan yang baik bagi para administrator
pemerintahan dalam menunaikan tugas pekerjaannya dan
melakukan tindakan jabatannya
Efektivitas penerapan netralitas ASN

 Harus terdapat konektivitas dan sinergitas seluruh elemen yakni


antara Bawaslu, KASN, Ombudsman, Kemendagri, LPSK, dan lain-
lain
 Perlu adanya sistem penanganan yang terintegrasi sebagai wujud
keseriusan dari penegakan netralitas ASN
 Proses pengawasan dan penegakan hukumnya pun harus terdapat
jaminan di dalamnya untuk menghindari campur tangan pihak
yang tak diinginkan serta hasil yang diinginkan yakni ASN yang
netral dan berkurangnya pelanggaran dapat tercapai
 Netralitas ASN akan lebih mudah diwujudkan seiring dengan
keefektifan implementasi reformasi birokrasi
Kesimpulan

 Hal – hal yang dapat ditempuh untuk setidaknya dapat memicu


penegakan netralitas ASN diantaranya adalah dengan
memberikan akses kemudahan masyarakat untuk melapor dengan
jaminan keamanan/perlindungan hokum
 untuk sanksinya dapat juga dengan menggunakan pendekatan
sanksi administrative ketimbang pemidanaan karena sanksi
administratif lebih cepat prosesnya dan dapat langsung dilakukan
oleh pejabat administrasi tanpa menunggu putusan pengadilan

Anda mungkin juga menyukai