Anda di halaman 1dari 4

materi78.co.

nr BIO 3

Sistem Ekskresi
Ginjal tersusun atas tiga lapisan:
A. PENDAHULUAN
Sistem ekskresi adalah sistem yang melakukan 1) Korteks (kulit ginjal), tempat terjadinya filtrasi,
pengeluaran zat sisa hasil metabolisme tubuh terdapat badan Malphigi.
(eliminasi) yang tidak dibutuhkan untuk menjaga 2) Medulla (sumsum ginjal), tempat terjadinya
keseimbangan tubuh melalui osmoregulasi. reabsorpsi dan augmentasi, terdapat tubulus-
Osmoregulasi adalah mekanisme pengaturan tubulus ginjal.
jumlah pelarut dan zat terlarut dalam tubuh. 3) Pelvis (rongga ginjal) merupakan muara tubulus
Zat yang dibuang melalui sistem ekskresi: kolektivus dan hulu ureter.
1) Air. Ginjal tersusun atas satuan unit fungsional yang
2) Garam-garam mineral. disebut nefron.
3) Sisa metabolisme karbohidrat dan lemak berupa Nefron tersusun atas:
air dan CO2. 1) Nefron epitel, terdiri dari kapsula Bowman,
4) Sisa metabolisme protein berupa nitrogen dalam tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle,
bentuk urea, asam urat atau amonia. tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus.
Organ-organ ekskresi terdiri dari: 2) Nefron vaskuler, terdiri dari arteriol aferen,
Organ Ekskret arteriol eferen, glomerulus dan kapiler
Ginjal air, garam mineral, urea (urin) peritubular.

Paru-paru air dan CO2 Struktur nefron:

Hati cairan empedu arteri e a b


renalis
Kulit air, garam mineral, urea (keringat)
B. GINJAL arteriol c
Ginjal adalah organ ekskresi utama manusia. aferen
arteriol
kelenjar eferen
adrenal
ginjal
ginjal kiri
kanan vena lengkung
ureter renalis desendens

d
kandung
lengkung
kemih
asendens
uretra
kapiler
Ginjal berjumlah sepasang yang terletak di kanan peritubular
dan kiri tulang pinggang dalam rongga tubuh bagian f
dorsal (punggung). Badan Malpighi
Posisi ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri a. Glomerulus
karena tertekan oleh hati. Adalah kapiler ginjal yang melakukan filtrasi
korteks darah.
Urutan aliran darah sekitar glomerulus:

rteri arteri renalis arteriol aferen


aalis
renvena renalis medulla
pelvis arteriol eferen glomerulu
s
kapiler
ureter peritubula vena renalis

SISTEM 1
materi78.co.nr BIO 3
b. Kapsula Bowman 3) Augmentasi (penambahan)
Adalah kapsul yang berfungsi menampung hasil Urin sekunder kemudian mengalami
filtrasi darah. penambahan zat, seperti urobilin, H , NH + dan
+

Kapsula Bowman menyelubungi glomerulus dan urea. Penambahan zat-zat ini memberikan warna4
memiliki dinding berlumen yang tersusun atas dan bau pada urin.
epitel pipih dan berhubungan dengan t.k. Augmentasi menghasilkan urin tersier atau
proximal. urin sesungguhnya.
Saluran nefron Faktor yang mempengaruhi pembentukan urin:
c. Tubulus kontortus proximal 1) Hormon anti-diuretik (ADH)
Adalah saluran nefron lanjutan kapsula Bowman ADH dihasilkan kelenjar hipofisis yang me-
yang melakukan reabsorpsi. ngatur jumlah cairan dan volume urin akhir pada
d. Lengkung Henle t.k. distal dan t. kolektivus dengan me- ngatur
reabsorpsi dan permeabilitas tubulus.
Adalah saluran lanjutan t.k. proximal yang
berbentuk lengkung dan melakukan reabsorpsi. 2) Zat diuretik
e. Tubulus kontortus distal Konsumsi zat diuretik (misalnya teh)
menghambat reabsorpsi air dan menyebabkan
Adalah saluran nefron yang melakukan
volume urin bertambah.
reabsorpsi dan augmentasi.
3) Suhu
f. Tubulus kolektivus (pengumpul)
Ketika suhu panas, respirasi sel meningkat dan
Adalah saluran nefron yang mengumpulkan urin
dari nefron-nefron ginjal. cairan tubuh keluar melalui keringat (dehidrasi),
sehingga volume urin berkurang. Ketika suhu
Tipe-tipe nefron:
lingkungan dingin, respirasi sel
1) Nefron kortikal, yaitu nefron yang hanya menurun dan cairan tetap disimpan dalam tubuh
berada di ujung medulla, dengan lengkung Henle (kelebihan air), sehingga volume urin bertambah.
yang pendek.
4) Jumlah air atau cairan tubuh
2) Nefron jukstamedula, yaitu nefron yang Warna urin disebabkan oleh adanya urobilin,
berlanjut sampai ke dalam medulla, dengan
namun kepekatannya diatur volume urin.
lengkung Henle yang panjang.
Kelebihan
Mekanisme pembentukan urin: Perbedaan Dehidrasi
cairan
1) Filtrasi (penyaringan)
Darah bertekanan tinggi masuk ke dalam cairan tubuh kekurangan berlebih
glomerulus dan tersaring dengan tidak produksi ADH bertambah berkurang
meloloskan sel dan protein darah. reabsorpsi air meningkat menurun
Filtrasi darah menghasilkan urin primer.
urin pekat encer
2) Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Urin primer yang masih meloloskan zat penting C. PARU-PARU
akan diserap kembali oleh kapiler peritubuler. Paru-paru adalah organ yang mengekskresikan uap
Reabsorpsi terjadi pada t.k. proximal, air dan karbondioksida yang dihasilkan melalui
lengkung Henle, dan t.k. distal. proses respirasi aerob.
Reabsorpsi dilakukan melalui dua cara: Pertukaran karbondioksida terjadi melalui
a. Reabsorpsi obligat, yaitu reabsorpsi yang mekanisme berikut:
mutlak terjadi, yaitu reabsorpsi air (osmosis) 1) Respirasi pada mitokondria sel menghasikan
dan glukosa, asam amino, vitamin dan zat sisa yaitu CO2.
mineral (transpor aktif) pada 2) Karbondioksida berdifusi dari sel menuju
t.k. proximal. kapiler vena lalu dibawa ke alveolus dengan tiga
b. Reabsorpsi fakultatif, yaitu reabsorpsi cara:
yang terjadi sesuai kebutuhan tertentu, yaitu a. Oleh plasma darah
reabsorpsi air di lengkung Henle, Setidaknya 5% CO2 larut dalam plasma
t.k. distal dan tubulus kolektivus. Reabsorpsi darah membentuk:
urin primer menghasilkan urin sekunder.
CO2 + H2O d H2CO3

SISTEM 2
materi78.co.nr BIO 3
b. Oleh hemoglobin 2) Eritrosit yang menjadi hemin diubah
Setidaknya 30% CO2 membentuk menjadi pigmen empedu:
karbominohemoglobin. a. Bilirubin dibawa ke usus halus, lalu
Hb + CO2 qe HbCO2 dioksidasi menjadi urobilin dan mewarnai
feses dan urin.
c. Dengan pertukaran klorida
b. Biliverdin disalurkan ke kantung empedu
Setidaknya 65% CO2 diangkut dalam bentuk dan menjadi pigmen empedu.
ion bikarbonat menurut reaksi:
E. KULIT
CO2 + H2O qe H2CO3
Kulit (integumen) adalah organ yang
H2CO3 d H+ + HCO 3 mengekskresikan zat-zat sisa melalui keringat.
- Komposisi keringat adalah air, garam mineral
Ion bikarbonat kemudian keluar menuju (terutama NaCl), urea, minyak, asam, dan sisa
metabolisme sel.
plasma darah, bertukar dengan ion Cl-.
Faktor yang mempengaruhi jumlah keringat:
3) Karbondioksida dilepaskan darah dan
berdifusi melalui alveolus menuju paru-paru, dan 1) Jenis kelamin
keluar dari tubuh melalui ekspirasi. 2) Aktivitas tubuh
3) Suhu tubuh dan lingkungan
D. HATI
4) Makanan
Hati (hepar) adalah organ yang mengekskresikan
zat-zat sisa melalui cairan empedu. 5) Kondisi kesehatan
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan Struktur kulit:
disimpan dalam kantong empedu.
h d
Fungsi cairan empedu:
1) Mengemulsi lemak.
a
2) Mengubah zat yang tidak dapat larut dalam air
menjadi larut dalam air.
3) Mengaktifkan enzim lipase.
e
4) Membantu absorpsi lemak di usus. b

5) Membuang zat-zat sisa. g f


c
6) Mewarnai feses dan urin.
Komposisi getah empedu yaitu air, garam
mineral, asam empedu, fosfolipid, kolesterol, dan a. Epidermis (kulit ari), jaringan epitel yang
pigmen empedu (bilirubin/biliverdin). tersusun atas sel kulit hidup dan mati, yang
Hati merupakan tempat proses siklus/ pem- bentukan terdiri dari empat lapisan dari atas, yaitu stratum
urea terjadi, dengan bantuan asam amino ornitin. korneum (kulit tanduk), lusidum, granulosum
1) Amonia, karbondioksida dan ornitin membentuk dan germinativum.
sitrulin. b. Dermis/korium (kulit jangat), jaringan ikat
NH3 + CO2 + ornitin d sitrulin yang di dalamnya terdapat kapiler darah, sel
reseptor kulit, kelenjar keringat, kelenjar
2) Sitrulin dan amonia membentuk arginin. minyak, dan akar rambut.
sitrulin + NH3 d arginin c. Hipodermis (lapisan subkutan), jaringan ikat
3) Arginin dengan bantuan enzim arginase akan yang di dalamnya terdapat kapiler darah, lapisan
diubah menjadi ornitin dan urea. lemak, dan jaringan saraf.
arginin d ornitin + urea d. Pori-pori
Hati merupakan organ tempat perombakan eritrosit e. Kapiler darah
yang sudah tua/rusak menjadi tiga bentuk, yaitu zat f. Kelenjar keringat (glandula sudorifera),
besi, globin, dan hemin. berupa pipa terpilin yang menghasilkan keringat.
Mekanisme perombakan eritrosit: g. Kelenjar minyak (glandula sebacea), terletak
dekat akar rambut yang memberi minyak kepada
1) Eritrosit yang menjadi zat besi dan globin
rambut.
dibawa ke sumsum tulang, menjadi bahan
pembentuk antibodi, hemoglobin dan eritrosit. h. Rambut

SISTEM 3
materi78.co.nr BIO 3
Fungsi kulit: 7) Diabetes insipidus, adalah penyakit beser
1) Alat ekskresi keringat. atau sering buang air kecil karena kurangnya
2) Pertahanan terluar tubuh dari lingkungan yang produksi hormon ADH menuju t. k. distal dan
merugikan. t. kolektivus.
3) Pengatur suhu dan pengeluaran air tubuh. 8) Uremia, adalah terbawanya urin ke aliran darah
4) Tempat penyimpanan cadangan lemak. karena kerusakan nefron.
5) Alat indra peraba. 9) Edema, adalah pembengkakan jaringan di
sekitar kaki karena uremia.
Produksi keringat oleh kelenjar keringat ada
dibawah pengaturan hipotalamus dan enzim 10) Albuminuria, adalah tidak tersaringnya protein
brandikinin yang dirangsang oleh perubahan suhu darah oleh glomerulus sehingga urin
darah. mengandung albumin.
Mekanisme produksi keringat pada kenaikan suhu 11) Hematuria, adalah ditemukannya sel-sel darah
tubuh: dalam urin.
1) Kenaikan suhu tubuh menyebabkan 12) Glukouria, adalah tidak tersaringnya glukosa
meningkatnya suhu darah. dalam darah oleh glomerulus sehingga urin
mengandung glukosa.
2) Tubuh menormalkan suhu tubuh dengan
vasodilatasi (pelebaran kapiler darah) di sekitar 13) Batu ginjal, adalah terbentuknya kristal atau
kulit sebagai tempat pengeluaran panas. endapan mineral kalsium dalam pelvis, tubulus
ginjal atau kantung kemih.
3) Epidermis kulit yang panas kemudian
didinginkan oleh keringat yang menyebabkan
suhu tubuh kembali normal.
Mekanisme produksi keringat pada penurunan
suhu tubuh:
1) Penurunan suhu tubuh menyebabkan
turunnya suhu darah.
2) Tubuh menormalkan suhu tubuh dengan
vasokonstriksi (penyempitan kapiler darah) di
sekitar kulit agar memperlambat pengeluaran
panas.
F. GANGGUAN PADA SISTEM EKSRESI
Gangguan pada sistem ekskresi:
1) Gagal ginjal, adalah kegagalan umum ginjal
dalam membentuk urin yang menyebabkan
penyakit lain.
2) Nefritis, adalah peradangan nefron karena
bakteri Streptococcus.
3) Anuria (anuresis), adalah tidak terbentuk- nya
urin akibat gagal ginjal. Jumlah urin yang
dihasilkan <300 mL/hari.
4) Oligouria (hipouresis), adalah sedikitnya
produksi urin akibat gagal ginjal. Jumlah urin
yang dihasilkan kira-kira 300-500 mL/hari.
5) Poliuria (diuresis), adalah berlebihannya
produksi urin akibat gagal ginjal. Jumlah urin
yang dihasilkan kira-kira 2,5-3 L/hari.
6) Diabetes mellitus (kencing manis), adalah
penyakit yang muncul akibat tingginya kadar
glukosa dalam darah akibat sedikitnya produksi
hormon insulin.

SISTEM 4

Anda mungkin juga menyukai