BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan manusia karena adanya nilai yang tinggi dan beberapa tujuan utama
yang baik bagi manusia, makhluk yang dimuliakan Allah swt. Untuk mencapai
Allah swt telah membekali syariat dan hukum-hukum Islam agar dilaksanakan
dengan baik. Tujuan pernikahan dalam Islam tidak hanya sekedar pada batas
pemenuhan nafsu biologis atau pelampiasan nafsu seksual, tetapi memiliki tujuan
jawab.2
minimal kawin sama-sama antara perempuan dan laki-laki yaitu 19 Tahun, yang
1
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh MunakahatTerj. Abdul Majid Khon (Cet. I; Jakarta:
Amzah, 2009), h. 39.
2
Tolib Setiady, Intisari Hukum Adat Indonesia (Cet. I; Bandung : Alfabeta, 2008), h. 221.
1
2
dijelaskan bahwa, Perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria mencapai umur 19
(sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 (enam belas)
ini tentunya melalui proses dan berbagai pertimbangan. Hal ini dimaksudkan agar
kedua belah pihak benar-benar siap dan matang dari sisi fisik, psikis dan mental.3
perkawinan haruslah orang yang siap dan mampu. Firman Allah swt dalam QS.
memerintahkan untuk memelihara kesucian diri dan jiwa kaum mukminin, baik
pria maupun wanita, serta memelihara pandangan, kemaluan dan menutup aurat,
kini para pemilik budak dan para wali diperintahkan untuk membantu budak-
budak mereka, bahkan semua yang tidak memiliki pasangan hidup agar mereka
3
Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat (Cet I; Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2003), h. 22.
4
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya (CV. Penerbit Jakarta, 2005), h.
673 – 674.
3
juga memelihara diri dan kesucian mereka.5Ayat ini memberikan janji dan
harapan untuk memperoleh tambahan rezeki bagi mereka yang akan kawin,
mempunyai tujuan yang sangat luhur yaitu untuk membentuk keluarga sakinah
dan juga untuk mendapatkan keturunan. Perkawinan yang dilakukan pada usia
yang terlalu muda dikhawatirkan akan menghasilkan keturunan yang kurang baik.
Hal ini bukan saja karena dihasilkan dari bibit yang belum matang, tetapi juga
pengasuhan anak sehingga anak akan tumbuh dengan pola pengasuhan dan
pendidikan yang kurang maksimal. Oleh karena itu perkawinan yang belum
yang menyebabkan perkawinan dibawah umur antara lain, yaitu: Faktor kehendak
orang tua, faktor kemauan anak itu sendiri, faktor adat dan budaya, faktor
ekonomi, faktor Agama, dan yang terakhir adalah karena rendahnya pendidikan.
5
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Cet. V; Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 535.
6
Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 144.
7
Khoiruddin Nasution, Hukim Perdata (Keluarga) Islam Di Indonesia Dan Perbandingan
Hukum Perkawinan Di Dunia Muslim (Cet. I; Yogyakarta: Acamedia Tazzafa, 2009), h. 372.
4
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Media sosial adalah sebuah wadah yang mampu menciptakan berbagai
kalangan masyarakat.8
umur (Studi pada KUA Kec. Tellu Siattinge) membahas mengenai seperti apa
yang terjadi di Tellu Siattinge tentang pernikahan dibawah umur karena yang
terjadi dalam waktu sekarang ini, pernikahan dibawah umur inilah yang membuat
penulis ingin meneliti mengenai tingkat pernikahan dibawah umur pada wilayah
KUA Kec. Tellu Siattinge, dampak media sosial terhadap peningkatan angka
pernikahan dibawah umur yang terjadi di Kec. Tellu Siattinge, seperti apa usia
ideal yang sebaiknya dilakukan dalam pernikahan agar tidak terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan akibat dari media sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan di
Oleh karena itu, berdasarkan keterangan dan uraian diatas hal inilah yang
melatar belakangi penulis untuk meneliti lebih jauh tentang pernikahan dibawah
umur, maka dengan ini penulis mengambil judul skripsi.“Pengaruh Media Sosial
Terhadap Peningkatan Angka Pernikahan di Bawah Umur (Studi pada KUA Kec.
Tellu Siattinge)”.
8
Irwan Sahaja,“Pengertian Media Sosial, Manfaat, dan Jenisnya” diakses dari
(http://irwansahaja.blogspot.com) tanggal 10 Juni 2017 pukul 09:55.
5
B. Rumusan Masalah
Tellu Siattinge?
C. Defenisi Operasional
diangkat, terdiri dari rangkaian kata yang saling berhubungan untuk membentuk
satu makna sebagai fokus masalah pada penelitian ini. Untuk memahami dan
memperjelas uraian serta bahasan terhadap kandungan judul ini terhadap ruang
lingkup penelitian, maka diperlukan penjelasan dan batasan definisi kata dan
variabel yang tercakup dalam judul tersebut. Adapun penjelasan sebagai berikut:
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Media sosial adalah sebuah wadah yang mampu menciptakan berbagai
6
kalangan masyarakat.9
mencapai usia sebagaimana diatur dalam pasal 15 Kompilasi Hukum Islam bahwa
dilakukan calon mempelai yang telah mencapai umur yang di tetapkan dalam
undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan telah menaikkan usia minimal
umur pada KUA Kec. Tellu Siattinge membahas mengenai pengaruh yang terjadi
di Tellu Siattinge yang diakibatkan dari adanya media sosial yang digunakan oleh
bagi anak yang dibawah umur mengakibatkan banyak dampak yang akan terjadi.
Usia ideal dalam sebuah pernikahan memiliki batasan tertentu yakni 19 tahun
9
Alwi Hasan, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. I; Jakarta: Nasional Balai Pustaka,
2005), h. 849.
10
Kamal Muctar, Hukum Perkawinan Menurut Undang-Undang Pekawinan dan Kompilasi
Hukum Islam (Cet. I; Jakarta : Sinar Grafika, 2006), h. 97.
7
Tellu Siattinge menikah dibawah umur akibat dari pengaruh media sosial yang
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tellu Siattinge.
2. Kegunaan Penelitian
E. Orisinalitas Penelitian
yang memiliki kesamaan topik dan berguna pula untuk mendapatkan ilustrasi
8
yang akan dilakukan penulis saat ini. Adapun beberapa karya yang berhasil
terhadap motivasi belajar siswa merupakan suatu yang urgen. Namun demikian,
peneliti dalam skripsi ini belum banyak diangkat dan dikaji dalam suatu aspek
persoalan dan masalah. Oleh karena itu penulis menyadari bahwa kajian tentang
siswa, sangat layak dan penting untuk diteliti. Dalam penyusunan karya tulis ini,
Karya tulis berupa buku yang ditulis oleh Dr. Nadiah Thayyarah yang
berjudul “Sains dalam al-Qur’an” yang terdapat pada halaman 175-176 yang
maupun akal.11 Karya tulis berupa buku ini berbeda dengan judul penelitian yang
akan penulis teliti, karena karya tulis ini tidak menjelaskan dampak pernikahan
11
Nadiah Thayyarah, Mausû’ah al-I’jâz al Qur’âni, Terj. M. Zaenal Arifin, dkk, Sains
dalam al-Quran (Cet. III; Jakarta: Zaman, 2014), h. 176.
9
Karya tulis berupa buku yang ditulis oleh Drs. Ahsin W. Alhafidz, M.A.
yang berjudul “Fiqh Kesehatan” yang terdapat pada halaman 258-260 yang
mengatakan bahwa Untuk menghindari anak keturunan yang tidak sehat (cacat),
menganjurkan untuk kawin dengan lawan jenis yang bukan dari keluarga dekat.
Konsep ini sangat sesuai dengan dengan ilmu genetika yang menyatakan bahwa
sifat seseorang itu dapat diwariskan. Berbagai penyakit dan kerentanan terhadap
lemah ingatan, bisu, dan tuli. Keturunan cacat yang lainnya seperti kebutaan
tertentu, sumbing, dan pengkor.12Pembahasan dalam karya tulis berupa buku ini
Dalam buku yang ditulis oleh Ahmad Rofiq dengan judul “Hukum Islam
berdasarkan pengamatan hal-hal yang tidak sejalan dengan misi dan tujuan
kasih sayang. Tujuan ini akan sulit terwujud apabila masing-masing belum
12
Ahsin W. Alhafidz, Fiqh Kesehatan (Cet. II; Jakarta: Amzah, 2010), h. 259-260.
10
umur.
Dalam skripsi yang disusun oleh Nurul Izzah dengan judul “Dampak
menyebabkan pernikahan dini antara lain pertama, faktor pergaulan bebas (free
sex) yang sering menimbulkan kehamilan diluar nikah, kedua, faktor kemauan
sendiri bukan karena paksaan orang tua untuk segera menikahkan anak, ketiga,
faktor orang tua atau perjodohan, keempat, faktor ekonomi. Pernikahan dini
menimbulkan dampak, baik dampak positif maupun negatif. Dampak Positif dari
pernikahan dini yaitu masalah yang dirasakan oleh kedua belah pihak maupun
orang sekitar karena usia yang masih labil, dan berdampak juga bagi
Dalam tesis yang ditulis oleh Afan Sabili dengan judul “Pernikahan Di
13
Ahmad Ropiq, Hukum Islam di Indonesia (Cet. I; Jakarta; Raja Grafindo Persada, 1998),
h. 78.
14
Nurul Izzah.“Dampak Sosial Pernikahan Dini di Kelurahan Samalewa Kecamatan
Bungoro Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan”.(Skripsi Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Uin
Alauddin Makassar 2016), h. 1-76.
11
mengakibatkan pasangan ini hamil sebelum menikah dan akhirnya menikah muda
karena sudah hamil. Dan pernikahan di bawah umur di Kecamatan Pegandon ini
berjalan dengan harmonis.15 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
Tengah dari tahun ke tahun. Peningkatan ini dapat dilihat dari meningkatnya
bawah umur, 2015 sebanyak 38 kasus dan pada tahun 2016 sebesar 38 kasus.
terlaksana diantaranya karena sebab hamil diluar nikah, sebab telah melakukan
hubungan suami istri diluar nikah, sebab ditangkap oleh masyarakat karena
15
Afan Sabili. “Pernikahan di Bawah Umur Dan Implikasinya Terhadap Keharmonian
Rumah Tangga (Studi Kasus Pernikahan di KUA Kecamatan Pegandon Tahun 2012-2017)” (Tesis
Fakultas Syari’ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018), h. 1-107.
16
Hardi Fitra,“Pengaruh Perkawinan Dibawah Umur Terhadap Tingkat Perceraian Di
Kabupaten Aceh Tengah” (Jurnal Fakultas Syari’ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam-Banda Aceh, 2017), h. 1-10.
12
F. Kerangka Pikir
Berdasakan judul yang diangkat oleh peneliti di atas, maka dari itu
Hasil
Berdasarkan kerangka pikir di atas bahwa pernikahan anak usia dini ini
memiliki pengaruh dalam media sosial dan juga memiliki pengingkatan dalam
13
angka pernikahan di KUA Tellu Siattinge oleh karena itu pengaruh media sosial
tujuan tertentu sehingga perlu diketahui pengaruh dan dampaknya yang diperoleh
G. Sistematika pembahasan
pernikahan dibawah umur dan usia ideal terhadap dampak media sosial dalam
dibawah umur.
Bab kelima, merupakan bab penutup dari keseluruhan isi skripsi yang
berisi tentang kesimpulan yang merujuk pada pembahasan sehingga penelitian ini
14